Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN LOGISTIK BARANG NON MEDIK DI

RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG KAB. PINRANG

Ismariati1, Samsulalam2, Haeruddin3


1Pasca Sarjana UMI Makassar
2Pasca Sarjana UMI Makassar
3Pasca Sarjana UMI Makassar

(Alamat Korespondensi: Ismariatiruslan@gmail.com /08114104645)

ABSTRAK

Manajemen logistik rumah sakit memiliki fungsi yang terangkum dalam siklus logistik yang
meliputi perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemanfaatan,
penghapusan dan pengendalian. Tujuan penelitian ini Untuk menganalisis sistem pengendalian
logistik barang non medik di Rumah Sakit Umum Lasinrang Kab. Pinrang. Penelitian mengenai
analisis pengendalian logistik non medik di Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga Rumah
Sakit Umum Lasinrang, menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini
adalah Kepala Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga Rumah Sakit Umum Lasinrang,
Informan Pendukung dalam penelitian ini adalah Pengurus/Penyimpan Barang. Informan biasa dalam
penelitian ini adalah staf pelaksana di bagian perlengkapan dan rumah tangga serta staf logistik unit.
Hasil penelitian ini dilihat dari Sumber Daya Manusia, jumlah staf yang terlibat dalam perencanaan
logistik non medik di Sub Bagian Rumah Tangga RSUL Kab. Pinrang sudah mencukupi. Dalam
membuat perencanaan logistik non medik dilakukan oleh Kepala Sub Bagian Rumah Tangga, Kepala
Urusan, staf Pelaksana TU pembuatan perencanaan dan pelaksansa TU ATK,ART, Alat Kebersihan,
Cetakan Administrasi dan Cetakan Medis. . Prosedur Perencanaan logistik non medik di Sub Bagian
Rumah Tangga RSUL Kab. Pinrang sudah memiliki prosedur tetap sebagai pedoman atau acuan
dalam membuat perencanaan. Sarana dan prasarana yang menunjang untuk pembuatan
perencanaan logistic non medik di Sub Bagian Rumah Tangga RSUL Kab. Pinrang masih kurang
mencukupi.Sub Bagian Rumah Tangga telah mempunyai struktur organisasi tersendiri. . Struktur
organisasi sudah dibakukan dengan ditanda tangani oleh Direktur Utama RSUL Kab. Pinrang.
Sumber dana untuk merencanakan logistik non medik di Sub Bagian Rumah Tangga RSUL Kab.
Pinrang yaitu berasal dari pendapatan rumah sakit. Dana anggaran yang dikeluarkan untuk masing-
masing logistik non medik sudah direncanakan untuk jangka waktu satu tahun. Persediaan yang ada
berasal usulan permintaan dari satuan kerja yang membutuhkan. Persediaan dibuat untuk persediaan
kebutuhan dalam jangka waktu satu bulan, 3 bulan dan satu tahun. Dalam menentukan jumlah
kebutuhan yang akurat dan tepat perlu menggunakan peramalan yang menggunakan metode
perhitungan untuk mengurangi resiko kekurangan atau kelebihan logistik non medik

Kata Kunci : Sistem Pengendalian, logistik, Barang Non Medik.

PENDAHULUAN harus diperhatikan kebutuhannya. Logistik non


Manajemen logistik rumah sakit memiliki medik itu sendiri merupakan perlengkapan
fungsi yang terangkum dalam siklus logistik penunjang dalam menyempurnakan dan
yang meliputi perencanaan, penganggaran, melengkapi pelayanan medis di rumah sakit
pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, yaitu berkaitan dengan pelayanan administrasi
pemanfaatan, penghapusan dan dan kegiatan operasional baik untuk
pengendalian. kepentingan pasien dan pegawai rumah sakit
Semua dari fungsi tersebut saling dalam menjalankan aktivitasnya.
berkaitan satu sama lain demi memberikan Kenyataannya masih banyak rumah sakit yang
kelancaran pelayanan logistik ke seluruh kurang memperhatikan system pengendalian
satuan kerja yang membutuhkan. Walaupun di logistik non medik secara optimal dilihat dari
rumah sakit logistik medik seperti obat-obatan sering terjadinya kekosongan stok barang
dan alat-alat medis merupakan kebutuhan vital (stock out) dan over stock di gudang
dalam memberikan pelayanan kesehatan penyimpanan barang yang akan mengganggu
kepada pasien, namun logistik non medik juga kelancaran pemberian pelayanan kesehatan

314 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 11 Nomor 3 Tahun 2017 ● ISSN : 2302-1721
dan administrasi serta merugikan rumah sakit Teknis Daerah Pemerintah kabupaten Pinrang
akibat dari pemborosan biaya. dan Peraturan Bupati Pinrang Nomor 10
Logistik non medis secara lebih rinci perlu Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Peraturan
dilakukan agar jelas apa yang harus Daerah Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
dikendalikan, sehingga permintaan dan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
pemberian logistik non medis atau prosedur Daerah Pemerintah Kabupaten Pinrang
lebih jelas. Untuk itu perlu diatur pengelolaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
yang sederhana tetapi tepat, tidak menjadi dan pelaksanaan kebijakan yang bersifat
rumit dan birokratis, mudah untuk diikuti, tepat spesifik di bidang pelayanan kesehatan yang
dan menjamin terjadinya efisiensi selanjutnya menjadi tanggungjawabnya berdasarkan
perlu secara jelas bagaimana pencatatan kewenangannya sesuai dengan peraturan
pemakaian logistik non medis dan tentunya perundang-undangan yang berlaku.
yang inti adalah bagaimana pengelolaan yang Dengan fungsi dan sumber daya yang
dapat ditetapkan. dimiliki, sub bagian perlengkapan dan rumah
Rumah sakit merupakan suatu organisasi tangga dalam hal ini sebagai pengelola logistik
yang kompleks, yang di dalamnya suatu non medis Rumah Sakit Umum Lasinrang
interaksi sumber daya manusia dari berbagai diharapkan mampu menunjang pelayanan
disiplin ilmu dan sumber daya lainnya serta kesehatan yang ditawarkan secara umum
penerapan teknologi canggih untuk guna memenuhi permintaaan masyarakat
menghasilkan produk jasa yang berkualitas. akan mutu dan sarana pelayanan yang baik.
Pembangunan rumah sakit mempunyai tujuan Dengan adanya pelayanan logistik non medis
untuk meningkatkan mutu, cakupan dan yang baik tesebut, maka pengguna jasa
efisiensi pelaksanaan rujukan kesehatan layanan kesehatan akan merasa puas dengan
secara terpadu serta peningkatan manajemen pelayanan jasa kesehatan yang diberikan.
rumah sakit. Tetapi jika pelayanan logistik non medis yang
Rumah sakit adalah bagian dari sistem diberikan kurang baik dan rendah maka tidak
pelayanan kesehatan yang dikembangkan menutup kemungkinan rumah sakit akan
melalui rencana pembangunan kesehatan, ditinggalkan pengguna jasa layanan
sehingga pengembangan rumah sakit tidak kesehatan, sehingga tidaklah berlebihan jika
dapat dilepaskan dari kebijakan pembangunan dikatakan bahwa pelayanan logistik barang
kesehatan yakni Indonesia Sehat 2010 yang non medis dapat menentukan baik buruknya
terwujud dalam Undang-Undang tentang pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu
kesehatan No.23/1992. Sebagai salah satu petugas pelaksana logistik non medis Rumah
sarana pelayanan kesehatan. Rumah sakit Sakit Umum Daerah Lasinrang harus bersikap
bertanggung jawab dalam memberikan ramah, teliti, penuh perhitungan, tertib dan
pelayanan yang bermutu sesuai standar penuh rasa tanggung jawab dalam
pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan melaksakan tugas pengelolaan logistik non
dalam penyelenggaraan pelayanan medis agar terbentuk suatu sistem
manajemen rumah sakit, pelayanan medik, pengelolaan logistik barang non medis yang
pelayanan penunjang dan pelayanan baik bagi pelayanan rumah sakit atapun
keperawatan, baik rawat inap maupun rawat pengguna jasa layanan.
jalan (Kep.Men.KesRINo. Kebutuhan logistik non medik di Rumah
228/Men.Kes/SK/III/2002). Sakit Umum Lasinrang terbagi 2 yaitu belanja
Dalam memberikan pelayanan jasa modal dan belanja barang. Belanja modal
kesehatan yang baik maka diperlukan seperti barang inventaris dan belanja barang
kerjasama yang baik dari tenaga kerja yang antara lain Alat Tulis Kantor (ATK), Barang
ada di rumah sakit, peran yang diberikan Cetakan Administrasi dan Cetakan Medis, Alat
sesuai profesi yang dimiliki oleh tenaga kerja persediaan barang rumah tangga seperti
baik tenaga medis maupun non medis. Salah pengadaan linen, persediaan tabung gas elpiji,
satu peran penting dalam upaya peningkatan persediaan alat kebersihan dan bahan
pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah pembersih serta bahan bangunan dan bahan
peran logistik non medis. persediaan listrik. Banyak atau tidaknya
Rumah Sakit Umum Lasinrang kebutuhan logistik non medik dipengaruhi oleh
Kabupaten Pinrang dengan status kelas C tipe rumah sakit, jenis pelayanan yang
berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI Nomor: diberikan dan kecenderungan pola penyakit
543 / Menkes / SK / VI / 1996 dan yang terjadi di masyarakat. Semakin besar
berkedudukan sebagai lembaga Teknis tipe rumah sakit, jenis pelayanan yang
Daerah berdasarkan Peraturan Daerah diberikan, dan kecenderungan pola penyakit
Kabupaten Pinrang Nomor 418 Tahun 2008 yang sedang berkembang maka kebutuhan
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga logistik non medik semakin besar. Oleh karena

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 11 Nomor 3 Tahun 2017 ● ISSN : 2302-1721 315
itu ketersediaan logistik non medik di rumah BAHAN DAN METODE
sakit harus mendapat perhatian yang lebih Lokasi, Informan
dengan membuat perencanaan logistik non Penelitian mengenai analisis
medik yang sesuai dengan permintaan dari pengendalian logistik non medik di Sub Bagian
satuan kerja yang membutuhkan Perlengkapan dan Rumah Tangga Rumah
Rumah Sakit mempunyai kendala yang Sakit Umum Lasinrang, menggunakan metode
hampir sama dengan rumah sakit pemerintah penelitian kualitatif. . Informan kunci dalam
lainnya yaitu dalam hal pembiayaan. penelitian ini adalah Kepala Sub Bagian
Pengelolaan keuangan rumah sakit Perlengkapan dan Rumah Tangga Rumah
pemerintah belum terfokus pada peningkatan Sakit Umum Lasinrang, Informan Pendukung
efisiensi, apalagi mengenai efektifitas biaya. dalam penelitian ini adalah
Produktifitas dan utilitas aset dan infestasi Pengurus/Penyimpan Barang. Informan biasa
rumah sakit pemerintah umumnya rendah. Hal dalam penelitian ini adalah staf pelaksana di
ini diperburuk lagi dengan pengetahuan bagian perlengkapan dan rumah tangga serta
manajemen yang rendah, ditambah lagi staf logistik unit.
dengan tidak tersedianya informasi keuangan
yang akurat dan tepat waktu. Pengelolaan Pengolahan Data
dana di rumah sakit pemerintah lebih Mengumpulkan informasi dan data yang
mementingkan pengelolaan kas dari pada didapat melalui catatan yang diperoleh dari
pengelolaan dana secara akrual. lapangan dan rekaman hasil wawancara
Jumlah kunjungan pasien di Rumah Sakit mendalam.
Umum Lasinrang mengalami peningkatan 1. Data hasil wawancara (data emik) yang
yang signifikan. Jumlah kunjungan pasien diperoleh selanjutnya akan dibuat dalam
rawat jalan pada tahu 2015 sebesar 35.627 bentuk narasi dan dibuat dalam bentuk
dan pada tahun 2016 sebesar matriks untuk memudahkan interpretasi
37.866,sedangkan untuk jumlah kunjungan data.
pasien rawat inap pada tahun 2015 sebesar 2. Matriks yang telah dibuat dirangkum,
13.396 dan pada tahun 2016 sebesar 15.027. ditentukan tema dan pola yang sesuai
Hal ini tentu meningkatkan pola konsumsi kemudian dibuat kesimpulan. Dan
logistik barang non medik di Rumah Sakit kesimpulan yang telah diperoleh, dikaji
Umum Lasinrang Kabupaten Pinrang. kembali menjadi konsep sesuai dengan
Dari pengamatan awal di Rumah Sakit pernyataan informan lalu disesuaikan
Umum Lasinrang Kabupaten Pinrang ada konsep penelitian.
beberapa masalah yang terkait dengan sistem 3. Hasil yang diperoleh kemudian
manajemen pengendalian logistik barang non dibandingkan antara konsep pernyataan
medik. Pengendalian logistik barang non informan (emik) dengan konsep teori (etik)
medik masih menggunakan pencatatan terkait dengan dimensi penelitian.
persediaan secara manual baik dari unit
pengguna maupun di sub bagian Analisis Data
perlengkapan dan rumah tangga, sehingga Analisis data merupakan proses akhir
terjadi kesulitan dalam mengontrol dalam penelitian kualitatif. Dalam rangka
ketersediaan barang non medik dalam menjawab permasalahan penelitian, maka
gudang. Menurut informan, pada tahun 2016 teknik atau metode analisis data yang
terdapat 26 (74%) dari 35 unit pengguna digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat
logistik barang non medik mengalami kualitatif dengan metode analisis deskriptif.
keterlambatan pelayanan pemberian logistik Teknik dipilih untuk menganalisis gambaran
barang non medik terutama untuk bahan- yang telah terjadi.
bahan kebersihan dari sub bagian
perlengkapan dan rumah tangga, sedang HASIL PENELITIAN
untuk persediaan bahan bangunan, informan Berdasarkan hasil wawancara dan
menyebutkan bahwa pemesanan dilakukan observasi yang peneliti lakukan, Sub Bagian
ketika stok sudah habis, selain itu belum Rumah Tangga menurut struktur organisasi
adanya gudang yang memadai untuk memiliki 4 urusan yaitu urusan perlengkapan,
menampung logistik barang non medik di sub urusan inventaris, urusan keamanan dan
bagian perlengkapan. urusan kendaraan. Urusan yang berkaitan
Berdasarkan permasalahan yang dengan perencanaan logistik non medik
ditemukan maka peneliti tertarik untuk adalah urusan perlengkapan.
“menganalisis sistem pengendalian logistik
barang non medik di Rumah Sakit Umum
Lasinrang Kab. Pinrang”.

316 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 11 Nomor 3 Tahun 2017 ● ISSN : 2302-1721
“Cukup memadai, ada 3 orang perencanaan, 5 meskipun saat ini belum ada standar
sebenarnya Inna dan Andi yang berkaitan tenaga untuk Sub Bagian Rumah Tangga,
dengan perencanaan, ya 5 lah” (1) maka dengan mengacu pada struktur
organisasi, uraian tugas maka jumlah yang
“SDM yang melakukan perencanaan itu 2 ada saat ini sudah cukup memadai namun
orang secara administrasi sebagai pendukung perlu penambahan satu orang tenaga
ada 5 orang tetapi masih kurang untuk barang untuk urusan barang inventaris atau untuk
inventaris” (2) mengerjakan pekerjaan yang sifatnya
dadakan.
“Cukup” (3) b. Prosedur
Tedjakusnadi berpendapat bahwa
“Jumlah yang terkait itu untuk perencanaan jika kebijakan adalah niat, maka prosedur
dan gudang, udah cukupmi 2” (4) adalah tata cara unutk melihat prosedur
yang ada. Fungsi utama dari prosedur
Dalam prosedur tersebut berdasarkan adalah menyiakan predeterminan course of
wawancara sudah sesuai dan sudah action atau dengan kata lain, sebuah solusi
menjelaskan mengenai langkah-langkah pada masalah yang membutuhkan
proses perencanaan logistik non medik dan keputusan yang terus menerus.
sudah disosialisasikan oleh atasan yang Prosedur yang dimaksud adalah
berwenang. Hal ini seperti yang diungkapkan cara yang dipakai dalam proses
oleh informan 1, informan 2, informan 3 dan perencanaan logistik non medik di Sub
informan 4 dalam menjawab pertanyaan Bagian Rumah Tangga RSUL Kab. Pinrang
tentang kapan dan kesesuaian prosedur sebagai pedoman atau dasar pelaksanaan
perencanaan logistik non medik : kegiatan perencanaan logistik non medik.
Prosedur Tetap (Protap) perencanaan
“Ada, berlaku sudah sejak lama dan sudah logistik non medik di RSUL Kab. Pinrang
sesuai” (1) sudah tersusun dengan baik karena telah
mendapat perbaikan - perbaikan secara
“Ada, sudah lama tahun terakhir protap berkesinambungan dengan dilakukan
revisinya tahun 2010” (2) perevisian oleh bagian yang terkait.
c. Sarana dan Prasarana
“Pedoman ada di pak hamdanih, waduh saya Sumber daya lainnya yang juga
tidak hafal tahunnya, sudah sesuai” (3) sangat penting dalam mendukung kegiatan
organisasi adalah ketersediaan sarana dan
“Ada, sudah lama sejak saya masuk sini prasarana, sarana dan prasarana yang
sudah ada bahkan dari awal berdiri rumah berkualitas baik dan mencukupi akan
sakit sudah ada, sudah sesuai” (4) menunjang pelaksanaan kegiatan
organisasi. Demikian sebaliknya, jika
PEMBAHASAN sarana dan prasarana yang ada kurang
a. Sumber Daya Manusia (SDM) memadai baik dari segi kuantitas dan
Menurut T. Hani Handoko cukup kualitas tentunya akan dapat mengganggu
tidaknya karyawan didasarkan pada berjalannya pelaksanaan kegiatan
analisa jabatan dan struktur organisasi organisasi tersebut. Menurut penelitian
yang ada. Meskipun dalam analisa jabatan Budiman (2008), sarana computer akan
tersebut hanya ditetapkan syarat kualitas mempermudah pengelolaan barang dari
dan bukannya kuantitas, namun dengan pengolahan data sampai pelaporan. Dari
analisa jabatan dapat ditetapkan jumlah hasil wawancara dan observasi, diketahui
karyawan yang dibutuhkan secara tepat. bahwa sudah ada sarana komputer dan
Berdasarkan analisa jabatan dan struktur dilengkapi dengan internet dan sudah
organisasi yang ada di Sub Bagian Rumah dilengkapi sistem IT yang mendukung
Tangga, terdapat 1 orang Kepala Sub dalam perencanaan logistik non medik di
Bagian Rumah Tangga, 1 orang Kepala Sub Bagian Rumah Tangga. Namun
Urusan Perlengkapan, 1 Orang Kepala sarana dan prasarana tersebut masih
Urusan Inventaris, 2 orang Pelaksana TU belum berjalan secara optimal. Sistem IT
pembuatan perencanaan, 4 orang yang ada sering mengalami error pada saat
Pelaksana TU ATK (Alat Tulis Kantor), Alat melakukan kegiatan dan internet juga
Kebersihan, Alat Rumah Tangga dan dipasang atas inisiatif sendiri dari Sub
Barang Cetakan Administrasi dan Cetakan Bagian Rumah Tangga.
Medis serta 3 orang sebagai Pelaksana TU
Barang inventaris. Oleh karena itu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 11 Nomor 3 Tahun 2017 ● ISSN : 2302-1721 317
KESIMPULAN Kab. Pinrang. Sumber dana untuk
Hasil penelitian ini dilihat dari Sumber merencanakan logistik non medik di Sub
Daya Manusia, jumlah staf yang terlibat dalam Bagian Rumah Tangga RSUL Kab. Pinrang
perencanaan logistik non medik di Sub Bagian yaitu berasal dari pendapatan rumah sakit.
Rumah Tangga RSUL Kab. Pinrang sudah Dana anggaran yang dikeluarkan untuk
mencukupi. Dalam membuat perencanaan masing-masing logistik non medik sudah
logistik non medik dilakukan oleh Kepala Sub direncanakan untuk jangka waktu satu tahun.
Bagian Rumah Tangga, Kepala Urusan, staf Persediaan yang ada berasal usulan
Pelaksana TU pembuatan perencanaan dan permintaan dari satuan kerja yang
pelaksansa TU ATK,ART, Alat Kebersihan, membutuhkan. Persediaan dibuat untuk
Cetakan Administrasi dan Cetakan Medis. . persediaan kebutuhan dalam jangka waktu
Prosedur Perencanaan logistik non medik di satu bulan, 3 bulan dan satu tahun.
Sub Bagian Rumah Tangga RSUL Kab.
Pinrang sudah memiliki prosedur tetap SARAN
sebagai pedoman atau acuan dalam membuat Berdasarkan hasil pembahasan dan
perencanaan. Sarana dan prasarana yang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini,
menunjang untuk pembuatan perencanaan maka peneliti mengajukan saran Dalam
logistic non medik di Sub Bagian Rumah menentukan jumlah kebutuhan yang akurat
Tangga RSUL Kab. Pinrang masih kurang dan tepat perlu menggunakan peramalan yang
mencukupi.Sub Bagian Rumah Tangga telah menggunakan metode perhitungan untuk
mempunyai struktur organisasi tersendiri. . mengurangi resiko kekurangan atau kelebihan
Struktur organisasi sudah dibakukan dengan logistik non medik.
ditanda tangani oleh Direktur Utama RSUL

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjian, 2009. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi 4. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta.

Azwar, Azrul, 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: PT. Binarupa Aksar

Dwintara, Lukas dan Rumsari Hadi Sumarto, 2011. Manajemen Logistik; Pedoman Praktis bagi Sekretaris dan
Staf Administrasi. Grasindo, Jakarta

Indrajit, Eko, Ricardus & Ricardus Djokopranoto. 2012. Konsep Manajemen Supply Vhain, PT.Gramedia
Widiasmara Indonesia, Jakarta.

Juwita, Resty, 2011. Analisis Penyelenggaraan Pengadaan Barang Umum di Unit Logistik Rumah Sakit
Pertamina Jaya Tahun 2011. Depok

Kementrian Kesehatan RI. Jakarta. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit 2009

Lumenta, A, 2010. Manajemen Logistik Rumah Sakit Konsep dan Prinsip Manajemen Rumah Sakit, Jilid II,
Direktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta ,Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Prastowo, Andi, 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. AR-RUZZ MEDIA.
Jakarta

Rangkuty, Freddy, 2009. Manajemen Persediaan Cetakan ke 2. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Reviyanti, Sari, 2011. Analisis Perencanaan Pengadaan Barang Umum di UnitLogistik Umum Rumah Sakit
Zahirah. Depok

Sulastri, 2012. Pengendalian Persediaan Obat Antibiotik Dengan Metode Analisis Pemakaian, Buffer Stock dan
Reorder Point (ROP) di Unit Gudang Farmasi Rumah Sakit Haji.Jakarta Tahun 2011. Depok

Subagya, MS. 2012. Manajemen Logistik. Jakarta : PT. Toko Gunung AgungSub Bagian Rumah
Tangga.Laporan Stock Opname Bulan Januari-Maret 2012. Jakarta

318 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 11 Nomor 3 Tahun 2017 ● ISSN : 2302-1721

Anda mungkin juga menyukai