Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah
Tahun 2018-2023 merupakan amanat Pasal 11 ayat (3) Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Mengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang
menyebutkan bahwa salah satu rencana perangkat daerah dalah
renstra perangkat daerah. Renstra perangkat daerah memuat tujuan,
sasaran, program dan kegiatan pembangunan dalam rangka
pelaksanaan urusan pemerintah wajib dan/atau urusan
pemerintahan pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap
perangkat daerah, yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan
bersifat indikatif
Renstra perangkat daerah disusun secara simultan dengan
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) tahun 2018-2023. Untuk itu, dalam proses penyusunan
Renstra perangkat daerah, seluruh perangkat daerah wajib
berkoordinasi, bersinergi dan berharmonisasi dengan Bappedalitbang
dan pemangku kepentingan.
Agar dapat menyusun Renstra dengan baik, Bappedalitbang
selaku koordinator penyusunan RPJMD serta pemandu perangkat
daerah dalam proses penyusunan, perlu menyusun pedoman
penyusunan Renstra yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 86 tahun 2017 tersebut

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 I- 1
I.2. Dasar Hukum
Landasan hukum yang dijadikan pedoman dan secara langsung
terkait dengan penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra)
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun
2018-2023 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia tahun 1950 Nomor 8) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang
Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang
dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 I- 2
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaran Pemerintah Daerah Lemabaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Repblik Indonesia Nomor 4815);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5887);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2017 tentang Partisipasi
Masyarakat dalam Penyelenggaran Pemerintahan Daerah
12. Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 2);
13. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
14. Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 I- 3
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Mengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 64);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor
7);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37);

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 I- 4
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008
tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah
Nomor 12 Tahun 2008);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2008 Nomor 27);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 37);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2014 Nomor 5);
26. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 40/KMK/01/2010 tentang
Perubahan Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun
2010-2014;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan
Pendapatan Daerah;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2016 tentang
Pajak Daerah
29. Peraturan Bupati Bogor Nomor 34 Tahun 2009 tentang Nilai Jual
Pengambilan Bahan Galian Golongan C;
30. Peraturan Bupati Bogor Nomor 60 Tahun 2010 tentang Nilai Jual
Obyek Pajak Reklame;
31. Peraturan Bupati Bogor Nomor 74 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Perhitungan Nilai Perolehan Air Tanah;

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 I- 5
32. Peraturan Bupati Bogor Nomor 75 Tahun 2010 tentang Sistem dan
Prosedur Pajak Hotel, Restoran dan Hiburan;
33. Peraturan Bupati Bogor Nomor 76 Tahun 2010 tentang Sistem dan
Prosedur Pajak Penerangan Jalan;
34. Peraturan Bupati Bogor Nomor 77 Tahun 2010 tentang Sistem dan
Prosedur Pajak Air Tanah;
35. Peraturan Bupati Bogor Nomor 78 Tahun 2010 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan dan Pemungutan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB);
36. Peraturan Bupati Bogor Nomor 59 Tahun 2011 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan;
37. Peraturan Bupati Bogor Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Pajak Daerah pada Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah
Kabupaten Bogor.
38. Peraturan Bupati Nomor Tahun 2016 tentang Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2017

1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Pedoman Penyusunan Renstra


Perangkat Daerah 2018-2023
Maksud disusunnya pedoman ini adalah untuk memberikan
panduan kepada Perangkat Daerah tentang tata cara penyusunan
Renstra Perangkat Daerah tahun 2018-2019
Tujuan penyusunan Perubahan RENSTRA Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bogor tahun 2013 – 2018 untuk dijadikan
landasan/pedoman dalam penyusunan Renja Dinas Lingkungan
Hidup selama 2 tahun, penguatan peran para stakeholders dalam
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah serta sebagai dasar
evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan 2 (dua)
tahunan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 I- 6
1.4. Sistematika Penulisan
Penyusunan Perubahan RENSTRA Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bogor dilakukan oleh Tim Penyusun RENSTRA Dinas
Lingkungan Hidup. Dalam proses penyusunan RENSTRA juga
melibatkan seluruh anggota organisasi dalam rapat-rapat internal
serta melibatkan stakeholders Dinas Lingkungan Hidup dalam rapat
koordinasi. Keterlibatan beberapa pihak baik pihak internal maupun
eksternal dapat memberikan kontribusi masukan dalam penyusunan
RENSTRA Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2013 –
2018.

Sistematika penulisan RENSTRA Dinas Lingkungan Hidup


Kabupaten Bogor tahun 2013 – 2018 sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai Latar Belakang,
Maksud dan Tujuan, Landasan Hukum dan Sistematika
Penulisan;

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH (PD)


Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Perangkat
Daerah (PD), Tugas Pokok dan Fungsi, Dinas Lingkungan
Hidup, Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup serta
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Lingkungan Hidup;

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


Pada bab ini menjelaskan mengenai Tugas, Fungsi dan
Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup, Sumber
Daya Dinas Lingkungan Hidup, Kinerja Pelayanan Dinas
Lingkungan Hidup, serta Tantangan dan Peluang
Pengembangan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bogor.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 I- 7
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Tujuan,
Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bogor tahun 2013 – 2018;

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR


KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF
Pada bab ini menjelaskan mengenai Program dan Kegiatan
Lokalitas PD, Program Lintas PD dan Program Kewilayahan
disertai Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif yang terdapat di Dinas Lingkungan
Hidup untuk periode tahun 2013 – 2018;

BAB VI INDIKATOR KINERJA PD YANG MENGACU PADA


TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam
lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 I- 8
BAB II
MEKANISME DAN SISTEMATIKA
RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
TAHUN 2018-2023

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisai Perangkat Daerah


Dinas Lingkungan Hidup dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Lembaga Teknis Daerah.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) merupakan perangkat daerah
sebagai unsur pendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah,
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati.
DLH mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang pengelolaan lingkungan hidup dan mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Lingkungan Hidup;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
di Bidang lingkungan Hidup;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Lingkungan Hidup;
dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut di
atas, Kepala Dinas dibantu oleh 1 (satu) Sekretariat, 3 (tiga) sub bag,
4 (empat) Bidang, 8 (delapan) Sub Bidang dan 1 (satu) Unit Pelaksana
Teknis Laboratorium Lingkungan.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 1
Berikut Tugas dan fungsi masing-masing bagian yakni:
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pengelolaan ketatausahaan Dinas dan mempunyai
fungsi:
a. Pengkoordinasian penyusunan program dan pelaporan Dinas;
b. Pengumpulan dan pengolahan dan analisis data Dinas;
c. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian Dinas;
d. Pengelolaan administrasi keuangan Dinas;
e. Pengelolaan situs web Dinas;
f. Monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan kinerja Dinas.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut di
atas, Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris dan dibantu
oleh :
a. Sub Bagian Program dan Pelaporan;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
c. Sub Bagian Keuangan.
Masing-masing Sub Bagian sebagaimana tersebut di atas dipimpin
oleh Kepala Sub Bagian dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

2. Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan


Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengkajian dampak
lingkungan dan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang pengkajian dampak
lingkungan;
b. Perumusan kebijakan di bidang penilaian dan penerapan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup/Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RKL/RPL) dan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup/Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UKL/UPL).

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 2
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut di
atas Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh :
a. Sub Bidang Penilaian AMDAL; dan
b. Sub Bidang Penerapan RKL/RPL dan UKL/UPL.
Masing-masing Sub Bidang sebagaimana tersebut di atas dipimpin
oleh Kepala Sub Bidang dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan.

3. Bidang Pengendalian Lingkungan


Bidang Pengendalian Lingkunganmembantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pengelolaan pengendalian lingkungan dan
mempunyai fungsí:
a. Perumusan kebijakan di bidang pengendalian pencemaran
lingkungan;
b. Perumusan kebijakan di bidang pengendalian kerusakan
lingkungan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut di
atas Bidang Pengendalian Lingkungan dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang dan dibantu oleh :
a. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan; dan
b. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan.
Masing-masing Sub Bidang sebagaimana dimaksud tersebut di
atas dipimpin oleh Kepala Sub Bidang dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan.

4. Bidang Pemulihan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan


Bidang Pemulihan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan
membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pemulihan dan
penyelesaian sengketa lingkungan dan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang pemulihan lingkungan; dan
b. Perumusan kebijakan di bidang penyelesaian sengketa
lingkungan.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 3
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut di
atas Bidang Pemulihan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh :
a. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan; dan
b. Sub Bidang Penyelesaian Sengketa Lingkungan.
Masing-masing Sub Bidang sebagaimana dimaksud tersebut di
atas di pimpin oleh Kepala Sub Bidang dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pemulihan dan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan.

5. Bidang Pengembangan Lingkungan


Bidang Pengembangan Lingkungan membantu Kepala Dinas
dalam melaksanakan pengelolaan Pengembangan Lingkungan dan
mempunyai fungsí:
a. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan dan kualitas
sumber daya alam dan lingkungan hidup; dan
b. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan kemitraan
lingkungan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut di
atas Bidang Pengembangan Lingkungan dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang dan dibantu oleh :
a. Sub Bidang Pengembangan Kualitas Lingkungan; dan
b. Sub Bidang Pengembangan Kemitraan Lingkungan.
Masing-masing Sub Bidang sebagaimana dimaksud tersebut di
atas di pimpin oleh Kepala Sub Bidang dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pengembangan Lingkungan.

6. Bidang Pengelolaan Sampah


Bidang Pengelolaan Sampah mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam melaksanakan pengelolaan kebersihan lingkungan
dan persampahan

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 4
Untuk penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud, bidang
Pengelolaan Sampah mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan pengelolaan Persampahan
b. Melaksanakan pengelolaan pelayanan kebersihan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud,
bidang Pengelolaan Sampah dipimpin oleh seorang kepala bidang
dan dibantu oleh seksi pengurangan sampah, seksi pelayanan
kebersihan dan seksi pelayanan kebersihan. Masing-masing seksi
dipimpin oleh kepala seksi dan bertanggung jawab kepada kepala
bidang Pengelolaan Sampah.

7. UPT Pengelolaan Sampah


UPT Kebersihan dan Sanitasi mempunyai tugas membantu
kepala dinas dalam melaksanakan sebagian tugas,
tanggungjawab, dan wewenang teknis Dinas Lingkungan Hidup
terutama di bidang Pengelolaan Sampah serta melakukan
koordinasi dengan wilayah tugas berdasarkan kewenangannya dan
tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, UPT
Kebersihan dan Sanitasi dibentuk menjadi 7 (tujuh) UPT
Kebersihan dan Sanitasi. UPT tersebut antara lain:
a. UPT Pengelolaan Sampah I wilayah Cibinong
b. UPT Pengelolaan Sampah II wilayah Jonggol
c. UPT Pengelolaan Sampah III wilayah Ciawi
d. UPT Pengelolaan Sampah IV wilayah Ciampea
e. UPT Pengelolaan Sampah V wilayah Parung
f. UPT Pengelolaan Sampah VI wilayah Leuwiliang
g. UPT Pengelolaan Sampah VII wilayah Jasinga
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, UPT Pengelolaan
Sampah dipimpin oleh seorang Kepala UPT dibantu oleh seorang
Kepala Sub bagian Tata Usaha. UPT bertanggungjawab langsung
kepada Kepala Dinas.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 5
8. Unit Pelaksana Teknis Lab
Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan
kebijakan teknis pengelolaan Laboratorium Lingkungan dan
mempunyai fungsí :
a. Penyelenggaraan ketatausahaan UPT;
b. Pelaksanaan pengambilan sampel air dan air limbah serta
udara pada sumber yang tercemar;
c. Pelaksanaan analisa sampel air dan air limbah serta udara
ambient;
d. Pelaksanaan evaluasi hasil uji laboratorium; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut di
atas Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh seorang Kepala UPT dan
dibantu oleh :
a. Sub Sub Bagian Tata Usaha dan
b. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh Seorang Kepala Sub Bagian
dan Kelompok Jabatan Fungsional Dipimpin oleh seorang
Koordinator yang ditunjuk di antara tenaga Fungsional.

Susunan organisasi Dinas Lingkungan Hidup sebagai berikut :


a. Kepala Dinas ;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Program dan Pelaporan
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan
3. Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan, membawahi :
1. Sub Bidang Penilaian AMDAL dan
2. Sub Bidang Penerapan RKL/RPL dan UKL/UPL
d. Bidang Pengendalian Lingkungan, membawahi :
1. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan
2. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 6
e. Bidang Pemulihan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan,
membawahi :
1. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan dan
2. Sub Bidang Penyelesaian Sengketa Lingkungan
f. Bidang Pengembangan Lingkungan, membawahi :
1. Sub Bidang Pengembangan Kualitas Lingkungan dan
2. Sub Bidang Pengembangan Kemitraan Lingkungan
g. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan,
membawahi :
1. Sub Bag Tata Usaha
2. Jabatan Fungsional
h. Kelompok Jabatan Fungsional

Secara lengkap Struktur Organisasi DLH Kabupaten Bogor,


disajikan dalam Gambar 2.1. di bawah ini.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 7
KEPALA DINAS

SEKRETARIS

KELOMPOK
SUB BAG SUB BAG UMUM SUB BAG
JABATAN
PROGRAM DAN DAN KEUANGAN
FUNGSIONAL PELAPORAN KEPEGAWAIAN

BID. TATA BIDANG PENGELOLAAN BIDANG PENGENDALIAN BIDANG PEMATAAN HUKUM


LINGKUNGAN SAMPAH PENCEMARAN DAN DAN PEMULIHAN
KEMITRAAN LINGKUNGAN

SEKSI INVENTARISASI SEKSI PENGURANGAN SEKSI PENGENDALIAN SEKSI PENGADUAN DAN


RPPLH DAN KLHS SAMPAH PENCEMARAN PENYELESAIAN SENGKETA

SEKSI KAJIAN DAMPAK SEKSI PENANGANAN SEKSI PENGELOLAAN B3 SEKSI PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN SAMPAH DAN LIMBAH B3 LINGKUNGAN

SEKSI PEMELIHARAAN SEKSI PELAYANAN SEKSI KEMITRAAN DAN SEKSI PEMULIHAN


DAN PENGENDALIAN KEBERSIHAN PERAN SERTA MASYARAKAT LINGKUNGAN
KERUSAKAN
LINGKUNGAN

UPT LAB
LINGKUNGAN 7 UPT
PENGELOLAAN
SAMPAH

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 8
2.2. Sumber Daya DLH
1. Kondisi Umum Pegawai
Jumlah pegawai keseluruhan yang ada di Dinas Lingkungan
Hidup sebanyak 74 orang yang terdiri dari PNS,Tenaga honorer,
Tenaga Kebersihan dan Tenaga Keamanan. Untuk selengkapnya
dapat dilihat tabel berikut :
Tabel 2.2.1
Jumlah Pegawai Dinas Lingkungan Hidup
No PEGAWAI JUMLAH ( ORANG) %
1. PNS 59 96,8
2. KONTRAK/HONORER 2 3,2
JUMLAH
4. 61 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai Dinas Lingkungan


Hidup masih ada yang belum diangkat menjadi pegawai negeri
yaitu 2 orang tenaga honorer.
Tabel 2.2.2
Kondisi Pegawai Berdasarkan Golongan /Pangkat/
/Pendidikan
PENDIDKIKAN
No. GOLONGAN/PANGKAT JUMLAH
SD SLTP SLTA D2 D3 S1 S2 S3
I. P N S
1 IV 9 2 7
2 III 36 3 3 27 3
3 II 12 10 2
4 I 2 2

II. LAIN-LAIN
1 Tenaga Kontrak 2 1 1
jumlah 61

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 9
Dari tabel diatas, 61 pegawai yang ada di Dinas Lingkungan
Hidup terdapat golongan IV sebanyak9 orang (14,7 %),golongan III
sebanyak 36 orang (59 %), golongan II sebanyak 12 orang (19,6
%),pegawai yang berstatus golongan I dan tenaga kontrak masing-
masing sebanyak 2 orang (3,2 %)Apabila dilihat dari tingkat
Pendidikan, pegawai Dinas Lingkungan Hidup lebih didominasi oleh
Strata-1 yaitu sebanyak30 orang (40,18 %),Strata-2 yaitu sebanyak10
orang (16,39 %), Diploma 3sebanyak 5 orang (8,19 %), SLTA sebanyak
14 orang (22,95 %), sedangkan yang paling rendah yaitu tingkat SD
sebanyak 2 orang ( 3,27 %).
Berdasarkan kualitas pendidikan Sumber Daya Manusia di
Dinas Lingkungan Hidup cukup baik karena umumnya pendidikan
pegawainya tingkat perguruan tinggi, sehingga diharapkan produk
perencanaan pembangunan yang dihasilkanpun menjadi lebih
baik.Namun secara kuantitas Dinas Lingkungan Hiduo masih
membutuhkan penambahan jumlah pegawai yang latar belakang
pendidikannya di bidang lingkungan seperti teknik lingkungan, teknik
kimia, teknik geologi, teknik geodesi, teknik industri, kehutanan,
pertanian dll.

2. Kondisi Umum Sarana dan Prasarana Kerja


Kondisi sarana dan prasarana DLH per akhir tahun 2018,
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Gedung perkantoran Dinas Lingkungan Hidup menempati
gedung eks dinas Kebersihan dan Pertamanan di Jl. Tegar
Beriman. Sedangkan gedung laboratorium lingkungan
menempati gedung eks Dinas Pusat Statistik.
2. Kendaraan operasional DLH roda empat berjumlah 12 (dua
belas) unit;
3. Kendaraan operasional DLH roda dua berjumlah 17 (tujuh
belas) unit;
4. Kendaraan operasional laboratorium lingkungan roda enam 1
(satu) unit;

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 10
5. Sarana Kerja/peralatan kantor, laboratorium dan mebeuler.

Berikut disajikan tabel sarana dan prasarana kerja di DLH.

Tabel 2.2.3 Kondisi Sarana Dan Prasarana Kerja DLH


No. NAMA BARANG MERK/TYPE TAHUN BELI JUMLAH KET
1 2 3 4 5
Luas Lahan/Bangunan
1. Kendaraan Roda 6 (Bus Lab) Isuzu/NKR 71 2006 1 B
2. Kendaraan Roda 4 (Mobil) TERANO 1997 1 B
3. Kendaraan Roda 4 (Mobil) Toyota Kijang/KF 80 1997 1 R
4. Kendaraan Roda 4 (Mobil) Isuzu Panter/541 LM2 2005 1 B
5. Kendaraan Roda 4 (Mobil) Toyota Kijang Inova 2005 1 B
6. Kendaraan Roda 4 (Mobil) Toyota Kijang Inova 2009 1 B
7. Kendaraan Roda 4 (Mobil) Toyota Avanza 1300 E 2009 1 B
8. Kendaraan Roda 4 (Mobil) Toyota Avanza 1300 E 2009 1 B
9. Kendaraan Roda 4 (Mobil) Toyota Kijang Inova J 2010 1 B
10. Kendaraan Roda 4 (Mobil) Toyota/Avanza New 2023 1 B
11. Kendaraan Roda 4 (Mobil) FORD RANGER DC 2023 1 B
12. Kendaraan Roda 4 (Mobil) FORD RANGER DC 2023 1 B
13. Kendaraan Roda 2 (Motor) Honda Win/MCB 2001 1 B
14 Kendaraan Roda 2 (Motor) Honda Win/MCB 2003 1 B
15. Kendaraan Roda 2 (Motor) Honda Win/MCB 2003 1 B
16. Kendaraan Roda 2 (Motor) Honda Win/MCB 2003 1 B
17. Kendaraan Roda 2 (Motor) Honda Win/MCB 2003 1 B
18. Kendaraan Roda 2 (Motor) Suzuki/EN 125 2010 1 B
19. Kendaraan Roda 2 (Motor) Suzuki/EN 125 2010 1 B
20. Kendaraan Roda 2 (Motor) Suzuki/EN 125 2010 1 B
21. Kendaraan Roda 2 (Motor) Suzuki/EN 125 2010 1 B
Honda/CB15ARRF B
22. Kendaraan Roda 2 (Motor) M/T 2013 1
23. Kendaraan Roda 2 (Motor) Honda/CB15ARRF M/T 2013 1 B
24. Kendaraan Roda 2 (Motor) Honda/CB15ARRF M/T 2013 1 B
25. Kendaraan Roda 2 (Motor) Honda/CB15ARRF M/T 2013 1 B
26. Kendaraan Roda 2 (Motor) Honda/CB15ARRF M/T 2013 1 B
27. Kendaraan Roda 2 (Motor) Honda/CB15ARRF M/T 2013 1 B
28. Kendaraan Roda 2 (Motor) Honda/CB15ARRF M/T 2013 1 B
29. Kendaraan Roda 2 (Motor) Honda/CB15ARRF M/T 2013 1 B

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 11
30. Meja Kerja Biro Kayu dan Plat Besi 14 B/KB
31. Meja Kerja 1/2 Biro Kayu dan Plat Besi 69 B/RB
32. Filling Kabinet 4 Laci 35 B
33. Lemari Besi 2 Pintu Plat Besi 14 B
34. Lemari Pintu Kaca Plat Besi + Kaca 4 B
35. Komputer Rakitan/PC Pentium IV 20 B
36. Laptop/Notebook ACCER dan Compac 10 B
37. Printer Deskjet, Laserjet 21 B
38. GPS Garmin 9 B
39. AC 13 B
40. Kamera 2 B
41. Mesin Tik 2 B
42. Kursi Lipat Chitose dan Futura 195 B
43. Kursi Kerja putra/Sandaran Indachi 29 B
44. Whiteboard Besar 1 B
45. Mesin Fax Panasonic 1 RB
46. Meja Rapat 4 B
47. Alat-alat laboratorium 1 set B
48. Alat-alat Laboratorium 1 B

3. Kondisi Umum Anggaran


Anggaran Belanja Daerah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bogor tahun 2018-2023 telah ditetapkan dalam Peraturan
Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Bogor, dan dituangkan lebih lanjut dalam
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Besarnya anggaran
belanja yang telah ditetapkan setiap tahunnya mengalami
perubahan, semula pada tahun 2018 sebesar Rp.
11.983.864.000,- tahun 2009 mengalami penurunan dari Rp.
11.983.864.000,- menjadi sebesar Rp. 5.905.143.000,-. Hal ini
disebabkan adanya pemisahan organisasi dari Dinas Tata Ruang
dan LH menjadi Dinas Tata Ruang dan Pertanahan serta Dinas
Lingkungan Hidup. Kemudian pada tahun 2010 DLH mengalami
kenaikan menjadi Rp. 6.988.596.000,- atau naik sebesar 20 %,
tahun 2011 Anggaran Belanja sebesar Rp. 6.651.029.024, tahun
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 12
2012 Anggaran Belanja sebesar Rp. 7.857.877.000,- tahun 2023
Anggaran Belanja sebesar Rp. 15.092.238.000,-
Bila dilihat dari realisasi belanja, pada tahun 2018
sebesar Rp. 10.612.117.936,-tahun 2009 sebesar Rp.
5.453.466.509,-tahun 2010 sebesar Rp. 6.506.146.237,-tahun
2011 sebesar Rp.5.767.114,487,- tahun 2012 sebesar Rp.
7.239.860.558,- tahun 2023 sebesar Rp. 10.174.157.956,- .
Perkembangan anggaran dan realisasi belanja daerah menurut
kelompok belanja dari tahun 2018-2023, sebagai bagai berikut :

Tabel 2.2.4Anggaran dan Realisasi Tahun 2018-2023


TAHUN ANGGARAN ( Rp .) REALISASI (Rp.)
2018 11.983.864.000 10.612.117.936
2009 5.905.143.000 5.453.466.509
2010 6.988.596.000 6.506.146.237
2011 6.651.029.000 5.767.114,487
2012 7.857.877.000 7.239.860.558
2023 15.092.238.000 10.174.157.956

2.3. Kinerja Pelayanan DLH


Sesuai dengan Peraturan Bupati Bogor Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pendelegasian Kewenangan Dokumen Administrasi Pelayanan
Perijinan dan Non Perijinan Kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat
Daerah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup memiliki kewenangan
meliputi:
1. Perijinan, terdiri atas:
a. Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (LB3); dan
b. Izn Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3)
, kecuali Minyak Pelumas dan Oli Bekas
2. Non Perijinan, terdiri atas:
a. Pengesahan Kelayakan Lingkungan; dan

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 13
b. Pengesahan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup/Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL).
Kewenangan tersebut diatas penunjang pencapaian indikator kinerja
utama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor.
Dalam implementasi kinerja pelayanan, DLH melakukan
pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan atau
usaha yang telah memperoleh Pengesahan dan Rekomendasi
Kelayakan Lingkungan. Secara umum permasalahan dapat diatasi
dengan cara melakukan koordinasi bersama sektor terkait dan aparat
lapangan.
Adapun kinerja utama Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3.1 Indikator Kinerja Utama DLH

Target Capaian Setiap Tahun


NO Indikator
2014 2015 2016 2017 2023

(1) (2) (3) (4) (5) (8) (9)

Cakupan pengawasan terhadap


1 65 67 69 71 73
pelaksanaan amdal

2 Pencemaran Status Mutu Air 85 87 89 91 93

3 Penegakan hukum lingkungan 20 40 60 80 100

Jumlah usaha / kegiatan yang


mentaati persyaratan
4 administratif dan teknis 85 87 89 91 93
persyaratan Pengendalian
pencemaran udara

Jumlah usaha / kegiatan yang


mentaati persyaratan
5 administratif dan teknis 85 87 89 91 93
persyaratan Pengendalian
pencemaran air

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 14
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DLH
Dinas Lingkungan Hidup dalam menjalankan tugas dan
fungsinya di bidang perencanaan tentunya tidak terlepas dari
berbagai permasalahan yang dihdapi baik internal maupun eksternal,
akan tetapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut
harus dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan pelayanan pada Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor. Tantangan yang paling nyata
dihadapi kedepan terkait dengan perencanaan adalah bahwa
dinamika pembangunan daerah harus bergerak cepat yang
diakibatkan oleh adanya perkembangan global diberbagai sektor
kehidupan masyarakat yang tidak dapat dihindari. Seiring dengan
perkembangan global tersebut, telah diantisipasi dengan berbagai
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan pemerintah provinsi,
hal ini tentu berimplikasi pula terhadap kebijakan yang harus
dikeluarkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bogor agar adanya
sinergi dan kesesuaian dalam menjalankan berbagai program dan
kegiatan yang dilaksanakan.
Berdasarkan analisis terhadap permasalahan internal maupun
eksternal, dalam hal ini dengan menggunakan metode SWOT Analisis.
Dalam analisis SWOT Lingkungan internal meliputi Strength
(Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan), sedangkan Lingkungan
eksternal meliputi Oppurtunity (Peluang) dan Ancaman Threaths
(Ancaman). Adapun Masing-masing kondisi lingkungan internal dan
eksternal antara lain sebagai berikut :

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 15
1. Lingkungan Internal
KEKUATAN (S):
a. Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2018 tentang
Pembentukan Lembaga Teknis Daerah;
c. Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium
Lingkungan yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bogor
Nomor 70 Tahun 2018;
d. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2003 tentang Izin
Pembuangan Air Limbah dan Peraturan Bupati Nomor 74
Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemberian Izin dan
Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (LB3);
e. Peraturan Bupati Nomor 32 tahun 2011 tentang
Pendelegasian Kewenangan Penandatanganan Dokumen
Administrasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan Kepada
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah;
f. Program Bina Lingkungan;
g. SDM yang berkompeten di bidang lingkungan sebagai Pejabat
Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) dan Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) Lingkungan;
h. Pegawai yang berpendidikan Stara-1 (S1) keatas di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor diatas 65,57 % dari total
jumlah pegawai;

KELEMAHAN (W) :
a. Sarana dan prasarana kerja belum memadai;
b. Terbatasnya Sumber Daya Manusia dan Anggaran;
c. Belum Terpenuhinya Peraturan Pedoman Lingkungan Hidup;
d. Kurangnya Sosialisasi (Penyuluhan) Lingkungan Hidup;
e. Terbatasnya Data dan Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup;

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 16
f. Lemahnya/Kurang Personil/Aparat Penegakan Hukum yang
memiliki Kompetensi terhadap PPLH;

2. Lingkungan Eksternal
PELUANG (O):
a. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; Permendagri Nomor 54
tahun 2010;
b. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Bab IX Pasal 63 ayat
(1) point F, Tugas dan Wewenang Pemerintah dan Pemerintah
Daerah “Menyelengarakan Inventarisasi Sumber Daya Alam
Nasional dan Emisi Gas Rumah Kaca”;
c. Permendagri Nomor 54 tahun 2010;
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2011
Tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah
Kaca;
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2011
Tentang Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca
Nasional;
f. Peraturan Gubernur Jawa Barat Tahun 2012 tentang
Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
(RAD-GRK) Provinsi Jawa Barat;
g. Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor;
h. Kerjasama antar Pemerintah Pusat dan Daerah serta
Perguruan Tinggi dan LSM;
i. Teknologi Ramah Lingkungan;
j. Banyaknya Kegiatan/Usaha;
k. Sumber Daya Alam;
l. Penguatan Inisiatif Bidang Lingkungan Hidup melalui Satgas
Lingkungan Hidup;
m. Gagasan/Nilai yang terkandung dalam kearifan lokal;
n. Adanya Kelompok Masyarakat/Pelaku Usaha yang melakukan
Imitigasi perubahan iklim.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 17
ANCAMAN (T):
a. Belum maksimalnya penegakkan hukum;
b. Kurangnya keterpaduan program kerja Organisasi Perangkat
Daerah;
c. Luas wilayah yang besar, dan keterbatasaan sumber
pendapatan dan pembiayaan untuk pembangunan sangat
menyulitkan menentukan skala prioritas ;
d. Pencemaran Air, Udara dan B3;
e. Kurangnya Pemahaman dan Partisipasi Masyarakat dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
f. Belum terinventarisasinya Sumber Pencemar baik Emisi, cair,
padat, B3 dan Gas Rumah Kaca.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 II- 18
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS LINGKUNGAN HIDUP

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota, lembaga lingkungan
hidup mempunyai tugas utama membantu kepala daerah dalam
merumuskan kebijakan dan melakukan koordinasi bidang lingkungan
hidup sesuai dengan ruang lingkup kewenangannya. Kewenangannya
meliputi perumusan kebijakan, pelaksanaan pengendalian dan
pengawasan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup,
memfasilitasi kegiatan instansi terkait dalam hal pengendalian dampak
lingkungan, melaksanakan fasilitasi penyelesaian sengketa lingkungan,
melakukan pembinaan dan peningkatan partisipasi masyarakat,
pelayanan bidang lingkungan hidup dan penyelenggaraan unit pelaksana
teknis laboratorium lingkungan.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Pemerintah Daerah


1. Pernyataan VISI

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan


bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap
konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi
membantu organisasi untuk mengarahkan organisasi ketujuan yang
akan dicapai dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan
harus dilaksanakan.

Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah
rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode bidang lingkungan hidup.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam Perubahan Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor
Tahun 2013-2018, bahwa Visi Kabupaten Bogor adalah “
KABUPATEN BOGOR MENJADI KABUPATEN TERMAJU DI
INDONESIA”

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 1
2. Pernyataan Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan


oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah
ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota
organisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat
mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi
pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu
instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi
juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi
pemerintah. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN),
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Pernyataan misi sesuai dengan Perubahan Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor
Tahun 2013-2018, Misi Kabupaten Bogor adalah:
❖ Misi Pertama :
Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat;
❖ Misi Kedua :
Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Masyarakat dan
Pengembangan Usaha Berbasis Sumber Daya Alam dan
Pariwisata;
❖ Misi Ketiga :
Meningkatkan Integritas, Koneksitas dan Kualitas Infrastruktur
Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan;
❖ Misi Keempat :
Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan;
❖ Misi Kelima :
Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan
Kerjasama antar Daerah dalam Rangka Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik.

Untuk mendukung pencapaian visi dan misi tersebut, Dinas


Lingkungan Hidup sesuai tugasnya yaitu sebagai membantu Bupati
dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang Lingkungan Hidup, dan dalam melaksanakan tugas pokok
tersebut Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor mempunyai
fungsi, sebagai berikut :

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 2
1. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Lingkungan Hidup;
2. Pemberian dukungan atas Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah di Bidang lingkungan Hidup;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Lingkungan Hidup;
dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Ditinjau dari sisi tugas bidang lingkungan hidup, secara


umum tugas Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan pencapaian
visi dan seluruh misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,
namun secara khusus, tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup
berkontribusi langsung dalam mendukung pencapaian misi ke 3
yaitu Meningkatkan Integrasi, Koneksitas dan Kualitas Infrastruktur
Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Dinas Lingkungan Hidup

Kementerian Lingkungan Hidup RI secara umum telah


menetapkan sasaran pembangunan lingkungan hidup yang hendak
dicapai yaitu mewujudkan perbaikan fungsi lingkungan hidup
pengelolaan sumber daya alam yang mengarah pada pengarusutamaan
prinsip pembangunan berkelanjutan.Adapun sasaran khusus yang
hendak dicapai adalah:
a. Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai,
danau, pesisir dan laut serta air tanah;
b. Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan
ekosistem hutan;
c. Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3);
d. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi.

Arah kebijakan KLH atau tahun 2010-2014 akan dicapai dengan


strategi sebagai berikut:
a. Peningkatan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
pada air, lahan, udara dan keanekaragaman hayati;
b. Peningkatan penaatan lingkungan berdasarkan daya dukung dan
daya tampung lingkungan;
c. Peningkatan upaya penegakan hukum lingkungan secara konsisten;
d. Peningkatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat;

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 3
e. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penguatan
institusi pengelola lingkungan hidup;
f. Peningkatan kualitas data dan akses informasi lingkungan; dan
g. Pengembangan sumber-sumber pendanaan lingkungan alternatif

Dalam Renstra Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi


Jawa Barat diuraikan bahwa dinamika lingkungan strategis, baik
nasional maupun global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi
bangsa Indonesia semakin kompleks. Arus besar globalisasi membawa
keleluasaan informasi, fleksibilitas distribusi barang dan jasa yang
berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang.
Dalam konteks ketatanegaraan, arus globalisasi juga mendorong
akselerasi proses demokratisasi dan desentralisasi yang melahirkan
situasi paradoksal, antara semakin membaiknya kebebasan sipil (civil
liberty) dengan terbatasnya kapasitas kelembagaan politik dan kapasitas
tata kelola pemerintahan (governance) sehingga akuntabilitas layanan
publik belum sepenuhnya sesuai harapan. Percepatan arus informasi
dan modal juga berdampak pada meningkatnya pemanfaatan berbagai
sumber daya alam yang memunculkan isu perubahan iklim (climate
change), ketegangan lintas-batas antarnegara, percepatan penyebaran
wabah penyakit, dan terorisme, serta masalah tenaga kerja Indonesia di
luar negeri.

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, terdapat 5


(lima) tujuan pelaksanaan sistem bidang lingkungan hidup
pembangunan nasional, yaitu: a) untuk mendukung koordinasi
antarpelaku pembangunan; b) menjamin terciptanya integrasi,
sinkronisasi dan sinergi antardaerah, antarruang, antarwaktu, dan
antarfungsi pemerintah, serta antara pusat dan daerah; c) menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara bidang lingkungan hidup,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; d) mengoptimalkan
partisipasi masyarakat; dan e) menjamin tercapainya penggunaan
sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Pembangunan di Jawa Barat pada tahap kedua RPJPDaerah atau


RPJMDaerahtahun 2014-2018 menuntut perhatian lebih, tidak hanya
untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan, namun juga
untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan
datang. Posisi Jawa Barat yang strategis dan berdekatan dengan Ibukota
Negara, mendorong Jawa Barat berperan sebagai agent of development
(agen pembangunan) bagi pertumbuhan nasional.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 4
Berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan
dalam menyelesaikan isu yang bersifat lokal dan berimplikasi pada
kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi Jawa Barat
antara lain kemiskinan, penataan ruang dan lingkungan hidup,
pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, terbatasnya kesempatan
kerja, mitigasi bencana serta kesenjangan sosial. Dalam mengatasi
permasalahan tersebut diperlukan penguatan kepemimpinan yang
didukung oleh rakyat dan aspek politis.

Arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan untuk


pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,
revitalisasi pertanian dan kelautan, perluasan kesempatan lapangan
kerja, peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan
pendidikan, pembangunan infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan
industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan konservasi
lingkungan serta penataan struktur pemerintah daerah yang
menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat.

Dalam pembagian wilayah kerja koordinasi Kabupaten Bogor


masuk dalam wilayah 4 yaitu : Wilayah Bogor, dengan lingkup kerja
Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota
Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kota Depok. Dengan kategori
permasalahan yang dihadapi sebagai berikut :
a. Rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah, seperti
infrastruktur jalan dan jembatan, persampahan serta air bersih;
b. Pemantapan kawasan lindung;
c. Penataan daerah otonom sesuai dengan aspirasi dari bawah serta
mengikuti mekanisme yang telah ditentukan;
d. Belum optimalnya pelayanan pemerintah terhadap wilayah bagian
selatan;
e. Belum dimilikinya kelembagaan ekspor produk perikanan Jawa
Barat;
f. Perlunya peningkatan penanggulangan dan pemberantasan penyakit
menular;
g. Belum adanya kebijakan yang jelas tentang mitigasi dan
penanggulangan bencana;
h. Perlunya pemekaran pemerintahan daerah yang sesuai dengan
aspirasi dari bawah serta mengikuti mekanisme yang telah
ditentukan;
i. Belum optimalnya pengembangan agribisnis;
j. Perlunya peningkatan sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 5
Sejalan dengan kebijakan nasional dan provinsi tersebut, dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Pemerintah
Kabupaten Bogor periode 2014-2018, prioritas pembangunan Kabupaten
Bogor diarahkan pada :

1. Peningkatan akses serta pelayanan pendidikan dan kesehatan;


2. Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan;
3. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur serta Pengelolaan Ruang
dan Lingkungan Hidup;
4. Peningkatan Peluang Investasi dan Penciptaan Peluang Kerja;
5. Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan;
6. Peingkatan Pelayanan Kehidupan Sosial dan Keagamaan Masyarakat.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis

Dalam Peraturan Daerah Nomor 19 tahun 2008 tentang Rencana


Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2005-2025, disebutkan
bahwa tujuan penataan ruang adalah untuk mewujudkan : (a)
terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan sesuai dengan kemampuan daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup yang selektif, efektif dan efisien, melalui
pemberian Building Coverage Ratio (BCR) yang rendah pada kawasan
yang memiliki nilai konservasi;(b) meningkatkan kualitas lingkungan
pada kawasan lindung sebagai kawasan konservasi air dan tanah,
melalui program rehabilitasi lahan, dengan kegiatan vegetatif dan sipil
teknis serta kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak dapat mengganggu
fungsi kawasan; (c) tercapainya pembangunan infrastruktur yang dapat
mendorong perkembangan wilayah dan perekonomian masyarakat
khususnya pada daerah-daerah tertinggal dan terisolasi guna menekan
migrasi dari desa ke kota dengan pengembangan desa–desa potensial; (d)
pembangunan dan pengembangan perkotaan berhirarkis yang dibentuk
oleh sistem jaringan antara kegiatan perdesaan dan perkotaan internal
daerah dan eksternal Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak,
dan Cianjur (Jabodetabekpunjur); dan (e) terwujudnya rencana tata
ruang yang lebih rinci sebagai arahan pengendalian, pengawasan, dan
pelaksanaan pembangunan dalam mewujudkan sistem kota-kota.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 6
Selanjutnya dalam RTRW juga telah ditetapkan kebijakan
pengembangan struktur ruang; dan kebijakan pengembangan pola
ruang.Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi : (a)
peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan
ekonomi wilayah yang merata dan berhirarki; dan; (b) peningkatan
kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi,
telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di
seluruh wilayah Daerah. Selanjutnya kebijakan pengembangan pola
ruang meliputi : (a) kebijakan pengembangan kawasan lindung, dalam
rangka pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan
hidup; dan pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup; (b) kebijakan
pengembangan kawasan budi daya, dalam rangka perwujudan dan
peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi daya; dan
pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui
daya dukung dan daya tampung lingkungan; (c) kebijakan
pengembangan kawasan strategis, yang meliputi : pengembangan
kawasan strategis Puncak sebagai kawasan strategis lingkungan hidup
yang berperan sebagai kawasan andalan pariwisata melalui pembatasan
pemanfaatan ruang yang lebih selektif dan efisien; pengembangan
kawasan strategis industri sebagai kawasan strategis sosial ekonomi
melalui penataan dan pemanfaatan ruang serta pembangunan jaringan
infrastruktur yang mendorong perkembangan kawasan; pengembangan
kawasan strategis pertambangan sebagai kawasan strategis lingkungan
hidup yang berperan sebagai kawasan andalan sumber daya alam
melalui konservasi bahan galian; dan pengembangan kawasan strategis
lintas administrasi kabupaten sebagai kawasan strategis sosial ekonomi
melalui sinkronisasi sistem jaringan.

Lebih lanjut dikemukakan strategi untuk mewujudkan kebijakan


penataan ruang wilayah meliputi : (a) strategi pengembangan struktur
ruang wilayah; (b) strategi pengembangan kawasan perdesaan dan
kawasan perkotaan; (c) strategi pengembangan sistem pusat
permukiman perdesaan dan perkotaan; (d) strategi pengembangan sistem
prasarana wilayah; (e) strategi pengembangan pola ruang wilayah; (f)
strategi penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara,
dan penatagunaan sumberdaya alam lainnya.

Selanjutnya dijelaskan Rencana struktur ruang wilayah, meliputi


:(a) sistem pusat permukiman perdesaan; (b) sistem pusat permukiman
perkotaan; dan (3) sistem prasarana wilayah.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 7
Sistem pusat permukiman perdesaan dilakukan dengan
membentuk pusat pelayanan desa secara hirarkis, dikembangkan
berdasarkan pelayanan perdesaan melalui pembangunan Desa Pusat
Pertumbuhan (DPP).

Desa Pusat Pertumbuhan telah ditetapkan meliputi :

a. Desa Tenjo, Desa Batok, dan Desa Tapos Kecamatan Tenjo;


b. Desa Sukamulih Kecamatan Sukajaya;
c. Desa Banyuasih, Desa Cintamanik, dan Desa Bangunjaya Kecamatan
Cigudeg;
d. Desa Cikuda Kecamatan Parungpanjang;
e. Desa Cijujung Kecamatan Cibungbulang;
f. Desa Pabangbon dan Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang;
g. Desa Ciasmara dan Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan;
h. Desa Ciampea Udik dan Desa Ciampea Kecamatan Ciampea;
i. Desa Ciomas Rahayu Kecamatan Ciomas;
j. Desa Sirnagalih Kecamatan Tamansari;
k. Desa Cidokom Kecamatan Rumpin;
l. Desa Cibitung Tengah dan Desa Gunung Malang Kecamatan
Tenjolaya;
m. Desa Parakanmuncang dan Desa Cisarua Kecamatan Nanggung;
n. Desa Parigimekar Kecamatan Ciseeng;
o. Desa Warujaya Kecamatan Parung;
p. Desa Pondok Udik Kecamatan Kemang;
q. Desa Pasir Gaok Kecamatan Rancabungur;
r. Desa Susukan Kecamatan Bojonggede;
s. Desa Hambalang Kecamatan Citeureup;
t. Desa Tengah dan Desa Cirimekar Kecamatan Cibinong;
u. Desa Setu, Desa Koleang, dan Desa Pangradin Kecamatan Jasinga;
v. Desa Tajurhalang Kecamatan Tajurhalang;
w. Desa Cisalada Kecamatan Cigombong;
x. Desa Cipelang Kecamatan Cijeruk;
y. Desa Ciderum dan Desa Lemah Duhur Kecamatan Caringin;
z. Desa Cibedug Kecamatan Ciawi;
aa. Desa Cipayung Girang dan Desa Sukamaju Kecamatan
Megamendung;
bb. Kelurahan Cisarua Kecamatan Cisarua;
cc. Desa Cijayanti dan Desa Babakan Madang Kecamatan Babakan
Madang;
dd. Desa Gununggeulis dan Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja;
ee. Desa Sirnajaya dan Desa Sukadamai Kecamatan Sukamakmur;
ff. Desa Sirnagalih, Desa Singasari, dan Desa Jonggol Kecamatan
Jonggol;

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 8
gg. Desa Limusnunggal, Desa Mekarsari, dan Desa Gandoang Kecamatan
Cileungsi;
hh. Desa Wanaherang Kecamatan Gunung Putri;
ii. Desa Cariu dan Desa Cikutamahi Kecamatan Cariu;
jj. Desa Buana Jaya, Desa Selawangi, Desa Tanjungrasa, Desa
Sirnarasa, dan Desa Pasirtanjung Kecamatan Tanjungsari; dan
kk. Desa Cikahuripan dan Desa Nambo Kecamatan Klapanunggal.

Sistem pusat permukiman perkotaan juga telah ditetapkan


meliputi : (a) Orde I, yaitu Kecamatan Cibinong yang memiliki
aksesibilitas tinggi terhadap Pusat Kegiatan Nasional (PKN), antara lain
wilayah JABODETABOKPUNJUR; (b) Orde II, yaitu Kecamatan Cileungsi
dan Kecamatan Leuwiliang yang memiliki aksesibilitas tinggi terhadap
Kecamatan Cibinong; dan (c) Orde III, yaitu Kecamatan Jasinga,
Kecamatan Parung Panjang, Kecamatan Parung, Kecamatan Ciawi,
Kecamatan Cigombong, dan Kecamatan Cariu.

Sistem prasarana wilayah yang telah direncanakan meliputi : (a)


sistem prasarana transportasi meliputi sistem transportasi jalan, sistem
transportasi perkeretaapian, dan sistem transportasi udara; (b) sistem
prasarana telekomunikasi; (c) sistem prasarana sumberdaya energi; (d)
sistem prasarana sumberdaya air; (e) sistem prasarana gas; dan (f)
sistem prasarana lingkungan.

Rencana Tata Ruang Wilayah ini diharapkan menjadi pedoman


bagi semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan di
berbagai sektor/bidang, serta mengakomodasikan pembagian peran
dengan kabupaten/kota dan bersifat saling melengkapi serta selaras
serta sebagai matra spasial bagi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) serta rencana pembangunan lainnya.

Jika ditelaah rencananya, maka terlihat adanya keseimbangan


rencana struktur ruang antar wilayah baik dalam pengembangan sistem
pusat permukiman perdesaan;sistem pusat permukiman perkotaan; dan
sistem prasarana wilayah.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 9
Namun dalam implementasinya berbeda, sehingga masih terdapat
berbagai isu strategis yang perlu ditangani secara sistematis dalam
kaitan dengan penataan ruang ini.Pertama adalah masih terjadi
penyimpangan pemanfaatan ruang di Kabupaten Bogor.Hal ini
ditunjukkan oleh adanya ketimpangan pembangunan wilayah di
Kabupaten Bogor antara Kabupaten Bogor Bagian Barat dengan bagian
Kabupaten Bogor lainnya. Isu ketimpangan ini harus direspon oleh
Dinas Lingkungan Hidup dengan menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara bidang lingkungan hidup, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan. RTRW harus dijadikan acuan utama dalam menetapkan
lokasi pembangunan sehingga ketimpangan pembangunan wilayah yang
terjadi dapat dikurangi secara bertahap.Selanjutnya pemahaman
pegawai Dinas Lingkungan Hidup terhadap RTRW dan perkembangan
wilayah juga perlu ditingkatkan.

Isu selanjutnya berkaitan dengan semakin meningkatnya konversi


lahan pertanian ke non pertanian dan konversi lahan di kawasan
lindung.Hal ini terjadi karena pengaruh kegiatan ekonomi seperti
kegiatan investasi industri, jasa maupun pemukiman, perkembangan
penduduk maupun kondisi sosial budaya. Alih fungsi lahan di
Kabupaten Bogor terutama terjadi pada berubahnya fungsi hutan baik
primer maupun sekunder menjadi fungsi perkebunan bahkan semak
belukar, berubahnya fungsi sawah menjadi fungsi permukiman dan
budidaya lainnya. Alih fungsi yang terjadi umumnya mengabaikan
rencana tata ruang yang telah direncanakan sebelumnya. Sebagai
akibatnya produksi dan produktivitas pertanian semakin menurun dan
kondisi lingkungan juga menurun. Mengingat sektor pertanian dan
lingkungan masih menjadi keunggulan Kabupaten Bogor khususnya
dalam lingkup wilayah Jabodetabek, maka kondisi yang semakin
menurun akan mengancam ketahanan pangan Kabupaten Bogor.
Kondisi ini menuntut Dinas Lingkungan Hidup untuk semakin kreatif
dalam merancang berbagai upaya perlindungan dan pengamanan
terhadap lahan-lahan pertanian yang produktif agar tidak
dialihfungsikan untuk kepentingan lain yang merugikan pembangunan
pertanian daerah.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 10
Isu lainnya yang perlu diperhatikan adalah berkembangnya
aktivitas pertambangan dan galian yang tidak memperhatikan tata-ruang
dan dampak lingkungan. Barang tambang pada dasarnya merupakan
sumber daya alam yang bernilai ekonomi dan dapat diekstrak untuk
meningkatkan pendapatan, namun sangat perlu dilakukan upaya untuk
meminimalkan dampak lingkungan. Lingkungan yang rusak akan dapat
mengancam potensi ekonomi lainnya yang dimiliki Kabupaten Bogor
seperti pariwisata dan pertanian.

Jika ditelaah aspek lingkungan hidup, maka wilayah Kabupaten


Bogor memiliki potensi berbagai jenis sumberdaya alam yang
terbaharukan maupun yang tidak terbaharukan. Namun pemanfaatan
sumber energi alternatif yang terbaharukan selain tenaga air, saat ini
masih belum optimal.

Isu strategis yang berkaitan dengan lingkungan hidup yang terjadi


saat ini adalah terjadinya kerusakan lingkungan di daerah-daerah
pertambangan, dan pembangunan kawasan-kawasan industri.Kondisi ini
dapat meningkatkan polusi baik polusi udara, air, maupun suara
sehingga dapat mengurangi kualitas kesehatan masyarakat di sekitar
kawasan industri. Demikian pula alih fungsi lahan secara berlebihan dan
tidak sesuai dengan peruntukannya dapat mengakibatkan terjadinya
degradasi lahan. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan potensi
bencana yang timbul seperti erosi, banjir, polusi dan lain-lain.

Pembangunan ekonomi yang kurang bijaksana akan memberi


dampak negatif terhadap kualitas lingkungan. Peningkatan
pembangunan aksesibilitas jalan secara berlebihan akan mempengaruhi
aktifitas pertanian di Kabupaten Bogor. Semakin banyak jaringan jalan
yang ada, maka kegiatan pertanian akan semakin terdesak akibat
berkurangnya lahan pertanian. Pemanfaatan air bersih secara berlebihan
juga dapat mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas sumber
air khususnya air tanah. Pemanfaatan potensi pertambangan yang tidak
terkendali dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat lahan
galian yang ditinggalkan.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 11
Sebagai respon atas berbagai isu lingkungan hidup tersebut, maka
Dinas Lingkungan Hidup perlu merancang berbagai rencana
pembangunan yang ramah lingkungan. Sebagai implikasinya maka
peningkatan kompetensi SDM khususnya dibidang lingkungan hidup
perlu ditingkatkan.Selanjutnya perumusan rencana pembangunan
berwawasan lingkungan perlu melibatkan berbagai sektor, sehingga
kuantitas dan kualitas koordinasi juga perlu ditingkatkan. Elemen
penting lainnya dalam bidang lingkungan hidupyang berwawasan
lingkungan adalah ketersediaan data dan informasi yang lengkap dan
akurat tentang kondisi degradasi lingkungan, sehingga di masa yang
akan datangsistem data dan informasi lingkungan hidup menjadi salah
satu sumber informasi dalam berbagai kegiatan ekonomi, sosial maupun
lainnya.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Berdasarkan kondisi Bidang pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH)


yang merupakan kondisi lingkungan strategis Badan, maka untuk
menyusun strategi pencapaian visi dan misi, diperlukan analisis
lingkungan internal dan eksternal (SWOT Analisis). Lingkungan internal
meliputi Kekuatan (Strenght) dan Kelemahan (Weakness). Lingkungan
eksternal meliputi Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat). Masing-
masing kondisi lingkungan internal dan eksternal sebagai berikut :

A. Lingkungan Internal
Kekuatan (Strenght):
a. Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2008 tentang Pembentukan
Lembaga Teknis Daerah;
c. Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium
Lingkungan yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bogor
Nomor 70 Tahun 2008;
d. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2003 tentang Izin
Pembuangan Air Limbah dan Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun
2009 tentang Tata Cara Pemberian Izin dan Pengawasan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3);
e. Peraturan Bupati Nomor 32 tahun 2011 tentang Pendelegasian
Kewenangan Penandatanganan Dokumen Administrasi
Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan Kepada Kepala Satuan
Kerja Perangkat Daerah;

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 12
f. Program Bina Lingkungan;
g. SDM yang berkompeten di bidang lingkungan sebagai Pejabat
Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) dan Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) Lingkungan;
h. Pegawai yang berpendidikan Stara-1 (S1) keatas di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor diatas 65,57 % dari total
jumlah pegawai;

Kelemahan (Weakness):
a. Sarana dan prasarana kerja belum memadai;
b. Terbatasnya Sumber Daya Manusia dan Anggaran;
c. Belum Terpenuhinya Peraturan Pedoman Lingkungan Hidup;
d. Kurangnya Sosialisasi (Penyuluhan) Lingkungan Hidup;
e. Terbatasnya Data dan Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup;
f. Lemahnya/Kurang Personil/Aparat Penegakan Hukum yang
memiliki Kompetensi terhadap PPLH;

B. Lingkungan Eksternal
Peluang (Opportunity):
a. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; Permendagri Nomor 54
tahun 2010;
b. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Bab IX Pasal 63 ayat (1)
point F, Tugas dan Wewenang Pemerintah dan Pemerintah
Daerah “Menyelengarakan Inventarisasi Sumber Daya Alam
Nasional dan Emisi Gas Rumah Kaca”;
c. Permendagri Nomor 54 tahun 2010;
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2011
Tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah
Kaca;
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2011
Tentang Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca
Nasional;
f. Peraturan Gubernur Jawa Barat Tahun 2012 tentang Rencana
Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK)
Provinsi Jawa Barat;
g. Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor;
h. Kerjasama antar Pemerintah Pusat dan Daerah serta Perguruan
Tinggi dan LSM;

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 13
i. Teknologi Ramah Lingkungan;
j. Banyaknya Kegiatan/Usaha;
k. Sumber Daya Alam;
l. Penguatan Inisiatif Bidang Lingkungan Hidup melalui Satgas
Lingkungan Hidup;
m. Gagasan/Nilai yang terkandung dalam kearifan lokal;
n. Adanya Kelompok Masyarakat/Pelaku Usaha yang melakukan
Imitigasi perubahan iklim.

Ancaman (Threat):
a. Belum maksimalnya penegakkan hukum;
b. Kurangnya keterpaduan program kerja Organisasi Perangkat
Daerah;
c. Luas wilayah yang besar, dan keterbatasaan sumber pendapatan
dan pembiayaan untuk pembangunan sangat menyulitkan
menentukan skala prioritas ;
d. Pencemaran Air, Udara dan B3;
e. Kurangnya Pemahaman dan Partisipasi Masyarakat dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
f. Belum terinventarisasinya Sumber Pencemar baik Emisi, cair,
padat, B3 dan Gas Rumah Kaca.

Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal tersebut di


atas diperoleh strategi umum (indikasi program) untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebagai berikut :
1. Strategi S-O
1). Dayagunakan Perda Nomor 4 Tahun 2003 untuk mengatasi
Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbah
B3;
2). Dayagunakan kewenangan DLH untuk peningkatan,
pengendalian dampak pencemaran dan kerusakan
lingkungan sebagai sarana penunjang;
3). Dayagunakan UPT Laboratorium lingkungan hidup ;
4). Dayagunakan program pengelolaan lingkungan hidup untuk
mengembangkan teknologi ramah lingkungan;
5). Peningkatan kompetensi SDM untuk melaksanakan
pembinaan kepada masyarakat.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 14
2. Strategi W-O
1). Atasi keterbatasan sarana dan prasarana untuk
mengoptimalkan ;
2). Atasi keterbatasan anggaran untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Kabupaten Bogor ;
3). Terpenuhinya peraturan pedoman pengelolaan lingkungan
hidup untuk mengendalikan dampak lingkungan dari
kegiatan/usaha ;
4). Sosialisasi (penyuluhan) Teknologi Ramah Lingkungan ;
5). Peningkatan data dan informasi sumber daya alam melalui
kerjasama antara pemerintah pusat, propinsi, daerah, LSM
dan Perguruan Tinggi.

3. Strategi S-T
1). Penegakkan Perda No. 4 dalam rangka penurunan tingkat
pencemaran air ;
2). Peningkatan koordinasi dan keterpaduan program antar
Organisasi Perangkat Daerah di dalam pengelolaan
lingkungan hidup ;
3). Dayagunakan laboratorium lingkungan untuk memberikan
informasi tingkat pencemaran udara dan air ;
4). Dayagunakan kompetensi sumber daya manusia dalam
mengatasi luasnya wilayah kerja ;
5). Daya gunakan program bina lingkungan untuk
meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat.

4. Strategi W-T
1). Atasi sarana dan prasarana untuk memenuhi cakupan
wilayah kerja ;
2). Atasi anggaran untuk menurunkan tingkat pencemaran air
dan udara ;
3). Penuhi peraturan lingkungan hidup untuk meningkatkan
ketaatan dalam rangka penegakkan hukum ;
4). Mengoptimalkan sosialisasi (penyuluhan) lingkungan hidup
untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi
masyarakat;
5). Atasi keterbatasan data melalui peningkatan keterpaduan
program.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 III- 15
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PERANGKAT DAERAH

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan


dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan
Strategis ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis,
Sehingga dapat mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan
tujuan yang akan ditetapkan, maka DLH Kabupaten Bogor akan dapat
mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu
sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya
dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang


akan dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu
tertentu. Sasaran adalah salah satu dasar di dalam penilaian dan
pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi
terhadap sesuatu yang harus dicapai, sejalan dengan hal tersebut
sasaran jangka menengah DLH Kabupaten Bogor yang telah
dirumuskan dalam RPJMD adalah Meningkatnya Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.

Perumusan tujuan dan sasaran DLH Kabupaten Bogor tahun


2018-2023 selanjutnya dijabarkan sesuai dengan Visi dan Misi yang
telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Misi Pertama:
Tujuan
1. Melengkapi sarana dan prasarana kerja DLH;
2. Meningkatkan pelayanan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
hidup;
3. Melengkapi peraturan pengelolaan lingkungan hidup;

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 IV- 1
4. Mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang
lingkungan hidup.
Sasaran
1. Meningkatnya pelayanan jasa
2. Meningkatnya pelayanan umum dan operasional
3. Meningkatnya kapasitas SDM
4. Meningkatnya pengembangan sistem pelaporan kinerja dan
keuangan

Misi Kedua:
Tujuan
1. Meningkatkan ketaatan pelaku kegiatan/usaha;
2. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup;
3. Meningkatkan kualitas dan akses informasi;
4. Meningkatkan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan
hidup.
Sasaran
1. Meningkatnya ketaatan kegitan usaha
2. Meningkatnya pengelolaan lingkungan hidup
3. Meningkatnya kualitas dan akses informasi

Misi Ketiga :
Tujuan
1. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup bagi kegiatan usaha;
2. Meningkatkan kualitas dan akses informasi;
3. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan
lingkungan hidup.
Sasaran
1. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian pencemaran
lingkungan hidup
2. Meningkatnya kualitas dan akses
3. Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan
lingkungan hidup

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 IV- 2
Misi Keempat :
Tujuan
1. Meningkatkan kualitas dan akses informasi;
2. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan
lingkungan hidup.
Sasaran
1. Meningkatnnya kualitas dan akses informasi
2. Meningkatnya kapasitas kelembagaan lingkungan hidup

Misi Kelima:
Tujuan
1. Meningkatkan pemantauan kualitas lingkungan hidup;
2. Menurunkan tingkat kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup;
3. Meningkatkan kapasitas dan pelayanan jasa laboratorium.
Sasaran
1. Meningkatnya pemantaun kualitas lingkungan hidup
2. Menurunnya tingkat kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup
3. Meningkatnya kapasitas dan pelayanan jasa laboratorim

Tujuan dan sasaran pelayanan DLH lebih lengkapnya sebagaimana


yang tercantum dalam tabel 4.1. dibawah ini :

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 IV- 3
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 IV- 9
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 IV- 10
4.2 STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Merujuk pada tujuan dan sasaran tersebut diatas maka


rumusan strategi dan kebijakan pada DLH adalah sebagai
berikut :

Strategi 1 : Meningkatkan Pencegahan dan Pengendalian


pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
Kebijakan :
a. Perumusan kebijakan di bidang pengkajian dampak
lingkungan
b. Perumusan kebijakan di bidang penilaian dan penerapan
rencana pengelolaan lingkungan hidup/rencana
pemantauan lingkungan hidup (RKL/RPL) dan upaya
pengelolaan lingkungan hidup/ upaya pemantauan
lingkungan hidup (UKL/UPL).
c. Perumusan kebijakan di bidang pengendalian pencemaran
lingkungan; dan
d. Perumusan kebijakan di bidang pengendalian kerusakan
lingkungan

Strategi 2 : Meningkatkan peran serta masyarakat dalam


pengelolaan lingkungan hidup
Kebijakan :
a. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan kemitraan
lingkungan.
b. Peningkatan data dan informasi sumber daya alam melalui
kerjasama antara pemerintah pusat, propinsi, daerah, LSM
dan Perguruan Tinggi.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 IV- 24
Strategi 3 : Meningkatkan kapasitas sumber daya
manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup
Kebijakan :
a. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan dan
kualitas SDM, sumber daya alam dan lingkungan hidup
b. Dayagunakan kompetensi sumber daya manusia dalam
mengatasi luasnya wilayah kerja ;
c. Peningkatan kompetensi SDM untuk melaksanakan
pembinaan kepada masyarakat.

Strategi 4: Meningkatkan ketaatan pelaku kegiatan usaha


dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup

Kebijakan :

a. Dayagunakan Perda Nomor 4 Tahun 2003 untuk


mengendalikan pencemaran air dan Peraturan Bupati
Nomor 74 Tahun 2009 untuk pengawasan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (LB3)
b. Dayagunakan kewenangan DLH untuk pencegahan,
pengendalian dampak pencemaran dan kerusakan
lingkungan
c. Dayagunakan UPT Laboratorium lingkungan hidup ;
d. Dayagunakan program perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup

Strategi dan kebjakan tersebut dirumuskan dalam kerangka


mewujudkan pernyataan yang terkandung dalam visi dan misi
DLH.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 IV- 25
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 IV- 1
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih


kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
Dalam Renstra DLH Kabupaten Bogor tahun 2018-2023, program dan
kegiatan dikategorikan kedalam Program/Kegiatan lokalitas SKPD,
Program/ Kegiatan Lintas SKPD dan Program/kegiatan Kewilayahan.
Berikut disajikan Program dan Kegiatan DLH Kabupaten Bogor tahun 2018-
2023. Program/ kegiatan SKPD adalah sekumpulan rencana kerja suatu
SKPD. Program Lintas SKPD adalah sekumpulan rencana kerja beberapa
SKPD. Program Kewilayahan dan Lintas Wilayah adalah sekumpulan
rencana kerja terpadu antar-Kementerian/Lembaga dan SKPD mengenai
suatu atau beberapa wilayah, Daerah, atau kawasan.
Berikut disajikan tabel Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif DLH Kabupaten Bogor 2018-
2023.
Pada matrik Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif DLH Kabupaten Bogor 2018-2023
termaksud, dapat dikelompokkan menjadi program prioritas pencapaian
indikator kinerja utama (IKU) DLH dan program penunjang pencapaian IKU
tersebut.

Adapun program dan kegiatan serta sasaran yang menjadi prioritas


pencapaian IKU adalah sbb:
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
a. Kegiatan pemantauan kualitas lingkungan
b. Kegiatan pengelolaan B3 dan Limbah B3
c. Kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian
lingkungan hidup

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 V- 2
d. Kegiatan pembinaan dan penerapan Amdal dan UKL/UPL
e. Kegiatan analisa pengujian air limbah
f. Kegiatan analisa pengujian air permukaan
g. Kegiatan analisa pengujian udara ambient
h. Kegiatan penyelesaian sengketa akibat dampak pencemaran dan
kerusakan lingkungan

Sedangkan program penunjangnya adalah:


1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
6. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
7. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH
8. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA
9. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 V- 9
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DLH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD

Peran perencanaan dalam pembangunan sangatlah penting,


sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, DLH Kabupaten Bogor harus
berkontribusi secara langsung dalam rangka mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD yang ditunjukan dengan indikator kinerja
sebagai berikut :

Tabel 6.1. Indikator Kinerja DLH yang Mengacu pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD

Kondisi Kondisi
Kinerja pada Kinerja
Target Capaian Setiap Tahun
awal periode pada
NO Indikator
RPJMD akhir
periode
2018 2019 2020 2021 2022 2023 RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal
2 Pencemaran Status Mutu Air
3 Penegakan hukum lingkungan
Jumlah usaha / kegiatan yang mentaati persyaratan
4 administratif dan teknis persyaratan Pengendalian
pencemaran udara
Jumlah usaha / kegiatan yang mentaati persyaratan
5 administratif dan teknis persyaratan Pengendalian
pencemaran air
Tempat pembuangan sampah TPA per satuan
6
penduduk
Rasio tempat pembuangan sampah ( TPS ) per
7
satuan penduduk
8 Persentase penanganan sampah

KEPALA

Drs. R. PANDJI KSYATRIADI. M.Si.


Pembina Utama Muda
NIP.19600211.198608.1.001

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 VI- 1
TABEL 2.1
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

URUSAN :
BIDANG URUSAN :
PERANGKAT DAERAH :
Target Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun
Target
No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Target NSPK Indikator
IKK
Lainnya 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Petunjuk Pengisian :

URUSAN : Diisi dengan urusan wajib/pilihan (mengacu pada UU No. 23 Tahun 2014)
BIDANG URUSAN : Diisi dengan bidang urusan PD (mengacu pada UU No. 23 Tahun 2014)
PERANGKAT DAERAH : Diisi dengan Nama Perangkat Daerah
Kolom (1) : diisi dengan nomor urut sesuai dengan kebutuhan

Kolom (2) : diisi dengan indikator kinerja perangkat daerah yang diambil dari Renstra PD tahun pelaksanaan, sesuai dengan urusan
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Indikator yang tertuang adalah indikator tujuan dan/atau sasaran, dan program
: diisi dengan target yang ada dalam Renstra PD tahun pelaksanaan sesuai dengan target yang harus dipenuhi dalam NSPK, IKK,
Kolom (3, 4 dan 5)
atau indikator lainnya seperti MDGs dan lainnya. Apabila tidak ada tidak perlu diisi
Kolom (6, s/d 10) : diisi dengan target indikator kinerja yang tertuang dalam Renstra PD sebelumnya
: diisi dengan realisasi capaian sampai dengan tahun 2018. Apabila dalam proses penyusunan, capaian akhir tahun 2018 belum
Kolom (11, s/d 15)
dapat terdata, maka yang dituangkan adalah capaian triwulan terakhir (dengan catatan)
Kolom (16, s/d 20) : diisi dengan perhitungan rasio capaian dibandingkan dengan target dalam Renstra PD (realisasi : target).
TABEL 2.2
ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
PERANGKAT DAERAH

Uraian ***) Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun Rasio antara Realisasi dan Anggaran (%) Rata-rata Pertumbuhan

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

BELANJA TIDAK LANGSUNG 4,215,171,000 4,644,891,000 5,350,703,000 15,086,149,000 26,492,863,000 3,943,459,220 4,288,322,687 5,320,891,431 15,062,027,240 26,438,766,355 93.55 92.32 99.44 99.84 99.80 11,157,955,400 11,010,693,387
55,789,777,000 55,053,466,933
BELANJA LANGSUNG 15,647,380,000 14,315,459,000 14,264,855,000 57,916,905,000 90,465,089,000 9,459,545,331 9,999,088,722 12,996,046,709 55,139,848,759 74,105,759,423 60.45 69.85 91.11 95.21 81.92 38,521,937,600 32,340,057,789
192,609,688,000 161,700,288,944
TABEL 4.1
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
PERANGKAT DAERAH
KONDISI
INDIKATOR KINERJA TUJUAN AWAL TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
NO. TUJUAN SASARAN
DAN SASARAN KINERJA
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Meningkatkan kualitas 1 Mewujudkan Bogor Bersih Capaian Penanganan 28.21 36.18 52.60 64.73 70.80 81.53
Lingkungan Hidup Sampah Pengelolaan Sampah

2 Menurunnya Tingkat Pencemaran Indeks Kualitas Udara 72.42 72.92 73.42 73.92 74.42 74.92

Indeks Kualitas Air 47.55 48.05 48.51 49.05 49.55 59.05


Indeks Kualitas Tutupan 58.66 59.16 59.66 60.16 60.66 61.16
Lahan

UNTUK PROGRAM KESEKRETARIATAN (PROGRAM PENUNJANG) AGAR SERAGAMKAN UNTUK SEMUA PD

KONDISI
INDIKATOR KINERJA TUJUAN AWAL TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
NO. TUJUAN SASARAN
DAN SASARAN KINERJA
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1
1 Meningkatnya kualitas pelayanan 1 Indeks Kepuasan Masyarakat
publik
2 1
Tata kelola Pemerintahan yang Opini BPK terhadap laporan
baik, bersih dan efektif keuangan pemerintah daerah
2 Nilai Sakip
TABEL 5.1
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN ARAH KEBIJAKAN

VISI : Terwujudnya Kabupaten Bogor Termaju, Nyaman dan Berkeadaban


MISI 4 : Mewujudkan Pembangunan Daerah yang Merata, Berkeadilan, dan Berkelanjutan
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatkan kualitas 1 Mewujudkan Bogor Bersih 1.1 Penanganan dan pengurangan Sampah 1.1.1 Pengelolaan sampah berbasis zonasi
Lingkungan Hidup Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga

2 Menurunnya Tingkat 2.1 Pengembangan mitigasi dan adaptasi 2.1.1 Penyediaan hutan kota dan taman
Pencemaran perubahan iklim, serta pelestarian kehati, pengembangan reboisasi lahan
keanekaragaman hayati serta pelaksanaan kegiatan yang dapat
mengurangi emisi GRK
2.2 Pengurangan beban pencemar dan 2.2.1 Pengawasan, penertiban aturan dan
pengelolaan limbah B3 pembinaan terhadap pelaku usaha dan
sumber pencemar
2.3 Peningkatan kapasaitas masyarakat 2.3.1 Pengelolaan kampung ramah
dalam Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan, edukasi masyarakat tingkat
Lingkungan Hidup dini, pembentukan satgas dan
kampanye lingkungan
2.4 Perizinan dan penertiban terhadap 2.4.1 Pengembangan cakupan pengawasan
pelaku usaha dalam menjalankan tertib ijin lingkungan dan IPPLH, serta
administrasi penerapan sanksi administrastif
terhadap pelanggaran hukum
lingkungan

2.5 Penguatan fungsi laboratorium uji 2.5.1 Peningkatan kompetensi dan kualitas
SDM, peningkatan standarisasi sarana
dan prasarana Laboratorium
Tabel VI.1.
Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Perangkat Daerah Tahun 2018 - 2019

CAPAIAN KINERJA PROGRAM PERANGKAT


BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN, INDIKATOR KINERJA PROGRAM KONDISI AWAL 2018 DAN KERANGKA PENDANAAN DAERAH
NO SATUAN 2019
SKPD DAN PROGRAM PRIORITAS (OUTCOME) PENANGGUNG
TARGET Rp. TARGET Rp. JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8 19

I URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR

II URUSAN WAJIB NON PELAYANAN


DASAR

II.5 LINGKUNGAN HIDUP


1 Program Perlindungan dan Konservasi
Sumber Daya Alam Persentase Pembuatan Lubang Biopori Persen 50 439,764,000 50 424,108,550

2 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Peningkatan Pemulihan Lahan


Cadangan Sumber Daya Alam Lokasi 6 666,089,000 7 840,000,000

3 Program Peningkatan Kualitas dan Peningkatan Sekolah yang berbudaya


Akses Informasi Sumber Daya Alam dan lingkungan dan Kampung Ramah point 220 2,066,057,000 341 2,110,927,000
Lingkungan Hidup Lingkungan
4 Program Peningkatan Pengendalian Jumlah Perusahaan yang telah memenuhi
Polusi persyaratan administrasi teknis dalam
pengendalian pencemaran udara Persen 91 80,708,000 73 205,900,000

5 Program Pengendalian Pencemaran dan Jumlah Perusahaan yang telah melakukan


Perusakan Lingkungan Hidup Pelaporan Dokumen Lingkungan Persen 73 4,148,244,000 - 3,802,729,968

Jumlah Perusahaan yang telah memenuhi


persyaratan administrasi teknis dalam
pengendalian pencemaran air Persen 93 48.05

6 Program Pengembangan Kinerja Persentase pelayanan pengelolaan sampah


Pengelolaan Persampahan Persen 60 45,517,580,000 80 42,284,356,355

Rancangan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 VII-3


CAPAIAN KINERJA PROGRAM PERANGKAT
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN, INDIKATOR KINERJA PROGRAM KONDISI AWAL 2018 DAN KERANGKA PENDANAAN DAERAH
NO SATUAN 2019
SKPD DAN PROGRAM PRIORITAS (OUTCOME) PENANGGUNG
TARGET Rp. TARGET Rp. JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8 19
7 Program Pelayanan Administrasi Indeks Kepuasan layanan kesekretariatan
Perkantoran Persen 100 5,488,616,000 100 4,249,676,327

8 Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan


Prasarana Aparatur prasarana yg berkualitas untuk seluruh Persen 100 32,225,210,000 100 44,142,561,000
pegawai
9 Program Peningkatan Kapasitas Persentase peningkatan kapasitas SDM
Sumberdaya Aparatur Persen 100 104,500,000 100 104,500,000

10 Program Peningkatan Pengembangan Persentase kinerja keuangan perangkat


Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan daerah sesuai target Persen 100 452,861,000 100 734,191,800
Keuangan

Rancangan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 VII-4


TABEL 7.1 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2018-2023

PERANGKAT DAERAH : DINAS LINGKUNGAN HIDUP


Kondisi Kinerja
pada awal TARGET CAPAIAN TAHUN Kondisi Kinerja
No Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah Satuan periode RPJMD pada akhir periode
RPJMD (2023)
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 5 6 7 8 9 10
Indikator Permendagri
1 Hasil Pengukuruan Indeks kualitas Air Poin 47.55 48.05 48.55 49.05 49.55 59.05 59.05
2 Hasil Pengukuruan Indeks kualitas Udara Poin 72.42 72.92 73.42 73.92 74.42 74.92 74.92
3 Hasil Pengukuruan Indeks kualitas Tutupan Lahan Poin 58.66 59.16 59.66 60.16 60.66 61.16 61.16
4 Persentase penanganan sampah Persen 19.54 26.38 41.03 50.24 54.34 62.90 62.90
5 Persentase pengurangan sampah. Persen 8.66 9.80 11.57 14.48 16.46 18.63 18.63

Indikator Lokal
Persentase Operasionalisasi Pelayanan Angkutan Sampah Persen 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Persentase area konservasi dalam bentuk hutan kota dan Persen 0 0 40 20 20 20 100
taman kehati
Tingkat capaian penaatan sumber penghasil emisi terhadap Persen 70 70.5 80 90.5 95.7 98 98
baku mutu udara
Persentase pelaku usaha yang melakukan pengelolaan B3 Persen 1.25 1.38 16.89 20.32 25.51 34.25 34.25
dan limbah B3
Peningkatan Sekolah yang berbudaya lingkungan dan Poin 625 785 970 970
Kampung Ramah Lingkungan 220 341 465

Jumlah satgas lingkungan hidup Orang 120 82 82 120 122 132 132
Persentase Pengaduan dugaan pencemaran dan/atau Persen 60 83 91.67 93.84 93.84 95.38 95.38
perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
Persentase layanan uji laboratorium lingkungan Persen 100 100 100 100 100 100 100
Indeks Kepuasan layanan kesekretariatan Persen 65 70 75 80 85 90 90
Persentase pemenuhan sarana dan prasarana yg berkualitas Persen 65 70 75 80 85 90 90
untuk seluruh pegawai
Persentase perencanaan sesuai target Persen 100 100 100 100 100 100 100
Persentase kinerja keuangan perangkat daerah sesuai target Persen 100 100 100 100 100 100 100

Persentase pelayanan kepegawaian Persen 100 100 100 100 100 100 100

Indikator Tujuan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Poin 56.21 56.71 57.21 57.54 58.12 58.71 58.71
Indikator Sasaran
1 Capaian Penanganan Pengelolaan Sampah Persen 28.21 36.18 52.60 64.73 70.80 81.53 81.53
2 Indeks Kualitas Udara Poin 72.42 72.92 73.42 73.92 74.42 74.92 74.92
3 Indeks Kualitas Air Poin 47.55 48.05 48.51 49.05 49.55 59.05 59.05
4 Indeks Kualitas Tutupan Lahan Poin 58.66 59.16 59.66 60.16 60.66 61.16 61.16

Persentase area konservasi dalam bentuk hutan kota


dan taman kehati
TABEL 7.2 INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
PERANGKAT DAERAH : DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Kondisi Kinerja
pada awal periode TARGET CAPAIAN TAHUN Kondisi Kinerja pada
No Indikator Satuan RPJMD akhir periode RPJMD
(2023)
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 5 6 7 8 9 10
Indikator Permendagri
1 Hasil Pengukuruan Indeks kualitas Air Poin 47.55 48.05 48.55 49.05 49.55 59.05 59.05
2 Hasil Pengukuruan Indeks kualitas Udara Poin 72.42 72.92 73.42 73.92 74.42 74.92 74.92
3 Hasil Pengukuruan Indeks kualitas Tutupan Lahan Poin 58.66 59.16 59.66 60.16 60.66 61.16 61.16
4 Persentase penanganan sampah Persen 19.54 26.38 41.03 50.24 54.34 62.90 62.90
5 Persentase pengurangan sampah. Persen 8.66 9.80 11.57 14.48 16.46 18.63 18.63

Outcome Program
1 Persentase Operasionalisasi Pelayanan Angkutan Persen 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sampah
2 Persentase area konservasi dalam bentuk hutan kota Persen 0 0 40 20 20 20 100
dan taman kehati
3 Tingkat capaian penaatan sumber penghasil emisi Persen 70 70.5 80 90.5 95.7 98 98
terhadap baku mutu udara
4 Persentase pelaku usaha yang melakukan pengelolaan Persen 1.25 1.38 16.89 20.32 25.51 34.25 34.25
B3 dan limbah B3
5 Peningkatan Sekolah yang berbudaya lingkungan dan Poin 220 341 465 625 785 970 970
Kampung Ramah Lingkungan
6 Jumlah satgas lingkungan hidup Orang 120 82 82 120 122 132 132
7 Persentase Pengaduan dugaan pencemaran dan/atau Persen 60 83 91.67 93.84 93.84 95.38 95.38
perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti

8 Persentase layanan uji laboratorium lingkungan Persen 100 100 100 100 100 100 100
9 Indeks Kepuasan layanan kesekretariatan Persen 65 70 75 80 85 90 90
10 Persentase pemenuhan sarana dan prasarana yg Persen 65 70 75 80 85 90 90
berkualitas untuk seluruh pegawai
11 Persentase perencanaan sesuai target Persen 100 100 100 100 100 100 100
12 Persentase kinerja keuangan perangkat daerah sesuai Persen 100 100 100 100 100 100 100
target
13 Persentase pelayanan kepegawaian Persen 100 100 100 100 100 100 100

Anda mungkin juga menyukai