Anda di halaman 1dari 67

SOP PK BLU

PERGURUAN TINGGI
NEGERI
Oleh:
Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.
(Dosen Fakultas Hukum UNS – Wakil Rektor II UNS)

Disampaikan dalam Sosialisasi Pengelolaan Keuangan BLU


Jajaran Pimpinan di Lingkungan Universitas Negeri Padang

Padang, 6 April 2015

www.jamalwiwoho.com 1
BIODATA
Nama : Prof Dr H Jamal Wiwoho, SH, MHum
NIP / Karpeg : 196111081987021001/ E.203450
Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 8 Nopember 1962
Jabatan/ Golongan : Guru Besar/IV C
Jabatan Struktural : Wakil Rektor II Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pekerjaan : Staff Pengajar S1, S2, S3 Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Maret Surakarta
Pangkat : Pembina Utama Madya
Alamat Kantor : Fakultas Hukum UNS. Jl Ir Sutami 26 A Surakarta, Jawa Tengah
Alamat Rumah : Jl Manunggal I/ 43 Sukorejo, Kadipiro, Solo, Jateng
website www.jamalwiwoho.com
E-mail : pr2@uns.ac.id, wiwoho@uns.ac.id dan jamalwiwoho@yahoo.com
Blog : jamalwiwoho.staff.hukum.uns.ac.id
Facebook jamalwiwoho
Twitter @Jamalwiwoho
Telpon : 0271 856848 ®, 0271 666450 (K), 081 2260 1681 (HP) dan
0271 5860734 (fleksi)
Nama Bapak : Alm Djuraemi Hardjo Perwito
Nama Ibu : Alm Suratinah Harjo Perwito
Nama Istri : Budhi Widjajanti, SE
Nama Anak : Aldilla Rahma Kusuma Wardhani Wiwoho
Aldita Ratna Firdayanti Wiwoho
Aldinar Ridha Fauzarani Wiwoho

www.jamalwiwoho.com 2
PENGERTIAN SOP KEUANGAN BLU

SOP (standard operating procedures) adalah seperangkat


aturan, alur dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh
pimpinan/staff suatu organisasi dalam melaksanakan suatu
proses pencatatan dan pelaporan keuangan.

BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk


untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas
(Pasal 1 PP No. 23/2005)

3
PERSYARATAN BLU

1. Persyaratan Substantif
2. Persyaratan Teknis
3. Persyaratan Administratif

4
PERSYARATAN ADMINISTRATIF BLU

1. Pernyataan kesanggupan untuk peningkatan kinerja


pelayanan, keuangan dan manfaat bagi masyarakat
2. Pola Tata Kelola (Corporate Governance)
3. Akuntabillitas program, kegiatan dan keuangan
(kebijakan, mekanisme atau prosedur, media
pertanggungjawaban dan periodisasi
pertanggungjawaban
4. Transparansi
5. Rencana strategis bisnis
6. Laporan keuangan pokok
7. Standar pelayanan minimum
8. Laporan audit terakhir
5
Fleksibilitas Status BLU Penuh
1.1 Pengelolaan Pendapatan
1.2 Pengelolaan Belanja
1.3 Pengadaan Barang dan/atau Jasa
1.4 Pengelolaan Barang
1.5 Pengelolaan Utang
1.6 Pengelolaan Piutang
1.7 Pengelolaan Investasi
1.8 Perumusan Standar, Kebijakan, Sistem,
dan Prosedur Pengelolaan Keuangan.
6
ASPEK KEPATUHAN PER36/PB/2012

1. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif.


2. Penyampaian Laporan Keuangan Berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan.
3. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja
BLU.
4. Tarif layanan.
5. Persetujuan Rekening.
6. Sistem akuntansi.
7. Standard Operating Procedurs (SOP) Pengelolaan
Kas.
8. SOP Pengelolaan Piutang.
9. SOP Pengelolaan Utang.
10. SOP Pengadaan Barang dan Jasa.
11. SOP Pengelolaan Barang Inventaris.
7
PENCABUTAN STATUS BLU

1. Dicabut oleh Menteri Keuangan sesuai dengan


kewenangannya apabila BLU yang bersangkutan
sudah tidak memenuhi persyaratan substantif,
teknis, dan/atau administratif;
2. Dicabut oleh Menteri Keuangan berdasarkan usul
dari Menteri/Pimpinan Lembaga sesuai dengan
kewenangannya apabila BLU yang bersangkutan
sudah tidak memenuhi persyaratan substantif,
teknis, dan/atau administratif; atau
3. Berubah statusnya menjadi badan hukum dengan
kekayaan negara yang dipisahkan. Pencabutan
ini dilakukan berdasarkan penetapan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

8
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

TUJUAN/
TARGET

Management
Control

Anggaran Human
STRATEGI STRUKTUR Akuntansi Resource Kinerja
Penilaian Kinerja Management

Culture

Sistem Pengendalian Manajemen adalah sistem untuk mengarahkan


sumber daya Perusahaan dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan
dan upaya terus menerus dalam peningkatan kinerja.

9
LATAR BELAKANG
BLU memiliki masa maksimal 2 tahun
untuk melengkapi semua persyaratan BLU
SOP Keuangan salah satu syarat
memenuhi persyaratan administratif
SOP merupakan sarana untuk menjadi
pedoman pencapaian sasaran,
pemenuhan butir mutu dan penguatan
pengendalian internal.
SOP merupakan bagian tidak terpisahkan
dari sistem pengendalian manajemen
10
TUJUAN SOP KEUANGAN

1. Laporan Keuangan yang disusun sesuai


dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan yang ditetapkan oleh IAI.
2. Laporan Keuangan yang disusun sesuai
dengan ketentuan-ketentuan pemerintah
yang tertuang dalam Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri
Keuangan, Peraturan Menteri
Perhubungan dan Peraturan-peraturan lain
terkait.
11
TUJUAN SOP KEUANGAN

3. Agar terdapat keseragaman dan


konsistensi dalam pencatatan transaksi
keuangan (consistency).
4. Agar terjaga kualitas laporan keuangan
yang dapat diandalkan (accuracy), netral
/ tidak berpihak (neutrality), memberikan
informasi yang lengkap (full disclosure /
completeness), dan dapat diperbanding-
kan (comparability).
12
TUJUAN SOP KEUANGAN

5. Agar mampu menghasilkan laporan


keuangan yang tepat waktu (timelines)
dan dapat dimengerti (understandability),
sehingga dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan (decision
supports) bagi semua pemakai laporan.
6. Memperkuat sistem pengendalian internal

© syncore.co.id 13
REVIEW TATA ATURAN
1. Memastikan bahwa institusi kita telah
menerapkan secara penuh dan konsisten
semua kententuan peraturan yang berlaku
2. SOP disusun untuk memudahkan staff dan
pimpinan dalam menjalankan proses sesuai
aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan.
3. Oleh karenanya dalam tahap awal kita
menyusun SOP harus dipastikan kita
mengetahui dan memahami tata aturan
yang terkait.

14
TATA ATURAN
UNDANG-UNDANG

PERATURAN PEMERINTAH
(PP)

PERATURAN/KEPUTUSAN
MENTERI

PERATURAN DIRJEN

SURAT KEPUTUSAN / BLU

SOP

JUKLAK
15
POLA PENGELOLAAN
KEUANGAN BLU
1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah (bukan
kekayaan negara yang dipisahkan)
2. Menghasilkan barang/jasa yang seluruhnya/sebagian
dijual kepada publik
3. Tidak mengutamakan mencari keuntungan (laba)
4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan
produktivitas ala korporasi
5. Rencana kerja/anggaran dan pertanggungjawaban
dikonsolidasikan pada instansi induk
6. Pendapatan BLU dapat digunakan langsung
7. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan Profesional Non-
PNS
8. Bukan sebagai subyek pajak
16
FLEKSIBILITAS PENGANGGARAN

1. Pendapatan  dapat digunakan langsung


2. Belanja  flexible budget dengan ambang batas.
3. Pengelolaan Kas  pemanfaatan idle cash, hasil untuk BLU
4. Pengelolaan Piutang  dapat memberikan piutang usaha,
penghapusan piutang sampai batas tertentu
5. Utang  dapat melakukan utang sesuai jenjang, tanggung
jawab pelunasan pada BLU
6. Investasi  jangka panjang ijin Menkeu
7. Pengelolaan Barang  dapat dikecualikan dari aturan umum
pengadaan, barang inventaris dapat dihapus BLU
8. Remunerasi  sesuai tingkat tanggung jawab dan
profesionalisme
9. Surplus/Defisit  surplus dapat digunakan untuk tahun
berikutnya, defisit dapat dimintakan dari APBN.
10. Pegawai : PNS dan Profesional Non-PNS
11. Organisasi dan nomenklatur (diserahkan kepada K/L & BLU
ybs dengan persetujuan Menpan & RB)

17
MATERI REVISI PP 23/2005...(1)
1.TARIF LAYANAN
 Adanya pendelegasian kewenangan penetapan tarif layanan
kepada menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD dan/atau
pemimpin BLU
2.PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
 Standar Biaya: RBA disusun berdasarkan basis kinerja dan
standar biaya menurut jenis layanannya berdasarkan
perhitungan akuntansi biaya.
 Pengalokasian: Pagu Anggaran BLU dalam RKA K/L, rencana
kerja dan anggaran SKPD, atau Rancangan APBD yang sumber
dananya berasal dari pendapatan BLU dan surplus anggaran
BLU, dirinci dalam satu program, satu kegiatan, satu output, dan
jenis belanja.
18
MATERI REVISI PP 23/2005...(2)
3.PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA
 Penerimaan hasil penjualan aset tetap sebagai akibat dari
pengalihan diatur sebagai berikut:
a. Penerimaan hasil penjualan aset tetap yang pendanaannya
sebagian atau seluruhnya berasal dari APBN/APBD bukan
merupakan pendapatan BLU dan wajib disetor ke rekening Kas
Umum Negara/Daerah.
b. Penerimaan hasil penjualan aset tetap yang pendanaannya berasal
dari pendapatan BLU merupakan pendapatan BLU dan dapat
dikelola langsung untuk membiayai belanja BLU.

 Pemanfaatan aset tetap untuk kegiatan yang tidak terkait atau


tidak dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
BLU harus mendapat persetujuan pengelola barang

19
MATERI REVISI PP 23/2005...(3)
4.PENGELOLAAN SDM
 Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU tenaga
profesional non-pegawai negeri sipil (baik tenaga teknis
maupun administratif) dapat dipekerjakan secara tetap
atau berdasarkan kontrak.
 Pejabat perbendaharaan pada BLU yang meliputi Kuasa
Pengguna Anggaran dan Bendahara
Penerimaan/Pengeluaran harus dijabat oleh pegawai
negeri sipil.
 Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat
pengelola dan pegawai BLU yang berasal dari tenaga
profesional non-pegawai negeri sipil diatur oleh pemimpin
BLU.
20
MATERI REVISI PP 23/2005...(4)

5.PENETAPAN EKS BHMN MENJADI BLU BERSTATUS PENUH


 Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada,Institut
Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor,Universitas
Sumatera Utara,Universitas Pendidikan Indonesia, dan
Universitas Airlangga ditetapkan sebagai Instansi
Pemerintah yang menerapkan PPK-BLU dengan status BLU
Secara Penuh.
 Penyesuaian penerapan PPK-BLU diselesaikan paling
lambat tanggal 31 Desember 2012.

21
MATERI REVISI PP 23/2005...(5)

6.MASA TRANSISI PENGELOLAAN BMN BAGI EKS BHMN


 Pengalihan seluruh kekayaan pada Universitas
Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi
Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Sumatera
Utara, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas
Airlangga kepada Menteri Pendidikan Nasional
diselesaikan paling lambat tanggal 28 September 2013.
 Kerjasama aset tetap dengan pihak ketiga sebelum
ditetapkan Peraturan Pemerintah, dinyatakan tetap
berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian.

22
PROSES BISNIS &
SISTEMATIKA SOP

1. Langkah penyusunan SOP Keuangan


2. Teknik pemetaan proses bisnis
3. Penyusunan Sistematika SOP Keuangan
4. Teknik-teknik pengumpulan data

23
PROSES PENYUSUNAN SOP
1. Pemahaman terhadap tata aturan
2. Pemahaman terhadap proses bisnis
3. Pemahaman terhadap struktur organisasi dan
tata kelola
4. Pemahaman terhadap proses dan system
yang ada
5. Penyusunan sistematika SOP
6. Pengumpulan data SOP
7. Penulisan SOP
8. Sosialisasi SOP
9. Pelaksanaan SOP
10. Evaluasi SOP

24
PEMAHAMAN TERHADAP
TATA ATURAN

1. Tata aturan terkait pengelolaan BLU


harus dipahami dan dipantau karena
peraturan tersebut terus di update dan
direvisi
2. Salah satu teknik dalam melakukan
pemahaman terhadap tata aturan BLU
adalah dengan membuat matrik

25
MATRIK TATA ATURAN
Jenis No Pasal Ayat Ketentuan Sanksi Pelanggaran
Peraturan Peraturan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Keterangan
(1) Jenis peraturan ditulis apakah undang-undang, peraturan pemerintah,
permen dll
(2) No peraturan ditulis lengkap misal PP No 23/2005
(3) Pasal
(4) Ayat
(5) Ketentuan ditulis dalam format”prasyarat” “siapa” “harus melakukan apa”
“kapan” “format seperti apa”, “dilaporkan/diserahkan ke siapa”
(6) Konsekuensi tidak terpenuhinya ketentuan tersebut atau keterlambatan
penyerahan

26
PEMAHAMAN THD PROSES BISNIS

1. SOP harus disesuaikan dengan proses bisnis


di instansi
2. Proses bisnis adalah bagaimana institusi
dapat memenuhi kebutuhan dari customernya
3. Proses tersebut dibagi menjadi dua yaitu
proses bisnis utama dan proses bisnis
pendukung.
4. Ada dua metode yang membantu kita
memetakan proses bisnis yaitu dengan
menggunakan Business Model Generation
dan Value Chain Analysis
27
PEMAHAMAN THD STRUKTUR

 Struktur yang baik harus mencerminkan tugas pokok dan


fungsi yang harus ada untuk mencapai tujuan dan mencapai
target-target yang ditetapkan di RSB/RBA
 Struktur yang baik harus memenuhi prinsip-prinsip Tata
Kelola yang baik (Good Governance). Transparansi,
Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, Fairness
 Strutkur yang baik harus memenuhi prinsip-prinsip
Pemisahan Fungsi (Segregation of Duties) untuk memenuhi
System Pengendalian Internal
 Struktur yang baik harus dilengkapi Job Desc yang jelas.

28
STRUKTUR ORGANISASI

syncore.co.id - 29
STRUKTUR vs SOP
1. SOP yang akan disusun harus dikaitkan
dengan pelaksana dan job desc,
sehingga tidak terjadi konflik di lapangan.
2. Apabila pembagian tugas dan job desc
tidak jelas, maka harus dibenahi terlebih
dahulu, baru bisa disusun SOP.

30
PERLU DIPERHATIKAN

Struktur Pengelola BLU, Struktur pengelola


anggaran dan struktur pengelola institusi bisa jadi
berbeda.
DIREKTUR PENGGUNA REKTOR/
BENDAHARA
BLU ANGGARAN/ DIREKTUR RS
KUASA
PENGGUNA
ANGGARAN
BENDAHARA KA WAKIL
BLU SPM REKTOR/
WAKIL
PPK/PTK DIIREKTUR

KABAG
KEUANGAN

31
PEMAHAMAN PROSES

PROSES terkait dengan siklus/tahapan akan dibagi


menjadi 4 tahapan yaitu
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan / Realisasi Keuangan
3. Pencatatan/Akuntansi
4. Pemeriksaan

PROSES terkait dengan Fungsi akan dibagi menjadi 3


yaitu
1. Proses Operasional
2. Proses Keuangan
3. Proses Akuntansi
32
PROSES – PENGELOLAAN KEUANGAN
PROSES PENCATATAN KEUANGAN
Proses Pengelolaan Keuangan
KAITAN OPERASIONAL – KEU – AKUNTANSI

OPERASIONAL KEUANGAN AKUNTANSI

(1) Bagian operasional adalah bagian yang menjalankan kegiatan, mereka


berhubungan dengan pihak luar, tetapi tidak bisa melakukan eksekusi
pembayaran. Eksekusi pembayaran harus diajukan ke bagian
keuangan dan harus ada dalam anggaran.
(2) Bagian keuangan memiliki kewenangan untuk memeriksa dan
melakukan pembayaran, tetapi harus sesuai dengan anggaran,
kebijakan atau otorisasi dari pimpinan. Bagian keuangan bisa
melakukan pembayaran tetapi tidak bisa membuat permintaan
pembayaran.
(3) Bagian akuntansi bisa mengakses semua data keuangan dan
berwenang dalam melakukan pembukuan maupun penyesuaian.
Namun akuntansi tidak bisa membuat permintaan pembayaran dan
melakukan pembayaran.
36
PENYUSUNAN SISTEMATIKA

1. Setelah memahami tata aturan, struktur,


proses maka kita bisa lanjutkan dengan
penyusunan sistematika SOP
2. Sistematika SOP adalah bagaimana cara
kita membagi proses yang saling terkait
tersebut ke dalam prosedur-prosedur /
langkah-langkah.
3. Prosedur-prosedur / langkah-langkah
tersebut apabila dijalankan harus sinkron
satu sama lain untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.

37
CONTOH SISTEMATIKA SOP

Perencan Operasional Keuangan Akuntans Pelaporan


aan i

Renstra Pendapatan Realisasi Laporan


Pemasukan/ Kas Keuangan
Kas Masuk
Pengadaan
RBA LRA

Realisasi
Penggajian Pengeluaran
RKAT Kas/Realisasi Rekonsiliasi
Belanja
Persedia
an Penyesuaian

Non Kas
Aktiva Tetap

38
PENGUMPULAN DATA SOP
Setelah kita menyusun sistematika maka kita akan mulai menyusun / menulis
prosedur di masing-masing proses. Antara satu proses dengan proses lain
bisa jadi agak sedikit berbeda, namun secara umum data-data yang harus
dikumpulkan adalah
1. Ketentuan yang harus dipenuhi misal untuk prasayarat, level
kewenangan/otorisasi, (bisa melihat dari matriks tata aturan yang sudah
disusun)
2. Observasi / Wawancara tata urutan langkah yang dijalankan saat ini
(apabila proses tidak konsisten, maka dimasukkan ke agenda
pembahasan)
3. Wawancara mekanisme dalam menjalankan langkah-langkah tersebut
(apabila mekanisme kompleks maka perlu dituangkan dalam Juklak)
4. Wawancara terjadinya alternatif, insiden, atau kasus
5. Dokumen-dokumen Input dan Output yang digunakan
6. Format isian formulir atau entri ke software (jika suatu langkah menggukan
software)
7. Format laporan yang harus dihasilkan
8. Potensi resiko dan sistem pengendalian internal yang dipasang
9. Tata cara pengkodean dan pengarsipan
39
BENTUK / FORMAT DATA SOP
1. Narasi hasil wawancara / minutes of
meeting
2. Gambar proses / Data flow diagram/Bagan
Alir/Flowchart
3. Format dokumen input/formulir
4. Format laporan/ output
5. Format Kode , dan tata cara pengisian kode
6. Ringkasan kendala, ketidakkonsistenan, dan
hal-hal yang harus dibicarakan dengan
klien/PIC/Pimpinan
40
PENULISAN SOP
Format SOP biasanya ada dua:
1. Prosedur / Narasi
2. Flowchart

Terdapat beragam cara dan format dalam


penyusunan prosedur dan flowchart. Kita
harus mengacu pada format yang berlaku
umum.

41
LANGKAH PENULISAN SOP
1. Identifikasi unit terkait
2. Identifikasi urut-urutan kegiatan (titik
mulai sd selesai)
3. Identifikasi hasil akhir (Output)
4. Identifikasi dokumen (input/output)
5. Identifikasi alternatif / keputusan
6. Identifikasi ketentuan
7. Identifikasi hubungan antar SOP /
Sistematika
42
FORMAT - FORMAT
1. SOP
2. Flowchart
3. Tatacara
4. Ketentuan
5. Checklist

43
Catatan ..........
1. Jangan sampai ada garis terputus
2. Jangan sampai salah “kamar”
3. Memakai tiga bentuk simbol “proses”,
“dokumen”, “alternatif / keputusan”
4. Jangan mencoba menggambar semua
proses dalam satu flowchart. Fokus
pada alur utama/normal/rutin
5. Hindari looping dan bottleneck

44
SOSIALISASI SOP

1. Setelah draft selesai maka draft tersebut perlu


di review oleh user dan pimpinan
2. Temuan-temuan di lapangan di serahkan
untuk dibahas dan disetujui secara tertulis
3. Apabila draft 1 sudah lolos di user dan
pimpinan, maka bisa dijadikan draft 2 untuk
disosialisasikan ke pihak yang lebih luas.
4. Apabila dari sosialisasi umum tersebut sudah
bisa diterima maka SOP di jadikan draft final
dan siap di sahkan.

45
PELAKSANAAN SOP
1. Prinsip SOP adalah perbaikan terus
menerus (continous improvement) jadi
jangan berharap pada proses sekali jadi.
2. Kita baru akan tahu apakah SOP sesuai
atau tidak adalah ketika dijalankan.
3. Setiap adanya ketidaksesuaian maka
dicatat dan dilaporkan oleh user ke pihak
yang ditunjuk, dan diagendakan revisi
untuk masukan-masukan tersebut.
4. Setiap ada revisi dituliskan di status
kolom revisi.
46
EVALUASI SOP
SOP dievaluasi secara periodik minimal
satu tahun sekali untuk melihat :
1. Kesesuaian antara SOP dengan tata
aturan
2. Kesesuaian SOP dengan proses bisnis
3. Kesesuaian SOP dengan
kecukupan/keandalan SPI
4. Kesesuaian SOP dengan konsep
efektivitas dan efisiensi
5. Kesesuaian SOP dengan perubahan
struktur organisasi
47
CONTOH SOP
ATAU
PROSEDUR MUTU
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

www.jamalwiwoho.com 48
BIRO ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN.
BAGIAN KEUANGAN

Nomor UN27.16.3. PM01


Tanggal Terbit 15 Mei 2013 PROSEDUR MUTU
Revisi 01 PENGAJUAN BELANJA PEGAWAI GAJI
Halaman 1/3

Tujuan Prosedur ini ditetapkan untuk pengajuan belanja pegawai gaji meliputi Gaji
Induk, Gaji Susulan, Kekurangan Gaji, Gaji Terusan dan Uang Duka Wafat
Ruang Lingkup Prosedur ini mencakup tindakan verifikasi dan validasi berkas ajuan,
pembuatan SPP, pencatatan SPM dan pengiriman SPM ke KPPN
Referensi - PMK 133/PMK.05/2008;
- PMK 190/PMK.05/2012
- Per37/PB/2009
- Klausal ISO 9001:2008 Persyaratan 7.5;7.2
Definisi/Penjelasan ADK = Arsip Data Komputer
Umum KPPN = Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
SPM = Surat Perintah Membayar
SPMT = Surat Perintah Melaksanakan Tugas
SSBP = Surat Setoran Bukan Pajak
SSPB = Surat Setoran Pengembalian Belanja
UDW = Uang Duka Wafat
Rekaman Mutu Checklist, ADK SPP, SPP, ADK SPM, Tanda Terima SPM dari KPPN
Sasaran Kinerja Pengajuan dokumen SPM Gaji maksimal 3 hari

www.jamalwiwoho.com 49
No Aktivitas Pelaksana Penanggung Rekaman Mutu
Jawab/Verifikator
1 Terima ADK dan BPP Belanja BPP Belanja Pegawai dan ADK SPP,SPP,
berkas SPP, ADK GPP Pegawai dan Barang/Jasa
ADK GPP, daftar
dan SSP ajuan yang Barang/Jasa
telah dilakukan proses perubahan, SSP
Pembebanan Dana
DIPA BLU dan RM,
2 Pencatatan SPM Petugas Kasubbag Anggaran Rutin ADK SPM,SPM,
Pembuat SPM dan APBN
Lampiran
Rekening
3 Penandatanganan PPSPM dan SPP terotorisasi
SPP PPK
4 Penandatanganan Pejabat SPM terotorisasi
berkas SPM dan Penandatangan
injeksi ADK SPM SPM
5 Penandatanganan Pejabat Lampiran
lampiran rekening Penandatangan
rekening
SPM
terotorisasi
6 Pengiriman dokumen Petugas Tanda terima
SPM ke KPPN Pengirim SPM
SPM dari KPPN
dan Pengambil
SP2D

www.jamalwiwoho.com 50
www.jamalwiwoho.com 51
www.jamalwiwoho.com 52
www.jamalwiwoho.com 53
www.jamalwiwoho.com 54
www.jamalwiwoho.com 55
www.jamalwiwoho.com 56
www.jamalwiwoho.com 57
www.jamalwiwoho.com 58
www.jamalwiwoho.com 59
www.jamalwiwoho.com 60
www.jamalwiwoho.com 61
www.jamalwiwoho.com 62
www.jamalwiwoho.com 63
www.jamalwiwoho.com 64
www.jamalwiwoho.com 65
www.jamalwiwoho.com 66
Company
LOGO

www.jamalwiwoho.com 67

Anda mungkin juga menyukai