Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

DINAS LINGKUNGAN HIDUP


Jalan Menteri Supeno No. 10 Telp/Fax. (0271) 714898
Website : dlh.surakarta.go.id E-mail: dlh@surakarta.go.id
SURAKARTA
Kode Pos 57139

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Pekerjaan : Belanja Jasa Konsultansi Penyusunan Masterplan RTH
Kota Surakarta 2022
Kegiatan : Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Kabupaten/Kota
Tahun Anggaran : Tahun 2022

I. URAIAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Salah satu penyebab terjadinya penurunan kualitas dan
kuantitas lingkungan di perkotaan adalah pemanfaatan ruang
terbuka hijau tidak optimal sebagai kawasan resapan air.
Keberadaan ruang terbuka hijau penting dalam mengendalikan
dan memelihara integritas lingkungan. Kelestarian ruang
terbuka hijau suatu kawasan harus disertai dengan
ketersediaan dan seleksi tanaman yang sesuai dengan arah
rencana dan rancangannya. Berbagai fungsi yang terkait
dengan keberadaannya (fungsi ekologi, sosial, ekonomi dan
arsitektur) dan nilai estetika yang dimilikinya (objek dan
lingkungan) tidak hanya di dapat dalam meningkatkan kualitas
lingkungan dan untuk kelangsungan kehidupan masyarakat
perkotaan tetapi juga dapat menjadi nilai kebanggaan dan
identitas kota tersebut.
Kota Surakarta merupakan salah satu kota administratif
di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki kepadatan penduduk
tinggi dengan proporsi lebih dari 1.000 jiwa/km2, yaitu sebesar
11.861,13 jiwa/km². Kebutuhan ruang terbuka hijau yang
representatif sangat diperlukan keberadaannya untuk
pelayanan kebutuhan ruang terbuka hijau bagi masyarakat.
RTH publik di Kota Surakarta eksisting seluas kurang
lebih 324,90 hektar atau kurang lebih 6,94 persen dari luas
wilayah, sedangkan RTH privat eksisting kurang lebih 317,38
hektar atau kurang lebih 6,79 persen dari luas wilayah. Kondisi
ini masih defisit dibandingkan dengan luas RTH yang
ditetapkan di dalam Perda Kota Surakarta No. 4 Tahun 2021
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun
2021-2041, yaitu 581 hektar untuk RTH Publik dan 467 Ha
untuk RTH Privat. RTH Publik yang ditetapkan meliputi:
1) Rimba kota seluas 49 Ha;
2) Taman kota 364 Ha;
3) Sempadan sungai 105 Ha; dan
4) Pemakaman 63 Ha.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas ruang terbuka hijau di Kota Surakarta adalah dengan
Menyusun Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Surakarta.
2. Maksud dan Maksud dari Pekerjaan Penyusunan Masterplan RTH
Tujuan Kota Surakarta 2022 ini adalah tersedianya dokumen
perencanaan yang menyeluruh (komprehensif) dan terpadu
(integratif) dalam peningkatan kualitas ruang terbuka hijau se-
Kota Surakarta serta guidelines (tahapan, waktu dan anggaran
serta kerangka pengembangan) pemenuhan RTH.
Adapun tujuan dari Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi
Penyusunan Masterplan RTH Kota Surakarta 2022, ini adalah:
1. Pendataan karakteristik ruang terbuka hijau se-Kota
Surakarta, meliputi luasan, keragaman vegetasi,
kelengkapan infrastruktur pendukung, ornamen
perancangan, SOP pengelolaan, dsb;
2. Kajian kebutuhan peningkatan kualitas Ruang Terbuka
Hijau (RTH);
3. Memberikan panduan pelaksanaan tugas yang efektif,
efisien, transparan, dan akuntabel dalam rangka
perencanaan pemenuhan kebutuhan Ruang Terbuka Hijau
(RTH);
4. Memberikan panduan pelaksanaan koordinasi antara
Pemerintah, OPD di Pemkot Surakarta dan stakeholder
terkait lainnya dalam perencanaan pemenuhan RTH Kota
Surakarta.
3. Sasaran Sasaran Pekerjaan Penyusunan Masterplan RTH Kota
Surakarta 2022 ini adalah:
1. Tersedianya data gambaran umum atau profil RTH di Kota
Surakarta;
2. Tersusunnya rumusan strategi, kebijakan dan program
pengembangan dan pembangunan RTH di Kota Surakarta;

2
3. Tersedianya panduan pelaksanaan tugas yang efektif,
efisien, transparan, dan akuntabel dalam rangka
perencanaan pemenuhan RTH dan koordinasi antara
Pemerintah, OPD di Pemkot Surakarta dan stakeholder
terkait lainnya dalam perencanaan pemenuhan RTH Kota
Surakarta sesuai dengan ketentuan dan peraturan
perundangan
4. Tersusunnya prototype pengembangan dan pembangunan
RTH di Kota Surakarta.
5. Lokasi Pekerjaan Ruang lingkup wilayah dari Pekerjaan Penyusunan Masterplan
RTH Kota Surakarta 2022 adalah wilayah administrasi Kota
Surakarta.
6. Sumber Pekerjaan Belanja Jasa Konsultan Penyusunan Masterplan
Pendanaan RTH Kota Surakarta 2022 bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surakarta Tahun Anggaran
2022 dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-
(dua ratus lima puluh juta rupiah).

7. Nama dan Nama Pejabat Pembuat : Arthaty Mulatsih, ST, M.Si


Organisasi Komitmen
Pejabat Pembuat Satuan Kerja : Dinas Lingkungan Hidup Kota
Komitmen Surakarta
II. DATA PENUNJANG
8. Data Dasar Beberapa data dasar yang dapat dijadikan bahan kajian antara
lain:
1) Peta Administrasi Kota Surakarta;
2) Peta Citra Satelit Kota Surakarta;
3) Peta Dasar dan Peta Tematik Kota Surakarta;
4) Peta RTH Kota Surakarta;
5) Data Persil Kepemilikan Tanah Kota Surakarta;
6) Peta RTRW Kota Surakarta;
7) Struktur organisasi dan SOP Pengelolaan Taman di Kota
Surakarta.

9. Studi Terdahulu Beberapa studi terdahulu yang terkait dengan pekerjaan ini
antara lain:
a. Pemetaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Surakarta; 2019
b. Pemetaan Tutupan Lahan Hijau Kota Surakarta; 2021

3
10. Referensi Hukum Beberapa landasan hukum pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1) Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
2) Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007
tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan;
4) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Bangunan Gedung Negara;
5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/PRT/M/2009
tentang Pedoman Pelaksanaan Penetapan Status
Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara di Lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum;
6) Perda Kota Surakarta No. 4 Tahun 2021 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2021-2041.
11. Standar Teknis Dalam pelaksanaan Belanja Jasa Konsultan Penyusunan
Masterplan RTH Kota Surakarta 2022 mengacu pada standar
teknis Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan Pemanfaatan
Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.

III. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


12. Lingkup A. Pengumpulan data dan informasi
Pekerjaan
1. Data tentang peraturan perundangan yang terkait baik
peraturan dari pusat maupun daerah terkait RTH;
2. Data dokumen atau rencana terkait RTH di Kota
Surakarta;
3. Data kependudukan, kondisi fisik dan nonfisik di Kota
Surakarta;
4. Data tentang struktur organisasi, tugas fungsi, rencana
dan strategi tentang RTH di OPD yang terkait;
5. Data kondisi fisik dan lingkungan, sarana prasarana RTH
dan data lain yang relevan.

4
B. Analisis
1. Analisis Kondisi RTH Eksisting
2. Analisis Kebutuhan RTH
3. Analisis Kebutuhan Vegetasi
4. Analisis Penambahan RTH Baru
5. Analisis Data Lokasi yang Memiliki Potensi RTH
6. Analisis Kebutuhan Infrastruktur Pendukung
7. Analisis Manajemen Pengelolaan RTH

C. Penyusunan Masterplan
1. Menetapkan lokasi Yang Tidak Boleh Dibangun
Mengacu pada RTRW menetapkan daerah-daerah yang
diperkirakan sensitif terhadap perubahan alih fungsi lahan
perlu dikonservasi agar fungsi lingkungan tetap terjaga.
Daerah-daerah yang perlu dikonservasi, antara lain:
(1) Habitat satwa liar;
(2) Daerah dengan keanekaragaman hayati tinggi;
(3) Daerah genangan dan penampungan air (water
retention);
(4) Daerah rawan longsor;
(5) Tepian sungai dan rawa sebagai pengaman ekologis;
dan
(6) Daerah-daerah yang memiliki nilai pemandangan
yang bernilai tinggi
2. Menetapkan konsep lansekap, yang meliputi konsep tata
hijau (softscape), konsep hardscape, konsep penyediaan
infrastruktur pendukung RTH publik yang dibawah
kewenangan pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup Kota
Surakarta;
3. Rumusan rekomendasi pengembangan RTH, yang
berupa:
(1) Rekomendasi penambahan RTH;
(2) Peningkatan koridor hijau;
(3) Akuisisi RTH privat menjadi RTH Perkotaan;
(4) Peningkatan Kualitas RTH Kota Melalui
Refungsionalisasi; dan
(5) Rekomendasi penghijauan Bangunan (Green
roof/Green wall)

5
4. Perumusan indikasi program/rencana aksi
D. Update Sistem Informasi RTH Kota Surakarta
1. Penyusunan database dan SIG untuk update data pada
Sistem Informasi RTH Kota Surakarta sesuai dengan hasil
Penyusunan Masterplan, menggunakan aplikasi
pemetaan.
2. Survey dan pengumpulan data yang meliputi:
a. Pengukuran luasan dan inventarisasi RTH (Ground
check lapangan)
b. kondisi biofisik (karakteristik, kondisi
lingkungan/ekologi)
c. kondisi lingkungan sekitar (sosial, ekonomi dan
budaya);
c. Sistem ruang terbuka dan tata hijau (sistem tata ruang);
e. Sirkulasi dan Jalur Penghubung (Jaringan Jalan);
f. Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan;
g. Fungsi sarana prasarana yang ada;
h. Dokumentasi (foto kondisi lokasi);
(data survey disesuaikan kondisi yang ada).
3. Update Sistem Informasi RTH Kota Surakarta yang
meliputi :
- Update data SHP RTH Kota Surakarta
- Update Informasi data RTH Kota Surakarta (foto
lokasi, informasi kepemilikan, luas lahan, fasilitas dan
lain sebagainya)
- Update Profil pada Sistem Informasi RTH Kota
Surakarta
- Update informasi data statistik RTH Kota Surakarta
- Update informasi Peta Spasial RTH Kota Surakarta,
dan lain sebagainya.
- Penyedia jasa melaksanakan pelatihan administrator
dan operator minimal 2 (dua) kali dalam rentang waktu
kegiatan.

6
13. Keluaran Keluaran (output) dari hasil pekerjaan ini berupa Dokumen
Masterplan RTH Kota Surakarta, yang meliputi:
1. Buku Laporan
Buku Laporan yang berisi tentang data Masterplan RTH Kota
Surakarta yang terdiri dari :
a. Laporan Pendahuluan 5 eksemplar
b. Laporan Antara 5 eksemplar
c. Laporan Akhir 5 eksemplar
2. Executive Summary/Rangkuman
Buku berisikan rangkuman mengenai laporan 5 eksemplar
3. Album/Buku Peta
Album/Buku Peta berisikan peta dasar, peta penggunaan
dan pemanfaatan lahan, peta Masterplan RTH dengan
ukuran kertas A3 : 5 eksemplar.
4. Peta Masterplan RTH Kota Surakarta Ukuran A0
Berupa Peta Masterplan RTH Kota Surakarta Ukuran A0
yang dicetak, dipigura dan bisa diletakan/ditempel didinding
sehingga dapat menjadi sumber informasi : 2 eksemplar.
5. CD/DVD Data
Berisi mengenai data dan informasi seluruh kegiatan
pekerjaan baik data primer maupun data sekunder,
dilengkapi dengan gambar grafis, serta data yang bersifat
statistik lainnya : 5 eksemplar.
14. Peralatan, Dalam pelaksanaan pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi
Material, Personil Pemetaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Surakarta Tahun
dan Fasilitas dari 2019, penyedia jasa konsultansi yang mengerjakan pekerjaan
Penyedia Jasa ini menyediakan peralatan dan fasilitas, diantaranya:
Konsultansi 1. Alat Ukur.
2. Komputer dan kelengkapannya.
3. Sarana mobilitas.
4. Peralatan dan fasilitas lainnya yang menunjang pekerjaan.
15. Jangka Waktu Jangka waktu Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Penyusunan
Penyelesaian Masterplan RTH Kota Surakarta 2022 adalah selama 120
(Seratus Dua Puluh) hari kalender setelah penerimaan Surat
Perintah Mulai Kerja.

7
16. Personil Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Penyusunan Masterplan
RTH Kota Surakarta 2022 adalah tenaga ahli yang mempunyai
keahlian dan pengalaman di bidangnya:
Tenaga Ahli :
• Team Leader (Ahli Perancangan Kawasan)
Disyaratkan Sarjana Teknik Perencanaan Wilayah dan
Kota/Teknik Arsitektur dengan pengalaman minimal 5 tahun
kegiatan perencanaan teknis/masterplan/rencana aksi
pengembangan dan pembangunan kawasan terkhusus
kawasan ruang terbuka hijau dibuktikan dengan referensi
kerja dari pengguna jasa. Sebagai Team Leader disyaratkan
memiliki bukti ijazah pendidikan yang dipersyaratkan,
sertifikasi kompetensi/keahlian minimal klasifikasi Ahli
Madya Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (502) atau
Ahli Madya Teknik Arsitektur (101) serta mempunyai NPWP.
Lingkup penugasannya adalah:
1. Bertanggung jawab dalam memimpin seluruh kegiatan
anggota tim kerja.
2. Bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan seluruh
kegiatan anggota tim kerja dan secara rutin melaporkan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi kerja.
3. Merumuskan kerangka pikir dan metodologi pelaksanaan
kegiatan secara menyeluruh terhadap pekerjaan yang
akan dihasilkan.
4. Menyusun dokumen hingga selesai.
• Ahli Arsitektur
Disyaratkan Sarjana Teknik Arsitektur dengan pengalaman
minimal 4 tahun di kegiatan perencanaan teknis dan rencana
induk perancangan kawasan yang dibuktikan dengan
referensi kerja dari pengguna jasa. Sebagai Ahli Arsitektur
disyaratkan memiliki bukti ijazah pendidikan yang
dipersyaratkan, sertifikasi kompetensi/keahlian Ahli Muda
Arsitektur (101) serta mempunyai NPWP. Lingkup
penugasannya menyiapkan pendataan, mengkaji dan
menganalisis kebutuhan serta perumusan konsep
pengembangan lansekap.
• Ahli Sipil

8
Disyaratkan Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman
minimal 4 tahun di kegiatan perencanaan teknis dan rencana
induk perancangan kawasan yang dibuktikan dengan
referensi kerja dari pengguna jasa. Sebagai Ahli Sipil
disyaratkan memiliki bukti ijazah pendidikan yang
dipersyaratkan, sertifikasi kompetensi/keahlian minimal
klasifikasi Ahli Muda Bangunan Gedung (201) serta
mempunyai NPWP. Lingkup penugasannya pendataan,
mengkaji dan menganalisis kebutuhan serta perumusan
konsep pengembangan hardscape pada suatu taman. Selain
hal tersebut juga bertugas dalam perhitungan estimasi biaya
konstruksi pengembangan dan pembangunan taman.
• Ahli Pemetaan
Disyaratkan Sarjana Teknik Geodesi/Geografi/Perencanaan
Wilayah dan Kota dengan pengalaman minimal 4 tahun di
kegiatan perencanaan teknis dan rencana induk
perancangan kawasan yang dibuktikan dengan referensi
kerja dari pengguna jasa. Sebagai Ahli Pemetaan
disyaratkan memiliki bukti ijazah pendidikan yang
dipersyaratkan, sertifikasi kompetensi/keahlian minimal
klasifikasi Ahli Geodesi / Ahli Perencanaan Wiayah dan Kota
serta mempunyai NPWP. Lingkup penugasannya pemetaan,
mengkaji dan menganalisis geospasial.
Tenaga Pendukung :
• Programer yang menguasai sistem informasi dan
pemrograman perangkat lunak sebanyak 1 (satu) orang
• Tim Pendataan/Surveyor sebanyak 6 (enam) orang
berpendidikan minimal SMA yang menguasai pelaksanaan
survei lapangan;
• Administrasi, 1 (satu) orang berpendidikan minimal SMK
Akuntansi atau sederajat yang menguasai metode
pelaksanaan administrasi proyek.
• Drafter CAD/GIS/3D, 2 (dua) orang berpendidikan minimal
S1 Teknik Arsitektur/PWK atau sederajat yang menguasai
CAD/GIS/3D.

9
16. Lingkup A. Kewajiban Konsultan
Kewenangan Jasa
Penyedia Kewajiban konsultan penyedia jasa terhadap pelaksanaan
kegiatan ini adalah:
1. Konsultan berkewajiban dan bertanggungjawab
sepenuhnya terhadap pelaksanaan penyusunan rencana
sesuai dengan ketentuan perjanjian kerjasama yang
disepakati.
2. Konsultan wajib mengikuti ketentuan teknis yang
ditentukan sesuai dengan kerangka acuan
3. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya dinyatakan
berakhir sampal d
4. Dengan selesainya semua kewajiban yang harus dipenuhi
sesuai dengan perjanjian pekerjaan yang disepakati.
5. Konsultan wajib hadir dan menyerahkan hasil
perencanaannya dalam forum diskusi dengan Tim Teknis.
B. Hak Konsultan
Hak konsultan penyedia jasa terhadap pelaksanaan kegiatan
ini adalah :
Dalam pelaksanaan, konsultan berhak meminta bantuan Tim
Teknis dalam mencari data dan informasi yang diperlukan;
Setelah pelaksana pekerjaan melaksanakan seluruh
kewajibannya, maka pihak pelaksana pekerjaan berhak
untuk mendapatkan pembayaran atas hasil pekerjaannya
sejumlah tertentu dengan syarat yang telah ditetapkan dalam
kontrak kerja

IV. Laporan

17. Laporan Laporan Pendahuluan ini secara substansi berisi tentang


Pendahuluan penjelasan metodologi dan rencana kerja pelaksanaan
pekerjaan. Sebelum dinyatakan final dan siap cetak, sebelumnya
disusun terlebih dahulu Draf Laporan Pendahuluan sebagai
bahan pembahasan dan diskusi dengan Tim Teknis yang telah
ditunjuk. Laporan Pendahuluan yang sudah disesuaikan dengan
hasil pembahasan dikumpulkan sebanyak 5 eks, dijilid Softcover
berwarna dengan format kertas ukuran A4 dan tidak menutup
kemungkinan pada beberapa lembar bagian dicetak ukuran A3
(misalkan untuk lembar peta dan tabel-tabel).

10
18. Laporan Antara Laporan Antara ini secara substansi berisi tentang hasil
pelaksanaan survei dan analisa. Sebelum dinyatakan final dan
siap cetak, sebelumnya disusun terlebih dahulu Draf Laporan
Antara sebagai bahan pembahasan dan diskusi dengan Tim
Teknis yang telah ditunjuk. Laporan Antara yang sudah
disesuaikan dengan hasil pembahasan dikumpulkan sebanyak 5
eks, dijilid Softcover berwarna dengan format kertas ukuran A4
dan tidak menutup kemungkinan pada beberapa lembar bagian
dicetak ukuran A3 (misalkan untuk lembar peta dan tabel-tabel).

19. Laporan Akhir Laporan Akhir ini secara substansi berisi tentang hasil
pelaksanaan pekerjaan. Hasil pelaksanaan pekerjaan yang
dimaksud setidaknya berisi hal-hal yang dijabarkan didalam
“ruang lingkup substansi” pekerjaan. Sebelum dinyatakan final
dan siap cetak, sebelumnya disusun terlebih dahulu Draf
Laporan Akhir sebagai bahan pembahasan dan diskusi dengan
Tim Teknis yang telah ditunjuk. Laporan Akhir yang sudah
disesuaikan dengan hasil pembahasan dikumpulkan sebanyak 5
eks, dijilid Softcover berwarna dengan format kertas ukuran A4
dan tidak menutup kemungkinan pada beberapa lembar bagian
dicetak ukuran A3 (misalkan untuk lembar peta dan tabel-tabel).
20. Ringkasan Laporan Ringkasan eksekutif (Executive Summary) berisi
Eksekutif tentang poin – poin dari masing – masing bagian untuk
(Executive memberikan informasi – informasi kunci yang memudahkan
Summary) dalam pengambilan keputusan.

V. PENUTUP
21. Hal – hal Lain Konsultan bertanggungjawab secara kontraktual kepada
Yang Perlu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sesuai dengan Surat
Diperhatikan dan Perjanjian;
Dipertimbangkan
Selain data dan informasi penting sebagai masukan serta
ketentuan khusus yang diberikan proyek, berlaku pula
ketentuan, peraturan, persyaratan, standart dan pedoman
lainnya, antara lain:
1. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan atau Surat
Perintah Kerja untuk melaksanakan pekerjaan
perencanaan;

11
2. Pertimbangan Regional dari Pemerintah Daerah
setempat;
3. Peraturan Pembangunan dan Rencana Pengembangan
Daerah setempat.
Konsultan harus menyelesaikan adminitrasi proyek sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
Untuk mencapai target, Konsultan harus menyediakan,
tenaga dan peralatan yang kualifikasi dan klasifikasinya
sesuai persyaratan, baik untuk bidang teknis, Admnistrasi
dan Keuangan.
Untuk mengendalikan pelaksanaan kegiatan, Konsultan
mendapat bimbingan dan pengarahan dari Pengelola
Kegiatan dan Tim Teknis yang bertindak sebagai aparat
Pemerintah yang mengatur dan membina Konsultan.
Konsultan harus mengikuti dalam pembahasan diluar acara
rapat yang telah disepakati di dalam RAB ataupun KAK,
seperti halnya pembahasan dengan Walikota/Sekretaris
Daerah.
Pekerjaan lain yang belum dimasukkan dalam KAK ini akan
dibahas dan disepakati dalam perjanjian.
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia
kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini ditetapkan, semoga dapat memberikan


deskripsi mengenai batasan mengenai gambaran tujuan, ruang lingkup dan struktur
sebuah proyek (kegiatan) untuk memandu suatu kegiatan agar sesuai dengan apa
yang diharapkan Pengguna Jasa dan menjadi acuhan dan rambu-rambu bagi
pelaksana.

Surakarta, April 2022


Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta

ARTHATY MULATSIH, ST, M.Si


NIP 19710429 1999032005

12

Anda mungkin juga menyukai