AKMALA DWI N
DAFTAR
ISI
DAFTAR ISTILAH
01 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penyusunan Pedoman
C. Dasar Hukum Penyusunan Tata Kelola
D. Pengguna Pedoman dan Tata Cara Penggunaannya
PENUTUP
DAFTAR ISTILAH
POLA TATA KELOLA : Pola anggaran yang penganggaran belanjanya dapat berubah
atau berkurang dari yang dianggarkan sepanjang pendapatan terkait bertambah,
berkurang, atau setidaknya proporsional
TATA LAKSANA : Sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait yang
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan pengguna
Bagian ini
A. LATAR BELAKANG
menjelaskan
tentang latar
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Pelauhan Perikanan Samudera Bungus yang
belakang dan
tujuan
selanjutnya disingkat menjadi PPK BLU-PPSB merupakan suatu “enterprising the government”
penyusunan
pedoman.
yaitu paradigma baru dalam pengelolaan keuangan negara sebagai wujud reformasi dalam
Dasar hukum, pengelolaan keuangan negara. Reformasi dalam pengelolaan keuangan negara dimunculkan
serta pengguna
dan tata cara melaluiPaket Undang-Undang Keuangan Negara mmeberikan koridor baru dalam pengelolaan
penggunaannya
keuangan negara yang berbasis kinerja dan penganggaran. Pola Pengelolaan BLU-PPSB tersebut
memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangkan memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan
keuangan daerah pada umumnya.
Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orang-orang yang dipilih secara
khusus untuk melaksanakan tugas Negara sebagai bentuk pelayanan kepada orang banyak.
Tujuan instansi pemerintah dapat dicapai apabila mampu mengolah, menggerakkan dan
menggunakan sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien. Peran manusia
dalam organisasi sebagai pegawai memegang peranan yang menentukan karena hidup matinya
suatu organisasi pemerintah semata-mata tergantung pada manusia. Pegawai merupakan faktor
penting dalam setiap organisasi pemerintahan. Pegawai merupakan faktor penentu dalam
pencapaian tujuan instansi pemerintah secara efektif dan efisien. Pegawai yang menjadi
penggerak dan penentu jalannya organisasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan NOMOR 129/PMK.05/2020 Tentang Pedoman
Pengelolaan Badan Layanan Umum, Pola tata kelola merupakan peraturan internal Satuan Kerja
Instansi Pemerintah yang menetapkan :
1. Organisasi dan tata laksana, dengan memperhatikan kebutuhan organisasi, perkembangan misi
dan strategi, pengelompokan fungsi yang logis, efektifitas pembiayaan serta pendayagunaan
sumber daya manusia;
2. Akuntabilitas, yaitu mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan kepada Satuan Kerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik;
3. Transparansi, yaitu mengikuti asas keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan arus
informasi agar informasi secara langsung dapat diterima bagi yang membutuhkan.
(PMK nomor 119/PMK.05/2007 tentang Persyaratan Administratif dalam Rangka Pengusulan dan
Penetapan Satker Instansi Pemerintah untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU)
Pola Tata Kelola yang dikembang tersebut harus memenuhi prinsip-prinsip tata kelola yang baik
(good governance) agar dapat mengarahkan pengelolaan BLU-PPSB ke arah yang lebih profesional
serta dapat mencapai arahan sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan. Dalam pengembangan
pola tata kelola harus memperhatikan prinsip pengendalian internal yang baik, efisiensi dan
efektifitas dalam pengelolaan, serta transparan dalam pengelolaan operasional maupun
keuangannya. Sehingga Pola Tata Kelola ini menjadi suatu system kerja yang berjalan dalam
pengelolaan BLU-PPSB.
C. DASAR HUKUM
Pedoman penyusunan Pola Tata Kelola BLU-PPSB ini mengacu pada peraturan perundangan sebagai
berikut:
Undang-undang
• UU No. 15 Tahun 2004: Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
• UU No. 17 Tahun 2003: Keuangan Negara
• UU No. 01 Tahun 2004: Perbendaharaan Negara
2
• PP no. 74 Tahun 2012: Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
3
• Perdirjen Perbendaharaan No. Per-62/PB/2009: Tata Cara Penyajian Informasi
Pendapatan dan Belanja secara Akrual pada Laporan Keuangan
• Perdirjen No. PER-57/PB/2008 tentang Format Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Badan
Layanan Umum (DIPA BLU)
• Perdirjen Nomor Per-08/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Dewan
Pengawas Badan Layanan Umum di Lingkungan Pemerintah Pusat
• Perdirjen Perbendaharaan Nomor 67/PB/2007 tentang Tata Cara Pengintegrasian
Laporan Keuangan BLU ke dalam Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga
Selanjutnya tata cara penggunaan Pedoman Penyusunan Pola Tata Kelola BLU ini adalah
sebagai berikut:
1. Teknis penyusunan Pola Tata Kelola diuraikan dalam Bagian II
2. Outline Pola Tata Kelola yang disajikan dalam Bagian II huruf B (koma dihilangkan)
merupakan struktur minimal yang harus dimuat dalam Pola Tata Kelola BLU, dengan
uraian sebagai berikut:
• Bab I: Pendahuluan, memuat pengertian pola tata kelola, prinsip-prinsip tata
kelola, tujuan penerapannya, dan klausul perubahan pola tata kelola tersebut.
• Bab II: Organisasi dan Tata Laksana, memuat struktur organisasi BLU dan uraian
tugasnya, prosedur kerja, serta ketersediaan sumber daya manusianya.
• Bab III: Akuntabilias dan Transparansi, memuat ruang lingkup akuntabilitas dan
transparansi dalam pengelolaan BLU-PPSB
• Bab IV: Penutup, memuat kesimpulan secara umum dalam penyusunan dokumen
Pola Tata Kelola BLU-PPSB
3. Bagian 3 memuat tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Pola Tata
Kelola BLU
4
02. TEKNIS PENYUSUNAN POLA TATA
KELOLA BLU -PPSB
5
BAB I – PENDAHULUAN
A. Pengertian Pola Tata Kelola
B. Prinsip-Prinsip Tata Kelola
C. Tujuan Penerapan Pola Tata Kelola
D. Klausul Perubahan Pola Tata Kelola
BAB IV – PENUTUP
A. Simpulan
Teknis penyusunan setiap bab dalam outline tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Penyusunan Bab I Pendahuluan
Bagian Bab I tentang Pendahuluan terdiri dari:
a. Pengertian Pola Tata Kelola;
b. Prinsip-prinsip Pola Tata Kelola;
c. Tujuan Penerapan Pola Tata Kelola;
d. Klausul Perubahan Pola Tata Kelola.
Teknis penulisan per sub-bab adalah sebagai berikut:
a. Pengertian Pola Tata Kelola
Pada Bagian ini dijelaskan bahwa Pola tata kelola merupakan peraturan internal
Satuan Kerja Instansi Pemerintah yang menetapkan :
1) Organisasi dan tata laksana, dengan memperhatikan kebutuhan organisasi,
perkembangan misi dan strategi, pengelompokan fungsi yang logis, efektifitas
pembiayaan serta pendayagunaan sumber daya manusia;
2) Akuntabilitas, yaitu mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada Satuan Kerja Instansi Pemerintah
yang bersangkutan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik;
6
3) Transparansi, yaitu mengikuti asas keterbukaan yang dibangun atas dasar
kebebasan arus informasi agar informasi secara langsung dapat diterima bagi yang
membutuhkan.
Peraturan internal terkait organisasi dan tata laksana sebagaimana dimaksud termasuk
memuat struktur organisasi, serta pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Pengelola
dan Pegawai.
Ketiga hal tersebut didasarkan pada PMK nomor 119/PMK.05/2007 tentang Persyaratan
Administratif dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satker Instansi Pemerintah untuk
Menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU yang telah dirubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 129/Pmk.05/2020 Tentang Pedoman Pengelolaan
Badan Layanan Umum
7
kuat secara nasional dan internasional;
2) Mendorong pengelolaan satker secara profesional, transparan, dan efisien;
3) Memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ BLU;
4) Mendorong satker sehingga pembuatan keputusan dan kegiatannya
berdasar nilai-nilai moral dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan tanggung jawab sosial terhadap stakeholder;
5) Meningkatkan kontribusi satker dalam upaya membangun bangsa.
8
dari:
a) Pemimpin BLU
b) Pejabat Keuangan
c) Pejabat Teknis
d) Dewas: persyaratan pembentukan tugas dan kewajiban keanggotaan
pembentukan/pengangkatan pemberhentian ketentuan lain-lain (PMK
Nomor 109/PMK.05/2007 jo 129/Pmk.05/2020 Tentang Pedoman
Pengelolaan Badan Layanan Umum)
e) Satuan Pemeriksaan Intern (SPI)
2) Uraian Tugas,
Merupakan penjabaran Uraian tugas dan kewajiban, fungsi, kewenangan
Struktur komando/koordinasi harus jelas (PP Nomor 23 Tahun 2005), Pada
bagian ini penyajian dilakukan secara naratif dan untuk lebih menarik
dapat dilengkapi dengan gambar yang relevan
b. Prosedur Kerja
1) Yaitu Urut-urutan pekerjaan yang dilakukan oleh satker dalam
melaksanakan kegiatannya
2) Dapat berupa flow chart, diikuti narasi penjelasan.
3) Dapat dicontohkan beberapa prosedur kerja utama. Selengkapnya agar
dilampirkan dalam Buku SOP.
9
b. Transparansi
a. Akuntabilitas
Dalam bagian ini diuraikan gambaran umum tentang aspek akuntabilitas PPK
BLU-PPSB, berupa kebijakan, mekanisme, media pertanggungjawaban dan
periodisasi pertanggungjawaban program, kegiatan, dan keuangan dalam
rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
10
b. Transparansi
Transparansi mengungkapkan aspek transparansi yang dimiliki dan/atau akan
dikembangkan serta mekanisme pengendalian internal untuk menciptakan
transparansi. Juga diungkapkan ketersediaan informasi kepada publik misalnya
informasi dan media apa saja yang dapat diakses dengan mudah oleh publik.
11
3. PENUTUP
A. Simpulan
Pedoman Penyusunan Pola Tata Kelola Badan Layanan Umum Daerah ini mengacu pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 119/PMK.05/2007 tentang Persyaratan
Bagian ini
sebagai Administratif dalam rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah
bagian akhir
pedoman untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang telah dirubah dengan
penyusunan
Pola Tata Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 129/Pmk.05/2020 Tentang Pedoman
Kelola BLU-
PPSB Pengelolaan Badan Layanan Umum.
Berdasarkan Peraturan Menteri, Pola Tata Kelola BLU-PPSB tersebut ditetapkan outline
dalam sebagai kerangka dalam penyusunan Pedoman Tata Kelola BLU-PPSB. Kerangka
tersebut pada dasarnya adalah struktur minimal dalam penyusunan Pedoman Tata Kelola
BLU-PPSB. Dan masih ada ruang untuk menjelaskan secara naratif agar pola tata kelola
BLU-PPSB tersebut menjadi lebih lengkap.
Penyajian flowchart untuk menggambarkan alur kerja utama maupun pendukung yang
perlu disajikan dalam Pedoman Tata Kelola BLU-PPSB akan mempermudah pemahaman
bagi pengguna Pedoman dalam melaksanakannya secara operasional pada BLU-PPSB.
Selain dalam bentuk flowchart, juga perlu ditambahkan penjelasan naratif atas
flowchart tersebut agar dapat dengan jelas dipahami oleh pengguna Pedoman. Selain
itu untuk penjelasan tertentu dapat ditambahkan diagram atau skema yang dapat lebih
memudahkan pengguna Pedoman untuk memahami isi muatan di dalamnya. Sehingga
diharapkan Pedoman tersebut akan menyajikan gambaran yang lengap atas Pola Tata
Kelola yang dikembangkan oleh BLU-PPSB yang memenuhi kaidah pengendalian internal
serta pengelolaan organisasi yang baik.
12
laksana yang sudah dikembangkan tersebut.
3. Prinsip-prinsip dalam Pola Tata Kelola BLU-PPSB tersebut harus diperhatikan dan
menjadi acuan dalam pengembangannya.
13