Anda di halaman 1dari 14

PAPER

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN ALAT KESEHATAN


Tema
Analisis Manajemen Logistik Perindustrian Alat Kesehatan
di Rumah Sakit “

DOSEN: Dr. Nining Arini, S.Si, M.Si

Disusun Oleh :
KRISNA DESRIA
NPM: 20210000039

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA 2022

1
ABSTRAK
Latar Belakang :
Alat Kesehatan (Alkes) merupakan kebutuhan prioritas rumah sakit karena
merupakan salah satu komponen penting dalam fasilitas pelayanan kesehatan.
Pengadaan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan harus dapat
termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna namun masih banyak
masalah dalam pengadan dan pendistribusian alkes kesehatan yaitu belum
dimanfaatkannya alat kesehatan yang masih tersimpan digudang penyimpanan,
dan adanya alat kesehatan yang sudah terpasang pada ruang tindakan atau
instalasi akan tetapi belum di manfaatkan dalam memberikan pelayanan
kesehatan di rumah sakit, oleh sebab itu perlu dianalisis bagaimana proses
pengadaan alat kesehatan tersebutdi rumah sakit
Tujuan :
Bertujuan untuk memperoleh informasi proses pengadaan alat kesehatan di
rumah sakit
Metodologi :
Metode penulisan yang digunakan pada paper ini menggunakan studi literature,
dengan sumber yang diperoleh dari beberapa buku, jurnal dan sumber lainnya
yang terkait.
Pembahasan :
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat, dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu dan berkesinambungan perlu
didukung dengan ketersedian alat kesehatan yang memenuhi standar, untuk
mendapatkan alat kesehatan yang sesuai kebutuhan diperlukan manajemen
strategis terhadap pengadaan, Manajemen logistik merupakan aktivitas yang
sangat penting dalam rumah sakit dimana menajemen logistik mampu
mengidentifikasi kebutuhan dan dapat memberikan usulan perbaikan yang
diperlukan.
Simpulan :
Pengadaan merupakan salah satu fungsi penting dalam menajemen logistic.
pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian
dilaksanakan dari awal kegiatan sampai dengan pemeliharaan. Kebijakan
pemerintah yang mengatur tentang pengadaan barang adalah Keppres No. 80
tahun 2003.

Kata Kunci : pengadaan alat kesehatan, menajemen logistic

2
ABSTRACT

Bacground
Medical Devices (Alkes) is a priority need for hospitals because it is one of the
important components in health care facilities. Procurement of medical devices in
health care facilities must be utilized effectively and efficiently, but there are still
many problems in the procurement and distribution of medical devices, namely
the unutilized use of medical devices that are still stored in storage warehouses,
and the presence of medical devices that have been installed in the action room
or installation. but it has not been utilized in providing health services in hospitals,
therefore it is necessary to analyze how the process of procuring these medical
devices is in hospital
Objective
Aims to obtain information on the process of procuring medical devices in
hospitals
Methodilogy
The writing method used in this paper uses a literature study, with sources
obtained from several books, journals and other related sources.
Discussion
Hospitals as health service institutions that provide complete individual health
services that provide inpatient, outpatient and emergency services, in providing
professional, quality and sustainable health services need to be supported by the
availability of medical devices that meet standards, to obtain medical devices As
needed, strategic management of procurement is needed. Logistics management
is a very important activity in hospitals where logistics management is able to
identify needs and can provide suggestions for improvements needed
Conclusion:
Procurement is one of the important functions in logistics management. control of
the procurement function needs attention. Control is carried out from the
beginning of the activity to maintenance. The government policy that regulates
the procurement of goods is Presidential Decree no. 80 of 2003.
(keywords: procurement of medical devices, logistics management)

3
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu dan
berkesinambungan rumah sakit perlu didukung dengan ketersedian alat
kesehatan yang memenuhi standar. Kebutuhan akan alat kesehatan menjadi
prioritas, karena merupakan salah satu komponen penting dalam fasilitas
pelayanan kesehatan oleh karena itu, alat kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan haruslah lengkap serta kondisi maupun fungsinya harus dalam
keadaan baik sehingga dapat mendukung pelayanan kesehatan.
Sebagaimana yang tertuang dalam UU No 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan pasal 98 mengatakan bahwa peralatan kesehatan yang tersedia
harus aman, bermanfaat, bermutu dan terjangkau. UU No 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit Pasal 7 mengatakan bahwa rumah sakit harus memenuhi
persyaratan peralatan.
Untuk memenuhi standar dan optimal pelayanan kesehatan di rumah sakit
dalam pemanfaatan alat kesehatan maka diperlukan manajemen logistik alat
kesehatan yang baik. Manajemen logistik alat kesehatan adalah ilmu
pengetahuan dan atau seni dalam proses perencanaan dan penentuan
kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan, penghapusan
dan pengendalian material / alat-alat
Alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan harus dapat termanfaatkan
secara berhasil guna dan berdaya guna, salah satu yang menjadi permasalahan
pada pengelolaaan manajemen logistik alat kesehatan adalah alat kesehatan
yang belum dimanfaatkan yang masih tersimpan digudang penyimpanan, dan
adanya alat kesehatan yang sudah terpasang pada ruang tindakan atau instalasi
akan tetapi belum di manfaatkan dalam memberikan pelayanan kesehatan di
rumah sakit. (jon kenedi : 2018)
Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Murryna Barus (2015)
menyebutkan bahwa banyak alat-alat yang sangat dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan tetapi belum tersedia, bahkan beberapa alat-alat rusak dan tidak ada

4
gudang penyimpanan untuk alat kesehatan yang tak terpakai sehingga alat-alat
tersebut hanya diletakkan di depan ruangan
Dengan adanya masalah pada menajemen logistic alat kesehatan maka perlu
dilakukan analisis menajemen logistic alat kesehatan.
METODE
a. Rumusan Masalah
Peper ini dibuat untuk menganalisis bagaimana menajemen logistik alat
kesehatan di Rumah Sakit

b. Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah
 Melengkapi tugas mata kuliah manajemen logistik dibawah
bimbingan Dr. Nining Arini, S. Si., M. Si,
 Menganalisis menajemen logistic alat kesehatan di rumah sakit

c. Metodologi
Adapaun metode penulisan yang digunakan pada peper ini mengunakan
studi literature dengan sumber yang diperoleh dari beberapa jurnal dan
sumber lain yang terkait

5
PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Rumah Sakit
1 Pengertian Rumah Sakit
a. Rumah Sakit Menurut PMK No 3o Tahun 2010
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat. (PMK No 30 Tahun 2010)
b. Rumah Sakit Menurut WHO (World Health Organization) Rumah sakit
adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehaan
dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna 6 (komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencehagan penyakit (preventif)
kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan
bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medis

2. Fungsi Rumah Sakit


Berdasarkan UU RI nomor 44 tahun 2009rumah sakit mempunyai fungsi
sebagai :
1) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan peroangan melalui pelayanan
kesehatan paripurna
3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan
4) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangam serta penapsiran
teknologi bidang kesehatan dalam rangkan peningkatan pelayanan
kesehatan

6
3. Menajemen Logistik
1) Pengertian Menajemen Logistik
Pengertian lain dari manajemen logistik adalah suatu bagian dari
upaya supply chain management yang mempunyai fungsi penting untuk
proses pelaksanaan, perencanaan, serta pengendalian efektivitas dan
efisiensi penyimpanan serta distribusi barang, pelayanan, serta informasi
hingga pada suatu tutuk konsumsi agar bisa memenuhi kebutuhan para
konsumen.
2) Tujuan Menajemen Logistik
Tujuan manajemen logistik adalah menyampaikan barang jadi dan
bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu
dibutuhkan, keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi dimana ia dibutuhkan,
dan dengan total biaya yang terendah.
Penyelenggaraan logistic memberikan kegunaan (utility) waktu dan
tempat. Kegunaan tersebut merupakan aspek penting dari operasi
perusahaan dan juga pemerintah (Bowersox,2004 )
Sejalan dengan pengertian manajemen logistik menurut Aditama (2003)
maka tujuan manajemen logistik mempunyai tiga tujuan, yaitu:
a. Tujuan operasional, agar tersedianya barang serta bahan dalam
jumlah yang tepat dan mutu yang memadai.
b. Tujuan keuangan meliputi pengertian bahwa upaya tujuan
operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah-
rendahnya.
c. Tujuan pengamanan bermaksud agar persediaan tidak terganggu
oleh kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian,
dan penyusutan yang tidakwajar lainnya.

3) Fungsi Menajemen Logistik


Dalam proses penerapannya, manajemen logistik mempunyai berbagai
fungsi penting yang akan selalu berhubungan antara yang satu dengan
yang lainnya.
1. Perencanaan dan Pemenuhan Kebutuhan
Dalam hal ini, manajemen logistik berfungsi sebagai perencanaan
dan juga penentu keperluan dari setiap program organisasi. Hal

7
tersebut meliputi aktivitas analisa produk yang digunakan, skala
prioritas, hingga ketersediaan produk.
Aktivitas perencanaan ini harus selalu memperhatikan anggaran yang
dimiliki oleh perusahaan, faktor ketersediaan, hingga kemudahan
dalam mengakses suatu barang.
a. Tujuan perencanaan alat kesehatan :
1. Diperolehnya kebutuhan jenis, spesifikasi teknis dan jumlah
peralatan kesehatan
2. Diperolehnya spesifikasi teknis, fungsi, aksesori
3. Diperolehnya informasi biaya pemeliharaan selama usia teknis
4. Diperolehnya informasi kebutuhan sarana dan prasarana yang
dipersyarakan
5. Diperoleh informasi kebutuhan pelatihan bagi operator
(klinisi dan perawat) dan teknisi / pengelola alkes
6. Diperolehnya informasi harga, biaya penyiapan sarana dan
prasarana dan pelatihan SDM
7. Pemenuhan standart peralatan sesuai klasifikasi rumah
sakit, penambahan jumlah dan jenis peralatan kesehatan,
penggantian peralatan yang rusak dan pengembangan
pelayanan sesuai dengan perkembangan teknologi kesehatan
8. Proses menentukan jenis, spesifikasi dan jumlah peralatan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan
perkembangan teknologi kesehatan, kualitas dan harga serta
sumber daya manusia yang mengoperasikan dan memelihara
sarana dan prasarana
9. Dibutuhkan data informasi terbaru mengenai jenis peralatan
kesehatan yang beredar meliputi : pengakuan FDA, CE,
TUV, fungsi, spesifikasi, aksesori, pemeliharaan,
ketersediaan suku cadang, harga, dan jaminan purna jual,
legalitas izin edar peralatan kesehatan
10. Melibatkan tenaga medis, keperawatan, tenaga teknis
peralatan kesehatan, tenaga teknis sarana dan prasarana
dan manajemen
11. Perencanaan kebutuhan peralatan sangat bermanfaat
dalam pelaksanaan pengadaan peralatan kesehatan secara
efektif, efisien dan prosesnya dapat dipertanggung jawabkan
sesuai dengan peraturan perundang-undngan

b. Langkah perencanaan peralatan kesehatan :


a) Perencanaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan jenis dan
jumlah peralatan kesehatan. Adapun ntuk menentukan hal
tersebut dapat melalui teknis analisa

b) Perencanaan harus melibatkan pengguna alat / user untuk


penyusunan professional Spesifikasi
8
c) Perencanaan alat kesehatan juga meliputi perencanaan
anggaran pemeliharaan selama usia teknis.

d) Dalam penyusunan perencanaan alat harus memperhatikan


Sarana dan Prasarana yang tersedia di RS. Dalam hal ini
penyiapan pra instalasi, antara lain ketersediaan

e) ruangan/bangunan untuk alat kesehatan yang sesuai dengan


standart persyaratan masing-masing alat, kapasitas dan
istalasi listrik harus memenuhi standart PUIL 200 dan sesuai
dengan konsumsi daya listrik pada alat kesehatan.

f) Mencari informasi harga dan biaya penyiapan sarana


dan prasarana yang dapat diperoleh dari RS lain yang telah
lebih dahulu menggunakan alat yang serupa, atau bisa juga dari
supplier yang menjadi agen tunggal merk tertentu di Indonesia,
dan bisa pula melalui internet

2. Penganggaran
Fungsi penganggaran dalam manajemen logistik adalah untuk
memastikan bahwa kebutuhan pengadaan barang sudah sesuai
dengan anggaran yang dimiliki perusahaan. Apabila biaya anggaran
logistik tersebut ternyata tidak sesuai, maka harus dilakukan
perubahaan pada perencanaannya.

3. Pengadaan
Manajemen logistik pada dasarnya memang lebih fokus pada
pengadaan barang dan menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
Saat ada ketidaksesuaian anggaran dan menjadi sulit dalam
mengubah perencanaan, maka pihak manajemen logistik harus
melakukan improvisasi dalam mengelola kegiatan logistik
dengan budget yang terbatas.
Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah
dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan
yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada
menjadi ada.
Kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk tetap mempertahankan
sesuatu yang telah ada dalam batas-batas efisiensi. Sedangkan
Mustikasari berpendapat fungsi pengadaan merupakan kegiatan

9
untuk merealisasi atau mewujudkan kebutuhan yang telah
direncanakan atau telah disetujui sebelumnya.
Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi
didasarkan dengan pilihan berbagai alternatif yang paling tepat dan
efisien untuk kepentingan organisasi.
Cara–cara yang dapat dilakukan untuk menjalankan fungsi
pengadaan adalah:
 Pembelian
 Penyewaan
 Peminjaman
 Pemberian ( hibah )
 Penukaran
 Pembuatan
 Perbaikan

Proses pengadan peralatan dan perlengkapan pada umumnya


dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
 Perencanaan dan penentuan kebutuhan
 Penyususnan dokumen tender
 Pengiklanan/penyampaian uandangan lelang
 Pemasukan dan pembukuan penawaran
 Evaluasi penawaran
 Pengusulan dan penentuan pemenang
 Masa sanggah
 Penunjukan pemenang
 Pengaturan kontrak
 Pelaksanaan kontrak

Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi tehnis yang menyangkut


pihak luar maka pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan
perhatian. Pengendalian dilaksanakan dari awal kegiatan sampai
dengan pemeliharaan. Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang
pengadaan barang adalah Keppres No. 80 tahun 2003.

10
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara
lain kode etik pengadaan
Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian, antara
lain:
1. Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun
seorang pembeli harus tetap tidak berpihak dalam semua tahap
perdagangan
2. Tidak boleh ada keterangan orang dalam, kepada siapapun.
3. Memberi batas kepada seorang rekanan adalah melanggar etika
 Pelelangan pengadaan barang
 Setiap mengadakan pelelangan dan pengadaan barang harus
dibentuk panitia pengadaan dan pelangan milik negara yang
ditentukan sebagai berikut:
1. Keanggotaan panitia sekurang-kurangnya 5 orang terdiri dari
unsur: Perencana, pemikir pekerjaan yang bersangkutan,
penaggung jawab keuangan, penanggung jawab
perlengkapan, penanggung jawab tehnis.
2. Dilarang duduk sebagai anggota panitia adalah: Kepala
kantor/satuan pekerja/pemimpin proyek, pegawai pada
inspektorat jenderal atau unit-unit yang berfungsi sebagai
pemeriksa.
3. Panitia pelelangan dibentuk oleh kepala kantor/satuan
pekerja/pemimpin proyek
4. Masa kerja panitia berakhir sesuai dengan tugasnya setelah
pemenang pelelangan ditunjuk.

4. Penyimpanan dan Penyaluran


Fungsi manajemen logistik dalam menyimpan dan menyalurkan adalah
suatu proses yang mana suatu produk barang sudah diperoleh pada
tempat yang memang sudah seharusnya. Nantinya barang tersebut
akan disalurkan ke pihak lain yang berkepentingan sesuai dengan
SOP perusahaan.

5. Pemeliharaan

11
Dalam hal ini, manajemen logistik juga meliputi seluruh pemeliharaan
barang. Umumnya, tujuan dari pemeliharaan barang logistik adalah
guna memastikan produk barang yang tersimpan tidak menjadi cepat
rusak.

6. Penghapusan
Dalam proses aktivitas manajemen logistik juga terdapat aktivitas
penghapusan. Fungsi penghapusan dilakukan untuk memisahkan
barang yang sudah rusak, memperbaikinya, atau menggantinya
dengan yang sesuai.

7. Pengendalian
Manajemen logistik juga berfungsi sebagai pengendalian, yang mana
akan dilakukan oleh seorang manajer logistik dengan tahapan yang
sesuai dengan berbagai fungsi yang sudah disebutkan di atas.
Tujuannya adalah untuk memastikan seluruh fungsi logistik bisa
dilakukan sesuai dengan yang memang diharapkan.

C. Alat Kesehatan
1) Pengerian
a) Pengertian Alat Kesehatan menurut PMK No 4 tahun 2014 instrumen,
aparatus, mesin, dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan
pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
b) Pengertian Penyalur Alat Kesehatan yang selanjutnya disingkat PAK
adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk
pengadaan, penyimpanan, penyaluran alat kesehatan dalam jumlah
besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

12
PENUTUP

Kesimpulan
1. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang profesional, bermutu dan berkesinambungan perlu didukung dengan
ketersedian alat kesehatan yang memenuhi standar.
2. Manajemen logistik merupakan aktivitas yang sangat penting dalam rumah sakit
dimana menajemen logistik mampu mengidentifikasi kebutuhan dan dapat
memberikan usulan perbaikan yang diperlukan.
3. Menajemen logistic merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta
proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan,
penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat 
4. Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa “Pengadaan” merupakan salah satu
fungsi penting dalam menajemen logistic. pengendalian fungsi pengadaan perlu
mendapatkan perhatian. Pengendalian dilaksanakan dari awal kegiatan sampai
dengan pemeliharaan. Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang pengadaan
barang/jasa adalah Peraturan Menteri Kesehatan nomor 16 tahun 2018 tentang
Pengadaan/barang/jasa pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2o2i Tentang Penyelenggaraan
Bidang Perumahsakitan
Peraturan menteri Nomor 16 tahun 2018 tentang perubahan peraturan presiden
nomor 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang / jasa
LOGISTIK ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS BOJA II KABU
https://www.dosenpendidikan.co.id/manajemen-logistik/PATEN KENDAL
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/respoy/index.php?
p=show_detail&id=5146&keywords=

https://docplayer.info/72901688-Perencanaan-alat-kesehatan.html

13
14

Anda mungkin juga menyukai