Anda di halaman 1dari 20

AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI :

PENGUJIAN PENGENDALIAN

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing 2
Dosen pengampu : Fitri Dwi Jayanti, SE, M.Acc, AK.

Disusun oleh :
1. Kharirotul Khasanah (2217300)
2. Dian Nofiana (2217307)
3. Wahyu Hidayat (2217308)
4. Titi Hidayati (2217315)

Kelas : Akuntansi C5
Program Studi : Akuntansi
UNIVERSITAS SELAMAT SRI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Audit terhadap Siklus Produksi :
Pengujian Pengendalian”. Penulisan makalah ini merupakan tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Auditing 2 di Universitas Selamat Sri Kendal.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khusunya kepada dosen kami Ibu
Fitri Dwi Jayanti, SE, M.Acc, AK. yang telah memberikan tugas.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Kendal, 18 November 2019

Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Atas dasar fungsi – fungsi pokok di dalam perusahaan manufaktur, biaya digolongkan
menjadi tiga golongan, yaitu : biaya produksi, biaya pemasaran, dan diaya administrasi
dan umum. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam
kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Biaya pemasaran adalah biaya
yang dekeluarkan perusahan untuk kegiatan mendapat order penjualan dan memenuhi
order penjualan tersebut. Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang dikeluarkan
untuk kegiatan selain kegiatan produksi dan pemasaran.

Audit terhadap siklus produksi mencakup dua pendekatan yaitu pengujian


pengendalian dan pengujian substansi. Pengujian pengendalian bertujuan untuk
memahamai struktur pengendalian intern terhadap siklus produksi, yang selanjutnya
digunakan sebagai dasar pengujian substansi. Pengujian substansi dimaksudkan untuk
melakukan verifikasi terhadap kelayakan jumlah rupiah serta kesesuaian penyajiannya
dengan prinsip akuntansi yang diterapkan di Indonesia. Kedua pendekatan ini sangat
berbeda dalam imlpementasinya, sehingga program audit untuk yang kedua pendekatan
tersebut juga sangat berbeda. Sebelum membahas lebih lanjut siklus produksi ini,
terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian siklus produksi yaitu adalah aktivitas yang
terkait dengan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Dalam pembahasan ini,
sistem sediaan tidak dibahas mengingat keterbatasan ruang lingkup pembahasan.

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP SIKLUS PRODUKSI

Siklus produksi yang dibahas dalam bab ini diterapkan dalam perusahaan manufaktur
yang produksinya berdasarkan psanan dari pembeli. Siklus produksi terdiri dari dari
dua transaksi: Transaksi manufaktur dan aktivitas penghitungan fisik persediaan .

Jaringan prosedur yang membentuk transaksi manufaktur:

1. Prosedur order produksi


2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
3. Prosedur pemgembalian barang gudang
4. Prosedur pencatatan biaya tenaga kerja langsung
5. Prosedur pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik dan kos produk selesai
6. Prosedur pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik sesungguhnya , biaya
pemasaran, dan biaya administrasi dan umum.

Jaringan prosedur yang membentuk aktivitas penghitungan fisik sediaan adalah:

1. Prosedur penghitungan fisik


2. Prosedur komplikasi
3. Prosedur penentuan kos sediaan
4. Prosedur adjustment kos sediaan

B. TUJUAN AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI

Tujuan audit siklus produksi adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing-
masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus
produksi. Tujuan ditentukan berdasar lima kategori asersi yaitu:

Tujuan Audit terhadapTujuan Audit terhadap Saldo


Kelompok Asersi
Transaksi Akun

Keberadaan atau Transaksi manufaktur yangSediaan yang dicantumkan


keterjadian dicatat mencerminkan bahandalam neraca secara fisik ada
baku, tenaga kerja langsungpada tanggal neraca
dan overhead yang dikonsumsi Kos produk yang dijual
dalam produksi produk selama mencerminkan kos produk
periode yang diaudit yang dikirimkan kepada
customer selama periode
yang diaudit

Semua transaksi manufakturSediaan mencakup seluruh


yang terjadi selama periodebahan baku, produk, dan bahan
yang diaudit telah dicatat habis pakai yang ada pada
tanggal neraca
Kelengkapan
Kos produk yang dijual
mencakup kos semua produk
yang dijual selama periode
yang diaudit

Entitas memiliki ha katasEntitas memiliki hak legal atas


sediaan sebagai akibat transaksisediaan yang ada pada tanggal
Hak dan kewajiban
manufaktur yang tercatat dalamneraca
periode yang diaudit

Semua transaksi manufakturSediaan disajikan semestinya


telah dicatat dalam jurnal,pada yang terendah diantara
diringkas, dan dipotong kekos atau harga pasar pada
Penilaian atau alokasi dalam akun dengan benar tanggal neraca

Kos produk yang dijual


mencerminkan penerapan
metode kos yang konsisten

Rincian transaksi manufakturSediaan dan kos produkyang


mendukung penyajian akundijual telah diidentifikasi dan
yang berkaitan dalam laporandiklasifikasi dengan semestinya
Penyajian dan
keuangan, baik klarifikasinyadalam neraca
pengungkapan
maupun penggungkapannya Penggungkapan memadai
telah dibuat berkaitan dengan
sediaan
C. PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN
PENGENDALIAN TERHADAP SIKLUS PRODUKSI

Kerangka perancangan

1. Pemahaman system informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi: manufaktur


dan penghitungan fisik sediaan.
2. Penentuan kemungkinan salah saji dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
manufaktur dan penghitungan fisik sediaan.
3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendekteksi dan
mencegah salah saji dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi: Manufaktur dan
penghitungan fisik sediaan.
4. Penentuan prosedur audit untuk mendekteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
5. Penyusunan program audit untuk penujian terhadap transaksi.

D. PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN


PENGENDALIAN TRANSAKSI MANUFAKTUR

1. Fungsi Yang Terkait: Nama & Unit organisasi pemegang fungsi

NO. Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi

1 Fungsi penjualan bagian penjualan

2 Fungsi otorisasi produksi departemen produksi

3 Fungsi produksi bagian produksi

Fungsi perencanaan dan


4 bagian perencanaan dan pengawasan
pengendalian produksi

5 Fungsi gudang bagiann gudang

6 Fungsi akuntansi biaya bagian akuntansi biaya

7 Fungsi akuntansi umum bagian akuntansi umum

2. Dokumen

a. Surat order produksi adalah surat perintah yang dikeluarkan oleh departemen
produksi, yang ditujukan kepada bagian-bagian yang terkait dengan proses
pengolahan produk memproduksi sejumlah produk dengan spesifikasi, cara
produksi, fasilitas produksi jangka waktu seperti yang tercantum didalam surat
order prokduksi tersebut.
b. Kartu jam kerja: kartu untuk mencatat jam kerja tenaga kerja langsung yang
dikonsumsi untuk memproduksi produk yang tercantum di dalam surat order
produksi.
c. Buku permintaan dan pengeluaran barang gudang= formulir yang digunakan
oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolong untuk
memproduksi produk yang tercantum di dalam surat order produksi.
d. Bukti pengembalian barang ke gudang adalah fomulir yang digunakan oleh
fungsi produksi untuk mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke
fungsi gudang.
e. Bukti memorial adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan
depresiasi aktiva tetap berwujud, amortisasi aktiva tetap berwujud,amortisasi
sewa & aktiva tidak berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada
produk berdasarkan tariff yang ditentukan di muka.
f. Bukti kas keluar adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat biaya-biaya
yang dibayar lewat kas.
g. Laporan produk selesai adalah laporan produk selesai dibuat oleh fungsi
produksi untuk memberitahukan selesainya produksi pesanan tertentu.

3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam transaksi manufaktur :

a. Jurnal pemakaian bahan baku


b. Jurnal umum
c. Register bukti kas keluar
d. Kartu kos produk
e. Buku pembantu sediaan
f. Buku pembantu biaya

4. Bagan alir sistem informasi akuntasi manufaktur :

Gabungan jaringan prosedur – prosedur bagan alir sistem akuntansi

a. Prosedur order produksi untuk mengkoordinasikan kegiatan pengolahan


produk guna memenuhi pesanan pembeli atau kebutuhan produk untuk jangka
waktu tertentu
b. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
c. Prosedur pengembalian barang gudang
d. Prosedur pencatatan biaya tenaga kerja langsung
e. Prosedur produk selesai dan pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik
f. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi
dan umum dan biaya pemasaran
g. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi
dan umum dan biaya pemasaran yang berasal dari pengeluaran kas dan yang
menggunakan register kas keluar dan jurnal umum

5. Aktivitas Pengendalian Yang Diperlukan Dalam Transaksi Manufaktur

a. Pemisahan fungsi akuntansi biaya dari fungsi produksi, fungsi gudang dan
fungsi yang menganggarkan biaya

Pencatatan yang dilakukan fungsi produksi, fungsi gudang, dan fungsi yang
menganggarkan biaya harus dipisah dengan pencatatan yang dilakukan fungsi
biaya karena apabila semua pecatatan dilakukan oleh keseluruhan fungsi
produksi, gudang dan penganggaran biaya maka akan sangat mudah terjadi
manipulasi akuntansi dan penyelewengan.

b. Pemisahan fungsi gudang dari fungsi produksi

Fungsi gudang dan fungsi produksi perlu dipisah agar terjadi kelancaran
proses produksi dan untuk menghindari penyelewengan terhadap sediaaan
perusahaan. Dimana fungsi produksi bertanggung jawab untuk memprosen
bahan baku menjadi bahan jadi dan fungsi gudang bertanggung jawab atas
keamanan sediaan yang disimpan.

c. Surat order produksi otorisasi oleh kepala fungsi produksi

Kepala fungsi produksi adalah pemegang wewenang untuk memerintahkan


unit-unti organisasi yang ada dibawahnya dalam pelaksanaan kegiatan
produksi, maka surat order produksi perlu diotorisasi oleh kepala fungsi
tersebut, sehingga semua dokumen yang dibuat untuk pelaksanaan produksi
memiliki dasar yang sah.

d. Daftar kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi dibuat oleh fungsi
perencanaan dan pengendalian produksi dan diotorisasi oleh kepala fungsi
produksi

Fungsi perencanaan dan pengedalian produksi merupakan staff dari kepala


fungsi produksi, setiap dokumen daftar daftar kebutuhan bahan dan kegiatan
perlu diotorisasi oleh kepala fungsi sehingga menjadi tolak ukur untuk
mengawasi kegiatan produksi.

e. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang diotorisasi oleh kepala


fungsi produksi yang bersangkutan

Dokumen berupa bukti permontaa dan pengeluaran barang gudang digunakan


sebagai dasar pencatatan pengurangan sediaan yang dicata di dalam kartu
gudang dan kartu sediaan. Agar dokumen tersebut dianggap sah maka harus
diotorisasi oleh kepala fungsi produksi.

f. Kartu jam kerja diotorisasi oleh kepala fungsi produksi yang bersangkutan

Bukti kas keluar merupakan dokumen sumber bagi pencatatan biaya produksi
dan non produksi yang dikeluarkan lewat kas. Agar bukti kas keluar tersebut
merupaka dokumen yang sah maka perlu diotorsasi oleh kepala fungsi
pembuat bukti kas keluar, sebagai bukti telah dilakukannnya verfikasi
terhadap kesahihan dokumen tersebut.

g. Penggunaan tarif biaya overhead pabrik untuk membebanan biaya overhead


pabrik kepada produk

Kartu jam kerja merupakan dokumen sumber sebagai dasar distribusi biaya
tenaga kerja langsung kedalam kartu harga pokok tiap-tiap pesanan.
Pencatatan kedalam kartu jam kerja diselenggarakan oleh fungsi produksi,
diotorisasi oleh kepala fungsi produksi.

h. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pembuat bukti kas keluar

Dalam proses produksi, kegiatan produksi yang memerlukan pengeluaran kas


dilaksanakan dengan pembuatan bukti kas keluar yang diotorisasi oleh kepala
fungsi pembuat bukti kas keluar. Setelah dokumen pendukung dikumpulkan
dan diverifikasi oleh fungsi pembuat bukti kas keluar, kemudian fungsi ini
membuat bukti kas keluar dan mengirimkan tembusannya ke fungsi akuntansi
biaya untuk keperluan pencatatan terjadinya biaya. Bukti kas keluar ini
merupakan dokumen sumber bagi pencatatan biaya produksi dan biaya non
produksi yang dikeluarkan lewat kas. Oleh karena itu, agar bukti kas keluar
tersebut merupakan dokumen sumber yang sah, dokumen tersebut harus
diotorisasi oleh kepala fungsi pembuat bukti kas keluar, sebagai bukti telah
dilakukannya verifikasi terhadap kesahihan dokumen yang mendukung bukti
kas keluar tersebut.

i. Surat order produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, Bukti
kas keluar, bukti memorial, bernomor urut tercetak dan penggunaannya
dipertanggungjawabkan

Pengendalian terhadap pemakaian berbagai dokumen sumber diatas dapat


dilakukan dengan membuat formulir dokumen tersebut dalam bentuk
bernomor urut tercetak. Penggunaan nomor urut tercetak setiapdokumen
sumber tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh fungsi yang berwenang
untuk menggunakannya.

j. Penggunaan kartu kas produk untuk mencatat kes produk yang diproduksi

Kartu kos produk merupakan buku pembantu biaya yang digunakan untuk
mengumpulakan biaya produksi ke produk secara individual. Keakuratan
pembebanan kos produk kepada pemesan sangat ditentukan oleh
penyelenggaraan kartu kos produk. Selain itu kartu kosproduk juga berfungsi
untuk menetukan kos produk yang selesai yang ditransfer dari fungsi produksi
ke fungsi gudang.

k. Penggunaan laporan produk selesai untuk penyerahan produk selesai dari


fungsi produksi ke fungsi gudang dan untuk gudang dan untuk dasar
pencatatan kos produk jadi dalam buku pembantu sediaan

Laporan produk selesai berfungsi sebagai bukti penyerahan produk jadi dari
fungsi produksi ke fungsi gudang dan sebagai dasar bagi fungsi akuntansi
biaya untuk mencatat kos produk selesai ke buku pembantu sediaan

l. Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu biaya dengan akun kotrol biaya di
dalam buku besar

Rekonsilisasi digunakan untuk mengecek ketelitian data yang dicatat didalam


kartu biaya dan akun kontrol biaya yang bersangkutan di dalam buku besar.
m. Penggunaan panduan akun dan pelaporan biaya produk dan pada waktu yang
tepat.

Keakuratan posting transaksi manufaktur ke dalam buku pembantu biaya


ditentukan oleh pemberian kode akun pada dokumen sumber.

6. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap


transaksi manufaktur

Prosedur Audit Kertas Kerja Tgl Pelaksana

Keberadaan atau Keterjadian

1. Lakukan pengamatan
terhadap pemisahan fungsi

2. Ambil sampel kartu biaya


produk yang produknya telah
selesai diproduksi

3. Ambil sampel kartu biaya

Kelengkapan

4.Periksa bukti digunakannya


formulir cek bernomor urut
tercetak dan
pertanggungjawaban pemakaian
formulir tersebut

5.Ambil sampel dokumen


sumber dan lakukan pengusutan
ke catatan akuntansi berikut ini:
a. Persetujuan semestinya untuk
setiap transaksi pemakaian
bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan pembebanan biaya
overhead pabrik.

b.Pengecekan independen
terhadap dokumen sumber

 Penjelasan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian Terhadap


Transaksi Manufaktur
1. Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi akuntansi dari fungsi
produksi, fungsi penyusunan anggaran biaya, dan fungsi penyimpanan
gudang

Pemisahan fungsi akuntansi biaya dari fungsi operasi dan fungsi penyimpana
akan menjamin keandalan data biaya yang dicatat di dalam catatan akuntansi.

2. Ambil sampel kartu pos produk yang produknya telah selesai produksi

Dalam melaksanakan prosedur pemeriksaan ini, auditor mengambil sampel


arsip kartu pos produk untuk produk yang telah selesai diproduksi yang
disimpan oleh fungsi akuntansi biaya .

Kartu kos produk yang dipilih kemudian diperiksa mengenai:

a. Surat order produksi yang melampirinya


b. Otorisasi yang tercantum di dalam surat order produksi
c. Daftar kebutuhan bahan makanan yang melampirinya
d. Daftar kegiatan produksi yang melampirinya
e. Bukti permintaan dan peamkaian barang untuk pemakaian bahan baku
yang bersangkutan
f. kartu jam kerja dan tariff upah yang dipakai
g. Bukti memorial yang bersangkutan dengan pembebanan biaya overhead
pabrik

3. Ambil sampel kartu biaya

Untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan dokumen


pencatatan biaya overhead pabrik auditor mengambil sampelkartu biaya dari
arsip yang diselengarakan oleh fungsi akuntansi biaya.
4. Periksa bukti digunakannya formulir cek bernomor urut tercetak dan
pertanggungjawabannya pemakaian formulir tersebut

Auditor memeriksa apakah klien menggunakan formulir bernomor urut cetak


pada waktu auditor mengambil sampel bukti-bukti tersebut pada waktu
melakukan inspeksi terhadap formulir yang belum dipakai.

5. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting buku dan


jurnal

Untuk menguji keandalan prosedur pencatatan transaksi manufaktur, auditor


menguji ketelitian posting ringkasan jurnal umum dan register bukti kas keluar
ke dalam akun yang bersangkutan dalam buku besar.

E. PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN


PENGENDALIAN-AKTIVA PERHITUNGAN FISIK SEDIAAN

1) Fungsi yang terkait

Nama Fungsi dan Unit Organsiasi Pemegang Fungsi

NO. Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi

1 Fungsi Penghitungan fisik Tim Penghitungan Fisik Persediaan

2 Fungsi akuntansi biaya Bagian Akuntasi biaya

3 Fungsi akuntansi umum Bagian Akuntasi Umum

a. Tim Penghitungan Fisik Sediaan

Tim yang terdiri dari fungsi pemegang kartu penghitungan fisik, fungsi
penghitung dan fungsi pengecek. Tujuan penghitungan fisik sediaan adalah
untuk meminta pertanggungjawaban atas barang yang disimpan oleh fungsi
gudang dan pertanggungjawaban atas ketelitian dan keandaalan data sediaan
yang dicatat pada kartu sediaan oleh funsgi akuntasi biaya.
b. Fungsi Akuntansi Biaya

Bertanggung jawab untuk mencantumkan kos satuan sediaan yang dihitung


dalam daftar hasil penghitungan fisik sediaan (inventory summary sleet).

c. Fungsi Akuntasi Umum

Bertanggung jawab untuk mencatat jurnal adjustment sebagai ahsil


penghitungan fisik sediaan ke dalam jurnal umum.

2) Dokumen

Dokumen sumber (source documents), yaitu dokumen yang diapkai sebagai dasar
pencatatan ke dalam akuntansi, dan dokumen pendukung (corroborating
documents atau dokumen penguat), yaitu dokumen yang membuktikan validitas
terjadinya transaksi.

a. Kartu Penghitung Fisik

Dokumen ini digunakana untuk merekam hasil perhitungan fisik sediaan, baik
yang dilakukan oleh penghitung (counter) maupun pengecej (checker).

b. Bukti Memorial (Journal Voucher)

Sebagai dasar pencatatan depresiasi aktiva tetap berwujud, amotisasi sewa dan
aktiva tidak berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabtik kepada produk
berdasarkan tariff yang ditentukan di muka.

c. Daftar Hasil Penghitungan Fisik

Hasil perhitungna fisik sediaan yang telah terkumpul di dalam kartu


perhitungan fisik kemudian dicatat di dalam daftar hsil perhitungan fisik untuk
ditentukan harga okok satuan dank s total setiap jenis sediaan yang dihitung.

3) Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan dalam aktivitas penghitungan fisik sediaan


adalah:

a. Buku Pembantu Sediaan


Salah satu tujuan penghitungan fisik sediaan adalah untuk meng-adjust catatan
dalam buku pembantu sediaan berdasarkan hasil penghitungan fisik sediaan.

b. Jurnal Umum

Dalam penghitungan fisik sediaan, jurnal umum digunakan untuk mencatat


adjustment sediaan berdasarkan data yang dikumpulkan dalam daftar hasil
penghitungan fisik sediaan.

4) Aktivitas Pengendalian Yang Diperlukan Dalam Aktivitas Penghitungan


Fisik Sediaan

a. Pemisahan penghitung dengan pengecek


b. Penggunaan kartu penghitungan fisik sediaan bernomor urut tercetak
c. Pemegang kartu penghitungan fisik sediaan mempertanggungjawabankan
pemakaian kartu tersebut dan pencatatannya ke dalam daftar hasil
penghitungan fisik sediaan
d. Pengecekan secara independent pencantuman kos sediaan ke dalam daftar
hasil penghitungan fisik sediaan
e. Pengecekan secara independent terhadap perkalian antara kuantitas dan kos
per unit dalam daftar hasil penghitungan fisik sediaan
f. Pengecekan secara indepenen posting ke dalam buku pembantu sediaan
berdasarkan daftar hasil penghitungan fisik sediaan.
g. Panduan akun dan review pemberian kode akun

5) Penyusunan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian Terhadap


Aktivitas Perhitungan Fisik Sediaan

Prosedur Audit Kertas Kerja Tgl Pelaksana

Keberadaan atau Keterjadian

1. Pelajari instruksi yang dibuat


untuk penghitungan fisik
persediaan

2.Lakukan pengamatan terhadap


penghitungan fisik persediaan

3. Lakukan hitung uji (test count)


Kelengkapan

4. Lakukan pengujian kompilasi

Kelengkapan

5.Lakukan pengujian biaya

6.Lakukan pengujian adjustment

 Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap aktivitas


perhitungan fisik sediaan
a. Pelajari Instruksi Yang Dibuat Untuk Penghitungan Fisik Sediaan

Auditor perlu mempelajari instruksi tertulis perhitungan fisik sediaan yang


disusun oleh klien untuk memperoleh keyakinan mengenai :

1. Independensi karyawan yang diikutsertakan dalam panitia perhitungan


fisik sediaan dari fungsi penyipanan barang dan fungsi akuntansi sediaan.
2. Ketelitian metode yang digunakan untuk pemgukuran sediaan

b. Lakukan Pengamatan Terhadap Penghitungan Fisik Sediaan

Dalam pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan tersebut auditor


melakukan kegiatan :

1. Mengamati pemisahan fungsi penghitung, pengecek, dan pemegang kartu


perhitungan fisik dalam tim penghitungan fisik sediaan.
2. Mengamati karyawan yang ditugasi untuk melakukan penghitungan fisik
sediaan, yang seharusnya bukan karyawan yang bertanggung jawab atas
penyimpanan barang digudang dan pencatatan sediaan di fungsi akuntansi
3. Mengamati alat yang digunakan sebagai pengukur dan metode yang
digunakan dalam penghitungan sediaan.
4. Mengambil sample kartu penghitungan fisik yang sudah digunakan yang
disimpan sementara oleh pemegang kartu perhitungan fisik dan memeriksa
nomor urut tercetaknya dan pertanggungjawaban pemakai nomor urutnya.

c. Lakukan Hitung Uji (Test Count)

Auditor melakukan perhitungan fisik terhadap sebagian sediaan barang yang


telah dihitung oleh tim penghitung fisik sediaan dan kemudian
membandingkan hasil penghitungan tersebut dengan hasil penghitungan fisik
yang dicatat di dalam kartu penghitungan fisik.

d. Lakukan Pengujian Kompilasi (Compilation Test)

Dalam pengujian kompilasi ini auditor melakukan kegiatan:

1. Memilih unsure sediaan yang dicatat di dalam hasil penghitungan fisik


kemudian mengusut informasi tersebut ke dalam kartu penghitungan fisik
yang bersangkutan.
2. Memperoleh kepastian bahwa semua kartu penghitungan fisik sudah
dicatat di dalam daftar hasil penghitungan fisik.
e. Lakukan Pengujian Kos (Pricing Test).

Dalam pengujian harga ini auditor melakukan kegiatan:

1. Memilih unsur sedian yang dicatat di dalam daftar hasil penghitungan fisik
dan kemudiat mengusut kos satuan yang dicantumkan di dalam daftar hasil
penghitungan fisik ke dalam kartu sediaan yang bersangkutan
2. Memeriksa ketelitian perkalian kuantitas dan ahrga satuan di dalam daftar
hasil penghitungan fisik

f. Lakukan Adjustment Test


Adjustment test dilakukan oleh auditor untuk memperoleh keyakinan
mengenai digunakannya data hasil penghitungan fisik sediaan untuk
mengadjust catatan akuntasi sediaan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam produksi, kebutuhan bahan baku bervariasi sesuai dengan ukuran dan
jenis industri dari perusahaan, pembelian dan penggunaan bahan baku, dan dalam
siklus produksi, persediaan bahan baku mulai dari pembeliaan bahan baku,
pemrosesan, hingga pencatatan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam produksi perlu
dilakukan sistem akuntansi supaya setiap transaksi yang terjadi baik dalam
pemenuhan bahan baku hingga ke tahap barang jadi (finish goods) dapat terkoordinir
pengawasannya sesuai dengan prosedur akuntansi yang berlaku pada umumnya.

Dokumen Yang digunakan dalam sklus produksi khususnya pada Transaksi


Manufaktur diantaranya yaitu surat order produksi, kartu jam kerja, bukti
pengembalian barang ke gudang, bukti memorial (journal voucher), bukti kas keluar,
dan laporan produk selesai. Fungsi Yang Terkait Dalam Transaksi Manufaktur
diantaranya fungsi penjualan, fungsi otorisasi produksi, fungsi produksi, fungsi
perencanaan dan pengawasan produksi, fungsi gudang, fungsi akuntansi biaya, dan
fungsi akuntansi umum.

Pengendalian internal yang diperlukan dalam transaksi produksi manufaktur


diantaranya dilakukan pemisahan fungsi akuntansi biaya dari fungsi produksi, fungsi
gudang, dan fungsi yang menganggarkan biaya, adanya otorisasi baik atas surat order
produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang dan kartu jam kerja oleh
kepala fungsi produksi

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi Ke Enam, Salemba Empat, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai