PENGUJIAN PENGENDALIAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing 2
Dosen pengampu : Fitri Dwi Jayanti, SE, M.Acc, AK.
Disusun oleh :
1. Kharirotul Khasanah (2217300)
2. Dian Nofiana (2217307)
3. Wahyu Hidayat (2217308)
4. Titi Hidayati (2217315)
Kelas : Akuntansi C5
Program Studi : Akuntansi
UNIVERSITAS SELAMAT SRI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Audit terhadap Siklus Produksi :
Pengujian Pengendalian”. Penulisan makalah ini merupakan tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Auditing 2 di Universitas Selamat Sri Kendal.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khusunya kepada dosen kami Ibu
Fitri Dwi Jayanti, SE, M.Acc, AK. yang telah memberikan tugas.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Atas dasar fungsi – fungsi pokok di dalam perusahaan manufaktur, biaya digolongkan
menjadi tiga golongan, yaitu : biaya produksi, biaya pemasaran, dan diaya administrasi
dan umum. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam
kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Biaya pemasaran adalah biaya
yang dekeluarkan perusahan untuk kegiatan mendapat order penjualan dan memenuhi
order penjualan tersebut. Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang dikeluarkan
untuk kegiatan selain kegiatan produksi dan pemasaran.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Siklus produksi yang dibahas dalam bab ini diterapkan dalam perusahaan manufaktur
yang produksinya berdasarkan psanan dari pembeli. Siklus produksi terdiri dari dari
dua transaksi: Transaksi manufaktur dan aktivitas penghitungan fisik persediaan .
Tujuan audit siklus produksi adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing-
masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus
produksi. Tujuan ditentukan berdasar lima kategori asersi yaitu:
Kerangka perancangan
2. Dokumen
a. Surat order produksi adalah surat perintah yang dikeluarkan oleh departemen
produksi, yang ditujukan kepada bagian-bagian yang terkait dengan proses
pengolahan produk memproduksi sejumlah produk dengan spesifikasi, cara
produksi, fasilitas produksi jangka waktu seperti yang tercantum didalam surat
order prokduksi tersebut.
b. Kartu jam kerja: kartu untuk mencatat jam kerja tenaga kerja langsung yang
dikonsumsi untuk memproduksi produk yang tercantum di dalam surat order
produksi.
c. Buku permintaan dan pengeluaran barang gudang= formulir yang digunakan
oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolong untuk
memproduksi produk yang tercantum di dalam surat order produksi.
d. Bukti pengembalian barang ke gudang adalah fomulir yang digunakan oleh
fungsi produksi untuk mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke
fungsi gudang.
e. Bukti memorial adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan
depresiasi aktiva tetap berwujud, amortisasi aktiva tetap berwujud,amortisasi
sewa & aktiva tidak berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada
produk berdasarkan tariff yang ditentukan di muka.
f. Bukti kas keluar adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat biaya-biaya
yang dibayar lewat kas.
g. Laporan produk selesai adalah laporan produk selesai dibuat oleh fungsi
produksi untuk memberitahukan selesainya produksi pesanan tertentu.
a. Pemisahan fungsi akuntansi biaya dari fungsi produksi, fungsi gudang dan
fungsi yang menganggarkan biaya
Pencatatan yang dilakukan fungsi produksi, fungsi gudang, dan fungsi yang
menganggarkan biaya harus dipisah dengan pencatatan yang dilakukan fungsi
biaya karena apabila semua pecatatan dilakukan oleh keseluruhan fungsi
produksi, gudang dan penganggaran biaya maka akan sangat mudah terjadi
manipulasi akuntansi dan penyelewengan.
Fungsi gudang dan fungsi produksi perlu dipisah agar terjadi kelancaran
proses produksi dan untuk menghindari penyelewengan terhadap sediaaan
perusahaan. Dimana fungsi produksi bertanggung jawab untuk memprosen
bahan baku menjadi bahan jadi dan fungsi gudang bertanggung jawab atas
keamanan sediaan yang disimpan.
d. Daftar kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi dibuat oleh fungsi
perencanaan dan pengendalian produksi dan diotorisasi oleh kepala fungsi
produksi
f. Kartu jam kerja diotorisasi oleh kepala fungsi produksi yang bersangkutan
Bukti kas keluar merupakan dokumen sumber bagi pencatatan biaya produksi
dan non produksi yang dikeluarkan lewat kas. Agar bukti kas keluar tersebut
merupaka dokumen yang sah maka perlu diotorsasi oleh kepala fungsi
pembuat bukti kas keluar, sebagai bukti telah dilakukannnya verfikasi
terhadap kesahihan dokumen tersebut.
Kartu jam kerja merupakan dokumen sumber sebagai dasar distribusi biaya
tenaga kerja langsung kedalam kartu harga pokok tiap-tiap pesanan.
Pencatatan kedalam kartu jam kerja diselenggarakan oleh fungsi produksi,
diotorisasi oleh kepala fungsi produksi.
h. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pembuat bukti kas keluar
i. Surat order produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, Bukti
kas keluar, bukti memorial, bernomor urut tercetak dan penggunaannya
dipertanggungjawabkan
j. Penggunaan kartu kas produk untuk mencatat kes produk yang diproduksi
Kartu kos produk merupakan buku pembantu biaya yang digunakan untuk
mengumpulakan biaya produksi ke produk secara individual. Keakuratan
pembebanan kos produk kepada pemesan sangat ditentukan oleh
penyelenggaraan kartu kos produk. Selain itu kartu kosproduk juga berfungsi
untuk menetukan kos produk yang selesai yang ditransfer dari fungsi produksi
ke fungsi gudang.
Laporan produk selesai berfungsi sebagai bukti penyerahan produk jadi dari
fungsi produksi ke fungsi gudang dan sebagai dasar bagi fungsi akuntansi
biaya untuk mencatat kos produk selesai ke buku pembantu sediaan
l. Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu biaya dengan akun kotrol biaya di
dalam buku besar
1. Lakukan pengamatan
terhadap pemisahan fungsi
Kelengkapan
b.Pengecekan independen
terhadap dokumen sumber
Pemisahan fungsi akuntansi biaya dari fungsi operasi dan fungsi penyimpana
akan menjamin keandalan data biaya yang dicatat di dalam catatan akuntansi.
2. Ambil sampel kartu pos produk yang produknya telah selesai produksi
Tim yang terdiri dari fungsi pemegang kartu penghitungan fisik, fungsi
penghitung dan fungsi pengecek. Tujuan penghitungan fisik sediaan adalah
untuk meminta pertanggungjawaban atas barang yang disimpan oleh fungsi
gudang dan pertanggungjawaban atas ketelitian dan keandaalan data sediaan
yang dicatat pada kartu sediaan oleh funsgi akuntasi biaya.
b. Fungsi Akuntansi Biaya
2) Dokumen
Dokumen sumber (source documents), yaitu dokumen yang diapkai sebagai dasar
pencatatan ke dalam akuntansi, dan dokumen pendukung (corroborating
documents atau dokumen penguat), yaitu dokumen yang membuktikan validitas
terjadinya transaksi.
Dokumen ini digunakana untuk merekam hasil perhitungan fisik sediaan, baik
yang dilakukan oleh penghitung (counter) maupun pengecej (checker).
Sebagai dasar pencatatan depresiasi aktiva tetap berwujud, amotisasi sewa dan
aktiva tidak berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabtik kepada produk
berdasarkan tariff yang ditentukan di muka.
3) Catatan Akuntansi
b. Jurnal Umum
Kelengkapan
1. Memilih unsur sedian yang dicatat di dalam daftar hasil penghitungan fisik
dan kemudiat mengusut kos satuan yang dicantumkan di dalam daftar hasil
penghitungan fisik ke dalam kartu sediaan yang bersangkutan
2. Memeriksa ketelitian perkalian kuantitas dan ahrga satuan di dalam daftar
hasil penghitungan fisik
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam produksi, kebutuhan bahan baku bervariasi sesuai dengan ukuran dan
jenis industri dari perusahaan, pembelian dan penggunaan bahan baku, dan dalam
siklus produksi, persediaan bahan baku mulai dari pembeliaan bahan baku,
pemrosesan, hingga pencatatan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam produksi perlu
dilakukan sistem akuntansi supaya setiap transaksi yang terjadi baik dalam
pemenuhan bahan baku hingga ke tahap barang jadi (finish goods) dapat terkoordinir
pengawasannya sesuai dengan prosedur akuntansi yang berlaku pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi Ke Enam, Salemba Empat, Jakarta.