Anda di halaman 1dari 19

Evaluasi dan Pengembangan (uprating)

Instalasi Pengolahan Air Cibinong, PDAM Tirta


Kahuripan Kabupaten Bogor
terhadap Pertumbuhan Penduduk

Seminar Skripsi

Satria Kharisma R
0906489750
Teknik Lingkungan - Universitas Indonesia
Garis Besar Presentasi

Tujuan dan
Latar
Manfaat Studi Pustaka
Belakang
Penelitian

Gambaran Metodologi
Umum Penelitian
LATAR BELAKANG

Air merupakan sumber daya paling penting dalam kehidupan
manusia.

Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun-ketahun


berdampak pada meningkatnya kebutuhan air.

Kabupaten bogor merupakan wilayah dengan laju


pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, sehingga
dihadapkan pada peningkatan kebutuhan layanan air minum.

Oleh karena itu, pengembangan terhadap Instalasi


Pengolahan Air perlu dilakukan guna meningkatkan kapasitas
produksi air.
RUMUSAN MASALAH

• Seberapa besar kebutuhan air bagi
masyarakat daerah layanan IPA
Cibinong jika dikaitkan dengan
trend laju pertumbuhan jumlah
penduduk?

• Bagaimana kinerja IPA Cibinong


saat ini dalam melayani kebutuhan
air minum bagi masyarakat ?
TUJUAN & MANFAAT
PENELITIAN

• Mengetahui trend pertumbuhan penduduk dan menghitung kebutuhan air
masyarakat daerah layanan IPA Cibinong untuk gambaran perencanaan dan
pengembangan instalasi.
TUJUAN • Mengetahui kinerja IPA Cibinong dari segi kualitas maupun kuantitas serta
memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang ditemukan dari
hasil evaluasi. Hasil evaluasi tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan (uprating) instalasi.

• Bagi PDAM Tirta Kahuripan Bogor, dapat memberikan informasi berupa


evaluasi dan pengembangan kinerja Instalasi Pengolahan Air Minum
Cibinong. Hasil penelitian juga dapat dijadikan masukan dalam
perencanaan dan pengembangan IPA Cibinong serta dapat membantu
MANFAAT menyelesaikan permasalahan IPA Cibinong, PDAM Tirta Kahuripan.

• Bagi penulis, dapat menjadi wadah penerapan kajian dunia pendidikan


yaitu teknik lingkungan terhadap kondisi nyata di dunia kerja yaitu
bidang pengolahan air minum.
STUDI PUSTAKA
Skema Sistem Penyediaan Air Minum

 Unit Air Baku : meliputi kegiatan pengaturan jumlah debit air baku yang akan
diambil serta pemantauan kualitas air baku.
 Unit Produksi : Pengoperasian unit produksi dapat berupa rangkaian kegiatan
aerasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, netralisasi, dan desinfeksi.
 Unit Distribusi : meliputi unit transmisi air minum dan distribusi yang dimulai
dari pompa distribusi.
 Unit Pelayanan : meliputi kegiatan pelayanan untuk domestik (sambungan
rumah, sambungan halaman, hidran umum dan terminal air) dan nondomestik
(industri kecil, industri besar, restoran, hotel, perkantoran, rumah sakit, dan
hidran kebakaran)

Sumber : Permen PU tentang penyelenggaraan pengembangan SPAM


Unit Air Baku

 Bangunan penangkap air atau intake adalah struktur yang
dibangun pada badan air yang berfungsi sebagai penangkap air
 Klasifikasi intake menurut Qasim dalam Water Work Engineering :
3. Tower Intake :
Menara intake biasanya digunakan pada
reservoir yang terletak di bagian terdalam dari
danau, dan pada bendungan untuk membentuk
reservoir

4. Shore Intake
1. Floating Intake : Sumber : (Foto intake
(http://www.greenscapepump.com/ IPA Cibinong)
products/float-n-foot-valve.html)
2. Submerged Intake :
Dibangun sebagai ‘cribs’ (pagar yang
melindungi) yang mengelilingi bell –
mouth inlet yang terhubung dengan
intake.
Unit Produksi

Kriteria desain
koagulasi :
 Jenis koagulan yang
digunakan;
- G = 750/detik – 1) aluminium sulfat,
1000/detik Al2(SO4)3 .l4(H2O)
- Td = < 60 dtk Air konsentrasi (5 — 20)%
- Head loss = > 30 baku 2) PAC, poly
cm aluminium chloride
- GT value = 104 – (Al10(OH)15Cl15)
106 dengan kadar Al2O3
- Perbandingan
(10 — 11)%.
kedalaman : lebar
distribusi
= 1,25
(Sumber : Schulz &
Okun, 1992 ; Reynold Jenis desinfektan yang digunakan
ed 2, 1990) 1) gas klor (Cl2), kandungan klor aktif minimal 99%;
2) kaporit atau kalsium hipoklorit (CaOCl2 ) x H2O kandungan
klor aktif (60 — 70) %;
3) sodium hipoklorit (NaOCl), kandungan klor aktif 15%;
Dosis klor ditentukan berdasarkan dpc yaitu jumlah klor yang
dikonsumsi air, tergantung dari kualitas air bersih dari sisa
klor di instalasi (0,25 – 0,35) mg/l
Sumber : SNI
6774 : 2008
Metode proyeksi penduduk

 Metode aritmatik

Pn = Po (1+ rn )
Pertumbuhan penduduk dengan jumlah penduduk absolut. Artinya
pertumbuhan dianggap sama setiap tahunnya. Proyeksi jenis ini pada umumnya
digunakan pada kondisi kota-kota yang luas dan cenderung tidak berkembang.

 Metode geometri P = Po (1+r)n


Metode ini merupakan metode yang memiliki asumsi perkembangan
penduduk secara berganda. Metode ini tidak memperhatikan kemungkinan suatu saat
terjadi perkembangan menurun. Umumnya metode ini digunakan pada proyeksi
penduduk kota-kota berkembang.

 Metode eksponensial Pn = Po + ern


Merupakan proyeksi dengan asumsi pertumbuhan yang terus menerus. Pada
proyeksi dengan metode ini akan didapatkan hasil yang paling tinggi dibandingkan
dengan kedua metode lainnya. Metode ini sangat sesuai untuk kota-kota berkembang
dengan tingkat ekonomi cukup tinggi dan lapangan kerja yang memadai. (e = 2,7182818)
Standar Kebutuhan Air
Standar kebutuhan air
No Kategori Kota Jumlah Penduduk


(l/orang/hari)
1 Kota Metropolitan > 2.000.000 >210
2 Kota Metropolitan 1.000.000 – 2.000.000 150 – 210
3 Kota Besar 500.000 – 1.000.000 120 – 150
4 Kota Besar 100.000 – 500.000 100 – 150
5 Kota Sedang 20.000 – 100.000 90 – 100
6 Kota Kecil 3.000 – 20.000 60 – 100

No Non Rumah Tangga Tingkat Pemakaian Air Sumber Data


(fasilitas)
1 Sekolah 20 liter/siswa/ hari
2 Rumah Sakit 200 liter/ bed / hari
Direktorat Biro Teknik, Direktorat
3 Pertokoan/Pasar 1,2 liter/m2/hari Jendral Cipta Karya Departemen
4 Hotel/penginapan 150 liter/bed/hari Pekerjaan Umum, 1998

5 Perkantoran 40 liter/pegawai/ hari


5 Perpustakaan 25 liter/orang/hari
Moh. Noer Bambang, Soufyan dan
6 Peribadatan 10 liter/orang/hari Takeo Morimura, 2005
7 Taman umum 19 liter/hari
Tangoro, Dwi, 2004
8 Taman dan shower 38 liter/hari

Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009


Gambaran Umum
PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor

Areal layanan :
22 dari 40 kecamatan di Kab. Bogor

21,33 %
8 dari 11 kecamatan di Kota Depok
dan semua kecamatan di Kota Bogor yang berjumlah 6 kecamatan.

Sumber : http://www.pdamkabbogor.co.id
Kapasitas
produksi

SAMBUNGAN LANGGANAN

130,000
Sambungan 90,000
2007 2008 2009 2010 2011
SL

Langganan
R 110448 115357 122173 126540 140755
ea
lis
Sumber : Bagian litbang PDAM
as
Tirta Kahuripan Bogor i
Gambaran Umum
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cibinong


 Areal Pelayanan : Kecamatan Cibinong, Kecamatan Bojonggede, dan
Kecamatan Citeureup.
 Kapasitas Produksi :
Kapasitas (L/detik)
Instalasi
Produksi Maksimum Sisa (idle)
WTP 1 100 100 0
WTP 2 230 280 50

 Denah instalasi :

Sumber : Gambar teknis IPA


Cibinong, PDAM Tirta Kahuripan
Kab. Bogor
Intake : Kapasitas pompa
shore intake Q = 55 l/detik, H = 30 m, 5 unit
2 unit Q = 55 l/detik, H = 23 m, 1 unit
Elevasi pompa intake +116.937 dan elevasi
Sungai Ciliwung di dekat intake berada di level
+109.937, jadi kedalaman intake yaitu 7 m

- 
Koagulasi
Tipe : Hidrolik dengan memanfaatkan terjunan air sebagai
pengaduk air dengan koagulan
- Koagulan : Alumunium Sulfat (Al2(SO4)3) konsentrasi 5%.
Dosis optimum koagulan diantara 27 – 28 ppm.

Flokulasi
- Tipe : Hidrolik dengan system over and under baffle.
- Jumlah : 1 unit flokulasi, terdiri dari 8 kompartemen
untuk WTP 2 dan 6 kompartemen untuk WTP 1

Reservoir
- Jumlah : 2 unit
- Kapasitas : 1000 m3
- Disinfektan : Gas chlor,
konsentrasi 2% dengan
dosis sekitar 2 mg/lt

Sedimentasi
- Tipe : Plat settler stainless.
- Dimensi : Plat yang digunakan memiliki tebal 0,2cm ; lebar 118
cm ; dan panjang 180 cm, kemiringan plat sebesar 60 0. Panjang
unit sedimentasi ini adalah 9,6m
Kualitas air baku & air produksi IPA Cibinong

(tahun 2012)
September Oktober November


Batas air air air
No Parameter Satuan air air air
Maks produ produ produ
baku baku baku
ksi ksi ksi
Standar kualitas air produksi :
Permenkes nomor 492 tahun 2010 A analisa fisika
o
C
1 Suhu 3 0C 27,7 27,4 26 26 26 26
Tentang persyaratan kualitas air
Total padatan mg/l
minum 2 terlarut 500 80,6 56 64,2 61,2 69,9 70,8
3 Warna 15 TCU 91 ttd 60 ttd 28 ttd
4 Kekeruhan 5 NTU 253 0,92 24 1,1 23 0,85

B analisa kimia
5 pH 6,5 –8,5 7,3 7,1 7,2 7 7 7,2
6 Alkalinity - mg/lCaCO3 25,87 15,92 46,77 26,87 62,4 37,44
7 Kesadahan total 500 mg/lCaCO3 33,81 44,59 53,9 50,96 81,34 86,24
8 Kalsium - mg/lCaCO3 27 28,5 40 40 43 40
9 Magnesium 150 mg/lCaCO3 6,81 16,09 13,9 10,96 38,34 46,24
10 Chlorida 250 mg/l Cl 10 11,75 11 10,5 12,5 10

Angka mg/l
11 Permanganat 10 KmnO4 15,7 4,78 6,48 2,73 3,83 1,92
12 Besi total 0,3 mg/l Fe3+ 1,358 0,029 0,175 0,029 0,474 0,025
13 Mangan 0,4 mg/l Mn 0,424 0,011 0,457 0,006 0,124 0,01
14 Amonia 1,5 mg/l NH3 - - - - 0,25 0,23
15 Nitrit 3 mg/l NO2 0,102 0,01 0,013 0,01 0,023 0,013
16 Alumunium 0,2 mg/l Al 3+
- - - - - -
Sumber : Data Laboratorium PDAM Tirta mg/lSO4
17 Sulfat 250 24 33 14 3 15 31
Kahuripan Kabupaten Bogor mg/l
18 Sisa Chlor 0,2 - 0,3 - 0,3 - 0,4
METODOLOGI
 Kerangka Berpikir


Peningkatan jumlah penduduk berbading lurus dengan kebutuhan air

Harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas dan kinerja instalasi

Kriteria Desain Evaluasi IPA Cibinong(WTP 2)

Unit-unit pengolahan eksisting Kualitas air baku dan produksi

Masalah dan usulan pada perbaikan instalasi

Proyeksi penduduk
dan kebutuhan air

Pengembangan instalasi (WTP 1)

Peningkatan kapasitas produksi IPA Cibinong


Tahapan
penelitian


Waktu penelitian

Tahun 2012 Tahun 2013
Agenda November Desember Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Administrasi dan
Proposal
Peninjauan lokasi awal
Pengumpulan data
sekunder
Sidang seminar skripsi `
Pengumpulan dan UAS
pengolahan data
Evaluasi kinerja IPA
Cibinong
Analisis data
Penyusunan laporan
penelitian

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai