Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN PENYUSUNAN

PERENCANAAN DETIL DESIGN


SISTIM PELAYANAN AIR
MINUM

1
PANDUAN PENYUSUNAN PERENCANAAN DETIL DESIGN SISTIM
PELAYANAN AIR MINUM

Penyusunan perencanaan detil design sistim penyediaan air minum dapat


mengikuti langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :

1. Penyiapan Gambaran Umum Sistim Penyediaan Air Minum

2. Perhitungan Kapasitas Kebutuhan Sistim Penyediaan Air Minum

3. Pelaksanaan Survey lapangan

4. Pelaksanaan Perhitungan Teknis.

5. Pembuatan Gambar Teknis

6. Perhitungan Anggaran Biaya

7. Penyusunan Persyaratan Teknis

8. Penyusunan Dokumen Lelang

Kegiatan tersebut diatas akan diuraikan berikut ini :

1. Gambaran Umum Sistim Penyediaan Air Minum

Pada bagian ini akan memberikan gambaran umum tentang sistim


penyediaan air minum yang direncanakan yang memberikan informasi
tentang lokasi, kapasitas sistim, sumber air baku, sistim pengolahan, jalur
pipa transmisi, sistim pengaliran, sistim jaringan distribusi, wilayah
pelayanan, jumlah orang yang terlayani/ jumlah SR, dan rencana
anggaran biaya. Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih jelas,
gambaran umum sistim penyediaan air minum yang direncanakan dapat
ditampilkan berupa diagram, dengan contoh sebagai berikut :

2
WIL. PELAYANAN III
1600 SR

POMPA DISTRIBUSI
PIPA TRANSMISI Q = 20 l/d
 200 mm, L = 4000 H = 15 m 8 l/d
m

5 l/d 7 l/d
IPA 20 l/d

POMPA AIR BAKU


Q = 20 l/d WIL. PELAYANAN II
H = 15 m WIL. PELAYANAN I
1300 SR
920 SR

PRASED

INTAKE

SUNGAI

Diagram Sistim Penyediaan Air Minum

2. Perhitungan Kapasitas Kebutuhan Sistim Penyediaan Air Minum

Bagian pokok dari pembuatan detil design adalah menentukan besarnya


kapasitas kebutuhan dari sistim penyediaan air minum yang
direncanakan. Ada kalanya besar kapasitas kebutuhan telah ditetapkan
pada tahap sebelumnya seperti pada dokumen Rencana Induk atau Studi
Kelayakan. Pada saat menghitung besarnya kapasitas kebutuhan sistim
penyediaan air minum maka perlu memperhatikan besaran-besaran yang
menjadi dasar perhitungan yang didapatkan dari hasil survey kebutuhan
nyata. Untuk kebutuhan praktis, besaran-besaran yang menjadi dasar
perhitungan dapat menggunakan tabel dibawah ini :

3
Katagori Sistim Air Minum
Kota
No Uraian Sat Perde Kota Kota Metro
IKK Seda
saan Kecil Besar politan
ng
1 Tingkat Pelayanan %
2 Konsumsi SR l/o/h 120 120 120 120 150
HU l/o/h 60 60 60 60 60 60
3 Rasio SR :HU 90:1
100:0 90:10 90:10 90:10 90:10
0
4 Jmlh Org per SR Org 5 5 5 6 6
5 Jmlh Org per HU Org 50 50 100 100 100 100
6 Domestik : N. Dom 90:1
100:0 100:0 85:15 80:20 75:25
0
7 Tingkat Kebocoran % 20 20 20 20 20 20
8 Keb Vol. Reservoir % 20 20 20 20 20 20
9 Faktor Hari
1,2 1,2 1,5 1,5 2 2
Maximum
10 Faktor Jam Puncak 2 2 1,75 1,75 1,5 1,5

3. Pelaksanaan Survey

Pada penyusunan perencanaan teknis detil sistim penyediaan air minum


diperlukan berbagai macam survey, diantaranya sebagai berikut :

a. Survey Kebutuhan Nyata

Survey kebutuhan nyata adalah untuk mendapatkan beberapa data yang


dibutuhkan untuk keperluan perhitungan kapasitas kebutuhan sistim
penyediaan air minum. Dari kegiatan survey ini akan didapatkan data-
data yang sesuai dengan kenyataan yang berlaku di wailayah pelayanan.
Data-data yang perlu diketahui dari survey ini setidaknya terdiri dari :
- Tingkat Pelayanan
- Tingkat konsumsi
- Jumlah orang per rumah tangga
- Faktor hari maksimum dan jam puncak

Kegiatan survey kegiatan nyata pada umumnya dilaksanakan sekaligus


dengan survey sosial ekonomi untuk mengukur kemauan (willingness)
dan kemampuan (afordability) masyarakat dalam menerima sistim
penyediaan air minum yang akan dibangun di wilayahnya. Survey
kemauan dan kemampuan masyarakat dalam menerima sistim
penyediaan air minum menggunakan instrumen survey sosial ekonomi.
(lihat contoh format instrumen sosial ekonomi)

4
b. Survey Potensi Sumber Air baku

Kegiatan survey potensi sumber air dilakukan untuk mendapatkan data


mengenai kualitas dan kuantitas sumber air baku yang dapat digunakan
untuk sistim penyediaan air minum yang direncanakan. Kegiatan
pelaksanaan survey potensi sumber air baku harus mengikuti ketentuan
pada Permen PU No. 18, yang secara umum adalah sebagai berikut :
Perencanaan teknis pengembangan SPAM unit air baku harus disusun
berdasarkan ketentuan dimana debit pengambilan harus lebih besar
daripada debit yang diperlukan, sekurang-kurangnya 130% kebutuhan
rata-rata air minum. Bilamana kapasitas pengambilan air baku tidak dapat
tercapai karena keterbatasan sumbernya akibat musim kemarau, maka
dilakukan konversi debit surplus pada musim hujan menjadi debit
cadangan pada musim kemarau. Debit cadangan ini harus melebihi
kapasitas kebutuhan air minum.
Perencanaan teknis bangunan pengambilan air baku harus
memperhatikan keandalan bangunan, pengamanan sumber air baku dari
bahan pencemar, keselamatan, biaya operasi dan pemeliharaan yang
optimal. Bilamana diperlukan dapat dilakukan kajian lanjutan antara lain
kajian yang meneliti hak-hak atas penggunaan air baku, kuantitas,
kualitas, dan kontinuitas air baku, kondisi iklim yang akan mempengaruhi
fluktuasi air baku baik dari aaspek kualitatif maupun kuantitatif, level air
banjir, dan level air minimum, peraturan yang ditetapkan dalam
pemanfaatan sumber air baku, informasi navigasi, geografi, dan geologi,
serta isu-isu ekonomi lainnya.
Bangunan pengambilan air baku harus dirancang atas dasar
pertimbangan-pertimbangan teknis berikut:
a. Jaminan atas perolehan air baku dengan kualitas yang memenuhi
syarat air baku dan kemungkinan terjadinya pencemaran maupun
perubahan kualitas di kemudian hari.
b. Kemungkinan-kemungkinan terjadinya perubahan kapasitas sumber
air baku, dan perubahan arus aliran (sungai) di masa mendatang.
c. Sejauh mungkin menghindari gangguan-gangguan akibat musim
banjir dan materi sampah.
d. Pengamanan sumber air baku dari bahan pencemar (limbah padat
dan cair) yang berpotensi menimbulkan pencemaran.
e. Akses yang mudah ke lokasi bangunan pengambilan air baku guna
melakukan inspeksi, operasi, dan pemeliharaan.
f. Memungkinkan manuver kendaraan secara leluasa bilamana
sewaktu-waktu diperlukan untuk penggantian dan reparasi peralatan.
g. Memberikan kelonggaran bagi pengembangan selanjutnya.

5
h. Jaminan terhadap kebutuhan yang diperlukan ketika terjadi kondisi
kapasitas sumber air baku mencapai batas terendah.
i. Seminimal mungkin mengganggu kehidupan akuatik yang ada dalam
lingkungan sumber air baku.
j. Mempertimbangkan kondisi geologi yang paling menjamin kestabilan
bangunan pengambilan air baku.
k. Untuk bangunan pengambilan air baku dari sungai, posisi pada
belokan sungai bagian luar akan lebih baik daripada posisi bagian
dalam mengingat terakumulasinya pasir, sampah, dan kedalaman air
yang lebih rendah pada posisi tersebut.

Dari data hasil survey potensi sumber air baku selanjutnya disusun hasil
analisa mengenai potensi sumber air baku yang dapat dimanfaatkan, dengan
pokok-pokok bahasan adalah sebagai berikut :
 Jenis sumber air baku yang ada
 Uraian tentang kuantitas dan kualitas masing-masing jenis sumber air
 Tinjauan teknis dan ekonomi
 Perhitungan pemanfaatan air baku/ water balance

4. TAHAP PERHITUNGAN TEKNIS

b. Perhitungan hidraulis jalur pipa transmisi

Perhitungan hidraulis jalur pipa transmisi dilakukan untuk


menentukan diamater pipa yang dibutuhkan, yaitu dengan
memperhatikan kecepatan aliran air didalam pipa. Pemahaman teknis
perencanaan jalur pipa transmisi dapat melihat pada uraian lampiran.
Perhitungan hidraulis jalur pipa menggunakan program EPANET
sebagaimana yang dapat dilihat pada panduan dan contoh terlampir

c. Perhitungan hidraulis Instalasi Pengolahan Air Minum

Perhitungan hidraulis IPA dilakukan dengan memperhatikan design


kriteria yang ditetapkan pada Permen PU No 18. Pemahaman teknis
perencanaan IPA dapat dilihat pada uraian lampiran.

d. Perhitungan Volume Reservoir

Perhitungan kebutuhan volume reservoir mengikuti ketentuan yang


ditetapkan pada Permen PU No 18. Cara perhitungan dapat melihat
pada uraian lampiran

e. Perhitungan Mekanikal Elektrikal

6
Jenis peralatan mekanikan dan elektrikal yang dibutuhkan pada
sistim penyediaan air minum setidaknya terdiri dari :

- Pompa
- Hidrophor
- Pengkabelan
- Panel Listrik

Cara perhitungan Pompa dan Hidrophor dapat melihat pada uraian


lampiran

f. Perhitungan Hidraulis jaringan pipa distribusi

Perhitungan hidraulis jaringan pipa distribusi dilakukan untuk


menentukan diamater pipa yang dibutuhkan, yaitu dengan
memperhatikan kecepatan aliran air didalam pipa. Pemahaman teknis
perencanaan jaringan pipa distribusi dapat melihat pada uraian
lampiran. Perhitungan hidraulis jalur pipa menggunakan program
EPANET sebagaimana yang dapat dilihat pada panduan dan contoh
terlampir

g. Perhitungan Teknik Sipil Konstruksi Bangunan

Perhitungan teknik sipil konstruksi banguanan mengikuti ketentuan


yang ditetapkan pada Permen PU No 18.

5. TAHAP PEMBUATAN GAMBAR TEKNIS

Gambar teknis merupakan dokumen kelengkapan yang sangat penting


pada kegiatan pembuatan detil design sistim penyediaan air minum. Jenis
gambar teknis yang dibutuhkan pada sistim penyediaan air minum
setidaknya sebagai berikut :

a. Gambar diagram skematik sistim air minum


b. Gambar peta wilayah pelayanan
c. Gambar jalur pipa transmisi
d. Gambar Intake
e. Gambar Prasedimentasi
f. Gambar IPA
g. Gambar Reservoir
h. Gambar Pompa
i. Gambar Hidrophor
j. Gambar Pengkabelan dan Panel Listrik
k. Gambar Bangunan Kantor/ R. Operator/ Rumah Pompa/ Genset/
Laboratorium

7
l. Gambar jaringan pipa distribusi
m. Gambar detil accessories perpipaan
n. Gambar standar : Jembatan Pipa, SR, Galian Pipa, Rumah Pompa,
dsb

6. TAHAP PERHITUNGAN ANGGARAN BIAYA

Setelah seluruh konstruksi bangunan yang dibutuhkan selesai dihitung


dan digambar maka selanjutnya dapat dihitung seluruh anggaran biaya
pembangunan sistim. Perhitungan anggaran biaya dibutuhkan untuk
menyiapkan sumber dananya maupun untuk penilaian kelayakan
finansialnya. Contoh perhitungan anggaran biaya dapat dilihat pada
lampiran.

7. TAHAP PENYUSUNAN PERSYARATAN TEKNIS

Penyusunan persyaratan teknis mengikuti Permen PU No 18

8. TAHAP PENYUSUNAN DOKUMEN LELANG

Penyusunan dokumen lelang dapat mengikuti standar dokumen lelang


Departemen Pekerjaan Umum.

Anda mungkin juga menyukai