Anda di halaman 1dari 17

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN


UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA NOMOR
TAHUN 2023
TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT

STANDAR PELAYANAN MINIMAL PEKERJAAN UMUM

A. PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR MINUM CURAH LINTAS


KABUPATEN/KOTA (PROVINSI) DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR
MINUM SEHARI-HARI (KABUPATEN/KOTA)
1. PENERAPAN SPM
a) Pengumpulan Data
1) Jenis Data SPM Sub-Bidang Air Minum
Untuk Daerah Provinsi
Pendataan kebutuhan pelayanan air minum curah dan potensi air
baku untuk SPAM Lintas Kabupaten/Kota dilakukan sesuai dengan
tabel di bawah ini.
Tabel X. Pendataan Kebutuhan Air Minum Curah dan Potensi Air Baku SPAM
Lintas Kabupaten/Kota
Proyeksi Kebutuhan Potensi Air Baku
Kabupaten/ Pelayanan Air Minum untuk SPAM Lintas
No.
Kota Curah Kabupaten/Kota
Kapasitas (L/detik) Kapasitas (L/detik)
(1) (2) (3) (4)
Kabupaten/Kota
1. … L/detik … L/detik
A
Kabupaten/Kota
2. … L/detik … L/detik
B
Kabupaten/Kota
3. … L/detik … L/detik
C
dst.

Pendataan kondisi pelayanan SPAM Lintas Kabupten/Kota yang


mencakup unit air baku, unit produksi, unit distribusi, dan unit
pelayanan dilakukan sesuai dengan tabel di bawah ini.
Tabel X. Pendataan Kondisi Pelayanan SPAM Lintas Kabupaten/Kota

Untuk Daerah Kabupaten/Kota


Pendataan kebutuhan pokok air minum sehari-hari dilakukan sesuai
dengan tabel di bawah ini:
Tabel X. Pendataan Kebutuhan Pokok Air Minum Sehari-Hari
No. Responden Substansi
Kuantitas Air
Berapa jumlah pemakaian air setiap orang perhari
dalam Rumah Tangga?
1. Kurang dari 60 liter/orang/hari (+/- 4 galon);
2. 60 liter/orang/hari (+/- 4 galon);
3. Lebih dari 60 liter/orang/hari, yaitu sejumlah …
liter/orang/hari.
1. …
Kualitas Air
Berapa kondisi fisik air baku untuk minum?
1. Keruh;
2. Berwarna;
3. Berasa;
4. Berbau;
5. Berbusa.
2. …
dst.
Pendataan akses pelayanan SPAM JP dan SPAM BJP dilakukan sesuai
dengan tabel di bawah ini.
Tabel X. Pendataan Akses Pelayanan SPAM JP dan SPAM BJP
Sumber Air Jarak Sumber Air ke
Sumber Air Utama yang Penampungan
Utama yang Digunakan Pengotor/Limbah
No. Responden Digunakan Rumah Tangga
Lebih dari Kurang
Rumah Tangga untuk
(>) 10 dari (<) 10
untuk Minum Memasak/Mandi/
Meter Meter
Cuci/dll
1.
2.
3.
4.

dimana, klasifikasi sumber pelayanan air minum yang digunakan


dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel X. Klasifikasi Pelayanan Air Minum
Jarak Sumber Air ke
Jarak Sumber Air Tidak
Penampungan Layak
Minum Layak
Pengotor/Limbah
Sumur Bor/Pompa V
Sumur Terlindung > 10 meter V
Mata Air Terlindung V
Sumur Bor/Pompa V
Sumur Terlindung < 10 meter V
Mata Air Terlindung V
Sumur Tak Terlindung - V
Mata Air Tak V
-
Terlindung
Air Permukaan - V
Lainnya - V
Air Hujan - V

Pendataan kondisi sarana dan prasarana SPAM JP yang mencakup


unit air baku, unit produksi, unit distribusi, dan unit pelayanan
dilakukan sesuai dengan tabel di bawah ini.
Tabel X. Pendataan Kondisi Sarana dan Prasarana SPAM JP

2) Komponen Pembiayaan Pengumpulan Data SPM Sub-Bidang Air


Minum
Mengacu pada komponen penghitungan pembiayaan pengumpulan
data oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
b) Penghitungan Kebutuhan
1) Jenis Data dan Dokumen Dasar Penghitungan Kebutuhan SPM Sub-
Bidang Air Minum
Pendataan baseline proyeksi kebutuhan pelayanan Air Minum Curah
Lintas Kabupaten/Kota didasarkan pada Rencana Induk
Pengembangan SPAM (RISPAM) Kabupaten/Kota yang memiliki
proyeksi ketersediaan air baku yang defisit apabila dibandingkan
dengan kebutuhan air minum dan proyeksi pertumbuhan penduduk.
Hal ini ditujukan pada ilustrasi di bawah ini.

Gambar X. Penentuan Kebutuhan Air Minum Curah Lintas Kabupaten/Kota


Penghitungan proyeksi kebutuhan pelayanan Air Minum Curah Lintas
Kabupaten/Kota dilakukan sesuai dengan tabel di bawah ini.
Tabel X. Penghitungan Proyeksi Kebutuhan Pelayanan Air MInum Curah Lintas
Kabupaten/Kota

Penghitungan proyeksi kebutuhan pokok air minum sehari-hari


dilakukan sesuai dengan tabel di bawah ini.
Tabel X. Penghitungan Proyeksi Kebutuhan Pokok Air Minum Sehari-Hari

2) Rujukan Penghitungan Kebutuhan SPM Sub-Bidang Air Minum


Mengacu pada harga satuan. Dalam mengitung target air minum
terhadap kebutuhan Pelayanan Dasar sub-bidang air minum, perlu
turut mempertimbangkan:
Tabel X. Distribusi Target Pusat ke Provinsi
No Distribusi Target
1. Jumlah Penduduk
2. Persentase Wilayah Rawan Air
Persentase Kawasan Perkotaan dan
3.
Perdesaan
4. Akses Air Minum Eksisting
5. Kapasitas Fiskal

c) Penyusunan Rencana
1) Rencana Pemenuhan SPM
Untuk Daerah Provinsi
Rencana pemenuhan SPM sub-bidang air minum yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi harus menjamin
penyelenggaraan SPAM Lintas Kabupaten/Kota melalui pemenuhan
Air Minum Curah Lintas Kabupaten/Kota dalam rangka menjamin
hak rakyat atas air.
Hal ini dapat dilakukan melalui:
 Pengendalian atas izin pengusahaan sumber daya air;
 Penentuan tarif Air Minum Curah; dan
 Penyediaan Air Minum Curah yang memenuhi standar kualitas air
minum dan kuantitas untuk SPAM Lintas Kabupaten/Kota.
Sasaran rencana pemenuhan SPM sub-bidang air minum Daerah
Provinsi sampai dengan tahun-n ditunjukan pada tabel di bawah ini.
Tabel X. Rencana Pemenuhan SPM Sub-Bidang Air Minum Daerah Provinsi

Untuk Daerah Kabupaten/Kota


Rencana pemenuhan SPM sub-bidang air minum yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota harus
menjamin pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari hari untuk
Rumah Tangga di Kabupaten/Kota sesuai SPM terutama
diprioritaskan pada masyarakat miskin atau tidak mampu dan
berdomisili pada daerah rawan air dan akan dilayani melalui sistem
penyediaan air minum dalam rangka menjamin hak rakyat atas air.
Hal ini dapat dilakukan melalui:
 Pengendalian atas izin pengusahaan sumber daya air;
 Penentuan tarif/retribusi air minum bersubdisi; dan
 Penyediaan air minum yang memenuhi standar kualitas dan
kuantitas air minum bagi seluruh Rumah Tangga di
Kabupaten/Kota.
Sasaran rencana pemenuhan SPM sub-bidang air minum Daerah
Kabupaten/Kota sampai dengan tahun-n ditunjukan pada tabel di
bawah ini.
Tabel X. Rencana Pemenuhan SPM Sub-Bidang Air Minum Daerah
Kabupaten/Kota

2) Kegiatan Pelayanan SPAM


Untuk Daerah Provinsi
Kegiatan pelayanan SPAM yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah Provinsi dalam rangka pemenuhan SPM sub-bidang air minum
Daerah Provinsi, tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel X. Kegiatan Pelayanan SPAM Pemerintah Daerah Provinsi
Jenis Pelayanan Kegiatan Keterangan
No Jenis SPM
Dasar
Pembangunan Pelaksanaan
Baru SPAM pembangunan baru,
1.
Lintas peningkatan, dan
Kabupaten/Kota perluasan SPAM
Pemenuhan Air Peningkatan Lintas
2. SPM Sub- Minum Curah SPAM Lintas Kabupaten/Kota
Bidang Air Lintas Kabupaten/Kota dilakukan oleh
Minum Kabupaten/Kota penyelenggara Badan
Daerah melalui SPAM Usaha Milik Daerah,
Provinsi Lintas Unit Pelaksana
Perluasan SPAM
Kabupaten/Kota Teknis/ Unit
3. Lintas
Pelaksana Teknis
Kabupaten/Kota
Daerah untuk
memenuhi kebutuhan
sendiri
Pemerintah Daerah Provinsi memiliki kewenangan melakukan
fasilitasi percepatan penyediaan air baku, peningkatan kualitas air
baku, dan pembangunan infrastruktur pendukung penyediaan air
baku untuk air minum serta melakukan fasilitasi percepatan
penyediaan Air Minum Curah (bulk water) untuk pemenuhan air
minum Lintas Provinsi dan Kabupaten/Kota (sistem regional).
Untuk Daerah Kabupaten/Kota
Kegiatan pelayanan SPAM yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota dalam rangka pemenuhan SPM sub-bidang
air minum Daerah Kabupaten/Kota, tercantum pada tabel di bawah
ini.
Tabel X. Kegiatan Pelayanan SPAM Pemerintah Daerah Provinsi
Jenis Pelayanan
No Jenis SPM Kegiatan Keterangan
Dasar
Pelaksanaan
Pembangunan
1. pembangunan baru,
Baru SPAM JP
peningkatan, dan
perluasan SPAM JP
Peningkatan
2. dilakukan oleh unit
Pemenuhan SPAM JP
kerja Badan Usaha
kebutuhan pokok
Milik Daerah, Unit
air minum sehari-
Pelaksana Teknis/Unit
hari SPAM JP
Pelaksana Teknis
SPM Sub- Perluasan SPAM
3. Daerah, dan badan
Bidang Air JP
usaha untuk
Minum
memenuhi kebutuhan
Daerah
sendiri
Kabupaten/
Pembangunan Pelaksanaan
4. Kota
Baru SPAM BJP pembangunan baru,
Peningkatan peningkatan, dan
5. Pemenuhan perluasan SPAM BJP
SPAM BJP
kebutuhan pokok skala individu
air minum sehari- dilakukan oleh
hari SPAM BJP Perluasan SPAM perorangan dan skala
6. komunal dilakukan
BJP
oleh Kelompok
Masyarakat

3) Langkah Penyusunan Rencana Pemenuhan SPM


Untuk Daerah Provinsi
Langkah penyusunan rencana pemenuhan SPM sub-bidang air
minum Daerah Provinsi, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel X. Langkah Penyusunan Rencana Pemenuhan SPM Sub-Bidang Air Minum
Daerah Provinsi
Langkah
No Strategi Penyusunan
Penyusunan
 Penetapan Rencana Induk SPAM Lintas Kabupaten/Kota;
 Penyusunan Kebijakan dan Strategi Daerah Pengembangan
1. Pengaturan
SPAM Daerah Provinsi; dan
 Penyusunan program dan perencanaan kerja.
 Fasilitasi penyusunan RISPAM Lintas Kabupaten/Kota;
2. Pembinaan  Penyelenggaraan sosialisasi kebijakan dan produk
pengaturan.
 Survei dan Investigasi: Pelaksanaan kegiatan survei dan
investigasi untuk pengembangan SPAM;
 Desain: Pelaksanaan kegiatan perencanaan teknis (Detail
Engineering Design) untuk pengembangan SPAM
 Pengadaan Lahan: Pelaksanaan kegiatan penyediaan lahan
3. Pembangunan (pemilihan lokasi dan pembebasan lahan) untuk
pengembangan SPAM;
 Konstruksi: Pelaksanaan kegiatan pengembangan SPAM baru
sesuai perencanaan teknis; dan
 Pemeliharaan: Dukungan subsidi tarif bagi PDAM dengan
tarif belum full cost recovery.
4. Pengawasan  Pengawasan terhadap kualitas air yang dihasilkan.

Untuk Daerah Kabupaten/Kota


Langkah penyusunan rencana pemenuhan SPM sub-bidang air
minum Daerah Kabupaten/Kota, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel X. Langkah Penyusunan Rencana Pemenuhan SPM Sub-Bidang Air Minum
Daerah Kabupaten/Kota
Langkah
No Strategi Penyusunan
Penyusunan
 Penetapan Rencana Induk SPAM Kabupaten/Kota;
 Penyusunan Kebijakan dan Strategi Daerah Pengembangan
1. Pengaturan
SPAM Daerah Kabupaten/Kota; dan
 Penyusunan program dan perencanaan kerja.
 Fasilitasi penyusunan RISPAM Kabupaten/Kota;
2. Pembinaan  Penyelenggaraan sosialisasi kebijakan dan produk
pengaturan.
 Survei dan Investigasi: Pelaksanaan kegiatan survei dan
investigasi untuk pengembangan SPAM;
 Desain: Pelaksanaan kegiatan perencanaan teknis (Detail
Engineering Design) untuk pengembangan SPAM
 Pengadaan Lahan: Pelaksanaan kegiatan penyediaan lahan
(pemilihan lokasi dan pembebasan lahan) untuk
pengembangan SPAM;
3. Pembangunan
 Konstruksi: Pelaksanaan kegiatan pengembangan SPAM baru
sesuai perencanaan teknis;
 Operasional: Pembentukan organisasi pengelola SPAM dan
penyediaan biaya operasional untuk pengelola SPAM
berbentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah; dan
 Pemeliharaan: Dukungan subsidi tarif bagi PDAM dengan
tarif belum full cost recovery.
4. Pengawasan  Pengawasan terhadap kualitas air yang dihasilkan.
 Pembentukan lembaga pengelola tingkat Desa; dan
5. Pengaturan  Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan berbasis masyarakat
dalam pengembangan SPAM, terutama SPAM Perdesaan.

4) Komponen Pembiayaan Penyusunan Rencana Pemenuhan SPM Sub-


Bidang Air Minum
Untuk Daerah Provinsi
Komponen pembiayaan penyusunan rencana pemenuhan SPM sub-
bidang air minum Daerah Provinsi, dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel X. Komponen Pembiayaan Penyusunan Rencana Pemenuhan SPM Sub-
Bidang Air Minum Daerah Provinsi
Untuk Daerah Kabupaten/Kota
Komponen pembiayaan penyusunan rencana pemenuhan SPM sub-
bidang air minum Daerah Kabupaten/Kota, dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel X. Komponen Pembiayaan Penyusunan Rencana Pemenuhan SPM Sub-
Bidang Air Minum Daerah Kabupaten/Kota
d) Pelaksanaan Pemenuhan
1) Pemenuhan SPM
Untuk Daerah Provinsi
Pemenuhan SPM sub-bidang air minum Daerah Provinsi dilaksanakan
melalui penyelenggaraan SPAM Lintas Kabupaten/Kota dengan
ketentuan sebagai berikut.
Tabel X. Ketentuan Penyelenggaraan SPAM Lintas Kabupaten/Kota
Target
Komponen Indikator Output Keterangan
Pelayanan
Tersedianya Air
Persentase kapasitas Minum Curah
Persentase target
yang dapat terlayani melalui SPAM
pemenuhan
melalui penyaluran Lintas
kebutuhan Air Baseline data
Air Minum Curah Kabupaten/Kota
Minum Curah dapat
Lintas yang disalurkan
SPAM Lintas menggunakan
Kabupaten/Kota kepada
Lintas Kabupaten/Kota Survei Sosial
terhadap kebutuhan penyelenggara
Kabupaten/ melalui Ekonomi
pemenuhan SPAM
Kota pembangunan Nasional milik
kapasitas yang Kabupaten/Kota
baru dan/atau Badan Pusat
memerlukan seperti Badan
peningkatan Statistik
pelayanan Air Minum Usaha Milik
SPAM Lintas
Curah Lintas Daerah/Unit
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota Pelaksana Teknis
Daerah

Skema kewenangan masing-masing Pemerintah Daerah dalam


penyelenggaraan SPAM Lintas Kabupaten/Kota dapat dilihat pada
ilustrasi di bawah.

Gambar X. Skema Penyelenggaraan SPAM Lintas Kabupaten/Kota


Berdasarkan ilustrasi di atas, dapat diketahui bahwa kewenangan
penyelenggaraan SPAM Lintas Kabupaten/Kota adalah.
 Kewenangan Pemerintah Provinsi mencakup pengembangan dan
pengelolaan Unit Air Baku, Unit Produksi, dan Unit Distribusi
sampai ke reservoir (lokasi pembacaan pemakaian air curah);
 Kewenangan Kabupaten/Kota mencakup pengembangan dan
pengelolaan Unit Pelayanan
Untuk Daerah Kabupaten/Kota
Pemenuhan SPM sub-bidang air minum Daerah Kabupaten/Kota
dilaksanakan melalui penyelenggaraan SPAM Jaringan Perpipaan dan
SPAM Bukan Jaringan Perpipaan dengan ketentuan sebagai berikut.
Tabel X. Ketentuan Penyelenggaraan SPAM
Komponen Indikator Target Pelayanan Output Keterangan
Persentase jumlah
Jika
Persentase unit pelayanan Tersedianya unit
menggunakan
Rumah SPAM JP melalui sambungan
pendekatan
Tangga yang sambungan langganan dan
persentase,
mendapatka langganan dan hidran umumuntuk
maka baseline
SPAM JP n akses hidran umum Rumah Tangga,
data sudah
terhadap air dalam rangka terutama
diketahui
minum memenuhi diprioritaskan pada
berdasarkan
melalui kebutuhan akses air masyarakat miskin
data Badan
SPAM JP minum untuk atau tidak mampu
Pusat Statistik
Rumah Tangga
Tersedianya sarana
Persentase jumlah
sumur dangkal,
unit jumlah sarana
sumur pompa, bak
SPAM BJP
penampungan air Jika
Persentase terlindungi melalui
hujan, terminal air, menggunakan
Rumah sumur dangkal,
dan bangunan pendekatan
Tangga yang sumur pompa, bak
penangkap mata air persentase,
mendapatka penampungan air
untuk Rumah maka baseline
SPAM BJP n akses hujan, terminal air,
Tangga, terutama data sudah
terhadap air dan bangunan
diprioritaskan pada diketahui
minum penangkap mata air
masyarakat miskin berdasarkan
melalui dalam rangka
atau tidak mampu data Badan
SPAM BJP memenuhi
dan berdomisili pada Pusat Statistik
kebutuhan akses air
daerah rawan air dan
minum untuk
akan dilayani melalui
Rumah Tangga
SPAM

Skema penyelenggaraan SPAM JP, sebagai kesatuan sistem yang


terdiri atas Unit Air Baku, Unit Produksi, Unit Distribusi, dan Unit
Pelayanan, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar X. Skema Penyelenggaraan SPAM Jaringan Perpipaan


Sedangkan penyelenggaraan SPAM BJP, dapat dilakukan melalui
sistem berikut:
 Sumur dangkal;
 Sumur pompa;
 Bak penampungan air hujan;
 Terminal air; dan/atau
 Bangunan penangkap mata air.
2) Rujukan Penghitungan Pelaksanaan Pemenuhan SPM Sub-Bidang Air
Minum
Mengacu pada harga satuan penyelenggaraan SPAM JP dan SPAM BJP
yang ditujukan pada tabel di bawah ini, atau dapat disesuaikan
dengan harga satuan di masing-masing daerah.
Tabel X. Harga Satuan Penghitungan Pelaksanaan Pemenuhan SPM Sub-Bidang
Air Minum (SPAM JP)
Tabel X. Harga Satuan Penghitungan Pelaksanaan Pemenuhan SPM Sub-Bidang
Air Minum (SPAM BJP)
No. SPAM BJP Harga Satuan
Sumur Dangkal
1. Rp8.500.000/unit
Terlindungi
Rp5.000.000 –
2. Sumur Pompa
Rp15.000.000/unit
Bak Penampungan Air
3. Rp11.000.000/unit
Hujan

2. PELAPORAN PENERAPAN SPM


a) Metode Perhitungan Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum
Tata Cara Penghitungan
1) Kinerja Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum Provinsi
Merupakan persentase kapasitas yang dapat terlayani melalui
penyaluran Air Minum Curah Lintas Kabupaten/Kota terhadap
kebutuhan pemenuhan kapasitas yang memerlukan pelayanan Air
Minum Curah Lintas Kabupaten/Kota. Atau, dirumuskan sebagai
berikut.:

2) Kinerja Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum Kabupaten/Kota


Merupakan persentase jumlah Rumah Tangga yang mendapatkan
akses terhadap air minum melalui SPAM JP dan SPAM BJP terlindungi
terhadap jumlah Rumah Tangga di seluruh wilayah administrasi
Kabupaten/Kota. Atau, dirumuskan sebagai berikut.:
SPM Kabupaten/Kota x 100%
=

b) Komponen Pembiayaan Pelaporan Penerapan SPM Sub-Bidang Air


Minum
Untuk Daerah Provinsi
Komponen pembiayaan pelaporan penerapan SPM sub-bidang air minum
Daerah Provinsi, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel X. Komponen Pembiayaan Evaluasi Penerapan Sub-Bidang Air Minum
Daerah Provinsi
Langkah Variabel Komponen
Volume
Kegiatan
n petugas x transport x n
Pengumpulan informasi kegiatan pengumpulan
Petugas terkait pelaporan informasi terkait
pelaksanaan SPM Provinsi. pelaporan pelaksanaan
Pengumpulan
SPM Provinsi
informasi terkait
n petugas x transport x n
pelaporan Pengumpulan informasi
kegiatan pengumpulan
terkait pelaporan
Petugas informasi terkait
pelaksanaan SPM
pelaporan pelaksanaan
Kabupaten/Kota.
SPM Kabupaten/Kota
n paket x kegiatan
Laporan Kegiatan pelaporan (28).
Penyusunan pelaporan 6 bulanan
laporan n paket x kegiatan
ATK ATK.
pengadaan ATK
Keterangan:
(28) Pelaporan penerapan SPM sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan SPM Sub-Bidang Air
Minum.

Untuk Daerah Kabupaten/Kota


Komponen pembiayaan pelaporan penerapan SPM sub-bidang air minum
Daerah Kabupaten/Kota, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel X. Komponen Pembiayaan Evaluasi Penerapan Sub-Bidang Air Minum
Daerah Kabupaten/Kota
Langkah Variabel Komponen
Volume
Kegiatan
n petugas x transport x n
Pengumpulan informasi
Pengumpulan kegiatan pengumpulan
terkait pelaporan
informasi terkait Petugas informasi terkait
pelaksanaan SPM
pelaporan pelaporan pelaksanaan
Kabupaten/Kota.
SPM Kabupaten/Kota
Penyusunan n paket x kegiatan
Laporan Kegiatan pelaporan (28).
laporan pelaporan 6 bulanan
n paket x kegiatan
ATK ATK.
pengadaan ATK
Keterangan:
(29) Pelaporan penerapan SPM sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan SPM Sub-Bidang Air
Minum.

3. PEMBINAAN PENERAPAN SPM


a) Rujukan Pembinaan Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum
Untuk Daerah Provinsi, mengacu pada:
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 27 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan SPAM;
 Paduan Teknis Perencanaan Teknik Terinci; dan/atau
 Panduan Teknis Sarana dan Prasarana SPAM Jaringan Perpipaan.
Untuk Daerah Kabupaten/Kota, mengacu pada:
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 27 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan SPAM;
 Paduan Teknis Perencanaan Teknik Terinci;
 Panduan Teknis Sarana dan Prasarana SPAM Jaringan Perpipaan;
dan/atau
 Panduan Teknis Sarana dan Prasarana SPAM Bukan Jaringan
Perpipaan.
b) Komponen Pembiayaan Pembinaan Penerapan SPM Sub-Bidang Air
Minum
Tabel X. Komponen Pembiayaan Pembinaan Penerapan Sub-Bidang Air Minum
Daerah Provinsi
Langkah Variabel Komponen
Volume
Kegiatan
 Petugas;
Pelaksanaan
 Kegiatan pembinaan
pembinaan
perencanaan n petugas x biaya
perencanaan
pengembangan SPAM transport x n kegiatan
pengembangan
Lintas Kabupaten/Kota; pembinaan
SPAM Lintas
 Biaya transport
Kabupaten/Kota
petugas/BBM (1).
n materi pelatihan x n
 Kegiatan pembinaan
Pembinaan kegiatan pembinaan
pengembangan SPAM
perencanaan pengembangan SPAM
Materi pelatihan Lintas Kabupaten/Kota
pengembangan (2);
Lintas
SPAM Lintas Kabupaten/Kota x n
Kabupaten/Kota  Peserta.
peserta
Jam pelatihan x n
Narasumber/
 Honor dan transport (1). narasumber x n
fasilitator
kegiatan pelatihan
Tenaga  Transport dan uang n peserta x standar
perencana harian paket fullboard. biaya fullboard
pengembangan
 Transport dan uang n peserta x standar
SPAM yang
harian paket fullday. biaya fullday
dilatih
 Petugas;
Pelaksanaan
 Kegiatan pembinaan
pembinaan n petugas x biaya
pengelolaan SPAM Lintas
pengelolaan transport x n kegiatan
Kabupaten/ Kota (29);
SPAM Lintas pembinaan
Kabupaten/Kota  Biaya transport
petugas/BBM (1).
 Kegiatan pembinaan n materi pelatihan x n
Pembinaan pengelolaan SPAM Lintas kegiatan pembinaan
Materi pelatihan
pengelolaan Kabupaten/Kota; pelayanan air minum
SPAM Lintas  Peserta. x n peserta
Kabupaten/Kota Jam pelatihan x n
Narasumber/
 Honor dan transport (1). narasumber x n
fasilitator
kegiatan pelatihan
Tenaga  Transport dan uang n peserta x standar
perencana harian paket fullboard. biaya fullboard
pengembangan
 Transport dan uang n peserta x standar
SPAM yang
harian paket fullday. biaya fullday
dilatih
Pelaksanaan
pembinaan n petugas x n
Pembinaan
pemeliharaan  Penyelenggaraan kegiatan bimbingan
pemeliharaan
dan rehabilitasi bimbingan teknis (29). teknis pelayanan air
dan rehabilitasi
SPAM Lintas minum
SPAM Lintas
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
 Pengadaan materi n materi pelatihan x n
Materi pelatihan
pelatihan. jumlah pelatihan
Jam pelatihan x n
Narasumber/
 Honor dan transport (1). narasumber x n
fasilitator
kegiatan pelatihan
Tenaga  Transport dan uang n peserta x standar
pembinaan harian paket fullboard. biaya fullboard
pemeliharaan
dan rehabilitasi  Transport dan uang n peserta x standar
SPAM yang harian paket fullday. biaya fullday
dilatih
Pelaksanaan
pembinaan
pemantauan
dan evaluasi n paket x n kegiatan
 Penyelenggaraan
penyelanggaran bimbingan teknis
bimbingan teknis (29).
SPAM pelayanan air minum
Kabupaten/Kota
di Provinsi yang
Pembinaan bersangkutan
pemantauan
 Pengadaan materi n materi pelatihan x n
dan evaluasi Materi pelatihan
pelatihan. jumlah pelatihan
penyelanggaran
Jam pelatihan x n
SPAM seluruh Narasumber/
 Honor dan transport (1). narasumber x n
Kabupaten/Kota fasilitator
kegiatan pelatihan
di Provinsi yang
bersangkutan Tenaga  Transport dan uang n peserta x standar
pembinaan harian paket fullboard. biaya fullboard
pemantauan
dan evaluasi
penyelanggaran
 Transport dan uang n peserta x standar
SPAM seluruh
harian paket fullday. biaya fullday
Kabupaten/Kota
di Provinsi yang
bersangkutan
Keterangan:
(1) Harga satuan mengacu pada Peraturan Kepala Daerah tentang Standar Biaya yang
Berlaku di Daerah Setempat;
(2) Pembinaan penyelenggaraan pelayanan air minum dilaksanakan berdasarkan
PermenPUPR No. 27 Tahun 2016, pedoman Perencanaan Teknik Terinci SPAM JP,
dan Pedoman Perencanaan Teknik Terinci SPAM BJP.

Tabel X. Komponen Pembiayaan Pembinaan Penerapan Sub-Bidang Air Minum


Daerah Kabupaten/Kota
Langkah Variabel Komponen
Volume
Kegiatan
Pelaksanaan
pembinaan n paket pelatihan x n
 Penyelenggaraan
teknis kegiatan bimbingan
bimbingan teknis (2).
pelayanan SPAM teknis
JP
Materi pelatihan  Pengadaan materi n paket pelatihan x n
Pembinaan (3) pelatihan. pelatihan
pelayanan SPAM
Jam pelatihan x n
JP Narasumber/
 Honor dan transport (1). narasumber x n
fasilitator
kegiatan pelatihan
 Transport dan uang n peserta x standar
Tenaga
harian paket fullboard. biaya fullboard
pelayanan SPAM
 Transport dan uang n peserta x standar
JP yang dilatih
harian paket fullday. biaya fullday
Pelaksanaan
pembinaan n paket pelatihan x n
 Penyelenggaraan
teknis kegiatan bimbingan
bimbingan teknis.
pelayanan SPAM teknis
BJP
Materi pelatihan  Pengadaan materi n paket pelatihan x n
Pembinaan pelatihan
(4) pelatihan.
pelayanan SPAM
Jam pelatihan x n
BJP Narasumber/
 Honor dan transport (1). narasumber x n
fasilitator
kegiatan pelatihan
 Transport dan uang n peserta x standar
Tenaga
harian paket fullboard. biaya fullboard
pelayanan SPAM
 Transport dan uang n peserta x standar
BJP yang dilatih
harian paket fullday. biaya fullday
Keterangan:
(1) Harga satuan mengacu pada Peraturan Kepala Daerah tentang Standar Biaya yang
Berlaku di Daerah Setempat;
(2) Pembinaan penyelenggaraan pelayanan air minum dilaksanakan berdasarkan
PermenPUPR No. 27 Tahun 2016, pedoman Perencanaan Teknik Terinci SPAM JP,
dan Pedoman Perencanaan Teknik Terinci SPAM BJP;
(3) Materi pembinaan teknis pelayanan SPAM JP dilaksanakan berdasarkan Panduman
Pemantauan Penyelenggaraan SPAM yang tercantum pada PermenPUPR No. 27
Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan SPAM;
(4) Materi pembinaan teknis pelayanan SPAM BJP dilaksanakan berdasarkan
Panduman Pemantauan Penyelenggaraan SPAM yang tercantum pada PermenPUPR
No. 27 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan SPAM

4. PEMANTAUAN PENERAPAN SPM


a) Materi Pemantauan Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum
Tabel X. Materi Pemantauan Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum Daerah
Provinsi
Materi
Kondisi Komponen Pemantauan
Pemantauan
 Kapasitas yang dapat terlayani melalui penyaluran Air
Minum Curah Lintas Kabupaten/Kota;
 Kapasitas produksi setiap SPAM Lintas
Kabupaten/Kota;
Kinerja
 Kapasitas penyerapan oleh offtaker SPAM Lintas
Penyelenggaraan
Kabupaten/Kota;
SPAM
Kondisi  Kapasitas idle SPAM Lintas Kabupaten/Kota;
Teknis  Kualitas air minum yang dihasilkan unit produksi; dan
 Kuantitas Air Minum Curah Lintas Kabupaten/Kota
melalui SPAM Lintas Kabupaten/Kota.
 Capaian pengembangan kapasitas SPAM Lintas
Pengembangan Kabupaten/Kota melalui SPAM JP; dan
Komponen SPAM  Kondisi fisik prasarana utama serta prasarana & sarana
pendukung.
Keuangan Kinerja laporan keuangan tahunan.
Manajemen
Kinerja tata kelola SPAM.
Administrasi
 Bentuk badan usaha penyelenggara;
 Struktur organisasi dan uraian kerja;
Kelembagaan dan
 Tata laksana kerja;
SDM
 Badan pengawas penyelenggara; dan
Kondisi  Kondisi pengembangan SDM.
Non-  Produk peraturan perundang yang ada, seperti terkait
Teknis perizinan pendirian perusahaan daerah dan/atau
pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah;
 Peraturan Daerah terkait penyelenggaraan Air Minum
Hukum dan Peran
Curah Lintas Kabupaten/Kota;
Serta Masyarakat
 Surat keputusan tarif Air Minum Curah Lintas
Kabupaten/Kota; dan
 Kepuasan PDAM offtaker atas pelayanan Air Minum
Curah Lintas Kabupaten/Kota.

Tabel X. Materi Pemantauan Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum Daerah


Kabupaten/Kota
Materi
Kondisi Komponen Pemantauan
Pemantauan
Oleh Regulator
SPAM JP
 Capaian cakupan layanan SPAM JP pada
Kabupaten/Kota;
 Jumlah sambungan rumah;
 Kualitas air minum yang dihasilkan unit produksi; dan
 Kuantitas air minum yang diditribusikan ke
Kinerja
masyarakat.
Penyelenggaraan
SPAM BJP
SPAM
 Capaian cakupan layanan SPAM JP pada
Kabupaten/Kota;
 Kualitas air minum yang didistribusikan ke masyarakat;
dan
 Kuantitas air minum yang diditribusikan ke
masyarakat.
Kondisi SPAM JP
Teknis  Capaian pengembangan kapasitas SPAM JP pada
Kabupaten/Kota;
 Capaian penyediaan sambungan rumah, keran umum,
dan hidran umum pada kabupaten/kota; dan
Pengembangan  Kondisi fisik prasarana utama serta prasarana & sarana
Komponen SPAM pendukung.
SPAM BJP
 Capaian pembangunan SPAM BJP pada setiap
kabupaten/kota; dan
 Kondisi fisik prasarana utama serta prasarana & sarana
pendukung.
SPAM JP
Pengoperasian,
 Ketersediaan SOP untuk setiap komponen SPAM JP;
Pemeliharaan, dan
 Kinerja pengoperasian komponen SPAM JP; dan
Rehabilitasi SPAM
 Kinerja pemeliharaan komponen SPAM JP.
SPAM BJP
 Ketersediaan SOP untuk setiap komponen SPAM BJP;
 Kinerja pengoperasian komponen SPAM BJP; dan
 Kinerja pemeliharaan komponen SPAM BJP.
Keuangan Kinerja laporan keuangan tahunan.
Manajemen
Kinerja tata kelola SPAM.
Administrasi
 Bentuk badan usaha penyelenggara;
 Struktur organisasi dan uraian kerja;
Kelembagaan dan
 Tata laksana kerja;
Kondisi SDM
 Badan pengawas penyelenggara; dan
Non-
 Kondisi pengembangan SDM.
Teknis
 Produk peraturan perundang-undangan yang ada,
seperti terkait peraturan perizinan pendirian
Hukum dan Peran perusahaan;
Serta Masyarakat  Peraturan Daerah terkait penyelenggaraan air minum;
 Surat keputusan tarif; dan
 Kepuasan pelanggan atas air minum.
Oleh Operator
SPAM JP
 Jumlah sambungan rumah, keran umum, dan hidran
umum;
 Jumlah daftar tunggu pelayanan SPAM;
 Kondisi fisik prasarana & sarana utama dan pendukung
SPAM;
 Kualitas air hasil olahan unit produksi; dan
Pengembangan  Kuantitas air terdistribusi.
Komponen SPAM SPAM BJP
Kondisi  Jumlah sumur dangkal, sumur pompa, bak
Teknis penampungan air hujan, terminal air, bangunan
penangkap mata air;
 Kondisi fisik prasarana & sarana utama dan pendukung
SPAM;
 Kualitas air terdistribusi;
 Kuantitas air terdistribusi.
 Kesesuaian pelaksanaan kegiatan pengoperasian
Pengoperasian,
dengan SOP; dan
Pemeliharaan, dan
 Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dengan jadwal
Rehabilitasi SPAM
pemeliharaan.
 Rincian biaya operasi dan non operasi;
 Rincian pendapatan operasi dan non operasi;
Keuangan  Laba rugi usaha;
 Arus kas; dan
 Neraca akhir.
 Business Plan;
Manajemen
 Ketersediaan SOP; dan
Administrasi
 Rencana induk.
 Data pegawai menurut jabatan, penalaman kerja, umur,
Kelembagaan dan Pendidikan, dan pelatihan;
Kondisi SDM  Pemantauan kinerja karyawan dengan rasio jumlah
Non- pelanggan serta tingkat dan jenis pendidikan.
Teknis  Keberadaan forum khusus pelanggan/peran serta
masyarakat;
 Survei tingkat kepuasan pelanggan;
 Pemenuhan kewajiban pelanggan oleh penyelenggara
SPAM; dan
Hukum dan Peran  Produk peraturan perundang yang ada, seperti terkait
Serta Masyarakat perizinan pendirian perusahaan daerah dan/atau
pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah;
 Peraturan Daerah terkait penyelenggaraan air minum;
dan
 Surat keputusan tarif Air Minum Curah Lintas
Kabupaten/Kota.

b) Rujukan Pemantauan Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum


Mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 27 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan SPAM.
c) Komponen Pembiayaan Pemantauan Penerapan SPM Sub-Bidang Air
Minum
Tabel X. Komponen Pembiayaan Pemantauan Penerapan Sub-Bidang Air Minum
Daerah Provinsi
Langkah Variabel Komponen
Volume
Kegiatan
Pemantauan  Pemantauan kondisi teknis n petugas x transport x n
penyelenggaraa Petugas pengembangan pelayanan kegiatan pemantauan
n air minum air minum setiap kondisi teknis
setiap Kabupaten/Kota dalam pengembangan pelayanan
Kabupaten/Kota Provinsi (5); air minum setiap
dalam Provinsi  Biaya transport Kabupaten/Kota dalam
petugas/BBM (1). Provinsi
 Pemantauan kondisi non- n petugas x transport x n
teknis pengembangan kegiatan pemantauan
pelayanan air minum setiap kondisi non-teknis
Petugas Kabupaten/Kota dalam pengembangan pelayanan
Provinsi (6); air minum setiap
 Biaya transport Kabupaten/Kota dalam
petugas/BBM (1). Provinsi
 Pemantauan kondisi
n petugas x transport x n
pengoperasian,
kegiatan pemantauan
pemeliharaan, dan
kondisi pengoperasian,
rehabilitasi pelayanan air
pemeliharaan, dan
Petugas minum setiap
rehabilitasi pelayanan air
Kabupaten/Kota dalam
minum setiap
Provinsi (7);
Kabupaten/Kota dalam
 Biaya transport
Provinsi
petugas/BBM (1).
Keterangan:
(1) Harga satuan mengacu pada Peraturan Kepala Daerah tentang Standar Biaya yang
Berlaku di Daerah Setempat;
(5) Pemantauan kondisi teknis pengembangan pelayanan air minum Kabupaten/Kota
dilaksanakan berdasarkan Panduan Pemantauan Penyelenggaraan SPAM yang
tercantum pada PermenPUPR No. 27 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan SPAM;
(6) Pemantauan kondisi non-teknis pengembangan pelayanan air minum
Kabupaten/Kota dilaksanakan berdasarkan Panduan Pemantauan Penyelenggaraan
SPAM yang tercantum pada PermenPUPR No. 27 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan SPAM;
(7) Pemantauan kondisi pengoperasian, pemeliharaan, dan rehabilitasi pelayanan air
minum Kabupaten/Kota dilaksanakan berdasarkan Panduan Pemantauan
Penyelenggaraan SPAM yang tercantum pada PermenPUPR No. 27 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan SPAM.

Tabel X. Komponen Pembiayaan Pemantauan Penerapan SPM Sub-Bidang Air


Minum Kabupaten/Kota
Langkah Variabel Komponen
Volume
Kegiatan
 Pemantauan kondisi teknis n petugas x transport x n
pengembangan pelayanan kegiatan pemantauan
air minum Kabupaten/Kota kondisi teknis
Petugas (5); pengembangan pelayanan
 Biaya transport air minum
petugas/BBM (1). Kabupaten/Kota
 Pemantauan kondisi non- n petugas x transport x n
teknis pengembangan kegiatan pemantauan
Pemantauan
pelayanan air minum kondisi non-teknis
penyelenggaraa Petugas
Kabupaten/Kota (6); pengembangan pelayanan
n air minum
 Biaya transport air minum
Kabupaten/Kota
petugas/BBM (1). Kabupaten/Kota
 Pemantauan kondisi
n petugas x transport x n
pengoperasian,
kegiatan pemantauan
pemeliharaan, dan
kondisi pengoperasian,
Petugas rehabilitasi pelayanan air
pemeliharaan, dan
minum Kabupaten/Kota (7);
rehabilitasi pelayanan air
 Biaya transport
minum Kabupaten/Kota
petugas/BBM (1).
Keterangan:
(1) Harga satuan mengacu pada Peraturan Kepala Daerah tentang Standar Biaya yang
Berlaku di Daerah Setempat;
(5) Pemantauan kondisi teknis pengembangan pelayanan air minum Kabupaten/Kota
dilaksanakan berdasarkan Panduan Pemantauan Penyelenggaraan SPAM yang
tercantum pada PermenPUPR No. 27 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan SPAM;
(6) Pemantauan kondisi non-teknis pengembangan pelayanan air minum
Kabupaten/Kota dilaksanakan berdasarkan Panduan Pemantauan Penyelenggaraan
SPAM yang tercantum pada PermenPUPR No. 27 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan SPAM;
(7) Pemantauan kondisi pengoperasian, pemeliharaan, dan rehabilitasi pelayanan air
minum Kabupaten/Kota dilaksanakan berdasarkan Panduan Pemantauan
Penyelenggaraan SPAM yang tercantum pada PermenPUPR No. 27 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan SPAM.

5. EVALUASI PENERAPAN SPM


Evaluasi penerapan SPM tahun sebelumnya (n-1) dijadikan dasar upaya
optimalisasi pencapaian pemenuhan pelayananan dasar.
Gambar X. Alur Evaluasi Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum
a) Rujukan Evaluasi Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum
Mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 27 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan SPAM.
b) Komponen Pembiayaan Evaluasi Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum
Tabel X. Komponen Pembiayaan Evaluasi Penerapan Sub-Bidang Air Minum
Daerah Provinsi
Langkah Variabel Komponen
Volume
Kegiatan
Pelaksanaan  Pelaksanaan evaluasi n petugas x biaya
evaluasi kinerja kinerja teknis pelayanan air transport x n kegiatan
teknis Petugas minum Provinsi (9); evaluasi kinerja teknis
pelayanan air  Biaya transport pelayanan air minum
minum Provinsi petugas/BBM (1). Provinsi
 Pelaksanaan evaluasi
Pelaksanaan n petugas x biaya
kinerja non-teknis
evaluasi kinerja transport x n kegiatan
pelayanan air minum
non-teknis Petugas evaluasi kinerja non-
Provinsi (10);
pelayanan air teknis pelayanan air
 Biaya transport
minum Provinsi minum Provinsi
petugas/BBM (1).
Pelaksanaan
evaluasi kinerja  Pelaksanaan evaluasi
n petugas x biaya
teknis kinerja teknis pelayanan air
transport x n kegiatan
pelayanan air minum Kabupaten/Kota
Petugas evaluasi kinerja teknis
minum yang (11);
pelayanan air minum
dilaksanakan  Biaya transport
Kabupaten/Kota
oleh petugas/BBM . (1)

Kabupaten/Kota
Pelaksanaan
evaluasi kinerja  Pelaksanaan evaluasi
N petugas x biaya
non-teknis kinerja non-teknis
transport x n kegiatan
pelayanan air pelayanan air minum
Petugas evaluasi kinerja non-
minum yang Kabupaten/Kota (12) ;
teknis pelayanan air
dilaksanakan  Biaya transport
minum Kabupaten/Kota
oleh petugas/BBM (1).
Kabupaten/Kota
Keterangan:
(1) Harga satuan mengacu pada Peraturan Kepala Daerah tentang Standar Biaya yang
Berlaku di Daerah Setempat;
(9) Pelaksanaan evaluasi kinerja teknis pelayanan air minum Provinsi dilaksanakan
berdasarkan NSPK dan PermenPUPR No. 27 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
SPAM;
(10) Pelaksanaan evaluasi kinerja non-kinerja teknis pelayanan air minum Provinsi
dilaksanakan berdasarkan NSPK dan PermenPUPR No. 27 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan SPAM;
(11) Pelaksanaan evaluasi kinerja teknis pelayanan air minum Kabupaten/Kota
dilaksanakan berdasarkan NSPK dan PermenPUPR No. 27 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan SPAM;
(12) Pelaksanaan evaluasi kinerja non-teknis pelayanan air minum Kabupaten/Kota
dilaksanakan berdasarkan NSPK dan PermenPUPR No. 27 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan SPAM.

Tabel X. Komponen Pembiayaan Evaluasi Penerapan Sub-Bidang Air Minum


Daerah Kabupaten/Kota
Langkah Variabel Komponen
Volume
Kegiatan
 Pelaksanaan evaluasi n petugas x biaya
Pelaksanaan
pelayanan SPAM (15); transport x n kegiatan
evaluasi Petugas
 Biaya transport pelaksanaan evaluasi
pelayanan SPAM
petugas/BBM (1). pelayanan SPAM
Keterangan:
(1) Harga satuan mengacu pada Peraturan Kepala Daerah tentang Standar Biaya yang
Berlaku di Daerah Setempat;
(15) Pelaksanaan evaluasi pelayanan SPAM dilaksanakan berdasarkan PermenPUPR No.
27 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan SPAM.

Anda mungkin juga menyukai