Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sungai sebagai salah satu komponen lingkungan yang mempunyai fungsi penting bagi
kehidupan manusia, termasuk untuk menunjang keseimbangan lingkungan (Yudo, 2010). Sungai
merupakan salah satu ekosistem yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang saling
berinteraksi satu sama lain. Menurut UU No. 32 Tahun 2009, yang dimaksud pencemaran
lingkungan hidup adalah masuk atau dimasuknya makhuk hidup, zat energi, dan/atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Pencemaran sungai ini dapat mengakibatkan buruknya
kualitas sungai. Dampak dari kualitas sungai yang buruk adalah akan menurunkan jumlah biota
sungai dan secara umum akan semakin menurukan kualitas air sungai di bagian hilir yang
kemudian bermuara ke laut (Yogafanny, 2015).
Ada keterkaitan antara jumlah penduduk (manusia) dan penurunan kualitas lingkungan
hidup. Penurunan kualitas lingkungan hidup oleh manusia terdiri atas 3 faktor yaitu jumlah
manusia, jumlah sumberdaya alam yang dipergunakan oleh setiap manusia, dan dampak
lingkungan dari sumberdaya alam dipergunakan (Miller, 1982). Jumlah penduduk (manusia)
yang meningkat dan bermukim di bantaran sungai akan mempengaruhi perilaku seseorang.
Perilaku manusia berhubungan dengan lingkungan hidup (Heimstra dan McFarling, 1974). Salah
satu hubungan antara penurunan kualitas lingkungan hidup dan manusia (sosial) yaitu sebagian
besar penurunan kualitas lingkungan hidup hasil dari tindakan atau perilaku manusia (Barry,
2007). Kepribadian manusia itu sendiri dan situasi/keadaan lingkungan sekitar akan
mempengaruhi perilaku lingkungan seseorang (Laurens, 2012). Perilaku manusia dapat
mengakibatkan perubahan-perubahan pada lingkungan hidup (Susilo, 2012).
B. Tujuan
1. Menentukan alternatif diagram alir pengolahan air sungai
2. Menentukan kriteria desain dan perhitungan desain tiap-tiap unit pengolahan
3. Menentukan perhitungan bahan dan rencana anggaran biaya
4. Menentukan gambar desain BPAM
C. Manfaat
Pra-rancangan ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam rencana pembangunan
instalasi pengolahan air sungai untuk air minum sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh
pemerintah. Pra-rancangan ini juga diharapkan dapat menambah referensi di bidang pengelolaan
lingkungan, terutama yang berkaitan dengan pengolahan air sungai untuk air minum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Air Sungai
Air sungai termasuk ke dalam air permukaan yang banyak digunakan oleh masyarakat.
Umumnya, air sungai masih digunakan untuk mencuci, mandi, sumber air minum dan juga
pengairan sawah. Menurut Diana Hendrawan, “sungai banyak digunakan untuk keperluan
manusia seperti tempat penampungan air, sarana transportasi, pengairan sawah, keperluan
peternakan, keperluan industri, perumahan, daerah tangkapan air, pengendali banjir, ketersedian
air, irigasi, tempat memelihara ikan dan juga sebagai tempat rekreasi” (Hendrawan 2005).
Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai fungsi
serbaguna bagi kehidupan dan penghidupan manusia. Fungsi sungai yaitu sebagai sumber air
minum, sarana transportasi, sumber irigasi, peikanan dan lain sebagainya. Aktivitas manusia
inilah yang menyebabkan sungai menjadi rentan terhadap pencemaran air. Begitu pula
pertumbuhan industri dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan (Soemarwoto, 2003).
Sungai memiliki tiga bagian kondisi lingkungan yaitu hulu, hilir dan muara sungai. Ketiga
kondisi tersebut memiliki perbedaan kualitas air, yaitu:
1. Pada bagian hulu, kualitas airnya lebih baik, yaitu lebih jernih, mempunyai variasi
kandungan senyawa kimiawi lebih rendah/sedikit, kandungan biologis lebih rendah.
2. Pada bagian hilir mempunyai potensial tercemar jauh lebih besar sehingga kandungan
kimiawi dan biologis lebih bervariasi dan cukup tinggi. Pada umumnya diperlukan
pengolahan secara lengkap.
3. Muara sungai letaknya hampir mencapai laut atau pertemuan sungai-sungai lain, arus
air sangat lambat dengan volume yang lebih besar, banyak mengandung bahan
terlarut, lumpur dari hilir membentuk delta dan warna air sangat keruh.
KRITERIA DESAIN
A. Kriteria Desain Untuk Setiap Unit
Kriteria Desain Koagulasi & Flokulasi
No Unit Satuan Kriteria
Pengaduk Cepat
1 Waktu Pengadukan detik 1-3
2 Nilai G 1/detik >750
3 Kecepatan (khusus pipa) m/dt 2,5-4,0
Pengaduk Lambat
1 Nilai G 1/detik 80-20
2 Waktu Tinggal menit 20-40
BAB IV
PERHITUNGAN DESAIN
A. Perhitungan Desain Setiap Unit
B. Perhitungan Kebutuhan Bahan
LAMPIRAN