Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sungai merupakan potensi besar untuk dijadikan sebagai sumber air baku bagi

pengolahan air minum. Sungai merupakan air baku utama untuk diolah menjadi air

minum, karena sungai memiliki beberapa kelebihan dibandingkan air tanah, antara lain :

mudah didapat, kuantitas dan kontinuitas terjamin.

Pada saat ini perlu disadari bahwa kondisi air baku yang ada terutama air sungai

mengalami penurunan kualitas yang cukup besar, apa lagi air sungai didaerah hilir. Air

sungai yang mengalir didaerah hilir menerima beban buangan domestik dari penduduk di

sepanjang sungai serta beban efluen industri yang tersebar dipinggir sungai. Beban

tersebut bisa melebihi alami sungai untuk melakukan purifikasi, akibatnya sungai

tercemar dan kualitasnya menurun. Dengan kondisi sungai yang seperti itulah air sungai

harus diolah sampai tercapainya kualitas, kontinuitas dan kuantitas air minum yang

ditetapkan.

Dalam memenuhi peningkatan kebutuhan air minum diperlukan suatu instalasi

pengolahan air Minum, khususnya untuk air baku yang berasal dari air permukaan.

Faktor-faktor yang juga menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan air minum

antara lain : Jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun, otomatis akan

menyebabkan naiknya kebutuhan air minum. Taraf hidup masyarakat yang semakin

meningkat juga mempengaruhi peningkatan pemakaian air karena semakin variatif

pengunaan air minum. Masalah penyediaan air bersih di perkotaan merupakan kebutuhan

yang perlu terus dikelola mengingat kebutuhan air minum telah semakin meningkat.

Di sekitar wilayah Kotagede, Yogyakarta potensi air baku melimpah, selain mata

air didaerah ini terdapat beberapa sungai salah satunya sungai Gajahwong yang dapat

1
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat wilayah kotagede,

Yogyakarta.

Hal tersebut diatas sangat mendasari dibangunya suatu instalasi pengolahan air

minum karena hasil uji laboratorium kekeruhan dan total coliform pada sungai

Gajahwong kotagede, Yogyakarta sebesar 43,88 NTU dan total coliform sebesar 106

/100 ml. Untuk mencapai kualitas yang diiginkan dibutuhkan perencanaan Instalasi

Pengolahan Air Minum (IPAM) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

1.2. Tujuan

1. Pemenuhan kabutuhan air minum yang memenuhi standar kesehatan bagi masyarakat

wilayah Kotagede, Yogyakarta

2. Merencanakan bangunan pengolahan air minum yang efektif untuk mengurangi kadar

polutan.

1.3. Manfaat

1. Memberikan pengetahuan tentang pengolahan air sungai menjadi air minum

2. Memberikan alternatif pengolahan air sungai menjadi air minum , sehingga dapat

mencegah terjadinya krisis air.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sungai Gajah wong
Sungai Gajah wong merupakan salah satu sungai yang berada di kota
Yogyakarta. Sungai ini hulunya berada di sleman sedangkan bagian tengah berada di
kota jogja dan hilir nya berada di Bantul. Dari instalasi pengolahan air sungai
menjadi air minum ini kami mengambil sungai yang berada di kota yaitu kotagede ,
tepatnya di Winong Tinalan Kotagede Yogyakarta. Di sekitar tempat sungai yang
kita ambil ini terdapat pemukiman / rumah warga yang berada persis di pinggir
sungai , Karna kami menggunakan air sungai tersebut sebagai air baku untuk diolah
menjadi air minum, maka terlebih dahulu kami menganalisa kualitas, Kuantitas dan
kontinuitas dari air sungai tersebut , karena 3 hal tersebut akan mempengaruhi
pembuatan Instalasi pengolahan air minum dan juga produksi air bersih yang
dihasilkan
2.2. Karakteristik air sungai Gajah wong

Kep. MenKes
No Parameter Satuan Hasil analisa No.492/MENKES/PER
/IV/2010
1 Ph - 7 6,5 – 8,5
2 Kekeruhan NTU 43,88 5
3 Kesadahan Mg/l 114,95 500
4 Besi Mg/l 0,2 0,3
5 Rasa dan bau - Tidak berasa & Tidak berasa &
berbau berbau
6 TSS Mg/l 100 500
7 Total Coliform /100 ml 106 0
8 suhu 0c 25 Suhu kamar = 25

Dari tabel diatas dapat dilihat berdasarkan Kep.MenKes


No.492/MENKES/PER/IV/2010 maka parameter dari air sungai gajah wong yang
melebihi standar baku mutu adalah parameter kekeruhan dan parameter coliform.

3
2.3. Pengolahan Air Sungai
Sistem pengolahan air dapat ditentukan setelah kita mengetahui karakteristik
dari air yang akan diolah. Agar dari pengolahan tersebut tercipta tujuan yang pasti dan
juga pengolahan menjadi effisien dan efektif.
Dari karakteristik air sungai yang kami ambil maka sistem pengolahan air
sungai tersebut harus ada unit pengolahan yang dapat menurunkan kekeruhan dan
total coliform. Maka sistem pengolahan yang akan kita pakai ada beberapa unit yaitu
koagulasi-flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi.
2.4. Alternatif Pengolahan Air Sungai
Dari karakteristik air sungai gajah wong maka ada 2 alternatif pengolahan
yang dapat diaplikasikan.

Alternatif pengolahan 1

4
Alternatif pengolahan 2

2.5. Alternatif Pengolahan yang Dipilih


Alternatif pengolahan yang dipilih adalah pengolahan yang ke 2 karena
dianggap lebih effisien dan lebih efektif untuk menurunkan kekeruhan dan kadar
coliform. kekeruhan air sungai tidak terlalu tinggi jadi tidak perlu adanya
prasedimentasi. Dan juga tanpa adanya unit aerasi dan prasedimentasi akan lebih
menghemat biaya.
Unit – unit pengolahn pada alternatif pengolahan ke 2 terdiri dari
intake,koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi

5
BAB III
KRITERIA DESAIN

3.1. Bangunan Intake


Kriteria perencanaan ( AL-Layla, water-supplay engineering design )
Bellmouth Strainer
a. Kecepatan melalui lubang strainer 0,15 – 0,3 m/dt
b. Luas total permukaan strainer = 2 x luas efektifnya .
Suction Pipe
a. Kecepatan ≥ 1 - 1,5 m/dt ( 3-5 fps )
b. perbedaan ketinggian antara muka air terendah dan pusat pompa sebaiknya ≤ 3,7m (
12ft )
c. Jika pompa lebih tinggi dari LWL jarak suction sebaiknya ≤ 4m ( 13 ft )
Pipa Backwashing untuk membersihkan foot valve dan strainer
Suction well ( sumuran intake )
a. Untuk memudahkan pemeliharaan sebaiknya ada 2 sumuran
b. Waktu detensi ± 20 menit
c. Dasar sumuran 1m ( 3 ft ) dibawah dasar sungai atau 1,5m ( 5 ft ) dibawah muka air
terendah
d. Ketinggian foot valve ≥ 0,6 m
e. sumuran kedap air dan dibuat dari beton dengan tebal ≥ 20 cm
f. Sumuran cukup berat shg dapat mengatasi uplift pressure ( tekanan ke atas )
a. Kecepatan ≥ 3 m/dt ( 10 fps )
b. Dipakai untuk yang sudah diolah
c. kuantitas air backwash sebaiknya 1/3 aliran di suction pipe
3.2. Bangunan bak koagulasi dan flokulasi
Gradien kecepatan dan waktu detensi
a. Untuk koagulasi
Waktu detesi / pengadukan td (s) Gradien kecepatan G (s-1)
20 1000
30 900
40 790
≥ 50 700

6
b. Untuk flokulasi
G = 10 – 75 S-1 ( umumnya 25 – 65 )
Waktu detensi = 30 – 60 mnt
Pengaduk mekanik
1. Turbine impeller
- Di 30- 50 %
- Terletak Di dari dasar bak
- 10-50 rpm
- Baffle 0,1 D atau W
2. Propeller impeller
- Di max 18 in
- 400 – 1750 rpm
3. Paddle impeller
- Di 50 – 80 %
- lebar paddle 1/8 – 1/10 D
- 0,5 Di dari dasar
- 20 – 150 rpm
Konstanta KT dan KL
Jenis impeller KL KT
Propeller, pitch of 1, 3
41,0 0,32
blades
Propeller, pitch of 2, 3
43,5 1,00
blades
Turbine, 4 flat blades,
60,0 5,31
vaned disc
Turbine, 6 flat blades,
65,0 5,75
vaned disc
Turbine, 6 curved blades 70,0 4,80
Fan turbine, 6 blades at
70,0 1,65
45o
Shroude turbine, 6
97,5 1,08
curved blades

7
Shrouded turbine, with
172,5 1,12
stator, no baflles
Flat paddles, 2 blades
43,0 2,25
(single paddle), Di/Wi = 4
Flat paddles, 2 blades,
36,5 1,70
Di/Wi = 6
Flat paddles, 2 blades,
33,0 1,15
Di/Wi = 8
Flat paddles, 4 blades,
49,0 2,75
Di/Wi = 6
Flat paddles, 6 blades,
71,0 3,82
Di/Wi = 8

Bilangan Reynold
Temperature 0C Viscositas N.S / m2
0 1,79 x 10-3
5 1,51 x 10-3
10 1,31 x 10-3
15 1,14 x 10-3
20 1,00 x 10-3
25 8,91 x 10-4
30 7,96 x 10-4
35 7,20 x 10-4
40 6,53 x 10-4
50 5,47 x 10-4
60 4,66 x 10-4
70 4,04 x 10-4
80 3,54 x 10-4
90 3,15 x 10-4
100 2,82 x 10-4

8
3.3. Bangunan Bak Sedimentasi

Type of Clarifier Design Criteria


Rectangularbasin ( horizontal flow) Surface loading : 20-60
m3/m2.d (0.3-1.0
gpm/ft2)
Water depth : 3-5 m
(10-16 ft)
Detention time : 1.5-3
hr
Width-length ratio : 1:5

( Water Tratmaent Plant Design Guide By James M.Montgomery)

1. Kemiringan tube / plate settler : 300 – 600

2. Diameter tube / plate settler : 50 – 100 mm

3. Ketebalan plate settler : 2 – 5 mm

4. Tinggi plate settler : 100 – 120 cm

5. Beban permukaan eksternal (So) : 7-10 m3/m2/jam

6. Beban permukaan antar plate (So’) : 0.5–0.8 m3/m2/jam

7. Bilangan froud : > 1 x 10-5

8. Bilangan reynould : < 500

3.4. Bangunan Bak Filtrasi

Gambaran Umum Saringan Pasir cepat

Item Saringan pasir cepat


Laju (kecepatan) filtrasi 100 – 475 m3/m2/hari
Kedalaman media
Kerikil 0,5 m

9
Pasir 0,75 m
Ukuran Pasir
Ukuran efektif (E) ≥ 0,45 mm
Koef. Keseragaman (u) ≤ 1,5
Lama filtrasi 12 – 24 – 72 jam
Penetrasi zat tersuspensi Deep ( seluruh media dibersihkan/ dicuci)
Pretreatment Flokulasi & sedimentasi perlu sekali
Scouring ( bagian atas) secara mekanis/udara/
Metode cleaning
air & removal SS dengan backwash
Jumlah air pencuci 1 – 6 % air difilter
Biaya
Konstruksi Rendah
Operasi Tinggi
Depresiasi Tinggi
Spherecity & Porositas Partikel

Uraian Spherecity (Ψ) Porositas(e)


Bulat sempurna 1.00 0.38
Bulat 0.98 0.38
Lonjong 0.94 0.39
Tajam 0.81 0.40
Bersudut 0.78 0.43
Batu pecah 0.70 0.48
( Sumber : Martin Dharmasetiawan,2004)

10
BAB IV
PERHITUNGAN DESAIN

4.1. Perhitungan Kapasitas Produksi


1. Menghitung jumlah penduduk
Diketahui :
- Jumlah penduduk tahun ke 0 (P0)= 500.000 Jiwa
- Periode Desain (n)= 25 tahun
- Pertumbuhan penduduk (r)= 0.5 % / tahun
Karena yang diketahui pertumbuhan penduduk maka menggunakan metode geometrik
Jumlah penduduk tahun ke 25 :
P.25 = P0 ( 1 + r )n
= 500.000 ( 1 + 0,005 )25
= 500.000 ( 1,13 )
= 565.000 jiwa → termasuk kota besar (500.000 - 1.000.000 jiwa )
2. Menghitung jumlah penduduk yang dilayani
Kota besar cakupan pelayanan 90 %
Maka, penduduk yang dilayani = 90 % x 565.000 jiwa = 508.500 jiwa
3. Menghitung Jumlah penduduk yang dilayani melalui SR dan HU
Kota besar Rasio SR : HU = 80 : 20
maka,
SR = 80 % x 508.500 jiwa = 406.800 jiwa
HU = 20 % x 508.500 jiwa = 101.700 jiwa
4. Menghitung kebutuhan air domestik
kota besar kebutuhan air SR= 170 l /org /hr
kebutuhan air HU= 30 l /org /hr
maka kebutuhan air domestik :
SR = 406.800 org x 170 l/org/hr
= 69.156.000 l/hr = 69.156 m3 /hr
HU = 101.700 org x 30 l/org/hr
= 3.051.000 l/hr = 3.051 m3 /hr
Q domestik = ( 69.156 + 3.051 )m3 /hr
= 72.207 m3 /hr
5. Menghitung kebutuhan air non domestik

11
Q non domestik = 20 % x Q domestik
= 20% x 72.207 m3 /hr
= 14.441,4 m3 /hr
6. Menghitung kehilangan air
kehilangan air diambil 20 % maka,
Q kehilangan = 20% x Q domestik
= 20 % x 72.207 m3 /hr
= 14.441,4 m3 /hr
7. Menghitung total kebutuhan air (Qr)
Qr = Q domestik + Q non domestik + Q kehilangan
= (72.207 + 14.441,4 + 14.441,4 ) m3/hr
= 101.089,8 m3 /hr
8. Menghitung kapasitas produksi BPAM (Qmak)
Kota besar faktor hari maksimum = 1,1
Qmak = fmak x Qr
= 1,1 x 101.089,8 m3 /hr
= 111.199m3 /hr
peride desain dilakukan secara bertahap yaitu 5 tahun sekali maka
111.999
Qmak = = 22.240 m3 /hr
5

9. Menghitung jumlah SR dan HU yang dipasang


kota besar Jumlah jiwa tiap SR = 5 Org
Jumlah jiwa tiap HU = 100 Org
maka,
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑆𝑅
SR terpasang = Jumlah penduduk yg dilayani
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑖𝑤𝑎 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑆𝑅
46.800 𝑜𝑟𝑔
= 5 𝑜𝑟𝑔/𝑆𝑅

= 81.360 SR
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝐻𝑈
HU terpasang = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑖𝑤𝑎 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝐻𝑈
101.700 𝑜𝑟𝑔
= 100 𝑜𝑟𝑔/𝑆𝑅

= 1.017 HU
10. Menghitung Q puncak ( Q peak )
kota besar → Faktor puncak = 1,5
Q peak = f peak x Qr

12
= 1,5 x 101.089,8 m3 /hr
= 151.634,7m3 /hr
4.2. Perhitungan Bangunan Intake
Diketahui :
Q = 15,44 m3 /menit
HWL = 6 m
LWL = 2 m
Tinggi muka tanah dari atas dasar sungai = 7 m
a. Rencana strainer
digunakan bellmouth strainer
v = 0,15 m/detik= 9 m/menit
luas area efektif : A = Q/V = 15,44/9 = 1,72m2
Luas total permukaan strainer = 2x luas efektif=2x 1,72 m2 =3,5m2
digunakan bellmouth strainer maka diameter
A.4 3,5X4
d =√ =√ =2m
𝜋 3,14

b. Rencana suction pipe


v = 1,5 m/detik = 90 m/menit
luas penampang (A)= Q/V = 15,44/90 = 0,2 m2
A.4 0,2X4
diameter (d) = √ =√ = 0,5 m
𝜋 3,14

kuantitas air untuk backwashing =


1/3 x Q = 1/3 X 15,44 m3 /menit =5 m3 / menit
asumsi kecepatan air di backwash = 3m/detik = 180 m/menit
luas penampang pipa (A) = Q/V = 5/180 = 0,03 m2
A.4 0,032X4
diameter pipa backwash = √ =√ = 0,2 m
𝜋 3,14

c. Rencana suction well


td = 20 menit
volume sumuran : 15,44 m3 /menit x 20 menit = 309 m3
dibuat 2 sumuran , maka volume tiap sumuran = 309 m3 /2 = 155 m3
dasar sumuran dibuat 1,5 m dibawah muka air terendah maka kedalaman efektif
sumuran = ( 6-2 ) + 1,5 = 5,5 m
luas penampang sumuran (A) = Q/h = 155 m3 /5,5 m = 28 m2
digunakan sumuran lingkar maka diameter :

13
A.4 28X4
√ =√ =6m
𝜋 3,14

Asumsi tinggi bebas = 0,6 m


maka total kedalaman sumuran , 5,5 m + 0,6 m = 6,1 m
4.3. Pompa
Diket :
Berat jenis air (γ) = 1000 kg/m3
Debit (Q) = 7,72 m3 /mnt = 0,12 m3 /s
Head total (H) = 10 m
Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/s2
Effisiensi pompa (ɳ) = 80 %
Sf ( Faktor keamanan ) = 75

IPA

10 m

𝛾.𝑄.𝐻.𝑔 1000 𝑥 0,12 𝑥 10 𝑥 9,81


Daya = = = 196,2 watt
𝜇 80%𝑥75

Pompa yang digunakan sebanyak 2 pompa


Pipa outlet

Debit (Q) = 15,44 m3/menit / 2 bak = 7,72 m3/menit


V = 1,5 m/dt (asumsi)
Q 7,72 m3 /mn𝑡
A= = = 0,085 m²
V 1,5 𝑚/𝑑𝑡𝑘 ×60 𝑑𝑡/𝑚𝑛𝑡

Ax 4 0,085 x 4
Diameter Pipa (D) = = = 0,32 m
3,14 3,14
Maka panjang pipa outlet adalah P = 0,085 m²/ 0,32 m = 0.3 m
4.4. Perhitungan Bak Koagulasi
Q = 22,240 m3 /hr = 15,44 m3 /mnt
Td = 30 s , G = 900/s
14
Suhu = 25˚C , μ =8,91 x10 N.S/m²
Panjang : lebar : kedalaman = 1 : 1 : 1,5
Koagulasi dibuat 2 bak maka Q/2 15,44 m³/mnt : 2
= 7,72 m³/mnt
A) Volume ( V ) = Q x td
= 7,72 m³/mnt x 1/60 mnt/s x 30s
= 3,86 m³
V olume = panjang x lebar x kedalaman
3,86 = w x w x 1,5 w
3,86 = 1,5 w3
w3 = 3,86 /1,5 = 2,57
w = √2,57 = 1,4 m
H = 1,5 x w = 1,5 x 1,4m + 0,6 = 3m
b.) Menghitung power
p = G2 μ V = (900/s)2 (8,91 x 10-4 Ns/m2) (3,86) = 2.785 N m/s
c. ) Diameter Impeller
kecepatan turbin impeller ( 10 – 150 rpm )
diambil, 100 rpm = 1,667 rps
digunakan turbine 6 curved blades,kondisi turbulen KT = 4,8
𝑝
Diameter impeller (Di) ={ 𝐾𝑡 𝑛3 𝑝 }1/5
2785𝑁𝑚
𝑘𝑔.𝑚
={ 𝑠
997𝑘𝑔 }1/5
4,8(1,667𝑟𝑝𝑠) ( 3 )𝑁𝑠2
3
𝑚

2785
= { 22.228 } = 0,7 m

Di/w = 0,7/1,4 = 0,5  50 % sesuai dengan kriteria ( 20 – 50 ) %


Chek Nre
0,7𝑚2 𝑥 1,667𝑟𝑝𝑠 𝑥 999,7𝑘𝑔/𝑚3 𝑁𝑠2
Nre = 8,91𝑥 10−4 𝑘𝑔 𝑚

= 916.500 ˃˃˃ 10.000 ( turbulen )


Jarak pengaduk dari dasar = 0,1 w
= 0,1 x 1,4 = 0,14 m
Perhitungan bahan kimia tawas
Dosis tawas 5 % = 2,5 ml/lt
Debit tawas = dosis × Q

15
= 2,5 ml/lt× 7,72 𝑚3 /menit = 0,032 lt/dtk
Waktu pengisian (t) = 6 jam
Volume bak = debit tawas × t
= 0,032 lt/dtk×(6×60×60) jam
= 691,2 lt
Tangki tawas dapat digunakan 2 buah tangki fiber @ 400 lt
Pipa outlet
Debit (Q) = 15,44 m3/menit / 2 bak = 7,72 m3/menit
V = 1,5 m/dt (asumsi)
Q 7,72 m3 /mn𝑡
A= = = 0,085 m²
V 1,5 𝑚/𝑑𝑡𝑘 ×60 𝑑𝑡/𝑚𝑛𝑡

Ax 4 0,085 x 4
Diameter Pipa (D) = = = 0,32 m
3,14 3,14
Maka panjang pipa outlet adalah P = 0,085 m²/ 0,32 m = 0.3 m
4.5. Perhitungan Bak Flokulasi
Q = 15,44 m3 / mnt : 2 unit = 7,72 m3 /mnt
td = 45 mnt
1 unit Bak flokulasi dgn 3 kompartemen dgn G1 = 40 S-1 , G2 = 30 S-1 , G3 = 20 S-1
G rata2 = 30 s-1 , Gt ( 60.000 – 200.000 ) , Lebar bak = 15 m
a. Nilai Gt = 30/s x 45 mnt x 60 s/mnt = 81.000 ( sesuai )
b. Dimensi bak
Volume (v) = Q x td = 7,72 m3 /mnt x 45 mnt = 347,4 m3
Profil area = 347,4 m3 / 15 m = 23,16 m2
Asumsi profil kompartemen berbentuk square
lebar = kedalaman = x maka ,
3x.x = 23,16 m2
3x2 = 23,16 m2
x2 = 23,16 m2 /3 = 7,72 m2
x = √ 7,72 m2 = 3 m
3x =3x3m=9m
lebar = kedalaman = 3m
panjang = 9 m
Volume = (3 m) ( 9m) (15m) = 405 m3
c. Rencana digunakan paddle whell , dan digunakan 2 paddle wheel per shaft

16
asumsi panjang dan lebar blade adalah = 25 m dan 0,15 m
Area blade = (0,15m) (2,5m ) (6) (2) = 9m2
d. Power yg diperlukan
μ = 8,91 x 10-4 NS/m2
power (P) = G2 μ v
untuk kompartemen 1 ,
P = (40/S)2 (8,91x10-4 NS/m2 ) ( 405 m3 /3 )
= 262 Nm/s = 262 j/s = 262 watt
power tiap wheel adalah = ¼ (262 Nm/S ) = 66 Nm/s
e. Kecepatan relatif pengaduk terhadap air
Asumsi , Di 1 , Di 2, Di 3 adalah 3,35m , 2,44m , 1,52m
dan kecepatan relatif pengaduk thd air adalah ¾ kecepatan peripheral blade
kecepatan (V) = (rps) (∏) (Di)
untuk kompartemen 1
V = ¾ (3,14) (3,35) rps
= 7,9 rps
untuk kompartemen 2
V = ¾ (3,14) (2,44) rps
= 5,7 rps
untuk kompartemen 3.
V = ¾ (3,14) (1,52) rps
= 3,6 rps
f. Kecepatan relatif Blade
Rasio panjang : lebar blade = 3 : 0,15 , Cd = 1,5
Kecepatan relatif blade terhadap air (V1) = (rps) (∏/d)/rev 0,75
= (rps) (∏) (3,35) (0,75)
= 7.893 rps
(V2) = (rps) (∏/d)/rev 0,75
= (rps) (∏) (2,44) (0,75)
= 5.749 rps
(V3) = (rps) (∏/d)/rev 0,75
= (rps) (∏) (1,52) (0,75)
= 3.581 rps

17
g. Power per wheel
P = Cd.A1.p.v13/2 + Cd.A2.p.v23/2 + Cd.A3.p.v33/2
Karena A1=A2=A3 dan nilai cd sama, maka,
P = Cd.A1.p/2 ( v13+ v23 + v33 )
66 Nm/s = (1,5)x(0,15m)(3m)(2)(999.7kg/m3)(1/2)
{(7893rps)3+(5749rps)3+(3581rps)3}m3/s2
66 Nm/s = (6478kg.m2/s3)(1N-S/kg-m)(491,7+190+45,9)(rps)3
Rps = 0,023
Rpm = 0,023 x 60 = 1,4
Peripheral speed = (∏θ) rps , sehingga untuk luar blade =
V1’ = (∏) (3,35) (0,023) = 0,24 ( 0,09 – 0,91 m/s ) (sesuai)
V2’ = (∏) (2,24) (0,023) = 0,16 ( 0,09 – 0,91 m/s ) (sesuai)
V3’ = (∏) (1,52) (0,023) = 0,11 ( 0,09 – 0,91 m/s ) (sesuai)
Maksimum rotational speed 1,4 rpm karna minimum rotational speed =
(1/4)(1,4)rpm = 0,35 rpm
Sehingga rotational speed untuk 1:4 drive = 0,35rpm – 1,4rpm
Pipa outlet
Debit (Q) = 15,44 m3/menit / 2 bak = 7,72 m3/menit
V = 1,5 m/dt (asumsi)
Q 7,72 m3 /mn𝑡
A= = = 0,085 m²
V 1,5 𝑚/𝑑𝑡𝑘 ×60 𝑑𝑡/𝑚𝑛𝑡

Ax 4 0,085 x 4
Diameter Pipa (D) = = = 0,32 m
3,14 3,14
Maka panjang pipa outlet adalah P = 0,085 m²/ 0,32 m = 0.3 m
4.6. Perhitungan Bak Sedimentasi
Q = 22.240 m3 /hr = 15,44 m3 /mnt
Dibuat 2 bak maka Q/2 = 15,44/2 = 7,72 m3 /mnt = 0,13 m3 /dtk
So = 30 m3 /m2 .hr = 0,03 m3 /m2 .mnt
Panjang : lebar = L:B = 5:1
a. Luas bak (A) = Q / So = 7,72 m3 /mnt
= 278 m2
= 0,03 m3 /m2 mnt
b. Dimensi bak (zona settling)
A =LxB

18
278m3 = 5B x B = 5B2
B2 = 278 / 5 = 55,6
B = √55,6 = 7,4 m
L = A/B = 278 m2 /7,4 m = 38 m
H = 1/12 [ L ]0,8 = 1/12 [38]0,8 = 3m
c. Chek Nre dan NFr
kecepatan horisontal (Vo) = Q/B.H
= 0,13 m3/dtk / 7,4m x 3m = 5,79 x 10-3 m/dtk
R = B.H/B+(2.H) = [7,4m x 3m] / [7,4m(2x3)m] = 0,5 m
μ = 250 c  8,91 x 10-4 NS/m2 = 8,91 x 10-7 m2 /dtk
NRe = [Vo.R]/μ = [5,79 x 10-3 m/dtk x 0,5m]/ 8,91 x 10-7
= 3.249 ˂ 2000
NFr = (Vo)2 / ( g.R ) = (5,79 x 10-3 )/(9,81 m/dt2 . 0,5 m)
= 6,8 x 10-6 ˃ 10-5
Karena NRe dan NFr tidak sesuai maka digunakan plate settler dengan
w = 8 cm = 0,08 m
h = 1,2 m
α = 500
So= 0,02 cm/dtk = 0,0002 m/dtk
𝑄 𝑤
So = x ℎ 𝑐𝑜𝑠𝛼+𝑤𝑐𝑜𝑠𝛼
𝐴
0,13𝑚3/𝑑𝑡𝑘 0,08𝑚
0,0002 m/dtk = x 1,2𝑚 𝑐𝑜𝑠50+0,08𝑚 𝑐𝑜𝑠50
𝐴

A = 64,64 m2
Chek Nre dan NFr
Vo = Q/A sinα = 0,13 m3 /dtk = 2,8 x 10-3 m/dtk
64,64m2 . Sin 50
R = w/2 = 0,08 m/2 = 0,04 m
NRe = Vo.R/μ = [2,8x10-3 m/dtk x 0,04m]/8,91 x 10-7 m2 /dtk
= 125,70 ˂ 2000
NRf = Vo2 /g.R = ( 2,8 x 10-3 m/dtk )2 / (9,81 m/dtk2 x 0,04 m)
= 1,97 x 10-5 ˃ 10-5 N
Dengan penambahan plate settler terbukti adanya perubahan sifat aliran
maka proses pengendapan berjalan baik
Dimensi bak sedimentasi

19
P:l =5:1
A = 64,64 m2
A =PXL
= 5L X L
64,64 = 6L2
L2 = 64,64/6
L2 =10,8 m2
L = √ 10,8 m2
L = 3,3m
P = 2x3,3m = 6,6 m
H = 3m

Zona Lumpur

Lumpur di removal = TSS × % removal × Q × f. Konversi


= 100 mg/l × 80% × 7,72 m3/mnt × 103 L/m3
= 617.600 mg/mnt × kg/ 106 mg× 1440 mnt/hr
= 889 kg/hari
Sg ( ss ) = 1,1 kg/l

Solid = 5%

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟
Volume lumpur =
𝑠𝑔 𝑥 % 𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 𝑥 𝑓 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖
889 𝑘𝑔/ℎ𝑟
= 𝑘𝑔
1,1 𝑥5%𝑥103 𝐿/𝑚3
𝑙

= 16,16 m3/hr

Pembersihan ( 1 hr 1 kali )

V = 16,16 m3/hr
Limas Terpancung
V = 1/3 x t x ( La + Ld + √𝑳𝒂 + 𝑳𝒅 )
t = Tinggi Limas Terpancung
La = Luas Bidang atas
Ld = Luas Bidang Dasar ( alas )

20
Di ketahui
S1 = 6 m
S1’ = 3 m
S2 = 1,5 m
S2’ = 1m
La = 6x3
= 18 m2
Ld = 1,5 m2
V = 1/3 x t x ( 18 + 1,5 + √𝟏𝟖 + 𝟏, 𝟓 )
16,16 m3 = 1/3 x t x ( 24)
1/3 t = 16,16 / 24
1/3 t = 0,67
t = 2m
Pipa outlet
Debit (Q) = 15,44 m3/menit / 2 bak = 7,72 m3/menit
V = 1,5 m/dt (asumsi)
Q 7,72 m3 /mn𝑡
A= = = 0,085 m²
V 1,5 𝑚/𝑑𝑡𝑘 ×60 𝑑𝑡/𝑚𝑛𝑡

Ax 4 0,085 x 4
Diameter Pipa (D) = = = 0,32 m
3,14 3,14
Maka panjang pipa outlet adalah P = 0,085 m²/ 0,32 m = 0.3 m
4.7. Perhitungan Bak Filtrasi
Q = 15,44 m3/menit dibagi 2 bak = 7,72 m3/menit
Jumlah saringan n = 12√𝑄

1
= 12√7,72 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 4,3 dipakai 5 saringan

7,72𝑚3 /𝑚𝑛𝑡
Q tiap filter = = 1,6 m3 /menit
5

21
Kecepatan filtrasi = 125 Mgad

= 1,45 l/m2.detik
𝑚3 𝑙 1
1,6 𝑥 1000 3 𝑥 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 26,67 𝑙/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 60
Luas permukaan filter = 𝑚
𝑙 = 1,45 𝑙/𝑚^2.𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 18,4 m2
1,45 2 .𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑚
Dimensi filter
Panjang =5m
Le bar =4m
Kedalaman filter umumnya =3m
1. Orifice
AOrifice : A media = 1,5 x10−3 : 1
A orifice = 18,4 x 1,5 x 10-3 = 276 cm2
Diameter = 1,27 cm
A rofice = ¼ ∏ D2 = ¼ x 3,14 (1,27)2 = 1,27 cm2
𝐴 𝑜𝑓𝑖𝑟𝑖𝑐𝑒 276 𝑐m2
Jumlah Orifice = = = 217 buah
D ofirice 1,27 cm

2. Pipa lateral
A Lateral = 2 x A orifice
= 2 x 276 𝑐m2 = 552 𝑐m2
Diameter lateral = 5,08 cm
A lateral = ¼ ∏D2 = ¼ x 3,14 x (5,08)2 = 20,25 cm2
Jumlah lateral = 552/20,25 = 28 buah
3. Manifold
A Manifold : A lateral = 1,5 : 1
A manifod = 1,5 x 552 𝑐m2 = 828 cm2
828𝑐m2 x 4
Diameter manifold = √ = 32,4 = 33 cm
3,14

jumlah ofirice 217


Jumlah ofirice perlateral = jumlah lateral = =8
28

Jika manifold diletakkan di bagian tengah maka,


Media

E = 5 x 10¯² cm
U = 1,5
Dari analisa stock pasir pada grafik grain size distribution of stock sand and
required of a filter sain, fair , geyerdan okum , 1971 di dapur
Proporsi P usabble ( stock pasir ) = 2 ( P₆₀ - P₁₀ )
= ( 60% - 30% )
= 60%

22
P too fine = - P₁₀ - 0,2 ( P₆₀ - P₁₀ )
= 30% - 0,2 ( 60% - 30% )
= 24%
Jadi, 24% pasir halus dibuang
Lihat grafik : ˂ 0,044 cm dgn diameter 0,044 cm kurang efektif karena terlalu halus
P too coarse = P₁₀ + 1,8 ( P₆₀ - P₁₀ )
= 30% + 1,8 (60% - 30% )
= 84 %
Dari grafik diameterdi atas 0,095 kurangefektif karena terlalu kasar sehingga
pasir yg digunakan sebagai media penyaring terlrtak antara diameter 0,045 – 0,095 cm
Susunan media pasir untuk penyaringan :
Tebal media pasir = 75 cm
Jumlah lapisan = 5 lapisan
Tebal tiap lapisan = 15cm
Media krikil
Diametr krikil = 0,2 – 3,2 cm
Jumlah lapisan = 5 lapis
Tebal lapisan = 10 inch = 50 cm
Backwashing
Filter pasir cepat memiliki kedalaman media pasir 0,75 m.
Spesific gravity = 2,65
Faktor bentuk Ѱ b = 0,82
Porositas ԑ = 0,42
Laju filtrasi = 1,45 l/m2.detik
T = 25 oC
µ = 8,91x10-4 Ns/m2
ῤ = 0,9963 gram/cm3
4𝑔
Vs = [3 𝐶𝑑 (Ss – 1 ) d]

Koefisien drag, pada rentang transisi digunakan rumus :


24 3
CD = 𝑁Re - √𝑁𝑅𝑒 - 0, 34
𝑑𝑉𝑠
Nre = Ѱ 𝑣
0,82 𝑥 0,9963 𝑥 0,05 𝑥 15
Nre = = 146,53
0,00891

23
24 3
CD = 146,53 - √146,53 + 0, 34 = 0,229
4 2,65−1
Vs = [ 3 x 9,81 m/det2 x x 0,0010006 m ]1/2 = 0,1 m/det
0,229

Daya pompa pada backwash


𝛾.𝑔.𝑄.𝐻
P = 𝜇.𝑠𝑝

𝑘𝑔 3 𝑚3
1000 3 𝑥 9,81 𝑚/ det 𝑥 (8,94 ∶ 60 𝑑𝑡𝑘 )𝑥 3𝑚
𝑚 𝑚𝑛𝑡
= 0,8 𝑥 75

4385,07
= = 54,81 watt = 65 watt
60

Pipa outlet
Debit (Q) = 15,44 m3/menit / 2 bak = 7,72 m3/menit
V = 1,5 m/dt (asumsi)
Q 7,72 m3 /mn𝑡
A= = = 0,085 m²
V 1,5 𝑚/𝑑𝑡𝑘 ×60 𝑑𝑡/𝑚𝑛𝑡

Ax 4 0,085 x 4
Diameter Pipa (D) = = = 0,32 m
3,14 3,14
Maka panjang pipa outlet adalah P = 0,085 m²/ 0,32 m = 0.3 m
4.8. Perhitungan Bak Desinfeksi ( Khlorinasi )

Dimensi bak

Q = 15,44 m3/ mnt

Td = 30 menit

V = 15,44 m3/mnt x 30 mnt = 463 m3

Perbandingan P:L:T = 2:1:3

V = 2L x L x 3L

= 6L3

L3 = 463/6 = 78

L = 3√78 = 4m

P = 2 x 4m = 8m

T = 3 x 4m = 12m + 0,5 = 12,5 m

Perhitungan bahan kimia khlor

24
Q = 15,44 m3 /menit = 257 l/dtk
DPC = 1,5 mg/L
Sisa chlor = 0,5 mg/L
Dosis chlor = 1,5 + 0,5 = 2 mg/l
Dosis kaporit = 100/60 x 2 mg/l = 3 mg/l
Kaporit yang diperlukan = 3mg/l x 257 l/detik
= 771 mg/detik
Jika periode pembuatan larutan setiap 12 jam
Kaporit per periode = 12 x 60 x 60 x 771 mg
= 33,30 kg
Jika berat jenis kaporit = 1,2 kg/l
Volume kaporit = 33,30/1,2 = 27,75 liter
Jika penetesan melalui bak direncanakan 500 cc /mnt
Volume larutan = 500 x 12 x 60 = 360 liter
Tangki bahan kimia digunakan tangki fiber kapasitas 500 liter
Pipa outlet
Debit (Q) = 15,44 m3/menit / 2 pipa = 7,72 m3/menit
V = 1,5 m/dt (asumsi)
Q 7,72 m3 /mn𝑡
A= = = 0,085 m²
V 1,5 𝑚/𝑑𝑡𝑘 ×60 𝑑𝑡/𝑚𝑛𝑡

Ax 4 0,085 x 4
Diameter Pipa (D) = = = 0,32 m
3,14 3,14
Maka panjang pipa outlet adalah P = 0,085 m²/ 0,32 m = 0.3 m
4.9. Perhitungan Bak Reservoir
Debit = 15,44 m3/menit
Td = 8 Jam
Kapasitas Bak =20 % x Q x Td
= 20 % x 15,44 m3/menit x 8 jam x 60menit
= 1483 m3
Dimensi Bak

Volume = PxLxT

= 2L x L x 2L

25
= 4 L3

L3 = 1483 /4

= 370,75

L = 3√370,75

=7m

Panjang = 2 x 7m = 14m

Tinggi = 2 x 7m + 0,5m = 14,5m

Pompa Air Bersih

Debit = 15,44 m3/menit

Efesiensi pompa = 90 %

Viscositas Air = 1000 kg/ m3

Kehilangan Tekanan = 8,69 m

𝑄 ᵧ 𝐻𝑓
Daya pompa = 75 ή

15,44 .1000 .8,69


= 75 .0,9

= 1987 Hp

26

Anda mungkin juga menyukai