Anda di halaman 1dari 19

WH Deskripsi Proses Utilities

Process Description Unit CD-GP


UTILITAS

Utilitas merupakan penunjang untuk berlangsungnya proses-proses yang ada


di Pertamina RU III, baik dalam pengolahan petroleum maupun petrokimia. Selain itu
unit utilitas juga memenuhi kebutuhan utilitas perkantoran dan pemukiman karyawan
serta pengolahan limbah. Sistem utilitas RU III dibagi menjadi tiga Power Station
(PS). PS1 dan PS2 terletak di Plaju sedangkan PS 3 terletak di Sungai Gerong,
namun yang kini aktif hanya PS 2, PS 3 dan pada PS 1 hanya sedikit unit yang masih
dapat dioperasikan.
Terdapat 3 bagian utama di utilitas sebagai berikut ;
1. Auxilary
RPA, Clarifier, Demin, Cooling water system
2. PPTL (Pusat Pembangkit Tenaga Listrik)
Air Compressor, N2 Plant, GTG (Gas Turbin Generator), WHRU, PB.
3. Distribusi
Distribusi Steam dan Listrik.

Unit utilitas bertugas untuk menyediakan fasilitas - fasilitas pendukung


proses, seperti :
1. Listrik, dari GTG, Steam Turbin, Generator.
2. Air, terdiri dari Air Proses, Air minum (Drinking water), Colling Water,
Demin Water (Boiler feed water ).
3. Steam bertekanan (udara kempa), mempunyai beberapa tekanan :
a. 3.5 K, digunakan pada deaerator.
b. 8 K, digunakan untuk tracing.
c. 15 K, digunakan sebagai pemanas.
d. 40 K, digunakan pada turbin-turbin.
4. Udara bertekanan, digunakan untuk bahan plant air, instrument air dan N2
Plant..
5. Gas–gas penunjang proses, seperti N2 Plant yang yang memproduksi N2 Cair
dan N2 gas.

Process Description Unit CD-GP


Rumah Pompa Air (RPA)
Rumah pompa air berfungsi untuk menyediakan kebutuhan air untuk
keperluan Kilang. Air ini akan diproses antara lain sebagai air minum, air proses, air
pendingin dan air umpan boiler. RPA mengambil air dari Sungai Komering.
Sumber air yang digunakan untuk Water Purification Plant (Water Treatment)
diambil dari Sungai Komering, dari rumah pompa baru yang terletak disebelah
Selatan WPH-III, yaitu RPA-IV.
Air sungai tersebut terlebih dahulu di pretreatment pada Clarifier dan Sand
Filter dan kemudian hasilnya didistribusikan untuk penggunaan sebagai berikut :
• Cooling Water Make-Up.
• Demin Feed Plant.
• Service Water (Air Pencuci).
Demin Water digunakan untuk Boiler Feed Water Make-UP, pelarut bahan
kimia, Unit Hydrogen Plant dan penggunaan di Unit TA/PTA Plant (idle).

Cooling Water digunakan untuk Heat Transfer Medium pada Process


Exchanger, Lube/Seal Oil cooling Instrument Air compressor, single Cooler, Surface
Condensor dan Export ke Unit Polypropylene. System Cooling Water menggunakan
system tertutup, dimana return Cooling Water didinginkan pada Cooling Tower yang
dilengkapi dengan pompa sirkulasi, filter dan Cooling Tower Mechancial Treatment.
Drinking Water digunakan untuk fasilitas sanitary, air minum, maupun safety shower
dan eye wash station.
I. Raw Water Intake.
Raw Water diambil dari Water Pump House baru (Raw Water Intake
Structure) yaitu RPA-IV disebelah Selatan WPH-III (Sungai Komering).
Pada Raw Water Intake Structure terdiri dari :
• Dua pompa Raw Water (2.205 JA/JB) dengan kapasitas masing-masing
1.100 m3/jam
• Dua pompa Fire Water (2.226 JA/JB) dengan kapasitas masing-masing
1.240 m3
Bangunan tersebut pada tahap berikutnya akan diperluas untuk menempatkan
satu pompa Fire Water dengan Diesel Engine Driver.
RPA I , II, III, V, dan VI memproses air mentah untuk keperluan air pendingin
sekali jalan (once through) dimana air tersebut setelah dipakai akan di kembalikan
lagi ke sungai sehingga tidak mengalami recycle. RPA IV digunakan untuk
mengumpan air mentah ke unit WTU, RPA V Bagus Kuning digunakan untuk
mengumpan air mentah ke unit WTP.
Skema pengubahan air mentah, yang berasal dari Sungai Komering, menjadi
berbagai jenis air dan uap air bertekanan dalam unit utilitas dapat dilihat pada Gambar
3.4 dibawah ini.

air proses

air minum

air mentah
steam 40 kg/cm2
air bebas mineral
steam 15 kg/cm2
air pendingin sekali jalan

Gambar 3.4 Skema Pengolahan Air Kilang Utilitas RU III

Water Treatment Unit (WTU)


WTU merupakan unit pengolah pertama air yang berasal dari RPA IV dan V.
WTU ini menghasilkan air olahan yang berupa treated water, service water dan
drinking water. Treated water adalah air olahan yang akan digunakan untuk proses
pendingin atau sebagai air umpan boiler untuk menghasilkan steam. Sedangkan
service water merupakan air yang digunakan langsung dalam proses pengolahan, baik
untuk umpan reaktor ataupun sebagai pelarut. WTU dibagi menjadi empat unit
pengolahan, yaitu:
1. RWC I : mempunyai kapasitas 1100 ton/hour (off)
2. RWC II : mempunyai kapasitas 1100 ton/hour
3. WTU SG : mempunyai kapasitas 400 ton/hour, air yang digunakan dari RPA
V Sungai Gerong.
4. DWP II SG : mempunyai kapasitas 150 ton/hour, air yang diolah berasal dari
RPA V Sungai Gerong.
RWC (Raw Water Clarifier) merupakan suatu proses pemurnian air dari
kotorannya yang berupa padatan tersuspensi. Proses pengolahan air menggunakan
unit yang terdiri dari;
• Satu Unit Clarifier.
• Empat buah Sand Filters.
• Concrete Clear Well Tank (bak beton penampung air bersih).

Proses-proses utama yang terjadi pada RWC adalah proses koagulasi,


flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi. Digunakan bahan kimia berupa alum (Al2(SO3)4)
agar proses terbentunya floc dan terbentuk koagulan lebih cepat terbentu, serta
digunakan caustic (NaOH) sebagai adjuster pH, karena pH dari sungai komering
cenderung bersifat asam. Proses koagulasi dan flokulasi merupakan proses
penggumpalan partikel kecil yang tersuspensi dalam air.
Raw Water dari Sungai Komering sebelum masuk ke dalam clarifier
diinjeksikan larutan aluminium sulfate kemudian gas clorine, injeksi dilakukan dalam
kondisi aliran turbulent (dengan bantuan service air) agar reaksi pembentukan flok
berlangsung dengan sempurna. Clarifier dilengkapi dengan pengaduk, guna
mempercepat pengendapan diinjeksikan juga Poly Electrolite untuk
koagulasi/penggumpal partikel dan ditambahkan Caustic Soda akan mengatur
besarnya pH yang diinginkan.
Dari Clarifier Effluent mengalir ke bak pembagi Splitter Tank kemudian ke
Sand filter secara gravitasi. Setelah melalui gravity sand filter air yang jernih mengalir
ke Clear Well Tank 2202-F dengan kapasitas 5000 m3 Net. Jumlah filter ada empat
buah dengan tiga filter beroperasi, satu back wash tiap filter memerlukan back wash
setelah beroperasi  234 jam atau setiap 12 jam operasi bila clarifier di by-pass.
Kondisi Operasi.

Kapasitas Clarifier Unit : 1,067 M3/jam.


Kapasitas masing-masing Filter @ : 266,5 M3/jam.
Kapasitas Clear Well Tank : 5000 M3/jam.

Dosis Aluminium Sulphate : 20 – 80 ppm.


Dosis Poly Electrolite : 2 ppm max.
Dosis Gas Clorine : 0 – 10 Kg/jam.
Dosis Caustic Soda : 10 – 30 ppm.
Demineralization Plant
Unit ini bertugas untuk menghilangkan kandungan garam mineral yang
terkandung dalam air hasil olahan dari unit WTU. Produk yang dihasilkan adalah air
yang dapat dibilang bebas mineral yang disebut air demin (demin water), air demin ini
yang mempunyai konduktivitas ≤ 1 S/cm dan kandungan silika ≤ 0,001 ppm. Air
demin digunakan sebagai air umpan boiler, umpan hydrogen plant. Demin plant
mengolah air yang berasal dari RWC I dan WTU SG. Di RU III terdapat dua buah
demin plant, yaitu Demin Plaju yang berkapasitas 320 m3/j dan Demin Sungai Gerong
yang berkapasitas 45 m3/j.
Demin plant terdiri dari empat unit, yaitu :
1. Activated carbon filter, berfungsi untuk mengadsorpsi zat organik,
dekomposisi Cl2 menjadi Cl- serta menghilangkan warna, rasa dan bau.
2. Cation exchanger, berfungsi untuk menghilangkan ion positif (kation).
3. Anion exchanger, berfungsi untuk menghilangkan ion negatif (anion).
4. Mixed bed, berfungsi untuk menghilangkan ion–ion yang tidak dapat
dihilangkan pada dua penukar ion sebelumnya.
Treated water

Air minum Air demineralisasi


Activated Cation Anion Mixed Bed
carbon Filter Exchanger Exchanger

Gambar 3.5 Diagram Alir Proses Unit Penukar Ion Demineralisasi

Demin Plant mendapatkan feed dari clear well melalui pompa 220 JA/JB
dengan kapasitas @ 290 M3/jam.
Kapasitas desain maksimum Unit adalah 267,5 M3/jam.
Demin Plant terdiri dari :
• Activated Carbon Filter 2000 U-1 A/B/C/D (3 x 50 %).
• Cation Exchangers 2000 U-2 A/B/C/D (3 x 50 %).
• Unit Exchangers 2000 U-3 A/B/C/D (3 x 50 %).
• Mixed Bed Exchanger 2000 U-4 A/B/C/D (3 x 100 %).
• Acid Day Tank 2000 U-5 24 jam.
• Caustic Day Tank 2000 U-6 A/B 2 – 3,5 Hari.
• Pompa Caustic 2000 UJE, UJF 2 x 100 %
• Pompa Acid 2000 UJC, UJD 2 x 100 %
• Tanki Demin Water 2000 F 48 jam.
• Regenerator Air Blower 200 JA, B 2 x 100 %

Demin plant menggunakan resin sebagai penukar ion, resin yang digunakan
merupakan polimer styrene dan Divynil Benzene (DVB). Treated water dari clear well
pertama–tama dilewatkan pada activated carbon filter. Setelah melawati activated
carbon filter air tersebut dapat digunakan sebagai air minum. Kemudian air
dilewatkan pada cation exchanger. Cation exchanger yang digunakan mempunyai
kapasitas 6400 liter. Pada cation exchanger, ion–ion positif yang terkandung di dalam
air seperti Na+, Ca+, Mg2+ akan digantikan oleh ion H+ dari resin. Air keluaran bed ini
mempunyai pH sekitar 3, karena reaksinya menghasilkan asam. Setelah itu air
dilewatkan pada anion exchanger, ion–ion negatif akan dipertukarkan dengan ion OH-
dari resin. Resin penukar anion ini mempunyai kapasitas 9900 liter. Walaupun telah
dilewatkan pada dua penukar ion, namun air diperkirakan masih mengandung ion–ion
garam. Oleh karena itu pada proses terakhir air dilewatkan pada mixed bed yang
merupakan gabungan penukar ion positif dan negatif. Reaksi pertukaran yang terjadi
pada ketiga penukar ion adalah :
Kation : RH + NaCl → RNa + HCl
Anion : ROH + HCl → RCl + H2O
Setelah digunakan berulang kali maka penukar ion jenuh akan ion–ion garam.
Penukar kation jenuh dengan ion positif sedangkan penukar kation jenuh dengan
anion. Oleh sebab itu penukar ion harus diregenerasi. Tujuan dari regenerasi adalah
untuk menghilangkan ion–ion garam yang ada pada resin. Regenerasi penukar kation
menggunakan larutan H2SO4, sedangkan regenerasi penukar anion menggunakan
larutan NaOH. Regenerasi resin membutuhkan waktu sekitar 4–5 jam. Reaksi yang
terjadi pada saat regenerasi adalah :
Kation : RNa + H2SO4 → RH + Na2SO4
Anion : RCl + NaOH → ROH + NaCl
Cooling Tower Unit
Unit ini merupakan unit yang berfungsi untuk mengolah air yang digunakan
untuk pendingin. Air yang yang diproses pada unit ini disebut air pendingin sirkulasi.
Air pendingin digunakan sebagai fluida pendingin HE. Air keluaran HE mempunyai
temperatur 45–48 oC. Air ini akan didinginkan sampai temperatur 29 oC. Pendinginan
air menggunakan media udara yang dihisap oleh fan. RU III mempunyai dua unit
cooling tower, di Plaju (kapasitas 12000 ton/hour) dan di Sungai Gerong (4000
ton/hour). Jenis cooling tower yang digunakan adalah induced draft.
System air pendingin terutama terdiri dari :
• Menara pendingin (Cooling Tower) - 2210 U.
• Pompa Make-Up - 2002 JA/JB
• Cooling Tower Basin - 2210 A.
• Cooling Water Pump - 2210 JA/JL/JD
• Surface Condensor for 2210 JAT - 2210 JTC
• Cooling Tower Chemical Treatment - 221 DL
• Cooling Water Side Stream Solid Filter - 2211 L

Menara pendingin adalah buatan SHINKO – PFAUDLER Company Limited,


Kobe Japan. Menara tersebut terdiri dari satu rangka yang dibuat dari redwood dan
terletak di atas sebuah bak betion.
Air diumpankan pada bagian atas cooling tower. Air tersebut mengalir ke
bawah melalui dinding bersirip. Hal ini menyebabkan air turun melember dan terjadi
kontak antara air dengan udara yang diisap ke bagian atas cooling tower. Kontak
udara dengan air akan meningkatkan termperatur udara. Hal ini akan menyebabkan air
menguap sehingga kelembapan udara di sekitar cooling tower meningkat. Pada proses
ini terjadi penyerapan panas air oleh udara. Peristiwa ini menyebabkan temperatur air
akan turun. Kemudian air ditampung di bagian bawah tower yang disebut basin. Air
pada basin temperaturnya sekitar 29 oC dan siap disistribusikan kembali ke penukar
panas. Jumlah Blow Down Cooling Water dikontrol secara otomatis menurut
kandungan Suspended Solid dari pemeriksaan Conductivity Analyzer
Oleh karena ada air yang menguap ke udara maka sejumlah air (make up)
harus ditambahkan ke dalam cooling tower agar jumlah air pendingin HE tidak
berkurang. Pengolahan air pada cooling tower dilakukan dengan menambahkan zat
kimia, seperti :
1. Corrosion inhibitor, agar air yang akan digunakan tidak menimbulkan korosi,
contoh : polyphosphate.
2. Scale inhibitor, mencegah pembentukan kerak pada peralatan proses.
3. Biocide, berupa Cl2 untuk mencegah pertumbuhan organisme yang merugikan,
seperti lumut, ganggang, dll.
4. pH control system, penambahan H2SO4 98 %.
Pemakaian utama adalah untuk pendinginan proses di TA/PTA Plant,
medium pada Proses Exchanger, Lube/Seal Oil Cooler, Instrument Air Compressor,
Sample Cooler, Surface Condenser dan Export ke Unit Polypropylene.

Drinking Water.
Drinking Water yang diperoleh dari Activated Carbon Demin Plant, dikirim ke
Drinking Water Storage Tank (2200 F) dengan kapasitas 480 M3. Dari tanki 2200-F
diisap pompa distribusi 2203 JA/JB @ 60 M3/jam dan diinjeksi Chlor pada inlet tanki
dan suction pompa distribusi. Jumlah Chlor yang diinjeksikan diatur secara manual,
dengan melihat analisa dari Analyzer Residual Chlor pada System Drinking Water.
Drinking Water didistribusikan ke Drinking Fountain, Sanitary Facility, Safety
Shower, Eyewash Station dan diperbagai lokasi yang memerlukan.

Service Water
Service Water didistribusikan melalui suatur jaringan distribusi dengan memakai
pompa service water 2201-JA/JB dengan kapasitas masing-masing 78 M3/jam.
Service Water ini diambilkan dari Clear Well Tank (2202 F). Kegunaan dari Service
Water adalah untuk cuci dan flushing alat yang ada di PTA Unit Utilities dan Offsite
Plant.

Pembangkit Steam
Steam digunakan oleh pabrik sebagai pemanas, penggerak (driver), dan pelecutan O2
secara fisika pada deaerator. Steam dihasilkan oleh dua jenis pembangkit steam, yaitu
boiler (Packed Boiler) dan waste heat recovery unit (WHRU). Steam yang dihasilkan
dari kedua pembangkit steam ini merupakan steam dengan tekanan tinggi (high
pressure) yang dapat mencapai 42 kg/cm2 dan steam bertekanan sedang (middle
pressure) yang mempunyai tekanan 15 kg /cm2 (kettler boiler PS-1).

Boiler yang digunakan untuk pembangkit steam di unit utilitas ini terdiri dari dua
jenis, yaitu :
1. Package boiler (PS-2)
Package boiler yang beroperasi dua buah yang kapasitas masing–masing 50
T/j. Air umpan boiler berasal dari Demin Plaju. Boiler ini menghasilkan steam
dengan tekanan 42 kg/cm2.
Pada Packed boiler ini terdapat 10 burner tip yang posisinya melingkar dan
menggunakan bahan bakar berupa fuel gas dengan tekanan fuel 3,5kg/cm2..
2. Kettle boiler (PS-1)
Kettle boiler yang beroperasi ada 9 buah, kapasitas totalnya 373 ton/hour. Air
umpan boiler berasal dari WTP Plaju. Steam yang dihasilkan adalah steam
dengan tekanan 15 kg/cm2. Bahan bakar boiler adalah fuel oil.
3. WHRU (Waste Heat Recovery Unit)
WHRU yang digunakan di unit utilitas ini terdiri dari tiga buah WHRU yang
kapasitasnya masing–masing 68 ton/hour. WHRU ini memanfaatkan panas
yang dihasilkan oleh turbin gas. Panas yang keluar dari turbin temperaturnya
masih 400 oC. panas ini dimanfaatkan untuk menghasilkan steam bertekanan
42 kg/cm2 dari air yang berasal dari WTP Plaju.

Package Boiler dapat menggunakan Fuel Oil maupun Low Pressure Fuel Gas.
• Package Boiler : 2 MSI-4608 MX, 2011 UA/UB.
• Manufacturer : Foster Wheeler Power Procut.
• Capacity : 50.000 Kg/hr – rated (max continuous).
• Pressure : 44.0 Kg/cm2g.
• Superehater Outlet : 394oC  5oC
• BFW Inlet Temp. : 121oC.
• Burners : Hamworthy Combination Gas and Oil Firing.
• Capacity : 48,985 NM3/hr normal.
64.440 NM3/hr. normal.
• RPM : 1487
• Driver : Motor 150 KW – Steam Turbine 135 KW.
• Design : 595 mm H2) Discharge Pressure.
Waste Heat Recovery Unit (WHRU).
• WHRU : 2010 UA/UB/UC.
• Manufacturer : Foster Wheeler Energy Ltd/Stork Ketels
• Capacity : 63.330 Kg/hr – rated (M.C.R)
• Pressure : 44.0 Kg/cm2g at 394oC.
• BFW Inlet Temp. : 121oC.
• Burners : John Zink – Grid type
Gas Firing – 4 vertical burner bars.
• Dampers : By-pass stack isolating – mutli.
Louvre Refractory Lined Type LAAC – A3 –
S3.
Metro Technology B.V.
Main Duct Isolating – Multi Laouvre
Refractory Lined – type LAAC – A3 – S3.
Metro Technology B.V.
• Steam Drum : White Ley Red Ltd.
• Size : 7.500 MM T-T ard 1372 mm ID.

Pembangkit Steam terdiri dari perlengkapan utama sebagai berikut :


• Demineralized Water Tank – 2000
• BFW Make-Up Pump – 2003 JA/JB/JB
• Deaerator – 2003 U.
• BFW Supply Pump – 2008 JA/JB.
• Hydrozine Injection Package – 2000 L.
• Marpholine Injection Package – 2001 L.
• Phosphate Injection Package – 2002 L.
• Condensate Pump for 2017 UTC – 2017 JA/JB.
• Condensate Pump for 2025 JTC – 2026 JA/JB.
• Condensate Pump for 2072 JTC – 2073 JA/JB.
• Condensate Pump for 2010 JTC – 2211 JA/JB.
• Vacuum Condensate Cooler – 2016 C.
• Vacuum Condensate Polisher – 2004 U.
• L.P. Steam Vent Condensate – 2013 C.
• P.T.A BFW Supply Pump – 2005 JA/JB.

Air make-up dari tanki Demin Water – 2000 F, dipompakan oleh pompa
transfer 2003 JA/JB tekanan discharge 7.6 Kg/cm2g yang diatur oleh level control
(pengatur level) deaerator, ke inlet tray yang paling atas dari deaerator 2003 U.Make-
Up Demin Water, dengan aliran normal bergabung dengan condensate return sebelum
masuk ke Deaerator.
Condensate berasal dari PTA Plant (off plant) masuk ke Mixed Polisher
langsung menuju ke Deaerator gabungan antara aliran Demin Water dan Condensate
yang masuk ke dalam deaerator dan dengan melalui sebuah system distribusi dan
spray di dalam deaerator memasuki ruangan steam. Steam dan air mengalir dalam
arah yang berlawanan lewat sebuah susunan tray, dengan demikian air dipanasi suhu
penuh yang sesuai dengan tekanan di dalam deaerator. Uap pada tekanan 3.5 Kg/cm 2
memasuki deaerator melalui sebuah PIC untuk menjaga tekanan di deaerator tetap
pada 1.05 Kg/cm2g. Air yang dipanaskan dan gas-gasnya dibuang tersebut
meninggalkan bagian serabing deaerator dan masuk ke dalam storage.
Dari Storage Section Deaerator, air yang sudah dibuang gas-gasnya
dipompakan oleh pompa Boiler Feed Water, 2008 JA/JB/JC (tekanan discharge 70.0
Kg/cm2g) baik ke Waste Heat Boiler 2010 UA/UB maupun Package Boiler 2011
UA/UB. Pompa 2008 JA/JB adalah yang normal untuk BFW dan digerakkan oleh
steam turbine.Pompa spare atau stand-by, 2008-JC digerakkan oleh motor listrik.
Posisi auto start, oleh sebag itu harus selalu dipanasi siap untuk operasi. Untuk
mengatur pH Boiler Feed Water, disediakan system injeksi morpholine (morpholire
injection package 2001 L).
System injeksi phosphate – 200 L disediakan untuk menginjeksikan phosphate
ke steam drum, guna mengatur hardness air di dalam steam drum. Phosphate
dilarutkan di dalam air demin dalam tanki pencampur. Larutan yang sudah disiapkan
kemudian dipompakan ke steam drum oleh pompa 2002 L JA/A/B/C/D/E. Untuk
mengatur total solid di dalam air boiler pada konsentrasi maksimum yang
dikehendaki, perlu dilaksanakan inter mittent dan continuous blow down dari air di
dalam steam drum. Air Blow Down diteruskan ke Boiler Blow Flash Drum.
Pada kondisi normal WHRU B/C hanya menggunakan Tip untuk menjaga
produksi steam, apabila kebutuhan steam meningkat maka terdapat 4 burner yang
dapat digunakan untuk menaikkan kapasasitas steam. Peningkatan konsumsi
pemakaian fuel gas pada bolier pada trendnya meningkat ketika terjadi hujan deras
dimana isolasi pipa-pipa steam masih kurang baik sehingga dapat terjadi losses steam
sekitar 5ton/jam karena banyak terbuang pada steam traps
Steam yang dihasilkan baik oleh PB atau WHRU kemudian didistribusikan ke
unit pengguna. Steam tersebut ada yang langsung dipakai, ada juga yang diturunkan
dulu tekanannya sampai tekanan rendah sebelum digunakan (let down proses)
Pembangkit Listrik
Unit ini menghasilkan listrik yang akan digunakan di kilang, perkantoran, dan
perumahan di Plaju dan Sungai Gerong. Unit pembangkit listrik PS 2 menghasilkan
listrik sebesar 96 MW pada frekuensi 50 Hz. Unit–unit penghasil listrik adalah :
1. Gas Turbine A, B dan C, kapasitas masing–masing 31,1 MW.
2. Steam Turbine, kapasitas 3,2 MW
3. Diesel Generator, kapasitas 0,75 MW.
Gas turbin A, B, dan C merupakan unit yang bertugas untuk menghasilkan
listrik berfrekuensi 50 Hz untuk pemakaian di kilang, perkantoran, dan perumahan
Plaju dan Sungai Gerong.
Bahan bakar yang digunakan pada unit ini yaitu mixed gas dan fuel gas yang
dihasilkan dari unit light ends, gas plant, dan dari hasil eksplorasi gas alam di Raja
Gas dan Pendopo. Proses yang terjadi adalah sebagai berikut.
Fuel Gas dibakar dengan udara dari lingkungan yang di kompressi dengan 17
tingkatan sehingga dihasilkan energi yang mampu memutar turbin. Pada turbin
tersebut terdapat sebuah batang penghubung (shaft) yang terhubung ke rotor
(kumparan yang dapat bergerak) dari generator listrik. Terdapat juga system diesel
fuel bertekanan yang selalu mengalir dalam siklus untuk menjaga apabila fuel gas
mengalami kegagalan makan fuel diesel dapat langsung membackup sebagai bahan
bakar. Dengan berputarnya turbin, shaft ikut berputar dan menyebabkan rotor dari
generator turut bergerak. Di dalam generator listrik terdapat lagi sebuah kumparan
yang diam, yang dinamakan stator. Dengan bergeraknya rotor dan dengan kondisi
stator yang diam tak bergerak, timbul sebuah medan magnetik yang besarnya
berubah–berubah. Perubahan medan magnetik inilah yang menyebabkan timbulnya
arus listrik induksi yang
Steam turbine menggunakan steam bertekanan 8,5 kg/cm2 untuk menghasilkan
listrik. Steam turbine dioperasikan bila terjadi masalah dengan gas turbine.
Sedangkan bila terjadi masalah dengan kedua pembangkit listrik, maka secara
otomatis diesel generator akan beroperasi. Diesel generator menggunakan diesel oil
sebagai bahan bakar.

Plant Air dan Instrument Air


Unit ini adalah unit penyedia udara bertekanan. Udara ditekan dengan
menggunakan enam buah kompresor yang kapasitas totalnya 26100 Nm3/j. Air plant
menghasilkan tiga jenis udara tekan untuk keperluan yang berbeda, yaitu :
1. Service air, udara yang digunakan untuk keperluan pembersihan peralatan
proses.
2. Instrument air, udara yang digunakan sebagai penggerak elemen pengendali
akhir, contoh untuk mengatur bukaan valve. Udara untuk keperluan ini
kandungan uap airnya harus rendah. Oleh sebab itu sebelum digunakan
sebagai instrument air udara dikeringkan terlebih dahulu dan uap air yang
terkandung diabsorp dengan menggunakan silika gel.
3. Umpan nitrogen plant, berupa service air.
Data kompressor air 2025 JA/JB/JC.
Air Compressor : 2025 JA/JC.
Manufacturer : Ingersollrand.
Model type : Centac C-35.
Design : Multi stage (4) Multi
Lubrication : Reservoir Capacity 163 liters.
Pretube Pump – Electric Driven.
Coolers – Water Coolers.
Filters – 10 Micron Treated Paper.

Driven motor for 2025 JB/JC.


Manufacturer : Hitachi Ltd.
Size : 630 KW.

Turbine – Steam for 2025 JA.- 2025 JAT.


Manufacturer :
Steam Flow : 8946 Kg/hr. - 42.2 Kg/cm2g.
Speed : 2960 RPM.
Plant Air Receiver - 2025 F
Manufacturer : Hitachi Zosen Corp.
Size : 12800 mm T-T x 4300 mm ID.
Design Pressure : 10.5 Kg/cm2g.
Design Temperature : 71oC
Working Pressure – Temperature : 8.5 Kg/cm2 – 38oC
Instrument Air Receiver - 2026 F
Manufacturer : Hitachi Zosen Corp.
Size : 12800 mm T-T x 4300 ID.
Design Pressure : 10.5 Kg/cm2g.
Design Temperature : 71oC.
Working Pressure – Temperature : 7.5 Kg/cm2g – 38oC.

Instrument Air Dryer System.


Manufacturer : Burnett & Lewis Ltd.
Type : DSR – 10 Model A/W.
Application : Compressed Air.
Capacity : 4100 NM3/Hr.
Working Pressure : 8.5 Kg/cm2g
Inlet Temperature : 26.7oC.
Moisture Content : Saturated.
Outlet Dew Point : Minus 28.9oC at Pressure
Drying Period Cycle : 8 jam (Hrs)
Regeneration Period Heat/Cool : 31/4 Hrs / ¾ Hrs.

Heating Medium Electricity


Heater Rating : 60 KW.
Regeneration Flow : 11112.49 NM3/Hr.
Pneumatic Control : Working Pressure.
Dessicant Charge : 304 Kg – Activated Alumina + 1166 Kg –
Silica Gel.
Design Press/Temp : 8.85 Kg/cm2 at 232.2oC.

Seperti sebelumnya, sumber yang normal udara pabrik dan udara instrument
berasal dari kompressor 2025 JA/JB/JC.
Driver 2025 JA adalah Steam Turbine Condensing, sedangkan driver 2025
JB/JC adalah electric motor. Discharge kompressor dialirkan ke Plant Air (udara
pabrik) receiver 2025-F, yang selanjutnya dibagi dua yaitu :
• Untuk udara pabrik tekanan 8.5 Kg/cm2.
• Untuk system udara instrument tekanan 8 Kg/cm2g.
Dari tanki 2025-F udara pabrik dibagikan keseluruh komplek Utilities dan
TA/PTA – Plant. Sedangkan Instrument Air sebelum didistribusikan Instrument Air
dilewatkan pada air dryer package dan ditampuing dalam Instrument Air Receiver –
2026-F. Satu kompressor dapat melayani kebutuhan total instrument air dan plant air.

Dalam keadaan normal direncanakan 2025 JA dan JB beroperasi, karena supply steam
untuk 2025 JAT didapatkan dari secure supply.
Sedangkan 2025 JC merupakan stand-by Unit, yang dilengkapi dengan
fasilitas auto start. Sistim distribusi Instrument Air dan Plant Air, masing-masing
merupakan system yang independent.
Fasilitas discharge piping memungkinkan Air Compressor Nitrogen Plant mensupply
Instrument Air Plant Air dan sebaliknya.

Nitrogen Plant
Proses pemisahan udara guna mendapatkan nitrogen murni pada unit ini
menggunakan prinsip distilasi pada suhu rendah (Cryogenic Distillation). Nitrogen
Plant menghasilkan nitrogen cair dan gas dari udara yang berasal dari air compressor.
Nitrogen cair yang diproduksi oleh unit ini sebanyak 500 Nm3/jam sedangkan
nitrogen gas sebanyak 1200 Nm3/jam.
Nitrogen Plant berfungsi untuk mensupply gas Nitrogen pada Utilties dan
Offsite, TA/PTA Unit dan pemakaian di Bagging Plant (TA/PTA off)
Pemakaian di TA/PTA Unit yaitu gas Nitrogen yang bertekanan rendah digunakan
pada expander cooling, purging peralatan aeration silo. Sedangkan gas N2
bertekanan tinggi (29 Kg/cm2g) dengan menggunakan compresor yang ada di
Hydrogen Plant tekanannya dinaikkan menjadi 80 Kg/cm2g. yang digunakan untuk
start-up/shut down unit, dan juga digunakan pada reaktor PTA-4201 D untuk
menjaga tekanan bila hydrogen trip.
Pemakaian gas Nitrogen di Utilities dan Offsites yaitu tekanan rendah (7.5
Kg/cm2g) dipakai di tanki asam sulfate, tanki fuel oil, aromatic sump dan tanki
Paraxylene. Sedangkan tekanan tinggi (29 Kg/cm2g) digunakan pada Accumulator
Fuel Oil dan Diesel Fuel.
Pemakaian di Bagging Plant yaitu Gas N2 dengan tekanan rendah digunakan
sebagai aeration, purging, motivator gas untuk transport PTA dari Unit PTA sampai
Bagging Area.
Gas Nitrogen juga digunakan untuk back-up Instrument Air bila instrument air failure
dimana Nitrogen secaca otomatis masuk ke dalam jaringan instrument air.
Perlengkapan utama dari Nitrogen Plant adalah :
• 2 buah kompressor – 2027 JA/JB/JC dengan kapasitas 4359 NM3/jam tekanan
10 Kg/cm2g.
• N2 Plant – 2026 L.
Kapasitas Plant normal : - 1650 NM3/jam – gas.
- 330 NM3/jam – liquid.
Design Capacity : 3300 NM3/jam – Gas tanpa Liquid.

• Satu buah Refrigeration Package.


• Dua buah Molecular Sieve Absorber.
• Cold Box yang terdiri dari Heat Exchanger, Reactifier Column, Expantion
Turbine & Sub. Cooler.
• Storage Tank dan Vaporizer dengan kapasitas Liquid N2 untuk Hp N2 : 14000
NM3 dan 2 Vaporizer @ 1000 NM3/jam.
• Kapasitas Liquid N2 untuk LP – N2 : 310.000 NM3 dan 4 Vaporizer @ 2000
NM3/jam.

Product Quality :
Gas Nitrogen yang dihasilkan dari N2 Plant mempunyai spesifikasi sebagai
berikut:
• Nitrogen 99.5 % vol. Minimum.
• CO2 < 20 ppm.
• CO < 20 ppm.
• Cl2 < 20 ppm.
• H2 < 20 ppm.
• H2O < 5 ppm.
• Other Carbon < 5 ppm

Feed untuk N2 Plant disupply dari air compressor – 2027 JA/JB dilengkapi
dengan air connection sehingga memungkinkan feed dapat diperoleh dari 2025 JA/JB
bila diperlukan. Pada operasi normal distribusi system LP N2 (7.0 Kg/cm2g) disupply
langsung dari N2 Plant, sedangkan bila diperlukan pemakaian lebih banyak yaitu pada
waktu start-up/shut down atau untuk pembersihan pada tanki hal tersebut dapat
dipenuhi dengan menguapkan liquid N2 dari storage tank melalui vaporizer. High
Pressure N2 untuk distribusi bertekanan 29 Kg/cm2g dipakai untuk start-up/shut down
atau untuk pembersihan pada tanki, hal tersebut dapat dipenuhi dengan menguapkan
liquid N2 dari storage tank melalui vaporizer.

High Pressure N2 untuk distribusi bertekanan 29 Kg/cm2g dipakai untuk start-up/shut


down PTA Plant dengan menggunakan compressor H2 Plant untuk dinaikkan
tekanannya menjadi 80 Kg/cm2g. Untuk HP System dilengkapi dengan 2 buah storage
tank yang memungkinkan supply N2 secara kontinyu.
Beberapa tahapan untuk mendapatkan Nitrogen yaitu sebagai berikut :
• Pemanfaatan udara (air compressor).
• Penurunan temperatur udara (Chilling).
• Pemurnian temperatur (air purification).
• Pendinginan udara (cold regeneration).
• Refrigeration.

FUEL SYSTEM.

Fuel Gas System.

Fuel Gas terdiri dari High Pressure Gas (17.6 Kg/cm2g) dan Low Pressure (3.5
Kg/cm2g). Sumber Fuel Gas adalah gas lapangan ex. EP Prabumulih yang diambil
dari tie-in dijalan 24/6 (pipa field gas yang ke Sungai Gerong).
Gas lapangan dengan tekanan 10 – 15 Kg/cm2g sekarang meningkat menjadi
33 Kg/cm2g setelah melalui KOD (Knock Out Drum) dibagi dalam 2 system. System
pertama tekanannya dinaikkan menjadi 17.6 Kg/cm2g dengan menggunakan
centrifugal compressor untuk bahan bakar gas turbine.
System diturnkan tekanannya menjadi 3.5 Kg/cm yang dibutuhkan untuk :
• Package Boiler – 2011 UA/UB.
• WHRU – 2010 UA/UB.
Diesel Fuel System.
Diesel Fuel disupply dari Kilang ditampung di tanki 2074 F. Diesel Fuel yang
digunakan adalah jenis ADO/HSD. Bahan bakar diesel ini digunakan untuk start-up
pada gas turbine dan sebagai back-up/ pengganti fiel gas bila terjadi failure pada
system field gas.

Anda mungkin juga menyukai