Anda di halaman 1dari 14

PRA-RANCANGAN PABRIK GLYCEROL

MONOSTEARATE

LAPORAN KEMAJUAN TUGAS AKHIR

Disusun Oleh:
MUHAMMAD RASYAD RAHADIANSYAH (1141620024)
NICHOLAUS ALFARGO (1141620027)
ZAENAL RAMDANI (1141620044)

Program Studi Teknik Kimia


Institut Teknologi Indonesia
Tangerang Selatan
2020

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................ii

DAFTAR TABEL.........................................................................................................iii

BAB 1.............................................................................................................................1

Pendahuluan....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Data Analisis Pasar...........................................................................................3

1.2.1 Data Produksi.........................................................................................3

1.2.2 Data Konsumsi.......................................................................................3

1.2.3 Data Impor.............................................................................................4

1.2.4 Data Ekspor............................................................................................5

1.3 Penentuan Kapasitas Pabrik.................................................................................6

1.4 Penentuan Lokasi.................................................................................................6

BAB 2.............................................................................................................................7

TEKNOLOGI PROSES..................................................................................................7

2.1 Teknologi yang Tersedia......................................................................................7

2.2 Seleksi Proses.......................................................................................................7

2.2.1 Efisiensi Proses......................................................................................7

2.2.2 Keamanan Teknologi.............................................................................7

2.2.3 Biaya......................................................................................................7

BAB 3.............................................................................................................................9

RANCANGAN PROSES...............................................................................................9

3.1 Uraian Proses.......................................................................................................9

3.1.1 Perlakuan Awal Bahan Baku.................................................................9

3.1.2 Proses Utama.........................................................................................9


3.1.3 Pemurnian Produk..................................................................................9

3.2 Diagram Alir Kuantitatif Massa...........................................................................9


DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
M Rasyad R (1141620024)
Nicholaus A (1141620027)
Zaenal R (1141620044)
PRP GLYCEROL MONOSTEARATE

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan bahan-bahan pokok maupun bahan tambahan yang siap dikonsumsi di


pasaran tiap tahunnya semakin meningkat dan bervariasi.Dengan bertumbuhnya industri
makanan khususnya industri pembuatan roti,maka bahan baku additive nya pun akan banyak
mendapat permintaan dari pasar.Salah satu bahan aditif ini yaitu surfaktan.Surfaktan
merupakan senyawa kimia yang memiliki aktifitas permukaan yang cukup tinggi ,sehingga
sering disebut juga bahan aktif permukaan.Selain memiliki gugus polar yang suka
air,surfaktan juga memiliki gugus non polar yang suka terhadap minyak.Bahan aktif ini dapat
menurunkan tegangan antarmuka antara dua bahan baku itu berupa cairan-cairan, padatan-
cairan, dan cairan-gas.(Hui,1996)Sifat aktif permukaan yang dimiliki surfaktan
memungkinkan dua atau lebih senyawa yang saling tidak bercampur pada kondisi normal
menjadi bertendensi untuk saling bercampur secara homogeny (Hambali,Suryani.&
Rivai,2013)

Glycerol monostearate termasuk ke dalam jenis surfaktan nonionik yang merupakan


jenis surfaktan yang bagian alkilnya tidak bermuatan.Surfaktan sejenis ini tidak berdisosiasi
dalam air, tetapi bergantung pada struktur (bukan keadaan ion-nya) untuk mengubah
hidrofilitas yang membuat zat tersebut larut dalam air. Surfaktan nonionik biasanya
digunakan bersama-sama dengan surfaktan aniomik. Jenis ini hampir semuanya merupakan
senyawa turunan poliglikol, alkiloamida atau ester-ester dari polihidroksi alkohol.

Selain untuk industri makanan,surfaktan jenis ini pun digunakan di beberapa macam
industry seperti untuk bahan baku dalam pembuatan detergen dan pembersih,foaming
agents,pengemulsi kosmetik dan farmasi, serta pengemulsi untuk cat.Konsumsi Glycerol
Monostearate (GMS) di Indonesia sendiri tiap tahunnya semakin bertambah jika melihat
pertumbuhan di berbagai industri penggunanya.Contohnya yaitu industri cat dan industri
makanan khususnya roti,keduanya setiap tahun selalu menaikkan penjualan dengan
menaikkan kapasitas produksinya.Dari semua industri yang ada di Indonesia yang
membutuhkan GMS sebagai bahan baku,sebagian besar mereka masih mengimport GMS dari

1
M Rasyad R (1141620024)
Nicholaus A (1141620027)
Zaenal R (1141620044)
PRP GLYCEROL MONOSTEARATE

negara lain seperti China.Itu terjadi karena produksi Glycerol Monostearate dalam negri
masih cukup sedikit dan tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia yang cukup
besar.Maka dari itu pembuatan pabrik baru Glycerol monostearate di Indonesia diharapkan
dapat mengurangi import dari negara lain dan memajukan industri ester di Indonesia.

Ketersediaan bahan baku untuk pembuatan Glycerol Monostearate (GMS) ini cukup
memadai di Indonesia.Terdapat dua bahan baku utama dalam pembuatan GMS ini yaitu
Gliserol dan Asam Stearat.Berikut ini informasi mengenai kedua bahan baku utama
pembuatan GMS.

1. Gliserol
Gliserol adalah trihidroksi alcohol yang terdiri dari tiga atom karbon dengan rumus
molekul C3H8O3.Gliserol biasa disebut sebagai 1,2,3-trihidroksipropana atau
gliserin.Gliserol merupakan cairan tidak berwarna,tidak berbau,kental,higroskopis,dan
memiliki rasa yang manis seperti sukrosa.Gliserol cenderung tidak mudah teroksidasi
pada kondisi penyimpanan biasa,namun dapat terdekomposisi saat terjadi pemanasan.
(Rowe,2009).Berikut sifat fisika dan kimia dari gliserol.
Bentuk : Cair
Berat molekul : 92.094 g/mol
Titik didih : 290 oC
Densitas : 1,25 g/cm3
Pada produksi gliserol monostearat ini menggunakan gliserol dari PT Wilmar dengan
kandungan gliserol sebesar…..
2. Asam Stearat
Asam stearate adalah salah satu asam lemak yang mengandung gugus karboksilat dengan
rumus molekul C18H36O2.asam stearate juga biasa disebut octadecanoic acid,stearophanic
acid, dan cetylacetic acid.Asam stearate merupakan zat padat yang keras, berwarna putih
atau kuning pucat,sedikit mengkilap,suatu Kristal padat atau serbuk putih
kekuningan,memiliki aroma seperti lilin.Asam stearate umumnya juga tersedia dalam
bentuk cairan. (Rowe, 2009).Berikut sifat fisika dan kimia dari Asam stearate.
Bentuk : Cair
Berat molekul : 284,47 g/mol
Titik didih : 361 oC

2
M Rasyad R (1141620024)
Nicholaus A (1141620027)
Zaenal R (1141620044)
PRP GLYCEROL MONOSTEARATE

Densitas : 0,847 g/cm3


Pada produksi gliserol monostearat ini menggunakan asam stearat dari PT Wilmar.dengan
kandungan asam stearat sebesar…..

1.2 Data Analisis Pasar

Untuk menentukan suatu peluang pasar saat akan mendirikan sebuah pabrik,maka kita
harus mengetahui keadaan pasar yang ada pada saat ini.Oleh karena itu kita terlebih dahulu
mencari dan menganalisa data pasar yang meliputi data produksi,konsumsi,impor, dan ekspor
yang kemudian data tersebut dapat diproyeksikan ke tahun dimana kita akan mendirikan
pabrik tersebut.

1.2.1 Data Produksi


1.2.2 Data Konsumsi
Data konsumsi Glycerol monostearate di Indonesia didapatkan dari jumlah produksi
roti dan kue di Indonesia yang merupakan industri pengguna GMS yang cukup banyak.Kadar
GMS dalam roti itu sendiri sekitar 1,5 % dalam 1 Kg produk roti.Berikut ini data konsumsi
yang didapat.

Tahu Jumlah (Ton) Jumlah Pemakaian GMS


n (Ton)

2006 552.491,0 8.287,4

2007 536.091,0 8.041,4

2008 713.935,1 10.709,0

2009 851.096,7 12.766,4

2010 1.185.222,4 17.778,3

2011 1.561.347,3 23.420,2

2012 2.273.480,7 34.102,2


Sumber : kemenperin.go.id

Dari data pemakaian GMS yang didapatkan,dipresentasikan dalam bentuk grafik dan
digunakan metode regresi sehingga mendapatkan persamaan yang dapat digunakan untuk

3
M Rasyad R (1141620024)
Nicholaus A (1141620027)
Zaenal R (1141620044)
PRP GLYCEROL MONOSTEARATE

menghitung kisaran jumlah pemakaian GMS pada tahun 2022 yang merupakan tahun mulai
pengoperasian pabrik Glycerol monostearate ini.

Jumlah (TON) vs. Tahun Ke


40000
30000
Jumlah (TON)

20000
10000
0
1 2 3 4 5 6 7
Tahun Ke

Dari grafik tersebut didapatkan persamaan y = 4116,8 x + 23,771 dimana x adalah


tahun ke,sedangkan y adalah jumlah konsumsi GMS di Indonesia dalam ton/tahun.Dari
Persamaan tersebut dapat diestimasi konsumsi GMS di Indonesia pada tahun 2022 (tahun ke-
17) sebesar 70009,371 ton/tahun.

1.2.3 Data Impor


Data impor Glycerol monostearate di Indonesia didapatkan dari data impor Stearic
acid dan garamnya karena tidak ditemukan data untuk Glycerol Monostearate yang
spesifik.Data impor ini juga dapat mewakilkan data impor GMS di Indonesia karena sama-
sama berjenis ester.

No Tahun Jumlah (TON)

1 2014 5628.7

2 2015 5408.7

3 2016 4659.9

4 2017 4775.9

5 2018 4952.4

6 2019 5966.3

4
M Rasyad R (1141620024)
Nicholaus A (1141620027)
Zaenal R (1141620044)
PRP GLYCEROL MONOSTEARATE

Sumber : bps.go.id

Dari data impor GMS yang didapatkan,dipresentasikan dalam bentuk grafik dan
digunakan metode regresi sehingga mendapatkan persamaan yang dapat digunakan untuk
menghitung estimasi jumlah impor GMS pada tahun 2022 yang merupakan tahun mulai
pengoperasian pabrik Glycerol monostearate ini.

Jumlah (TON) vs. Tahun Ke


6000
Jumlah (TON)

4000
2000
0
1 2 3 4 5 6
Tahun Ke

Dari grafik tersebut didapatkan persamaan y = 12,431 x + 5188,5 dimana x adalah


tahun ke,sedangkan y adalah jumlah impor GMS di Indonesia dalam ton/tahun.Dari
Persamaan tersebut dapat diestimasi impor GMS di Indonesia pada tahun 2022 (tahun ke-9)
sebesar 5300.379 ton/tahun.

1.2.4 Data Ekspor


Data ekspor Glycerol monostearate di Indonesia didapatkan dari data impor Stearic
acid dan garamnya karena tidak ditemukan data untuk Glycerol Monostearate yang
spesifik.Data ekspor ini juga dapat mewakilkan data ekspor GMS di Indonesia karena sama-
sama berjenis ester.

No Tahun Jumlah (TON)

5
M Rasyad R (1141620024)
Nicholaus A (1141620027)
Zaenal R (1141620044)
PRP GLYCEROL MONOSTEARATE

1 2014 4481.7

2 2015 5064.8

3 2016 6461.1
Sumber : bps.go.id

Dari data ekspor GMS yang didapatkan,dipresentasikan dalam bentuk grafik dan
digunakan metode regresi sehingga mendapatkan persamaan yang dapat digunakan untuk
menghitung estimasi jumlah ekspor GMS pada tahun 2022 yang merupakan tahun mulai
pengoperasian pabrik Glycerol monostearate ini.

Jumlah (TON) vs. Tahun Ke


6000
Jumlah (TON)

4000
2000
0
1 2 3
Tahun Ke

Dari grafik tersebut didapatkan persamaan y = 989,65 x + 3356,6 dimana x adalah


tahun ke,sedangkan y adalah jumlah ekspor GMS di Indonesia dalam ton/tahun.Dari
Persamaan tersebut dapat diestimasi ekspor GMS di Indonesia pada tahun 2022 (tahun ke-9)
sebesar 12263.45 ton/tahun.

1.3 Penentuan Kapasitas Pabrik

Tampilkan tabel selisih antara supply dan demand. Deskripsikan juga kapasitas
ekonomis pabrik sejenis yang telah beroperasi secara komersil di dunia.

1.4 Penentuan Lokasi

Deskripsikan daerah yang akan dijadikan lokasi pendirian pabrik menggunakan 8


parameter yang telah dijelaskan di buku panduan. Tampilkan peta lokasi.

6
M Rasyad R (1141620024)
Nicholaus A (1141620027)
Zaenal R (1141620044)
PRP GLYCEROL MONOSTEARATE

BAB 2

TEKNOLOGI PROSES

2.1 Teknologi yang Tersedia

Deskripsikan teknologi-teknologi yang telah diterapkan pada pabrik sejenis. Jelaskan


dengan singkat dan padat rangkuman alur proses yang terdapat pada patent atau jurnal yang
digunakan sebagai referensi pada TA ini.

2.2 Seleksi Proses

Deskripsikan pertimbangan pemilihan salah satu proses dari sejumlah proses yang
telah dijelaskan di subbab 2.1 dengan mengikuti outline berikut ini. Baca dengan seksama
buku panduan terkait cakupan bahasan untuk subbab ini.

2.2.1 Efisiensi Proses


2.2.2 Keamanan Teknologi
2.2.3 Biaya

7
M Rasyad R (1141620024)
Nicholaus A (1141620027)
Zaenal R (1141620044)
PRP GLYCEROL MONOSTEARATE

Tabel 2.X Ringkasan Seleksi Proses (Caption)

Proses 1 Proses 2 Proses n


Status teknologi
Bahan baku
(bahannya apa, bukan
sumbernya dari mana)
Reaksi Kimia (isi
dengan Ada atau Tidak
Ada. Jika Ada,
cantumkan jenisnya
eksotermis atau
endotermis)
Katalis (Tuliskan
namanya)
Limbah
Senyawa
Jenis (B3,
Karsinogenik, tidak
berbahaya, dll)
Recycle/Reuse
(Jawab dengan Ya
atau Tidak)
Kondisi Operasi
Vessel/Reaktor
bertekanan tinggi
(Isi dengan Ya (X
bar) atau Tidak (X
bar). Jika ada lebih
dari satu
vessel/reaktor, pilih
yang tekanannya
lebih tinggi)
Vessel/Reaktor
bertemperatur
tinggi (Isi dengan
Ya (X0C) atau Tidak
(X0C). Jika ada
lebih dari satu
vessel/reaktor, pilih
yang temperaturnya
lebih tinggi)

8
M Rasyad R (1141620024)
Nicholaus A (1141620027)
Zaenal R (1141620044)
PRP GLYCEROL MONOSTEARATE

BAB 3

RANCANGAN PROSES

3.1 Uraian Proses

Deskripsikan dengan lengkap alur proses (kondisi operasi tiap alat dan semua reaksi
kimia yang terjadi) dengan membaginya dalam tiga subbab.

3.1.1 Perlakuan Awal Bahan Baku


3.1.2 Proses Utama
3.1.3 Pemurnian Produk

3.2 Diagram Alir Kuantitatif Massa

Diagram alir kuantitatif massa adalah ringkasan laju alir massa untuk setiap aliran
proses (tidak termasuk utilitas). Contoh diagram alir kuantitatif massa dapat dilihat pada buku
panduan.

Anda mungkin juga menyukai