Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS BUNG HATTA PT.
SAMATOR GAS INDUSTRI KENDAL

BAB II
DESKRIPSI PROSES

2.1 Blok Diagram


2.1.1 Blok Diagram Proses Pemurnian Udara

Gambar 2.1 Blok Diagram Proses Pemurnian Udara


2.1.2 Blok Diagram Proses Pemisahan Udara / Air Speration Plant

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Gajah Mada No. 19 Olo Nanggalo Padang (25143)
Email : ubhtekim@yahoo.com Telp (0751)7054257, 7051341 11
LAPORAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA PT.
SAMATOR GAS INDUSTRI KENDAL

Gambar 2.2 Blok Diagram Proses Pemisahan Udara / Air Speration Plant

2.1.2 Blok Diagram Proses Pemurnian Argon

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Gajah Mada No. 19 Olo Nanggalo Padang (25143)
Email : ubhtekim@yahoo.com Telp (0751)7054257, 7051341 12
LAPORAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA PT.
SAMATOR GAS INDUSTRI KENDAL

Gambar 2.3 Blok Diagram Proses Pemurnian Argon


2.2 Uraian Proses
2.2.1 Perlakuan Awal Bahan Baku

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Gajah Mada No. 19 Olo Nanggalo Padang (25143)
Email : ubhtekim@yahoo.com Telp (0751)7054257, 7051341 13
LAPORAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA PT.
SAMATOR GAS INDUSTRI KENDAL

Udara dari atmosfer masuk ke filter udara (F-10), karena adanya hisapan dari
kompresor tiga tingkat. Filter udara berfungsi untuk menghilangkan partikel debu
dari udara proses yang dapat mengganggu proses destilasi. Jika tidak difilter, debu
akan terakumulasi menjadi lumpur dalam proses selanjutnya,sehingga akan
menyebabkan penyumbatan pada alat proses dan penurunan kemurnian produk.
Tabel 2.1 Komposisi Bahan Filter Bag
MATERIAL KOMPOSISI
Serat stapler polyster 100%
Berat 500g/m2 ± 10%
Standart Berat 300 g/m2 to1000 g/m2
Permeabilitas udara 150-300 1/m2/s
N/5x20 cm
Lengkung 1200 kain 1400
Kekuatan Tarik
Pemanjangan Tarik (%) Lengkung 20 kain 30

Continue : 130
Temperatur (oC) Instan : 150
Anti Asam,Anti Alkali,Anti Anrasional,dan tidak mengandung unsur yang
mengharamkan

Udara yang keluar dari filter udara, masuk dalam kompressor (C-10) dengan
debit 10.000 Nm3/jam.Kompresor yang digunakan adalah kompresor sentrifugal,
kompressor sentrifugal merupakan peralatan mekanik yang digunakan untuk
memberikan energi kepada fluida udara sehingga udara dapat mengalir dari suatu
tempat ke tempat lain secara kontinyu.Kompressor sentrifugal merupakan kompressor
dinamik dengan prinsip kerja mengkonversikan energi kepcepatan udara yang
dibangkitkan oleh aksi/gerakan impeller yang berputar dari energi mekanik unit
penggerak menjadi energi potensial (tekanan) di dalam diffuser.

Spesifikasi kompressor udara PT.Samator Kendal:


Kecepatan Aliran :10.000 Nm3/ jam
Tekanan suction/masukan : -130 mm H2O (max -250 mm H2O)
Temperatur suction :30 oC
Kelembapan reltif :80%

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Gajah Mada No. 19 Olo Nanggalo Padang (25143)
Email : ubhtekim@yahoo.com Telp (0751)7054257, 7051341 14
LAPORAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA PT.
SAMATOR GAS INDUSTRI KENDAL

Tekanan discharge :5,7 kg/cm2 g


Temperatur discharge : > 40 oC
Dalam kompresor sentrifugal ini udara ditekan hingga tekanannya cukup untuk
mencapai tekanan di High Pressure Column (K-50). Sekeluar dari kompresor, udara
umpan mempunyai suhu 110oC dan tekanan 5,7 kg/cm2. Setelah keluar dari air
kompresor udara umpan masuk ke after cooler (H-13) untuk didinginkan dengan
media air pendingin sehingga waste gas mengalami kenaikan suhu menjadi 40oC.

2.2.2 Proses Pendinginan


Langkah selanjutnya adalah pendinginan. udara didinginkan dengan melewati
high level freon refrigerant (H-14). Alat ini adalah seperangkat alat penukar kalor dan
sistem ekspansi untuk mengatur sirkulasi freon dalam high level freon refrigerant (H-
14). Bahan pendingin yang digunakan adalah freon (R-22). Suhu udara umpan yang
keluar dari high level freon refrigerant adalah 17oC – 8 oC dan tekanan 5,4 kg/cm2.
Sebagian uap air yang ada dalam udara pada suhu tersebut telah mengembun.
Uap air akan terpisah di water separator yang dilengkapi dengan penangkap
kondensat, karena gaya berat sebagai kondensat dan udara keluar mengalir menuju
molecular sieve unit. Uap air harus dipisahkan dan dikeluarkan untuk menghindari
terbentuknya proses pembekuan uap air di dalam alat proses. Hal ini dilakukan karena
operasi pemisahan udara berlangsung pada suhu di bawah 0°C dan untuk
mendapatkan kemurnian produk yang tinggi.

2.2.3 Pemurnian Udara Tekan

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Gajah Mada No. 19 Olo Nanggalo Padang (25143)
Email : ubhtekim@yahoo.com Telp (0751)7054257, 7051341 15
LAPORAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA PT.
SAMATOR GAS INDUSTRI KENDAL

Setelah keluar dari high level freon cooler, proses selanjutnya adalah adsorbsi
CO2, H2O dan hidrokarbon (CH) yang ada di udara umpan. Kandungan impuritas
berupa CO2, sisa uap air dan hidrokarbon akan mengakibatkan terbentuknya hasil
samping yang dapat mempengaruhi kemurnian produk. Adsorbsi dilakukan di
molecular sieve tower (T-18 A/B). Alat ini terdiri atas 2 unit berbentuk vessel yang
bekerja secara bergantian dan mempunyai prinsip kerja adsorbsi secara fisis terhadap
polutan.

Gambar 2.4 Menara Moleculer Sieve Adsorber (M 07 A/B)


Sumber: PT. Samator Gas Industri Kendal (2017)

Mekanisme kerja molecular sieve tower sebagai pengadsorbsi dan

diregenerasikan tiap sekitar 3,5 jam secara bergantian. Reaktifasi molecular sieve
dapat dilakukan dengan heating, cooling, pressure rise, parrarel dan blowing.
Adapun proses reaktifasi molecular sieve tower adalah sebagai berikut :

1. Heating
Untuk membantu membersihkan adsorber dari pengotor (CO 2 dan
H2O) dengan pemanasan dan penguapan menggunakan waste gas dari
reactivation exchanger. Lama waktu proses ini adalah 75 menit.
2. Cooling

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Gajah Mada No. 19 Olo Nanggalo Padang (25143)
Email : ubhtekim@yahoo.com Telp (0751)7054257, 7051341 16
LAPORAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA PT.
SAMATOR GAS INDUSTRI KENDAL

Adsorber yang tersisa dikembalikan dalam keadaan semula dengan


didinginkan sampai pada temperatur kerja 40oC dengan waste gas dari cold
box. Lama waktu proses cooling ini adalah 105 menit.
3. Pressure rise
Penambahan tekanan pada tower yang direaktifasikan dengan udara
proses dari tower yang aktif (yang digunakan sebagai absorber udara proses),
sehingga tekanan dalam tower yang direaktifasi berubah dari 0,3 kg/cm 2
menjadi 5,3 kg/cm2 agar tower yang direaktifkan siap pakai. Lama waktu proses
pressure rise adalah 30 menit.
4. Paralel
Kedua tower bekerja bersama-sama agar tower yang direaktifasi dapat
digunakan secara normal untuk mengolah udara proses dan tower yang telah
digunakan agar siap direaktifasi. Lama proses paralel adalah 5 menit.
5. Blowing
Apabila tower yang direaktifasi sudah dapat beroperasi dengan normal, maka
tower lainnya siap untuk direaktifasi dengan membuang sisa udara proses ke luar,
sehingga tekanan berkurang menjadi 0,3 kg/cm2g.

Sebagai adsorben ditempatkan zeolit tipe moleculer sieve dan alumina gel.
Moleculer sieve ditempatkan di bagian atas sebagai pengadsorbsi CO 2 dan
hidrokarbon sedangkan alumina gel diletakkan di bagian bawah sebagai pengadsorbsi
uap air. Di unit ini pori-pori dari adsorber dapat menangkap partikel CO2, uap air dan
hidrokarbon yang ukurannya lebih kecil atau sama dengan pori-pori adsorber.
2.2.4 Pemisahan Udara
Setelah dilakukan pemurnian produk di menara molekuler sieve, udara yang telah
bebas dari uap air/H2O dan CO2 selanjutnya dialirkan ke dalam Coldbox.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Gajah Mada No. 19 Olo Nanggalo Padang (25143)
Email : ubhtekim@yahoo.com Telp (0751)7054257, 7051341 17
LAPORAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA PT.
SAMATOR GAS INDUSTRI KENDAL

Gambar 2.5 Alur proses pemiahan Udara


Sumber: PT. Samator Gas Industri Kendal (2017)

Di dalam coldbox ini di mulainya pemisahan udara yang terdiri beberapa tahap:
1. Pendinginan
Pendinginan terhadap udara umpan bertujuan untuk memperoleh kondisi udara
yang siap mencair. Pendinginan dilakukan dengan air exchanger (E-20) dengan
prinsip pertukaran kalor. Suhu udara masuk sebesar 22 - 27oC dan sebagai media
penukar kalor dimasukkan gas-gas yang keluar dari destilasi column. Gas tersebut
antara lain :
- crude argon bersuhu –185oC
- gas nitrogen dari atas Low Pressure Column dengan suhu –179oC
- gas nitrogen dari atas High Pressure Column bersuhu –144oC
- waste gas dengan suhu –178oC
-Refluks N2 Subcooler bersuhu -193oC
Karena adanya perbedaan temperatur antara gas-gas dari kolom destilasi dengan
udara umpan, maka terjadi perpindahan panas sehingga suhu udara turun menjadi –
168oC dan tekanan dari 5,4 kg/cm 2 menjadi 5,2 kg/cm2 sedangkan suhu gas-gas dari
kolom destilasi berubah menjadi berkisar antara 22 – 27oC.
Tahap proses pencairan menggunakan media pendingin nitrogen produk dari
puncak High Pressure Column dengan suhu –177°C dan tekanan 5,1 kg/cm 2.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Gajah Mada No. 19 Olo Nanggalo Padang (25143)
Email : ubhtekim@yahoo.com Telp (0751)7054257, 7051341 18
LAPORAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA PT.
SAMATOR GAS INDUSTRI KENDAL

Sebagian nitrogen produk dari puncak High Pressure Column masuk menuju Air
Exchanger (E-20), sehingga suhunya naik dari -168oC menjadi 22– 27°C.
2. Pembentukan produk
Langkah ini bertujuan untuk memisahkan udara umpan sehingga didapatkan
produk gas oksigen, gas nitrogen, dan crude argon melalui column ganda. column
destilasi terdiri dari 2 tingkat yaitu High Pressure Colum/HPC (K-50) dan Low
Pressure Column/LPC (K-51). Kedua kolom ini mempunyai prinsip kerja yaitu
pemisahan komponen udara berdasarkan titik didih masing-masing komponen
penyusun udara.
Dalam HPC terjadi proses rektifikasi yaitu kontaknya udara jenuh(udara umpan)
dengan refluk nitrogen cair yang mengalir ke bawah sampai didapatkan kondisi yang
mendekati kesetimbangan sehingga tahap pemisahan kedua fase dapat terbentuk.
Adanya perbedaan titik didih antara nitrogen –195,9oC dengan oksigen –182,90C
maka komponen oksigen yang lebih tinggi titik didihnya akan mencair terlebih
dahulu. Cairan yang kaya akan oksigen (rich liquid) akan turun terkumpul di bagian
bawah kolom. Sedangkan gas nitrogen akan naik ke puncak Column dan di bagian
tengah kolom terdapat gas nitrogen tak murni (waste gas) bersuhu –177 oC yang
digunakan sebagai fluida pendingin bagi produk nitrogen cair di refluk N2 sub cooler
(E-82).
Gas nitrogen yang terbentuk di atas kolom HPC, sebagian didinginkan dalam
Main Kondensor (E-70). Pendinginan diperoleh dari pertukaran panas dengan liquid
oksigen produk bersuhu –178oC yang berasal dari bagian bawah kolom bertekanan
rendah. Dari Main Kondensor liquid nitrogen sebesar 5660 Nm3/jam direfluk lagi
keatas High Pressure Column dan 1000 Nm3/jam dimasukkan ke Liquid Nitrogen
Subcooler (E-85) kemudian dialirkan ke storage tank sebagai produk nitrogen dengan
suhu –1910C.
Rich liquid dari dasar High Pressure Column dengan suhu –172oC dan tekanan
5,2 kg/cm2 menuju ke Rich Liquid Subcooler (E-81). Di Rich Liquid Subcooler, rich
liquid melakukan pertukaran panas dengan waste gas dari Low Pressure Column
bersuhu –1930C sehingga keluar dari subcooler ini, rich liquid mempunyai suhu –

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Gajah Mada No. 19 Olo Nanggalo Padang (25143)
Email : ubhtekim@yahoo.com Telp (0751)7054257, 7051341 19
LAPORAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA PT.
SAMATOR GAS INDUSTRI KENDAL

1740C. Sebagian rich liquid dimasukkan ke bagian tengah Low Pressure Column
sebagai umpan dan sebagian lagi dimasukkan ke Argon Kondensor (E-75) sebagai
penukar panas.
Pemisahan tahap akhir terjadi di Low Pressure Column (K-51). Gas nitrogen
terbentuk pada puncak kolom, waste gas pada tengah bagian atas, crude argon pada
tengah bagian bawah dan oksigen pada bagian bawah. Cairan oksigen akan jatuh
menuju bagian dasar dari kolom ini. Sebagian cairan oksigen produk sebesar 4000
Nm3/jam diambil sebagai produk oksigen cair untuk dimasukkan ke Produk Liquid
Subcooler (E-84) sehingga mencapai titik didihnya untuk kemudian dimasukkan ke
storage tank pada suhu –183oC. Produk oksigen cair ini mempunyai kemurnian
99,6 %. Sedangkan sebagian produk oksigen cair ini dikembalikan sebagai refluk
setelah dilewatkan Oksigen Filter (T-96). Refluk ini berfungsi sebagai penukar panas
dengan nitrogen produk dan untuk meningkatkan kemurnian produk dari kolom. Gas
nitrogen pada puncak Low Pressure Column diambil sebagai produk setelah
dilewatkan di Air Exchanger (E-20) dan crude argon dimasukkan dalam Kolom
Argon(K-55) untuk proses separasi selanjutnya.
3. Pemurnian Produk Argon
Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk memurnikan crude argon sehingga
dihasilkan produk argon cair dengan kemurnian tinggi. Crude argon yang keluar
sebagai produk pada bagian tengah Low Pressure Column yang digunakan sebagai
udara pendingin pada air exchanger (E-20), masih memiliki kandungan impuritas
oksigen sebesar 88 - 90% sehingga perlu tahap pemurnian untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik yaitu produk argon cair dengan kandungan impuritas maksimal 1
ppm oksigen dan 1 ppm nitrogen.
Crude argon akan dipisahkan dari oksigen pada Kolom Argon (K-55).Crude
argon kontak dengan rich liquid dengan suhu yang lebih rendah sehingga terjadi
pertukaran panas yang diikuti terbentuknya fase kedua atau kesetimbangan. Tahap
pemisahan akan terbentuk pada saat crude argon cenderung mengumpul di atas
oksigen di dalam kolom argon, karena titik didih argon yaitu –185,9oC lebih rendah

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Gajah Mada No. 19 Olo Nanggalo Padang (25143)
Email : ubhtekim@yahoo.com Telp (0751)7054257, 7051341 20
LAPORAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA PT.
SAMATOR GAS INDUSTRI KENDAL

dibanding dengan oksigen yaitu –182,9oC. Sejumlah rich liquid bersuhu –174oC dari
High Pressure Column dilewatkan melalui Argon Kondensor (E-75) untuk membantu
proses pendinginan dan sebagai refluk, dimana rich liquid yang yang teruapkan
dikirim kembali ke bagian tengah dari Low Pressure Column.
Sebagian besar crude argon akan terbentuk di puncak kolom dan didinginkan
hingga cair dengan pertukaran panas dengan rich liquid yang diuapkan di Argon
Kondensor (E-75) kemudian dikembalikan ke Argon Kolom sebagai refluk. Sisa dari
crude argon turun dari kolom argon dan cairannya dikembalikan ke Low Pressure
Column (K-51).
Gas crude argon bersuhu –185oC yang keluar dari Kolom Argon (K-55)
dipanaskan hingga temperatur 22 – 27oC di Air Exchanger (E-20) oleh pertukaran
panas dengan udara umpan yang masuk dan menuju unit pemurnian untuk
mendapatkan argon dengan kemurnian yang tinggi.
Di unit pemurnian, gas crude argon masuk ke suction snubber kemudian ditekan
di Argon Compressor (C-70) hingga kira-kira 3,5 kg/cm2 dan setelah gas hidrogen
ditambahkan dari hidrogen plant antara 2-5 Nm3/jam, gas crude argon ini masuk ke
Dust Filter (F-70) untuk menghilangkan impuritas yang terkandung didalamnya,
kemudian menuju Deoxo Tower (T-71). Crude argon setelah ditambahkan gas
hydrogen dan oksigen yang terkandung di dalamnya diubah menjadi uap air dengan
reaksi katalitik.
2H2 + O2 2H2O
Setelah keluar dari Deoxo Tower, gas crude argon yang telah dihilangkan
oksigennya lalu didinginkan secara bertahap. Gas crude argon yang oksigennya telah
dihilangkan disebut deoxo argon.
Langkah pertama deoxo argon didinginkan di Air Cooler (V-72) dengan media
pendingin berupa udara hingga mencapai suhu 150oC. Tahap kedua didinginkan di
Water Cooler (H-72). Di sini deoxo argon melakukan pertukaran panas dengan
cooling water hingga suhu turun menjadi 40oC. Setelah itu deoxo argon masuk ke
Water Separator (B-72) untuk memisahkan air yang terbentuk selama proses
pendinginan di Water Cooler (H-72). Tahap terakhir pendinginan dilakukan di Freon

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Gajah Mada No. 19 Olo Nanggalo Padang (25143)
Email : ubhtekim@yahoo.com Telp (0751)7054257, 7051341 21
LAPORAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA PT.
SAMATOR GAS INDUSTRI KENDAL

Cooler (H-73) hingga suhu 17oC dan dilewatkan water separator (B-73) untuk
memisahkan air kondensasi yang terbentuk selama proses pendinginan. Dari water
separator, deoxo argon menuju Argon Dryer (T-78 A/B) untuk dimurnikan.
Argon Dryer (T-78 A/B) terdiri atas dua tower yang berisi alumina gel sebagai
adsorber. Argon dryer berfungsi untuk menghilangkan uap air yang masih terkandung
di dalam deoxo argon sehingga argon yang dihasilkan diharapkan mempunyai
kemurnian yang tinggi. Pemurnian argon lebih lanjut dilakukan dengan cara
didinginkan dan dicairkan di Argon Reboiler (E-66) dengan pertukaran panas yang
bertipe shell and tube. Suhu gas argon masuk reboiler adalah 25 oC sehingga suhu
keluar reboiler -179oC.
Gas argon yang keluar dari Argon Reboiler masuk ke bagian tengah Pure Argon
Colomn (K-56) sebagai umpan. Pada puncak kolom, hidrogen dan nitrogen yang
masih tersisa sebagai waste gas dibuang ke atmosfer sedangkan argon dengan
kemurnian yang tinggi akan jatuh ke dasar kolom. Produk argon cair dengan debit 60
Nm3/jam sebelum masuk ke storage tank terlebih dulu dimasukkan ke Argon Reboiler
(E-66) sebagai media penukar kalor dengan gas argon yang akan masuk ke pure
argon kolom. Pure Argon Kolom dilengkapi dengan Pure Argon Kondensor (E-76)
yang di dalamnya terdapat saluran untuk gas nitrogen tak murni dari bagian tengah
High Pressure Column. Gas nitrogen yang tak murni ini berfungsi sebagai media
pendingin di Pure Argon Kondensor (E-76).

2.2.5 Penyimpanan Hasil Produk


a.Produk LONA (Liquid Oksigen, Nitrogen dan Argon) ke storage tank
Setelah liquid oksigen,liquid nitrogen, dan liquid argon dihasilkan, maka akan
ditampung dalam storage tank. Dimana untuk liquid oksigen dibutuhkan pompa
karena oksigen cair ini dihasilkan pada Coloumn atas bagian bawah. Untuk liquid
nitrogen dan liquid argon tidak dibutuhkan bantuan pompa karena liquid nitrogen
dihasilkan pada kolom bawah bagian atas dan argon dihasilkan pada kolom atas
bagian tengah sehingga sudah bertekanan tinggi. (Tekanan untuk liquid argon adalah
2,7 kg/cm2g dan tekanan nitrogen cair adalah 5,1 kg/cm2).

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Gajah Mada No. 19 Olo Nanggalo Padang (25143)
Email : ubhtekim@yahoo.com Telp (0751)7054257, 7051341 22
LAPORAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA PT.
SAMATOR GAS INDUSTRI KENDAL

 Kapasitas tangki O2=208.000 m3 (P= 1 kg/cm3 )


Pabrik samator kendal mempunyai 2 tangki produk O 2 sehingga untuk total
oksigen yang dapat ditampung sekitar 416.000 m3
 Kapasitas tangki N2=168.000 m3 (P=2,4 kg/cm3)
Produk N2 mempunyai 3 tangki sehingga total nitrogen yang bisa
ditampung sekitar 504.000 m3
 Kapasitas tangki Ar=17.000 m3 (P= 1 kg/cm3)
Pabrik samator kendal hanya mempunyai 1 tangki penampung produk
argon.
b. Transfer Liquid dari Storage Tank ke Lorry Tank,PGS,dan Tabung
Produk LONA setelah masuk ke dalam storage tank akan dialirkan menuju
lorry tank dengan menggunakan pompa. Untuk mengurangi tekanan atau
menstabilkan tekanan dalam lorry tank, maka gas dalam lorry tank dikeluarkan.
Untuk mengetahui bahwa lorry tank sudah penuh adalah dengan keluarnya liquid
melalui trycock atau dengan penunjukkan level gauge.
Penyimpanan tabung produk yang digunakan PT SAMATOR Kendal antara
lain :
1.Portable Gas Supplly
Dipergunakan untuk menyimpan produk liquid gas dengan kapasitas 130 m 3
Alat PGS ini dilakukan dengan cara di vacum dan sekelilingnya di beri isolator
perlite, tekanan pada portable gas supply adalah 45 kg/m3
2.Tabung Produk
Digunakan untuk menyimpan liquid gas murni dengan volume tabung 40 liter
dan tekanan 150 kg/m2.Tabung ini memiliki kapasitas 6 m3. Produk LONA
dimasukkan ke dalam tabung produk dalam bentuk gas bertekanan dimana
diperlukan peralatan pompa high pressure dan vaporiser. Dengan vaporiser ini,
produk LONA masuk kedalam tabung produk dalam bentuk gas, dimana sebelum
dilakukan pengisian tabung diperiksa terlebih dahulu baik kondisi fisik untuk
mengetahui kemungkinan adanya korosi yang dapat menimbulkan lubang-lubang
pada permukaan silinder, maupun perubahan fisik seperti benjol, peot, bekas terbakar

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Gajah Mada No. 19 Olo Nanggalo Padang (25143)
Email : ubhtekim@yahoo.com Telp (0751)7054257, 7051341 23

Anda mungkin juga menyukai