Kondisi Operasi :
Arus ke TST 1. Neraca Massa komponen C11H22O11 H20 Inert Urea ZA Jumlah Rho kg/L 1.587 1 1.5 1.33 1.77 kg/j Fv L/j *Fv 65655.3369 41370.7227 65655.3369 287242.0989 287242.0989 287242.099 57448.4198 38298.9465 57448.4198 410.5800 308.7068 410.58 410.5800 231.9661 410.58 411167.0155 367452.4409 411167.016
Menentukan densitas campuran : rho-camp = i * Fvi / Fvi rho-camp = 1.1190 kg/L Menghitung flow rate campuran : Fv campuran = sigma Fi / rho campuran Fv campuran = 367452.4409 L/jam 2. Dimensi Mixer Diambil waktu tinggal dalam mixer = =
3 367.4524 m /jam
10 menit =
=
3 61.2421 m
0.1667
V Fv
V Fv.
= 61242.07349 L
3 Over design 10 % sehingga volume mixer = Vm = 67.3663 m = 3.141592654 ft/m = 0.3048 inch/ft = 12 Mixer yang digunakan didekati dengan kolom berbentuk silinder tegak, sehingga : V = /4 *D^2*H
perancangan ini memilih D = H, sehingga : V = /4 *D^3 3 /4 *D^3 = 67.3663 m D= 4.4101 m D= 173.6270 in Diameter yang diperoleh adalah diameter luar (OD) mixer, selanjutnya dipilih ukuran tangki standard Dari tabel 5.7 Brownell & Young diperoleh = 180 in Dipilih OD = 180 in = 4.572 m H= 180 in = 4.572 m Asumsi awal tebal plat = 5/8 in Mencari diameter dalam mixer, ID = OD - 2t = 178.75 in = Luas Penampang mixer, 2 At = /4 ID^2 = 16.1901 m 0.625 in 4.54025 m
3. Menghitung Tinggi Cairan Asumsi bahwa tinggi cairan adalah 1.1 kali tinggi cairan dalam shell dengan tangki flat bottom : h = 1.1 Vcairan / At = 4.1610 m 4. Menentukan Tekanan Design Prarancangan ini dibuat dengan menggunakan faktor keamanan 20% terhadap tekanan operasi, shg : Pdesign = 1.2 * Poperasi Poperasi = Phidrostatis + 14.7 psia Phidrostatis = *g*h Penentuan tekanan design dihitung berdasarkan urutan-urutan sebagai berikut : a) Menghitung tekanan hidrostatis
berat V
1.1190 kg/L = =
3 1118.9666 kg/m
Phidrostati m .g.h s
45675.07764 Pascal =
6.6244 psia
b) Menghitung Tekanan Operasi Poperasi = Phidrostatis + 14.7 psia Poperasi = ( 6,6244+ 14.7 ) psia Poperasi = 21.3244 psia c) Menghitung Tekanan Design Pdesign = 1.2 * Poperasi Pdesign = 1.2 * 21.3244 psia Pdesign = 25.5893 psia Pdesign = (25,5893 - 14.7) psig Pdesign = 10.8893 psig
Menentukan Bahan Konstruksi Mixer Dipilih bahan konstruksi, yaitu Carbon Steel SA-283 grade C Allowable stress (f) = 12650 psia Sambungan yang dipilih = double welded butt joint Efisiensi sambungan = 80% Corrosion allowance = 1/8 in = 0.125 in Selanjutnya dihitung tebal shell minimum yang dibutuhkan :
t P.r o C f.E 0.6.P
t=
Tebal shell minimum yang dibutuhkan = Maka digunakan ketebalan plat 5/8 in =
Perancangan Dimensi Head Menentukan jenis dan ukuran Head dan Bottom Mixer Pertimbangan yang dilakukan dalam pemilihan jenis head meliputi : 1. Flanged & Standard Dished Head umumnya digunakan untuk tekanan operasi rendah, harganya murah dan digunakan untuk tangki dengan diameter kecil 2. Torisperical Flanged & Dished Head digunakan untuk tekanan operasi hingga 15 bar dan harganya cukup ekonomis 3. Eliptical Dished Head digunakan untuk tekanan operasi tinggi dan harganya cukup mahal 4. Hemispherical Head digunakan untuk tekanan operasi sangat tinggi. Kuat dan ukuran yang tersedia sangat terbatas Dari pertimbangan-pertimbangan diatas dan tekanan operasi perancangan yang dibuat, maka dipilih bentuk torispherical Flanged & Dished Head :
OD
OA
icr
B sf
ID a
r
Diameter luar kolom, Do = 173.6270 in Dari Tabel 5.7 Brownell, Do terdekat = 180 in, sehingga diperoleh : icr standard = 11 in = 11 in r standard = 170 in = 170 in ID = 178.75 in icr = 13 3/4 ID 178.75
0.061538462 > 6%
W = 1.732806741
th P.rc.W C 2.f.E - 0.2.P
th = 0.2835 in Dari tabel 5.6 Brownell & Young, untuk th = 5/8 in = maka digunakan sf = 2 in ID = OD - 2*th ID = 178.75 in = 4.54025 m
b rc -
0.625 in
(rc - irc)2
ID - - icr 2
b = OA = t + b + sf
31.6585 in OA =
34.2835 in
3 Vhead = 50469.25276 in =
Bahan untuk head sama dengan bahan dinding mixer Volume mixer total adalah : 1 2 V R p (ID ) Z R 2 * Vhead
4
3 Vmixer = 4617984.236 in = 3 75.6752 m
61.2421
m3
Sehingga volume ruang kosong termasuk over design adalah : V ruang kosong = ( V mixer - V cairan ) / V mixer = 0.1907 = 19.0725% Menentukan tinggi cairan di dalam mixer : Vcairan di shell = V cairan - V sebuah head m3 = 60.4150
2 At = 16.1901 m Jadi tinggi cairan pada bagian shell adalah :
h shell
V cairan di shell At
3.7316 m
Sehingga tinggi cairan total dalam mixer adalah : h total = h shell + b + sf h total = 4.5865 m =
180.5721 in
Ternyata tinggi cairan total dalam mixer > tinggi cairan pada hitungan awal, maka
m berat V
1.1190 kg/L =
1118.9666 kg/m3
50346.64011 Pascal
Pdesign = 1.2*Poperasi Pdesign = 1.2* 22.0019 psia Pdesign = 26.4023 psia Pdesign = (20.7465 - 14.7) psig Pdesign = 11.7023 psig Selanjutnya dihitung tebal shell minimum yang dibutuhkan :
th =
0.2953 in
sehingga digunakan tebal head standard = 5/8 in Menentukan Luas Muka mixer Luas muka mixer untuk tebal head < 1 in, digunakan persamaan 5-12 Brownell & Young, 1959
De OD OD 2 2.sf ic r 42 3
De =
A total = A shell + 2*A tiap head A total = phi*D*H + 2*(phi/4 De^2) 2 A total = 161190.111 in Perancangan Pengaduk
2 103.993412 m
Dipilih jenis flat blade turbine impellers, karena turbine memiliki range volume yang besar dan dapat digunakan untuk kecepatan putaran yang cukup tinggi, sehingga dipilih : a) Pengaduk : Flat Blade Turbine b) Jumlah sudut (blade) : 6 c) Jumlah baffle : 4 (terpisah 90 satu sama lainnya) d) wi / Di = 1/6 e) Di / ID = 1/3 f) zi / Di = 3/4 g) lebar baffle = 1/10 ID h) lebar pengaduk = 1/4 Di (tabel 8.2 & fig 8.15 Rase, 1977) Jadi dengan ID= 178.75 Di = ID/3 = 59.58333333 wi = Di/6 = 9.930555556 zi = 3Di/4 = 44.6875 Wb = ID/10 = 17.875 L = Di/4 = 14.89583333
wb
in, diperoleh in in in in in
Zl
L wi Zi Di
Zr
Dt
Dt
Keterangan : Dt = diameter mixer = Di = diameter pengaduk = Zr = tinggi mixer = Zl = tinggi cairan dalam mixer = Zi = jarak pengaduk dari dasar mixer = wi = tinggi pengaduk = L = lebar pengaduk = wb = lebar baffle =
in in in in in in in in
= = = = = = = =
Menentukan Kecepatan Putaran dan Power Pengaduk Untuk menentukan jumlah pegaduk yang digunakan, dipakai persamaan :
Jumlah pengaduk WELH ID (Rase,1977 )
dengan :
WELH = ID = Sg =
water equivalent liquid height = Zl.Sg diameter dalam mixer, in specific height
Sg =
camp Air, 4 oC
1.1190
WELH = Zl*Sg WELH = 202.059805 in Sehingga jumlah pengaduk = Kecepatan Putaran Pengaduk
N 600 * Di(ft) WELH 2 * Di(in)
1.1
1 Pengaduk
600/phi*Di = (welh/2Di)^0.5=
38.4741 1.3022
N = 50.09929225 rpm Dipakai motor Fixed Speed Belt (single reduction gear with V belt) dengan kecepatan putaran standard N = 52 rpm ( tabel 8.9 Rase, 1977 ) Keuntungan memakai motor jenis ini adalah harganya murah dan mudah mengganti bagian-bagian yang rusak Menghitung power dari Pengaduk Viskositas larutan umpan masuk mixer komponen Rho kg/L kg/j , cp ln i wi * ln i
1.59 65655.3369 1.00 287242.0989 1.50 57448.4198 1.33 410.5800 1.77 410.5800 411167.0155
ln m = wi * ln i m = = Di = Ni =
Re .N.Di
0.1326 = = = =
1945259.686
Dengan menggunakan fig 8.7 Rase, 1977, dipilih kurva 2 dan diperoleh Np = 4.5
Np Pa .Ni 3 .Di 5 Pa Np * * Ni 3 * Di 5
2 3 Pa = 2.60243E+11 g.cm /s =
26.0243 kW
Efisiensi motor elektrik untuk Pa = 26,0243 kW, = 72% (fig.4.2 Ulrich, 1984) 6.8536 / 0.72= 36.1448 kW = 48.4702 HP Dipilih motor dengan power standard P = 60 HP ( standard NEMA, Rase & Barrow 1957, p.358 ) Mengecek Waktu pengadukan Sempurna Kriteria untuk pengadukan sempurna : ( Rase 1977, p.336 ) QR = kecepatan sirkulasi, m /jam dengan : Fv = debit kecepatan umpan masuk mixer, m3/jam Untuk turbin dengan 6 blade dan wi = 1/5 Di
3
QR > 10 Fv
N QR
0.93 ID Di
Fv =
3 367.4524 m /jam
0.002507952 jam
9.028628059 detik 10
Waktu tinggal dalam mixer () = 0.1667 jam = Waktu pengadukan sangat singkat dibandingkan waktu tinggal di dalam mixer, sehingga keadaan uniform bisa dianggap langsung tercapai dalam mixer.
MIXER - 01
jam
7.3019 psia
m m= m m m m m m
4.96400667 ft
wi, bagian
menit