EP
Makeup Demint
Cooling Water
Fly ash ash WWTP Inlet
Silo
Cooling Water
Bottom ash
Silo Outlet
Pnumatic Flyash
Transport
Boiler di PLTU
Skema Water Tube Boiler
Boiler di Pabrik Gula
Steam output. 17 atm,
325oC
Bagas, dr
gilingan
320oC
180oC
300oC
70oC
280oC
Tubes
Four-pass Fire tube Boiler
Flue gas
430oC
315oC
260oC
260oC
15
10
0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0
•Safety
•Capacity
•Efficiency
•Preservation of Capital
•Ecology and Environment
The Need For Water
Management
•Heat (Energy)
•Metal (Equipment)
•Water (Heat Transfer Fluid)
•Problems
Operational Problems
1. Pitting
2. Scale/Sludge
3. Corrosion
4. Carryover
ROI (Return on
Investment)
• COST Vs. Payback
• Reductions in Energy
Consumption
• Water & Sewerage
Conservation
• Reduce Maintenance
Time and Cost
• Capital Preservation
Through Equipment
Preservation
• Reduced Down Time
and Production Loss
Pengolahan air umpan dan air boiler
serta pengelolaannya
Lime-soda softening
Pengendapan dengan penambahan bahan kimia
yang mampu bereaksi dengan mineral yang
terlarut dan membentuk partikel padat tersuspensi
yang berat, penambahan Ca(OH)2 dan Na2CO3
pada air dengan kesadahan yang tinggi.
Padatan > 100 mm Padatan > 8 mm Padatan lumpur
< 8 mm
Effluent
Bar Racks Bar Screen Pra Sedimentasi
Inlet
/ Ekualisasi
Koagulasi
Sedimentasi Filtrasi
Flokulasi
Lumpur
Ion exchange —
Menghilangkan / mengganti ion-ion pembentuk kerak
(terlarut) dengan ion-ion yang lain melalui proses
adsorbsi dengan melewatkan air umpan boiler melalui
resin alam atau sintetis, sehingga ion-ion yang punya
tendensi membentuk kerak dapat diminimalkan
jumlahnya.
H 2O
External Water Treatment
KALSIUM / Ca :
Pengendapan CaCO3 membentuk kerak berjalan cepat bila
air umpan boiler mengandung Ca(HCO3)2
Hadirnya garam CaSO4 (lebih mudah larut dibanding
CaCO3) menandakan perlakuan (treatment) air boiler
kurang memadai
Semua tata cara internal treatment bertumpu pada
pengendapan garam Ca dalam bentuk selain CaSO4
Pembentukan Kerak Dalam Boiler
MAGNESIUM / Mg :
Pembentukan kerak oleh garam Mg biasanya lebih mudah
dicegah dari pada garam Ca
Secara normal Mg mengendap dalam bentuk MgOH
• Garam Mg yang dijumpai pada kerak boiler adalah MgOH,
MgSiO2, dan Mg fosfat
• Kerak magnesium fosfat tidak terlalu keras tetapi magnesium
silikat sangat keras dan terbentuk di daerah perpindahan
panas tinggi
Kerak Dalam Boiler
SILIKA:
• Pencegahan kerak silika biasanya dilakukan dengan external
treatment. Internal treatment diarahkan untuk mencegah
terjadinya kerak silika dengan menjaga konsentrasi alkali dan
residu fosfat dalam air boiler yang tinggi
– Kerak silikat sangat keras dan menjadi penghalang perpindahan
panas
– Konsumsi bahan bakar meningkat 3 kali lebih banyak dari
konsumsi bila jenis kerak ―normal‖ pada tebal yang sama
Kerak Dalam Boiler
Pencegahan garam Ca dan Mg agar tidak
menempel pada permukaan pipa pemanas:
• Diendapkan kedalam bentuk lumpur dan dijaga
lumpur tetap fluid sehingga mudah dibuang lewat
blowdown
• Dipertahankan tetap larut atau yang mengendap
dapat larut kembali
DISPERSANT
Bahan Kimia Pengendap Garam Pembentuk Kerak:
DISPERSANT
• POLYACRYLATE
– Bagus untuk melembutkan kalsium karbonat
– Membentuk lumpur ringan dan tak melekat
– Mampu mendispersikan garam fosfat pada alklinitas rendah.
• POLYMALEIC
– Pemodifikasi kristal kalsium karbonat dan garam fosfat
– Pembersih kerak kalsium dan fosfat yang bagus
– Polimer yang stabil dan mampu mengangkat kerak dari
permukaan metal ke dalam air
Bahan Kimia Pengendap Garam Pembentuk Kerak:
DISPERSANT
• POLYMETHACRYLATE
– Berekasi seperti Polyacrylate
– Jangan diberikan berlebihan karena dapat terurai
– Lebih aktif dari pada Polyacrylate terhadap garam kalsium.
• SULFONATED COPOLYMER
– Dispersant anionik bermuatan tinggi
– Mampu secara spesifik mengikat ion metal (besi) menjadi
senyawa larut dalam air boiler
• CARBOXYLATED COPOLYMER
– Dispersant sangat aktif mensuspensi garam kalsium dan
endapan besi
Bahan Kimia Pengendap Garam Pembentuk Kerak:
DISPERSANT
• TERPOLYMER
– Sebuah polimer kombinasi mengandung gugus karboksilat,
sulfonat, dan nonionik
– Memiliki tiga macam dispersant:
• Asam kuat (sulfonat) untuk menolak muatan pada permukaan partikel
• Asam lemah (karboksilat) untuk mengikat muatan pada permukaan
partikel
• Non ionik untuk menyebarkan muatan pada permukaan partikel
– Mampu mendisperikan lumpur oksida besi yang terhidrasi dan
tak terhidrasi
– Mendispersikan garam fosfat dan kalsium dalam bentuk
tricalcium phosphate dan hydroxyapatite.
Bahan Kimia Pengendap Garam Pembentuk Kerak:
DISPERSANT
• Cara pemasukan:
– Dispersants sebaiknya diberikan secara kontinyu kedalam
aliran air umpan/make-up agar dapat selalu memasok
kebutuhan reaksi pengendapan yang terjadi
– Karena tidak ada alat penguji yang praktis maka pemberian
dijalankan proporsional dengan jumlah air make-up, air
umpan, atau lainnya yang mudah diukur
Bahan Kimia Pengendap Garam Pembentuk Kerak:
DISPERSANT
• Penambahan dispersant:
g/Day Dispersant =
(Dosis yang diperlukan, ppm) × ton Make Up/Day
ATAU
• Dosis (ppm) = (feed hardness x F) + (Feed iron x 20)
– F = 23 untuk boiler s/d to 35 bar g (500psi),
– F = 24 untuk 35 - 40 bar (500 - 600psi),
– F = 26 untuk 41 - 44 bar (600 to 650psi),
– diatas 44 bar (650psi) tambah extra 1 per 3 bar (50psi) ke nilai F = 26.
Meminimalkan Terbentuknya
Kerak Dengan Penambahan
Bahan Kimia (2)
CHELANT
Bahan Kimia Penahan Garam Pembentuk Kerak
Tidak Mengendap : CHELANT
FOSFAT
Phosphate Treatment untuk
Drum-Recirculating Boilers
• Tujuan
– Pencegahan terbentuknya kerak
– Pengendalian pH
– Mengurangi ancaman korosi caustic
• Macam Treatment
– Coordinated Phosphate Treatment
– Congruent Phosphate Treatment (CPT)
– Equilibrium Phosphate Treatment (EPT)
Phosphate Treatment
• Pencegahan:
– Deaerasi dan pembuangan gas non condensable
sebelum pemanas air umpan tekanan tinggi
• Treatment baku:
– Pemberian amines pembentuk film
– Pemberian amines penetral asam dan penaik pH
• Injeksi ammonia (NH3 ) atau amine ke kondensat untuk
meningkatkan pH dari 9.2 ke 9.6 untuk all-ferrous
systems dan dari 8.8 ke 9.1 untuk sistem metal
campuran
Meminimalkan Ancaman Korosi:
Condensate System Filming Amine
• Bahan aktif: Morpholine dan Cyclohexylamine.
• Fungsi dan sifat:
– Pembentuk film penolak air ( water repellent)
– Mampu bekerja sampai tekanan 400 bar g
– Menetralkan CO2 dalam kondensat
– Lapisan film menghalangi permukaan metal dari
jangkauan oksigen
– Mampu membersihkan kotoran korosi pada pipa.
• Hati-hati pada pemakaian awal, kotoran yang terlepas
dari pipa dapat membuntu steam traps dan filter
Meminimalkan Ancaman Korosi:
Condensate System Filming Amine
• Dosis:
– Awal, berikan rendah untuk membersihkan
permukaan pipa. Pemberian didasarkan pada rate
steam.
– Setelah kadar Fe dalam steam stabil, dosis naikkan
pelahan sampai pH dalam kondensat 7.5 - 8
tercapai.
– JANGAN MELEBIHI pH 9.0
Meminimalkan Ancaman Korosi: Oksigen
Dosis:
Hasil terbaik diperoleh dengan pemberian kontinyu
sebanding dengan rate air umpan
Dapat digunakan untuk menghilangkan khlor bebas
Berikan untuk menghasilkan kadar 30 - 70ppm
Sulfit dalam air boiler
Laju dosis variabel tergantung suhu air umpan.
Meminimalkan Ancaman Korosi:
Mechanical Carry-Over
Terikutnya butiran air dalam steam yang keluar
dari boiler drum.
Merupakan ukuran efisiensi pemisahan cair-gas
pada beban, drum level, dan kondisi kimia boiler
tertentu
Boiler Carry-Over dalam Steam Systems