Oleh :
Anhari
Ferdinand Hanif
Rizal Sugiman
1982
Taken over by
PT Sinar Laut 1991 Wilmar Group. As
established on Mini Refinery and
01 March 1982 Copra Crushing
1995 Plant
ISO 9001:2015
Quality Management System
SMK3 HVO
Safety Management System Hydrotreated Vegetable Oil
BPOM
Utility
Water Treatment Plant
Proses di WTP
NaOH
Catdridge Filter
1&2
KLARIFIKASI
FILTRASI
DEMINERALISASI
WTP
Klarifier
Tangki
Vakum Tawas
NaOH N.8173 Sand Carbon Catridge
Sungai Fiter
Fiter Filter
Water
Basin
Demin
Tank 1a
Kation Anion
Double Degasifie
demin 2 r
Mixbed
WTP
Klarifikasi
Klarifikasi adalah proses penjerniaan air dengan cara Tawas
menginjeksi air dengan Tawas, NaOH dan
Polimer(N.1783) sebagai pembentuk flocculant dan • Sebagai pembentuk Koagulan
memisahkannya di kualifier.
NaOH
Hal yang harus di perhatikan di clarifier :
Level sludge harus dijaga minimal / maksimal • Penetral PH
berkisar 2 meter dari level air bersih.
Sludge dibuang secara berkala minimal per 1 hari
N.8173
Sluge berfungsi sebagai penyaring / penahan
flok-flok yang baru terbentuk. • Pembentuk Koagulan
Catridge Filter
Parameter Control Filtrasi
• berfungsi untuk menyaring air dari
pH 6,5- 7 kandungan pasir, lumpur, tanah, dan
Turbidity < 2 NTU partikel kotoran.
Iron < 0,3 PPM
Perbedaan Tekanan In
0,5 Bar Max
& Out
WTP
Back Wash
Ke Parit
jernir(bersih), dilakukan selama 20 menit.
Backwash teratur dilakuakn dengan melihat presure inlet air masuk
dan outlet air keluaran memiliki selisih 0.5 bar. In
Tahapan Rinsing
Ringsing
Ke Parit
ouletnya keluar ke parit.
Out
WTP
Demineralisasi
Demineralisasi adalah suatu alat yang digunakan untuk Kation
menghasilkan air dengan kemurnian yang tinggi. Proses
• Menangkap ion positif
demineralisasi bertujuan untuk menghilangkan
kandungan mineral dari air. Media yang di gunakan
Degasifier
dalam proses kation dan anion exchanger berupa resin
yang terletak di dalam tanki kation dan anion. • Mengurangi Oksigen dalam air
Anion
Slow Injeksi
Rinse Regenerant Regenerant yang dipakai adalah HCl( Asam
Chlorida) yang digunakan untuk regenerasi
resin pada Cation Exchanger, sedangkan NaOH
(Natrium Hidroksida) dipakai untuk
meregenerasi resin pada Anion Exchanger.
Boiler
Lower Drum
Boiler
Demin Tank 1
Deaerator
Steam Drum
FFC
ID FAN
Header DC
DC
FD FAN
Demin Tank
Nalco 2556,1700,7280
Batas Control Air Boiler Wuxi
pH 9,0 – 10,5
Condensat Dearator Pompa
Inverter
℃
TDS 85 Max
105
M. Alkalinity 100 Max
Deaerator
Kondensat Plant
Steam Drum
FFC
Chimney
Furnace Economizer
2nd
FAN
FD FAN
Header
ID FAN
DC
Nalco 1700
Nalco
Nalco
2556
7208
Wastle Water Treatment Plant
WWTP adalah unit yang bertugas untuk melakukan pengolahan limbah cair pabrik
dimana dilakukan pemisahan air dari pengotornya seperti sisa minyak dan chemical
atau suspended dirt agar dihasilkan air yang memiliki standar bersih utk di buang ke
sungai
DESIGN CAPACITY
WWTP : 25 M3/Jam
Regulasi Tank : 200 M3
Accident Tank : 300 M3
Oil Trap : 45,5 M3
CAF Tank : 42 M3
Sludge Tank 1 & 2 : 12 dan 50 M3
SBR 1 & 2 : 300 M3
SBR 3 : 325 M3
WWTP
Flow Proses WWTP
Header
Vacuum Tank Accident Tank Regulasi Tank
Polimer
Oil Trap
Reaktor CAF
Dry Sludge
Tank
Filter Press
Sungai
SBR Tank
Sludge Tank 1
WWTP
Di UPL dilakukan pemisahan minyak Tempat penampung air limbah yang kualitasnya
dengan fat trap. Air limbah akan melebihi dari yang diijinkan masuk ke tanki
dialirkan menuju tanki regulasi regulasi Air limbah tanki accident berasal dari
menggunakan pompa sedangkan CPO Washing dan fat trap emergensi
minyak akan dikutip, Kapasitas tanki accident 300 [m3]
Buffer Tank dan Regulasi Tank WWTP
Oil Trap
Merupakan tanki penampungan lumpur yang berasal dari semua tahapan proses
antara lain oil trap, CAF Tank, SBR tank, tanki regulasi.
Pada sludge tank dilakukan proses blower untuk menghindari pengendapan
lumpur
WWTP
Filter Press
Input filter press berasal dari sludge tank dan outputnya adalah dry
sludge dan air yang dialirkan ke tanki regulasi
Proses di filter press berguna untuk memisahkan sludge dari air
WWTP
Parameter di WWTP
Sample Parameter Spek Sample Parameter Spek
Air Sungai 1. Ph 6–9 Oil Trap 1. Ph 6–9
2. DS 300 ppm 2. DS 300 ppm
3. Oil Conten 5 ppm (max) 3. Oil Conten 5 ppm (max)
4. Phosphat 2 ppm (max) 4. Phosphat 2 ppm (max)
5. COD 150 mg O2/l (max) 5. COD 150 mg O2/l (max)
6. TSS 60 ppm (max) 6. TSS 60 ppm (max)
CAF Tank 1. Ph 6–9 SBR Tank 1. Ph 6–9
2. DS 300 ppm 2. DS 300 ppm
3. Oil Conten 5 ppm (max) 3. Oil Conten 5 ppm (max)
4. Phosphat 2 ppm (max) 4. Phosphat 2 ppm (max)
5. COD 150 mg O2/l (max) 5. COD 150 mg O2/l (max)
6. TSS 60 ppm (max) 6. TSS 60 ppm (max)
WWTP
No Parameter Nilai
1 pH 6-9
2 Total Suspended Solid (TSS) Max. 60 [ppm]
3 Total Dissolved Solid (TDS) Max. 300 [ppm]
4 Chemical Oxygen Demand (COD) Max. 150 [ppm]
5 Minyak dan Lemak Max. 5 [ppm]
6 Phosphat (PO4) Max. 2 [ppm]
Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 8 Tahun 2012
Permasalahan di WWTP WWTP
No Masalah yang Dihadapi Penyebab Solusi
1 Pompa tidak menghisap sludge Pompa mengalami kapitasi dikarenakan Sludge yang terdapat di
sludge sudah kering line pipa input pompa di
buang lalu di isi air pada
line input pompa.
Jenis Maintenance :
Preventive Maintenance
Predictive Maintenance
Corective Maintenance
Aktifitas Maintenance :
Checking Repairing
Cleaning Replacement part
Tightening Greasing/Lubrication
Maintenance
Work Order System
Create
SAP Notif ke
Maintenance
Program MTC
Order
POMPA
Pompa Aksial
pompa
motor motor
Paraller misalignment
Angular misalignment
motor
kombinasi misalignment
Mechanical
Dampak dari misalignment
Poros, terjadi getaran yang berlebihan pada masing-masing poros.
Bearing, terjadinya gesekan yang berlebihan pada bearing
mengakibatkan timbulnya panas yang berlebihan.
Baut –baut kopling akan rusak / putus.
Mempercepat kebocoran cairan yang dipompa pada stuffing box.
Pada pompa menurunkan efesiensi mekaniknya.
Kumparan pada motor listrik akan bergesekkan sehingga dapat
menimbulkan hubungan pendek.
Metode alignment poros pompa Mechanical
Metode Penggaris
Metode laser alignment
Tujuan alignment:
Mengurangi kebisingan dan level getaran
Meminimalkan shaft bending
Meminimalkan keausan kopel
Mencegah shaft failure akibat beban fatigue
Metode Dial Indicator
Mechanical
Standard item pengecekan
Untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih serius dan untuk memastikan kondisi
equipment tetap baik dan beroprasi secara optimal. Berikut merupkan beberapa item
pengecekan :
Pengecekan lubrikasi
Pengecekan temperatur
Pengecekan vibrasi
Pengecekan kebocoran mechanical seal
Pengecekan karet coupling / belt
Mechanical
Pencegahan kerusakan
Sebagai tindak lanjut dari hasil pengecekan, perlu ada report kondisi pada saat itu.
Ada dua kondisi pada mesin yang harus diperhatikan antara lain:
1. Kelainan mesin yang harus segera diambil tindakan (urgent), misalnya :
Level oil kurang
Mechanical seal bocor
Flow kurang (laporan produksi)
Baut kendor
2. Laporan untuk direncanakan perbaikan pada saat stop mesin, item ini harus diikuti
dengan pengecekan yang lebih seksama, misanya :
Vibrasi tinggi
Temperatur tinggi
Ada serbuk karet kopling di area pompa
Oil seal rembes
Mechanical seal bocor kecil
Mechanical
Bearing
4 5
Perawatan Wheel Loader Heavy Equipment
Jenis Oli yang di gunakan di wheel loader :
Traansmisi : SAE 30
Mesin : SAE 40
Gardan : SAE 50
Hydraulic : SAE 10
Pemeliharaan Forklift :
Pembersihan filter udara : 100 jam
Penggantian filter udara : 1000 jam
Pembersihan filter solar : 100 jam
Penggantian filter solar : 1000 jam
Pengecekan baterai (elektrik ) : 8 jam
Pressure
Gauge Sensor On/Off Valve Inverter Ph Meter
TemperatureTransmitter FlowTransmitter
RTD Positive Displacement
Magnetic type
Vortex type
PLC (Programmable Logic Controller Instrument
PLC (Programmable Logic Controller) :
Suatu controller yang lebih kompleks yang dapat diprogram sesuai proses
pengontrolan yang diinginkan. Dengan bahasa pemprograman seperti ladder
diagram, function blok dan struktur teks.
I1 I2
Supply V1 V2 R = beban
Arus AC pada lilitan primer akan menimbulkan flux magnet pada lilitan sekunder sehingga
pada lilitan sekunder akan timbul tegangan induksi.
Persamaan Trafo :
V1/V2 = N1/N2
V1 = tegangan lilitan primer V2 = tegangan lilitan sekunder
N1 = jumlah lilitan primer N1 = jumlah lilitan sekunder
Elektrikal