Nilai Standard
Hal Tekanan Ketel Uap Tekanan Ketel Uap Tekanan Ketel Uap
10 – 20 K 20 – 30 K 30 – 50 K
Nilai Standard
Hal Tekanan Ketel Uap Tekanan Ketel Uap Tekanan Ketel Uap
10 – 20 K 20 – 30 K 30 – 50 K
pH (25oC) 10,8 – 11,3 10,5 – 11,0 10,5 – 11,0
Derajat M-Alkaline < 600 < 150 < 100
(CaCO3) ppm
Derajat P-Alkaline < 400 < 120 < 70
(CaCO3) ppm
Zat-zat padat total < 2000 < 700 < 500
Ion Chlorida (CO) < 300 < 100 Tahan mendekati 0
ppm
Ion Phosphate 20 – 40 20 – 40 10 – 30
(PO4)3- ppm
Silika (SiO2) ppm < 70 < 50 < 40
Ion Sulfate (SO4)2- 10 – 20 10 – 20 5 – 10
ppm
Permasalahan yang timbul jika
air boiler tidak diolah
Kerak dan endapan
Kerak terjadi karena kotoran yang mengendap pada
permukaan pemindah panas/logam, menempel dan
mengeras, seperti bahan-bahan kesadahan berikut:
Ca(HCO3)2 ; CaCO3
Mg(HCO3)2 ; MgCO3
Ca3(PO4)2 ; Mg(OH)2
CaSO4 ; MgSiO3
Kerak harus dibersihkan dengan bahan kimia
Endapan dapat dikeluarkan melalui blow down valve.
Kotoran dalam air
Kotoran air dapat menyebabkan kerak (scale), endapan
(sludge) dan karat (corosion);
Kesadahan (garam CaHCO3 dan MgHCO3) bila kena panas
dapat mengendap dan membentuk kerak pada logam;
Kerak dapat menyebabkan panas yang berlebihan
(overheating) dan kerusakan pada logam;
Garam besi (Fe3+), tembaga (Cu2+) dan silika (SiO2) dapat
berakumulasi dan mengendap;
Gas-gas terlarut dalam air terutama O2 dan asam dapat
menimbulkan karat (bagian yang kontak dg air), terjadi
lubang-lubang/bintik-bintik setempat dan keretakan
logam yang mengalami stress.
Ciri-ciri kerak
Kerak karbonat (CaCO3)
- keras dan padat
- kristalnya halus
- rapuh
- larut dalam asam
Kerak silikat
- keras seperti porselain
- tidak larut dalam asam
Kerak besi
- warna coklat kehitaman
- larut dalam asam
Kerak analsit
- keras seperti porselain
- kristal halus
- kerak sangat padat
- merekat sangat kuat pada logam
- daya hantar panas sangat rendah
- Tidak larut dalam asam
Masalah yang ditimbulkan endapan
Lapisan air yang dekat dengan dinding ketel menjadi
lebih pekat, sehingga lama kelamaan akan menebal
dan mengeras dan terjadi kerak;
Kerak merupakan lapisan dengan daya hantar sangat
rendah sehingga dapat mengurangi efisiensi ketel
±10%;
Hal yang lebih bahaya adalah terjadi pemanasan lebih
(overheating), yang dapat merusak dinding ketel.
Gambar Pengaruh deposit terhadap kerusakan pipa
boiler kerena overheating
Korosi
Korosi adalah proses perubahan kimiawi logam
dengan bahan kimia di lingkungan, atau kombinasi
reaksi kimia dan aliran listrik;
Pada ketel uap terutama terjadi reaksi logam dengan
oksigen dengan adanya pengaruh tekanan dan asam;
Korosi dapat menyerang permukaan logam secara luas
dan dapat masuk ke dalam logam
Contoh: Fe Fe2O3
Gambar Mekanisme korosi besi
Bagian yang mengalami korosi
Korosi timbul pada sistem air akibat pH air yang
terlalu rendah (asam) yang disebabkan adanya gas O2
dan CO2, biasanya timbul bila alkalinity rendah.
Suhu dan stress yang tinggi pada logam cenderung
mempercepat mekanisme korosi.
Dalam sistem uap dan kondensat biasanya terjadi oleh
kontaminasi CO2 dan O2.
Sedangkan kontaminasi NH4OH dan gas belerang (S)
mengakibatkan korosi pada paduan tembaga.
Gambar Hubungan pH air boiler terhadap laju
korosi besi dan tembaga
Gambar 5. Hubungan pH air boiler terhadap laju korosi besi
e) Pelunakan posfat
Na fosfat mudah bereaksi dengan Ca dan Mg, sehingga
pelunakan fosfat dilakukan bila air secara alami telah
lunak, atau sudah dilakukan pelunakan pendahuluan,
karena bila Mg tinggi endapan terlalu kental.
Pelunakan fosfat dapat mengurangi kesadahan sampai
rendah sekali.
Metoda pertukaran ion (ion exchanger)
Mineral yang larut dalam air membentu ion bermuatan listrik, misal
CaCO3 ---- Ca+2 + CO3-2
Bahan alam/sintesis tertentu memiliki kemampuan memisahkan ion-
ion dalam pertukaran ion
- reaksi hanya dengan ion positif (+), misal Ca+2, Mg+2
- reaksi hanya dengan ion negatif (-), misal CO3-2, SO4-2
Air yang telah mengalami proses pertukaran ion:
MgCO3
Na2CO3
CaCO3
Bahan ion exhanger ada 2 macam:
1. Kation (+) exchanger;
2. Anion (-) exchanger
Gambar Kation dan anion exchanger
Zeolit = kation exchanger Na+ , Al+3 , Si+2