Pendahuluan
Air alam yang bersumber dari : - Sungai
- Laut
- Air tanah (sawah)
Mengandung kandungan bermacam-macam kotoran yang merupakan
unsur/senyawa kimia yang dapat menimbulkan beberapa problem dalam
pengoperasian ketel uap. Kotoran - kotoran yang merupakan unsur/senyawa
kimia tersebut mengandung :
- Padatan yang larut
- Padatan yang tersuspensi
- Gas - gas yang larut
Yang dapat menyebabkan:
- Pembentukan kerak
- Korosi
- Caustic Embrittlement
Untuk dapat mengatasi hal - hal tersebut diatas dengan merawat air yang
digunakan pada ketel sedini mungkin.
Tujuan pembelajaran
1. Dapat memahami serta memiliki pengetahuan tentang air pengisi ketel
2. Dapat mengetahui permasalahan yang timbul pada air pengisi ketel uap
3. Dapat mengetahui kualitas air pengisi ketel uap
4. Dapat mengetahui dan memahami cara pengolahan air pengisi ketel uap
5. Dapat mengetahui akibat yang ditimbulkan dari air pengisi ketel.
Permasalahan - permasalahan yang timbul jika air ketel uap tidak diolah :
Pembentukan kerak dan endapan
Pembentukan kerak ketel terjadi karena kotoran yang mengendap pada :
1. Permukaan pindahan panas
2. Bahan padatan yang terlarut dan melayang dalam air (suspended) mengendap
pada logam, menempel dan mengeras.
Terbentuknya kerak dan endapan pada ketel uap merupakan hal yang serius dalam
produksi uap.
Hal ini berlaku untuk bahan - bahan kesadahan (Hardness Compounds) seperti :
- Ca(HCO3)2 , CaCO3
- Mg(HCO3)2 , MgCO3
- Ca(PO4)2 , Mg(OH)2
- CaSo4 , MgSO3
Kotoran - kotoran yang terbawa oleh air kalau dipanaskan, maka mineral yang
terlarut akan mengendap, endapannya :
1. Kerak (scale) yang menempel pada permukaan tube bagian yang terkena air
2. Endapan lumpur (Sludge) yang tidak menempel di tube ketel uap
Endapan ketel yang paling umum mengandung :
1. Kalsium karbonat
2. Sulfat atau Silikat
3. Magnesim Hidroksida atau Silikat
4. Besi Oksida
5. Silika
6. Endapan lumpur yang telah diolah mungkin juga mengandung kalsium dan
magnesium pospat.
Ciri – ciri dari kerak:
a. Kerak karbonat (CaCo3)
Keras dan padat
Kristalnya halus
Rapuh
Larut dalam asam
b. Kerak silikat (CaSiO3)
Keras seperti porselin
Tidak larut dalam asam
c. Kerak besi
Warna coklat kehitaman
Larut dalam asam
d. Kerak analciet (Na2Oal2O34SiO22H2O)
Keras seperti porselin
Kristalnya halus
Keraknya sangat padat
Melekat sangat kuat pada logam
Mempunyai daya hantar panas sangat rendah
Tidak larut dalam asam
Masalah yang ditimbulkan oleh endapan
Kerak merupakan lapisan yang mempunyai daya hantar panas yang rendah sekali,
sehingga sangat mengurangi effisiensi ketel uap sampai ± 10 %. Hal ini
merupakan pemborosan bahan – bakar. Yang lebih berbahaya lagi jika terjadi
pemanasan lebih (over – heating) pada dinding ketel uap. Hal ini dapat merusak
dinding ketel uap bahkan keseluruhannya.
Korosi
Korosi adalah : proses perubahan bentuk kimia dari logam yang disebabkan
bereaksi dengan bahan kimiawi yang ada di lingkungan
sekitarnya atau dapat diartikan sebagai kombinasi dari reaksi
kimia dan aliran listrik.
Korosi pada logam ketel pada dasarnya :
Karena reaksi logam dengan oksigen. Antara lain seperti :
Tekanan
Keadaan asam
Bahan lain yang dapat menyebabkan korosi
Contoh :
Fe → Fe2O3
Sebab – sebab terjadi busa (foam) dan priming pada ketel uap adalah :
1. Air di dalam ketel uap mengandung minyak dan caustiksoda yang
membentuk sabun dan mengahasilkan busa
2. Konstruksi ketel yang tidak sesuai dengan design
3. Kecepatan mengalir alkali terlalu tinggi
4. Fluktuasi yang tiba – tiba di dalam air ketel, disamping kotoran yang ada
dalam air ketel akan mempercepat priming
5. Pembuangan air ketel uap (blow down) kurang efectiv
1. Terputus – putus:
Mencampur air dengan bahan kimia dalam tangki, dibiarkan beberapa
waktu untuk reaksi dan pengendapan daripada lumpur dan air yang jernih
dikeluarkan.
Ca (HCO3)2 + Ca (OH)2 → 2CaCO3 (lumpur)
MgHCO3 + Ca (OH)2 → MgCO3 + CaCO3 + 2H2O
MgCO3 + Ca (OH)2 → Mg (OH)2 + CaCO3 (lumpur)
CaCL2 + Na2CO3 → NaCL + CaCO3 (lumpur)
CaSO4 + NaCO3 → CaCO3 + Na2SO4
MgSO4 + Na2CO3 + Ca(OH) → Mg(OH)2 + CaCO3
2 .Kontinyu:
Perbandingan
Waktu reaksi
Pengeluaran air yang telah dilunakkan
H+ + OH-
Deaerator
Adalah alat untuk mengeluarkan O2 dalam air pengisi ketel yang dilakukan
dengan cara mencampur air dengan uap dalam dearating heater.
Deaerator uap ada :
1. Jenis semburan (spray)
2. Jenis pancaran
Demineralization water (penghilangan mineral pada air)
Pengolahan air didalam ketel uap ( internal treatment )
Tujuannya :
Menghilangkan kesadahan dan mencegah pengendapan kerak pada logam
ketel uap
Pengaturan bahan tersuspensi seperti lumpur dari kesadahan oksida besi
dalam ketel agar tidak melekat pada ketel
Menyediakan pelindung anti busa (anti foam) untuk memungkinkan suatu
konsentrasi yang sesuai dari padatan yang terlarut dan tersuspensi di dalam air
tanpa membawa busa kedalam uap.
Menghilangkan O2 dari air ketel uap dan mengatur alkalinitas yang cukup
untuk menghindari korosi pada ketel uap.
CaSO4 bereaksi dengan Na2CO3 atau Na3PO4 atau Na2SiO3 untuk membentuk
CaCO3 atau Ca3(PO4) atau CaSiO3
MgSO4 + NaOH → Mg(OH)2
Mg+2 + SiO3-3 → MgSiO3
Bila lumpurnya banyak seperti pada air yang mempunyai kesadahan tinggi;
maka praktis dilakukan koagulasi dimana partikel – partikel yang besar akan
saling berkumpul dan dibuang ke blow – down. Hal ini dilakukan dengan
pengaturan yang tepat dari jumlah alkali, fosfat dan bahan organik sesuai
dengan hasil analisis air.
Bila jumlah lumpur kecil, seperti pada air yang mempunyai kesadahan
rendah, maka dipakai bahan fosfat pada air ketel uap yang banyak
mengandung banyak lumpur dipakai bahan organik sludge dispersant, maka
partikel halus akan terdispensikan keseluruh air.
ad. 1. Pemeriksaan besi dilakukan untuk mengetahui hasil – hasil korosi yang
terbawa oleh kondensant, juga bila didalam air pengisi ketel mengandung
besi.
Sistem kontrol air pengisi ketel uap atomatis (automatic feed water control)
a. Jenis kontrol air pengisi ketel (feed water control) yang mengontrol sesuai
dengan ketinggian level air naik dan turun.
1. Kontrol air pengisi dengan pelampung (float) naik dan turun.
2. Kontrol air pengisi dengan logam atau cairan mengembang atau
menyusut
3. Kontrol air pengisi dengan elektroda.
b. Ada yang tidak menggunakan kontrol air pengisi yang mengontrol sesuai
dengan ketinggian level air. Tetapi ada juga menggunakannya:
1. Feed water level up and down + steam flow control
2. Feed water level up and down + steam flow + feed water flow control
Ketiga sistem control ini digunakan pada ketel uap pembangkit tenaga
listrik (power plant)