Anda di halaman 1dari 5

PENGOLAHAN AIR UMPAN BOILER

DENGAN PENAMBAHAN PHOSPHAT (INTERNAL TREATMENT)

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Memahami sistem pengolahan air umpan boiler secara internal
2. Menganalisa air sebelum dan sesudah dilakukan pengolahan internal

II. BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Air pada tangki boiler : 1000 ml
2. Konduktometer : 1 buah
3. pH meter : 1 buah
4. Turbidity : 1 buah
5. Gelas kimia 600 ml : 2 buah

III. DASAR TEORI


Air yang digunakan sebagai air umpan boiler harus memenuhi spesifikasi
agar:
1. Peralatan boiler yang digunakan tidak rusak
2. Efesiensi pembakaran tinggi
3. Menghasilkan steam (uap) dengan kualitas yang baik

Pengotor yang biasanya diperhatikan dalam pengolahan air umpan boiler


adalah:
a. Padatan terlarut seperti karbonat, klorida dan garam-garam kalsium
b. Padatan tersuspensi
c. Gas terlarut seperti oksigen dan karbon dioksida

Tujuan Pengolahan Air

1. Mencegah Pembentukan Kerak


Garam-garam Magnesium dan Kalsium terlarut yang dikenal
sebagai kesadahan dalam suasana panas akan tertimbun dalam
permukaan tube boiler membentuk kerak senyawa karbonat pada saat air
dipanaskan menjadi steam. Kerak yang terjadi menyebabkan terjadi
dalam tube-tube boiler. Timbunan lain yang biasa terjadi dalam tube
dalam boiler berupa: sulfat berupa endapan yang lebih keras dari
endapan tersebut, silica merupakan deposit yang sangat keras dan getas.

Hal ini biasanya merupakan akibat dari pengolahan air yang


menggunakan senyawa turunan phospat. Sludge (lumpur) phospat
biasanya berwarna coklat dan lembut. Tumbuhan kerak dan lumpr akan
berakibat terjadinya penyumbatan tube dan pemanasan berlebihan
setempat sebagai perlu pemeliharaan yang lebih sering. The is bureau of
mines mengemukakan bahwa ketebalan kerak sampai 1/32 inch akan
menyerap energi panas dari bahan baker sebanyak 7 % sedangkan jika
ketebalan mencapai 1/9 inch energi panas yang terbuang mencapai 16 %.

2. Mencegah Korosi
Gas terlarut yang sering menimbulkan korosi pada tube boiler
adalah O2 dan CO2. Gas CO2 selain berasal dari air uapan juga berasal
dari dekomposist carbonat dalam air uapan. Gas CO2 akan menurunkan
nilai pH air. Oksigen yang larut dalam air uapan yang padas dengan
cepat akan melkukan oksidasi dengan metal :

Fe Fe2O3.

Dimana Fe2O3 yang terentuk bersifat lebih katodik dari logam


Fe, sehingga dapat mengakibatkan serangan korosi sumur (pitting
corrosion)

Apabila air terlalu asam (pH>7) maka air akan melarutkan


lapisan pelindung logam yaitu Fe2O4 (magnetide) yang ada, selanjutnya
dapat melarutkan logam Fe yang terdapat didalamnya.

Fe2O4 + 8 H + 3 Fe2 + + 4 H2O


Seragam korosi terhadap logam Fe mengikuti reaksi :

Fe + 2 H + Fe + H2 ( g )

Fe + 3 H + Fe3+ + 1,5 H2 ( g )

Serangan korosi tersebut sering terjadi pada lapisan yang


mengalami retakan Fe3O4 atau sambungan celahan logam. Jika ada ion
Ce maka Fe2+ akan permukaan logam mengakibatkan retakan (hydrogen
tracking). Jika pH air lebih tinggi dari 11. air yang bersifat alkalis akan
merapuhkan pelindung Fe3O4 sehingga logam Fe dan FeO akan larut
mengikuti reaksi :

FeO + 2 NaOH Na2FeO2 + H2O

Fe + 2 NaOH Na2FeO2 + H2

Hal ini yang dikenal dengan cacstic crading. Ion clorida (CT) ini
dapat terbawa steam. Ion chloride mampu berpenitrasi ke dalam lapisan
logam yang akan mengakibatkan timbulnya retakan di dalam logam
(chloride cracking corrosion) dengan mekanisme :

Fe Fe2+ + 2e

Fe2+ + 2 c Fe c 2

3. Mencegah Carry Over


Senyawa-senyawa tertentu yang terkandung dalam feed water bias
menyebabkan foaming (pembusaan) dan terbawanya senyawa pengatr ke
aliran steam sehingga kualitas steam menjadi menurun.

Feed water harus memenuhi prasyarat tertentu seperti yang


diuraikan dalam tabel di bawah ini :
Parameter Satuan Pengendalian Batas
Ph Unit 10.5 11.5
Conductivity mhos/cm 5000, max
TDS ppm 3500, max
P Alkalinity ppm -
M Alkalinity ppm 800, max
O Alkalinity ppm 2.5 x SiO2, min
T. Hardness ppm -
Silica ppm 150, max
Besi ppm 2, max
Phosphat residual ppm 20 50
Sulfite residual ppm 20 50
pH condensate Unit 8.0 9.0
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan sampel air (air pada tangki boiler)
2. Mengambil air sampel sebanyak 2 gelas kimia
3. Melakukan analisa sampel tersebut terhadap pH, kekeruhan dan
konduktivitas
4. Mengisikan hasil analisa ke dalam tabel pengamatan

Anda mungkin juga menyukai