Anda di halaman 1dari 15

WATER TREATMENT

a. Tujuan Percobaan
Dapat mengoperasikan Jarr Test
Dapat menentukan dosis optimum koagulan yang digunakan

b. Alat dan Bahan yang digunakan


Jarr Test
Turbidity meter
Buret
Erlenmeyer
Gelas ukur
Pipet ukur
Pipet tetes
Bume meter
Labu takar
Air
Koagulan (Tawas,Kaporit, AGS dll)
Ericrom Black T
EDTA

c. Dasar Teori
Air adalah cairan tidak berwarna, tidak beras, dan tidak berbau yang terdapat
dalam kehidupan sehari-hari. Air merupakan senyawa dengan rumus kimia H2O
yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di
Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air hampir menutupi 71% permukaan Bumi. Air
sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan lapisan es (di kutub dan
puncak puncak gunung), akan tetapi air dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai,
muka air tawar, danau, danau, uap air, lautan es. Air dalam obyek obyek tersebut
bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu melalui penguapan, hujan, dan aliran di
atas tanah (runoff : meliputi mata air; sungai;muara) menuju laut.
Air berarti besar peranannya dalam kesehatan manusia. di dalam air bisa saja
terdapat phatogenic organisme yang dapat mengganggu kesehatan manusia,
seperti Salmonella typhy yang dapat menyebabkan penyakit demam typhoid,
Sighella dysentriae yang menyebabkab penyakit disentri basiler dan lain
sebaginya. Di dalam air juga bisa saja terdapat non phatogenic organisme yang
menganggu dan dapat menimbulkan kerugian bagi manusia, seperti
Actinomycetes dan Algae yang terdapat dalam air kotor dapat menimbulkan rasa
dan bau yang tidak diharapkan. Terlepas dari hal itu, air sangat berguna bagi tubuh
manusia. Tubuh manusia terdiri dari air, kira-kira 60-70 % dari berat badanya.
Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk : proses pencernaan,
metabolisme, keseimbangan tubuh dan lain lain. Apabila tubuh kekurangan
banyak air, maka akan mengakibatkan kematian.
Namun tak jarang kita mendapati air yang belum memenuhi standart kualitas
air bersih. Air sumur dan sumber lainnya menjadi keruh dan berbau. Ironisnya
terkadang air tersebut tercampur dengan mikroorganisme yang dapat mengganggu
fungsi tubuh pada seseorang. Hal ini biasanya karena air tersebut sudah
terkontaminasi dengan berbagai macam zat, sehingga menjadikannya sebagai air
limbah.
Menurut Ehless dan Steel, Air limbah atau air buangan adalah sisa air dibuang
yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya,
dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta mangganggu lingkungan hidup.
Batasan lainnya mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan
sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan
industri, bersama-sama dengan air tanah, air pemukiman dan air hujan yang
mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985).
Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang
tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain
seperti industri, perhotelan, dan sebagainya. Meskipun merupakan air sisa, namun
volumenya besar, karena kurang lebih 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-
kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor
(tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan kembali ke sungai dan laut
dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh karena itu, air buangan ini harus
dikelola dan atau diolah secara baik.

Sumber Air
Seperti kita ketahui bahwa sumber air merupakan komponen penting untuk
penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air
tidak dapat berfungsi.
Berikut sumber sumber air :
a. Air hujan
Air hujan sudah merupakan air bersih, asalkan penampunganya dilakukan
dengan cara yang benar.
b. Air permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi. Pada
umumnya air permukan ini akan mendapat pengotoran selama
pengalirannya, seperti lumpur, batang kayu, daun, kotoran, dan lain lain.
Ada beberapa macam air permukaan diantaranya :
c. Air laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garam (NaCl). Kadar garam
dalam air laut hanya 3%, dengan keadaan aini air laut memenuhi syarat
untuk dijadikan air minum.
d. Air sungai
Dalam penggunaan air sungai sebagai air minum, harus mengalami suatu
pengolahan yang sempurna, mengingat derajat pengotoran yang sangat
tinggi.
e. Air rawa
Air rawa biasanya berwarna kuning kecoklatan yang disebabkan oleh zat-
zat organic yang telah membusuk, seperti asam humus, dan lain lain.
f. Air danau
Danau adalah massa air yang seluruhnya dikelilingi daratan, berbentuk
cekungan yang permukaannya lebih tinggi dari laut.

g. Air tanah
Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah.
Kedalaman air tanah di berbagai tempat tidak sama, karena dipengaruhi
oleh tebal atau tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan
lapisan air tanah tersebut. Kedalaman air dapat dilihat dari sumur-sumur
yang di gali oleh penduduk.
h. Mata air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan
tanah
Syarat Air Bersih

Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari hari.
Kebutuhan manusia akan air perlu diperhatikan standart kuantitas serta
kualitasnya.
Syarat kuantitas
Jumlah air untuk keperluan rumah tangga per hari, perkapita tidak sama
untuk tiap Negara. Pada umumnya di Negara maju lebih banyak daripada di
Negara berkembang, misalnya Amerika Serikat deperlukan 200
m3/hari/kapita, sedangkan di Indonesia untuk wilayah kota adalah 150
m3/hari/kapita dan untuk wilayah pedesaan adalah 100 m3/hari/kapita.
Syarat kualitas
Kualitas air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi syarat fisik,
kimiawi, mikrobiologis, dan radioaktif sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990.
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan diatas, syarat-syarat air bersih adalah
sebagai berikut :
Syarat Fisis
o Jernih, kadar maksimal kekeruhann 5 skala NTU (Nephelometric
Turbidity Units)
o Tidak berbau
o Tidak berasa
o Tidak berwarna, kadar warna maksimal 15 skala TCU (True Color Units)
o Suhu sama dengan suhu udara, dengan penyimpanan maksimal 3 C, di
atas atau di bawahnya
Syarat kimiawi
Tidak mengandung bahan bahan yang berbahaya atau beracun
Tidak boleh mengandung zat-zat yang menimbulkan gangguan kesehatan
Tidak boleh mengadung zat dengan kadar yang melebihi batas tertentu
sehingga menimbulkan gangguan fisiologis, teknis, dan ekonomis.

NAB (Nilai Ambang Batas) untuk bahan-bahan kimia anorganik :


Air raksa = 0,001 mg/L
Besi = 0,3 mg/ L
Timah hitam = 1,0 mg/L
Nitrit = 0,05 mg/L
Nitrat = 10 mg/L
Kesadahan CaCO3 = 500 mg/L
pH = 6,5-8,5

NAB (Nilai Ambang Batas) untuk bahan-bahan kimia organik :


Dieldrin = 0,0007 mg/L
Chlorodane = 0,0003 mg/L
KMnO4 = 10 mg/L
Detergen = 0,05 mg/L

Syarat Mikrobiologis
Air untuk keperluan rumah tangga atau air minum dikatakan memenuhi
syarat mikorbiologis bila air tersebut bebas dari segala bakteri patogen,
dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri coli
maka air tersebut memenuhi syarat mikrobiologis.
Syarat radioaktif
Kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu aktivitas sinar Alpha (0,1
Bq/L) dan aktivitas sinar Betha (1,0 Bq/L)
Proses pengolahan air

Proses pengolahan air pada dasarnya dilakukan atas dasar proses sebagai berikut :
1. Proses fisika,
proses pengolahan ini dilakukan secara fisik, contoh untuk proses fisika adalah
:
Screening atau penyaringan (untuk memisahkan benda dengan diameter yang
lebih besar agar tidak terikut dalam proses beikutnya).
Sedimentasi fisik dengan gaya gravitasi (untuk benda benda yang mempunyai
berat jenis lebih besar dari air).
Bak penampung lemak (Proses yang dilakukan dengan mengatur laju alir air
limbah, untuk memisahkan benda benda terapung atau berat jenisnya lebih
kecil dari berat jenis air).
Proses perajangan ( untuk mengecilkan ukuran diameter dari padatan yang
terikut dalam air limbah).
2. Proses biologi
Proses pengolahan ini dilakukan secara biologi untuk mendegradasi limbah
organik agar terurai menjadi lebih sederhana lagi. Sebagai contoh pengolahan
biologi adalah :
Bak aerob pada pengolahan biologi, menguraikan kandungan senyawa organik
menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan mikroba aerob.
Bak Anaerob pada pengolahan biologi menguraikan kandungan senyawa
organik menjadi yang lebih sederhana dengan bantuan mikroba an-aerob.

3. Proses kimia, adalah proses pengolahan dengan menambah bahan kimia agar
diperoleh baku mutu air yang sesuai dengan yang dikehendaki. Sebagai contoh
pengolahan secara kimia adalah :
Penambahan chemical agent untuk menurunkan padatan yang terlarut maupun
yang terikut pada badan air, sebagai contoh penambahan tersebut adalah :
penambahan ferro sulfat, alum sulfat dan atau PAC. Penambahan ini
mengakibatkan terbentuknya flok flok yang lebih besar sehingga mengalami
koagulasi yang akhirnya mengendap.
Penambahan tersebut memerlukan bak sedimentasi untuk mengendapkan
koagulan yang terbentuk, dengan mengatur debit air dan bak koagulasi.

Dalam proses pengolahan air (Water Treatment process) terbagi menjadi 4 proses
pengolahan utama 4 proses tersebut adalah :
Pendahuluan (Pre Treatment Process)
Pengolahan pertama (Primary Treatment Process )
Pengolahan kedua (Secondary Treatment Process)
Pengolahan ketiga (Tertiary Treatment )

Semua proses pengolahan tersebut tidak semua terpakai secara keseluruhan, tetapi
berdasarkan tingkat pencemar atau tingkat pengotor yang ke badan air.

1. Pendahuluan (Pre Treatment Process)

Proses ini merupakan proses awal dalam pembenahan limbah. Limbah yang
dimasukkan ke dalam alat yang disebut bar screen. Pada proses ini, limbah diolah
dengan menggunakan konsep gravitasi dimana limbah padatan yang telah
tersuspensi di dalam cairan akan mengalami penurunan. Setelah limbah-limbah
padatan tersebut terpisah dengan larutanya, maka diadakan lagi proses screen,
yang merupakan proses penjernihan air. Material-material yang berada dalam
limbah seperti pasir atau batuan kecil dipisahkan dari larutannya agar peralatan-
peralatan yang digunakan pada proses preliminary treatment tidak mengalami
gangguan.
2. Pengolahan pertama (Primary Treatment Process )

Pembenahan pendahuluan terdiri dari penyaringan, pembuangan pasir dan


sedimentasi terhadap limbah cair yang telah dimasukkan ke dalam alat bar screen.
Setelah tahapan-tahapan tersebut dilalui makaPada proses ini dilakukan beberapa
pengolahan tambahan seperti oksidasi. Dalam pembenahan pendahuluan, ada
beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu:
a. Penyaringan
Proses ini merupakan proses pembuangan material padat yang
kasar dan besar dengan cara mengalirkan air limbah (wastewater) ke
dalam saringan-saringan, sehingga materil yang terkandung di dalam air
limbah tersebut dipecahkan dan dihancurkan menjadi potongan-potongan
kecil.
b. Pembungan pasir
Pada proses ini, bahan-bahan berpasir yang disebut dengan
detritus, dibuang melalui proses sedimentasi sebagian-sebagian dalam
beberapa ruangan berpasir atau tangki-tangki detritus, sehingga hanya
pasir saja yang dibiarkan mengendap dalam tangki-tangki tersebut dengan
penambahan sedikit zat-zat organik.
c. Pembuangan minyak dan pelumas
Dalam mengatasi volume minyak yang dibuang secara terus-
menerus sebagai busa pada skimming. Dimana di dalam tangki-tangki
skimming tersebut buih-buih yang berasal dari minyak tersebut dipisahkan
dengan meningkatkan peredaran udara khlorinasi dan pengambangan
sehingga limbah-limbah tersebut diubah menjadi sabun sehingga dapat
diolah lagi menjadi sumber daya alternatif.
d. Tangki Septik
Tangki septik merupakan tangki sedimentasi dengan arus
horizontal yang tergabung atas beberapa tahapan seperti pembusukan
anaerobik dengan menggunakan bakteri seperti Trichodherma sp. Yang
merupakan bakteri pemakan detritus sehingga material yang terdapat pada
tangki skimming dapat diendapkan
e. Tangki Imhoff dan flokulasi mekanis
Tangki Imhoof merupakan tangki yang terdiri atas dua ruangan
terpisah yang digunakan untuk pembutiran secara mekanis dengan
menggunakan koloid dan beberapa zat-zat kimia dengan harga ekonomis.
Sehingga akan terbentuk lumpur dibagian bawah dan samapah padabagian
atasnya. Keadaan tersebut mengakibatkan kadar Biochemical Oxigen
Demand (BOD)nya akan mengalami penurunan.

3. Pengolahan kedua (Secondary Treatment Process)

Pembenahan sekunder merupakan pembenahan sebelum pembuangan


akhir, dimana limbah dan sampah-sampah industri dibuang ke dalam perairan
alamiah seperti sungai. Dalam pembenahan sekunder limbah cair digunakan
bakteri yang berfungsi untuk mencerna polutan yang tersisa. Bakteri Coliform
yang terdapat di dalam limbah diberikan suplemen sehingga dapat meningkatkan
kinerjanya dalam menguraikan lumpur-lumpur aktif yang terkandung dalam
limbah. Akan tetapi, beberap pabrik pengolahan adayang menggunakan filter
pasir, untuk menghilangkan polutan tambahan.
Air yang terdapat di dalam tangki kemudian di desinfeksi dengan klorin,
ozon, atau sinar ultraviolet yang bertujuan agar air yang dibuang memang telah
memenuhi kriteria air bersih. Sedangkn lumpur yang dikeluarkan dari tangki
pengendapan dan sampah yang telah terpisah dengan larutannya. Sebelum
dipergunakan sebagai pupuk kandang atau pupuk organik maka perlu dilakukan
lagi proses pemanasan dengan suhu 38 derajat Celcius dengan menambahkan
bakteri anaerob selama 10 sampai dengan 20 hari. Dalam proses pengurangan bau
pada lumpur menghasilkan gas mudah terbakar dengan kandungan metana dan
karbondioksida, sehingga gas yang dihasilkan dapat dijadikan sumber energi,
terutama dalam perawatan tanaman dan lumpur yang terdapat alat pengurangan
bau disentrifugal dengan memaksa cairan untuk terpisah dari padatannya.
4. Pengolahan ketiga (Tertiary Treatment )

Pembenahan tersier merupakan proses menghilangkan zat-zat terlarut, seperti


warna, logam, bahan kimia organik dan nutrisi seperti fosfor dan nitrogen. Pada
proses ini terdapat beberapa perawatan fisik, kimia dan biologi. Salah satu proses
biologis yang terdapat dalam proses ini disebut Removal Gizi Biologi (BNR)
dengan langkah-langkah pengolahan sebagai berikut
Pada proses BNR digunakan bakteri dalam kondisi yang berbeda-beda pada
beberapa tank, dimana fosfor akan dihapuskan dan amonia dipecah menjadi nitrat
dan gas nitrogen. Air yang terdapat di dalam tank berproses selama 9 jam dalam
bioreaktor sebelum memasuki clarifier, yang merupakan bak pengendapan lumpur
pada dasar tangki.

Parameter Air Limbah

Berikut adalah parameter yang dapat digunakan berkaitan dengan air


limbah.
Kandungan zat padat (total solid, suspending solid, dissolved solid)
Kandungan zat organik
Kandungan zat anorganik (mis; P, Pb, Cd, Mg)
Kandungan gas (mis: O2, N, CO2)
Kandungan bakteri (mis: E.coli)
Kandungan pH
Suhu
Pengukuran kadar oksigen dalam air limbah
Berikut beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur kandungan oksigen
dalam air limbah.
Chemical oxygen demand (COD)
COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-
bahan organik secara kimiawi, baik .ang dapat didekomposisi secara
biologis maupun yang sukar didekomposisi secara biologis. Oksigen yang
dikonsumsi setara jumlah dikromat yang diperlukan untuk mengoksidasi
air sampel.

Biochemical oxygen demand (BOD)


BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
melakukan proses dekomposisi aerobik terhadap bahan organic dari
larutan, di bawah kondisi suhu tertentu (umumnya 20o) dan waktu tertentu
(umumnya 5hari). Hasil pengukuran BOD dapat dinyatakan dalam mg/l.
Kebutuhan BOD bervariasi antara 100-300 mg/l .Apabila hasil
pengukuran menunjukkan angka lebih dari 300mg/l, BOD dinyatakan
kuat, sedangkan bila kurang dari 100mg/l disebut lemah.

Dissolved Oxygen (DO)


DO adalah banyaknya oksigen yang terkandung di dalam air dan diukur
dalam satuan milligram per liter. Oksigen terlarut ini digunakan sebagai
tanda derajat pengotoran limbah yang ada. Semakin besar oksigen terlarut,
maka menunjukkan derajat pengotoran ytang relative kecil.

Hardness (kesadahan)
Kesadahan adalah gambaran kation logam ekivalen yang terdapat dalam
air. Kation-kation ini dapat bereaksi dengan sabun membentuk endapan
maupun anion-anion yang terdapat di dalam air membentuk endapan atau
karat pada peralatan logam.

Settleable solid
Adalah lumpur yang mengendap dengan sendirinya pada kondisi yang
tenang selama 1 jam secara gaya beratnya sendiri.

Total suspended solid


Adalah jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada dalam air limbah
setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron.
Suspended solid dapat dibagi menjadi zat padat dan koloid. Selain
suspended solid ada juga istilah dissolved solid.

Mixed Liquor Suspended Solid (MLSS)


Adalah jumlah TSS yang berasal dari bak pengendap lumpur aktif setelah
dipanaskan pada suhu 103o-105o C.

Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (MLVSS)


Adalah kandungan organic matter yang terdapat dalam MLSS pada
suhu 600oC, benda volatile menguap disebut MLVSS.

Turbidity (kekeruhan)
Adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebgai dasar untuk
mengukur keadaan air sungai, kekeruhan ini disebabkan oleh adanya
benda tercampur atau benda koloid dalam air.
Water Treatment
Water Treatment adalah suatu cara/bentuk pengolahan air dengan cara
cara tertentu dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan sesuai
kebutuhan. Suatu sistem desain water treatment ditentukan oleh sumber air dan
kualitas air. Kualitas air yang rendah akan menghasilkan uap yang kurang baik,
uap tersebut dapat membawa padatan yang terdapat dalam air ketel uap (carry
over). Sumber air secara umum dibagi menjadi dua yaitu air permukaan(surface
water) dan air tanah ( ground water) air perrmukaan didapat dari sungai, danau
dan laut, sedangkan air tanah adalah air yang berada didalam perut bumi.

Untuk air industri dilakukan beberapa tahapan proses pengolahan agar air
tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan kita antara lain seperti: air minum, air
pendingin,air umpan boiler,air untuk pemadam kebakaran dll. Air yang berkualitas
rendah akan menghasilkan uap yang kurang baik, uap tersebut dapat membawa
padatan yang terdapat dalam air ketel uap (carry over). Ada empat macam
pencemaran uap yang terjadi didalam ketel yaitu :

Berbusa karena terlalu banyaknya padatan yang terkandung dalam air dan
kerena adanya lemak alkali yang berlebihan.
Aqualobjection, yaitu adanya tetesan air didalam uap
Kesalahan pemasangan alat pemisah uap yang tidak tepat
Percikan percikan air (priming),gelembung yang timbul tiba tiba pada
air ketel.

Sedangkan proses proses yang digunakan antara lain sebagai berikut :

A. Clarifier (pengendapan)
Proses pengendapan yaitu proses pengendapan partikel partikel padat
dalam air yang menyebabkan kekeruhan yang berupa lumpur atau zat padat berat
lainnya. Adapun tujuan pengendapan adalah untuk menghilangkan,kekeruhan,
kesadahan, menghemat bahan kimia. Ada beberapa hal yang memepengaruhi
proses pengendapan yaitu Pemberian waktu harus cukup sehingga partikel
partikel padat memisah dengan sempurna. Perbedaan berat jenis partikel atau
lumpur dengan air. Kecepatan aliran air makin lambat maka akan semakin baik
hasil yang diperoleh.Semakin besar berat jenis partikel maka waktu pengendapan
akan semakin lebih pendek.

B.Filtration.

Serta cara filtration (penyaringan sendiri) terbagi menjadi dua macam


yaitu normal filtration (seperti bag filter,disc filter, micron filter)
Untuk pengolahan air umpan boiler dilakukan dengan dua cara yaitu :
Pengolahan diluar ketel ( external treatment). Pengolahan ini dilakukan dengan
cara mekanis diluar ketel uap dengan memberikan obat obatan terhadap air
sebelum air dimasukkan kedalam ketel. Gunanya adalah menghilangkan bahan
tersuspensi atau warna dari air persediaan (raw water), bahan tersuspensi tersebut
mungkin mengandung partikel besar yang dapat mengendap dengan mudah, untuk
itu diperlukan berupa tangki,bak pengendap atau saringan.

Koagulasi
Koagulasi adalah pengumpulan bersama dari kotoran yang halus ataupun koloid
dalam air kedalam kelompok besar (massa) yang akan mengendap dengan segera
atau dapat disaring untuk dipisahkan dari air. Partikel koloid mempunyai
permukaan yang luas dan mempunyai muatan negatif saling mendorong dan tidak
saling mengumpul sehingga tetap dalam bentuk koloid. Koagulasi adalah
netralisasi dari muatan negatif dan memberikan untuk partikel tersuspensi saling
menempel. Pengendapan dengan cara kimia (presipitasi kimia) Bahan yang
ditambahkan dalam air akan bereaksi dengan mineral yang terlarut dalam air dan
membentuk bahan yang sukar larut yang akan mengendap. Gunanya adalah untuk
mengurangi kesadahan, alkalinitas, dan silika. Metode pertukaran ion Metode
pertukaran ion (ion exchanger), mineral yang larut dalam air membentuk ion yang
bermuatan listrik. Ada bahan alam tertentu (sintetis yang mempunyai kemampuan
untuk ion ion mineral dari air dari pertukaran ion yang lain.

Daerator

Daerator adalah alat untuk mengeluarkan O2 dalam air pengisi ketel uap
yang dilakukan dengan cara mencampurkan air dengan uap dalam daerating
heater. Sebagian uap dikeluarkan dan membawa sebagian besar O2 dari air. Ada
dua jenis daerator yaitu jenis pancaran (spray) dan jenis tiang (pancaran).
Demineralisasi water (penghilang mineral pada air) Mineral mineral dalam air
pengisi ketel harus dihilanggkan karena dapat menyebabkan gangguan
gangguan selama ketel beroperasi, gambar dibawah ini memperlihatkan contoh
diagram demineralisasi water yang sederhana. Pengolahan air didalam ketel uap.
Didalam pengolahan air didalam ketel digunakan bahan kimia yang di injeksikan
dengan pompa dimana bahan kimia tersebut antara lain : Poly Phosphat dan bahan
organik dipakai sebagai pencegah kerak dan korosi Senyawa amina dan bahan
lainnya akan membentuk lapisan film yang melindungi dari karat NaSO4 dan
Hidrazine/Elminox untuk mengikat oksigen Natrium Silikat (Na2SiO3) untuk
mengatur alkalinitas dan bereaksi dengan mangan Mg2+ Tanin, Lignin, dan
Alginat dipakai untuk mengatur lumpur, dan dapat juga berfungsi untuk sebagai
bahan anti busa.

Zat-zat Kontaminasi Air Alam

1. Zat Padat terlarut : zat padat terlarut menunjukkan jumlah konsentrasi


garam terlarut dalam air. Jumlah zat padat terlarut sering juga dinyatakan
dalam bentuk hantaran listrik air yang dinyatakan dalam mililhos/Cm pada
25 C. Banyaknya konsentrasi garam-garam dalam air, bervariasi dalam
jenis dan jumlahnya bergantung pada keadaan geologi dari tanah tempat
air alam tersebut didapat. Garam-garam yang selalu ada biasanya,
Bicarbonat, HCO3; Khlorida, Cl; Sulfat, SO4; nitrat NO3 dari Kalsium,
Ca ;magnesium, Mg dan natrium, Na. Juga terdapat besi, Fe; Mangan, Mn
dan aluminium, Al. Kesadahan yang diakibatkan garam Ca dan Mg akan
mudah mengendap menjadi kotoran menjadi kerak, dan kotoran besi
(Fe+), tembaga (Cu2+), dan silika (SiO3) dapat berakumulasi dalam air
ketel yang menimbulkan masalah endapan pada ketel tekanan tinggi.
2. Gas Terlarut : Gas terlarut dalam air alam biasanya Karbondioksida, CO2;
Oksigen, O2; Hydrogen Sulfat, H2S dan Amonia, NH3. Untuk keasaman
air ( O2 ) masalah korosi biasanya menyerang bagian yang kontak
langsung dengan air, lubang lubang setempat (pitting), keretakan pada
logam yang mengalami stress. Karbon dioksida dan oksigen sangat
berperan dalam proses terjadinya korosi.
3. Zat Padat tersuspensi : Kadang-kadang pasir, tanah dan hasil pelapukan
tumbuhan merupakan zat padat yang tidak larut dalam air dan berada
sebagai suspensi.

4. Cairan : Kadang-kadang terdapat zat seperti asam lemak, minyak, dan


cairan hasil proses ekstraksi dari tanah atau tanaman dan protein.

5. Micro organisme : Air alam selalu mengandung bakteri, (bakteri air,


bakteri tanah, bakteri proses ekstraksi dari tanah atau tanaman dan protein)

Anda mungkin juga menyukai