1. Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat memahami sistem pengolahan air dengan metode
pertukaran ion (resin).
Mahasiswa dapat menganalisa air sebelum dan sesudah dilewati
kolom resin.
Mahasiswa dapat menuliskan reaksi yang terjadi dalam kolom
resin penukar ion.
3. Dasar Teori
Pengolahan air metode pertukaran ion dengan memanfaatkan
proses kimiawi untuk memisahkan ion-ion seperti Ca2+, Mg2+, SO42-, dan
lain-lain yang menyebabkan kerusakan pada boiler. Reaksi penukar ion
dapat berasal dari bahan alami zeolit merupakan penukar ion anorganik,
sedangkan penukar ion dan kation. Kegunaannya adalah sebagai bahan
pelunak dalam proses demineralisasi air dan untuk pengolahan air limbah.
Keunggulannya dibandingkan zeolit, yaitu memiliki kapasitas yang lebih
besar dan tahan terhadap pH.
Pengolahan secara eksternal dimaksudkan untuk menurunkan nilai
kesadahan melalui proses pelunakan dan mengurangi konsentrasi gas-gas
terlarut terutama gas O2. Proses pelunakan adalah pengolahan air untuk
mengurangi Ca2+ dan Mg2+. Proses pelunakan yang sering digunakan dalam
penyediaan air umpan boiler adalah proses pertukaran kation non hardness
dari unggun resin penukar kation. Unggun resin merupakan sebuah kolom
yang diisi oleh resin penukar ion. Pada saat operasi aliran air dimasukkan
dari bagian atas.
Proses pelunakan air dengan resin penukar ion ini lebih efisien dan
praktis dibandingkan dengan proses pelunakan menggunakan pengendapan
kimia karena tidak menghasilkan lumpur, peralatan sederhana dan mudah
dioperasikan.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan (feed water system), sistem
steam (steam system)dan sistem bahan bakar (fuel system).
Sistem air umpan (feed water system) menyediakan air untuk boiler
secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.Berbagai kran disediakan
untuk keperluan perawatan dan perbaikan.
Sistem bahan bakar (fuel sistem) adalah semua peralatan yang digunakan
untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas
yangdibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar
tergantung pada jenis bahanbakar yang digunakan pada sistem. Sistem
yang lain adalah penggunaan economizer untuk memanaskan awal air
umpan menggunakan limbah panas pada gas buang, untuk mendapatkan
efisiensi boiler yang lebih tinggi.
P– Alkalinity Ppm -
T.Hardness Ppm -
Sumber:PullmanKellogs(1980)
1 Konduktivitas mg/l 10
7 C02 mg/l 1
Sumber :PullmanKellogs(1980)
0-20 3500
20-30 3000
30-40 2500
40-50 2000
50-60 1500
60-70 1250
70-100 1000
1500- 500-
TDS, ppm 3000-3500 2500 1500
Konduktivitas listrik
spesifik pada 250C
(mho) 1000 400 300
2.3 Akibat Air Umpan Boiler yang Tidak Memenuhi Baku Mutu
1. Korosi
– Oksigen Terlarut
2. Kerak
3. Endapan
1. Pengolahan Eksternal
· Pertukaran ion
· Osmosis balik
1. Tray-type
2. Spray-type
Efisiensi adalah kriteria yang sangat penting dalam pemilihan Boiler dan
Desain. efisiensi angka tergantung pada jenis boiler serta pada jenis bahan bakar
dan konstituen itu. Untuk Misalnya, efisiensi boiler berbahan bakar ampas
tebu adalah sekitar 70% sedangkan boiler berbahan bakar minyakadalah sekitar
85%. Tinggi kadar air di Ampas tebu mengurangi efisiensi itu.
4. Prosedur Kerja
-Minggu I
o Mengisi air bersih kedalam tangki penampung
o Menganalisa ph, cond, dan kesadahan air tangki
o mengecek kapasitas, waktu dan conduktivitas
o membuka keran input resin agar air umpan dapat masuk ke kolam
resin
o membiarkan selama 10 menit
o mengecek air yang keluar dari kolom resin
-Minggu II
1. Menyiapkan sampel air (air pada tangki boiler)
2. Mengambil air sampel sebanyak 2 gelas kimia
3. Melakukan analisa sampel tersebut terhadap pH, kekeruhan dan
konduktivitas
4. Mengisikan hasil analisa ke dalam tabel pengamatan