Cara kerja sistem pengolahan air siap minum (ASRSINUM) adalah sebagai berikut :
Periksa posisi keran filter untuk proses penyaringan.
Setelah air di penampungan air hujan cukup, lalu hidupkan pompa air baku dan pompa dosing.
Pastikan pompa dosing berjalan dengan baik memompakan bahan oksidator untuk
mengoksidasi besi dan mangan dan juga bakteri.
Air akan mengalir statix mixer sebagai tangki pencampur.
Setelah air tercampur di static mixer, air akan masuk ke dalam multimedia filter berisi kerikil,
pasir silika dan mangan zeolit yang berfungsi untuk menyaring partikel kasar dan endapan hasil
oksidasi yang ukurannya cukup besar dengan proses filtrasi.
Setelah melalui multimedia filter air akan masuk ke dalam filter penukar ion, yang berfungsi
sebagai penghilang kesadahan akibat tingginya kadar kalsium, logam berat dan warna
Air kemudian masuk ke dalam saringan cartridge filter yang mempunyai ukuran 0,5 mikron.
Pada unit ini kotoran-kotoran yang lembut dan melayang-layang pada air akan tersaring,
sehingga air akan tampak lebih jernih.
Setelah melalui catridge filter, air masuk ke dalam tangki penampung air bersih.
Kemudian dari tangki air bersih air dipompa ke unit ultrafiltrasi yang dapat menyaring sampai
ukuran 0,01 mikron.Unit ultra filtrasi menggunakan modul membran tipe hollow fiber.
Air yang keluar dari unit ultra filtrasi dialirkan ke bak penampung air bersih Selanjutnya air
dipompa ke 3 unit mikro filter yang dapat menyaring padatan sampai ukuran 1 mikron. Dari
unit mikro filter air ke unit sterilisator ultraviolet untuk membunuh mikroba.
Air yang keluar dari unit sterilisator ultra violet adalah air olahan yang siap minum langsung
tanpa dimasak dan dapat langsung dibotolkan.
3.2. Manfaat ARSINUM
Fungsi dan manfaat sistem pengolahan air siap minum ini adalah :
1. Memanfaatkan air hujan menjadi air bersih
2. Mengolah air hujan menjadi air minum
3.3. Spesifikasi ARSINUM
Pompa Pembubuh Kimia : 4,7 l/m, tekanan 7 bar, 220V
Pompa air baku : 40 l/m , tek. 5kg/cm2, 220 volt, ¾ PK
Static Mixer : PVC tube , diameter 8”, panjang 1000 cm
Multimedia Filter : PVC tube , diameter 12 ,panjang 1500 cm
Tangki Garam : PVC tube , diameter 6” ,1000 cm
Cation Exhange Filter : PVC tube , diameter 12” , 500 cm
Catridge Filter : diameter 12”, panjang 20”
Ultrafiltrasi : 15 m3/h, 500 watt, 220 volt
Ultraviolet Sterilisasi : 15 l/m , 220 volt
Post Catridge Filter : Stainless steel, diameter 2”, panjang 10”
Gambar Tangki Air Produk, Unit Ultrafiltrasi, Gambar Statik Mixer, Tangki Kaporit dan Pompa
Multi Media Filter dan Statik Mixer Umpan
Berdasarkan hasil pengujian alat tersebut yang telah dilakukan di lapangan, maka alat
pengolah air ini sangat cocok digunakan untuk kepentingan sekelompok wargabaik di daerah
pedesaan maupun perkotaan yang kualitas air tanahnya buruk dan belum mendapatkan pelayanan air
bersih akan tetapi memiliki curah hujan yang tinggi di wilayahnya. Sistem ini sangat mudah baik
pembuatan maupun cara pengolahannya serta biaya produksinya relatif murah. Proses pengolahan
alat tersebut di atas sebenarnya merupakan proses yang lengkap, hanya dilakukan dalam bentuk
yang sederhana.
Apa yang kalian tahu tentang kaporit dan tawas? Apakah kaporit dan tawas sama? Bagaimana cara
menggunakan kaporit dan tawas? Lalu apa saja efek yang timbul akibat penggunaan kaporit dan tawas?
Mari kita bedah bersama-sama
Zat kimia yang terlibat dalam pengolahan air bisa dibagi menjadi empat macam. Ada sebagai penjernih,
sebagai pembasmi bakteri, sebagai penstabil air, dan sekadar zat tambahan. Bentuknya ada yang padat,
ada yang cair, ada yang gas.
SEDANGKAN
Tawas termasuk ke dalam kelompok penjernih air. Selain tawas, ada juga besi sulfat, besi klorida, dan
polimer seperti PAC. Rumus kimia dari tawas adalah Al2(SO4)3.18H2O. Tawas berfungsi sebagai
penjernih air yang dapat menggaet koloid dalam air. Tawas banyak dipakai untuk mengolah air sungai.
Air tanah (misalnya mata air) tak perlu lagi ditambah tawas karena sudah jernih. Air tanah hanya perlu
kaporit sebagai pembasmi bakteri.
2. CARA PENGGUNAAN KAPORIT
Pencemaran baik fisik, kimia, maupun bakteriologis pada sarana air bersih jenis sumur saat ini semakin
meningkat. Maka dari itu, kegiatan desinfeksi pada sumur dapat dipertimbnagkan sebagai salah satu
alternatif pemecahannya. Bahan yang dipergunakan sebagai disinfektan biasanya mempergunakan
kaporit dengan dosis 1 gram/100 liter air. Berikut prosedur pemberian kaporit (proses disinfeksi) pada
sumur.
Sumur Gali
1. Buat larutan kaporit sebanyak 20 liter (dosis pemberian 0,5 sendok makan kaporit untuk 20 liter air).
2. Desinfektan dinding sumur, lantai sumur dan timba dengan cara menyikatnya mempergunakan sikat
yang sudah dicelupkan ke dalam larutan kaporit.
3. Ukur banyaknya air sumur. Untuk setiap 1 meter kubik ditambahkan 20 liter larutan kaporit.
Menentukan/mengukur volume air yang terdapat di dalam sumur dengan cara (Chandra, 2007):
4. Mengukur dalamnya permukaan air (h) meter.
5. Mengukur penampang sumur (d) meter
6. Substitusi h dan d dalam rumus : Volume (liter) = 3,14 x d2 x h
Sumur Pompa
1. Buat larutan kaporit sebanyak 20 liter ( dengan mmenambahkan 2 sendok makan kaporit pada 20 liter
air).
2. Pompa dilepas dari pipa dan tuangkan 20 liter larutan kaporit tersebut. Biarkan selama 24 jam.
3. Pasang kembali pompa pada pipa, selanjutnya air dipompa (dibuang) sampai bau kaporit tidak ada lagi.
4. Kegiatan pemberian kaporit tersebut seringkali juga harus kita lakukan pada saat terjadi KLB atau
wabah, atau pada saat terjadi banjir. Pada saat banjir, akan terjadi perembesan air banjir ke dalam sumur
penduduk. Demikian pula pada saat terjadi wabah penyakit pencernaan yang menular terutama kolera,
maka semua persediaan air rumah tangga perlu didesinfektan, dengan cara sebagai berikut:
Potong seruas bambu dengan ukuran panjang 50 cm, dengan diameter 5 cm
Buat dua lubang pada dasar bambu menyebelah 2 kali dengan ukuran 20 mm.
Buat lubang pada ujung atas bambu dengan diameter 1,5 meter.
Masukkan sedikit ijuk sampai dasar bambu untuk menutupi lubang-lubang agar pasir tidak keluar.
Masukkan segelas pasir halus.
Masukkan 2 gelas campuran pasir halus dan 100 gram kaporit.
Masukkan lagi pasir halus 1 gelas atau sampai tabung bambu penuh.
Gantungkan batu bata pada ujung bawah bambu dan biarkan tenggelam 1 m di bawah permukaan air
sumur.
Hal yang perlu diperhatikan saat ingin menggunakan tawas sebagai penjernih air adalah takarannya.
Untuk Air tidak terlalu keruh, tidak berlumpur. Cukup 3-5 sendok makan full untuk 1000 liter air dalam
sumur
Untuk Air yang keruh dan sedikit berlumpur. Cukup 5-8 sendok makan full untuk 1000 liter air dalam
sumur
Jika masih membandel dan tidak jernih-jernih maka berikan dosis yang lebih besar. Lakukan
penambahan dosis bertahap saja.
Tata cara menggunakan tawas untuk menjernihkan air sumur adalah dengan mencampurkan tawas
dengan sedikit air (+- 5 liter). Jika anda memakai tawas bongkahan, terlebih dahulu hancurkan menjadi
lebih lembut. Aduk aduk terus, pastikan tawas sudah larut dalam air.
Selanjutnya masukkan larutan campuran tawas dengan air ke dalam sumur, tunggu sekitar 6 jam. Tawas
perlu waktu untuk mengikat kotoran dalam air sumur, lebih baik memasukkan tawas pada sore hari,
sehingga esok paginya sudah beres.
Setelah melakukan cara menjernihkan air sumur dengan tawas maka sumur sudah kembali jernih dan
tidak berbau. Sayangnya cara ini sebenarnya kurang efektif karena anda belum menghilangkan sumber
dari air keruh, sangat disarankan untuk menguras sumur dan menghilangkan lumut lumut di dinding
sumur yang dekat dengan air.
Kalsium hipoklorit umumnya digunakan untuk sanitasi kolam renang umum dan disinfektan air minum.
Umumnya, senyawa komersial dijual dengan kemurnian 68% (dengan zat aditif dan kontaminan
bervariasi bergantung pada kebutuan penggunaannya). Sebagai contoh, sebagai bahan kimia kolam
renang seringkali dicampur dengan stabilisator asam sianurat (En: cyanuric acid) dan zat anti kerak
(untuk mengulangi kehilangan klorin akibat radiasi ultraungu dan mencegah pengerasan kalsium).
Kalsium hipoklorit juga digunakan di dapur sebagai disinfektan permukaan dan peralatan dapur.
Penggunaan umum lainnya antara lain pembersih kamar mandi, semprotan disinfektan rumah tangga,
algasida, herbisida, dan deterjen binatu.
Penambahan kaporit ke dalam air akan menghasilkan senyawa kimia sampingan yang bernama
Trihalometana (THM). Senyawa ini banyak diklaim oleh para pakar air di luar negeri sebagai penyebab
produksi radikal bebas dalam tubuh (mengakibatkan kerusakan sel dan bersifat karsinogenik). Penelitian
lain di Hartford, Connecticut, AS menemukan "Wanita dengan kanker payudara mempunyai kadar
organochlorines (zat sampingan klorinasi) lebih tinggi hingga 50-60% lebih tinggi di dalam jaringan
payudaranya dibanding mereka yang tidak mempunyai kanker.
Kaporit merusak lapisan kolagen pada kulit, terjadi proses penuaan melalui perusakan sel, menyebabkan
kulit terlihat kusam dan tampak tua sebelum waktunya.
Kaporit merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan kulit terasa ketat dan kering. Pada bayi, anak-
anak seringkali terjadi iritasi kulit dan biang keringat, atau sering dikatakan sebagai "alergi". Hal ini
terjadi karena lapisan terluar pada epidermis kulit yang berfungsi sebagai penahan debu dan kotoran
mengalami kerusakan dan tak mampu menjalankan fungsinya lagi.
Kaporit merupakan salah satu pemicu terjadinya Keratinisasi kulit,.yaitu penumpukan sel kulit mati pada
epidermis kulit di mana sel kulit mengeras, gepeng dan kehilangan inti selnya. Akibatnya kulit wajah
terasa tebal dan tak segar, membuat bedak tak mau menempel sempurna. Jerawat dan komedo mudah
muncul karena minyak hasil produksi sebum tidak dapat keluar ke permukaan kulit dan tersumbat.
Pada rambut, kaporit merusak batang rambut dan mengiritasi kulit kepala dan memperburuk kondisi
ketombe dan rambut rontok. Rambut yang mengalami proses kimia seperti pewarnaan, pengeritingan
dan pelurusan (rebonding) akan semakin kering dan mudah patah akibat kaporit. Rambut menjadi susah
diatur, tampak kusam dan kasar.
Sumber :
1. https://waterpluspure.wordpress.com/...-perbedaannya/
2. http://inspeksisanitasi.blogspot.co....air-sumur.html
3. http://www.carabuas.xyz/2015/12/cara...gan-tawas.html
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Kaporit
5. http://insanfilaniblog.blogspot.co.i...p-manusia.html
6. http://www.tuliat.com/manfaat-tawas-...ek-sampingnya/
7. www.spesialisobatherbal.com
8. www.maintenancepools.com