Anda di halaman 1dari 10

3.1.

Cara Kerja ARSINUM

Cara kerja sistem pengolahan air siap minum (ASRSINUM) adalah sebagai berikut :
 Periksa posisi keran filter untuk proses penyaringan.
 Setelah air di penampungan air hujan cukup, lalu hidupkan pompa air baku dan pompa dosing.
Pastikan pompa dosing berjalan dengan baik memompakan bahan oksidator untuk
mengoksidasi besi dan mangan dan juga bakteri.
 Air akan mengalir statix mixer sebagai tangki pencampur.
 Setelah air tercampur di static mixer, air akan masuk ke dalam multimedia filter berisi kerikil,
pasir silika dan mangan zeolit yang berfungsi untuk menyaring partikel kasar dan endapan hasil
oksidasi yang ukurannya cukup besar dengan proses filtrasi.
 Setelah melalui multimedia filter air akan masuk ke dalam filter penukar ion, yang berfungsi
sebagai penghilang kesadahan akibat tingginya kadar kalsium, logam berat dan warna
 Air kemudian masuk ke dalam saringan cartridge filter yang mempunyai ukuran 0,5 mikron.
Pada unit ini kotoran-kotoran yang lembut dan melayang-layang pada air akan tersaring,
sehingga air akan tampak lebih jernih.
 Setelah melalui catridge filter, air masuk ke dalam tangki penampung air bersih.
 Kemudian dari tangki air bersih air dipompa ke unit ultrafiltrasi yang dapat menyaring sampai
ukuran 0,01 mikron.Unit ultra filtrasi menggunakan modul membran tipe hollow fiber.
 Air yang keluar dari unit ultra filtrasi dialirkan ke bak penampung air bersih Selanjutnya air
dipompa ke 3 unit mikro filter yang dapat menyaring padatan sampai ukuran 1 mikron. Dari
unit mikro filter air ke unit sterilisator ultraviolet untuk membunuh mikroba.
 Air yang keluar dari unit sterilisator ultra violet adalah air olahan yang siap minum langsung
tanpa dimasak dan dapat langsung dibotolkan.
3.2. Manfaat ARSINUM

Fungsi dan manfaat sistem pengolahan air siap minum ini adalah :
1. Memanfaatkan air hujan menjadi air bersih
2. Mengolah air hujan menjadi air minum
3.3. Spesifikasi ARSINUM
 Pompa Pembubuh Kimia : 4,7 l/m, tekanan 7 bar, 220V
 Pompa air baku : 40 l/m , tek. 5kg/cm2, 220 volt, ¾ PK
 Static Mixer : PVC tube , diameter 8”, panjang 1000 cm
 Multimedia Filter : PVC tube , diameter 12 ,panjang 1500 cm
 Tangki Garam : PVC tube , diameter 6” ,1000 cm
 Cation Exhange Filter : PVC tube , diameter 12” , 500 cm
 Catridge Filter : diameter 12”, panjang 20”
 Ultrafiltrasi : 15 m3/h, 500 watt, 220 volt
 Ultraviolet Sterilisasi : 15 l/m , 220 volt
 Post Catridge Filter : Stainless steel, diameter 2”, panjang 10”
Gambar Tangki Air Produk, Unit Ultrafiltrasi, Gambar Statik Mixer, Tangki Kaporit dan Pompa
Multi Media Filter dan Statik Mixer Umpan

Gambar Unit Ultrafiltrasi

Gambar Catridge Filter

Cara Kerja dan Perawatan Multimedia Filter :


Proses Multi Media Filter Buka Tutup
Penyaringan 1,4,7,9,12 2,3,5, 6,
8,10,11,13
Pembilasan 1, 4, 5 2, 3, 6, 7
Pencucian 2,3,5 1,4,6,7
Regenerasi 1,4,6,8,9,12,13 2,3,5,7,10,11

Gambar Skema Multimedia Filter

Cara Kerja dan Perawatan Unit Ultrafiltrasi :

Proses Ultrafiltrasi Buka Tutup


Penyaringan 1,4,5,6 2,3,7
Pencucian 2,3,57 1,4,6
Gambar Skema Unit Ultrafiltrasi
PENUTUP

Berdasarkan hasil pengujian alat tersebut yang telah dilakukan di lapangan, maka alat
pengolah air ini sangat cocok digunakan untuk kepentingan sekelompok wargabaik di daerah
pedesaan maupun perkotaan yang kualitas air tanahnya buruk dan belum mendapatkan pelayanan air
bersih akan tetapi memiliki curah hujan yang tinggi di wilayahnya. Sistem ini sangat mudah baik
pembuatan maupun cara pengolahannya serta biaya produksinya relatif murah. Proses pengolahan
alat tersebut di atas sebenarnya merupakan proses yang lengkap, hanya dilakukan dalam bentuk
yang sederhana.

INFORMASI SELENGKAPNYA HUBUNGI :

Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair (KELAIR)


Bidang Teknologi Pengendalian Pencemaran Lingkungan (TPPL)
Pusat Teknologi Lingkungan (PTL)
Kedeputian Bidang Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Alam (TPSA)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat
Telp. 3169769,3169770
Fax. 021-3169760
Email : air@webmail.bppt.go.id
Situs : www.kelair.bppt.go.id
Kaporit dan Tawas. Perbedaan, Penggunaan, Manfaat dan Efek
Samping
KAPORIT & TAWAS
PERBEDAAN, PENGGUNAAN, MANFAAT DAN EFEK SAMPING

Apa yang kalian tahu tentang kaporit dan tawas? Apakah kaporit dan tawas sama? Bagaimana cara
menggunakan kaporit dan tawas? Lalu apa saja efek yang timbul akibat penggunaan kaporit dan tawas?
Mari kita bedah bersama-sama
Zat kimia yang terlibat dalam pengolahan air bisa dibagi menjadi empat macam. Ada sebagai penjernih,
sebagai pembasmi bakteri, sebagai penstabil air, dan sekadar zat tambahan. Bentuknya ada yang padat,
ada yang cair, ada yang gas.

1. PERBEDAAN KAPORIT DAN TAWAS


Kaporit merupakan singkatan dari kalsium hipoklorit dengan rumus kimia Ca(OCl)2. Kaporit termasuk ke
dalam kelompok pembasmi bakteri. Selain kaporit, ada juga klor, ozon, kuprisulfat dan oksigen. Diantara
yang lain, kaporit adalah yang paling banyak dipakai, karena ada sisa klor. Ozon dan UV tidak ada sisanya,
sehingga berbahaya jika ada pipa bocor atau sambungannya tidak rekat (merembes). Air kotor berisi
kuman bisa masuk lagi ke dalam pipa distribusi. Kualitasnya malah bisa jauh lebih buruk daripada air
bakunya dan berbahaya bagi kesehatan ginjal dan hati (lever). Perlu dicatat, air yang bau kaporitnya
seangin (trace, sangat sedikit), lebih aman daripada air yang tidak berbau kaporit. Tentu saja tidak boleh
terlalu bau. Kisaran kadar kaporit sisa ini 0,2 – 0,3 mg/l.

SEDANGKAN

Tawas termasuk ke dalam kelompok penjernih air. Selain tawas, ada juga besi sulfat, besi klorida, dan
polimer seperti PAC. Rumus kimia dari tawas adalah Al2(SO4)3.18H2O. Tawas berfungsi sebagai
penjernih air yang dapat menggaet koloid dalam air. Tawas banyak dipakai untuk mengolah air sungai.
Air tanah (misalnya mata air) tak perlu lagi ditambah tawas karena sudah jernih. Air tanah hanya perlu
kaporit sebagai pembasmi bakteri.
2. CARA PENGGUNAAN KAPORIT
Pencemaran baik fisik, kimia, maupun bakteriologis pada sarana air bersih jenis sumur saat ini semakin
meningkat. Maka dari itu, kegiatan desinfeksi pada sumur dapat dipertimbnagkan sebagai salah satu
alternatif pemecahannya. Bahan yang dipergunakan sebagai disinfektan biasanya mempergunakan
kaporit dengan dosis 1 gram/100 liter air. Berikut prosedur pemberian kaporit (proses disinfeksi) pada
sumur.

Sumur Gali
1. Buat larutan kaporit sebanyak 20 liter (dosis pemberian 0,5 sendok makan kaporit untuk 20 liter air).
2. Desinfektan dinding sumur, lantai sumur dan timba dengan cara menyikatnya mempergunakan sikat
yang sudah dicelupkan ke dalam larutan kaporit.
3. Ukur banyaknya air sumur. Untuk setiap 1 meter kubik ditambahkan 20 liter larutan kaporit.
Menentukan/mengukur volume air yang terdapat di dalam sumur dengan cara (Chandra, 2007):
4. Mengukur dalamnya permukaan air (h) meter.
5. Mengukur penampang sumur (d) meter
6. Substitusi h dan d dalam rumus : Volume (liter) = 3,14 x d2 x h

Sumur Pompa
1. Buat larutan kaporit sebanyak 20 liter ( dengan mmenambahkan 2 sendok makan kaporit pada 20 liter
air).
2. Pompa dilepas dari pipa dan tuangkan 20 liter larutan kaporit tersebut. Biarkan selama 24 jam.
3. Pasang kembali pompa pada pipa, selanjutnya air dipompa (dibuang) sampai bau kaporit tidak ada lagi.
4. Kegiatan pemberian kaporit tersebut seringkali juga harus kita lakukan pada saat terjadi KLB atau
wabah, atau pada saat terjadi banjir. Pada saat banjir, akan terjadi perembesan air banjir ke dalam sumur
penduduk. Demikian pula pada saat terjadi wabah penyakit pencernaan yang menular terutama kolera,
maka semua persediaan air rumah tangga perlu didesinfektan, dengan cara sebagai berikut:
Potong seruas bambu dengan ukuran panjang 50 cm, dengan diameter 5 cm
Buat dua lubang pada dasar bambu menyebelah 2 kali dengan ukuran 20 mm.
Buat lubang pada ujung atas bambu dengan diameter 1,5 meter.
Masukkan sedikit ijuk sampai dasar bambu untuk menutupi lubang-lubang agar pasir tidak keluar.
Masukkan segelas pasir halus.
Masukkan 2 gelas campuran pasir halus dan 100 gram kaporit.
Masukkan lagi pasir halus 1 gelas atau sampai tabung bambu penuh.
Gantungkan batu bata pada ujung bawah bambu dan biarkan tenggelam 1 m di bawah permukaan air
sumur.

3. CARA PENGGUNAAN TAWAS

Hal yang perlu diperhatikan saat ingin menggunakan tawas sebagai penjernih air adalah takarannya.

Untuk Air tidak terlalu keruh, tidak berlumpur. Cukup 3-5 sendok makan full untuk 1000 liter air dalam
sumur
Untuk Air yang keruh dan sedikit berlumpur. Cukup 5-8 sendok makan full untuk 1000 liter air dalam
sumur
Jika masih membandel dan tidak jernih-jernih maka berikan dosis yang lebih besar. Lakukan
penambahan dosis bertahap saja.

Tata cara menggunakan tawas untuk menjernihkan air sumur adalah dengan mencampurkan tawas
dengan sedikit air (+- 5 liter). Jika anda memakai tawas bongkahan, terlebih dahulu hancurkan menjadi
lebih lembut. Aduk aduk terus, pastikan tawas sudah larut dalam air.
Selanjutnya masukkan larutan campuran tawas dengan air ke dalam sumur, tunggu sekitar 6 jam. Tawas
perlu waktu untuk mengikat kotoran dalam air sumur, lebih baik memasukkan tawas pada sore hari,
sehingga esok paginya sudah beres.
Setelah melakukan cara menjernihkan air sumur dengan tawas maka sumur sudah kembali jernih dan
tidak berbau. Sayangnya cara ini sebenarnya kurang efektif karena anda belum menghilangkan sumber
dari air keruh, sangat disarankan untuk menguras sumur dan menghilangkan lumut lumut di dinding
sumur yang dekat dengan air.

4. EFEK POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN KAPORIT

Kalsium hipoklorit umumnya digunakan untuk sanitasi kolam renang umum dan disinfektan air minum.
Umumnya, senyawa komersial dijual dengan kemurnian 68% (dengan zat aditif dan kontaminan
bervariasi bergantung pada kebutuan penggunaannya). Sebagai contoh, sebagai bahan kimia kolam
renang seringkali dicampur dengan stabilisator asam sianurat (En: cyanuric acid) dan zat anti kerak
(untuk mengulangi kehilangan klorin akibat radiasi ultraungu dan mencegah pengerasan kalsium).
Kalsium hipoklorit juga digunakan di dapur sebagai disinfektan permukaan dan peralatan dapur.
Penggunaan umum lainnya antara lain pembersih kamar mandi, semprotan disinfektan rumah tangga,
algasida, herbisida, dan deterjen binatu.
Penambahan kaporit ke dalam air akan menghasilkan senyawa kimia sampingan yang bernama
Trihalometana (THM). Senyawa ini banyak diklaim oleh para pakar air di luar negeri sebagai penyebab
produksi radikal bebas dalam tubuh (mengakibatkan kerusakan sel dan bersifat karsinogenik). Penelitian
lain di Hartford, Connecticut, AS menemukan "Wanita dengan kanker payudara mempunyai kadar
organochlorines (zat sampingan klorinasi) lebih tinggi hingga 50-60% lebih tinggi di dalam jaringan
payudaranya dibanding mereka yang tidak mempunyai kanker.

Kaporit Dalam Air Hangat


Fakta yang lebih mengejutkan adalah bahwa efek negatif kaporit terhadap tubuh manusia sebanyak 70%
bukan masuk melalui air yang diminum, melainkan dari uap klor (kloroform) dalam kaporit yang
terhirup saat mandi, ditambah dengan penyerapan kaporit melalui kulit. Hal ini terutama saat mandi
dengan air hangat.
Selain meningkatkan jumlah kaporit yang menguap, air hangat juga membuka pori-pori kulit. Dengan
demikian kaporit terhirup dan terserap kulit dan langsung masuk ke pembuluh darahPenelitian di AS
menunjukkan bahwa jumlah klor dalam kaporit yang masuk ke dalam tubuh dalam satu kali mandi air
hangat setara dengan jumlah klor yang dapat masuk melalui air minum sebanyak 2 liter / harinya.

Efek Kaporit Terhadap Kulit Dan Rambut


Kulit dan rambut sebagai organ pertama yang bersentuhan dengan air kran akan menunjukkan reaksinya
terlebih dahulu dengan menunjukkan tanda-tanda "penuaan dini".

Kaporit merusak lapisan kolagen pada kulit, terjadi proses penuaan melalui perusakan sel, menyebabkan
kulit terlihat kusam dan tampak tua sebelum waktunya.
Kaporit merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan kulit terasa ketat dan kering. Pada bayi, anak-
anak seringkali terjadi iritasi kulit dan biang keringat, atau sering dikatakan sebagai "alergi". Hal ini
terjadi karena lapisan terluar pada epidermis kulit yang berfungsi sebagai penahan debu dan kotoran
mengalami kerusakan dan tak mampu menjalankan fungsinya lagi.
Kaporit merupakan salah satu pemicu terjadinya Keratinisasi kulit,.yaitu penumpukan sel kulit mati pada
epidermis kulit di mana sel kulit mengeras, gepeng dan kehilangan inti selnya. Akibatnya kulit wajah
terasa tebal dan tak segar, membuat bedak tak mau menempel sempurna. Jerawat dan komedo mudah
muncul karena minyak hasil produksi sebum tidak dapat keluar ke permukaan kulit dan tersumbat.
Pada rambut, kaporit merusak batang rambut dan mengiritasi kulit kepala dan memperburuk kondisi
ketombe dan rambut rontok. Rambut yang mengalami proses kimia seperti pewarnaan, pengeritingan
dan pelurusan (rebonding) akan semakin kering dan mudah patah akibat kaporit. Rambut menjadi susah
diatur, tampak kusam dan kasar.

5. EFEK POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN TAWAS


Tawas sudah dikenal lama oleh masyarakat dan memiliki banyak manfaat. Salah satu dari sekian banyak
manfaat tawas yang sudah diketahui banyak orang diantaranya sebagai pembening air keruh dengan cara
memasukkan sejumlah tawas pada air yang tampak keruh sehingga lama-lama akan berubah bening,
karena tawas berfungsi sebagai penangkap partikel halus dalam air dan mengubah jadi endapan.
Berikut ini beberapa manfaat tawas :
1. Sebagai Penjernih Air
Penggunaan tawas sebagai penjernih air sudah biasa dilakukan masyarakat Indonesia sejak karena
disamping murah cara penerapannya juga mudah, tinggal ambil tawas lalu dimasukkan dalam wadah
yang berisi air yang hendak dijernihkan atau bisa langsung dimasukkan dalam sumur yang airnya agak
keruh dan berbau.
2. Penghilang Bau Amis
Selain banyak digunakan sebagai pemurni air, tawas juga sering digunakan sebagai penghilang bau amis
(anyir) pada ikan. Biasanya digunakan untuk ikan sebelum di asap untuk menghasilkan ikan yang tidak
berbau amis. Disamping daging ikan tampak lebih bersih (putih) penggunaan tawas juga membuat daging
ikan menjadi kesat.
3. Menghilangkan Bau Badan
Pada umumnya bau badan bersumber dari ketiak akibat keringat berlebih dan bercampurnya keringat
dengan bakteri sehingga menimbulkan bau tidak sedap. Penggunaan tawas untuk menghilangkan bau
badan bisa menjadi alternatif paling mudah untuk menghilangkan bau badan
4. Bahan Kosmetik (Deodoran)
Banyak produk deodoran yang menggunakan tawas sebagai salah satu bahannya. Karena benda kristal ini
sangat efektif menghilangkan bau badan.
5. Bahan Anti Api
Selain sebagai bahan produk kosmetik, alum juga digunakan sebagai pembuatan bahan tekstil yang tahan
api. Selain itu tawas juga digunakan dalam alat pemadam kebakaran
6. Bahan Pengawet
Banyak jenis pengawet yang digunakan untuk mengawetkan makanan baik secara alami maupun yang
menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya, seperti formalin atau jenis pengawet lain yang memiliki
kandungan berbahaya untuk kesehatan. Salah satu bahan pengawet yang juga sering gunakan adalah
tawas. Biasanya tawas digunakan untuk mengawetkan buah agar tidak cepat busuk dan tetap segar.
7. Menghambat Pendarahan
Aluminium sulfat atau kalium aluminium sulfat juga bisa digunakan sebagai astringent yang berfungsi
untuk mencegah dan menghambat perdarahan pada luka kecil seperti luka cukur.
8. Obat Sariawan
Alum juga bisa digunakan untuk mengobati sariawan di mulut, karena memiliki efek mengeringkan luka
dan juga berfungsi untuk mengurangi iritasi
9. Minyak Rambut
Sejak 1950 tawas sudah digunakan sebagai bahan campuran untuk perawatan rambut tetap sehat
terutama untuk rambut kering
10. Pemutih Gigi Dan Kulit
Sebagai pemutih dan pembersih gigi, tawas dibuat sebagai pasta gigi. Selain sebagai pasta alum juga bisa
dijadikan sebagai bahan pemutih kulit.

EFEK SAMPING TAWAS


Penggunaan sebuah produk yang dianggap banyak memiliki manfaat jika digunakan secara berlebihan
sudah pasti akan berakibat tidak baik. Hal itu juga berlaku terhadap penggunaan tawas yang selama ini
dianggap aman, tapi jika penggunaannya berlebihan tentu akan menimbulkan efek samping yang tidak
baik terutama bagi kesehatan tubuh
Sebaiknya dalam dalam penggunaannya usahakan tidak melebihi takaran yang diperbolehkan. Meskipun
tawas banyak ditemukan di pasaran dan dujual bebas tidak berarti aman seratus persen terlebih jika
dijadikan sebagai bahan campuran yang masuk dalam tubuh seperti untuk mengawetkan makanan atau
menjernihkan air.
Penggunaan tawas berlebihan bisa menyebabkan keracunan, terlebih jika digunakan dalam jangka
panjang u akan berakibat lebih buruk terutama bagi kesehatan.

Sumber :
1. https://waterpluspure.wordpress.com/...-perbedaannya/
2. http://inspeksisanitasi.blogspot.co....air-sumur.html
3. http://www.carabuas.xyz/2015/12/cara...gan-tawas.html
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Kaporit
5. http://insanfilaniblog.blogspot.co.i...p-manusia.html
6. http://www.tuliat.com/manfaat-tawas-...ek-sampingnya/
7. www.spesialisobatherbal.com
8. www.maintenancepools.com

Anda mungkin juga menyukai