hasilnya
ampere meter menunjukan angka 0,3A REEL!!!!!
pada body tertera 0,39A
karena hanya decimal Cuma satu digit hanya tertera 0.3 pada
kenyataannya sampai 0,35A
sebelumnya saya pernah uji 10 unit lampu TL dengan ballast trafo
mendapatkan hasil 3,5A, namun kali ini saya tidak bisa tes terkait
ballast trafo tersebut sudah saya ganti dengan ballast EBB
Sekarang mari kita hitung konsumsi daya yang sesungguhnya
REEL!!!!
Dan untuk TL LED mohon maaf belum bisa saya tes secara reel,
terkait barangnya belum tersedia. tapi konsumsi daya biasanya
reel sesuai sfeknya.
Tingkat pencahayaan lampu TL dengan ballast travo dan ballast
EBB 2200lumen
Sedangkan lampu TL LED 18 yang memiliki ukuran sama dengan
TL 36watt menghasilkan rata-rata 1600lumen (tergantung merk)
Setelah mengetahui konsumsi daya masingmasing lampu searang mari kita hitung
perbandingan costnya..
Keterangan:
Biaya PPJ sebesar 8% berlaku diJembrana, didaerah lain
kemungkinan berbeda.
Estimasi biaya diluar penggantian fiting dan kabel (apabila ada
yang rusak)
Nah.. Sekarang kita sudah tahu perbedaan efisiensi dari
masing-masing lampu.
Menurut kajian saya untuk saat ini terkait harga TL LED masih
sangat mahal, paling effisien saat ini adalah mengganti ballast
trafo dengan ballast EBB
Bayangkan bila kita mengganti lampu ballast trafo dengan
ballast EBB sebanyak 1000pcs maka Penurunan biaya listrik
perbulan adalah:
Rp 24.227.000
PROPOSAL
PROPOSAL SKRIPSI
NAMA
NIM
: 5301408006
JURUSAN
PRODI
FAKULTAS : TEKNIK
I. JUDUL SKRIPSI
ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN LAMPU LED DAN LAMPU TL PADA
KEBUTUHAN PENERANGAN RUANGAN
II. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
lampu indicator saja, akan tetapi beralih fungsi menjadi lampu yang di harapkan
dapat bersaing dengan lampu lampu pendahulunya Terkadang di pasaran kita
menemukan alat atau barang barang yang mempunyai fungsi yang sama tetapi
berbeda kwalitas. Bahkan barang yang mahal belum tentu mempunyai kwalitas
yang baik pula. Hal ini mengakibatkan kita sebagai konsumen menjadi lebih
selektif dalam memilih alat dan barang. Walau begitu, dalam beberapa kasus
mungkin perlu mempertimbangkan modifikasi rancangan penerangan untuk
mendapatkan penghematan energi yang dikehendaki. Penting untuk dimengerti
bahwa lampu-lampu yang efisien, belum tentu merupakan sistim penerangan
yang efisien.
Baru-baru ini program yang sedang digalakkan PLN bagi para
konsumennya adalah untuk menghemat energi listrik dalam pemakaian lampu.
Penghematan ini dilakukan dengan cara menggunakan jenis lampu yang paling
hemat energi saat ini atau mengganti lampu terpasang dengan lampu yang
paling hemat energi. (SEHEN = SuperEkstra Hemat Energi). Program ini juga
sejalan dengan Surat keputusan Menteri Energi & Sumber Daya Mineral No. 31
Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghematan Energi yang merupakan kewajiban
kita semua.
Yang dimaksud lampu terhemat energi saat ini adalah lampu
yang mengkonsumsi daya listrik (watt) seminimal mungkin untuk menghasilkan
cahaya tampak yang terpakai manusia sebesar mungkin. Saat ini penggunaan
lampu neon TL (Tabung Fluoresen) dianggap sudah merupakan lampu hemat
energi. Sesuai perkembangan teknologi perlampuan terdapat lampu yang lebih
hemat dibanding lampu neon, yaitu LED (Light Emitting Dioda). Penghematan
energi bukan sematamata menurunkan konsumsi energi tetapi dengan cara
mengurangi kuat penerangan saja, namun bagaimana menyediakan
penerangan tanpa mengorbankan kualitas pelayanan cahaya bagi mata
manusia. Prinsipnya menyediakan cahaya saat dibutuhkan dalam jumlah dan
kualitas yang cukup. Oleh sebab itu perlu untuk melakukan penelitian
perbandingan suatu produk, dalam hal ini akan melakukan penelitian
perbandingan antara lampu TL dan LED.
Dari latar belakang itulah maka diambil judul : ANALISA PERBANDINGAN
PENGGUNAAN LAMPU LED DAN LAMPU TL PADA KEBUTUHAN PENERANGAN
RUANGAN
B.
Rumusan Masalah
Berapa daya sebuah lampu LED yang dibutuhkan untuk penerangan ruangan
berukuran 3 x 2,5 x 3m yang sesuai dengan SNI.
3.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penyusunan skripsi ini, memuat asumsi dan pembatasan masalah
dengan tujuan untuk menghindari berkembangnya permasalahan secara luas.
Untuk itu peneliti membatasi masalah dalam hal-hal sebagai berikut :
1.
2.
3.
Pembahasan dibatasi hanya pada tingkat efisiensi dan intensitas cahaya pada
penggunaan lampu LED dan lampu TL.
D. Tujuan Penelitian
1.
2.
1.
2.
Manfaat Penelitian
F. Penegasan Istilah
Analisa
Analisa adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
2.
Lampu LED
LED adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya
memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.
3.
Lampu TL
Lampu tabung atau lampu TL (Tubular lamp) yaitu jenis lampu pelepasan
gas berbentuk tabung, berisi uap raksa bertekanan rendah. Radiasi ultraviolet
yang ditimbulkan oleh ion gas raksa oleh lapisan fosfor dalam tabung akan
dipancarkan berupa cahaya tampak (gejala fluorensensi). Bentuk standart
tabung flouresen dipasarkan oleh perusahaan piliphs dangan kode TL. Pada
setiap ujung tabung terdapat elektrode yang terdiri dari serabut pijar (wolfrom)
dengan sebuah emiter untuk memudahkan, emisi elektron-elektron. Setelah
dalam tabung diberi lapisan serbuk fluresen.
kita temui jenis pekerjaan yang memerlukan tingkat penerangan tertentu agar
tenaga kerja dapat dengan jelas mengamati obyek yang sedang dikerjakan.
Intensitas penerangan yang sesuai dengan jenis pekerjaannnya jelas akan dapat
meningkatkan produktivitas kerja.
Pijar, benda padat dan cair memancarkan radiasi yang dapat dilihat bila
dipanaskan sampai suhu tertentu. Intensitas meningkat dan penampilan
menjadi semakin putih jika suhu naik.
2.
Muatan Listrik, jika arus listrik dilewatkan melalui gas,maka atom dan
molekulnya akan memancarkan radiasi, dimana spektrumnya merupakan
karakteristik dari elemen yang ada.
3.
4.
5.
Lampu LED, incontrast, adalah dioda semikonduktor. Ini terdiri dari sebuah chip
bahan semikonduktor diolah untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut
pn (positif-negatif) persimpangan. Bila tersambung ke, mengalir powersource
arus dari sisi p-atau anoda ke sisi n, atau katoda, tetapi tidak dalam arah
sebaliknya. Pembawa muatan (elektron dan lubang elektron) mengalir ke
junction dari elektroda. Ketika elektron bertemu lubang, itu jatuh ke tingkat
energi yang lebih rendah, dan melepaskan energi dalam bentuk foton (cahaya).
Oleh karena itu tidak ada pemberat atau Starter diperlukan, sehingga
dibutuhkan daya listrik yang lebih kecil.
Lumen: Satuan flux cahaya; flux dipancarkan didalam satuan unit sudut
padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam satu
candela. Satu lux adalah satu lumen per meter persegi. Lumen (lm) adalah
kesetaraan fotometrik dari watt, yang memadukan respon mata pengamat
standar. 1 watt = 683 lumens pada panjang gelombang 555 nm.
2.
3.
4.
Luminaire: Luminaire adalah satuan cahaya yang lengkap, terdiri dari sebuah
lampu atau beberapa lampu, termasuk rancangan pendistribusian cahaya,
penempatan dan perlindungan lampu-lampu, dan dihubungkannya lampu ke
pasokan daya.
5.
Lux: Merupakan satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan. Cahaya
rata-rata yang dicapai adalah rata-rata tingkat lux pada berbagai titik pada area
yang sudah ditentukan. Satu lux setara dengan satu lumen per meter persegi.
Tinggi mounting: Merupakan tinggi peralatan atau lampu diatas bidang kerja.
Efficacy cahaya terhitung: Perbandingan keluaran lumen terhitung dengan
pemakaian daya terhitung dinyatakan dalam lumens per watt.
Merupakan
perbandingan
6.
7.
Efficacy Beban Target: Nilai efficacy beban terpasang yang dicapai dengan
efisiensi terbaik, dinyatakan dalam lux/W/m.
8.
9.
Intensitas Cahaya dan Flux: Satuan intensitas cahaya I adalah candela (cd)
juga dikenal dengan international candle. Satu lumen setara dengan flux
cahaya, yang jatuh pada setiap meter persegi (m 2) pada lingkaran dengan
radius satu meter (1m) jika sumber cahayanya isotropik 1-candela (yang
bersinar sama ke seluruh arah) merupakan pusat isotropik lingkaran.
Dikarenakan luas lingkaran dengan jari-jari r adalah 4r 2, maka lingkaran
dengan jari-jari 1m memiliki luas 4m 2, dan oleh karena itu flux cahaya total
yang dipancarkan oleh sumber 1- cd adalah 41m. Jadi flux cahaya yang
dipancarkan oleh sumber cahaya isotropik dengan intensitas I adalah:
Perbedaan antara lux dan lumen adalah bahwa lux berkenaan dengan
luas areal pada mana flux menyebar 1000 lumens, terpusat pada satu areal
dengan luas satu meter persegi, menerangi meter persegi tersebut dengan
cahaya 1000 lux. Hal yang sama untuk 1000 lumens, yang menyebar kesepuluh
meter persegi, hanya menghasilkan cahaya suram 100 lux.
E = I / d
Dimana
E = Emisi cahaya,(panjang gelombang)
I = Intensitas cahaya (cd)
d = jarak (m)
Jarak diukur dari titik uji ke permukaan yang pertama-tama kena cahaya kawat
lampu pijar jernih, atau kaca pembungkus dari lampu pijar yang permukaannya
seperti es.
E. Suhu warna
Suhu warna, dinyatakan dalam skala Kelvin (K), adalah penampakan
warna dari lampu itu sendiri dan cahaya yang dihasilkannya. Bayangkan sebuah
balok baja yang dipanaskan secara terus menerus hingga berpijar, pertamatama berwarna oranye kemudian kuning dan seterusnya hingga menjadi putih
panas. Sewaktu-waktu selama pemanasan, kita dapat mengukur suhu logam
dalam Kelvin (Celsius + 273) dan memberikan angka tersebut kepada warna
yang dihasilkan. Hal ini merupakan dasar teori untuk suhu warna. Untuk lampu
pijar, suhu warna merupakan nilai yang sesungguhnya; untuk lampu neon dan
lampu dengan pelepasan intensitas tinggi (HID), nilainya berupa perkiraan dan
disebut korelasi suhu warna. Di Industri,suhu warna dan korelasi suhu warna
kadang-kadang digunakan secara bergantian. Suhu warna lampu membuat
sumber cahaya akan nampak hangat, netral atau sejuk. Umumnya, makin
rendah suhu, makin hangat sumber, dan sebaliknya.
F. Perubahan warna
Lampu LED
LED (Light Emitting Diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini
muncul dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget
seperti ponsel atau PDA serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan
neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada
korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai
model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena
efisiensinya.
Gambar 2: Contoh lampu LED
2.
Lampu TL
Definisi lampu tabung. Lampu tabung atau lampu TL (Tubular lamp) yaitu
jenis lampu pelepasan gas berbentuk tabung, berisi uap raksa bertekanan
rendah. Radiasi ultraviolet yang ditimbulkan oleh ion gas raksa oleh lapisan
fosfor dalam tabung akan dipancarkan berupa cahaya tampak (gejala
fluorensensi). Elektroda yang dipasang pada ujung-ujung tabung berupa kawat
lilitan pijar dan akan menyala bila dialiri listrik. Lampu TL juga disebut dengan
lampu pendar. Lampu pendar adalah salah satu jenis lampu lucutan gas yang
menggunakan daya listrik untuk mengeksitasi uap raksa Uap raksa yang
tereksitasi itu menghasilkan gelombang cahaya ultra ungu yang pada gilirannya
menyebabkan lapisan fosfor berpendar dan menghasilkan cahaya kasatmata.
I.
luminaire
umumnya
dengan
metode
N = jumlah lampu
E = level illuminasi (Lux)
A = luas working plane (m2)
F = besarnya nilai lumens untuk sebuah lampu
U = utility factor
LLF = Loss Light Factor (beberapa referensi menulis sebagai maintenance
index).
J.
1.
2.
K. Hipotesis
Pada penggunaan lampu untuk penerangan ruangan antara lampu LED dan lampu TL yang
masing-masing 40watt, lampu LED lebih efisien daripada lampu TL.
IV.
METODE PENELITIAN
B. Variable Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian/apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002: 99). Variabel dalam penelitian ini
terdiri dari 2 macam, yaitu:
1)
Variabel terikat: perhitungan intensitas cahaya pada ruangan, TDL untuk lampu
pada ruangan, efisiensi lampu LED dan TL.
C. Instrumen penelitian
Instrumen merupakan alat yang digunakan sebagai pengumpul data
dalam suatu penelitian dapat berupa observasi.
D. T-Test
Menurut Ghozali (2009: 17) uji statistik t pada dasarnya menunjukan
seberapa jauh variabel independen terhadap variabel dependen dengan
mengganggap variabel independen lainnya konstan.
Pada pengujian penelitian ini peniliti membandingkan dua buah alat
penerangan yaitu membandingkan antara lampu LED dan lampu TL. Dalam
pengujian T-test ini peneliti menggunakan pengujian hipotesis komparatif, yaitu
dengan menggunakan uji dua fihak ( two tail test). Uji dua piha digunakan bila
hipotesis nol (Ho) berbunyi sama dengan dan hipotesis alternatifnya (Ha)
berbunyi tidak sama dengan (Ho =; Ha ). (Sugiyono, 2007: 97).
Keterangan:
t
V.
: simpangan baku.
DAFTAR PUSTAKA
Cara Menghitung
Kebutuhan
Lampu (update)
16
SelasaNOV 2010
Berawal dari kewajiban untuk mendesain kebutuhan type dan qty lampu dalam ruangan
untuk mendapatkan approval dari SANG OWNER (sengaja nulis dalam huruf kapital
sekedar untuk menggambarkan betapa kuasanya kelompok mereka yang menyebit dirinya
sebagai owner ;). Mumpung masih anget.. mungkin ada manfaatnya untuk share sedikit
apa yang saya tahu mengenai cara menghitung tingkat kebutuhan luminaire.
Selamat menbaca dan moga bermanfaat kawan..
Perhitungan kebutuhan luminaire umumnya dengan metode lumens (silahkan googling
mengenai methode ini), dengan persamaan sbb :
N = (E x A) / (F x U x LLF)
dengan,
N = jumlah lampu
E = level illuminasi (Lux)
saya lupa link downloadnya, tetapi cukup mudah untuk ditemukan dengan sekali lagi
bantuan mbah google.
Semoga bermanfaat. Jika ada informsi yang kurang tepat, denga senang hati untuk
dikoreksi.
mohon bantuan untuk mendapatkan nilai utility factor dari rcr, terima kasih
1 WATT = 75 LUMEN
CONTOH SOAL:
PADA RUANGAN MEMILIKI TINGGI 2.5 METER, Lebar 20mter, E=500lux. JIKA AKAN DIPASANG LAMPU
TL-36 WATT, BERAPA JUMLAH LAMPU YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENGISI RUANGAN TERSEBUT??
JAWAB:
DIK :
E= 500 LUX
A=20 x 20 METER= 400 METER2
QLAMPU 1 WATT = 75 LUMEN
36 WATT = 2700 LUMEN
Cu = 0.5 (STANDART UNTUK Cu)
LLF = 0.7
LED merupakan perangkat padat dan keras sehingga memiliki daya tahan yang cukup
lama. Selain itu LED hanya menggunakan konsumsi daya yang relatif rendah dan usia
yang lebih dari 50 ribu jam. Bahkan menurut prediksi, dengan semakin murahnya biaya
produksi lampu LED, di tahun 2015 nanti lampu tradisional lainnya akan mulai
ditinggalkan dan kebanyakan mulai beralih menggunakan lampu LED. Berbagai tipe
lampu dari lampu LED bulb untuk kebutuhan rumah tangga, lampu sorot LED untuk
kebutuhan komersil dan industri, lampu PJU LED, dan lainnya mulai diproduksi dan
dikembangkan secara kontinyu melihat potensi pasar ini.
Mempunyai umur penggunaan yang lebih lama dibanding lampu biasa. LED
bisa mencapai keawetan hingga 30 ribu jam.
Mempunyai efisiensi energy hingga 80-90 persen. Jauh lebih baik dibanding
lampu lainnya. Selain itu LED juga hanya memerlukan tegangan listrik yang
rendah.
Cahaya yang dihasilkan lampu LED tidak panas. LED tidak memproduksi sinar
UV dan energy panas.
Cahaya yang dihasilkan lampu LED juga tidak mendistorsi warna sekitar,
sehingga lebih aman digunakan untuk penerangan jalan.
Ukuran yang lebih kecil sehingga dapat diaplikasikan dengan lebih praktis.
Tidak mengandung merkuri sehingga lebih ramah lingkungan.
Dengan lensa optik yang sesuai, cahaya lampu LED dapat diarahkan sesuai
keinginan
Selain keunggulan dan kelebihan lampu LED diatas, lampu LED juga mempunyai
kekurangan dimana membuat orang sedikit berpikir untuk membelinya. Berikut
kekurangan lampu LED :
Walaupun
mempunyai
beberapa
kekurangan,
namun
jika
melihat
dan
mempertimbangkan kelebihan dan keunggulan LED tersebut membuat LED memang
layak untuk dipertimbangkan. Bahkan sebagian besar perusahaan sudah mulai
mengganti lampu mereka dengan lampu LED. Begitu juga dengan pemerintah dan
kontraktor
swasta
yang
mengerjakan
proyek
pemerintah
mulai
melirik
penggunaan lampu PJU LED sebagai pengganti lampu PJU konvensional yang tidak
menggunakan LED. Hal ini dikarenakan efisiensi LED yang lebih menguntungkan dari
sisi penggunaan listrik. Sebagai perbandingan, lampu LED 8 watt akan lebih terang
dibandingkan lampu biasa atau lampu TL dengan daya 20 watt.
Lampu
LVD biasa
juga
disebut
dengan lampu induksiatau lampu tanpa elektroda (electrodeless lamp) adalah
lampu yang menyala dengan mentransfer energi listrik lewat medan magnet atau
medan listrik dari luar tabung lampu yang kemudian membuat gas di dalam bohlam
terionisasi dan memancarkan cahaya. Tidak seperti lampu konvensional yang memiliki
elektroda untuk mengalirkan listrik di dalam bohlam tersebut. Biasanya di dalam
bohlam lampu LVD menggunakan gas mulia seperti (argon, neon, krypton and xenon).
Dapatkan berbagai kebutuhan lampu sorot LVD dengan harga termurah hanya di
rajalampu.com
Keuntungan lampu LVD dibandingkan dengan lampu dengan elektroda pada umumnya
adalah sebagai berikut:
Umur lampu yang lebih lama karena biasanya umur elektroda internal dapat
berpengaruh pada umur lampu secara keseluruhan,
Kemampuan untuk menciptakan cahaya dengan frekuensi yang lebih tinggi
(pada lampu konvensional, elektroda internal akan mengalami reaksi kimia
terhadap hal ini dan mengurangi umur elektroda tersebut),
Usia Lampu yang panjang hingga 100.000 Jam
Warna lampu memiliki rendering index RA80+ dengan suhu warna 4100K,
Sekian lama tidak mengutak-atik peralatan elektronik, hari ini admin tiba-tiba saja
membongkar Portable LED emergency lamp, tujuannya hanya mengetahui penyebab kenapa
beberapa LED tidak nyala, batere yang terlihat tidak lagi berfungsi menyimpan cadangan tenaga.
Selain itu ketertarikan mempelajari sedikit cara kerjanya melalui pengamatan komponen elektroniknya
secara langsung. Hasilnya cukuplah, sekadar menghilangkan
rasa penasaran tentang sistem kerjanya.
fasilitas sosial admin sendiri belum mendapat informasi besarannya. Agar kenaikan TDL nantinya tidak
berpengaruh banyak pada kenaikan tagihan pada billing, maka tidak ada salahnya kita memulai sikap
hemat energi sesegera mungkin.
Admin bukan lagi jualan produk lampu, hanya berbagi tips. Cara gampang untuk menghemat
konsumsi energi untuk penerangan adalah dengan memilih lampu yang juga bisa hemat pemakaian
energi. Lebih to the point lagi kalau mau Hemat Energi salah satu solusinya adalah mengganti
penggunaan lampu TL dengan CFL atau bahkan Lampu LED. Di dekat rumah admin sendiri, sepanjang
jalan terlihat berjejer yang menjual lampu hemat energi, kebanyakan tipe lampu CFL, sayangnya
belum ada yang menjual lampu LED.
Kenapa bisa dengan mengganti jenis lampu ? Logika sederhananya begini, disadari bahwa saat ini
kebutuhan energi listrik yang paling banyak adalah untuk kebutuhan penerangan baik sektor rumah
tangga, perkantoran, dunia usaha maupun industri. Sumber penerangan buatan yang banyak dipakai
adalah lampu yang nyala rata-rata 12 jam per hari. Pemilihan jenis lampu bisa menjadi solusi
penghematan konsumsi energi listrik (kWh) dan akhirnya akan berpengaruh juga pada penghematan
pengeluaran (billing) terhadap biaya pemakaian listrik.
Lampu Hemat Energi, Apa itu ?
Lampu hemat energi Adalah lampu yang mengkonsumsi daya listrik (watt) seminimal mungkin untuk
menghasilkan cahaya tampak terpakai manusia sebesar mungkin. Sekarang ini penggunaan kelompok
lampu neon (TL, Swaballast, CFL, CCFL) dianggap sudah merupakan lampu hemat energi. Sesuai
perkembangan teknologi perlampuan terdapat lampu yang lebih hemat dibanding lampu neon, yaitu
LED (Light Emitting Dioda).
Penghematan energi bukan sematamata menurunkan konsumsi energi tetapi dengan cara
mengurangi kuat penerangan saja, namun bagaimana menyediakan penerangan tanpa mengorbankan
kualitas pelayanan cahaya bagi mata manusia. Prinsipnya menyediakan cahaya saat dibutuhkan dalam
jumlah dan kualitas yang cukup. (sumber : fokuslighting.com)
Lampu TL (Tube Light) lebih efisien 3 sampai 5 kali dibanding lampu pijar, pada lampu pijarrugi-rugi
daya yaitu daya yang terbuang melalui panas dari pijaran kawat tungsten jauh lebih tinggi dari pada
daya yang termanfaatkan sebagai cahaya tampak. Bayangkan, dari 100% energi yang dibutuhkan,
~70% keluar sebagai radiasi infra merah, ~20 % rugi-rugi daya, 10% dikonversi sebagai cahaya
penerangan. Umur lampu pijar sekitar 1 2000 jam. Sedangkan lampu TL 10 20 kali umur lampu
pijar. (sumber www.energyeffisiencyasia.org)
Lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) lebih hemat dari lampu TL, bila lampu TL diibaratkan
memanfaatkan energi 100 W untuk menyala, maka lampu CFL hanya memanfaatkan energi sekitar
70% 90% dari 100 W atau sekitar 70W 90 W saja.
Jenis Lampu
Lumen/Watt
Lumen/Watt
Umur (Jam)
kisaran
rata-rata
8- 18
14
1000
46 60
50
5000
40 70
60
8000 10000
80 90
80
40000 100000
Lampu Pijar
Lampu Neon
(TL)
Lampu CFL
Lampu LED
Lumen adalah Satuan flux cahaya; flux dipancarkan di dalam satuan unit sudut padatan oleh suatu
sumber dengan intensitas cahaya yang seragam satu candela.
Satu lux adalah satu lumen per meter persegi. Lumen (lmu) adalah kesetaraan fotometrik dari watt,
yang memadukan respon mata pengamat standar. 1 watt = 683 lumens pada panjang gelombang
555 nm.
Sayangnya, harga lampu LED yang ditawarkan di pasaran saat ini masih sangat mahal. Lampu LED 12
W persatuan berkisar antara 400rb sampai 500rb rupiah. Lampu LED 18 W berkisar antara 600rb
sampai 700rb rupiah per buah. Tapi dengan asumsi nyala 12 per hari lampu LED ini bisa bertahan
sampai 136 bulan.
Untuk pemakaian rumah tangga, agar bisa lebih murah bisa memanfaatkan lampu LED produksi
UMKM yang biasanya jauh lebih murah dari pada produk yang sudah branding internasional. Atau
tetap menggunakan lampu CFL tetapi dengan menghitung kembali kebutuhan pencahayaan setiap
ruangan di rumah. Sebaliknya Retrofit lampu TL atau CFL ke lampu LED branding akan sangat mudah
dan murah bila diterapkan pada sektor penerangan Industri, contohnya dengan program Super Extra
Hemat Energi (SEHEN) yang digalakkan oleh PLN.