Anda di halaman 1dari 33

1

PT.TOTAL SECURITY SOLUTION

hartos_240972@yahoo.co.id
Didalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara RI, Pasal 3, Bahwa :

a. Polsus
Ayat (1)
Pengemban Fungsi Kepolisian b. PPNS
Adalah POLRI yg di bantu oleh
c. PAM Swakarsa

Pengemban Fungsi Kepolisian sebagaimana yg dimaksud


dalam ayat (1) huruf a, b dan c, melaksanakan fungsi
kepolisian sesuai dg peraturan perundang2an yg mjd dasar
hukumnya masing2.
2
Tugas untuk mencegah terjadinya gangguan Kamtib. Hal ini
dilakukan dengan melaksanakan penjagaan, pengawalan dan
patroli.
Sesuai rumus C = N + K dimana kriminal ( C ) akan terjadi bila
niat ( N ) dan kesempatan ( K ) ketemu dengan jalan
melakukan penjagan patroli dan pengawalan tersebut
khususnya dengan berpakaian seragam terbuka maka akan
memperkecil ketemunya niat dan kesempatan.

3
Tugas mengkondisikan agar situasi dan kondisi konduktif
untuk terwujudnya aman dan tertib. Hal ini dilakukan
oleh security tersebut dengan cara memberi ketauladanan
yang baik/mengimbau agar semua orang berbuat tidak
melanggar peraturan yang berlaku dan sebagainya.

4
Tugas untuk penindakan, dimana wewenang dari
security dalam bidang ini hanyalah TPTKP/ Tindakan
Pertama ditempat kejadian, yang selanjutnya diserahkan
ke petugas yang berwajib.

5
TEMPAT KEJADIAN PERKARA

a) Yaitu tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan /


terjadi atau akibat yang ditimbulkannya.

b) Adalah tempat terjadinya tindak pidana dan tempat-


tempat lain yang berhubungan dengan tindak pidana
tersebut, dimana barang-barang bukti tersangka atau
korban dapat ditemukan.

6
a) Secara umum setiap tempat dimana telah terjadi tindak
pidana harus dianggap sebagai Tempat Kejadian Perkara
(TKP)

b) TKP merupakan salah satu sumber keterangan yg


penting dan bukti2 yg dpt menunjukkan/ membuktikan
adanya hubungan antara korban, pelaku, barang bukti
dan TKP itu sendiri, dari hubungan tsbt diusahakan untuk
dapat diungkapkan pokok2 masalah sbb :

7
1) Benarkah tindak pidana itu terjadi & tindak pidana apa..?
2) Bagaimana tindak pidana itu dilakukan..?
3) Siapa yg melakukan tindak pidana tersebut..?
4) Dengan apa dilakukan..?
5) Mengapa tindak pidana itu dilakukan..?
6) Dimana dilakukan..?
7) Bilamana dilakukan..?

8
Adalah tindak penyidik atau penyidik yang dilakukan di TKP
yang menyelenggarakan kegiatan dan tindakan Kepolisian
yang dilakukan di Tempat Kejadian Perkara yang terdiri
dari:
a. Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara
(TPTKP)
b. Pengolahan Tempat Kejadian Perkara (Crime Seene
Processing).
A. Menjaga agar TKP berada dlm keadaan sebagaimana pd saat
dilihat/ ditemukan petugas yg melakukan tindakan pertama di TKP
(Menjaga Keaslian TKP/ Status Quo).
B. Melindungi barang bukti agar tdk hilang, rusak, tdk ada
penambahan/ pengurangan dan tdk berubah letaknya.
C. Untuk memperoleh keterangan dan fakta lebih lanjut dlm
menentukan pelaku, korban, saksi2, barang bukti, modus operasi
dan alat yg digunakan dlm rangka mengungkapkan tindak

pidananya.

10
DIKETAHUINYA SUATU TINDAK PIDANA,
Melalui :
1) Laporan pemberitahuan
2) Pengaduan
3) Tertangkap tangan
4) Diketahui langsung
11
B) PENERIMAAN LAPORAN/ PENGADUAN
Setiap anggota Satpam wajib menerima laporan
pemberitahuan dan pengaduan di WTJ serta memasukan
dalam buku mutasi
C) PENYAMPAIAN LAPORAN/ PENGADUAN
1) Kesempatan pertama melaporkan kpd pimp.
Satpam dan atau pimp. Perusahaan
2) Memberitahukan kpd satuan Polri terdekat untuk
tindakan pengolahan TKP.

12
1) Mengamankan TKP dan melarang setiap orang
meninggalkan tempat selama pemeriksaan
2) Mencatat identitas setiap orang yang berada di
lokasi TKP
3) Mempertahankan status quo
4) Membuat batas dengan tali atau alat lain (Police
Line)

13
Prinsip Dasar

1) Jangan memegang peralatan di TKP


2) Jangan melakukan perubahan-perubahan
3) Jangan meletakkan barang-barang milik pribadi
4) Jangan merokok
5) Jangan mengucapkan tafsiran/ dugaan atas tindak
pidana yang baru terjadi yang dapat terdengar oleh
para saksi.
6) Jangan tinggalkan TKP terlalu cepat (keterangan
petugas yang pertama datang mungkin masih
diperlukan)
7) Lindungi jejak-jejak yang ada dari pengaruh cuaca
(hujan, angin, dan sebagainya).
Adalah tindakan Kepolisian/ Security yang harus dilakukan segera
setelah terjadinya tindak pidana untuk melakukan Pertolongan /
Perlindungan kepada korban / anggota masyarakat serta penutupan
dan pengamanan Tempat Kejadian Perkara, guna persiapan–persiapan
penyidikan selanjutnya

15
Dalam TPTKP maka Security harus mengerti tentang pengamanan
TKP, tindakan terhadap pelaku kejahatan, tindakan terhadap korban,
tindakan terhadap saksi serta perlakuan terhadap barang bukti.
1. Tindakan pengamanan TKP
2. Tindakan terhadap Pelaku
3. Tindakan terhadap Korban
4. Tindakan terhadap Saksi

16
Amankan TKP ,Jangan sampai rusak dengan kehadiran orang-orang
yang tidak berkepentingan kalau perlu beri tanda tali, pembatas /
police line dengan tali raffia atau semacamnya sambil menunggu
petugas POLISI yang akan hadir

17
Bila pelaku tertangkap catat identitasnya, amankan dan tahan yang bersangkutan
buat catatan singkat yang menyangkut pelaku untuk selanjutnya diserahkan kepada
yang berwajib.

Bila pelaku tidak tertangkap/ berhasil melarikan diri, cari informasi tentang cirri-ciri
pelaku (warna baju, rambut, tingginya, warnakulit, mode dari bicaranya dan
sebagainya).

Bila pelaku melarikan diri namun masih terpantau maka usahakan dengan
bebagai cara untuk menangkapnya dengan membuntuti atau minta bantuan
masyarakat.

18
MEMBERIKAN
PERTOLONGAN PERTAMA & PERLINDUNGAN

Dalam situasi TKP msh membahayakan keamanan baik


thdp korban/ masyarakat wajib mengambil tindakan
untuk pertolongan dan perlindungan

19
DALAM HAL
KORBAN LUKA BERAT/ RINGAN/ PINGSAN

Diberikan pertolongan sesuai petunjuk/ ketentuan p3k atau


pertolongan dokter/ paramedis dan atau dikirim ke rumah sakit
terdekat, setelah terlebih dahulu mencatat identitas korban dan
menandai letak korban.

20
DALAM HAL
KORBAN KEADAAN KRITIS

Selain mencatat identitasnya, usahakan untuk mendapatkan


keterangan/ petunjuk serta identitas pelaku dan lain-lain.

21
DALAM HAL
KORBAN MATI/ MENINGGAL
Dijaga agar tetap posisinya dan jangan sekali-kali menyentuh
korban kecuali untuk mengetahui apakah korban sudah benar2
meninggal dan menunggu smp datangnya petugas Polri dari
kesatuan terdekat.

22
DALAM HAL
KORBAN MATI/ MENINGGAL

Bilamana korban meninggal yg sekiranya


mengganggu lalu lintas umum, korban (mayat)
dapat dipindahkan dengan memberi tanda letak
mayat terlebih dahulu.

23
Catat identitasnya terutama alamat dan telepon,
minta keterangan singkat dari yang
bersangkutan tentang apa yang ia alami dan
ketahui tentang peristiwa tersebut.

24
MEMBUAT BATAS TKP

“DPT DILAKUKAN DG TALI / ALAT LAIN”Dimulai dr jalur yg


diperkirakan merupakan arah masuknya pelaku, melingkar sekitar
letak korban atau tmpt yg dpt diperkirakan akan didapatkan barang2
bukti, kemudian ke jalan yg diperkirakan merupakan keluarnya
pelaku meninggalkan TKP dan memberikan tanda arah keluar
masuknya pelaku.

25
 Memerintahkan orang yg berada di TKP pd waktu terjadinya tindak
pidana untuk tidak meninggalkan TKP dan mengumpulkannya diluar
batas yg telah dibuat.

 Melarang setiap orang yg tdk berkepentingan masuk TKP yang telah


diberi batas.

26
 Meminta bantuan/ partisipasi masyarakat setempat dalam melakukan
pengamanan TKP dan membubarkan massa yg berkerumun.

 Jangan sekali-kali menambah/ mengurangi barang bukti yg ada di


TKP.

27
Adalah tindakan atau kegiatan-kegiatan setelah tindakan pertama ditempat
perkara dilakukan dengan maksud untuk mencari, mengumpulkan,
menganalisa, mengevaluasi, petunjuk-petunjuk, keterangan, dan bukti
serta identitas tersangka menurut teori “Bukti Segi Tiga” guna
memberikan arah terhadap penyidikan selanjutnya.

28
KORBAN/
SAKSI
3 Unsur penting untuk
mendapatkan bukti adalah :

(TKP, Korban/ saksi2 dan


Tersangka)

TERSANGKA TKP
Bukti2 yg ditemukan di TKP baik sempurna/ tdk & berapapun
jumlahnya baik benda padat/ cair/ gas harus dinilai

“SAMA PENTINGNYA”
A. MELAKUKAN PENGAMATAN YANG DIARAHKAN
TERHADAP OBYEK-OBYEK ANTARA LAIN:
 Jalan masuk/ keluar pelaku
 Adanya kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan
di TKP
 Keadaan cuaca waktu kejadian
 Alat-alat yang mungkin dipergunakan dan tertinggal
di TKP
 Tanda-tanda atau bekas-bekas yang
mencurigakan.

30
B. PEMOTRETAN

 Mengabadikan situasi TKP termasuk korban dan barang bukti


 TKP secara keseluruhan dari berbagai sudut.
C. MEMBUAT CATATAN HASIL PEMOTRETAN YANG MEMUAT:
 Hari, tanggal, bulan, tahun, dan jam
 Merk dan type kamera
 Keadaan cuaca
 Jarak kamera terhadap obyek
 Nama petugas yang melakukan pemotretan.
D. PEMBUATAN SKETSA
 Menggambarkan TKP seteliti mungkin
 Menentukan arah mata kompas
 Untuk setiap obyek diberi tanda dengan huruf balok dan
dijelaskan pada kertas gambar
 Mengukur jarak benda-benda bergerak dengan cara
menghubungkan 2 (dua) buah titik pada benda-benda yang
tidak bergerak yang dipergunakan sebagai patokan
 Untuk otentikasi sket dicantumkan nama pembuat, tanggal
pembuatan, peristiwa apa, dan dimana terjadi.

E. PEMBUATAN BAP PEMERIKSAAN TKP


Petugas membuat BAP TKP sesuai dengan apa yang dilihat dan
ditemukan di TKP, dan melampirkan sket/ gambar TKP.

Anda mungkin juga menyukai