Anda di halaman 1dari 33

1

PTTKP
Didalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara RI, Pasal 3, Bahwa :

a. Polsus
Ayat (1)
Pengemban Fungsi Kepolisian b. PPNS
Adalah POLRI yg di bantu oleh
c. PAM Swakarsa

Pengemban Fungsi Kepolisian sebagaimana yg dimaksud


dalam ayat (1) huruf a, b dan c, melaksanakan fungsi
kepolisian sesuai dg peraturan perundang2an yg mjd dasar
hukumnya masing2.
2
Tugas untuk mencegah terjadinya gangguan Kamtib. Hal ini
dilakukan dengan melaksanakan penjagaan, pengawalan dan
patroli.
Sesuai rumus C = N + K dimana kriminal ( C ) akan terjadi bila
niat ( N ) dan kesempatan ( K ) ketemu dengan jalan
melakukan penjagan patroli dan pengawalan tersebut
khususnya dengan berpakaian seragam terbuka maka akan
memperkecil ketemunya niat dan kesempatan.

3
Tugas mengkondisikan agar situasi dan kondisi konduktif
untuk terwujudnya aman dan tertib. Hal ini dilakukan
oleh security tersebut dengan cara memberi ketauladanan
yang baik/mengimbau agar semua orang berbuat tidak
melanggar peraturan yang berlaku dan sebagainya.

4
Tugas untuk penindakan, dimana wewenang dari
security dalam bidang ini hanyalah TPTKP/ Tindakan
Pertama ditempat kejadian, yang selanjutnya diserahkan
ke petugas yang berwajib.

5
TEMPAT KEJADIAN PERKARA

a) Yaitu tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan / terjadi


atau akibat yang ditimbulkannya.

b) Adalah tempat terjadinya tindak pidana dan tempat-tempat lain


yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut, dimana
barang-barang bukti tersangka atau korban dapat ditemukan.

6
a) Secara umum setiap tempat dimana telah terjadi tindak pidana
harus dianggap sebagai Tempat Kejadian Perkara (TKP)

b) TKP merupakan salah satu sumber keterangan yg penting dan


bukti2 yg dpt menunjukkan/ membuktikan adanya hubungan
antara korban, pelaku, barang bukti dan TKP itu sendiri, dari
hubungan tsbt diusahakan untuk dapat diungkapkan pokok2
masalah sbb :

7
1) Benarkah tindak pidana itu terjadi & tindak pidana apa..?
2) Bagaimana tindak pidana itu dilakukan..?
3) Siapa yg melakukan tindak pidana tersebut..?
4) Dengan apa dilakukan..?
5) Mengapa tindak pidana itu dilakukan..?
6) Dimana dilakukan..?
7) Bilamana dilakukan..?

8
Adalah tindak penyidik atau penyidik yang dilakukan di TKP yang
menyelenggarakan kegiatan dan tindakan Kepolisian yang
dilakukan di Tempat Kejadian Perkara yang terdiri dari:
a. Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
b. Pengolahan Tempat Kejadian Perkara (Crime Seene
Processing).
A. Menjaga agar TKP berada dlm keadaan sebagaimana pd saat dilihat/
ditemukan petugas yg melakukan tindakan pertama di TKP (Menjaga
Keaslian TKP/ Status Quo).
B. Melindungi barang bukti agar tdk hilang, rusak, tdk ada penambahan/
pengurangan dan tdk berubah letaknya.
C. Untuk memperoleh keterangan dan fakta lebih lanjut dlm menentukan
pelaku, korban, saksi2, barang bukti, modus operasi dan alat yg digunakan

dlm rangka mengungkapkan tindak pidananya.

10
DIKETAHUINYA SUATU TINDAK PIDANA,
Melalui :
1) Laporan pemberitahuan
2) Pengaduan
3) Tertangkap tangan
4) Diketahui langsung
11
B) PENERIMAAN LAPORAN/ PENGADUAN
Setiap anggota Satpam wajib menerima laporan pemberitahuan
dan pengaduan di WTJ serta memasukan dalam buku mutasi
C) PENYAMPAIAN LAPORAN/ PENGADUAN
1) Kesempatan pertama melaporkan kpd pimp. Satpam
dan atau pimp. Perusahaan
2) Memberitahukan kpd satuan Polri terdekat untuk
tindakan pengolahan TKP.

12
1) Mengamankan TKP dan melarang setiap orang
meninggalkan tempat selama pemeriksaan
2) Mencatat identitas setiap orang yang berada di lokasi
TKP
3) Mempertahankan status quo
4) Membuat batas dengan tali atau alat lain (Police Line)

13
Prinsip Dasar

1) Jangan memegang peralatan di TKP


2) Jangan melakukan perubahan-perubahan
3) Jangan meletakkan barang-barang milik pribadi
4) Jangan merokok
5) Jangan mengucapkan tafsiran/ dugaan atas tindak pidana
yang baru terjadi yang dapat terdengar oleh para saksi.
6) Jangan tinggalkan TKP terlalu cepat (keterangan petugas
yang pertama datang mungkin masih diperlukan)
7) Lindungi jejak-jejak yang ada dari pengaruh cuaca (hujan,
angin, dan sebagainya).
Adalah tindakan Kepolisian/ Security yang harus dilakukan segera
setelah terjadinya tindak pidana untuk melakukan Pertolongan /
Perlindungan kepada korban / anggota masyarakat serta penutupan
dan pengamanan Tempat Kejadian Perkara, guna persiapan–
persiapan penyidikan selanjutnya

15
Dalam TPTKP maka Security harus mengerti tentang pengamanan TKP,
tindakan terhadap pelaku kejahatan, tindakan terhadap korban, tindakan
terhadap saksi serta perlakuan terhadap barang bukti.
1. Tindakan pengamanan TKP
2. Tindakan terhadap Pelaku
3. Tindakan terhadap Korban
4. Tindakan terhadap Saksi

16
Amankan TKP ,Jangan sampai rusak dengan kehadiran orang‑orang
yang tidak berkepentingan kalau perlu beri tanda tali, pembatas /
police line dengan tali raffia atau semacamnya sambil menunggu
petugas POLISI yang akan hadir

17
Bila pelaku tertangkap catat identitasnya, amankan dan tahan yang bersangkutan
buat catatan singkat yang menyangkut pelaku untuk selanjutnya diserahkan kepada
yang berwajib.

Bila pelaku tidak tertangkap/ berhasil melarikan diri, cari informasi tentang cirri‑ciri
pelaku (warna baju, rambut, tingginya, warnakulit, mode dari bicaranya dan
sebagainya).

Bila pelaku melarikan diri namun masih terpantau maka usahakan dengan
bebagai cara untuk menangkapnya dengan membuntuti atau minta bantuan
masyarakat.

18
MEMBERIKAN
PERTOLONGAN PERTAMA & PERLINDUNGAN

Dalam situasi TKP msh membahayakan keamanan baik


thdp korban/ masyarakat wajib mengambil tindakan
untuk pertolongan dan perlindungan

19
DALAM HAL
KORBAN LUKA BERAT/ RINGAN/ PINGSAN

Diberikan pertolongan sesuai petunjuk/ ketentuan p3k atau


pertolongan dokter/ paramedis dan atau dikirim ke rumah sakit
terdekat, setelah terlebih dahulu mencatat identitas korban dan
menandai letak korban.

20
DALAM HAL
KORBAN KEADAAN KRITIS

Selain mencatat identitasnya, usahakan untuk mendapatkan


keterangan/ petunjuk serta identitas pelaku dan lain-lain.

21
DALAM HAL
KORBAN MATI/ MENINGGAL
Dijaga agar tetap posisinya dan jangan sekali-kali menyentuh korban
kecuali untuk mengetahui apakah korban sudah benar2 meninggal dan
menunggu smp datangnya petugas Polri dari kesatuan terdekat.

22
DALAM HAL
KORBAN MATI/ MENINGGAL

Bilamana korban meninggal yg sekiranya


mengganggu lalu lintas umum, korban (mayat) dapat
dipindahkan dengan memberi tanda letak mayat
terlebih dahulu.

23
Catat identitasnya terutama alamat dan telepon,
minta keterangan singkat dari yang bersangkutan
tentang apa yang ia alami dan ketahui tentang
peristiwa tersebut.

24
MEMBUAT BATAS TKP

“DPT DILAKUKAN DG TALI / ALAT LAIN”Dimulai dr jalur yg


diperkirakan merupakan arah masuknya pelaku, melingkar sekitar
letak korban atau tmpt yg dpt diperkirakan akan didapatkan
barang2 bukti, kemudian ke jalan yg diperkirakan merupakan
keluarnya pelaku meninggalkan TKP dan memberikan tanda arah
keluar masuknya pelaku.

25
 Memerintahkan orang yg berada di TKP pd waktu terjadinya tindak
pidana untuk tidak meninggalkan TKP dan mengumpulkannya diluar
batas yg telah dibuat.

 Melarang setiap orang yg tdk berkepentingan masuk TKP yang telah


diberi batas.

26
 Meminta bantuan/ partisipasi masyarakat setempat dalam melakukan
pengamanan TKP dan membubarkan massa yg berkerumun.

 Jangan sekali-kali menambah/ mengurangi barang bukti yg ada di


TKP.

27
Adalah tindakan atau kegiatan-kegiatan setelah tindakan pertama ditempat perkara
dilakukan dengan maksud untuk mencari, mengumpulkan, menganalisa,
mengevaluasi, petunjuk-petunjuk, keterangan, dan bukti serta identitas tersangka
menurut teori “Bukti Segi Tiga” guna memberikan arah terhadap penyidikan
selanjutnya.

28
KORBAN/
SAKSI
3 Unsur penting untuk
mendapatkan bukti adalah :

(TKP, Korban/ saksi2 dan


Teori Tersangka)
Bukti Segi
Tiga

TERSANGKA TKP
Bukti2 yg ditemukan di TKP baik sempurna/ tdk & berapapun
jumlahnya baik benda padat/ cair/ gas harus dinilai

“SAMA PENTINGNYA”
A. MELAKUKAN PENGAMATAN YANG DIARAHKAN
TERHADAP OBYEK-OBYEK ANTARA LAIN:
 Jalan masuk/ keluar pelaku
 Adanya kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan di
TKP
 Keadaan cuaca waktu kejadian
 Alat-alat yang mungkin dipergunakan dan tertinggal di
TKP
 Tanda-tanda atau bekas-bekas yang mencurigakan.

30
B. PEMOTRETAN

 Mengabadikan situasi TKP termasuk korban dan barang bukti


 TKP secara keseluruhan dari berbagai sudut.
C. MEMBUAT CATATAN HASIL PEMOTRETAN YANG MEMUAT:
 Hari, tanggal, bulan, tahun, dan jam
 Merk dan type kamera
 Keadaan cuaca
 Jarak kamera terhadap obyek
 Nama petugas yang melakukan pemotretan.
D. PEMBUATAN SKETSA
 Menggambarkan TKP seteliti mungkin
 Menentukan arah mata kompas
 Untuk setiap obyek diberi tanda dengan huruf balok dan dijelaskan
pada kertas gambar
 Mengukur jarak benda-benda bergerak dengan cara menghubungkan 2
(dua) buah titik pada benda-benda yang tidak bergerak yang
dipergunakan sebagai patokan
 Untuk otentikasi sket dicantumkan nama pembuat, tanggal pembuatan,
peristiwa apa, dan dimana terjadi.

E. PEMBUATAN BAP PEMERIKSAAN TKP


Petugas membuat BAP TKP sesuai dengan apa yang dilihat dan ditemukan
di TKP, dan melampirkan sket/ gambar TKP.

Anda mungkin juga menyukai