Anda di halaman 1dari 36

ESCORT

SECURITY
SERVICE

WWW.TOPGUARDINDONESIA.COM
PROFILE TRAINER

Daniel K. Wijaya
General Manager
Topguard Indonesia
Security ADALAH JASA PENGAWALAN
TERHADAP ORANG, BAIK
PRIBADI MAUPUN KELOMPOK,
Escort SEPERTI :

• Pejabat/tamu VIP
• Public Figure
• Kelompok wisata
• Artis
• Atlet
• Pengacara
• Pimpinan suatu perusahaan
/ organisasi
• Setiap pribadi yang
memerlukan perlindungan.
Tugas Pokok Satpam
Pekerjaan satpam melingkupi banyak hal menyangkut
keamanan dan ketertiban di area kerja yang disesuaikan
pada penempatan tugasnya.

Namun secara garis besar, satpam memiliki tugas pokok


sebagaimana yang tercantum di dalam Peraturan Kepala
Kepolisian Republik Indonesia (Perkapolri) No.24 Tahun
2007, Bab III, Pasal 6, Ayat 1: “Menyelenggarakan
keamanan dan ketertiban di lingkungan/tempat
kerjanya yang meliputi aspek pengamanan fisik,
personel, informasi, dan pengamanan teknis lainnya”.

Pengertian dari tugas pokok Satpam dalam


menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan
kerja biasa dikenal dengan TURJAWALI (Pengaturan,
Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli).
TURJAWALI
• Pengaturan, adalah upaya untuk memastikan peraturan
yang sudah disepakati sebelumnya dalam suatu instansi
atau perusahaan tetap terjaga. (contoh: lalu lintas keluar
masuk orang/barang, tata tertib perusahaan).

• Penjagaan, adalah upaya yang dilakukan dalam


melayani dan mengawasi segala hal yang berhubungan
dengan tugasnya dalam rangka memberikan perlindungan
atas aspek pengamanan fisik. (contoh: mendeteksi
penyusup/pencuri, melayani dan melindungi konsumen).

• Pengawalan, adalah upaya pencegahan dan antisipasi


ketika seorang atau lebih Satpam diberi tugas untuk
melindungi atau mengamankan seseorang / group dari satu
tempat ke tempat lain dalam keadaan selamat. (contoh:
mengawal staff dalam mendeposit uang)

• Patroli, adalah upaya atau tindakan untuk berkeliling di


wilayah tugasnya secara berkala sebagai pencegahan dini
terhadap kejahatan atau ancaman lain. (contoh: ronda)
Pengawalan

Adalah upaya pencegahan dan antisipasi


ketika seorang atau lebih Satpam diberi
tugas untuk melindungi atau mengamankan
seseorang / group dari satu tempat ke
tempat lain dalam keadaan selamat.
PERANAN SATPAM
Dalam mengemban tugasnya yang berfungsi
sebagai kepolisian terbatas, disini Satpam berperan
sebagai:

• Unsur pembantu pimpinan organisasi,


perusahaan dan lembaga pemerintah, dan
Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) di
bidang pembinaan keamanan dan ketertiban
lingkungan kerjanya;

• Unsur pembantu Polri dalam pembinaan


keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegakan peraturan perundang-undangan
serta menumbuhkan kesadaran dan
kewaspadaan keamanan (security mindedness
dan security awareness) di lingkungan kerjanya.
ESCORT / PENGAWALAN

WWW.TOPGUARDINDONESIA.COM
MENCARI INFORMASI,
TUJUAN & LATAR BELAKANG
OBJECT PENGAWALAN.

5W
1H
What : When :
• Apa yang terjadi? • Kapan peristiwa tersebut akan berlangsung?
• Apa kegiatan yang akan di buat? • Durasi lama giat demo dan pengawalan yang
• Apa tujuan kegiatan yang akan dan sedang terjadi? harus dilakukan?
• Apa saja ancaman dan tantangan giat tersebut?
• Apa saja perlengkapan / logistic penunjang giat tersebut?
Where :
• Di mana peristiwa itu terjadi?
Who : • Jalur yang akan di lalui?
• Siapa saja yang akan terlibat dalam peristiwa itu? • Jalur alternatif yang akan dilalui?
• Siapa client kita?


Siapa saja member tim yang akan bertugas?
Siapa dan apa latar belakang pendemo?
How :
• Bagaimana cara & system pengawalan yang
• Siapa saja kontak emergency yang harus di hubungi?
efektif?
• Bagaimana Tindakan kita jika terjadi kondisi
Why : emergency?
• Mengapa hal itu bisa terjadi? • Bagaimana cara menangani client/ user?
• Mengapa giat pengawalan dilakukan?
• Mengapa pendemo tersebut beraksi?
ESCORT /
PENGAWALAN

1. PERSIAPAN
2. PELAKSANAAN
3. SESUDAH
1. PERSIAPAN
PERSIAPAN

1. MENCARI INFORMASI, TUJUAN & LATAR BELAKANG OBJECT PENGAWALAN.

2. MENCARI INFORMASI TERKAIT ARAH RUTE TUJUAN DAN ALTERNATIF - ALTERNATIF RUTE LAINNYA, DENAH DLL.

3. MENYIAPKAN KAN NOMOR EMERGENCY CONTACT (POLSEK/POLRES, RS SEKITAR AREA YANG DI LINTASI)

4. MEMBUAT JALUR ALTERNATIF EVAKUASI

5. BEKERJASAMA DAN KOORDINASI DENGAN PIC TEMPAT TUJUAN PENGAWALAN.

6. MENENTUKAN EQUIPMENT DAN SERAGAM YANG DI PERLUKAN DALAM PROSES PENGAWALAN.

7. MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN PIC SETEMPAT TERKAIT KENDARAAN YANG AKAN DI GUNAKAN DALAM PROSES
PENGAWALAN.

8. MENETAPKAN JUMLAH MANPOWER DAN PEMBAGIAN TUGASNYA.

9. MEMBUAT JURNAL PELAPORAN TERKAIT DENGAN PERSIAPAN TERSEBUT, DAN DILAPORKAN KEPADA PIC KANTOR PUSAT
2. PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
1. HADIR 60 MENIT SEBELUM PELAKSANAAN
2. MELAKUKAN BRIEFING DENGAN PIC SETEMPAT TERKAIT KESIAPAN DAN KESEDIAAN EQUIPMENT, KENDARAAN, RUTE DLL
3. WAJIB BERSIKAP WASPADA DAN TIDAK LENGAH, TIDAK MUDAH MEMPERCAYAI SEORANG PUN
4. MEMBACA KARAKTERISTIK KONDISI TRAFFIC & CROWD SELAMA PERJALANAN
5. MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN PIC KANTOR PUSAT
6. HP MAUPUN ALKOM LAINNYA YANG AKAN DIGUNAKAN WAJIB STAND BY
7. MENGECEK KEMBALI EMERGENCY KONTAK
8. KESELAMATAN CLIENT ADALAH YANG TERUTAMA
9. MEMASTIKAN CLIENT SAMPAI DENGAN SELAMAT DI TEMPAT TUJUAN
10. MENGHALAU HALANGAN-HALANGAN JIKA TERDAPAT KONDISI KHUSUS DI LAPANGAN DENGAN TETAP MEMPRIORITASKAN
KEAMANAN DAN KESELAMATAN CLIENT
11. MENGHUBUNGI EMERGENCY CONTACT JIKA TERDAPAT KONDISI YANG MEMBAHAYAKAN CLIENT
12. MENGHUBUNGI PIC YANG TELAH STANDBY DI TUJUAN JIKA TERDAPAT HALANGAN SELAMA DI PERJALANAN DAN SESAAT
SEBELUM CLIENT SAMPAI DI TUJUAN
13. MELAKUKAN SERAH TERIMA CLIENT KEPADA PIC TUJUAN
3. SESUDAH
PELAKSANAAN
SESUDAH PELAKSANAAN

1. EVALUASI DENGAN TIM YANG BERTUGAS DISERTAI DENGAN SARAN & MASUKAN GUNA IMPROVEMENT JIKA

TERDAPAT KONDISI YANG TIDAK TERHANDLE DENGAN MAKSIMAL

2. MENGECEK KONDISI EQUIPMENT YANG DIGUNAKAN SEBELUMNYA

3. MELAKUKAN PENCATATAN JURNAL LAPORAN PENYELESAIAN TUGAS, KOORDINASI DENGAN PIC KANTOR PUSAT.
MENGELOLA
KESAN
PERTAMA
Faktor Pembentuk Kesan Pertama

PENAMPILAN 55%
• Penampilan dari ujung kepala sampai ujung kaki
• Bahasa tubuh dan pembawaan diri

SUARA 38%
• Intonasi , volume suara, kecepatan berbicara

ISI PESAN 7%
• Pemilihan kata dan struktur pada saat berbicara
RASA PERCAYA
TERBANGUN
DARI KESAN
PERTAMA
1 2 3
ISI YANG SAMA NAMUN DENGAN
KEMASAN YANG LEBIH BAIK
DAPAT MEMBUAT SUATU PRODUK
MENJADI BERNILAI LEBIH MAHAL
KESAN PERTAMA
ANDA BERAWAL
DARI PENAMPILAN
UJUNG KEPALA
SAMPAI UJUNG
KAKI
LOOK SHARP &
PROFESSIONAL
FAKTOR PEMBENTUK PERSEPSI

Apa yang orang lain pikirkan setelah


melihat penampilan & gerak gerik saya ?
Apa yang orang lain pikirkan setelah
menghirup aroma tubuh saya?
Apa yang orang lain pikirkan setelah
mendengar suara saya?
Apa yang orang lain pikirkan setelah
berinteraksi dengan saya ?
TOPGUARD ACADEMY - WE UPGRADING PEOPLE
• TETAP TERLIHAT TENANG
• WASPADA MENGAMATI AREA SEKITAR
• GUNAKAN GESTURE TUBUH YANG
PROFESIONAL
• TIDAK BANYAK BICARA DENGAN ORANG
YANG TIDAK DI KENAL KECUALI UNTUK
KEPENTINGAN MENCARI INFORMASI
• PERHATIKAN OBJECT YANG MECURIGAKAN
(ORANG / PAKET / BARANG BAWAAN)
• PERHATIKAN ESKALASI DEMONSTRASI
• KESELAMATAN CLIENT ADALAH NO. 1
(PRIORITAS)
• BERPIKIR DAN MERESPON CEPAT /
LAPORKAN KE APARAT JIKA TERDAPAT HAL
MENCURIGAKAN

TOPGUARD ACADEMY - WE UPGRADING PEOPLE


4 Indikator tingkatan eskalasi
situasi demonstrasi
Indikator unjuk rasa
dapat dibagi menjadi 4
(empat) eskalasi situasi
sebagai berikut :

1. HIJAU
2. HIJAU – KUNING
3. KUNING – MERAH
4. MERAH

TOPGUARD ACADEMY - WE UPGRADING PEOPLE


Eskalasi situasi HIJAU

Eskalasi situasi hijau dengan indikator sebagai berikut :

1. Perilaku massa pengunjuk rasa tertib / tidak menggangu ketertiban umum dan bersifat pasif.
2. Orasi yang disampaikan orator tidak bersifat menghasut.
3. Unjuk rasa yang dilakukan dengan damai tidak membawa alat peraga yang membahayakan
masyarakat dan petugas.
4. Arus lalin kendaraan tidak terganggu.
5. Koordinator lapangan (korlap) masih mampu untuk mengendalikan massa pengunjuk rasa.
6. Pergerakan massa dari titik kumpul ketempat dilakukan unjuk rasa dilakukan dengan tertib dan tidak
melanggar arus lalu lintas.
7. Negoisator masih dapat berkomunikasi efektif dengan korlap.
8. Masyarakat sekitar merasa tidak terganggu dengan adanya unjuk rasa diwilayah tersebut.
9. Unjuk rasa tidak dilakukan pada tempat – tempat yang dilarang oleh undang – undang (misal ; obyek
vital).
10. Antara massa pengunjuk rasa dengan petugas Polri masih terjalin sikap saling menghormati dan
menghargai.
11. Selama pelaksanaan unjuk rasa selalu menghormati hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM).
INDIKATOR Eskalasi situasi HIJAU - KUNING

1. Unjuk rasa dilakukan dengan tidak tertib.


2. Jumlah massa bertambah banyak dan atau mulai sulit dikendalikan oleh korlapnya.
3. Massa pengunjuk rasa lebih mulai melakukan aksi teatrikal, menutup jalan dengan cara duduk dan atau tidur –
tiduran.
4. Ketertiban umum mulai terganggu (masyarakat sekitar sudah mulai resah dan merasa terganggu atas
pelaksanaan unjuk rasa yang tidak tertib).
5. Massa pengunjuk rasa tidak menghiraukan himbauan petugas.
6. Massa pengunjuk rasa telah mulai menyatakan rasa tidak puas secara terbuka dan keras.
7. Massa pengunjuk rasa telah mulai mengeluarkan kata – kata ancaman bila tuntutannya tidak segera dipenuhinya.
8. Massa pengunjuk rasa lebih mulai mendorong petugas Dalmas. 9). Orator mulai menghujat dan memprovokasi
massa. 10). Negoisasi yang dilakukan petugas tidak diindahkan.
INDIKATOR Eskalasi situasi KUNING - MERAH
1. Telah terbentuk pengerahan massa pengunjuk rasa yang lebih besar dan agresif serta susah dikendalikan.
2. Situasi lebih berubah menjadi tidak tertib dan telah dimulai dengan terjadinya pelanggaran hukum.
3. pengunjuk rasa telah mulai menunjukkan sikap perilaku yang menyimpang dan telah berani melawan petugas Polisi.
4. Korlap sudah tidak mampu lagi mengendalikan emosi massa pengunjuk rasa dan massa sudah bergerak sendiri – sendiri.
5. Emosi massa sudah meningkat dan lebih mulai mendorong / mendesak merusak, membakar ban / poster dan melempari petugas
dengan benda – benda keras.
6. Massa pengunjuk rasa telah membawa senjata tajam atau benda – benda lain yang dapat membahayakan petugas atau masyarakat
lainnya dan sudah digunakan untuk mengancam petugas.
7. Tuntutan dan sikap massa pengunjuk rasa lebih dinyatakan dengan lebih tegas dan keras yang disertai dengan ancaman.
8. Perwakilan masssa menolak untuk bernegoisasi dengan petugas.
9. Masyarakat sekitar sudah sangat resah dan merasa terganggu aktifitasnya
10. Terganggunya ketertiban umum.
11. Himbauan Kepolisian sudah tidak diindahkan lagi dan upaya mediasi telah gagal.
12. Unjuk rasa dilakukan dengan tidak tertib pada tempat – tempat yang dilarang oleh undang – undang (seperti istana, obyek vital,
dll).
INDIKATOR Eskalasi situasi MERAH
1. Situasi telah berubah menjadi melanggar hukum dari Hak Asasi Manusia (HAM).
2. Sudah tidak ada lagi kepastian atau ketegasan sikap dari pihak penentu pengambil keputusan untuk mengakhiri persoalan yang
timbul atau tuntutan massa pengunjuk rasa
3. Telah terbentuk pengerahan massa yang meluas dan merusak serta sulit dikendalikan
4. Massa cenderung bertindak agresif dan tidak terkendali serta emosional dan melakukan tindakan anarkis serta mengabaikan
perintah perundang – undangan yang disampaikan oleh petugas.
5. Tuntutan massa dinyatakan dengan lebih keras dan tegas serta diikuti dengan tindakan kekerasan.
6. Telah terjadi perbuatan pidana (Massa telah melakukan tindakan penganiayaan, pengerusakan, penjarahan, pembakaran dan
lain sebagainya)
7. Timbul korban jiwa / luka baik petugas, pengunjuk rasa maupun masyarakat lainnya.
8. Fasilitas pelayanan umum tidak berfungsi dan terjadi kemacetan arus lalu lintas.
9. Aktivitas pemerintahan, masyarakat dan perekonomian lumpuh.
10. Massa telah menyerang petugas dan atau masyarakat dengan senjata tajam dan benda lain yang dapat membahayakan nyawa
petugas dan atau masyarakat.
11. Unjuk rasa telah dilakukan berhari – hari dengan jumlah massa yang cukup besar dan dilakukan pada tempat – tempat yang
dapat mengganggu ketertiban umum.
DILARANG KERAS !!
• MEMBERIKAN INFORMASI DALAM BENTUK APAPUN
TERKAIT KEGIATAN OPERASIONAL KEPADA PIHAK
LAIN TANPA SEIJIN USER & KANTOR PUSAT!
• KONSUMSI BARANG TERLARANG!
• ACUH / KURANG SIGAP TERHADAP SITUASI.
• MELAKUKAN TINDAKAN DILUAR BATAS PADA SAAT
BETUGAS.
• BERSIFAT AROGAN & MEMPROVOKASI KEADAAN.
• MENDISTRIBUSIKAN FOTO / VIDEO KEGIATAN YANG
TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN JOBDESC DAN
REPORTING.
• BERTUGAS DALAM KONDISI KURANG SEHAT / SAKIT

PASTIKAN ALAT KOMUNIKASI ANDA DALAM KONDISI PRIMA & DAPAT


BERFUNGSI DENGAN BAIK
ESCORT
SECURITY
SERVICE
WWW.TOPGUARDINDONESIA.COM

Anda mungkin juga menyukai