Anda di halaman 1dari 12

1

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH JAWA TIMUR
POLRESTA SIDOARJO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


TENTANG
PATROLI RANMOR RODA DUA

I. PENDAHULUAN

1. Umum

a. situasi dan kondisi Kamtibmas yang kondusif merupakan faktor yang sangat
penting dalam mendukung kelancaran pencapaian tujuan pembangunan
nasional;

b. Jawa timur merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia dengan


jumlah penduduk + 41 juta jiwa, juga menjadi barometer Kamtibmas nasional;

c. kondisi luas wilayah dan jumlah penduduk di Jawa Timur serta perkembangan
politik, sosial, ekonomi dan budaya yang berkembang akan melahirkan
permasalahan Kamtibmas bila tidak diantisipasi secara baik dan cepat;

d. oleh karena itu perlu adanya suatu Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk
menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif yaitu pelaksanaan patroli
Ranmor Roda Dua Sabhara.

2. Dasar :

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia;

b. Program Quick Wins Polri tanggal 22 Januari 2009;

c. Keputusan Kapolri Nomor Kep/53/I/2010 tentang Renstra Polri Tahun 2010-


2014;
2
d. Peraturan Kababinkam Polri Nomor 11 Tahun 2009 tanggal 31 Desember 2009
tentang patroli.

3. Maksud dan tujuan. 3. Maksud .....

a. maksud

sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas patroli Ranmor Roda Dua Sabhara
di jajaran Polda Jatim untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
melalui tugas polisi umum dalam kecepatan dan ketepatan mendatangi TKP
serta memberikan pertolongan pertama kepada masyarakat yang
membutuhkan melalui kegiatan patroli;

b. tujuan

agar terwujud persamaan persepsi dalam melaksanakan tugas patroli Ranmor


Roda Dua oleh anggota Sabhara di seluruh jajaran Polda Jatim dan terbangun
sinergi antar fungsi Sabhara dengan fungsi lainnya untuk membentuk interaksi
positif antara Polri dengan masyarakat.

4. Pengertian-pengertian

a. Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga
Polisi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan;

b. keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis


masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses
pembangunan nasional dalam rangka tercapainnya tujuan nasional yang
ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum serta
terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina serta
mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal,
mencegah dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-
bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat;

c. patroli adalah salah satu kegiatan Kepolisian yang dilakukan 2 (dua) orang
atau lebih anggota Polri, sebagai usaha mencegah bertemunya niat dan
kesempatan, dengan jalan mendatangi, menjelajahi, mengamati/mengawasi/
memperhatikan situasi dan kondisi yang diperkirakan akan menimbulkan segala
bentuk pelanggaran dan/atau tindak pidana, yang menuntut/ memerlukan
kehadiran Polri untuk melakukan tindakan-tindakan Kepolisian guna
memelihara ketertiban dan menjamin keamanan masyarakat;

d. Potensi Gangguan (PG) adalah kondisi/situasi yang merupakan faktor


stimulan/pencetus/embrio gangguan keamanan yang berpotensi besar akan
tumbuh menjadi gangguan nyata keamanan;
3
e. Ambang Gangguan (AG) atau Police Hazard adalah kondisi gangguan
Kamtibmas skala menengah yang jika dibiarkan tidak ada tindakan Kepolisian
dapat meningkat menjadi gangguan nyata keamanan;

f. Gangguan Nyata (GN) atau Ancaman Faktual adalah gangguan keamanan


f. Gangguan
berupa kejahatam atau pelanggaran yang terjadi dan menimbulkan .....
kerugian
bagi masyarakat berupa kerugian harta benda ataupun jiwa raga;

g. Acara Arahan Pimpinan (APP) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan
kesatuan Polri berupa pemberian arahan kepada seluruh anggota Polri sebelum
diterjunkan ke lapangan untuk melaksanakan tugas;

h. Tempat Kejadian Perkara (TKP) adalah tempat terjadinya gangguan


Kamtibmas baik kerena pelanggaran maupun tindak pidana;

i. Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) adalah suatu kegiatan


yang harus dilaksanakan oleh anggota Polri yang pertama kali melihat/secara
langsung menemukan suatu kejadian untuk segera mengamankan korban,
pelaku, saksi, barang bukti dan Tempat Kejadian Perkara (TKP) sampai Polisi
yang berwenang mendatangi dan mengolah TKP guna proses hukum
selanjutnya;

j. Tindak Pidana Ringan (Tipiring) adalah suatu tindak pidana yang dilakukan
sebagai akibat dari pelanggaran dengan ancaman hukuman maksamal tiga
bulan;

k. Patroli Ranmor Roda Dua adalah patroli dengan menggunakan kendaraan


bermotor roda dua (sepeda motor).

5. Tugas Pokok :

a. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia pasal 13 :

1. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;

2. menegakkan hukum;

3. memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada


masyarakat.

b. Pasal 14 (1) dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam


pasal 13, Kepolsian Negara Republik Indonesia bertugas melindungi
keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat dan lingkungan hidup dari
gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan
pertolongan dengan menjunjung tinggi hak azasi manusia;
4

c. Patroli .....

c. Patroli berperan sebagai tulang punggung (backbone) Polri dalam upaya


mencegah segala bentuk kejahatan/gangguan Kamtibmas, sebagai sumber
informasi, mata dan telinga bagi kesatuan, sebagai perwujudan kehadiran Polri
ditengah masyarakat dan mitra masyarakat, sebagai sarana penyampaian
pesan kamtibmas terhadap masyarakat, sebagai cerminan kesiapsiagaan Polri
setiap saat dan setiap waktu dalam upaya pemeliharaan dan menjamin
kamtibmas, melakukan tindakan pertama ditempat kejadian, sebagai petugas
pertolongan dan penyelamatan korban bencana alam dan kecelakaan;

d. Bentuk-bentuk sasaran patroli :

1. Ambang Gangguan (AG) statis maupun temporer, Gangguan Nyata (GN)


dan Pos-pos pengamanan;

2. AG statis sebagaimana dimaksud pada butir (1) adalah kawasan/blok/


area/sektor/cluster dari pemukiman, perindustrian, kampus, sekolah,
pertokoan, perkantoran, objek-objek vital, pergudangan, tempat-tempat
hiburan, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain;

3. AG temporer sabagaimana dimaksud pada butir (1) adalah jalan,


lingkungan pedagang kaki lima, kegiatan masyarakat/pemerintah yang
temporer dan lokasi wisata;

4. GN sebagaimana dimaksud pada butir (1) dapat berupa kasus tertangkap


tangan melalui TPTKP dan Tipiring;

5. Pos-pos pengamanan sebagaimana dimaksud pada butir (1) dapat berupa


pos keamanan lingkungan, pos satuan pengamanan dan pos Polisi
khusus.

6. Sistematika dalam penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) ini meliputi :

I. PENDAHULUAN

1. Umum
2. Dasar
3. Maksud dan tujuan
4. Pengertian-pengertian
5. Tugas pokok
6. Sistematika

II. TAHAP PERSIAPAN


5
III. TAHAP PELAKSANAAN

1. Cara bertindak secara umum


2. Cara bertindak secara khusus
3. Instruksi, Koordinasi, Komando/Pengendalian dan Pembiayaan
3. Intruksi .....
IV. TAHAP PENGAKHIRAN

V. PENUTUP

II. TAHAP PERSIAPAN

1. persiapan sebelum berangkat patroli dengan kendaraan bermotor Roda Dua,


petugas patroli harus mengecek :

a. bensin;

b. roda/ban;

c. peralatan P3K;

d. rem, air accu, lampu.

2. mengecek kesiapan petugas (fisik, mental, sikap tampang dan gampol );

3. menyiapkan perlengkapan/peralatan antara lain :

a. Senpi sesuai kebutuhan;

b. borgol;

c. tongkat T;

d. peluit.

4. menyiapkan kelengkapan administrasi surat antara lain :

a. kartu pengenal (KTA, KTP, SIM dan STNK);

b. surat perintah tugas;

c. buku catatan;

d. blanko rencana kegiatan patroli;

e. blanko laporan hasil patroli, laporan kejadian dan laporan informasi.

5. cek perlengkapan mobil patroli :


6

a. perangkat pengeras suara;

b. lampu rotator;

c. public adress; c. public adress .....

d. senter;

e. P3K;

f. senter pengatur lalu lintas;

g. traffic cone

6. APP yang berkaitan :

a. route dan sasaran patroli;

b. cara bertindak dengan mengedepankan 3 S (senyum, sapa dan salam);

c. sesuaikan dengan ancaman yang dihadapi di lapangan;

d. hal-hal khusus yang perlu diatasi/dilakukan.

III. TAHAP PELAKSANAAN.

1. cara bertindak secara umum setiap petugas patroli roda dua (R2) harus
melaksanakan tindakan sebagai berikut :

a. memiliki kepekaan dan kewaspadaan ;

b. mampu membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat (Problem


Solving);

c. menjelajah daerah route yang telah ditentukan dan melihat kemungkinan


adanya kerawanan;

d. mendatangi tempat-tempat penyelenggaraan pengamanan swakarsa, seperti


pos keamanan lingkungan, pos satuan pengamanan, BKPM dan pos-pos
pengamanan lainnya untuk tukar menukar informasi;

e. mendekati tempat-tempat kerumunan kegiatan masyarakat;

f. berkoordinasi dengan masyarakat dengan maksud memperoleh informasi


penting bagi petugas;
7
g. memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan yang diperlukan
masyarakat;

h. mewaspadai kemungkinan berubahnya PG, AG dan GN;

i. memberikan himbauan kepada warga masyarakat i. yang


memberikan
dilalui .....
agar
mengamankan diri dan harta bendanya;

j. memberikan himbauan kepada masyarakat yang karena ketidaktahuannya


melakukan pelanggaran;

k. melakukan TPTKP, Tipiring dan tindakan represif terbatas;

l. mencatat segala informasi yang didapat dari masyarakat maupun yang


ditemukan sendiri ke dalam buku catatan (blangko patroli, laporan kejadian
dan laporan informasi);

m. melaporkan perkembangan situasi selama melakukan kegiatan patroli


terutama apabila dipandang perlu meminta bantuan lebih lanjut;

n. patroli dengan kendaraan sepeda motor harus dapat membantu dan


mengawasi patroli bersepeda dan patroli berjalan kaki pada titik/tempat kontrol
tertentu.

2. cara bertindak secara khusus, petugas patroli roda dua (sepeda motor) dalam
melaksanakan tugas harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. sikap petugas patroli :

1. petugas tegap, pandangan bebas, membawa senjata api sesuai


ketentuan;

2. mengikuti peraturan lalu lintas yang berlaku;

3. sebagai penghubung dan koordinasi dengan patroli berjalan kaki dan


patroli bersepeda;

4. memberikan bantuan bila diperlukan oleh patroli bersepeda dan berjalan


kaki;

5. kecepatan sedang-sedang saja agar dapat melakukan pengamatan;

b. perhatikan tempat-tempat rawan dan kendaraan di jalan :

1. kendaraan berjalan tidak wajar;

2. sengaja menghindarkan diri dari petugas patroli;


8
3. kendaraan parkir tidak wajar;

4. kendaraan yang mencurigakan;

5. kendaraan .....
5. kendaraan yang melanggar peraturan lalu lintas diambil tindakan sesuai
prosedur.

c. mengenali daerah patroli :

1. kenali bangunan yaitu letak bangunan (gedung, instansi pemerintah dan


Obvit);

2. kenali jalan-jalan yaitu arah tujuan dan tempat rawan;

3. kenali penduduk/masyarakat yaitu pejabat, tokoh masyarakat, pemuda,


tokoh agama dan tokoh adat.

d. cara membawa senjata api

1 peluru ada di dalam magasin, dimasukkan ke senjata dan terkunci;

2. senjata api genggam agar dimasukkan dalam holster yang ditutup.

e. posisi patroli bersepeda motor yaitu :

1. dilaksanakan minimal 2 orang anggota Polri dengan menggunakan 1 unit


sepeda motor;

2. pengendara sepeda motor terdiri dari 1 orang sebagai senior dan 1 orang
sebagai junior.

f. tindakan petugas :

1. tindakan harus berdasarkan norma/peraturan/instruksi dari atasan;

2. tindakan pertama yaitu tindakan segera apabila menemukan kasus


tertangkap tangan, kebakaran, kecelakaan lalu lintas, dsb;

3. diupayakan tidak mengikuti route yang sama;

4. berhenti di tempat tertentu dan bila bertemu orang sesekali diajak


bicara, mungkin ada informasi penting (terutama di tempat yang rawan);

5. sesekali boleh berjalan kearah semula;

6. berhenti amati segala arah terutama patroli yang dilaksanakan pada


malam hari dan di tempat yang sunyi;
9

7. berhenti .....

7. berhenti sebentar di persimpangan dan tempat berlindung serta


melihat/mengamati disekelilingnya;

8. kenali route wilayah patroli untuk mengetahui situasi atau keadaan yang
ganjil, misalnya :

9. pintu/jendela yang terbuka;

10. penjagaan/pos Pam (siang maupun malam) tidak tampak atau ditinggal
penjaganya;

11. kenali lokasi kesibukan khusus/kegiatan masyarakat (keramaian, rapat,


pengajian, dsb);

12. laporkan situasi dan bila ada hal yang ganjil segera dilaporkan kepada
atasan untuk meminta bantuan.

3. Instruksi, Koordinasi, Komando/Pengendalian dan Pembiayaan

a. Intruksi

1. dalam pelaksanaan patroli petugas harus senantiasa cepat dan tanggap


dalam menilai situasi;

2. hindari penggunaan senjata api, atau tindakan keras lainnya tanpa


alasan yang sah menurut undang-undang;

3. hasil pelaksanaan tugas patroli agar dilaporkan pada kesempatan


pertama kepada atasan yang memberikan perintah;

4. adakan kegiatan analisa dan evaluasi pelaksanaan patroli guna


peningkatan kualitas patroli berikutnya.

b. Koordinasi

Laksanakan koordinasi sebaik-baiknya dengan satuan fungsi Kepolisian


maupun instansi terkait guna mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas
patroli.

c. Komando Pengendalian.

1. komando dan pengendalian kegiatan patroli ditingkat Polda oleh


Dirsabhara;
10

2. komando dan pengendalian kegiatan patroli ditingkat satuan Wilayah


(Polrestabes/Polres) oleh Kapolrestabes/Kapolres/ Kasatsabhara;

3. komunikasi menggunakan peralatan/Alkom yang tersedia.

d. Pembiayaan d. Pembiayaan .....

Pembiayaan dalam kegiatan patroli dibebankan pada anggaran Polri.

IV. TAHAP PENGAKHIRAN

Konsolidasi :

1. konsolidasi dilakukan oleh para petugas palaksana patroli Ranmor Roda Dua dalam
rangka mengakhiri kegiatan dengan melakukan pengecekan kekuatan personel dan
peralatan;

2. apel konsolidasi dilakukan oleh petugas yang paling tinggi pangkatnya dalam suatu
kelompok/unit patroli/pimpinan/pengendali lapangan;

3. Melaporkan secara lisan dan tertulis kepada pusat pengendali/Kodal tentang semua
yang dilihat, didengar dan diperoleh serta tindakan Kepolisian yang telah dilakukan
selama pelaksanaan patroli.

V. PENUTUP

Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) patroli roda dua (R2) dibuat untuk
dipergunakan sebagai pedoman melaksanakan tugas patroli dalam pelaksanaan tugas
Polri yang bersifat Preventif dalam rangka melindungi, mengayomi dan melayani
masyarakat secara optimal.

Dikeluarkan di : Sidoarjo
pada tanggal : Oktober 2016

a.n. KEPALA POLRESTA SIDOARJO


KEPALA SATUAN SABHARA

YULI PURNOMO
AJUN KOMISARIS POLISI NRP 62070844
11

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH JAWA TIMUR
POLRESTA SIDOARJO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PATROLI RANMOR RODA DUA
POLRESTA SIDOARJO
12

Sidoarjo, Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai