Anda di halaman 1dari 27

MENGAPA WASKAT ITU PENTING ?

Oleh: Bidang Hukum Polda Banten


KEBIJAKAN KAPOLRI
KAPOLRI MEMBANGUN KEPEMIMPINAN 2021-2024 DENGAN TAGLINE TRANSFORMASI POLRI
P R E S I S I (PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS DAN TRANSPARANSI BERKEADILAN).

TRANFORMASI MENUJU POLRI YG PRESISI:


 TRANSFORMASI ORGANISASI;
 TRANSFORMASI OPERASIONAL;
 TRANSFORMASI PELAYANAN PUBLIK;
 TRANSFORMASI PENGAWASAN.
BENTUK WAS
GIAT 47 PENGUATAN PERAN GIAT 49 SISTEM WAS OLEH MASY YG
GIAT 51
PIMPINAN EKSTERNAL CEPAT &
MUDAH

GIAT 48 SISTEM WAS SISTEM PENGADUAN


GIAT 50 ONLINE TERINTEGRASI
INTERNAL
DGN FS WAS LAIN
LATAR BELAKANG
 TERJADI PENYIMPANGAN
PERILAKU

 KEWAJIBAN ATASAN UTK


CEGAH PENYIMPANGAN
PERILAKU BAWAHAN BELUM
DIATUR
WASKAT … ?

4
WASKAT KEBUTUHAN ?

UPAYA ATASAN DALAM MENGARAHKAN DAN


MENGENDALIKAN TINDAKAN & KEGIATAN
1 BAWAHAN SHG TIDAK TERJADI PENYIMPANGAN
PERILAKU (GAR DISIPLIN, KODE ETIK, TINDAK
PIDANA DAN/ATAU KERUGIAN KEUANGAN NEGARA)

MENINGKATKAN DISIPLIN, ETIKA DAN


KINERJA SEHINGGA TUJUAN 2
ORGANISASI POLRI TERCAPAI
WASKAT UNTUK ARAHKAN
DAN KENDALIKAN TINDAKAN
& KEGIATAN
ATA S A N & B AWA H A N

C E G A H P E R I L A K U
M E N Y I M PA N G

 GAR DISIPLIN
 GAR KODE ETIK

TRUST
 TINDAK PIDANA
 AKIBATKAN RUGI UANG NEGARA

PANTAU & PERIKSA

TIDAK TERJADI PENYIMPANGAN


PERILAKU
6
APA YANG HARUS Keteladanan
DIPERSIAPKAN ? Kepemimpinan

BERANI
1 INTEGRITAS;

KELUAR DARI
ZONA NYAMAN 2 BERI CONTOH

ATASI
3 PERILAKU
TERPUJI
SUMBATAN
KOMUNIKASI 4 TERJUN
5 LANGSUNG
MELAYANI

7
PENGAWASAN

8
Konsep Waskat
INPRES NO. 1/1989
• RANGKAIAN GIAT YG BERSIFAT SBG DAL YG TERUS-
MENERUS;
K A M U S B E S A R
• DILAKUKAN OLEH ATASAN LANGSUNG THDP BAWAHAN; B A H A S A I N D O N E S I A
• SCR PREVENTIF ATAU REPRESIF;
• AGAR PELAKS TUGAS BAWAHAN BERJALAN SCR EFEKTIF • WAS YG LANGSUNG
& EFISIEN; DILAKUKAN OLEH PEJABAT
• SESUAI DGN RENGIAT & PERATURAN PER-UU-AN YG THDP BAWAHANNYA ATAS
K EBERLAKU.
P MENPAN NO. 46/2004 SETIAP TUGAS YG MENJADI
• TANGGUNG JAWAB
SEGALA UPAYA YG DILAKUKAN DALAM SUATU ORGS;
• BAWAHANNYA ITU.
UTK MENGARAHKAN SELURUH GIAT AGAR TUJUAN
ORGS DAPAT DICAPAI SCR EFEKTIF, EFISIEN &
EKONOMIS;
• SEGALA SUMDA DIMANFAATKAN & DILINDUNGI;
• DATA & LAP DAPAT DIPERCAYA & DISAJIKAN SCR WAJAR;
• SERTA DITAATINYA SEGALA KETENTUAN YG BERLAKU.

9
10
SISTEMATIKA
BAB I KETENTUAN UMUM
PASAL 1 : PENGERTIAN

BAB II PELAKSANAAN

PASAL 2 : KEWAJIBAN
PASAL 3 - 6 : BENTUK DAN CARA
PASAL 7 - 8 : TINDAK LANJUT
PASAL 9 : SANKSI

BAB III KETENTUAN


PENUTUP
PASAL 10 : PENUTUP
9
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN 2022
TENTANG
PENGAWASAN MELEKAT
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : bahwa dalam rangka mencegah penyimpangan perilaku


a. pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik
Indonesia, diperlukan pengendalian oleh atasan terhadap
tindakan dan kegiatan bawahan dalam bentuk
pengawasan melekat;
b. bahwa pengawasan melekat dilakukan untuk lebih
meningkatkan disiplin, etika dan kinerja pegawai negeri
pada Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam
pelaksanaan tugas, sehingga tujuan organisasi Kepolisian
Negara Republik Indonesia dapat tercapai sesuai dengan
c. prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang
baik;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia 10
Mengingat : Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4168);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA


: REPUBLIK INDONESIA TENTANG
PENGAWASAN MELEKAT DI LINGKUNGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

11
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
ini, yang dimaksud dengan:
1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Polri adalah alat negara yang berperan dalam
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
Kepala Polri yang selanjutnya disebut Kapolri adalah
2. pimpinan Polri dan penanggung jawab penyelenggaraan
fungsi kepolisian.
Pengawasan Melekat yang selanjutnya disebut Waskat adalah
3. segala tindakan dan kegiatan atasan yang dilakukan secara
terus-menerus untuk mengarahkan dan mengendalikan
bawahan guna mencegah perilaku menyimpang pegawai
negeri pada Polri. 12
4. Atasan adalah pegawai negeri pada Polri yang karena pangkat
dan/atau jabatannya berkedudukan lebih tinggi dari pada
pegawai negeri pada Polri yang lain.

5. Atasan Langsung adalah pegawai negeri pada Polri yang


karena jabatannya mempunyai wewenang langsung terhadap
bawahan yang dipimpinnya.

Bawahan adalah pegawai negeri pada Polri yang pangkat


6.
dan/atau jabatannya lebih rendah dari Atasan.

Pegawai negeri pada Polri adalah anggota Polri dan pegawai


7. negeri sipil.
BAB II
PELAKSANAAN WASKAT
Pasal 2
(1) Waskat wajib dilaksanakan oleh Atasan kepada
Bawahan.
Penjelasan :
Wajib : Harus dilakukan; Tidak boleh tidak dilaksanakan.
Atasan adalah juga Bawahan & Bawahan adalah juga Atasan.
DATA ANGT POLRI POLDA METRO JAYA DATA PNS POLDA METRO JAYA
NO. GOL JUMLAH KET NO. GOL JUMLAH KET
PANGKAT PANGKAT
1. PATI 2 PA : 16,3 1. PENATA & 448 GOL III
% PEMBINA & IV :
45,5 %
2. PAMEN 798
2. JURU & 537
3. PAMA 3.946 PENGATU
R : RoSDM Polda Metro Jaya (Juli 2022)
Sumber
4. BINTARA 24.026
JUMLAH 985
5. TAMTAMA 321
> GOL III : 17,3 %
JUMLAH 29.093
Sumber : RoSDM Polda Metro Jaya (Juli 2022)

Teori Peran :Peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila


seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peran.
(Soerjono Soekanto, 2002 : 243)
(1) A
(2) Atasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
Atasan Langsung pada satuan kerja yang sama.
(3) Dalam hal Pegawai Negeri pada Polri melaksanakan tugas
bawah kendali operasi, Waskat dilaksanakan oleh Atasan
Langsung satuan fungsi teknis kepolisian yang melaksanakan
tugas bawah kendali operasi bersama dengan kepala operasi
dari satuan kerja yang menerima tugas perbantuan.

Contoh :
Penugasan BKO 1 SSK Brimob dari Satbrimobda Polda “X”
ke Polres “Y” Polda “X”.
Waskat dilaksanakan oleh Danki Brimob Polda “X” yang
ikut melaksanakan tugas BKO bersama dengan Kapolres
“Y” selaku Kaops Res.

15
Pasal 3
(1) Waskat dilaksanakan dalam bentuk pemantauan dan/atau
pemeriksaan.
Penjelasan :
Pemantauan : proses, cara, perbuatan memantau;
pengamatan; pencatatan; pemonitoran.
proses, cara, perbuatan memeriksa;
Pemeriksaan : hasil (pendapatan) memeriksa; periksaan;
penyelidikan; pengusutan (perkara dsb).
(1) W
(2) Pemantauan dan/atau pemeriksaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan terhadap disiplin, etika dan kinerja
Bawahan.
Penjelasan :
Disiplin : ketaatan dan kepatuhan yang sungguh-sungguh
terhadap peraturan;
apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang
Etika :
hak dan kewajiban moral;
sesuatu yang dicapai; prestasi yang
Kinerja : diperlihatkan; kemampuan kerja (tentang 16
peralatan).
Pasal 4
(1) Waskat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
dilaksanakan secara:
a. langsung; dan/atau
b. tidak langsung.
(2) Waskat secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, dilaksanakan dengan tatap muka.
(3) Waskat secara tidak langsung sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b, dilaksanakan dengan memanfaatkan
teknologi informasi.
Penjelasan :
Pemanfaatan teknologi informasi :
• handy talky (HT);
• telepon, handphone (HP);
• faximile, mesin sandi, wifi, internet;
• Global Positioning System;
• kamera portable, CCTV;
• SMS, WhatsAp, Telegram, Line, Twitter, Mail, Zoom, dll.
Pasal 5
Pelaksanaan Waskat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dapat
berupa kegiatan:
a. arahan;
b. inspeksi;
c. asistensi;
d. supervisi; dan/atau
e. monitor dan evaluasi.
Penjelasan :
Arahan : petunjuk untuk melaksanakan sesuatu;
perintah resmi pemimpin kpd bawahannya berupa
petunjuk utk melaks sesuatu dan jika tidak dilaks akan
mendapat sanksi.
Inspeksi : pemeriksaan dengan saksama;
pemeriksaan secara langsung tentang pelaksanaan
peraturan, tugas, dan sebagainya;
pemeriksaan pasukan dengan cermat.

Asistensi : kegiatan mengasisteni (membantu seseorang dalam 18


tugas profesionalnya).
Supervisi : pengawasan utama;
pengontrolan tertinggi;
penyeliaan.

pengawasan dan tindakan memverifikasi kebenaran


Monitor :
pelaksanaan operasi program berdasarkan rutin
diagnostik yang digunakan dari waktu ke waktu;
pantau, cek secara cermat.

penilaian.
Evaluasi :
Pasal 6
(1) Atasan Langsung dapat menerima informasi perilaku Bawahan
yang bersumber dari:
a. pegawai negeri pada Polri;
b. pengawas eksternal;
c. masyarakat; dan/atau
d. media massa, media elektonik dan/atau media sosial.
Penjelasan :
Keterbatasan seorang Atasan dalam melakukan pengawasan
melekat secara terus menerus kepada Bawahan.
Sumber dari PNPP : Atasan tidak langsung, rekan kerja &
Bawahan.
(lisan, tertulis, memanfaatkan IT & WBS)
(2) Informasi yang diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat mendukung pelaksanaan Waskat.
Penjelasan :
Atasan menilai informasi perilaku Bawahan yang diterima,
untuk selanjutnya dapat melakukan Waskat (apabila informasi
diyakini kebenarannya) atau tidak melakukan Waskat (apabila
informasi tidak diyakini kebenarannya).
Pasal 7
(1) Apabila dalam pelaksanaan Waskat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3, Atasan menemukan kesalahan dan/atau
pelanggaran, wajib ditindaklanjuti dengan:
a. pembinaan dalam bentuk bimbingan, petunjuk dan/atau
arahan untuk perbaikan yang harus dilakukan oleh
Bawahan; dan/atau
b. melakukan penyelesaian secara disiplin atau kode etik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penjelasan :
Kesalahan dan/atau pelanggaran yang sifatnya ringan diberikan
bimbingan, petunjuk dan/atau arahan yang harus sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kesalahan dan/atau pelanggaran yang sifatnya sedang atau berat
diselesaikan berdasarkan :
Disiplin : Etika Profesi :
• PP No 2 Thn 2003 dan • Perpol No 7 Thn 2022
Perkap No 2 Thn 2016
• PP No 94 Thn 2021 21
(2) Dalam hal ditemukan adanya dugaan tindak pidana pada
pelaksanaan Waskat, diserahkan kepada fungsi reserse
kriminal untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Penjelasan :
UU No 2 Thn 2002 tentang Polri Pasal 29 ayat (1) :
“Anggota Polri tunduk pada kekuasaan peradilan umum”

Pasal 8
(3) Tindak lanjut hasil pelaksanaan Waskat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 disampaikan kepada pengemban
fungsi sumber daya manusia pada satuan kerja untuk
dilakukan pencatatan.
(4) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
a. identitas Atasan dan Bawahan;
meliputi:
b. waktu dan tempat;
c. uraian singkat kejadian; dan
d. tindak lanjut yang dilakukan oleh Atasan.
22
(3) Hasil pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
menjadi bahan pertimbangan Atasan dalam memberikan
penilaian kinerja Bawahan.
Penjelasan :
Perpol No 2 Thn 2018 tentang Penilaian Kinerja Anggota Polri
dengan Sistem Manajemen Kinerja
Atasan langsung selaku Pejabat Penilai mempunyai kewenangan
untuk mengidentifikasi, mengukur dan menilai kinerja Bawahan
(Pasal 1 angka 6)
Inspektorat pengawasan mempunyai kewenangan melakukan
pengawasan atas penyelenggaraan penilaian kinerja (Pasal 37)

23
Pasal 9
Atasan yang tidak melakukan kewajiban dalam melaksanakan
Waskat sebagaimana diatur dalam peraturan Kapolri ini, diberikan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penjelasan :
Disiplin : Etika Profesi :
• PP No 2 Thn 2003 dan Perkap • Perpol No 7 Thn 2022
No 2 Thn 2016
• PP No 94 Thn 2021

Pasal 10
Peraturan Kapolri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Maret 2022
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA,

LISTYO SIGIT PRABOWO


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai