Anda di halaman 1dari 5

11 FUNGSI KEPOLISIAN TERBATAS SATPAM :

Satpam sebagai unsur pembantu polri dalam hal pengemban fungsi kepolisian


terbatas untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka menyelenggarakan keamanan
swakarsa di lingkungan kerjanya agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

non-yustisial itu adalah tindakan yang dilakukan oleh Satpam dalam rangka


menjaga dan/atau memulihkan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat terhadap
pelanggaran Perda dan/atau Perka dengan cara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan tidak sampai proses peradilan.

Sebagai awal mari kita fahami apa yang dimaksud dengan “FUNGSI”? Fungsi adalah
KEGUNAAN atau MANFAAT.

Fungsi Kepolisian berdasarkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2


TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA :

Pasal 2
Fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Pasal 3
(1)  Pengemban fungsi kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia
yang dibantu oleh :
a. kepolisian khusus;
b. penyidik pegawai negeri sipil; dan/atau
c. bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.
(2)  Pengemban fungsi kepolisian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, b, dan c,
melaksanakan fungsi kepolisian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
menjadi dasar hukumnya masing-masing.
Penjelasannya adalah, sbb :
1.    Pasal 3
Ayat (1) : Yang dimaksud dengan "dibantu" ialah dalam lingkup fungsi kepolisian, bersifat
bantuan fungsional dan tidak bersifat struktural hierarkis.
2.    Huruf a
Yang dimaksud dengan "kepolisian khusus" ialah instansi dan/atau badan Pemerintah
yang oleh atau atas kuasa undang-undang (peraturan perundang-undangan) diberi
wewenang untuk melaksanakan fungsi kepolisian dibidang teknisnya masing-masing.
Wewenang bersifat khusus dan terbatas dalam "lingkungan kuasa soal-soal" (zaken
gebied) / Tugas polisi sebagai esensi  definisi  hukum kepolisian .......................... ... yang terdiri dari
lingkungan kuasa soal-soal (zaken gebied), lingkungan  ... yang ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan yang menjadi dasar hukumnya.
Contoh "kepolisian khusus" yaitu Balai Pengawasan Obat dan Makanan (Ditjen POM
Depkes), Polsus Kehutanan, Polsus di lingkungan Imigrasi dan lain-lain.
3.    Huruf b
Cukup jelas
4.    Huruf c
Yang dimaksud dengan "bentuk-bentuk pengamanan swakarsa" adalah suatu bentuk
pengamanan yang diadakan atas kemauan, kesadaran, dan kepentingan masyarakat
sendiri yang kemudian memperoleh pengukuhan dari Kepolisian Negara Republik
Indonesia, seperti satuan pengamanan lingkungan dan badan usaha di bidang jasa
pengamanan.
Bentuk-bentuk pengamanan swakarsa memiliki kewenangan kepolisian terbatas dalam
"lingkungan kuasa tempat" (teritoir gebied/ruimte gebied) meliputi lingkungan pemukiman,
lingkungan kerja, lingkungan pendidikan.
Contohnya adalah satuan pengamanan lingkungan di pemukiman, satuan pengamanan
pada kawasan perkantoran atau satuan pengamanan pada pertokoan.
Pengaturan mengenai pengamanan swakarsa merupakan kewenangan Kapolri.
5.    Ayat (2)
Cukup jelas

Kita sudah mengetahui Fungsi Kepolisian dan lembaga/badan/intitusi apa saja yang
membantunya,  di penjelasan “Huruf c” sudah disinggung mengenai batasan teritori
/wilayah kewenangan Satpam, yaitu “Lingkungan kuasa tempat”.
Pedoman apa saja yang bisa dijadikan sebagai batasan pelaksanaan tugas bagi
pengemban fungsi kepolisian terbatas? Pedomannya adalah sifat dari pelaksanaan
tugasnya, sbb :
1.    Bersifat Pre-emtive
Anggota Satpam harus berperan aktif didalam mencermati setiap gejala awal yang timbul
di area kerjanya, mengantisipasi dan menanggulangi niatan-niatan yang bersifat laten
(tersembunyi) dan berpotensial menimbulkan ancaman, gangguan dan resiko.

Prakteknya bagaimana? Sederhananya, seorang Anggota Satpam harus bisa mempunyai


perasaan (feeling) yang kuat di dalam merasakan / melihat perubahan sikap atau prilaku
orang-orang, selalu pasang mata dan telinga apabila ada kasak-kusuk, bisik-bisik dari
karyawan/orang-orang. Hal ini bermanfaat untuk mendeteksi rencana atau niat orang yang
akan melaksanakan gangguan, ancaman kepada perusahaan/lembaga yang kita jaga.

2.    Bersifat Pre-ventive
Pre-ventive adalah melaksanakan segala upaya pencegahan yang dilakukan oleh
Anggota Satpam melalui pelaksanaan Turjawali.

Bagaimana Turjawali bisa mencegah terjadinya ganguan-ancaman-resiko terhadap area


yang kita jaga? Ingat apa kata Bang Napi? Bang Napi pernah berkata bahwa
“Waspadalah....kejahatan akan terjadi apabila ada niat dan kesempatan...”. Dengan
melaksanakan Turjawali, maka kita menyempitkan / menutup dan bahkan menghilangkan
“Kesempatan”, sehingga ada niat tanpa kesempatan guan dan ancaman tidak akan
terjadi.

3.    Bersifat Re-presive
Apa yang dimaksud dengan tindakan re-presive? Secara arti bahasa, tindakan re-presive
adalah tindakan untuk menghambat atau menahan kebebasan seseorang atau
sekelompok orang (terutama dari sistem sosial atau politik).

Guna mencari serta mengumpulkan barang bukti atas dilanggarnya atau tidak ditaatinya
peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka dapat diambil tindakan re-presive
selama didasarkan menurut cara yang diatur dalam undang-undang.

Tindakan re-presive dapat dibedakan dalam :


a.    Tindakan represif non justisil
Dalam bentuk penyelidikan atas tindak pidana ringan dan atau sanksi administrasi yang
harus diberikan kepada pelanggar. Kewenangan ini dilaksanakan oleh Polsus.
b.    Tindakan represif justisil
Melalui penyidikan guna membuat terang suatu tindak pidana yang terjadi dan
menemukan tersangkanya sesuai dengan sistem yang berlaku. Kewenangan terbatas ini
diperuntukkan bagi pejabat PPNS yang telah diberikan wewenang sesuai undang undang
nomor 8 tahun 1981 tenang hukum acara pidana.
c.    Tertangkap tangan
Dalam hal tertangkap tangan dimana tertangkapnya seseorang pada waktu:
1)   Sedang melakukan tindak pidana,
2)   Segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu dilakukan,
3)   Sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya,
4)   Sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk
melakukan tindak pidana yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut
melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu.
Jadi Anggota Satpam bisa menangkap seorang tersangka apabila tertangkap tangan.
          Catatan : Justisil / Pro Justisia berarti “Untuk kepentingan hukum”.

Baik, kita sudah belajar mengenai sifat dari batasan pelaksanaan tugas bagi pengemban
fungsi kepolisian terbatas.

Apa lagi yang bisa dijadikan dasar bagi Anggota Satpam untuk melaksanakan Fungsi
Kepolisian secara terbatas? Coba diingat apa itu Peran Satpam? Peran Satpam adalah :
1.    Unsur pembantu pimpinan organisasi, perusahaan dan/atau instansi/lembaga
pemerintah, pengguna Satpam di bidang pembinaan keamanan dan ketertiban
lingkungan/tempat kerjanya;
2.    Unsur pembantu Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegakan peraturan perundang-undangan serta menumbuhkan kesadaran dan
kewaspadaan keamanan (security mindedness dan security awareness) di lingkungan
/tempat kerjanya.

Apa yang dimaksud dengan “Menegakan”? Menegakan mengandung arti Mendirikan,


Menjadikan, Mengusahakan, Mempertahankan, Memelihara, Mewujudkan, Memegang
teguh, Mengukuhkan.
Apa yang dimaksud dengan “Pembinaan”? Pembinaan berarti “Membimbing” dan
“Mengarahkan”.

Jelaskan? Dalam Peran Satpam secara gamblang dijabarkan bahwa Satpam berperan
sebagai pembantu Polri.

Sekarang, mari kita simpulkan:


1.    Satpam adalah pembatu Kepolisian didalam melaksanakan fungsinya.
2.    Satpam memiliki kewenangan di dalam area jaganya atau "lingkungan kuasa tempat"
(teritoir gebied/ruimte gebied).
3.    Sifat dari pelaksanaan kewenangan kepolisiannya adalah :
a.    Pre-emtive
b.    Pre-ventive
c.    Re-presive
4.    Satpam bisa bertindak re-presive apabila tersangka “Tertangkap tangan”.

Semoga dengan mempelajari dan memahami Fungsi Kepolisian Terbatas ini Anggota
Satpam bisa melaksanakan tugasnya dengan percaya diri karena kita sudah mengetahui
dasar hukum apa yang menjadi dasar pelaksanaan tugas Satpam, Anggota Satpam juga
bisa menerangkan dengan jelas apabiala ditanya apa kewenangannya sehingga bisa
menegakan hukum dan peraturan – tata tertib yang berlaku di perusahaannya.

Anda mungkin juga menyukai