PENDAHULUAN :
Transformator pada keadaan tanpa beban (beban nol) akan memerlukan arus jala-
jala. arus ini merupakan arus maknitisasi dan yang digunakan intuk mengatasi
rugi besi. Rugi besi Po Konstan meskipun beban mengalami perubahan medan
maknit dan untuk memenuhi rugi inti
Po
Cos ϕ =
Vp. Io
Iw = Io . Cos ϕ
Im = Io . Sin ϕ
Vp
Konstanta inti besi Ro =
Iw
Vp
Xo =
Im
GAMBAR RANGKAIAN
PROSEDUR PERCOBAAN
Tugas :
1. Buat grafik trafo tanpa beban :
a. Io = f(V)
b. Po = f(V)
c. Cos ϕ = f (V)
2. Tentukan konstanta (Ro dan Xo) dari transformator tanpa beban dan beri
komentar!
V1 Io Po Qo
220
Dari rangkaian ekuivalen diatas dapat ditentukan besar rugi tembaga (cu) dan
konstanta trafo beban nominal yaitu :
GAMBAR RANGKAIAN
PENDAHULUAN :
Jika besaran-besaran pada rangkaian kita transfer pada sisi skunder, maka akan
didapat besaran ssb :
2
⎡ Ns ⎤
Res = Rs + Rp ⎢ ⎥
⎣ Np ⎦
2
⎡ Ns ⎤
Xes = Xs + Rp ⎢ ⎥
⎣ Np ⎦
Zes = Re s 2 + Xes 2
GAMBAR RANGKAIAN
LANGKAH KERJA
1. Buat rangkaian seperti gambar diatas
2. Masukkan tegangan sumber dari transformator atur tegangan primer
hingga tegangan sekunder (Vs) mencapai tegangan nominal trafo (kondisi
trafo tanpa beban).
3. Bebani transformator dengan beban resistip secara bertahap hingga
mencapai arus nominal sekumder (Is).
4. Catat pengukuran arus, tegangan dan daya beban
5. Ulangi langkah 1- 4 dengan beban Induktor
6. Ulangi langkah 1- 4 dengan kapasitor.
DIAGRAM PERCOBAAN.
1. Test polaritas dengan menggunakan voltmeter.
V3
A C
V1 V2
B D
Gambar 1
2. Test polaritas dengan menggunakan transformator yang diketahui polaritasnya.
A C
V2
B D
A C
B D
Gambar2
V2
B D
Gambar 3
PROSEDUR PERCOBAAN
PENDAHULUAN:
Vektor group pada trafo 3 phasa dapat ditentukan berdasarkan data pengamatan
yang terekam pada osiloskop dengan menggunakan rumusan seperti berikut :
Beda phasa ( φ ) = Nomor phasa x 30°
Bila trafo terhubung Yy dan bila didapatkan data seperti berikut, maka untuk
ϕ
menentukan vektor group adalah : Nomor phasa = = 0 maka trafo terhubung
300
Yy0.
Tegangan
Tegangan Input
Tegangan Output
Bila trafo terhubung Dy dan didapatkan data seperti berikut, maka untuk
3300
menentukan vektor group adalah : Nomor phasa = = 11 maka trafo
300
terhubung Dy11.
Tegangan
Tegangan Input
Tegangan Output
330* φ
150*
PROSEDUR PERCOBAAN:
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 1 (Trafo hubungan Yy)
Grn
CH1 CH2
R
Gambar1.
CH1
R CH2
Gambar 2
Grn
CH1 CH2
R
Gambar3.
Grn
CH1 CH2
R
Gambar4.
7. Buatlah rangkaian seperti gambar 5 (Trafo hubungan Yd)
Grn
CH1
R CH2
Gambar5.
CH1 CH2
R
gambar 6.
Tugas:
1. Gambarkan data pengukuran yang didapat dari masing masing rangkaian pada
kertas milimeter blok.
2. Nyatakan symbol hubungan kumparan dari masing-maisng rangkaian
3. Gambarkan vektor diagram dari masing-maisng rangkaian
PENDAHULUAN.
Sebelum mulai merangkai kumparan transformator 3Φ perlu diadakan
pengetesan polaritas terminalnya. Hal ini dilakukan agar diperoleh hasil rangkaian
sesuai yang diinginkan.
Penandaan terminal transformator 3Φ sesuai dengan rekomendasi IEC adalah
sebagai berikut :
Terminal Tegangan Tinggi (HV)
-. Polaritas rendah adalah A1, B1, C1
-. polaritas tinggi adalah A2, B2, C2
-. Netral adalah N
Terminal tegangan rendah (LV)
-. Polaritas rendah adalah. a1, b1, c1
-. Polaritas tinggi adalah a2, b2, c2
-. Netral adalah n
hubungan yang berbeda. Ini berarti akan terdapat selisih fasa antara kedua
kumparan. Untuk memudahkan dalam mengingatnya biasanya digunakan sistem
“jam” untuk menyatakan selisih fasa antara sisi primer dan sisi sekunder pada
salah satu phasanya.
Jarum panjang (jam) menyatakan arah vektor tegangan primer (selalu menunjuk
angka 12) dan jarum pendek(menit) menyatakan vektor tegangan sekunder, selisih
phasanya adalah besar sudut yang dibentuk kedua jarum tersebut.
Suatu transformator yang akan diparalel dengan transformator lain, hendaknya
mempunyai pergeseran phasa yang sama. Pada papan nama sebuah transformator
tiga fasa tertulis simbol hubungan, misalnya Yy0, Yd5 dan sebagainya.
Contoh Yd5:
Artinya sisi kumparan tegangan tinggi dihubungkan bintang (Y) dan sisi
kumparan tegangan rendah dihubungkan segitiga (D), dengan selisih phasanya
sebesar sudut yang dibentuk jarum panjang dan jarum pendek pada saat pukul
lima (5)
Gambar vector diagram tegangannya adalah sebagai berikut :
a = Perbandingan transformasi
VLP = Tegangan Line kumparan primer.
VLS = Tegangan Line kumparan skunder
PROSEDUR PERCOBAAN
A1 a1 A1 a1
a
B B
b
B2 b2 B2 b2
B1 b1 B1 b1
b
C C
c
C2 c2 C2 c2
C1 c1 N C1 c1
N c
n
Gambar 1 Gambar 2
A a A
n
A2 a2 A2 a2
A1 a1 A1 a1
a
B B
b
B2 b2 B2 b2
B1 b1 B1 b1
b
C C
c
C2 c2 C2 c2
C1 c1 C1 c1
n c
Gambar 3 Gambar 4
A A
a
A2 a2 A2 a2
A1 a1 A1 a1
B B
b a
B2 b2 B2 b2
B1 b1 B1 b1
C C
c b
C2 c2 C2 c2
c1 N C1 c1
N C1 c
Gambar 5 Gambar 6
A A
a
A2 a2 A2 a2
A1 a1 A1 a1
a
B B
b
B2 b2 B2 b2
B1 b1 B1 b1
b
C C
c
C2 c2 C2 c2
c1 N C1 c1
N C1 c
Gambar 7 Gambar 8
A
a
A2 a2
A1 a1
B
b
B2 b2
B1 b1
C
c
C2 c2
C1 c1
n
Gambar 9
TABEL Tabel 1
Tegangan gambar1 gambar2 gambar3 gambar4 gambar5 Gambar6 Gambar7 Gambar8 Gambar9
AB
BC
CA
AN
BN
CN
ab
bc
ca
an - -
bn - -
cn - -
Tabel 2
EVALUASI
Tegangan gambar1 gambar2 gambar3 gambar4 gambar5 Gambar6 Gambar7 Gambar8 Gambar9
Cc
Bc
Cb
AB
TUGAS
1. a. Gambar diagram vektor tegangannya.
b. Sebutkan simbol hubungannya.
c. Hitung secara vektoris beda phasa tersebut (data tabel 2).dengan berpedoman
pada kelompok jam.
e. Hitung perbandingan transformasinya.
2. Sebutkan syarat-syarat transformator 1Φ dirangkai menjadi transformator 3Φ
TANPA BEBAN
TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Praktikan diharapkan dapat : 1. Mesin DC Penguat terpisah.
1. Mengoperasikan Motor DC 2. Power supply DC variable 0-220V
penguat terpisah. dan 220V
2. Menjelaskan prinsip kerja motor 3. Tachometer
3. Melakukan pengamatan 4. Voltmeter
karakteristik motor DC tanpa 5. Kabel penghubung
beban
PENDAHULUAN :
Mesin arus searah (DC) ada bermacam-macam, tergantung pada hubungan lilitan
jangkar dengan lilitan penguatnya. Mesin DC yang biasa dikenal adalah :
a. Mesin DC Penguat Terpisah
b. Mesin DC Shunt (parallel)
c. Mesin DC Serie
d. Mesin DC kompon pendek (short shunt Compound)
e. Mesin DC kompon panjang (Long shunt Compound)
DIAGRAM RANGKAIAN
PROSEDUR PERCOBAAN
Karakteristik N = f(Va)
1. Buatlah rangkaian di atas. Berikan arus penguat medan sebesar 0,8 A.
2. Berikan tegangan jangkar (Va) sebesar 20V, ukurlah kecepatan putar motor(N).
3.Aturlah tegangan secara bertahap hingga 220V (increasing).
Setiap kenaikan tegangan , ukurlah kecepatan motornya..
4.Turunkan tegangan secara bertahap hingga 0 V (decreasing).
Setiap penurunan tegangan , ukurlah kecepatan motornya..
Karakteristik N = f(If)
1. Buatlah rangkaian di atas. Berikan arus penguat medan (If) sebesar 0,2 A.
2. Berikan tegangan jangkar (Va) sebesar 150V, ukurlah kecepatan putar
motor(N).
3.Aturlah arus penguat medan secara bertahap hingga 0,8A (increasing).
Setiap kenaikan arus , ukurlah kecepatan motornya..
4.Turunkan arus penguat medan secara bertahap hingga 0,2A (decreasing).
Setiap penurunan arus , ukurlah kecepatan motornya..
Pertanyaan
1. Jelaskan cara mengoperasikan motor DC penguat terpisah !
2. Jelaskan hubungan antara kecepatan dengan tegangan jangkar dan
kecepatan dengan arus penguat medan !
Y – D STARTER 4.4
Salah satu cara mengurangi arus starting yang besar pada motor induksi tiga phasa
adalah menggunakan Starter bintang-segitiga. (Y-D Starter). Pada praktek ini,
motor induksi akan dijalankan menggunakan Y-D Starter, tetapi baik pada motor
maupun pada starter belum diketahui identitas atau nama terminalnya.
Starter bintang-segitiga yang digunakan dilengkapi dengan timer dan thermal over
load relay. Timer berguna untuk memindahkan hubungan kumparan motor dari
bintang ke segitiga secara otamatis, sedangkan thermal over load relay berfungsi
untuk mengamankan beban lebih.
Untuk menguji benar tidaknya terminal starter digunakan tiga buah lampu,
sedangkan untuk menguji terminal motor digunakan starter dengan tegangan kecil
dahulu.
Y – D STARTER 4.4
RANGKAIAN PERCOBAAN
U2
U1
V1 V2
V
W2 W1
V
Y – D STARTER 4.4
BERBEBAN
PENDAHULUAN
T .2π . n
Pin = T . ω = (W) (W)
60
Po = Va .Ia
DIAGRAM RANGKAIAN
u2 v2 w2
F2 A2
A A
If Ia K
L
G M
M A
F1 A1
u1 v1 w1
V
R S T R S T
Rb
PROSEDUR PERCOBAAN
TANPA BEBAN
TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Praktikan diharapkan dapat : 1. Mesin DC Penguat terpisah.
1. Mengoperasikan generator DC 2. Motor induksi rotor lilit
penguat terpisah. 3. Power supply AC variable 0-220V
2. Menjelaskan prinsip kerja 4. Tachometer
generator DC 5. Voltmeter
3. Menentukan karakteristik 6. Kabel penghubung
generator DC
PENDAHULUAN :
Generator merupakan perangkat yang digunakan untuk merubah daya mekanis
menjadi daya Listrik, perubahan ini dilakukan dengan cara mengerakkan lilitan
penghatar memotong medan maknit
Generator DC ada bermacam-macam, tergantung pada hubungan lilitan jangkar
dengan lilitan penguatnya.
DIAGRAM RANGKAIAN
PROSEDUR PERCOBAAN
Pertanyaan
1. Jelaskan cara mengoperasikan generator DC penguat terpisah !
2. Jelaskan hubungan antara arus penguat medan dengan tegangan jangkar
PENDAHULUAN
Tegangan langkah adalah tegangan diantara dua kaki manusia, apabila manusia
itu berada pada daerah yang berbahaya. Daerah berbahaya ini dapat terjadi karena
adanya bagian kawat line ( yang bertegangan ) putus kemudian jatuk ke tanah atau
pada daerah pentanahan (titik pentanahan = titik kesalahan)
Apabila ada makluk hidup (terutama manusia) dalam daerah berbahaya tersebut,
maka manusia yang berada paling dekat dengan titik pentanahan akan terkena
tegangan yang lebih besar, dibanding manusia yang berjarak lebih jauh dari titik
pentanahan.
Supaya tegangan ini sekecil mungkin, maka resistansi pentanahan juga harus
diperbesar sehingga arus mengalir ke dalam tanah menjadi kecil tetapi hal ini
akan mengakibatkan kegagalan pengaman.
Untuk mengetahui jarak hubungan (antara titik kesalahan/titik pentanahan dengan
manusia) dengan tegangan yang ditimbulkannya dibuatlah simulasi tanah dengan
nilai resistansi dan jarak tertentu, sehingga diperoleh grafik U = f(I). Dari grafik
ini akan diketahui mana dareha yang menimbulkan tegangan paling besar dalam
daerah berbahaya tersebut.
DIAGRAM RANGKAIAN.
Gambar1
Gambar 2
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 1, ukur tegangan kontak body (Rumah beban
= titik kesalahan) untuk masing-masing jarak dari referensi pentanahan
(reference earth), masukkan kedalam tabel 1.
2. Dari tabel 1 buat grafik U = f(l), Apa bentuj grafik tersebut ?
3. Dari grafik diatas jelaskan hubungan tegangan (U) dengan jatak (l).
4. Buat rangkaian seperi gambar 2, lakukan sepert langkah 1, masukkan dalam
tabel 2
5. Dari tabel 2 buat grafik U = f(l), apa bentuk gafik tersebut ?
6. Dari grafik diatas jelaskan hubungan tegangan (U) dengan jatak (l).
7. Hitunglah tegangan untuk jarak 0 - 5 m dan 20 - 25 m dengan menggunakan
tabel 1 dan tabel 2
PERTANYAAN
1. Apakah manusia dalam keadaan berbahaya bila berada 1 meter dari titik
pentanahan
TABEL EVALUASI.
Tabel 1.
U (V)
Tabel 2.
U (V)
PENDAHULUAN
Untuk mengukur tahanan tanah dari suatu Penangkap Petir atau suatu sistem
pentanahan diperlukan suatu alat ukur sejenis Ohmmeter yang disebut Earth
Resistance Meter atau Grounding Tester Meter.
Nilai RPE di atas dapat dibaca langsung pada alat ukur Grounding Tester Meter.
Untuk menggunakan alat ini diperlukan dua buah elektroda bantu ( C, P ) yang
berguna untuk mengalirkan arus dan tegangan didalam tanah, sehingga akan
terukur nilai resistansinya . Titik C1 berfungsi untuk mengalirkan arus didalam
tanah,sedang titik P1 adalah netral tanah, dan E adalah titik pentanahan yang akan
diukur.
DIAGRAM RANGKAIAN
LANGKAH KERJA :
PENGUJIAN ELCB
TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Praktikan diharapkan dapat : 1. ELCB operasi arus.
1. Mengetahui prinsip kerja, cara 2. Transformator 220/48 V
pemasangan, dan fungsi ELCB 3. Voltmeter
2. Dapat membedakan cara kerja, cara 4. Lampu pijar 25 W/220 V
pemasangan dan fungsi ELCB 5. Dekade resistor.
dengan pengaman lain. 5. Kabel penghubung
PENDAHULUAN
ELCB adalah suatu pengaman terhadap tegangan sentuh tak langsung dari
bagian aktif. Berdasarkan cara kerja nya ELCB dibedakan menjadi dua macam,
yaitu ELCB yang bekerja berdasarkan arus dan berdasarkan tegangan. Untuk yang
operasi tegangan jarang digunakan.
Dalam praktek ini digunakan ELCB operasi arus dengan rating 30 mA dan
waktu pemutusan 0,2 detik. Jika terjadi arus bocor lebih dari arus nominal yang
ditentukan dalam ELCB, maka kontak ELCB akan memutuskan rangkaian dalam
waktu 0,2 detik. Bagian yang diputuskan tidak hanya bagian aktif saja, tetapi
termasuk pula bagian netralnya, karena pemasangan ELCB ini paralel terhadap
rangkaian.
Dalam percobaan ini akan dibuat kegagalan yang menyebabkan timbulnya
arus bocor. Untuk menjaga keselamatan praktikan, maka tegangan ke beban
diturunkan dari 220 V menjadi 48 V.
DIAGRAM RANGKAIAN
PROSEDUR PERCOBAAN
PENDAHULUAN :
Suatu usaha/tindakan pengaman yang kita ketahui seperti “ isolasi pangaman “
dipakai terutama untuk tempat-tempat dengan perlakuan kasar dan kemungkinan
terjadi kerusakan /kegagalan isolasi besar.
Isolasi pengaman ini mencegah terjadinya tegangan sentuh yang besar yang dapat
mematikan yaitu dengan mengisolasi peralatan dari sumber tegangan.
Tindakan pengaman ini kurang efektip kalau terjadi kesalahan ganda, misalnya
kegagalan isolasi pada keluaran transformator isolasi dan hubung singkat ke tanah
di peralatan itu sendiri.
PROSEDUR PERCOBAAN
Untuk rangkaian percobaan 1
1. ukur tegangan pada manusia. Periksa apakah pada manusia terdapat tegangan
yang membahayakan ?
2. Buat kegagalan transformator isolasi seperti pada tabel 1, lalu tangan orang
menyentuh rumah tranformator. Ukur tegangan pada manusia, apakah
tegangan sentuhnya membahayakan ? (masukkan ke tabel 1).
3. Buat kegagalan isolasi seperti pada tabel 2,lalu tangan orang menyentuh
rumah beban. Ukur tegangan pada manusia, apakah tegangan sentuhnya
membahayakan masukkan tabel 2.
4. Buat kegagalan isolasi seperti tabel 3, lalu tangan orang menyentuh
penghantar L’1, apakah tegangan sentuhnya membahayakan ?
lengkapi tabel 3.
5. Buat kegagalan isolasi seperti tabel 4, lalu tangan orang menyentuh
penghantar N’ apakah tegangan sentuhnya membahayakan ? lengkapi tabel 4.
6. dari rangkaian di atas kapan orang dalam keadaan berbahaya ?
7. Buat rangkaian percobaan 2.Buatlah kegagalan isolasi seperti pada gambar,
apakah hal itu membahayakan ?
TABEL EVALUASI
Tabel 1
Tabel 3
Kegagalan isolasi pada Apakah tegangnan sentuhnya bembahayakan
Transformator isolasi
L’1
N’1
Tabel 4
Kegagalan isolasi pada Apakah tegangnan sentuhnya bembahayakan
Transformator isolasi
L’1
N’
GAMBAR RANGKAIAN
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di atas.
2. Berikan arus sebesar arus nominal penghantar selama 10 menit, kemudian
tambahkan arus sesuai dengan table percobaan.
3. Amati berapa lama penghantar mengalami kerusakan (selubung kabel
mengalami perubahan bentuk).
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk nilai arus yang lain.
TUGAS.
1. Gambarkan karakteistik KHA dan jelaskan.
2. Jelaskan hubungan KHA dengan selektivitas.
TABEL EVALUASI
No. I (A) T
(menit)
1 y = 1,8 x In
2 y = 2,3 x In
3 y = 3,0 x In
4 y = 3,3 x In
5 y = 4,0 x In
6 y = 4,5 x In
7 y = 5,0 x In
8 y = 5,5 x In
9 y = 6,0 x In
10 y = 6,5 x In
11 y = 7,0 x In
PROSEDUR PERCOBAAN.
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah, dengan kedudukan autotrafo 0V.
2. Atur tegangan autotrafo untuk mendapatkan arus yang diinginkan (lihat tabel1,
karakteristik dingin) dan ukur lama waktu pemutusan MCB.
3. Dinginkan kembali MCB di atas, ulangi langkah 2 untuk nilai arus yang lain
(table 1).
4. Untuk membuat karakteristik panas, berikan arus sebesar arus nominal MCB
selama 10 menit, kemudian berikan arus sesuai dengan table 2.
Ukur lama waktu pemutusan MCB.
5. Dinginkan kembali MCB di atas dan ulangi langkah 4 untuk nilai arus yang lain
(table 2.)
TABEL EVALUASI.
1. Karakteristik Dingin : T = f ( I)
In = .......... A
No I (A) T (det/ment) Kondisi MCB
1 1,2 x In
2 1,5 x In
3 1,8 x In
4 2,5 x In
5 3,5 x In
6 4,0 x In
7 5,0 x In
8 6,0 x In
2. Karakteristik Panas : T = f ( I)
In = .......... A
No I (A) T (det/ment) Kondisi MCB
1 1,2 x In
2 1,5 x In
3 1,8 x In
4 2,5 x In
5 3,5 x In
6 4,0 x In
7 5,0 x In
8 6,0 x In