Anda di halaman 1dari 53

TRANSFORMATOR 1 PHASA

TRAFO TANPA BEBAN 4.1.1

TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Praktikan diharapkan dapat : 1. Autotrafo 0- 220 V, 5A
-. Menentukan konstanta Ro dan Xo 2.Transformator 1 phasa 220V/48V
dari transformator. ,50VA dan 220V/48V, 5A
-. Menentukan rugi daya (rugi inti besi) 3. Voltmeter
transformator tanpa beban. 4. Ampermeter
-. Menggambarkan karakteristik 5. Wattmeter.
transformator tanpa beban 6. Kabel penghubung.

PENDAHULUAN :

Transformator pada keadaan tanpa beban (beban nol) akan memerlukan arus jala-
jala. arus ini merupakan arus maknitisasi dan yang digunakan intuk mengatasi
rugi besi. Rugi besi Po Konstan meskipun beban mengalami perubahan medan
maknit dan untuk memenuhi rugi inti

Dari gambar rangkaian ekuivalen dibawah dapat diperoleh beberapa


rumus diantaranya :

Po
Cos ϕ =
Vp. Io

Iw = Io . Cos ϕ
Im = Io . Sin ϕ

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 1 PHASA

TRAFO TANPA BEBAN 4.1.1

Vp
Konstanta inti besi Ro =
Iw
Vp
Xo =
Im
GAMBAR RANGKAIAN

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Buat rangkaian seperti gambar percobaan diatas.


2. Atur tegangan auto trafo dari 20 V sampai 220, catat penunjukan alat ukur ke
tabel.

Tugas :
1. Buat grafik trafo tanpa beban :
a. Io = f(V)
b. Po = f(V)
c. Cos ϕ = f (V)

2. Tentukan konstanta (Ro dan Xo) dari transformator tanpa beban dan beri
komentar!

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 1 PHASA

TRAFO TANPA BEBAN 4.1.1

TABEL EVALUASI : TRAFO TANPA BEBAN

V1 Io Po Qo

(V) (mA) (W) (VAR)

220

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 1 PHASA

TRAFO HUBUNG SINGKAT 4.1.2

TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Praktikan diharapkan dapat : 1. Autotrafo 0- 220 V, 5A
-. Menentukan rugi tembaga (Pcu) 2. Transformator 1 phasa 220V/48V
transformator. ,50VA dan 220V/48V, 5A
-. Menentukan konstanta Rep dan Xep 3. Voltmeter
transformator. 4. Ampermeter
5. Wattmeter.
6. Kabel penghubung
.PENDAHLUAN :
Pada test hubung singkat transformator satu phasa, tegangan yang
diberikan pada belitan primer V1 lebih kecil dari tegangan yang diberikan pada
saat transformator bekerja dalam kondisi normal ( tanpa beban dan
berbeban).Rangkaian ekuivalen test hubung singkat dapat dilihat gambar
dibawah.

Dari rangkaian ekuivalen diatas dapat ditentukan besar rugi tembaga (cu) dan
konstanta trafo beban nominal yaitu :

Pcu = Phs = Daya hubungsingkat


Qhs
Xep =
I hs 2
Phs
Rep =
I hs 2
Vp
Zep = R 2 ep + X 2 ep dan I1 = Ihs =
Zep

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 1 PHASA

TRAFO HUBUNG SINGKAT 4.1.2

GAMBAR RANGKAIAN

TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Buat rangkaian seperti pada gambar diatas !
2. Atur tegangan autotrafo secara bertahap, hingga I1 mencapai harga nominal .
Amati penunjukan alat ukur dan hasilnya masukkan dalam tabel !
3. Ukur R1 dan R2 dengan ohmmeter Tentukan rugi tembaga berdasarkan
perhitungan:
Pcu = ( I12 .R1 + I 22 .R2).
4. Bandingkan hasil perhitungan diatas dengan hasil pengukuran, Jelaskan!
4. Hitung arus hubung singkat sisi skunder, bila sisi primer bertegangan nominal !

TABEL EVALUASI : TRAFO HUBUNG SINGKAT


Arus hubung singkat ( I 1 ) tidak boleh melebihi arus nominal trafo.

I1 Vhs Phs Qhs

(mA ) (V) (W) (VAR)

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 1 PHASA

TRAFO BERBEBAN 4.1.3

TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Praktikan diharapkan dapat : 1. Autotrafo 0- 220 V, 5A
Mengamati perubahan tegangan 2. Transformator 1 phasa 220V/48V,
keluaran transformator akibat adanya 50VA dan 220V/48V, 5A
fariasi dan perubahan jenis beban. 3. Voltmeter
(Mengamati karakteristi V2 = f(I2) ). 4. Ampermeter
5. Wattmeter.
6. Kabel penghubung .
7. Beban Resistif, Induktif dan kapasitif

PENDAHULUAN :

Bila transformator dibebani arus akan mengalir melalui kumparan


sekunder, karena adanya rugi tembaga pada lilitan maupun rugi maknetisasi,
teganan pada skunder akan mengalami perubahan harga.

Seperti gambar rangkaian ekivalen trafo dibawah ini :

Jika besaran-besaran pada rangkaian kita transfer pada sisi skunder, maka akan
didapat besaran ssb :

Es –Vs = Vd = Is(Res Cos + Xes Sin )

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 1 PHASA

TRAFO BERBEBAN 4.1.3

2
⎡ Ns ⎤
Res = Rs + Rp ⎢ ⎥
⎣ Np ⎦
2
⎡ Ns ⎤
Xes = Xs + Rp ⎢ ⎥
⎣ Np ⎦

Zes = Re s 2 + Xes 2
GAMBAR RANGKAIAN

LANGKAH KERJA
1. Buat rangkaian seperti gambar diatas
2. Masukkan tegangan sumber dari transformator atur tegangan primer
hingga tegangan sekunder (Vs) mencapai tegangan nominal trafo (kondisi
trafo tanpa beban).
3. Bebani transformator dengan beban resistip secara bertahap hingga
mencapai arus nominal sekumder (Is).
4. Catat pengukuran arus, tegangan dan daya beban
5. Ulangi langkah 1- 4 dengan beban Induktor
6. Ulangi langkah 1- 4 dengan kapasitor.

TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Gambarkan grafik Vs = f(Is) dari ketiga jenis beban
2. Hitung nilai Res, Xes dan Zes dari trafo yang digunakan.
3. Hitung regulasi trafo untuk ketiga jenis beban

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 1 PHASA

TRAFO BERBEBAN 4.1.3

TABEL EVALUASI : TRAFO BERBEBAN (beban Resistif)


Vp = (V)

Is (A) Vs (V) Ps (W) Qs (VAR)

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 1 PHASA

POLARITAS TRAFO 4.1.4

TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Praktikan diharapkan dapat : Autotrafo 0 – 220 v,
- Menentukan polaritas tinggi dan -. Sumber tegangan DC (BATERAI).
rendah dari suatu kumparan -. Multimeter (voltmeter DC & AC)
- melakukan test polaritas -. Transformator 1 phasa 220/48V.
dengan berbagai cara.

DIAGRAM PERCOBAAN.
1. Test polaritas dengan menggunakan voltmeter.

V3

A C

V1 V2

B D

Gambar 1
2. Test polaritas dengan menggunakan transformator yang diketahui polaritasnya.
A C

V2

B D

A C

B D

Gambar2

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 1 PHASA

POLARITAS TRAFO 4.1.4

3. Test polaritas dengan menggunakan injeksi tegangan DC


A C

V2

B D

Gambar 3

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Buat rangkaian seperti gambar 1 (terminal B-D dihubung singkat).


2. Atur autotrafo sehingga tegangan pada V1 sama dengan tegangan nominal
trafo.
3. Catat semua penunjukan voltmeter dan tentukan polaritas kumparan
primer dan
4. sekunder trafo !
5. Lakukan seperti langkah 1, 2, dan 3, tetapi V3 dipasang pada terminal B-D
dan terminal A-C dihubung singkat.
6. Buatlah rangkaian seperti gambar 2. Dengan transformator 1 sebagai
referensi.
7. Atur autotrafo sehingga didapatkan tegangan nominal (220 V).
8. Ukur tegangan antara terminal C - C’; C - D’; D - C’ dan D - D’.

Tentukan polaritas trafo 2 !


1. Buat rangkaia seperti gambar 3 .
2. Tutup saklar S sesaat, catat arah gerak jarum dan hubungan polaritas
voltmeter(Vs) dengan kumparan sekunder.
3. Tentukan polaritas trafo di atas !

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 3 PHASA

. PENGAMATAN PERGESERAN PHASA 4.1.6

TUJUAN: PERALATAN YANG DIGUNAKAN:

- Mengamati pergeseran phasa pada 1. Transformator 3 Phasa.


trafo 3 phasa dengan Osiloscope. 2. Osiloskop 2 channel
- Menentukan vektor group 3. Sumber tegangan 3 phasa
berdasar besar pergeseran phasa 380V/90V
yang terjadi. 4. Probe dan kabel penghubung

PENDAHULUAN:

Vektor group pada trafo 3 phasa dapat ditentukan berdasarkan data pengamatan
yang terekam pada osiloskop dengan menggunakan rumusan seperti berikut :
Beda phasa ( φ ) = Nomor phasa x 30°
Bila trafo terhubung Yy dan bila didapatkan data seperti berikut, maka untuk
ϕ
menentukan vektor group adalah : Nomor phasa = = 0 maka trafo terhubung
300
Yy0.

Tegangan
Tegangan Input

Tegangan Output

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 3 PHASA

. PENGAMATAN PERGESERAN PHASA 4.1.6

Bila trafo terhubung Dy dan didapatkan data seperti berikut, maka untuk
3300
menentukan vektor group adalah : Nomor phasa = = 11 maka trafo
300
terhubung Dy11.

Tegangan
Tegangan Input

Tegangan Output

330* φ
150*

PROSEDUR PERCOBAAN:
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 1 (Trafo hubungan Yy)

Grn

CH1 CH2
R

Gambar1.

2. Hidupkan sumber tegangan 3 phasa dan gambarlah tegangan primer dan


sekunder trafo.

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 3 PHASA

. PENGAMATAN PERGESERAN PHASA 4.1.6

3. Ulangi langkah pengukuran diatas dengan merubah sisi pengukuran dan


penyambungan pada sisi sekunder.( gambar 2 ).
Grn

CH1
R CH2

Gambar 2

4. Buatlah rangkaian seperti gambar 3 (Trafo hubungan Dy)

Grn

CH1 CH2
R

Gambar3.

5. Hidupkan sumber tegangan 3 phasa dan gambarlah tegangan primer dan


sekunder trafo.

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 3 PHASA

. PENGAMATAN PERGESERAN PHASA 4.1.6

6. Ulangi langkah pengukuran diatas dengan merubah sisi pengukuran dan


penyambungan pada sisi sekunder.( gambar 4 ).

Grn

CH1 CH2
R

Gambar4.
7. Buatlah rangkaian seperti gambar 5 (Trafo hubungan Yd)

Grn

CH1
R CH2

Gambar5.

8. Hidupkan sumber tegangan 3 phasa dan gambarlah tegangan primer dan


sekunder trafo.

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 3 PHASA

. PENGAMATAN PERGESERAN PHASA 4.1.6

9. Ulangi langkah pengukuran diatas dengan merubah sisi pengukuran dan


penyambungan pada sisi sekunder.( gambar 6)
Grn

CH1 CH2
R

gambar 6.

Tugas:
1. Gambarkan data pengukuran yang didapat dari masing masing rangkaian pada
kertas milimeter blok.
2. Nyatakan symbol hubungan kumparan dari masing-maisng rangkaian
3. Gambarkan vektor diagram dari masing-maisng rangkaian

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 3 PHASA

HUBUNGAN KUMPARAN 4.1.5

TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN:


Praktikan diharapkan dapat : 1. Transformator 3Φ 380V/45V
™ Menentukan polaritas transformator 2. Sumber tegangan 3Φ 380 V/90V
3Φ 3. Voltmeter
™ Menentukan symbol hubungan 4. Baterai 1.5 V
kumparan transformator 3Φ. 5. Kabel penghubung
™ Menggambarkan vector diagram
sesuai dengan symbol hubungan
kumparan.
™ Menghitung perbandingan tegangan
kumparan primer dan sekunder

PENDAHULUAN.
Sebelum mulai merangkai kumparan transformator 3Φ perlu diadakan
pengetesan polaritas terminalnya. Hal ini dilakukan agar diperoleh hasil rangkaian
sesuai yang diinginkan.
Penandaan terminal transformator 3Φ sesuai dengan rekomendasi IEC adalah
sebagai berikut :
Terminal Tegangan Tinggi (HV)
-. Polaritas rendah adalah A1, B1, C1
-. polaritas tinggi adalah A2, B2, C2
-. Netral adalah N
Terminal tegangan rendah (LV)
-. Polaritas rendah adalah. a1, b1, c1
-. Polaritas tinggi adalah a2, b2, c2
-. Netral adalah n

Jenis hubungan kumparan transformator 3Φ ada tiga yaitu hubungan


bintang (Y) dan segitiga (D), untuk sisi primer, ditambah hubungan zig-zag (Z)
untuk sisi sekunder. Kumparan primer dan sekunder dapat dirangkaiakan dengan

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 3 PHASA

HUBUNGAN KUMPARAN 4.1.5

hubungan yang berbeda. Ini berarti akan terdapat selisih fasa antara kedua
kumparan. Untuk memudahkan dalam mengingatnya biasanya digunakan sistem
“jam” untuk menyatakan selisih fasa antara sisi primer dan sisi sekunder pada
salah satu phasanya.
Jarum panjang (jam) menyatakan arah vektor tegangan primer (selalu menunjuk
angka 12) dan jarum pendek(menit) menyatakan vektor tegangan sekunder, selisih
phasanya adalah besar sudut yang dibentuk kedua jarum tersebut.
Suatu transformator yang akan diparalel dengan transformator lain, hendaknya
mempunyai pergeseran phasa yang sama. Pada papan nama sebuah transformator
tiga fasa tertulis simbol hubungan, misalnya Yy0, Yd5 dan sebagainya.

Contoh Yd5:
Artinya sisi kumparan tegangan tinggi dihubungkan bintang (Y) dan sisi
kumparan tegangan rendah dihubungkan segitiga (D), dengan selisih phasanya
sebesar sudut yang dibentuk jarum panjang dan jarum pendek pada saat pukul
lima (5)
Gambar vector diagram tegangannya adalah sebagai berikut :

Perbandingan transfomasi dari transformator 3Φ dapat dihitung dengan rumus =


V Lp
a=
V LS

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 3 PHASA

HUBUNGAN KUMPARAN 4.1.5

a = Perbandingan transformasi
VLP = Tegangan Line kumparan primer.
VLS = Tegangan Line kumparan skunder
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Lakukan uji polaritas dan tentukan terminal transformator sesuai rekomendasi


IEC.
2. Buatlah rangkaian percobaan Gambar 1, hubungkan sisi primer transformator
3Φ dengan sumber tegangan 380V/ 90V ( A pada L1, B pada L2, C pada L3 dan
N pada N).
3. Lakukan pengukuran tegangan sesuai dengan tabel 1 dan table 2.
4. Tentukan “kelompok jam” rangkaian dengan mencocokkan table 2 dengan
table 3
5. Ulangi langkah 2 - 4 untuk rangkaian percobaan gambar 2 - 6.
GAMBAR RANGKAIAN
A A
a n
A2 a2 A2 a2

A1 a1 A1 a1
a
B B
b
B2 b2 B2 b2

B1 b1 B1 b1
b
C C
c
C2 c2 C2 c2

C1 c1 N C1 c1
N c
n

Gambar 1 Gambar 2

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 3 PHASA

HUBUNGAN KUMPARAN 4.1.5

A a A
n
A2 a2 A2 a2

A1 a1 A1 a1
a
B B
b
B2 b2 B2 b2

B1 b1 B1 b1
b
C C
c
C2 c2 C2 c2

C1 c1 C1 c1
n c
Gambar 3 Gambar 4

A A
a
A2 a2 A2 a2

A1 a1 A1 a1
B B
b a
B2 b2 B2 b2

B1 b1 B1 b1
C C
c b
C2 c2 C2 c2

c1 N C1 c1
N C1 c
Gambar 5 Gambar 6

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 3 PHASA

HUBUNGAN KUMPARAN 4.1.5

A A
a
A2 a2 A2 a2

A1 a1 A1 a1
a
B B
b
B2 b2 B2 b2

B1 b1 B1 b1
b
C C
c
C2 c2 C2 c2

c1 N C1 c1
N C1 c
Gambar 7 Gambar 8

A
a
A2 a2

A1 a1
B
b
B2 b2

B1 b1
C
c
C2 c2

C1 c1
n
Gambar 9

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 3 PHASA

HUBUNGAN KUMPARAN 4.1.5

TABEL Tabel 1

Tegangan gambar1 gambar2 gambar3 gambar4 gambar5 Gambar6 Gambar7 Gambar8 Gambar9
AB
BC
CA
AN
BN
CN
ab
bc
ca
an - -
bn - -
cn - -

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 3 PHASA

HUBUNGAN KUMPARAN 4.1.5

Tabel 2
EVALUASI
Tegangan gambar1 gambar2 gambar3 gambar4 gambar5 Gambar6 Gambar7 Gambar8 Gambar9
Cc
Bc
Cb
AB

Laboratorium Listrik Semester IV


TRANSFORMATOR 3 PHASA

HUBUNGAN KUMPARAN 4.1.5

Tabel kelompok jam

Kelompok Hubungan tegangan Kelompok Hubungan tegangan


jam jam
0 Cc < Bc = Cb > Cc < AB 6 Cc > Bc = Cb < Cc > AB
1 Cc < Bc > Cb = Cc < AB 7 Cc > Bc < Cb = Cc > AB
2 Cc < Bc > Cb < Cc < AB 8 Cc > Bc < Cb > Cc > AB
3 Cc < Bc > Cb < Cc > AB 9 Cc > Bc < Cb > Cc < AB
4 Cc < Bc > Cb < Cc > AB 10 Cc > Bc < Cb > Cc < AB
5 Cc = Bc > Cb < Cc < AB 11 Cc = Bc < Cb > Cc < AB

TUGAS
1. a. Gambar diagram vektor tegangannya.
b. Sebutkan simbol hubungannya.
c. Hitung secara vektoris beda phasa tersebut (data tabel 2).dengan berpedoman
pada kelompok jam.
e. Hitung perbandingan transformasinya.
2. Sebutkan syarat-syarat transformator 1Φ dirangkai menjadi transformator 3Φ

Laboratorium Listrik Semester IV


4.2.1
Motor DC Penguat Terpisah

TANPA BEBAN
TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Praktikan diharapkan dapat : 1. Mesin DC Penguat terpisah.
1. Mengoperasikan Motor DC 2. Power supply DC variable 0-220V
penguat terpisah. dan 220V
2. Menjelaskan prinsip kerja motor 3. Tachometer
3. Melakukan pengamatan 4. Voltmeter
karakteristik motor DC tanpa 5. Kabel penghubung
beban

PENDAHULUAN :

Mesin arus searah (DC) ada bermacam-macam, tergantung pada hubungan lilitan
jangkar dengan lilitan penguatnya. Mesin DC yang biasa dikenal adalah :
a. Mesin DC Penguat Terpisah
b. Mesin DC Shunt (parallel)
c. Mesin DC Serie
d. Mesin DC kompon pendek (short shunt Compound)
e. Mesin DC kompon panjang (Long shunt Compound)

Dalam percobaan ini mengamati karakteristik motor DC penguat terpisah.dalam


keadaan tanpa beban, yaitu karakteritik:
a. N = f (Va)
Hubungan antara tegangan jangkar terhadap putaran yang dihasilkan.
b. N = f (If)
Hubungan antara arus penguat terhadap putaran yang dihasilkan motor

Laboratorium Listrik Semester IV


4.2.1
Motor DC Penguat Terpisah

DIAGRAM RANGKAIAN

PROSEDUR PERCOBAAN

Karakteristik N = f(Va)
1. Buatlah rangkaian di atas. Berikan arus penguat medan sebesar 0,8 A.
2. Berikan tegangan jangkar (Va) sebesar 20V, ukurlah kecepatan putar motor(N).
3.Aturlah tegangan secara bertahap hingga 220V (increasing).
Setiap kenaikan tegangan , ukurlah kecepatan motornya..
4.Turunkan tegangan secara bertahap hingga 0 V (decreasing).
Setiap penurunan tegangan , ukurlah kecepatan motornya..

Karakteristik N = f(If)
1. Buatlah rangkaian di atas. Berikan arus penguat medan (If) sebesar 0,2 A.
2. Berikan tegangan jangkar (Va) sebesar 150V, ukurlah kecepatan putar
motor(N).
3.Aturlah arus penguat medan secara bertahap hingga 0,8A (increasing).
Setiap kenaikan arus , ukurlah kecepatan motornya..
4.Turunkan arus penguat medan secara bertahap hingga 0,2A (decreasing).
Setiap penurunan arus , ukurlah kecepatan motornya..

Laboratorium Listrik Semester IV


4.2.1
Motor DC Penguat Terpisah

6. Matikan motor dengan jalan menurunkan tegangan Va sampai 0V, kemudian


turunkan arus penguat hingga 0A

Pertanyaan
1. Jelaskan cara mengoperasikan motor DC penguat terpisah !
2. Jelaskan hubungan antara kecepatan dengan tegangan jangkar dan
kecepatan dengan arus penguat medan !

Laboratorium Listrik Semester IV


Mesin AC

Y – D STARTER 4.4

TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Praktikan diharapkan dapat : 1. Starter bintang- segitiga
1. Menentukan terminal pada starter 2. Motor Induksi 3 phasa
bintang – segitiga (Y-D Starter) 3. Baterai 1.5 V
2.Menentukan belitan dan polaritas 4. Power supply AC 3 phasa Variabel
motor induksi 3 phasa 5. Lampu pijar 220V/100W 3 buah
3. Menjalankan motor induksi 3 phasa 6. Multimeter
dengan Y-D Starter 7. Tang meter
8. Tachometer
9. Kabel penghubung
Pendahuluan

Salah satu cara mengurangi arus starting yang besar pada motor induksi tiga phasa
adalah menggunakan Starter bintang-segitiga. (Y-D Starter). Pada praktek ini,
motor induksi akan dijalankan menggunakan Y-D Starter, tetapi baik pada motor
maupun pada starter belum diketahui identitas atau nama terminalnya.

Starter bintang-segitiga yang digunakan dilengkapi dengan timer dan thermal over
load relay. Timer berguna untuk memindahkan hubungan kumparan motor dari
bintang ke segitiga secara otamatis, sedangkan thermal over load relay berfungsi
untuk mengamankan beban lebih.

Untuk menguji benar tidaknya terminal starter digunakan tiga buah lampu,
sedangkan untuk menguji terminal motor digunakan starter dengan tegangan kecil
dahulu.

Laboratorium Listrik Semester IV


Mesin AC

Y – D STARTER 4.4

RANGKAIAN PERCOBAAN

A. Pengujian Y-D Starter

U2
U1

V1 V2
V
W2 W1
V

B.Menentukan belitan motor

Laboratorium Listrik Semester IV


Mesin AC

Y – D STARTER 4.4

C Pengujian Motor Induksi


PROSEDUR PERCOBAAN
Menentukan terminal Y- ∆ stater
1. Dengan menggunakan Ohmmeter tentukan nama terminal pada starter.
2. Pada saat starter terhubung bintang:U1 , V1, W1, saat terhubung
segitiga:U2 , V2, W2
3. Untuk menguji benar tidaknya terminal starter Buatlah rangkaian (A),
perhatikan kondisi lampu.
Menentukan belitan motor
1. Dengan menggunakan Ohmmeter tentukan ketiga belitan motor.
2. Lakukan pengujian polaritas belitan motor dengan injeksi tegangan DC.
3. Tentukan nama terminal motor (U1 , V1, W1,U2 , V2, W2).
4. Buatlah rangkaian (C) untuk menguji benar tidaknya terminal motor,
gunakan
5. tegangan yang kecil terlebih dahulu (50V).
6. Lakukan pengukuran arus, tegangan dan putaran motor pada saat
hubungan bintang dan hubungan segitiga, kemudian analisa hasilnya.
7. Lakukan analisa apabila ada kesalahan pada penentuan terminal starter
maupun motor.

Laboratorium Listrik Semester IV


4.3.2
Generator DC Penguat Terpisah

BERBEBAN

TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Praktikan diharapkan dapat : 1. Mesin DC Penguat terpisah.
™ Menentukan karakteristik 2. Motor induksi rotor lilit
generator berbeban : 3. Power supply AC variable 0-
V= f (Ia), η = f(Po) 220V
4. Tachometer
5. Voltmeter
6. Amper meter
7. Reostat 3 Phasa ( beban )
8. Sakelar Beban 3 phasa
9. Power supply DC 220V
10. Kabel penghubung

PENDAHULUAN

Dalam percobaan ini akan diamati karakteristik generator DC saat berbeban,


yaitu karakteristik tegangan armatur dan karakteristik efisiensi, yaitu efisiensi
fungsi daya output motor.
E a = Va + I a .Ra

T .2π . n
Pin = T . ω = (W) (W)
60
Po = Va .Ia

Laboratorium Listrik Semester IV


4.3.2
Generator DC Penguat Terpisah

DIAGRAM RANGKAIAN

u2 v2 w2
F2 A2
A A

If Ia K
L
G M
M A

F1 A1
u1 v1 w1
V

R S T R S T

220V 0-220V 3x0-220V


Vg

Rb

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Buatlah rangkaian diagram diatas.


2. Aturlah putaran motor hingga mencapai 1300rpm
3. Aturlah arus penguat generator hingga diperoleh regangan armature
sebesar 180V DC
4. Bebani gengerator dengan. cara mengatur tahanan beban Rb hingga
nominal generator (perhatikan rating tegangan Vg dan arus arus armature
generator).putaran motor dipertahankan konstan.
5. Lakukan pengukuran Ia, Va, N dan T motor setiap perubahan Rb.
(Perhatikan rating arus jangkar Ia generator)

Laboratorium Listrik Semester IV


4.3.1
Generator DC Penguat Terpisah

TANPA BEBAN
TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Praktikan diharapkan dapat : 1. Mesin DC Penguat terpisah.
1. Mengoperasikan generator DC 2. Motor induksi rotor lilit
penguat terpisah. 3. Power supply AC variable 0-220V
2. Menjelaskan prinsip kerja 4. Tachometer
generator DC 5. Voltmeter
3. Menentukan karakteristik 6. Kabel penghubung
generator DC

PENDAHULUAN :
Generator merupakan perangkat yang digunakan untuk merubah daya mekanis
menjadi daya Listrik, perubahan ini dilakukan dengan cara mengerakkan lilitan
penghatar memotong medan maknit
Generator DC ada bermacam-macam, tergantung pada hubungan lilitan jangkar
dengan lilitan penguatnya.

Dalam percobaan diamati karakteristik generator DC penguat terpisah.dalam


keadaan tanpa beban, yaitu karakteritik:
a. Va = f ( If )
Hubungan antara arus penguat medan terhadap tegangan yang dihasilkan.

Laboratorium Listrik Semester IV


4.3.1
Generator DC Penguat Terpisah

DIAGRAM RANGKAIAN

PROSEDUR PERCOBAAN

Karakteristik Ea= f(If)


1. Buatlah rangkaian di atas. Jalankan motor induksi hingga didapat putaran
1400rpm.
2. Berikan arus penguat medan generator secara bertahap hingga 0,8A , putar
motor(N) dipertahankan konstan dengan cara mengatur tegangan input
motor maupun tahanan rotor dan catat setiap perubahan arus penguat
medan ukur tegangan yang dihasilkan generator.
3. Turunkan arus penguat medan secara bertahap hingga 0,2A (decreasing).
Setiap penurunan arus , ukurlah tegangan generator
4. Turunkan arus penguat hingga 0A serta Matikan motor dengan jalan
menurunkan tegangan Vm sampai 0V

Pertanyaan
1. Jelaskan cara mengoperasikan generator DC penguat terpisah !
2. Jelaskan hubungan antara arus penguat medan dengan tegangan jangkar

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.5
Dan Manusia

PENGUKURAN TEGANGAN LANGKAH

TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Praktikan diharapkan dapat : 1. Voltmeter
1. Menerangkan kurva daerah yang 2. Rumah beban
berbahaya 3. Earth Simulator.
2. Menerangkan mengapa daerah yang 4. Resistor 1 k?? dan 2,2?
berbahaya mempunyai 2 bentuk.
3. Menerangkan pentingnya mengetahui
tegangan permukaan tanah.
4. Menerangkan alasan mengapa harus
ada jarak minimum antara pentanahan
utama dan pentanahan bantu.

PENDAHULUAN
Tegangan langkah adalah tegangan diantara dua kaki manusia, apabila manusia
itu berada pada daerah yang berbahaya. Daerah berbahaya ini dapat terjadi karena
adanya bagian kawat line ( yang bertegangan ) putus kemudian jatuk ke tanah atau
pada daerah pentanahan (titik pentanahan = titik kesalahan)
Apabila ada makluk hidup (terutama manusia) dalam daerah berbahaya tersebut,
maka manusia yang berada paling dekat dengan titik pentanahan akan terkena
tegangan yang lebih besar, dibanding manusia yang berjarak lebih jauh dari titik
pentanahan.
Supaya tegangan ini sekecil mungkin, maka resistansi pentanahan juga harus
diperbesar sehingga arus mengalir ke dalam tanah menjadi kecil tetapi hal ini
akan mengakibatkan kegagalan pengaman.
Untuk mengetahui jarak hubungan (antara titik kesalahan/titik pentanahan dengan
manusia) dengan tegangan yang ditimbulkannya dibuatlah simulasi tanah dengan

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.5
Dan Manusia

nilai resistansi dan jarak tertentu, sehingga diperoleh grafik U = f(I). Dari grafik
ini akan diketahui mana dareha yang menimbulkan tegangan paling besar dalam
daerah berbahaya tersebut.
DIAGRAM RANGKAIAN.

Gambar1

Gambar 2

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.5
Dan Manusia

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 1, ukur tegangan kontak body (Rumah beban
= titik kesalahan) untuk masing-masing jarak dari referensi pentanahan
(reference earth), masukkan kedalam tabel 1.
2. Dari tabel 1 buat grafik U = f(l), Apa bentuj grafik tersebut ?
3. Dari grafik diatas jelaskan hubungan tegangan (U) dengan jatak (l).
4. Buat rangkaian seperi gambar 2, lakukan sepert langkah 1, masukkan dalam
tabel 2
5. Dari tabel 2 buat grafik U = f(l), apa bentuk gafik tersebut ?
6. Dari grafik diatas jelaskan hubungan tegangan (U) dengan jatak (l).
7. Hitunglah tegangan untuk jarak 0 - 5 m dan 20 - 25 m dengan menggunakan
tabel 1 dan tabel 2
PERTANYAAN
1. Apakah manusia dalam keadaan berbahaya bila berada 1 meter dari titik
pentanahan

TABEL EVALUASI.
Tabel 1.

l (m) 5 10 15 20 25 ref. earth

U (V)

Tabel 2.

l (m) ref. earth 25 20 15 10 5 0

U (V)

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.4
Dan Manusia

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Praktikan diharapkan dapat : 1 Earth Resistance Meter : 1 buah
1. menguasai cara pengukuran tahanan Elektroda bantu : 2 buah
pentanahan . Kabel sepanjang 5m, 10 m, 20m
Meteran

PENDAHULUAN

Untuk mengukur tahanan tanah dari suatu Penangkap Petir atau suatu sistem
pentanahan diperlukan suatu alat ukur sejenis Ohmmeter yang disebut Earth
Resistance Meter atau Grounding Tester Meter.

Alat ini membandingkan tegangan yang terdapat pada kumparan tegangan


(terminal P & E) dengan arus yang mengalir pada kumparan arus( terminal C dan
E ), sehingga diperoleh nilai resistansi tanah sebesar:
V
RPE =
I

Nilai RPE di atas dapat dibaca langsung pada alat ukur Grounding Tester Meter.
Untuk menggunakan alat ini diperlukan dua buah elektroda bantu ( C, P ) yang
berguna untuk mengalirkan arus dan tegangan didalam tanah, sehingga akan
terukur nilai resistansinya . Titik C1 berfungsi untuk mengalirkan arus didalam
tanah,sedang titik P1 adalah netral tanah, dan E adalah titik pentanahan yang akan
diukur.

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.4
Dan Manusia

DIAGRAM RANGKAIAN

LANGKAH KERJA :

1 Ceklah kondisi baterai alat ukur dengan menekan sakelar (BATT.CHECK).


Baterai dalam kondisi baik, bila jarum menunjuk pada daerah good.
2. Buatlah rangkaian diagram diatas dengan cara:
a. Hubungkan terminal E dengan titik pentanahan yang akan diukur.
b. Tanamkan elektroda bantu sejauh 10m (elektroda P) dan 20m (elektroda C)
3. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya.
4. Setelah selesai pengukuran ,matikan alat ukur.

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.4
Dan Manusia

5.Pindahkan posisi elektroda P sejauh 1m ke depan, lakukan pengukuran.


6.Pindahkan posisi elektroda P sejauh 1m ke belakang, lakukan pengukuran.
Bandingkan hasil pengukuran langkah 4, 5 dan 6.
6.Pindahkan posisi pengukuran pada sudut yang lain,sehingga setiap titik
pentanahan diukur pada 3 sudut pengukuran yang berbeda.
8.Bandingkan hasilnya dan hitunglah tahanan pentanahan rata-rata pada satu titik
pentanahan.
9.Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pengukuran nilai tahanan petanahan

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.3
Dan Manusia

PENGUJIAN ELCB
TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Praktikan diharapkan dapat : 1. ELCB operasi arus.
1. Mengetahui prinsip kerja, cara 2. Transformator 220/48 V
pemasangan, dan fungsi ELCB 3. Voltmeter
2. Dapat membedakan cara kerja, cara 4. Lampu pijar 25 W/220 V
pemasangan dan fungsi ELCB 5. Dekade resistor.
dengan pengaman lain. 5. Kabel penghubung

PENDAHULUAN

ELCB adalah suatu pengaman terhadap tegangan sentuh tak langsung dari
bagian aktif. Berdasarkan cara kerja nya ELCB dibedakan menjadi dua macam,
yaitu ELCB yang bekerja berdasarkan arus dan berdasarkan tegangan. Untuk yang
operasi tegangan jarang digunakan.
Dalam praktek ini digunakan ELCB operasi arus dengan rating 30 mA dan
waktu pemutusan 0,2 detik. Jika terjadi arus bocor lebih dari arus nominal yang
ditentukan dalam ELCB, maka kontak ELCB akan memutuskan rangkaian dalam
waktu 0,2 detik. Bagian yang diputuskan tidak hanya bagian aktif saja, tetapi
termasuk pula bagian netralnya, karena pemasangan ELCB ini paralel terhadap
rangkaian.
Dalam percobaan ini akan dibuat kegagalan yang menyebabkan timbulnya
arus bocor. Untuk menjaga keselamatan praktikan, maka tegangan ke beban
diturunkan dari 220 V menjadi 48 V.

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.3
Dan Manusia

DIAGRAM RANGKAIAN

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.3
Dan Manusia

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Ceklah konisi ELCB sebelum dipakai dengan memberikan tegangan 220 V


pada ELCB lalu tekan tombol T (test).
Bila ELCB bekerja (tripp), berarti kondisinya baik.
2. Buat rangkaian Gambar 2 (terjadi kegagalan pada bagian aktif),
amati apakah ELCB bekerja atau tidak, catat hasilnya.
3. Buat rangkaian 3 (terjadi kegagalan pada netral).
Amati ELCB dan catat hasilnya
4. Buat rangkaian Gambar 4, atur decade resistor hingga ELCB bekerja.
Berapa arus bocor minimum yang menyebabkan ELCB dapat bekerja ?
5. Buat rangkaian Gambar 5 (terjadi hubung singkat), amati kondisi ELCB.

TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Jelaskan cara kerja ELCB !
2. Kegagalan apa saja yang diamankan oleh ELCB?
3. Mengapa ELCB dipasang paralel terhadap sumber tegangan?
4. Apakah ELCB mengamankan dapat hubung singkat ? Jelaskan !

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.6
Dan Manusia

ISOLASI PENGAMAN (TRANSFORMATOR ISOLASI)

TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Praktikan diharapkan dapat : 1. Transformator ..
1. Membuktikan bahwa sisi skunder 2. Transformator isolasi
transformator isolasi tidak boleh 3. Transformator step down 22V/4,2V
diketanahkan. 4. Beban
2. Menerangkan, mengapa hanya satu 5. Simbol orang
pemakai (beban) yang boleh 6. Resistor: 2,2 ;5,6;1k;2,2k
dihubungkan dengan satu
transformator isolasi.
3. Membuat dan mengoperasikan
rangkaian isolasi pengaman
4. Menguji manfaat transformator
isolasi dan membuat simulasi suatu
keadaan gangguan.

PENDAHULUAN :
Suatu usaha/tindakan pengaman yang kita ketahui seperti “ isolasi pangaman “
dipakai terutama untuk tempat-tempat dengan perlakuan kasar dan kemungkinan
terjadi kerusakan /kegagalan isolasi besar.
Isolasi pengaman ini mencegah terjadinya tegangan sentuh yang besar yang dapat
mematikan yaitu dengan mengisolasi peralatan dari sumber tegangan.
Tindakan pengaman ini kurang efektip kalau terjadi kesalahan ganda, misalnya
kegagalan isolasi pada keluaran transformator isolasi dan hubung singkat ke tanah
di peralatan itu sendiri.

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.6
Dan Manusia

Untuk menghindari bahaya, harus dibuat kemungkinan menghubungkan sebuah


pentanahan pengaman pada semua bagian yang konduktif dari sebuah
transformator isolasi yang tetap.
Jika transformator tidak tetap, maka harus dipergunakan tipe transformator isolasi
ganda,. Sisi keluaran transformator isolasi tidak boleh ditanahkan. secara umum
transformator isolasi hanya boleh dihubungkan dengan satu beban, dan
hubungannya harus dibuat permanen dengan mempergunakan kabel atau kontak
tusuk yang tidak mempunyai pin pentanahan.
Jika lebih dari satu beban dihubungkan ke transformator isolasi, maka perbedaan
kegagalan isolasi di dalam masing-masing peralatan akan menyebabkan
perbedaaan tegangan antara rumah /body masing-masing beban.
Tegangan keluaran maksimum yang diizinkan untuk transformator isolasi tunggal
adalah 220 V untuk peralatan satu phasa, dan 380 V untuk peralatan 3 phasa,
sedang arus maksimum yang diijinkan adalah 16 A.
0
Simbol dari transformator isolasi adalah
0
DIAGRAM RANGKAIAN

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.6
Dan Manusia

PROSEDUR PERCOBAAN
Untuk rangkaian percobaan 1
1. ukur tegangan pada manusia. Periksa apakah pada manusia terdapat tegangan
yang membahayakan ?
2. Buat kegagalan transformator isolasi seperti pada tabel 1, lalu tangan orang
menyentuh rumah tranformator. Ukur tegangan pada manusia, apakah
tegangan sentuhnya membahayakan ? (masukkan ke tabel 1).
3. Buat kegagalan isolasi seperti pada tabel 2,lalu tangan orang menyentuh
rumah beban. Ukur tegangan pada manusia, apakah tegangan sentuhnya
membahayakan masukkan tabel 2.
4. Buat kegagalan isolasi seperti tabel 3, lalu tangan orang menyentuh
penghantar L’1, apakah tegangan sentuhnya membahayakan ?
lengkapi tabel 3.
5. Buat kegagalan isolasi seperti tabel 4, lalu tangan orang menyentuh
penghantar N’ apakah tegangan sentuhnya membahayakan ? lengkapi tabel 4.
6. dari rangkaian di atas kapan orang dalam keadaan berbahaya ?
7. Buat rangkaian percobaan 2.Buatlah kegagalan isolasi seperti pada gambar,
apakah hal itu membahayakan ?

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.6
Dan Manusia

TABEL EVALUASI
Tabel 1

Kegagalan Apakah tegangan sentuhnya membahayakan


N
L1
N’
L1 + L’1
L1 + N’
N + L’1
N + N’
L’1
Tabel 2

Kegagalan isolasi pada :


Transformator beban Apakah tegangan sentuhnya membahayakan
isolasi
- L’1
- N’
N L’1
N N’
L1 L’1
L1 N’
N’ L’1
N’ N’
L’1 L’1
L’1 N’

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.6
Dan Manusia

Tabel 3
Kegagalan isolasi pada Apakah tegangnan sentuhnya bembahayakan
Transformator isolasi
L’1
N’1
Tabel 4
Kegagalan isolasi pada Apakah tegangnan sentuhnya bembahayakan
Transformator isolasi
L’1
N’

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.2
Dan Manusia

KEMAMPUAN HANTAR ARUS (KHA)


TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Praktikan diharapkan dapat : 1. Autotrafo 0 - 220 V,5A
-. Menentukan karakteristik KHA 2. Trafo 220/10V, 10/200A.
3. Tangamper-meter.
4. Stop Watch
5. Penghantar NYA 1.5mm
6. Kabel penghubung.

GAMBAR RANGKAIAN

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di atas.
2. Berikan arus sebesar arus nominal penghantar selama 10 menit, kemudian
tambahkan arus sesuai dengan table percobaan.
3. Amati berapa lama penghantar mengalami kerusakan (selubung kabel
mengalami perubahan bentuk).
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk nilai arus yang lain.

TUGAS.
1. Gambarkan karakteistik KHA dan jelaskan.
2. Jelaskan hubungan KHA dengan selektivitas.

TABEL EVALUASI

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.2
Dan Manusia

No. I (A) T
(menit)
1 y = 1,8 x In
2 y = 2,3 x In
3 y = 3,0 x In
4 y = 3,3 x In
5 y = 4,0 x In
6 y = 4,5 x In
7 y = 5,0 x In
8 y = 5,5 x In
9 y = 6,0 x In
10 y = 6,5 x In
11 y = 7,0 x In

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.1
Dan Manusia

MINIATURE CIRCUIT BREAKER (MCB)


TUJUAN : PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Praktikan diharapkan dapat : 1. Autotrafo 0 - 220 V,5A
-. Menentukan karakteristik MCB 2. Trafo 220/10V, 10/200A.
-. Dapat memilih MCB sesuai tujuan 3. Tangamper-meter.
pemakaian. 4. Stop Watch
5. MCB 2 A 2 buah
6. Kabel penghubung.
PENDAHULUAN
Circuit breaker adalah suatu alat pengaman pemutus rangkaian kelistrikan
yang dapat bekerja secara otomatis. Circuit breaker berfungsi sebagai pengaman
terhadap arus beban lebih dan arus hubung singkat juga sebagai sakelar yang
berkemampuan untuk mengatasi kenaikan beban sakelar.
Miniatur Circuit Breaker (MCB) adalah salah satu macam circuit breaker
yang dilengkapi dengan pengaman thermis (bimetal) sebagai pengaman beban
lebih dan juga dilengkapi pengaman magnetis untuk arus hubung singkat.
Terdapat bermacam-macam MCB yang antara satu dengan yang lain
mempunyai sifat (karakter) yang berbeda-beda, sesuai dengan maksud dan
tujuannya. Macam-macam MCB antara lain : tipe H, Z, G, L, U, K dan V.

PROSEDUR PERCOBAAN.
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah, dengan kedudukan autotrafo 0V.

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.1
Dan Manusia

2. Atur tegangan autotrafo untuk mendapatkan arus yang diinginkan (lihat tabel1,
karakteristik dingin) dan ukur lama waktu pemutusan MCB.
3. Dinginkan kembali MCB di atas, ulangi langkah 2 untuk nilai arus yang lain
(table 1).
4. Untuk membuat karakteristik panas, berikan arus sebesar arus nominal MCB
selama 10 menit, kemudian berikan arus sesuai dengan table 2.
Ukur lama waktu pemutusan MCB.
5. Dinginkan kembali MCB di atas dan ulangi langkah 4 untuk nilai arus yang lain
(table 2.)

TUGAS DAN PERTANYAAN.

1. Gambarkan karakteristik dingin dan panas pada MCB, dan jelaskan!


2. Terangkan fungsi MCB sesuai dengan tipenya .
3. Terangkan prinsip kerja MCB.
4. Mengapa semakin besar faktor pengali semakin cepat waktu pemutusannya.?
5. Mengapa pengaman magnetik pada MCB tidak memerlukan waktu pemutusan
yang lama ?
6. Apa perbedaan antara termal over load relay dengan MCB ?

Laboratorium Listrik Semester IV


Pengaman Peralatan
4.5.1
Dan Manusia

TABEL EVALUASI.

1. Karakteristik Dingin : T = f ( I)
In = .......... A
No I (A) T (det/ment) Kondisi MCB
1 1,2 x In
2 1,5 x In
3 1,8 x In
4 2,5 x In
5 3,5 x In
6 4,0 x In
7 5,0 x In
8 6,0 x In

2. Karakteristik Panas : T = f ( I)
In = .......... A
No I (A) T (det/ment) Kondisi MCB
1 1,2 x In
2 1,5 x In
3 1,8 x In
4 2,5 x In
5 3,5 x In
6 4,0 x In
7 5,0 x In
8 6,0 x In

Laboratorium Listrik Semester IV

Anda mungkin juga menyukai