Abstrak - Kontroler PID adalah kontroler berumpan balik yang populer di dunia industri. Kontroler PID terbukti
dapat memberikan performansi kontrol yang baik meski mempunyai algoritma sederhana dan mudah dipahami.
Namun, permasalahan yang paling umum dalam penggunaan sistem kontrol ini adalah dalam penetapan
konstanta pada masing-masing kontroler atau tuning. Proyek ini mencoba menerapkan advanced PID tuning
yang didalamnya melibatkan beberapa metode tuning untuk mendapatkan performansi terbaik pada suatu sistem
atau plant yang bersifat labil atau critically stable seperti pada pengontrolan ketinggian bola pingpong. Metode
tuning yang digunakan dan dibandingkan adalah Ziegler-Nichols (ZN) dan Chien-Hrones-Reswick (CHR).
Proses tuning dan monitoring dilakukan secara real time menggunakan media Simulink – Arduino. Berdasarkan
hasil percobaan diperoleh bahwa metode CHR menghasilkan perfomansi yang lebih baik dibandingkan dengan
metode ZN. Dengan menggunakan ZN dihasilkan secara berurutan overshoot, rise time, settling time dan steady
state error sebesar 48%, 0.85s, 3.8s dan ±2cm, sedangkan pada CHR dihasilkan secara berurutan overshoot, rise
time, settling time dan steady state error sebesar 14%, 1.15s, 1.4s, dan ±1cm.
Abstract - PID controller is the most popular feedback controller in industry. It has been known that PID
controller is capable to provide a good control performance despite having a simple algorithm and easy to
understand. However, the most common problem of using this control system is that it is difficult to stipulate the
most appropriate constants to each controller or tuning. This project implemented advanced PID tuning which
involves several tuning methods to acquire best performance on system or plant which is volatile or critically
stable such as controlling height levitation pingpong ball. The tuning methods used and compared were Ziegler-
Nichols (ZN) and Chien-Hrones-Reswick (CHR). Tuning process and monitoring were performed in real time
using Simulink-Arduino. Based on experimental result, CHR method gave better performance compared to ZN
method. ZN resulted in overshoot, rise time, settling time, and steady state error of 48%, 0.85s, 3.8s, and ±2cm
respectively, while CHR method resulted in overshoot, rise time, settling time, and steady state error of 14%,
1.15s, 1.4s, and ±1cm respectively.
Dimana U(t) dalah output PID dan e(t) adalah error sistem
yang merupakan selisih antara set point dan output.
Gambar 2 : Blok Diagram Rangkaian Kontrol Dimana K adalah nilai output tertinggi sistem, L
adalah dead time, dan T adalah waktu tunda sistem
2.3 Rancangan Program hingga mencapai 63% kesetabilan. Setelah didapatkan
Program yang digunakan akan dirancang nilai K, L, T, dan a maka barulah dapat ditentukan
menggunakan software MATLAB 2016 + nilai PID menggunakan tabel 1
SIMULINK. Gambar 3 merupakan gambar dari Tabel 1 PID dengan metode Step response
program MATLAB SIMULINK yang dibuat. Tipe pengontrol Kp Ti Td
P T/L ~ 0
PI 0.9 T/L L/0.3 0
PID 1.2 T/L 2L 0.5L
-Metode Osilasi
Metode ini digunakan pada sistem yang close loop.
Gambar 3 : Rancangan Program Pada MATLAB
SIMULINK Hal pertama yang dilakukan adalah mengubah nilai I
dan D pada sistem menjadi 0, kemudian nilai Kp akan
2.4 Metode Tuning PID disetting hingga sistem berosilasi terus menerus.
P 0.5 Ku 50cm
PI 0.45 Ku ½ Pu
Gambar 7 : Rancangan Alat, (A)Tabung Transparan, (B)Box
PID 0.6 Ku 0.5 Pu 0.125 Pu
Kayu, (C)Sensor Ultrasonic, (D)Blower, (E)Box Rangkaian
PID with no 0.2 Ku Pu/2 Pu/3 Kontrol
overshoot
3.2 Hasil Uji Coba Metode Ziegler-Nichols
Untuk penentuan nilai awal akan digunakan metode
2.4.2 Metode Chien-Hrones-Reswick (C-H-R) osilasi dari ZN untuk mendapatkan nilai Ku dan Pu.
Metode C-H-R merupakan modifikasi dari metode Dari sistem yang dijalankan menggunakan metode
Ziegler Nichols[6], metode ini diciptakan oleh Chien- osilasi Ziegler-Nichols didapatkanlah grafik seperti
Hrones-Reswick pada tahun 1952 yang mana pada gambar 8.
menghasilkan kompensator yang lebih baik untuk
aplikasi proses kontrol.
Metode C-H-R memanfaatkan Metode Open Loop ZN
yang menggunakan step response untuk menentukan
nilai K, L, T dan a=K(L/T)
4. KESIMPULAN
DAFTAR REFERENSI