MESIN-MESIN LISTRIK
Vt
n
ra
lua
Ke
is
ar
G
ISC
O
I0
Nama
NIM
Kelompok
Kelas
LABORATORIUM KETENAGAAN
DEP. TEKNIK ELEKTRO & INFORMATIKA
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Unit 1
MOTOR DC
Hari/Tgl : …………………………………………….
Kelompok : …………………………………………….
Nama : 1…………………………(……………….)
2…………………………(……………….)
3…………………………(……………….)
Tujuan:
Mengukur resistansi belitan mesin DC.
Langkah Kerja:
A. Belitan Armartur
Rakitlah stator mesin DC lengkap dengan komutator rotor dan sikat.
Susunlah rangkaian percobaan sebagai berikut;
L+
A1
+
0÷8V M/G V
+ 3Vfs
A A2
L- 5Afs
Set modul supply DL 10281 untuk tegangan variable 0÷8 V/12 A (selektor
"c0d" pada posisi "d" dan kontrol knob pada 0%.
Set modul pengukuran DL 10282, voltmeter dan ampermeter pada
pengukuran DC dan cek polaritasnya (+ pada terminal merah)
Aktifkan modul supply dan berilah rangkaian armatur arus sebesar nilai
yang tertera pada tabel dan ukurlah tegangan armartur U dengan
menghubungkan voltmeter di antara segmen komutator yang terletak di
bawah sikat.
Setelah mencatat temperatur ruang, catatlah nilai yang terukur pada tabel
berikut;
1
ta = …………°C
I (A) U (V) R (Ω)
1
2
3
4
5
R =…………..(Ω)
R =…………..(Ω)
B1
+ + +
0÷8V V V V
3Vfs
+ B2
A
L-
5Afs
Set modul supply DL 10281 untuk tegangan variable 0÷8 V/12 A (selektor
"c0d" pada posisi "d" dan kontrol knob pada 0%.
Set modul pengukuran DL 10282, voltmeter dan ampermeter pada
pengukuran DC dan cek polaritasnya (+ pada terminal merah)
2
Aktifkan modul supply dan ukurlah tegangan masing-masing belitan D1-
D2 (belitan eksitasi yang terkompensasi), D3-D4 (belitan seri) dan B1-B2
(belitan interpole) untuk nilai arus seperti yang diberikan dalam tabel.
Setelah mencatat temperatur ruang, catatlah nilai yang terukur pada tabel
berikut;
ta = …………°C
RK =…………(Ω) Rs =…………(Ω) Rw
=…………(Ω)
C. Belitan Induktor
Susunlah rangkaian percobaan sebagai berikut;
L+ F1 F2 F5 F6
+
+
0÷40V V
A
75Vfs
1.5Afs
L-
Set modul supply DL 10281 untuk tegangan variable 0÷40 V/5 A (selektor
"c0d" pada posisi "c" dan kontrol knob pada 0%.
3
Set modul pengukuran DL 10282, voltmeter dan ampermeter pada
pengukuran DC dan cek polaritasnya (+ pada terminal merah)
Aktifkan modul supply dan ukurlah tegangan F1-F6 ketika diberi arus
sesuai dengan nilai yang tertera dalam tabel.
Setelah mencatat temperatur ruang, catatlah nilai yang terukur pada tabel
berikut;
ta = …………°C
I (A) U (V) R (Ω)
0.15
0.30
0.45
0.60
0.75
0.90
Formula:
U
R
I
Hitunglah besarnya nilai tengah dari resistansi tersebut pada temperatur ta.
R = ……………(Ω)
R = ……………(Ω)
Rc = …………..(Ω)
4
B. Pengujian Motor Tanpa Beban (Swinburne)
Tujuan:
Menentukan rugi-rugi mekanik dan rugi-rugi besi dinamo dengan metode
Swinburne yaitu dynamo berfungsi sebagai motor tanpa beban.
Prosedur:
Rakitlah stator mesin DC lengkap dengan komutator rotor dan sikat.
Susunlah rangkaian percobaan sebagai berikut;
L+ +
A L-
F1 F5
5Afs A1
+
0÷40 V M 42 V
V
75Vfs A2 F2 F6
+ RF
L- A L+
80Ω
1.5Afs
5
Aturlah besarnya tegangan armatur dan arus eksitasi secara bersamaan
sehingga diperoleh tegangan armatur sebesar 20V dan putaran 3000 min-1.
Ukurlah besar arus armatur Ia dan arus eksitasi Ie serta catatlah nilainya
dalam tabel berikut;
N (min- Po =
1) U (V) Ia (A) Ie (A)
U.Ia (W)
3000 20
3000 25
3000 30
3000 35
3000 40
Sekarang, naikkanlah tegangan armatur dan arus eksitasi agar diperoleh
nilai tegangan lain seperti yang tertera pada tabel di atas dengan tetap
menjaga kecepatan pada 3000 min-1. Catatlah besarnya arus eksitasi Ie dan
arus armatur untuk setiap perubahan tegangan armatur.
Matikanlah mesin dengan pertama kali mengeset L+/L- pada posisi "0"
dan kemudian selector "a0b" pada posisi "0".
Gambarlah pada satu diagram karakteristik arus armatur Ia, arus eksitasi Ie
dan daya yang diserap Po yang nilainya sebanding dengan jumlah rugi-
rugi mekanik dan rugi besi sebagai fungsi tegangan armatur U.
Po I
(W) (A)
40 2
30 1.5
20 1
10 0.5
10 20 30 40 U(V)
6
Unit 2
GENERATOR DC
A. Generator DC Eksitasi Terpisah
Tegangan
Arus Medan (A)
Keluaran (V)
0.20
0.18
0.16
0.14
0.12
0.10
0.08
0.04
3. Aturlah kecepatan motor penggerak generator dan amati tegangan keluaran
generator!
Kecepatan Arus Medan Generator
Motor 0.5 A 1.0 A 1.5 A 2.0 A
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
7
B. Generator DC Shunt
Formula:
8
C. Generator DC Seri
Tegangan
Arus Beban Power (W)
Output (V)
1000
470
230
180
160
140
120
100
80
60
40
20
Formula:
9
D. Generator DC Kompon
Tegangan
Arus Medan (A)
Keluaran (V)
0.18
0.16
0.14
0.12
0.10
0.08
0.04
Arus Medan
Kecepatan
Generator
Motor
0.05 A 0.1 A
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
10
Unit 3
TRANSFORMATOR
Hari/Tgl :………………………………………..
Kelompok :………………………………………..
Nama :1…………………….....(…………….)
2…………………….....(…………….)
3…………………….....(…………….)
A. Name plate
Catatlah name plate dari transformator yang anda amati pada tempat yang
telah disediakan berikut:
11
Ingat bahwa sumber tegangan yang digunakan pada pengukuran
resistansi belitan adalah DC, sehingga voltmeter dan amperemeter yang
digunakan juga harus DC.
Catat nilai yang terbaca pada alat ukur kemudian bandingkanlah dengan
hasil pengukuran secara langsung dengan ohmmeter.
High Voltage
220 V
Low Voltage
2 x 110 V
Low Voltage
110 V atas
Low Voltage
110 bawah
Formula:
V
Rx
I
Rx1 Rx 2 Rx3
Rxm
3
12
C. Pengukuran Rasio Transformasi
a. Secondary in Series
Susunlah rangkaian percobaan seperti pada diagram berikut:
Tegangan Tegangan
Pengujian Kx K
Primer (Vp) Sekunder (Vs)
1 230 V
2 220 V
3 210 V
Formula:
Vp
Kx
Vs
Kx1 Kx2 Kx3
K
3
13
b. Step down Autotransformer
Susunlah rangkaian percobaan seperti pada diagram berikut:
Tegangan Tegangan
Pengujian Kx K
Primer (Vp) Sekunder (Vs)
1 230 V
2 220 V
3 210 V
c. Step up Autotransformer
Susunlah rangkaian percobaan seperti pada diagram berikut:
14
Tegangan Tegangan
Pengujian Kx K
Primer (Vp) Sekunder (Vs)
1 230 V
2 220 V
3 210 V
Vo Io Po Cos φo
230
220 Formula:
Po
210 Cos φo =
Vo.Io
200
190
180
15
E. Pengujian Hubung Singkat
Susunlah rangkaian percobaan seperti pada diagram di bawah ini:
16
F. Penentuan Polaritas
17
Unit 4
MOTOR ASINKRON SANGKAR TUPAI
Hari/Tgl :………………………………………..
Kelompok :………………………………………..
Nama :1…………………….....(…………….)
2…………………….....(…………….)
3…………………….....(…………….)
Tujuan:
Mengukur resistansi tiap belitan motor listrik tiga fase.
Prosedur Eksperimen:
Terlebih dahulu catat nameplate motor tersebut;
18
B. PENGUKURAN BEBAN NOL
Tujuan:
Mengukur arus beban nol (I0) dan sudut fasanya (0)
Mengukur rugi-rugi putaran dan arus magnetisasi.
Prosedur Eksperimen:
1. Susunlah rangkaian percobaan sebagai berikut;
WB
U U1W2
I
L1 O
Regulator ~V
Tegangan
Tiga Fasa
L2
~A V1U2 W1V2
U
I
L3 O
WA
2. Pada powermeter, sebelum regulator tiga fasa diaktifkan, antara terminal I dan
O pada powermeter harus dihubung terlebih dahulu. Langkah ini dilakukan
untuk menghindari kerusakan alat karena arus starting.
3. Naikkan tegangan input secara perlahan hingga motor bekerja sesuai dengan
nameplatenya.
4. Lepaslah kabel penghubung terminal I dan O powermeter dan catatlah
nilainya.
19
V0 I0 WA WB P0 Cos 0 0 Pm+PFe
240
220
200
180
160
f =…………Hz
Stator terhubung…………
Formula:
P0 WA WB
P0
cos 0
3 V0 I 0
Rugi Mekanik dan Rugi Besi
Pm PFe P0 3Rs I 02
20
C. PENGUKURAN DENGAN ROTOR TERTAHAN
Tujuan:
Mengukur arus beban nol (Isc) dan sudut fasanya (sc)
Prosedur Eksperimen:
1. Susunlah rangkaian percobaan sebagai berikut;
WB
U
I
L1 O
~A
L2 V1 U1
Regulator
Tegangan U2V2W2
Tiga Fasa
~V
U
I
L3 O
W1
WA
2. Peganglah rotor motor sangkar tupai dengan menggunakan tang kombinasi
dan usahakan jangan sampai berputar.
3. Aktifkan regulator tegangan tiga fasa.
4. Naikkan tegangan secara perlahan sehingga diperoleh arus yang besarnya
seperti pada tabel.
5. Lakukan pengukuran dengan cepat, karena dalam pengukuran ini, motor cepat
panas.
ISC (A) VSC WA WB PSC cosSC SC
3
2.7
2.5
2
1.5
1
0.5
21
f =…………Hz
Stator terhubung…………
Formula:
Psc K WA WB
Psc
cos sc
3 Vsc I sc
Tugas:
Gambarlah diagram lingkaran berdasarkan data di atas. Ambil nilai arus
tertentu ketika motor diberi beban untuk menganalisa parameter motor
yang lain (Daya, Torsi dan Rugi-Rugi)
Dari pengukuran beban nol dan pengukuran hubung singkat tentukanlah;
I0 =……………….(arus motor ketika diberi tegangan nominal)
0 =……………….
Isc =……………….(arus nominal motor)
SC =……………….
Contoh:
Vt
n
ra
lua
Ke
is
ar
G
ISC
O
I0
Vt
P
n
ra
ua
C
l
Ke
el
op
is
sK
ar
ri
Ga
G
A
S
PQ = daya masuk
V
RQ = rugi besi
Isc-U = rugi tembaga rotor
ISC VU = rugi tembaga stator
W AB = daya mekanik maksimum
.7
B D CD = torsi maksimum
8
<3
64
0.
I=
R U
O
I0
Q T
22
Unit 5
MOTOR ASINKRON ROTOR LILIT
Hari/Tgl :…………………………
Kelompok :…………………………
Nama :1…………………….....(…………….)
2…………………….....(…………….)
3…………………….....(…………….)
Formula:
Vstator
K1
Vrotor
K1m = nilai rata-rata K1
23
B. Rasio Transformasi Rotor/Stator
1. Susunlah rangkaian percobaan sesuai dengan diagram sebagai berikut:
Formula:
Vstator
K2
Vrotor
K eff K1m K 2m
24
C. Pengujian dengan Pengereman Generator AC
1. Susunlah rangkaian percobaan sebagai berikut;
Wa
_
A
U U1
I A1
L1 O
E1
U2V2W2
V1
A M G
~
L2
Wb
3~ _
V Beban Resistor
W1 E2
V
~ L+ L-
U
I
L3 O
K L M B2
Resistor Starting
G b C I Cos N
No Wa Wb Pa Pr
(N) (m) (Nm) (A) (rpm)
1
2
3
4
5
Formula
2n
C = G.b Pr C
60
Pa = Wa + Wb
1 X Wb Pr
cos dimana X
2 X X 1
2 Wa Pa
25
Unit 6
GENERATOR SINKRON I
Hari/Tgl :…………………………
Kelompok :…………………………
Nama :1…………………….....(…………….)
2…………………….....(…………….)
3…………………….....(…………….)
Tujuan:
Menentukan resistansi efektif belitan stator dan eksitasi generator sinkron
(alternator)
Prosedur Eksperimen:
Terlebih dahulu catat nameplate motor dc dan alternator yang akan
digunakan dalam eksperimen ini:
26
E. PENGUJIAN TANPA BEBAN
Tujuan:
Menentukan rugi mekanik dan rugi besi alternator.
Mencatat kurva open circuit dengan variasi kecepatan.
Alat dan Bahan:
1 DL 1013T2 DC Filtered power supply
1 DL 1023 PS Shunt dc drive motor
1 DL 1026A Three phase alternator
1 DL 2108T01 Excitation voltage controller
2 Ammeter
1 Voltmeter
1 Tachometer
Prosedur Eksperimen:
Susunlah rangkaian percobaan sebagai berikut;
L+ E1 A1
DL 1026A
_
F1
L+
DL 1013T2
M G
~ F2
DL 2108T01
L-
U1 V1 W1
E2
L- A2
DL 1023 PS
U2 V2 W2
IEM =………..
IM =………..
UM =………..
27
Rugi Mekanik Alternator
Matikan motor dan SAMBUNG rotor motor dc dengan alternator akan
tetapi alternator jangan diberi sumber eksitasi.
Naikkan tegangan sumber motor dc sampai kecepatan rating tercapai.
Ukur arus eksitasi, arus dan tegangan motor dc;
IEM0 =………..
IM0 =………..
UM0 =………..
28
Kurva Open Circuit
Gambarlah kurva open circuit dengan mengukur tegangan stator pada saat
arus eksitasi divariasikan dan putaran rotor konstan.
UU2-V2
(V)
600
500
400
300
200
100
29
Pada kecepatan nominal, berilah tanda (*) pada kurva yang menunjukkan
tegangan nominal 380V. Catat berapa nilai arus eksitasi ketika tegangan
keluaran nominal tersebut;
IE0 =……………………..
Karakteristik open circuit menggambarkan kurva magnetisasi inti besi
dengan celah udara. Dengan eksitasi konstan, tegangan tanpa beban
sebanding dengan kecepatan.
Tujuan:
Menentukan rugi ohmic (resistif) dan stray (sesat) alternator.
Mampu menggambarkan kurva short circuit pada kecepatan yang
bervariasi.
Menghitung reaktansi sinkron.
Prosedur Eksperimen:
Susunlah rangkaian percobaan sebagai berikut;
L+
DL 1026A
_
F1
L+
DL 1013T2
M G
~ F2
DL 2108T01
L-
U1 V1 W1
L-
DL 1023 PS
U2 V2 W2
30
Ukurlah arus, tegangan dan arus eksitasi yang diserap oleh motor.
IEMk =……………(A)
IMk =……………(A)
UMk =……………(V)
Hitung besar daya yang diserap oleh motor tersebut.
PMk = UMk (IMk - IEMk)
=…………………..
=……………(W)
Jadi besarnya arus eksitasi alternator pada saat arus stator dihubung
singkat mencapai nilai nominal adalah;
IEk =…………..(A)
Daya yang diserap ketika alternator dihubungsingkat adalah;
PGk = PMk - PMm
=…………………(W)
Resistansi Ekivalen
P
Rad ad2 =……………..(Ω)
IN
31
Gambarkan kurva short circuit dengan cara mengukura arus hubung
singkat terhadap perubahan arus eksitasi pada saat alternator diputar pada
beberapa kecepatan yang konstan.
1.5
1.0
0.5
Dengan memplot nilai IE0 (arus eksitasi tanpa beban) pada kurva
tentukanlah nilai arus short circuit tanpa beban (Ik0)
Ik0 =…………….(A)
Tentukan pula arus eksitasi ketika stator teraliri arus nominal. Arus
nominal adalah nilai arus yang tertera pada nameplate.
IEk =……………..(A)
32
Perbandingan Short Circuit
I
K k E 0 =………………………
I Ek
Reaktansi Sinkron
UN
Xd =………………..(Ω)
3 Ik0
33
Unit 7
GENERATOR SINKRON II
A. KARAKTERISTIK BERBEBAN
Tujuan:
Mengetahui karakteristik regulasi pada faktor daya yang berbeda.
_
F1
L+
DL 1013T2
M G
~ F2
DL 2108T01
L-
U1 V1 W1
L-
DL 1023 PS
U2 V2 W2
R1 R2 R3 L1 L2 L3 C1 C2 C3
34
Aktifkan power supply dc dan naikkan tegangan sehingga motor
penggerak mampu menggerakkan alternator pada kecepatan nominalnya.
Suplai eksitasi alternator untuk memperoleh tegangan keluaran nominal.
Tanpa merubah kecepatan putar dan tegangan eksitasi alternator, berilah
keluaran beban pada keluaran alternator sebagai berikut;
N =………………(min-1) Us = …………………(V)
IE IE
R Is (A) R-L Is (A) R-C Is (A) IE(mA)
(mA) (mA)
R1 R1-L1 R1-C1
R2 R2-L2 R2-C2
R3 R3-L3 R3-C3
R4 R4-L4 R4-C4
R5 R5-L5 R5-C5
R6
R7
PF = 1 PF = 0.8 IND PF = 0.8 CAP
Gambarkanlah grafik arus eksitasi terhadap arus stator untuk ketiga jenis faktor
daya tersebut;
IE (mA)
1000
750
500
250
35
EFESIENSI KONVENSIONAL
Nilai IE bisa dilihat dari grafik hubungan Is dan IE pada saat alternator
menghasilkan tegangan nominal.
Rugi Total
Pt = PGm + PGfe + PScu + PEcu + Pb =……………..(W)
3. Daya terserap konvensional
Pab = P + Pt = ……………(W)
4. Efesiensi Konvensional
Pt
1 100 =…………….(%)
Pab
5. Ulangi langkah-langkah tersebut untuk beberapa nilai arus stator. Lengkapi
tabel berikut dengan menghitung nilai rugi-rugi, daya terserap, daya output
dan tentukan pula nilai efesiensinya. Perlu diingat bahwa nilai rugi-rugi besi
dan mekanik adalah konstan untuk semua beban arus.
n =……………..(min-1) Us =……………….(V)
Load 1/4 2/4 3/4 4/4 5/4
I(A)
Cos φ 1 1 1 1 1
P (W)
PGm (W)
PGFe (W)
PSCu (W)
Pt (W)
Pab (W)
Η (%)
36
6. Gambarkan grafik hubungan efesiensi (sumbu y) dengan daya keluaran
(sumbu x)
%
100
75
50
25
37