Kabupaten Sleman
8.1. UMUM
VIII - 1
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
VIII - 2
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
VIII - 3
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
VIII - 4
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
VIII - 5
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
2. Sedimentasi
VIII - 6
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
VIII - 7
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
VIII - 8
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
No
Item Satuan Kriteria Desain
.
11 Jarak media-lubang outlet m min. 0,25 0,25
maks.
12 Ketinggian plat media dari dasar m 0,25
0,50
13 Rasio panjang : dalam - min. 0,5 0,5
14 Freeboard m 0,3 – 1,0 0,5
15 BODremoval % 70 – 90 90
16 CODremoval % 70 – 90 90
17 TSSremoval % 70 – 90 80
18 Minyak/lemak % 20 – 40 30
Sumber: Pusteklim, 2012
VIII - 9
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Asumsi:
Lumpur didefinisikan sebagai campuran zat padat (solid) berkadar
rendah (0,25% – 6%) dengan cairan (air), sehingga sifat-sifat
fisiknya hampir sama dengan sifat-sifat fisik cairan (air) seperti
mudah mengalir dan mempunyai berat jenis mendekati 1 Kg/liter.
Ditetapkan:
Kadar lumpur = 5% dari cairannya
Densitas lumpur = 1 Kg/liter
VIII - 10
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
VIII - 11
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
= 19.922 Kg/jam
VIII - 12
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Q1 = 20.000 Kg/jam
BOD = 8 Kg/jam Q2 = 19.960 Kg/jam
COD = 16 Kg/jam BOD = 8 Kg/jam
TSS = 20 Kg/jam COD = 16 Kg/jam
M/L = 2 Kg/jam TSS = 18 Kg/jam
H2O = 19.954 Kg/jam M/L = 2 Kg/jam
H2O = 19.922 Kg/jam
Q3 = 40 Kg/jam
TSS = 2 Kg/jam
H2O = 32 Kg/jam
Aru
s Influen Lumpur
Efluen (Q2) Satuan
(Q1) (Q3)
Bahan
BOD 8,00 8,00 Kg/jam
COD 16,00 16,00 Kg/jam
TSS 20,0 2 18 Kg/jam
Minyak 2,0 2,0 Kg/jam
lemak
H2O 19.954 38 19.922 Kg/jam
Jumlah 20.000 40 19.966 Kg/jam
2. Bak Sedimentasi
VIII - 13
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Asumsi:
Lumpur didefinisikan sebagai campuran zat padat (solid) berkadar
rendah (0,25% – 6%) dengan cairan (air), sehingga sifat-sifat
fisiknya hampir sama dengan sifat-sifat fisik cairan (air) seperti
mudah mengalir dan mempunyai berat jenis mendekati 1 Kg/liter.
Ditetapkan:
Kadar lumpur = 5% dari cairannya
Densitas lumpur = 1 Kg/liter
VIII - 14
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Q4 = 43,4 Kg/jam
BOD = 2,4 kg/jam
COD = 4,8 kg/jam
TSS = 5,4 Kg/jam
M/L = 1,4 kg/jam
H2O = 38 kg/jam
VIII - 15
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
VIII - 16
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Aru
s Influen Lumpur
Efluen (Q4) Satuan
(Q2) (Q5)
Bahan
BOD 8,00 2,4 5,6 Kg/jam
COD 16,00 4,8 11,2 Kg/jam
TSS 18,0 5,4 14,6 Kg/jam
Minyak 2,0 1,4 0,6 Kg/jam
lemak
H2O 19.922 38 19.884 Kg/jam
Jumlah 19.966 253,4 19.714 Kg/jam
Sumber: Data Hasil Perhitungan, 2016
Ditetapkan:
Volume lumpur = 5% dari volume cairannya
Kadar lumpur = 5% dari cairannya
Densitas lumpur = 1 Kg/liter
VIII - 17
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
VIII - 18
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Q3 = 19.708 Kg/jam
BOD = 5,6 Kg/jam Q4 = 19.503,6Kg/jam
COD = 11,2 Kg/jam BOD = 1,68 Kg/jam
TSS = 14,6 Kg/jam COD = 3,36 Kg/jam
M/L = 0,6 Kg/jam TSS = 4,38 Kg/jam
H2O = 19.884 Kg/jam M/L = 0,18 Kg/jam
H2O = 19.689,82 Kg/jam
Q5 = 204,4 Kg/jam
BOD = 3,92 Kg/jam
COD = 7,84 Kg/jam
TSS = 10,22 Kg/jam
M/L = 0,42 Kg/jam
H2O = 194,18 Kg/jam
VIII - 19
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
TSS 80
Ditetapkan:
Volume lumpur = 5% dari volume cairannya
Kadar lumpur = 5% dari cairannya
Densitas lumpur = 1 Kg/liter
VIII - 20
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Q4 = 19.503,6
Kg/jam Q5 = 19.424,76
BOD = 1,68 Kg/jam
Kg/jam BOD = 0,168
COD = 3,36 Kg/jam
Kg/jam COD = 0,336
TSS = 4,38 Kg/jam
Kg/jam TSS = 0,438
M/L = 0,18 Kg/jam
Kg/jam Q6 = 78,84 M/L = 0,126
H2O = 19.689,82 Kg/jam
Kg/jam
Kg/jam BOD = 1,512 H2O = 19.614,92
Kg/jam Kg/jam
COD = 3,024
Kg/jam
TSS = 3,942
Kg/jam
M/L = 0,054
Gambar 8.3. Neraca Massa Anaerobic Baffled Filter
Kg/jam
H2O = 74,898
Kg/jam
Tabel 8.13. Neraca Massa Anaerobic Baffled Filter
Aru
Influen Lumpur Efluen
s Satuan
(Q4) (Q6) (Q5)
Bahan
BOD 1,68 1,512 0,168 Kg/jam
VIII - 21
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
VIII - 22
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
5. Wetland
Tabel 8.20. Prosesntase Pengurangan Polutan BOD dan TSS Metode Wetland
% Pengurangan Polutan
No Jenis Media
BOD TSS Coliform
1 Kerikil 80 80 99
2 Tanah 80 80 -
3 Pasir 96 94 100
4 Tanah Liat 92 91 -
Kemampuan Penyerapan
N Jenis Tanaman (Kg/Ha/Th)
o
N P
1 Cyperus 1.100 50
2 Typha latifolia 1000 180
3 Eichornia crassipes 2400 350
4 Pistia stratoites 900 40
5 Potamogeton pectinatus 500 40
6 Ceratophylum demersum 100 10
VIII - 23
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Rechecking:
Beban permukaan = Q/A
= (480 m3/hari) / (20 m2)
= 24 m3/m2 hari (sesuai kriteria desain)
L = nw + (n + 1)d
dimana:
L = Lebar saluran (mm)
n = Jumlah jeruji
w = Lebar jeruji, untuk bentuk silinder = tebal jeruji
(diameter)
= 12 mm (kriteria desain)
d = Jarak antar jeruji (mm) = 25 mm (kriteria desain)
Jadi:
1.500 mm = n (12 mm) + n(25 mm) + (25 mm)
n = (1.500 – 25) / (12 + 25)
= 40 buah
VIII - 24
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Freeboard = 0,5 m
Kedalaman bak = 2,5 m
Beda tinggi inlet dan outlet = 0,5 m
Konstruksi bak equalisasi = beton bertulang
Saringan kasar = jenis jeruji besi
Kemiringan jeruji = 450
Material jeruji = besi beton
Diameter jeruji = 12 mm
Jarak antar jeruji = 25 mm
Jumlah jeruji = 40 buah
2. Sedimentasi
Debit = 150 m3/hari
= 6,25 m3/jam
HRT = 12 jam (kriteria desain)
Kriteria Desain
a. Bentuk segi empat dengan panjang : lebar =2:1
b. Kedalaman bak =1–3m
c. Waktu detensi = 12 – 24 jam
d. Slope dasar saluran = 1% – 2%
VIII - 25
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Cek:
3
Volumeefektif(m )
td(jam)
debit(m3/h)
75(m3 )
td
150(m3/h)
Spesifikasi Sedimentasi:
Panjang =7m
Lebar = 3,5 m
Kedalaman = 2,0 m
Ruang bebas (Free board) = 0,2 m
Volume efektif = 40 m3
Tebal dinding = 15 cm
Ditetapkan:
Jumlah baffle chamber = 4 buah
Panjang : Dalam =1:1
VIII - 26
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Jadi:
Volume air per baffle chamber = (75/4) m3
= 18,75 m3
Volume, V =PLT
= P P 2P
= 2 P3
Panjang baffle chamber = {(18,75 m3) / (2)}1/3
= 2,1 m
Lebar baffle chamber = 2,1 m
Kedalaman air baffle chamber = 2,1 m
Rechecking:
Uplift velocity = (debit)/(luas baffle chamber)
= (6,25 m3/jam) / (4,41 m2)
= 1,41 m/jam (masuk kriteria desain)
Koreksi:
Uplift velocity dalam rancangan, tetap dipergunakan 1,41 m/jam,
oleh karena masih < 2 m/jam sebagai nilai maksimum.
Rechecking:
BODin Q rate 24
BODoverloading =
volume
bafflereactor 1.000
VIII - 27
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
= 0,6 Kg BOD/m3.hari
Dari:
Grafik 3.25. Faktor Suhu-CODremoval (300) = 1,05
Grafik 3.26. Faktor CODinflow = 0,9
Grafik 3.27. Faktor Surface Area = 0,95
Grafik 3.28. Faktor HRT-CODremoval = 0,8
Grafik 6.8. Faktor BODoverloading = 1,0
Maka:
BODremoval rate = 0,9 1,05 0,95 0,8 1,0
= 0,718
BOD efluen Anaerobik Baffled Reaktor = (1 – BOD rem.rate)
BODin
= (1 – 0,718) 300 gr/m3
= 84,6 mg/l
Dari hasil rechecking didapat BOD efluen Baffled Septic Tank 84,6
mg/l, sedangkan hasil penetapan kriteria desain, BOD efluen
adalah sebesar 280 mg/l, sehingga rancangan aman untuk
dilaksanakan.
VIII - 28
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Ditetapkan:
Jumlah baffle chamber = 4 buah
Panjang : Dalam =1:1
Panjang : Lebar =1:1
Jadi:
= 18,75 m3
Volume, V =PLT
=PPP
= P3
Panjang baffle chamber = (18,75 m3) 1/3
= 2,65 m ≈ 2,75 m
Lebar baffle chamber = 2,75 m
Kedalaman air baffle chamber = 2,75 m
Koreksi:
Volume air per baffle chamber = 75 m3
Rechecking:
Uplift velocity = (debit)/(luas baffle chamber)
= (6,25 m3/jam)/(7,56 m2)
= 0,8 m/jam (masuk kriteria desain)
Koreksi:
VIII - 29
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Luasmedia (m2 )
Surface area (m /m )= 2 3
VolumeUpliftChamber (m3 )
Volumemedia(m3 )
Void ratio =
VolumeUpliftChamber (m3 )
Ditetapkan:
Surface area = 150 m2/m3
Void ratio = 40%
Maka:
Luas media = 150 m2/m3 75 m3
= 1.125 m2
Volume media = 75 m3 0,4
= 30 m3
Jadi:
Kedalaman media = {(30)/(75)} 2,75 m
= 1,1 m
Rechecking:
Dari:
Grafik 6.9. Faktor Suhu (300) = 1,08
Grafik 6.10. Faktor COD inflow = 0,91
Grafik 6.11. Faktor Surface area= 1,03
Grafik 6.8. Faktor HRT = 67%
Maka:
VIII - 30
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
Keterangan:
Jadi:
BODremoval rate = 1,0 0,78
= 0,78
BODefluen = (1 – 0,78) 112,8 mg/liter
= 24,8 mg/l
5. Wetland
VIII - 31
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
= 60 m2
Dengan menggunakan perbandingan luas panjang dan lebar yaitu
5 : 1 dari luas bak 60 m 2, maka diperoleh panjang bak 17,5 m dan
lebar 3,5 m. Untuk bak inlet dan bak outlet didesain dengan
ukuran yang sama dan menyatu pada bak dengan panjang masing-
masing bak yaitu 0,5 m, lebar 3,5 m dan tinggi 0,65 m. Dimensi
bak, bak inlet dan outlet constructed wetland dapat dilihat pada
Tabel 8.2 dan untuk gambar rencana model fisik constructed
wetland dapat dilihat pada Gambar 8.1.
VIII - 32
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
VIII - 33
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
25
25
130
120
50
VIII - 34
Penyusunan DED IPAL Kawasan Sinduharjo (KDL-2)
Kabupaten Sleman
VIII - 35