Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ASISTENSI DESAIN PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Asisten Dosen: Lina Apriyanti

Disusun Oleh

Nama : Ayustin Nabila Putri

NRP : 25-2014-077

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

2017
1.1. Pendahuluan, Standar, dan Karakteristik Air Buangan
1. Tujuan pengolahan air buangan domestik
Menurut (Tchobanoglous, Stensel, Tsucihashi, & Burton, 2014), air buangan domestik yang
belum diolah menyebabkan efek antara lain:
Akumulasi air buangan menyebabkan dekomposisi bahan organik, sehingga
menyebabkan gangguan terutama bau
Mengandung bakteri patogen
Menstimulasi pertumbuhan tanaman air karena adanya kandungan nutrien, serta
dapat mengandung racun yang bersifat mutagenik bahkan karsinogenik
Oleh karena itu, tujuan pengolahan air buangan domestik bukan lagi sekedar menghilangkan
material tersuspensi maupun terapung, biodegradasi material organik serta menghilangkan
organisme patogen, akan tetapi diutamakan untuk mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan serta gangguan pada kesehatan manusia. (Tchobanoglous, Stensel, Tsucihashi, &
Burton, 2014)

2. Uraikan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas air limbah domestik
Sumber limbah
Volume limbah
Frekuensi pemakaian
Jumlah pemakaian air bersih
Jenis aktivitas

3. Data-data yang harus diketahui sebelum merencanakan bangunan pengolah air limbah
domestik?
Debit
Kualitas air
Data administrasi (jumlah penduduk, luas wilayah, dsb)
Data instalasi pengolahan yang ada sebelumnya

4. Pertimbangan pemilihan sistem pengolahan air buangan?


Pemilihan desain sistem pengolahan perlu dipertimbangkan dari beberapa segi agar
mencapai tujuan dibangunnya unit pengolahan tersebut. Dalam hal ini, (Tchobanoglous,
Stensel, Tsucihashi, & Burton, 2014) mengemukakan bahwa ada beberapa aspek
pertimbangan, diantaranya:
Tujuan apa yang ingin dicapai dari pengolahan.
Variasi debit, dibutuhkan untuk disesuaikan dengan tujuan pengolahan yang
diinginkan.
Keinginan pemilik, fasilitas yang akan di desain tergantung pada kesanggupan
pemesan atau pemilik dari segi biaya, peralatan, sumber daya, lahan dan
sebagainya.
Jenis limbah dengan karakteristik seperti apa yang akan diolah, membantu dalam
penentuan jenis unit pengolahan yang akan dibuat
Kebutuhan dari segi lingkungan, dipertimbangkan dari 3 aspek utama yaitu ekonomi,
ekologi, dan sosial karena kesalahan pada perancangan fasilitas dapat menyebabkan
lepasnya emisi ke lingkungan.
Sesuai dengan fasilitas yang telah ada sebelumnya, perlu dipertimbangkan dalam
melakukan ekspansi.
Energi dan sumber daya yang dibutuhkan
Biaya konstruksi dan perawatan
Peralatan dan sumber daya manusia yang dibutuhkan

5. Uraikan standar (stream dan effluent) meliputi pengertian, kerugian dan keuntungan dari
penerapan masing-masing standar di lapangan?
a. Pengertian
Stream standar adalah persyaratan mutu air bagi sumber air seperti sungai, danau, air
tanah yang disusun dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber air tersebut.
Effluent standar adalah persyaratan mutu air limbah yang dialirkan ke sumber air, sawah,
tanah, dan lokasi-lokasi lainnya dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber air
yang bersangkutan.
b. Kerugian
Kerugian menggunakan effluent standar adalah dapat menimbulkan pencemaran air dari
parameter lain yang tidak dicantumkan di effluent standar karena dalam effluent standar
hanya terdapat 8 parameter yang dilihat yaitu pH, BOD, COD, TSS, minyak dan lemak,
amoniak, total coliform, serta debit.
c. Keuntungan
Keuntungan menggunakan stream standar adalah kualitas air yang dihasilkan bagus,
karena dalam stream standar parameter yang dicantumkan lebih ketat dilihat dari
parameter fisika, kimia dan mikrobiologi.

6. Uraian tentang karakteristik limbah air limbah domestik (fisik, kimia, mikrobiologi) yang
mungkin terkandung, meliputi : unsur pencemar, sumber pencemar, dampak dan arti
pentingnya untuk diketahui?
Air limbah domestik dihasilkan dari buangan aktivitas perumahan dan aktivitas sejenis
perumahan seperti komersil, institusi serta fasilitas publik. (Tchobanoglous, Stensel,
Tsucihashi, & Burton, 2014)
Unsur pencemar pada air limbah domestik digolongkan menjadi 3 karakteristik yaitu fisik,
kimia, dan biologi. Pengetahuan akan karakteristik dan sumber pencemar ditujukan untuk
mempermudah dalam menentukan jenis pengolahan apa yang tepat untuk menyisihkan
pencemar tersebut. (Tchobanoglous, Stensel, Tsucihashi, & Burton, 2014)
Berikut tabel yang menjelaskan kandungan pencemar dalam air limbah domestik
berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016

No Karakteristik Sumber Keterangan


Fisika
Disebabkan CO2 yang muncul dari hasil biodegradasi
1. pH (Sawyer, 1978)
materi organik pada air limbah
Kimia
No Karakteristik Sumber Keterangan
Timbul seiring dengan penggunaan oksigen oleh
1. BOD mikroorganisme untuk mendekomposisi material (Sawyer, 1978)
organik pada air limbah secara biologi
Timbul karena adanya konsumsi oksigen yang digunakan
2. COD untuk mendekomposisi materi organik pada air limbah (Sawyer, 1978)
domestik
Minyak dan (Tchobanoglous, Stensel,
3. Berasal dari materi organik
lemak Tsucihashi, & Burton, 2014)
4. TSS Berasal dari materi organik (Effendi, 2003)
Pemecahan nitrogen organik dan anorganik akibat
5. Amoniak (Effendi, 2003)
adanya materi organik yang terdekomposisi
Biologi
1. Total Coliform Feses dari air limbah domestik (Santika, 1987)

7. Lampirkan peraturan-peraturan (versi terbaru) yang berhubungan dengan kedua macam


standar tersebut?
Stream standard:
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air

Effluent standard:
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku
Mutu Air Limbah Domestik
1.2. Analisis Air Limbah dan Inventarisasi Unit Pengolahan
1. Penentuan parameter yang harus diolah berdasarkan standar stream dan effluentt
2. Efisiensi pengolahan yang diharapkan untuk memenuhi kedua standar tersebut
3. Inventarisasi unit meliputi : deskripsi proses yang terjadi, efisiensi pengolahan terhadap
unsur pencemar, kriteria desain, perhitungan yang digunakan
Unit pengolahan tingkat I (primary treatment)
Unit pengolahan tingkat II (secondary treatment)
Unit pengolahan tingkat III (sludge treatment)
Kriteria Desain Sumur Pengumpul
Parameter Simbol Besaran Satuan
Waktu Detensi Td 5 30 menit
m
Kecepatan Aliran V 0.3 3 /detik
Slope Bak Pengumpul S 1 : 0.1 -
Sumber : Metcalf & Eddy, 2004, dan Qasim, 1985

Ukuran dan Kapasitas Comminutor


Kapasitas (MGD)
No Ukuran Motor
Controlled Discharge Free Discharge
7B 0-0,35 0-0,30
10A 0,17-1,1 0,17-0,82
15M 0,4-2,3 0,4-1,4
25M 1 1,0-6,0 1,0-3,6
25A 1 1,0-11,0 1,0-6,5
36A 2 1,5-25,0 1,5-9,6
54A DESAIN DITENTUKAN OLEH JENIS PEKERJAAN
Sumber: Elwyn E Seelye., 1960

Kriteria Desain Horizontal-Flow Grit chambers


SI unit
Item
Unit Rentang Tipikal
Waktu detensi sekon 45-90 60
Kecepatan horizontal m/s 0.25-0.4 0.3
Kecepatan pengendapan untuk menyisihkan :
a. 0,21 mm material m/mina 1-1.3 1.15
b. 0,15 mm material m/mina 0.6-0.9 0.75
Headloss dengan kontrol pada persen kedalaman
% 30-40 36b
saluran
Penambahan panjang untuk ilet dan outlet yang
% 25-50 30
diizinkan karena turbulen
Sumber : Metcalf & Eddy, 2004
Kriteria Desain Aerated Grit chambers
SI unit
Item
Unit Rentang Tipikal
Waktu detensi pada saat debit puncak menit 2-5 3
Dimensi:
Kedalaman meter 2-5
Panjang meter 7.5-20
Lebar meter 2.5-7
Rasio lebar : kedalaman rasio 1:1 5:1 1.5:1
Rasio panjang : lebar rasio 3:1 5:1 4:1
Supply air per unit panjang m2/menit 0.2-0.5
Jumlah grit 1/103 0.004-0.2 0.015
Sumber : Metcalf & Eddy, 2004
Kriteria Desain Vortex-Type Grit chambers
SI unit
Item
Unit Rentang Tipikal
Waktu detensi pada saat debit rata-rata detik 20-30 30
Diameter :
a. Bagian atas wadah meter 1.2-7.2
b. Bagian bawah wadah 0.9-1.8
Tinggi meter 2.7-4.8
Rasio panjang : lebar rasio 3:1 5:1 4:1
Efisiensi penyisihan :
a. 0.3 mm 92-98 95+
%
b. 0.24 mm 80-90 85+
c. 0.15 mm 60-70 65+
Sumber : Metcalf & Eddy, 2004

Kriteria desain dari TAR ini (Metcalf & Eddy, 2004) yaitu :
Bentuk Equalization Basin tergantung pada penerapan in-line atau off-line flowrate nya.
Material yang bisa digunakan adalah tanah, beton, atau konstruksi saja
Slope atau kemiringannya = 3:1 atau 2:1
Panjang TAR 20 cm
Waktu detensi < 2 jam
Dilengkapi lapisan kedap air
Dilengkapi lapisan air diffuser
Kedalaman TAR bergantung pada ketersediaan lahan, muka air tanah dan topografi
Harus disediakan freeboard setinggi 1 meter
Muka air minimum untuk operasional adalah 1,5-2 meter

Kriteria Desain Tangki Sedimentasi


SI unit
Item
Unit Rentang Tipikal
Sedimentasi Primer yang Diikuti Pengolahan Sekunder
- Waktu detensi jam 1,5-2,5 2
- Laju aliran
a. Aliran rata-rata m/s 30-50 40
b. Aliran puncak jam m/s 80-120 100
- Pengumpulan weir m/s 125-500 250
Pengendapan Primer dengan Pengembalian Lumpur Aktif
- Waktu detensi jam 1,5-2,5 2
- Laju aliran
a. Aliran rata-rata m/s 24-32 28
b. Aliran puncak jam m/s 48-70 60
- Pengumpulan weir m/s 125-500 250
Sumber : Metcalf and Eddy, 2004

Nilai Gradien Kecepatan dan Waktu Pengadukan


Waktu Pengadukan, td (detik) Gradien Kecepatan (1/detik)
20 1000
30 900
40 790
>= 50 700
(Reynolds, 1996)

Konstanta KT dan KL untuk tangki bersekat


Jenis Impeller KL KT
Propeller, pitch of 1, 3 blades 41.0 0.32
Propeller, pitch of 2, 3 blades 43.5 1.00
Turbine, 4 flat blades, vaned disc 60.0 5.31
Turbine, 6 flat blades, vaned disc 65.0 5.75
Turbine, 6 curved blades 70.0 4.80
Fan turbine, 6 blades at 45o 70.0 1.65
Shroude turbine, 6 curved blades 97.5 1.08
Shroude turbine, with stator, no baffles 172.5 1.12
Flat paddles, 2 blades (single paddle), D1/W1 = 4 43.0 2.25
Flat paddles, 2 blades, D1/W1 = 6 36.5 1.70
Flat paddles, 2 blades, D1/W1 = 8 33.0 1.15
Flat paddles, 4 blades, D1/W1 = 6 49.0 2.75
Flat paddles, 6 blades, D1/W1 = 8 71.0 3.82
(Reynolds, 1996)

Kriteria Desain Unit Sedimentasi


Parameter Simbol Besaran Satuan Sumber
Rasio panjang : lebar P:L 3:1 atau 5:1 m:m AWWA, 1981
SNI 6774 Tahun 2008 tentang Tata
<2000 Cara Perencanaan Unit Paket
Bilangan Reynolds Nre
50-200 Instalasi Pengolahan Air
Kawamura, 1991
Bilangan Froude Fr >105 SNI 6774 Tahun 2008
264 Kawamura, 1991
125-500 Droste, 1997
Weir loading rate WL m3 /hari.m
172,8-259,2 Huisman, 1977
90-360 Montgomery, 1985
0,05-0,13 Montgomery, 1985
Kecepatan pada settler Vo m/menit
0,15-0,2 AWWA, 1981
Waktu detensi bak t db 120 menit Montgomery, 1985
6-25 Montgomery, 1985
Waktu detensi settler t dp menit
15-20 Kawamura, 1991
60-150 m3 /m2 .hari Montgomery, 1985
Surface loading rate So
0,7-1,7 m3 /m2 /jam AWWA, 1981

Kriteria Desain Unit Desinfeksi


Parameter Nilai Satuan
Waktu detensi 10-120 mg/lt
Dosis khlor 0,2-4 mg/lt
Sisa khlor 0,5-1 mg/lt
Sumber : Qasim, Motley, & Zhu, 2000

Kriteria Desain Gravity Thickener


Parameter Besaran Satuan Sumber
3.0 - 4.0 m USEPA, 2003
Kedalaman
4.5 - 6.5 m Qasim, 1985
Diameter Max 25.000 m USEPA, 2003
Slope 1:6 - 1:3 USEPA, 2003
Waktu Detensi Primary 24 - 48 jam USEPA, 2003
Waktu Detensi Secondary 18 - 30 jam USEPA, 2003
Solid Content Efluen 2.0 - 10 % Qasim, 1985
Solid Capture 60-98 % Qasim, 1985
Hydraulic Loading Rate (HLR) 2.0 - 33 m3/m2.hari Qasim, 1985
Solid Loading Rate (SLR) 10.0 - 144 kg/m2.hari Qasim, 1985
SVR 0.5 - 20 Qasim, 1985

Anda mungkin juga menyukai