PENDAHULUAN
Limbah adalah sisa dari suatu usaha atau kegiatan. Limbah berbahaya dan
beracun adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup, atau membahayakan
lingkungan hidup manusia serta makhluk hidup (Suharto, 2010).
Limbah cair adalah bahan-bahan pencemar berbentuk cair. Air limbah adalah air
yang membawa sampah (limbah) dari rumah tinggal, bisnis, dan industri yaitu campuran
air dan padatan terlarut atau tersuspensi dapat juga merupakan air buangan dari hasil
proses yang dibuang ke dalam lingkungan. Berdasarkan sifat fisiknya limbah dapat
dikategorikan atas limbah padat, cair, dan gas (Suharto, 2010).
METODE PENELITIAN
Tipe Intervensi
Intervensi yang digunakan ialah system pengelolaan limbah cair dengan metode MBBR
yang dapat menurunkan parameter COD pada limbah cair tersebut.
Tipe Outcame
Outcame yang akan diukur ialah adanya penurunan parameter COD pada limbah cair
dengan menggunakan metode MBBR.
Referensi teks lengkap diakses yang selanjutnya dapat menentukan kelayakan data yang
diperoleh.
Pemilihan Study
Pada pencarian melalui database, didapatkan hanya 39 hasil artikel/jurnal nasional terkait
tentang penggunaan metode MBBR. Setelah dilakukan review dari 39 artikel/jurnal
hanya didapatkan 10 artikel/jurnal yang menggunakan metode MBBR yang berhubungan
dengan penurunan parameter COD pada limbah air.
39 Hasil artikel/jurnal 29 Hasil artikel/jurnal
nasional yang nasional yang
diidentifikasi terkait dieksklusi karena tidak
tentang penggunaan membahas secara
metode MBBR fokus penggunaan
melalui pencarian metode MBBR dalam
dalam database menurunkan parameter
COD limbah air
10 Hasil artikel/jurnal
(study) diinklusi
HASIL
Limbah cair domestic atau limbah cair rumah tangga menjadi ancaman serius
karena limbah tersebut dipastika mencemari lingkungan, khususnya air tanah yang dapat
berfungsi juga sebagai media pembawa bibit penyakit. Limbah domestic rumah tangga
yang dihasilkan umumnya dari sisa-sisa buangan kamar mandi, kotoran manusia, dan
dapur. Limbah merupakan buangan atau sesuatu untuk dihilangkan dan bersifat
berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memmberi kehidupan bagi kuman-kuman
penyebab penyakit, seperti disentri, typus dan penyakit lainnya (Doddy, 2012).
Dalam beberapa kasus yang terjadi, banyak bentuk pengolahan limbah cair
domestik yang diolah untuk menjadi air bersih sehingga dapat dimanfaatkan kembali
untuk kebutuhan lain. Penggunaan kembali air olahan limbah cair domestik dapat
memberikan perubahan yang signifikan, baik dalam segi ekonomi maupun dalam aspek
lingkungan, terutama pemakaian air bersih. Penggunaan kembali air olahan limbah cair
domestik memberikan dampak positif dengan berkurangnya pengeluaran untuk
kebutuhan air minum dan biaya keperluan lain (E. de Aguiar do Couto et al, 2015).
Dari pengolahan yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa angka penurunan
Pencemar COD mengalami penurunan yang signifiakan, yaitu rata-rata 68% pada angka
efisiensi COD (Kholif, at al., 2018). Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh
E. de Aguiar do Couto et al (2015) dimana rata-rata efisiensi penurunan angka COD
mencapai 64% pada reaktor UASB dan 70% pada reaktor anaerob.
COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai seluruh bahan
organic yang terkandung dalam air (Boyd, 1990). Hal ini karena bahan organik yang ada
sengaja diurai secara kimia dengan menggunakan oksidator kuat kalium bikromat pada
kondisi asam dan panas dengan katalisator perak sulfat (Boyd, 1990; Metcalf & Eddy,
1991), sehingga segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang
kompleks dan sulit urai, akan teroksidasi. Pengaruh media terhadap efisiensi penurunan
beban pencemar COD dapat diketahui setelah reaktor MBBR beroperasi. Hasil penurunan
kadar COD pada reaktor MBBR dalam pencemar air lindi menunjukan bahwa kadar COD
setelah perlakuan mengalami penurunan. Hasil penurunan tertinggi pada reaktor A
terdapat pada hari keempat. Sebelum perlakuan nilai kadar COD pada inlet menunjukkan
5940 mg/L dan setelah proses perlakuan didapatkan nilai kadar COD pada outlet
menunjukkan 1596 mg/L. sedangkan hasil penurunan tertinggi pada rektor B terdapat
pada hari kelima. Sebelum perlakuan nilai kadar COD pada inlet menunjukkan 3512
mg/L dan setelah proses perlakuan didapatkan nilai kadar COD pada outlet menunjukkan
1169 mg/L (Kholif dan Febrianti, 2019).
Berdasarkan hasil penelitian (Said dan Iman, 2015) mengatakan bahwa untuk
penyisihan COD dengan metode MBBR dengan menggunakan variasi waktu tinggal
hidrolik (WTH) 12 jam, 8 jam, 6 jam dan 4 jam efisiensi penyisihannya masing-masing
mencapai 81,37%, 88,72%, 85,48% dan 81,07%. Untuk penyisihan BOD, pada
pengoperasian dengan WTH 12 jam, 8 jam, 6 jam dan 4 jam efisiensi penyisihannya
masing-masing mencapai 82,4%, 89,7%,80,15% dan 87,88%. Untuk penyisihan TSS,
pada pengoperasian dengan WTH 12 jam, 8 jam, 6 jam dan 4 jam efisiensi penyisihannya
masingmasing mencapai 90,5%, 92,06%, 94,85% dan 94,86%. Bila kandungan BOD dan
COD dalam air limbah tinggi, berati zat organik dalam air limbah juga tinggi. Kadar
oksigen dalam dalam air limbah akan menurun karena dipakai untuk menguarai zat
organik Rendahnya kandungan oksigen di suatu perairan akan mengakibatkan rusaknya
lingkungan perairan yaitu adanya kematian berbagai organisme sehingga menurunkan
kualitas perairan tersebut (Utomo, 2002).
Pada variasi durasi proses 31,5 jam aerobik ‒ 13,5 jam anoksik penyisihan COD
paling optimum juga terjadi pada akhir siklus (siklus 5) dengan efisiensi reaktor kontrol
(tanpa ozon), reaktor dengan variasi ozon 1 dan variasi ozon 2 masing-masing sebesar
78,12%, 82,14% dan 92,31%. Pada durasi ini terlihat peningkatan yang stabil pada
penyisihan COD. Namun pada siklus kedua dan ketiga terjadi beberapa penurunan
penyisihan COD. Hal ini menunjukkan bahwa proses nitrifikasi pada durasi tersebut
dapat menurunkan lebih banyak amonium dibandingkan dengan jumlah amonium yang
terbentuk pada kondisi anoksik setelah memasuki tengah siklus (siklus 3). Sehingga
mengakibatkan jumlah amonium relatif kecil dan tidak mengganggu bakteri dalam
mendegradasi zat organik. Proses nitrifikasi yang berjalan dengan baik juga
mengindikasikan adanya kecukupan oksigen bagi mikroorganisme untuk menurunkan
COD maupun amonium-nitrogen (Imania dan Herumurti, 2018).
SIMPULAN
Metode Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) pada pengelolaan limbah cair dapat
menurunkan parameter COD. Berbagai praktik telah menemukan hasil keefektifannya
sebagai metode yang dapat menurunkan parameter COD dengan efektif. Metode MBBR
ini dapat dijadikan sebagai alternatif inovasi teknologi untuk dapat mengatasi ancaman
air limbah domestik, rumah sakit dan industri di masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Ramadhan Tosepu, S.KM.,
M.Kes, Ph.D. sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Limbah Industri.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, Sischa., Darwin., dan Yasar, Muhammad. 2019. Pengaruh Aplikasi Moving Bed
Biofilm Reactor (MBBR) Untuk Pengolahan Limbah Air Lindi (Leachate) Secara
Aerobik Terhadap Kualitas Air. JURNAL ILMIAH MAHASISWA
PERTANIAN. Vol. 4 (3) : 125-134.
Adiana, Ratna., Hidayat, Ratna., Yusuf, A. Iskandar., Misbahudin., dan Taufiq, Ahmad.
2018. Upaya Optimasi Kinerja Melalui Basic Design Revitalisasi Pada Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) Cisirung, Bandung Selatan. Jurnal Sumber Daya
Air. Vol.14 No. 1: 47–60.
Boyd, C.E. 1990. Water qualityin ponds for aquaculture. Alabama Agricultural
Experiment Station, Auburn University, Alabama. 482 p.
Eduardo de Aguiar do Couto, Maria Lúcia Calijuri, Paula Peixoto Assemany, Aníbal da
Fonseca Santiago, Lucas Sampaio Lopes, 2015. Greywater treatment in airports
using anaerobic filter followed by UV disinfection: an efficient and low cost
alternative. Journal of Cleaner Production 106, 372-379.
Farahdiba, Ulfah Aulia., Purnomo, Suryo Yayok., Sakti, Nugraha Satria., dan Kamal,
Firdaus Muhammad. 2019. Pengelolaan Limbah Domestik Rumah Makan
Dengan Proses Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Jurnal Teknik Lingkungan.
Vol. 5 (1): 65-74.
Ikhlas, N. 2014. Penurunan COD Limbah Cair Tapioka Dengan Teknologi Biofilm
Menggunakan Media Biofilter Susunan Honeycomb Potongan Bambu Dan
Penambahan Effective Microorganism (EM-4). Teknik Lingkungan Universitas
Diponegoro. Semarang. Tugas Akhir
Imania, Wida Arina., dan Herumurti, Welly. 2018. Pengolahan Lindi Menggunakan
Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dengan Pre-treatment Ozon untuk
Menurunkan Konsentrasi COD. JURNAL TEKNIK ITS. Vol. 7, No. 1.
Kholif, Al Muhammad., Sutrisno, Joko., dan Prasetyo, Dwi Ilham. 2018 . PENURUNAN
BEBAN PENCEMAR PADA LIMBAH DOMESTIK DENGAN MENGGUNAKAN
MOVING BED BIOFILTER REAKTOR (MBBR). Jurnal Teknik Lingkungan
Vol.4 No.1 : 1- 8.
Kusuma, Aji Dhimas., Fitria, Laili. dan Kadaria, Ulli. 2019. Pengolahan Limbah Laundry
Dengan Metode Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Jurnal Teknologi
Lingkungan Lahan Basah.Vol. 02 (1) : 001 – 010.
Metcalf & Eddy, Inc. 1991. Wastewater Engineering: treatment, disposal, reuse. 3rd.
(Revised by: G. Tchobanoglous and F.L. Burton). McGraw-Hill, Inc. New York,
Singapore.1334p.
Metcalf, Eddy. 2003. “Wastewater Engineering Treatment and Reuse” (4th ed.). New
York: Mc Graw Hill.
Moertinah, S., 2010. Kajian Proses Anaerobik Sebagai Alternatif Teknologi Pengolahan
Air Limbah Industri Organik Tinggi. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan
Pencemaran Industri, 1(2), pp.104-114.
Qaderi, F., Ayati, B., Ganjidoust, H. (Eds.). 2011. “Role of Moving Bed Biofilm Reactor
and Sequencing Batch Reactor in Biological Degradation of Formaldehyde
Wastewater”. Journal of Environment, Health, Sciences dan Engineering, 8(4),
295-306.
Sari Nanda R dan Afdal, (2017). Karakteristik Air Lindi (Leachate) di Tempat
Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin Kota Padang. Jurnal Fisika Unand
Volume 6 Nomor 01 2017: Halaman 93-99
Suharto, 2010, Limbah Kimia Dalam Pencemaran Air dan Udara, Andi, Yogyakarta.
Siregar, S.A. 2005. Instalasi Pengelolaan Air Limbah. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Said, Idaman Nusa., dan Santoso, Iman Teguh. 2015. Penghilangan Polutan Organik
Dan Padatan Terrsuspensidi Dalamair Limbah Domestik Dengan Proses
Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). JAI. Vol.8 (1) : 33- 46.
Supriyanto, Ganden., dan Issa, Rahardi Trisna. 2017. Inovasi Dan Pengembangan
Teknologi Moving Bed Bioreactor (MBBR) Untuk Pengolahan Limbah Cair
Domestik, Rumah Sakit Dan Industri. Fakultas Sain dan Teknologi Universitas
Airlangga : Surabaya.
Said, Idaman Nusa., dan Sya’bani, Rizki Muhammad. 2014. Penghilangan Amoniak Di
Dalam Air Limbah Domestik Dengan Proses Moving Bed Biofilm Reactor
(MBBR). JAI. Vol. 7 (1) : 44-65.
Utomo, Kristrianti., 2002, Penyisihan COD, BOD, TSS, Ammonia Menggunakan Proses
Biofilter Tercelup dengan Media Bioball secara Aerob (Studi Kasus Air Limbah
Domestik Waduk Setiabudi Jakarta Selatan). Tugas Akhir. JurusanTeknik
Lingkungan UNDIP., Semarang.
Wiszniowski J., Robert D., SurmaczGorska J., Miksch K, Weber J.V., (2006) Landfill
leachate treatment methods, A Review. Environmental Chemistry Letters 4: 51-
61