Anda di halaman 1dari 13

REVIEW ARTIKEL : MENURUNKAN PARAMETER COD DENGAN METODE

MOVING BED BIOFILM REACTOR MBBR PADA LIMBAH CAIR

PENDAHULUAN

Limbah adalah sisa dari suatu usaha atau kegiatan. Limbah berbahaya dan
beracun adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup, atau membahayakan
lingkungan hidup manusia serta makhluk hidup (Suharto, 2010).

Limbah cair adalah bahan-bahan pencemar berbentuk cair. Air limbah adalah air
yang membawa sampah (limbah) dari rumah tinggal, bisnis, dan industri yaitu campuran
air dan padatan terlarut atau tersuspensi dapat juga merupakan air buangan dari hasil
proses yang dibuang ke dalam lingkungan. Berdasarkan sifat fisiknya limbah dapat
dikategorikan atas limbah padat, cair, dan gas (Suharto, 2010).

Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian


lingkungan. Berbagai teknik pengolahan air limbah untuk menyisihkan bahan polutannya
telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang
telah dikembangkan tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga metode pengolahan,
yaitu pengolahan secara fisika, pengolahan secara kimia, dan pengolahan secara biologi
(Suharto, 2010).

Masalah pencemaran air di kota besar di Indonesia telah menunjukkan gejala


yang cukup serius, penyebab dari pencemaran tadi tidak hanya berasal dari buangan
industri pabrik-pabrik, tetapi juga bersumber dari air limbah rumah tangga (domestic
sewage) yang jumlahnya makin hari makin besar sesuai dengan perkembangan penduduk
maupun perkembangan kota. Di Jakarta misalnya, sebagai akibat masih minimnya
fasilitas pengolahan air buangan kota mengakibatkan tercemarnya badan – badan sungai
oleh air limbah domestik, bahkan badan sungai yang diperuntukkan sebagai bahan baku
air minum pun telah tercemar (Said dan Sya’bani, 2014).

Pengolahan limbah cair dilakukan agar limbah tidak mengganggu lingkungan


penerima limbah yang dapat dilakukan melalui tiga metode yaitu fisika, kimia, dan
biologi (Siregar,2005). Metode pengolahan air limbah secara biologis bisa dibedakan
menjadi attached growth system dan suspended growth system. Moving Bed BioReactor
(MBBR) merupakan attached growth sistem dengan memanfaatkan media plastic yang
mempunyai permukaan yang sangat luas (300 m2/m3) dan media ini bergerak secara
dinamis sehingga kontak antara air limbah dengan bakteri sangat efektif (Supriyanto dan
Issa, 2017).

Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) merupakan pengolahan biologis


kombinasi yang memanfaatkan dua bentuk biomassa, yaitu flok tersuspensi dan terlekat
(biofilm). Prinsip kerja MBBR didasari pada penggunaan media sebagai tempat
perkembangbiakkan mikroorganisme. Media dijaga agar terus bergerak di dalam tangki
aerasi sehingga biomassa akan tumbuh membentuk biofilm di permukaannya
(Aljumriana, 2015). MBBR tidak memerlukan resirkulasi lumpur (Metcalf, 2003).
MBBR terbukti mampu menurunkan kadar karbon organik dan nutrien secara efektif
tanpa menimbulkan masalah pada proses lumpur aktifnya (Qaderi, at, al., 2011).

METODE PENELITIAN

Tipe Study yang Digunakan

Penulisan review sistematis ini bersumber pada artikel/jurnal penelitian dengan


menggunakan tipe studi cohort prospektif.

Tipe Intervensi

Intervensi yang digunakan ialah system pengelolaan limbah cair dengan metode MBBR
yang dapat menurunkan parameter COD pada limbah cair tersebut.

Tipe Outcame

Outcame yang akan diukur ialah adanya penurunan parameter COD pada limbah cair
dengan menggunakan metode MBBR.

Metode Pencarian yang Digunakan

Pencarian didesain terhadap artikel/jurnal publikasi yang menerapkan metode MBBR


yang dapat menurunkan parameter COD dalam limbah cair. Tahun publikasi tidak
dibatasi.

Pengumpulan dan Analisis Data

Referensi teks lengkap diakses yang selanjutnya dapat menentukan kelayakan data yang
diperoleh.

Pemilihan Study

Pada pencarian melalui database, didapatkan hanya 39 hasil artikel/jurnal nasional terkait
tentang penggunaan metode MBBR. Setelah dilakukan review dari 39 artikel/jurnal
hanya didapatkan 10 artikel/jurnal yang menggunakan metode MBBR yang berhubungan
dengan penurunan parameter COD pada limbah air.
39 Hasil artikel/jurnal 29 Hasil artikel/jurnal
nasional yang nasional yang
diidentifikasi terkait dieksklusi karena tidak
tentang penggunaan membahas secara
metode MBBR fokus penggunaan
melalui pencarian metode MBBR dalam
dalam database menurunkan parameter
COD limbah air

10 Hasil artikel/jurnal
(study) diinklusi

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian

HASIL

Limbah cair domestic atau limbah cair rumah tangga menjadi ancaman serius
karena limbah tersebut dipastika mencemari lingkungan, khususnya air tanah yang dapat
berfungsi juga sebagai media pembawa bibit penyakit. Limbah domestic rumah tangga
yang dihasilkan umumnya dari sisa-sisa buangan kamar mandi, kotoran manusia, dan
dapur. Limbah merupakan buangan atau sesuatu untuk dihilangkan dan bersifat
berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memmberi kehidupan bagi kuman-kuman
penyebab penyakit, seperti disentri, typus dan penyakit lainnya (Doddy, 2012).

Dalam beberapa kasus yang terjadi, banyak bentuk pengolahan limbah cair
domestik yang diolah untuk menjadi air bersih sehingga dapat dimanfaatkan kembali
untuk kebutuhan lain. Penggunaan kembali air olahan limbah cair domestik dapat
memberikan perubahan yang signifikan, baik dalam segi ekonomi maupun dalam aspek
lingkungan, terutama pemakaian air bersih. Penggunaan kembali air olahan limbah cair
domestik memberikan dampak positif dengan berkurangnya pengeluaran untuk
kebutuhan air minum dan biaya keperluan lain (E. de Aguiar do Couto et al, 2015).

Dari pengolahan yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa angka penurunan
Pencemar COD mengalami penurunan yang signifiakan, yaitu rata-rata 68% pada angka
efisiensi COD (Kholif, at al., 2018). Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh
E. de Aguiar do Couto et al (2015) dimana rata-rata efisiensi penurunan angka COD
mencapai 64% pada reaktor UASB dan 70% pada reaktor anaerob.

Efisiensi penurunan COD pada limbah cair domestik setelah dilakukan


pengoperasian dengan MBBR mengalami penurunan cukup segnifikan yaitu pencapaian
84,2% dan telah memenuhi baku mutu yang telah ditentukan. Hasil penurunan COD pada
limbah domestik di dalam reaktor MBBR dapat dijelaskan bahwa pengolahan di hari ke
satu sampai dengan hari ke tujuh mengalami peningkatan efisiensi penurunan COD,
terlihat peningkatan efisiensi tertinggi pada hari ke tujuh pada media Kaldness sehingga
penurunan COD yang paling efektif adalah media Kaldness 84,2% dan media Batu
apung 70,8% (Kholif, at al., 2018).

COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai seluruh bahan
organic yang terkandung dalam air (Boyd, 1990). Hal ini karena bahan organik yang ada
sengaja diurai secara kimia dengan menggunakan oksidator kuat kalium bikromat pada
kondisi asam dan panas dengan katalisator perak sulfat (Boyd, 1990; Metcalf & Eddy,
1991), sehingga segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang
kompleks dan sulit urai, akan teroksidasi. Pengaruh media terhadap efisiensi penurunan
beban pencemar COD dapat diketahui setelah reaktor MBBR beroperasi. Hasil penurunan
kadar COD pada reaktor MBBR dalam pencemar air lindi menunjukan bahwa kadar COD
setelah perlakuan mengalami penurunan. Hasil penurunan tertinggi pada reaktor A
terdapat pada hari keempat. Sebelum perlakuan nilai kadar COD pada inlet menunjukkan
5940 mg/L dan setelah proses perlakuan didapatkan nilai kadar COD pada outlet
menunjukkan 1596 mg/L. sedangkan hasil penurunan tertinggi pada rektor B terdapat
pada hari kelima. Sebelum perlakuan nilai kadar COD pada inlet menunjukkan 3512
mg/L dan setelah proses perlakuan didapatkan nilai kadar COD pada outlet menunjukkan
1169 mg/L (Kholif dan Febrianti, 2019).

Konsentrasi COD yang tinggi mengakibatkan mikroorgamnisme bekerja keras


dalam menguraikan beban pencemar pada limbah lindi. Penurunan kadar COD pada
beberapa titik pengambilan sampel diakibatkan karena air lindi bercampur dengan air
sungai yang mengakibatkan terjadinya pengenceran sampel (Sari N Resti dan Afdal,
2017). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa nilai efisiensi penurunan kadar
COD pada pencemar air lindi tertinggi terjadi pada hari ke-4 yaitu mencapai 73,13% pada
Reaktor A. sedangkan pada reaktor B efisiensi penurunan kadar COD terjadi pada hari
ke-5 yaitu sebesar 66,71% (Kholif dan Febrianti, 2019).

Besarnya nilai efisiensi dikarenakan bakteri tersuspensi kedalam lindi dan


langsung mendapatkan makanan dari senyawa organik yang ada dalam lindi untuk
memperoleh energi kemudian bakteri tumbuh dan berkembang biak sehingga dapat
menurunkan senyawa organik (Wiszniowski et al, 2006). Dengan meningkatnya
mikroorganisme akan menyebabkan turunnya massa senyawa organik pada limbah
(Sukawati Trianna, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Farahdiba, at. al., 2019)


menunjukan bahwa kemampuan penyisihan beban pencemar COD dari limbah air
domestic rumah makan oleh reactor MBBR dengan volume media 60% dan debit 15
ml/menit sangat efektif. Reactor ini mampu menurunkan nilai COD hingga 97,73%.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat dalam hubungan antara debit aliran dan
volume media dengan persen removal COD bahwa semakin kecil debit aliran maka (%)
removal penyisihan COD semakin besar. Hal ini terjadi karena pada debit yang kecil
maka akan dihasilkan waktu tinggal yang cukup lama, sehingga kontak antara air limbah
dan mikroorganisme menjadi lebih lama (Farahdiba, at. al., 2019).
Waktu tinggal yang semakin lama memberikan waktu bagi mikroorganisme agar
bisa menyerap dan memproses bahan organik yang ada pada air limbah, pada reactor
dengan aerasi waktu kontak yang semakin lama membuat kandungan oksigen terlarut
pada limbah semakin tinggi karena adanya oksigen yang diinjeksikan pada air limbah
yang kemudian mempengaruhi performa dari mikroorganisme dalam mengolah bahan
organic melalui mekanisme biodegradasi (Dhamayanthie, 2000). Penyisihan COD terjadi
karena mikroorganisme yang hidup di dalam reactor mengurai zat organic pada air
limbah domestic. Udara yang diinjeksikan melalui aerator menciptakan suasana aerobic
di dalam reactor, sehingga mikroorganisme aerob bekerja mereduksi zat organic (Said
dan Sya’bani, 2014).

COD menunjukkan kandungan jumlah oksigen yang diperlukan untuk


mengoksidasi bahan organik yang terdapat pada limbah cair. Menurut Moertinah (2010)
semakin tinggi COD semakin tinggi pula tingkat pencemaran air limbah. Berdasarkan
hasil penelitian (Anisa dan Yasar, 2019) mengatakan bahwa nilai COD pada lindi awal
TPA Gampong Jawa adalah 4984,8 mg/l nilai ini termasuk kategori sedang untuk
kategori kekuatan bahan organik yang ada pada lindi, karenanya perlu dilakukan
pengolahan untuk menurunkan nilai COD agar sesuai dengan standar baku mutu lindi
adalah 300 mg/l. Dari hasil pengolahan untuk menurunkan bahan organik pada lindi
dengan menggunakan MBBR dapat menurunkan COD menjadi 4268,72 mg/l dengan
removal sebesar 14,3%. Sedangkan hasil dari pengolahan MBBR arang adalah 3200 mg/l
dengan removal sebesar 35,8%. Nilai COD dari kedua jenis pengolahan biofilm lebih
banyak mengalami degradasi dibandingkan dengan pengolahan konvensional atau reaktor
control.

Berdasarkan hasil penelitian (Said dan Iman, 2015) mengatakan bahwa untuk
penyisihan COD dengan metode MBBR dengan menggunakan variasi waktu tinggal
hidrolik (WTH) 12 jam, 8 jam, 6 jam dan 4 jam efisiensi penyisihannya masing-masing
mencapai 81,37%, 88,72%, 85,48% dan 81,07%. Untuk penyisihan BOD, pada
pengoperasian dengan WTH 12 jam, 8 jam, 6 jam dan 4 jam efisiensi penyisihannya
masing-masing mencapai 82,4%, 89,7%,80,15% dan 87,88%. Untuk penyisihan TSS,
pada pengoperasian dengan WTH 12 jam, 8 jam, 6 jam dan 4 jam efisiensi penyisihannya
masingmasing mencapai 90,5%, 92,06%, 94,85% dan 94,86%. Bila kandungan BOD dan
COD dalam air limbah tinggi, berati zat organik dalam air limbah juga tinggi. Kadar
oksigen dalam dalam air limbah akan menurun karena dipakai untuk menguarai zat
organik Rendahnya kandungan oksigen di suatu perairan akan mengakibatkan rusaknya
lingkungan perairan yaitu adanya kematian berbagai organisme sehingga menurunkan
kualitas perairan tersebut (Utomo, 2002).

Berdasarkan hasil penelitian (Kusuma, at. al., 2019) mengatakan bahwa


parameter COD pada bak kontrol mengalami penurunan nilai dari 910,5 mg/L menjadi
793,8 mg/L. pada Pada hasil pengujian kadar COD sebelum dilakukan pengolahan,
diperoleh kadar sebesar 910,5 mg/L. Setelah dilakukan pengolahan terhadap limbah cair
laundry menggunakan reaktor biofilm pada masa pengolahan hari ke-6, diperoleh kadar
COD sebesar 128,3 mg/L dengan efektivitas reaktor sebesar 85,90 %, pada waktu
pengolahan hari ke-8, diperoleh kadar COD sebesar 71,76 mg/L dengan efektivitas
reaktor sebesar 92,11 %, pada masa inkubasi hari ke-10, diperoleh kadar COD sebesar
56,3 mg/L dengan efektivitas reaktor sebesar 93,81 %.

Penyisihan COD terjadi karena mikroorganisme yang hidup di dalam reaktor


mengurai zat organik pada air limbah laundry. Udara yang diinjeksikan melalui aerator
menciptakan suasana aerobik di dalam reaktor sehingga yang bertugas mereduksi zat
organik adalah mikroorganisme aerob (Kusuma, at. al., 2019). Menurut penelitian Ikhlas
(2014) mikroorganisme juga menghasilkan enzim protease yang digunakan untuk
pemecahan senyawa organik menjadi senyawa yang lebih sederhana secara tidak
langsung dapat menurunkan kadar COD di dalam air limbah.

Berdasarkan hasil penelitian (Adiana, 2018) mengatakan bahwa hasil uji


laboratorium, optimasi kinerja IPAL Cisirung dapat dilakukan melalui kegiatan
revitalisasi menggunakan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Teknologi ini
sangat efektif dalam mereduksi BOD, nitrifikasi, menghilangkan nitrogen, dan tidak perlu
melakukan pengembalian lumpur serta mampu dalam mereduksi COD sebesar 85%,.
Teknologi ini juga memberikan peningkatan perlindungan terhadap toxic shock, dan
dalam waktu sementara, secara otomatis menyesuaikan pemuatan fluktuasi sehingga
dapat terhindar dari kendala banjir.

Moving Bed Bioreactor (MBBR) merupakan teknologi pengolahan air limbah


secara biologis yang terbukti handal untuk mengolah air limbah domestik, rumah sakit
dan industri. Pada sistem ini, bakteri ditumbuhkan pada media plastik yang mempunyai
luas permukaan yang besar dan media ini terus bergerak dinamis karena pengaruh proses
aerasi sehingga proses pengolahan limbah menjadi sangat efektif. Hasil aplikasi MBBR
untuk pengolahan limbah domestik, rumah sakit dan industri menunjukkan bahwa MBBR
mampu menurunkan parameter lingkungan BOD, COD, TSS, N total dan P total sangat
signifikan. Oleh karena itu teknologi MBBR bisa dijadikan alternatif inovasi teknologi
untuk mengatasi ancaman air limbah domestik, rumah sakit dan industri di masa yang
akan datang (Supriyanto dan Issa, 2017).

Berdasarkan hasil pengamatan proses penyisihan amoniak dalam air limbah


domestic dengan menggunakan metode MBBR, pada hari pertama proses Pengembang-
biakan Mikroorganisme (seeding), pengolahan belum berjalan dengan baik. Ini
dibuktikan dengan effisiensi penyisihan COD yang kurang dari 50 % serta terjadinya
kenaikan senyawa Amoniak (NH3). Hal ini disebabkan oleh mikroorganisme yang ada di
dalam Moving Bed Biofilm Reactor belum tumbuh secara optimal. Setelah proses
berjalan selama 5 hari, mikroorganisme mulai tumbuh dan berkembang biak di dalam
reaktor, ini di buktikan dengan lapisan biofilm yang mulai tumbuh dan menyelimuti
media bioball. Dengan pertumbuhan mikroorganisme yang mulai optimal menyebabkan
penyisihan COD yang berlangsung cukup tinggi, yakni sekitar 74 %. Hal ini
mengindikasikan bakteri yang tumbuh di dalam reaktor moving bed biofilm telah mampu
untuk mendegradasi senyawa amoniak yang terkandung di dalam air limbah (Said dan
Sya’bani, 2014).
Berdasarkan hasil penelitian (Imania dan Herumurti, 2018) menunjukan bahwa
pada variasi durasi proses 22,5 jam aerobik ‒ 22,5 jam anoksik penyisihan COD paling
tinggi terjadi pada hari ke 9 dan 10 atau akhir siklus (siklus 5), dimana penyisihan pada
reaktor kontrol (tanpa ozon), reaktor dengan variasi ozon 1 dan variasi ozon 2, yaitu
masing-masing sebesar 75%, 79,41%, dan 85%. Peningkatan penyisihan COD terjadi
sebanding dengan peningkatan waktu pengolahan di dalam reaktor. Namun pada awal
siklus (siklus 1) menunjukkan rendahnya penyisihan COD bahkan mencapai nilai 0%.
Hal ini dikarenakan adanya masa adaptasi bakteri dalam mengolah lindi sebagai
substratnya.

Pada variasi durasi proses 31,5 jam aerobik ‒ 13,5 jam anoksik penyisihan COD
paling optimum juga terjadi pada akhir siklus (siklus 5) dengan efisiensi reaktor kontrol
(tanpa ozon), reaktor dengan variasi ozon 1 dan variasi ozon 2 masing-masing sebesar
78,12%, 82,14% dan 92,31%. Pada durasi ini terlihat peningkatan yang stabil pada
penyisihan COD. Namun pada siklus kedua dan ketiga terjadi beberapa penurunan
penyisihan COD. Hal ini menunjukkan bahwa proses nitrifikasi pada durasi tersebut
dapat menurunkan lebih banyak amonium dibandingkan dengan jumlah amonium yang
terbentuk pada kondisi anoksik setelah memasuki tengah siklus (siklus 3). Sehingga
mengakibatkan jumlah amonium relatif kecil dan tidak mengganggu bakteri dalam
mendegradasi zat organik. Proses nitrifikasi yang berjalan dengan baik juga
mengindikasikan adanya kecukupan oksigen bagi mikroorganisme untuk menurunkan
COD maupun amonium-nitrogen (Imania dan Herumurti, 2018).

Tabel 1. Hasil Penggunaan Metode MBBR yang Dapat Menurunkan Parameter


COD pada Limbah Cair

No. Referensi Desain Judul Penelitian Hasil


Penelitian
1. Kholif, at al Cohor Penurunan Beban
Didapatkan hasil
(2018) Prospektif Pencemar Pada Limbah
bahwa metode
Domestik Dengan
MBBR ini efektif
Menggunakan Moving
untuk menurunkan
Bed Biofilter Reaktor
beban pencemar
(MBBR) COD pada limbah
cair
domestic.dengan
efisiensi COD pada
media kaldness
mencapai 84,2%
sedangkan pada
media batu apaung
sebesar 70,8%.
2. Kholif & Cohor Penerapan Teknologi Penerapan teknologi
Febrianti Prospektif Moving Bed Biofilm MBBR bermedia
(2019) Reactor (MBBR) kaldness dalam
Bermedia Kaldness mengolah beban
Dalam Menurunkan pencemar pada lindi
Pencemar Air Lindi memberikan
pengaruh yang besar
yakni terhadap
efisiensi penurunan
kadar COD sebesar
73,13% pada reaktor
A.
3. Farahdiba, Cohor Pengelolaan Limbah Hasil penelitian ini
at al (2019) Prospektif Domestik Rumah Makan menunjukan bahwa
Dengan Proses Moving reactor MBBR dapat
Bed Biofilm Reactor mengisihkan beban
(MBBR) pencemar COD dari
limbah air domestic
rumah makan
dengan nilai COD
hingga 97,73%
dengan volume
media 60% dan debit
15ml/menit.
4. Anisa, at al Cohor Pengaruh Aplikasi Hasil penelitian ini
(2019) Prospektif Moving Bed Biofilm menunjukan bahwa
Reactor (MBBR) Untuk pengolahan limbah
Pengolahan Limbah Air air lindi
Lindi (Leachate) Secara menggunakan
Aerobik Terhadap MBBR dapat
Kualitas Air menurunkan COD
menjadi 4268,72
mg/l dengan
removal sebesar
14,3%. Sedangkan
hasil dari
pengolahan MBBR
arang adalah 3200
mg/l dengan
removal sebesar
35,8%.
5. Said dan Cohor Penghilangan Polutan Hasil penelitian ini
Santoso Prospektif Organik Dan Padatan menunjukan bahwa
(2015) Terrsuspensidi Dalamair terjadi penyisihan
Limbah Domestik COD, pada
Dengan Proses Moving pengoperasian
Bed Biofilm Reactor dengan WTH 12
(MBBR) jam, 8 jam, 6 jam
dan 4 jam efisiensi
penyisihannya
masing-masing
mencapai 81,37%,
88,72%, 85,48% dan
81,07%.
6. Kusuma, at Cohor Pengolahan Limbah Hasil penelitian ini
al (2019) Prospektif Laundry Dengan Metode menunjukan bahwa
Moving Bed Biofilm efektivitas
Reactor (MBBR) penurunan terbaik
terletak pada hari ke
10. Terjadi
penurunan parameter
COD dari
konsentrasi 910
mg/L menjadi 56,3
mg/L (efektivitas
penurunan COD
sebesar 93,81 %).
7. Adiana, at al Cohor Upaya Optimasi Kinerja Revitalisasi unit
(2018) Prospektif Melalui Basic Design pengolahan biologi
Revitalisasi Pada dirancang
Instalasi Pengolahan Air menggunakan
Limbah (IPAL) Cisirung, teknologi Moving
Bandung Selatan Bed Biofilm Reactor
(MBBR).
Keuntungan
teknologi MBBR
adalah sangat efektif
dalam mereduksi
COD sebesar 85%,
8. Supriyanto Cohor Inovasi Dan Hasil penelitian ini
dan Issa Prospektif Pengembangan Teknologi menunjukan bahwa
(2017) Moving Bed Bioreactor metode MBBR
(MBBR) Untuk untuk pengolahan
Pengolahan Limbah Cair limbah domestik,
Domestik, Rumah Sakit rumah sakit dan
Dan Industri. industry
menunjukkan bahwa
MBBR mampu
menurunkan
parameter
lingkungan BOD,
COD, TSS, N total
dan P total sangat
signifikan.
9. Said dan Cohor Penghilangan Amoniak Hasil penelitian ini
Sya’bani Prospektif Di Dalam Air Limbah menunjukan bahwa
(2014) Domestik Dengan Proses setelah proses
Moving Bed Biofilm berjalan selama 5
Reactor (MBBR) hari,
mikroorganisme
mulai tumbuh dan
berkembang biak di
dalam reactor
MBBR, dengan
pertumbuhan
mikroorganisme ini
menyebabkan
penyisihan COD
yang berlangsung
cukup tinggi, yakni
sekitar 74 %.
10. Imania dan Cohor Pengolahan Lindi Hasil penelitian ini
Herumurti Prospektif Menggunakan Moving menunjukan bahwa
(2018) Bed Biofilm Reactor pengolahan lindi
(MBBR) dengan Pre- dengan metode
treatment Ozon untuk MBBR optimum
Menurunkan Konsentrasi mereduksi COD
COD pada variasi durasi
proses aerobik 36
jam dan anosik 9
jam dengan besar
reduksi 92%.

SIMPULAN

Metode Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) pada pengelolaan limbah cair dapat
menurunkan parameter COD. Berbagai praktik telah menemukan hasil keefektifannya
sebagai metode yang dapat menurunkan parameter COD dengan efektif. Metode MBBR
ini dapat dijadikan sebagai alternatif inovasi teknologi untuk dapat mengatasi ancaman
air limbah domestik, rumah sakit dan industri di masa yang akan datang.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Ramadhan Tosepu, S.KM.,
M.Kes, Ph.D. sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Limbah Industri.
DAFTAR PUSTAKA

Anisa, Sischa., Darwin., dan Yasar, Muhammad. 2019. Pengaruh Aplikasi Moving Bed
Biofilm Reactor (MBBR) Untuk Pengolahan Limbah Air Lindi (Leachate) Secara
Aerobik Terhadap Kualitas Air. JURNAL ILMIAH MAHASISWA
PERTANIAN. Vol. 4 (3) : 125-134.

Adiana, Ratna., Hidayat, Ratna., Yusuf, A. Iskandar., Misbahudin., dan Taufiq, Ahmad.
2018. Upaya Optimasi Kinerja Melalui Basic Design Revitalisasi Pada Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) Cisirung, Bandung Selatan. Jurnal Sumber Daya
Air. Vol.14 No. 1: 47–60.

Aljumriana. 2015. “Pengolahan Lindi Menggunakan Moving Bed Biofilm Reactor


(MBBR) Pada Proses Aerobik-Anoksik”. Tugas Akhir Jurusan Teknik
Lingkungan FTSP ITS.

Boyd, C.E. 1990. Water qualityin ponds for aquaculture. Alabama Agricultural
Experiment Station, Auburn University, Alabama. 482 p.

Doddy Octniawan, (2012) Pengolahan Limbah Cair Domestik Dengan Menggunakan


Rotary Biological Contractor (RBC). Laporan Tugas Akhir Teknik Lingkungan
FTSP-Veteran. Surabaya.

Dhamayanthie, I. 2000. Pengelolaan Limbah Cair Industri Textile dengan Proses


Anaerob. Program Studi Teknik Kimia, Program Proses Sarjana ITB Bandung,
Bandung.

Eduardo de Aguiar do Couto, Maria Lúcia Calijuri, Paula Peixoto Assemany, Aníbal da
Fonseca Santiago, Lucas Sampaio Lopes, 2015. Greywater treatment in airports
using anaerobic filter followed by UV disinfection: an efficient and low cost
alternative. Journal of Cleaner Production 106, 372-379.

Farahdiba, Ulfah Aulia., Purnomo, Suryo Yayok., Sakti, Nugraha Satria., dan Kamal,
Firdaus Muhammad. 2019. Pengelolaan Limbah Domestik Rumah Makan
Dengan Proses Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Jurnal Teknik Lingkungan.
Vol. 5 (1): 65-74.

Ikhlas, N. 2014. Penurunan COD Limbah Cair Tapioka Dengan Teknologi Biofilm
Menggunakan Media Biofilter Susunan Honeycomb Potongan Bambu Dan
Penambahan Effective Microorganism (EM-4). Teknik Lingkungan Universitas
Diponegoro. Semarang. Tugas Akhir

Imania, Wida Arina., dan Herumurti, Welly. 2018. Pengolahan Lindi Menggunakan
Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dengan Pre-treatment Ozon untuk
Menurunkan Konsentrasi COD. JURNAL TEKNIK ITS. Vol. 7, No. 1.

Kholif, Al Muhammad., Sutrisno, Joko., dan Prasetyo, Dwi Ilham. 2018 . PENURUNAN
BEBAN PENCEMAR PADA LIMBAH DOMESTIK DENGAN MENGGUNAKAN
MOVING BED BIOFILTER REAKTOR (MBBR). Jurnal Teknik Lingkungan
Vol.4 No.1 : 1- 8.

Kholif, Al Muhammad,. dan Febrianti, Erviana. 2019. PENERAPAN TEKNOLOGI


MOVING BED BIOFILM REACTOR (MBBR) BERMEDIA KALDNESS DALAM
MENURUNKAN PENCEMAR AIR LINDI. JURNALIS. Vol. 2 No. 1 : 1- 12.

Kusuma, Aji Dhimas., Fitria, Laili. dan Kadaria, Ulli. 2019. Pengolahan Limbah Laundry
Dengan Metode Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Jurnal Teknologi
Lingkungan Lahan Basah.Vol. 02 (1) : 001 – 010.

Metcalf & Eddy, Inc. 1991. Wastewater Engineering: treatment, disposal, reuse. 3rd.
(Revised by: G. Tchobanoglous and F.L. Burton). McGraw-Hill, Inc. New York,
Singapore.1334p.

Metcalf, Eddy. 2003. “Wastewater Engineering Treatment and Reuse” (4th ed.). New
York: Mc Graw Hill.

Moertinah, S., 2010. Kajian Proses Anaerobik Sebagai Alternatif Teknologi Pengolahan
Air Limbah Industri Organik Tinggi. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan
Pencemaran Industri, 1(2), pp.104-114.

Qaderi, F., Ayati, B., Ganjidoust, H. (Eds.). 2011. “Role of Moving Bed Biofilm Reactor
and Sequencing Batch Reactor in Biological Degradation of Formaldehyde
Wastewater”. Journal of Environment, Health, Sciences dan Engineering, 8(4),
295-306.

Sari Nanda R dan Afdal, (2017). Karakteristik Air Lindi (Leachate) di Tempat
Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin Kota Padang. Jurnal Fisika Unand
Volume 6 Nomor 01 2017: Halaman 93-99

Sukawati, Trianna. 2008. Penurunan Konsentrasi Chemical Oxygen Demand (COD)


Pada Air Limbah Laundry Dengan Menggunakan Reaktor Biosand Filter Diikuti
Dengan Reaktor Activated Carbo. Yogyakarta: Tugas Akhir Jurusan Teknik
Lingkungan Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia

Suharto, 2010, Limbah Kimia Dalam Pencemaran Air dan Udara, Andi, Yogyakarta.

Siregar, S.A. 2005. Instalasi Pengelolaan Air Limbah. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Said, Idaman Nusa., dan Santoso, Iman Teguh. 2015. Penghilangan Polutan Organik
Dan Padatan Terrsuspensidi Dalamair Limbah Domestik Dengan Proses
Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). JAI. Vol.8 (1) : 33- 46.

Supriyanto, Ganden., dan Issa, Rahardi Trisna. 2017. Inovasi Dan Pengembangan
Teknologi Moving Bed Bioreactor (MBBR) Untuk Pengolahan Limbah Cair
Domestik, Rumah Sakit Dan Industri. Fakultas Sain dan Teknologi Universitas
Airlangga : Surabaya.
Said, Idaman Nusa., dan Sya’bani, Rizki Muhammad. 2014. Penghilangan Amoniak Di
Dalam Air Limbah Domestik Dengan Proses Moving Bed Biofilm Reactor
(MBBR). JAI. Vol. 7 (1) : 44-65.

Utomo, Kristrianti., 2002, Penyisihan COD, BOD, TSS, Ammonia Menggunakan Proses
Biofilter Tercelup dengan Media Bioball secara Aerob (Studi Kasus Air Limbah
Domestik Waduk Setiabudi Jakarta Selatan). Tugas Akhir. JurusanTeknik
Lingkungan UNDIP., Semarang.

Wiszniowski J., Robert D., SurmaczGorska J., Miksch K, Weber J.V., (2006) Landfill
leachate treatment methods, A Review. Environmental Chemistry Letters 4: 51-
61

Anda mungkin juga menyukai