Anda di halaman 1dari 10

PROSES BIOLOGI ANAEROB ATTACHED GROWTH

Kaisar Agustinus B.D., Muhammad Tamdjidillah, Kianyna Nur M.


Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura,
Pontiaanak

ABSTRAK

Air limbah merupakan sisa air pembuangan yang berasal dari pembuang yang
menuju ke saluran umum atau diresapkan ke dalam tanah akan menimbulkan
pencemaran lingkungan. Air limbah domestik merupakan sisa air pembuangan
yang berasal dari pertokoan, restoran, toilet, dan kantin yang dialirkan langsung
ke pembuangan umum dan diserap ke tanah yang berpotensi mencemari
lingkungan. Teknologi proses biologis anaerob dengan menggunakan moving bed
system contact media merupakan sistem pengolahan air limbah secara biologis
dengan memanfaatkan media sebagai tempat berkembangbiak mikroorganisme
secara alamiah yang dilakukan dengan anaerobic dan aerobic melalui teknologi
proses moving bed system. Pada sistem Moving Bed System parameter yang diuji
yaitu nilai amonia, pH, BOD, COD, TSS, Minyak & Lemak. Pada perencanaan
desain unit Anaerobic Baffled Reactor IPAL yang digunakan meliputi dimensi
bak ekualisasi dan bak pengendap.

Kata kunci: Proses Biologis, Anaerob-Aerob, Moving Bed System, Air Limbah
Domestik

dari air limbah rumah tangga atau


limbah domestik yang jumlahnya
LATAR BELAKANG
terus bertambah. Untuk mengatasi
Masalah pencemaran air di hal tersebut, Undang-undang Nomor
Indonesia telah menunjukkan gejala 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
yang cukup serius. Penyebab dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
terjadinya pencemaran air ini tidak menyebutkan bahwa suatu kegiatan
hanya berasal dari buangan industri diwajibkan untuk mengolah dan
pabrik saja, tetapi dapat bersumber mengelola limbah yang dihasilkan
wajib memenuhi standar baku mutu menetralisasi zat pencemar secara
untuk menjaga kelestarian anaerobic dengan penggunaan ruang
lingkungan. Karakteristik air limbah pengendapan melalui tahapan proses
domestik mengadung bahan organik, yaitu pre treatment, primary
deterjen, dan partikel bahan treatment, secondary treatment dan
anorganik, yang dapat diketahui tertiary treatment.
dengan mengukur jumlah oksigen
Penelitian ini bertujuan untuk
yang dipakai oleh bakteri maupun
menganalisis efektivitas teknologi
proses kimiawi berdasarkan BOD
proses biologis anaerob- aerob
(Biochemical Oxygen Demand) dan
dengan menggunakan moving bed
COD (Chemical Oxygen Demand).
system contact media dalam
Air limbah yang mengadung menurunkan polutan dan
bahan pencemar apabila dibuang ke menetralisasi zat pencemar ditinjau
saluran umum atau diresapkan ke dari faktor konsentrasi dan jumlah
dalam tanah akan menimbulkan influen dengan 5 parameter
pencemaran lingkungan dan pengujian yaitu nilai pH, BOD,
berpengaruh terhadap kesehatan. COD, TSS, Minyak & lemak sesuai
Untuk mengatasi permasalahan standar baku mutu air limbah
tersebut diperlukan sistem domestik. Desain ini bertujuan
pengelolaan air limbah untuk untuk mendapatkan dimensi serta
menurunkan kadar bahan pencemar. membandingkan unit pengolahan
Teknologi proses biologis anaerob Anaerobic filter dengan Anaerobic
dengan menggunakan moving bed baffled reactor untuk jenis pusat
system contact media adalah sistem pertokoan yang dipilih dari aspek-
pengolahan air limbah secara aspek teknis dan ekonomis namun
biologis dengan memanfaatkan tetap memenuhi baku mutu sehingga
permukaan contact media sebagai dapat dijadikan acuan dalam
tempat untuk tumbuh dan pengolahan limbah cair pusat
berkembangbiaknya mikroorganisme pertokoan. Dari segi ekonomis,
secara alami dan membentuk biofilm menjadi penting untuk menghitung
(attached growth) untuk berapa rencana anggaran biaya
mendegradasi polutan dan (RAB) dari IPAL yang dirancang
sehingga pengelola pertokoan bisa organik oleh bakteri yang
menyesuaikan dengan anggaran yang memerlukan oksigen untuk bekerja
tersedia. dengan memanfaatkan kehadiran
secara buatan dari kelompok mikroba
yang melekat pada media yang
TINJAUAN PUSTAKA dipakai (Haslinah, 2013).

PENGOLAHAN LIMBAH
Proses pengolahan air limbah
Proses pengolahan air limbah dengan proses biofilm atau biofilter
secara anaerob adalah suatu dilakukan dengan cara mengalirkan
metabolisme tanpa menggunakan air limbah ke dalam reaktor biologis
oksigen yang dilakukan oleh bakteri yang di dalamnya diisi dengan media
anaerobic (Asmadi dan Suharno, penyangga untuk pengembang-
2012). Pengolahan air limbah secara biakkan mikroorganisme tanpa
anaerobik digunakan untuk aerasi. Sistem Moving Bed Biofilm
pengolahan air limbah dengan BOD Reactor adalah sebuah konsep yang
yang sangat tinggi (Nusa Idaman sangat efektif dalam pengolahan
Said, 2002). Tujuan utamanya untuk limbah cair secara biologis dengan
mengurai kandungan bahan operasi yang berjalan terus
pencemar terutama senyawa organik, (continue). Proses Moving Bed
padatan tersuspensi, mikroba Biofilm dapat digunakan untuk
patogen, dan senyawa organik yang berbagai aplikasi yang berbeda
tidak dapat diuraikan oleh seperti proses penghilang zat
mikroorganisme yang terdapat di organik, proses penghilang amoniak,
alam. Proses anaerobik memiliki proses nitrifikasi, dan proses
keuntungan antara lain derajat penghilang nitrogen. Fungsi media
stabilitas yang tinggi, produk lumpur penyangga adalah sebagai tempat
buangan biologis rendah, kebutuhan tumbuh dan berkembangbiaknya
nutrien rendah, dan dihasilkannya bakteri yang akan melapisi
gas metan yang dapat digunkan permukaan media membentuk
sebagai sumber energi (Ekawati,D. lapisan massa yang tipis atau biofilm
2006). Pengolahan air limbah secara (Herlambang dan Marsidi, 2003).
aerobik adalah penghapusan polutan Perubahan BOD terjadi karena
proses dekomposisi bahan organik tersebut menjadi jernih
(substrat) dalam air limbah kembali
berlangsung secara terus menerus - COD (Chemical oxygen
baik proses aerobik maupun demand) : banyaknya
anaerobic dengan adanya kolam oksigen dalam ppm atau
aerasi yang berperan dalam mg/liter yang dibutuhkan
memenuhi oksigen terlarut sehingga untuk menguraikan benda
dapat mengurangi BOD (Eko. organik secara kimiawi.
Muhammad, dkk, 2006). Hasil - Amoniak : penghilang
pengolahan air limbah domestik yang kadar polutan
akan dibuang ke tanah atau dialirkan - TSS (Total suspended
ke saluran umum harus memenuhi solid) : jumlah berat
baku mutu limbah cair sebagai lumpur dalam mg/liter
ukuran batas atau kadar unsur pada air limbah.
pencemaran atau jumlah unsur. (Casban.2018)

PENGUJIAN PARAMETER
Penetapan unit dan kriteria desain
Pengujian parameter baku mutu air IPAL
limbah domestik, meliputi :
Unit IPAL yang direncanakan adalah
- pH merupakan derajat
unit Anaerobic Filter (AF) dan unit
keasaman, pH netral 6 - 9,
Anaerobic Baffled Reactor (ABR).
untuk air limbah dengan
Masing-masing IPAL dilengkapi
ph tidak netral akan
dengan unit bak ekualisasi dan bak
menyulitkan proses
pengendap. Bak ekualisasi berperan
biologis.
sebagai unit stabilisasi debit dan
- BOD (Biochemical
kualitas air limbah sehingga
oxygen demand) :
mencegah terjadinya lonjakan
banyaknya oksigen dalam
hidrolik maupun organik. Sedangkan
ppm atau mg/liter
bak pengendap berfungsi sebagai
- yang diperlukan untuk
pengendapa awal yang mampu
menguraikan benda
mengendapkan partikel diskrit
organik oleh bakeri,
maupun tersuspensi sehingga mampu
sehingga air limbah
mengurangi beban air limbah yang masuk ke ruang back wash. (Casban,
masuk ke unit pengolah biologis.( 2018).
Abdul Hamid, 2014). Pembuangan
PEMBAHASAN
dari limbah domestik sebagai influent
dialirkan ke tangki melalui lubang Pada Jurnal pertama, Tahapan proses

pada jalur inlet yang dihubungkan ke pengolahan air limbah dengan

ruang pengendapan awal, selanjutnya moving bed system contact media

air limpasan dari bak ruang (gambar 1) dilakukan melalui :

pengendapan awal dialirkan menuju - Tahap Pre Treatment


ke ruang anaerob yang sudah pada sedimentation and
dilengkapi screen dan grit removal, separated chamber untuk
arah aliran pada ruang anaerob menghilangkan padatan
pertama dari atas ke bawah, tersuspensi dan minyak
sedangkan pada ruang anaerob ke melalui proses yaitu
dua dengan arah aliran dari bawah ke screen , equalization dan
atas, selanjutnya air limpasan dari storage.
ruang anaerob kedua mengalir - Tahap Primary Treatment
menuju ke ruang equalizer melalui pada anaerobic contack
lubang weir. Air limpasan dari ruang media chamber dengan
equalizer melalui weir masuk ke proses yaitu
ruang aerob dengan contact media neutralization,
sambil dihembus udara dari aeration coagulation, flotation,
blower. Pada ruang aerob pertama sedimentation, dan
dengan arah aliran dari atas ke filtration.
bawah, sedangkan pada ruang aerob - Tahap Secondary
ke dua dengan arah aliran dari bawah Treatment pada moving
ke atas, selanjutnya air limpasan dari bed chamber untuk
ruang aerob ke dua mengalir melalui menghilangkan zat-zat
weir ke ruang biofiltration yang terlarut yang tidak dapat
dilengkapi filter untuk penyaringan dihilangkan dengan
air limbah mengalir melalui weir proses fisik biasa,
dengan arah aliran dari atas ke bawah meliputi aerobic contact
media, stabilization basin, aeration blower kemudian masuk ke
dan filter. bak pengendapan akhir di treated
- Tahap Tertiary Treatment water tank, padatan air limbah yang
pada sedimentation tersisa masuk ke back wash chamber
chamber dan disinfectant yang disirkulasikan ke ruang
chamber untuk anaerobic chamber pertama dan air
pengendapan akhir limpasan masuk ke disinfection
padatan limbah yang chamber sebagai air olahan (effluent)
masih tersisa. yang akan dibuang ke saluran umum.

Prinsip kerja pengolahan air limbah Hasil pengolahan air limbah


(gambar 2), dari pembuangan kantin, domestik yang akan dibuang ke
pantry, toilet, urinoir dan wastafel tanah atau dialirkan ke saluran umum
sebagai influent dialirkan ke harus memenuhi baku mutu limbah
anaerobic chamber pertama sebagai cair sebagai ukuran batas atau kadar
pengendapan awal lalu dialirkan ke unsur pencemaran atau jumlah unsur.
flow equalizer sambil dihembus
Untuk menghitung efektivitas dari
dengan udara dari flow equalize
seluruh parameter yang diamati yaitu
blower untuk memisahkan jenis
nilai pH, BOD, COD, TSS, Minyak
limbah yang berbentuk padat dan
& lemak, dapat dihitung dengan
cair (separation chamber) masuk ke
rumus (3):
anaerobic chamber kedua melalui
lubang (weir) ke biofiltration
chamber sambil dihembus udara dari
perhitungan dimensi Anaerobic
Filter dan Anaerobic Baffled Reactor
sebagai berikut.

Hasil perhitungan desain IPAL


Anaerobic filter dimensi bak
ekualisasi (2,2 m x 1,1 m x 1,3 m),

Efektivitas (%) = septic tank kompartemen I (7 m x 2,5


100+84,61+84,61+92,3+92,31 m x 1,25) kompartemen II (3,5 m x
=
5
2,5 m x 1,25 m), AF tiap
Efektivitas (%) = 90,77 % kompartemen (1,25 m x 0,56 m x
1,25 m) sebanyak 6 buah.
Jadi berdasarkan hasil perhitungan
yang sudah dilakukan didapatkan
bahwa teknologi proses biologis
Perhitungan desain IPAL Anaerobic
anaerob-aerob dengan menggunakan
Baffled Reactor menghasikan
moving bed system contact media
dimensi bak ekualisasi (2,2 m x 1,1
sudah berhasil menurunkan polutan
m x 1,3 m), septic tank (8 m x 2 m x
dan menetralisasi zat, sesuai standar
baku mutu air limbah, sedangkan
hasil uji yang masih diatas batas
baku mutu didapatkan pada
parameter BOD dan COD masing-
masing ada 2 data, parameter TSS
dan minyak & lemak masing-masing
1,5 m), ABR tiap kompartemen (0,75
ada 1 data, dengan demikian maka
m x 4 m x 1,5m) sebanyak 7 buah.
efektivitas dari seluruh parameter
yang diamati yaitu nilai pH, BOD, Pada jurnal ketiga, sistem moving

COD, TSS, Minyak & lemak, dapat bed biofilm reactor adalah sebuah

dihitung sebesar 90,77 %. konsep yang sangat efektif dalam


pengolahan limbah cair secara
Pada jurnal kedua, didapatkan hasil
biologis. Dalam sistem ini, bahan
pencemar (substrat) yang terkandung
di dalam air limbah akan tercampur
sempurna di dalam sebuah reaktor, KESIMPULAN
dimana mikroorganisme yang hidup
Pada jurnal pertama, berdasarkan
di dalam limbah akan tumbuh
hasil perhitungan dan pengolahan
melekat di media plastik (biocarrier)
data didapatkan debit polutan dalam
dan terakumulasi membentuk lapisan
air limbah sangat berfluktuasi
biomassa (biofilm) pada permukaan
menghasilkan jumlah effluent
media tersebut.
dengan kapasitas rata-rata sebesar
5.3 m3/hari dan hasil pengujian
konsentrasi air limbah dapat
menghilangkan senyawa organik
yang cukup stabil sesuai dengan
standar baku mutu air limbah
domestik dengan efektivitas
parameter pH sebesar 100%, BOD
sebesar 84,61 %, COD sebesar 84,61
%, TSS sebesar 92,3 %, minyak &
Dari hasil analisa karakteristik air
lemak sebesar 92,31 %. Dengan
limbah domestik yang akan diolah,
demikian efektivitas teknologi proses
dari hasil perhitungan rata rata
biologis anaerob-aerob dengan
parameter seperti TSS, BOD,
menggunakan moving bed system
Amoniak, dan COD melebihi baku
contact media dari seluruh parameter
mutu air limbah domestik. Senyawa
yang diamati yaitu nilai pH, BOD,
amoniak dapat mengurangi
COD, TSS, Minyak & lemak, dapat
efektifitas klorin yang biasanya
dihitung efektivitasnya sebesar 90,77
digunakan sebagai tahap akhir dalam
%. Pada jurnal kedua, Hasil
pengolahan air untuk menghilangkan
perhitungan desain IPAL Anaerobic
bahan organik yang tersisa. Reactor
filter dimensi bak ekualisasi (2,2 m x
moving bed biofilm dapat
1,1 m x 1,3 m), septic tank
dioperasikan dalam kondisi aerobik
kompartemen I (7 m x 2,5 m x 1,25)
untuk penghilang zat organik.
kompartemen II (3,5 m x 2,5 m x
1,25 m), AF tiap kompartemen (1,25
m x 0,56 m x 1,25 m) sebanyak 6
buah. 2. Perhitungan desain IPAL Air Limbah Domestik Di
Anaerobic Baffled Reactor Perkantoran. Program
menghasikan dimensi bak ekualisasi Teknik Industri, Fakultas
(2,2 m x 1,1 m x 1,3 m), septic tank Teknik, Universitas
(8 m x 2 m x 1,5 m), ABR tiap Muhammadiyah Jakarta
kompartemen (0,75 m x 4 m x 1,5m) Ekawati, D. (2006). Analisis Kinerja
sebanyak 7 buah. Dan pada jurnal Sistem Instalasi
ketiga, sistem moving bed biofilm Pengelolaan Lumpur
reactor adalah sebuah konsep yang Tinja Kota Magelang.
sangat efektif dalam pengolahan Jurnal Presipitasi,
limbah cair secara biologis. Dalam Vol.1,No.1.Semarang
sistem ini, bahan pencemar (substrat)
Eko Muhammad W.R, Wiryanto,
yang terkandung di dalam air limbah
Sajidan, 2006,
akan tercampur sempurna di dalam
Pengolahan limbah
sebuah reaktor.
domestik dengan aerasi
dan penambahan bakteri
Pseudomonas putida,
Bioteknologi 3 (2): 42-
DAFTAR PUSTAKA 49, ISSN: 0216-6887,

Asmadi dan Suharno, (2012). Dasar- DOI:

dasar Teknologi 10.13057/biotek/c030202

Pengolahan Air Limbah. Haslinah, (2013). Pengelolaan


Gosyen Publishing, Terpadu Air Limbah
Yogyakarta Rumah Tangga Pada

Casban,2018.Analisis Efektivitas Tingkat RT Di Kota

Teknologi Proses Makassar. Jurnal

Biologis Anaerob – ILTEK,Vol 8,No.15.

Aerob Dengan Makassar.


Menggunakan Moving Herlambang, A dan R. Marsidi.
Bed System Contact 2003. Proses
Media Pada Pengolahan Denitrifikasi dengan
Sistem Biofilter untuk
Pengolahan Air

Nusa Idaman Said, 2002, Teknologi


Pengolahan Limbah Cair
Dengan Proses Biologis,
Teknologi Pengolagan
Limbah Cair Industri, h
79- 147, BPPT –
BAPEDALDA
Samarinda.

Anda mungkin juga menyukai