0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan4 halaman
Jurnal ini membahas penentuan parameter BOD dan COD sebagai indikator kadar pencemaran organik di perairan. Parameter tersebut diukur pada air limbah pusat penelitian kelapa sawit di Medan. BOD menunjukkan oksigen yang dibutuhkan bakteri untuk mendegradasi zat organik, sedangkan COD mengukur oksigen yang dibutuhkan secara kimiawi. Hasil penelitian menunjukkan kadar BOD dan COD tinggi menandakan tingginya z
Jurnal ini membahas penentuan parameter BOD dan COD sebagai indikator kadar pencemaran organik di perairan. Parameter tersebut diukur pada air limbah pusat penelitian kelapa sawit di Medan. BOD menunjukkan oksigen yang dibutuhkan bakteri untuk mendegradasi zat organik, sedangkan COD mengukur oksigen yang dibutuhkan secara kimiawi. Hasil penelitian menunjukkan kadar BOD dan COD tinggi menandakan tingginya z
Jurnal ini membahas penentuan parameter BOD dan COD sebagai indikator kadar pencemaran organik di perairan. Parameter tersebut diukur pada air limbah pusat penelitian kelapa sawit di Medan. BOD menunjukkan oksigen yang dibutuhkan bakteri untuk mendegradasi zat organik, sedangkan COD mengukur oksigen yang dibutuhkan secara kimiawi. Hasil penelitian menunjukkan kadar BOD dan COD tinggi menandakan tingginya z
Air Limbah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan Penulis Jurnal Bayu Andika1, Puji Wahyuningsih, dan Rahmatul Fajri Nama Jurnal Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan Tahun Terbit 2020 Volume dan Halaman Vol.2, No.1, Halaman 14 - 22 Reviewier Ananda Hafiz Rahmatullah Loebis NIM 210302032 Tanggal 25 Mei 2022 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sumber daya alam terbesar didunia, untuk mengelola sumber daya alam tersebut diperlukan bantuan dari berbagai industri seperti tekstil, semen, kertas, pupuk, perkebunan, dan lain-lain. Selain menghasilkan produk yang bermanfaat, industri juga menghasilkan limbah. Salah satu limbah utama yang dihasilkan oleh industri adalah air. Air limbah merupakan air buangan yang dihasilkan dari pemakaian air dari proses produksi dan berbagai aktivitas lain yang ditampung dalam danau buata. Air limbah yang dihasilkan berpotensi memberikan dampak pencemaran lingkungan jika dalam proses produksi menggunakan bahan kimia yang berlebihan. Bahan organik merupakan sumber nutrien yang penting, yang sangat dibutuhkan oleh organisme laut. Melalui proses dekomposisi oleh organisme pengurai, bahan organik di perairan akan dirombak untuk menjadi bahan anorganik sebagai nutrien penting di perairan. Selanjutnya nutrien tersebut akan dipergunakan dalam proses produksi oleh produsen perairan dan sangat menentukan produktivitas primer di perairan tersebut. Suplai bahan organik selain dari daratan juga merupakan hasil metabolisme organisme laut. Proses produksi fitoplankton, rumput laut atau organisme laut lainnya merupakan sumber bahan organik utama di perairan Bahan pencemar organik yang mengandung material-material organik dan anorganik dapat ditentukan dengan dua parameter sederhana, yaitu biochemical oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD). Sedangkan kemampuan untuk menguraikan suatu bahan pencemar (biodegradability) dapat ditentukan dengan menggunakan rasio BOD/COD. Perubahan derajat biodegradability ditandai dengan kenaikan rasio BOD/COD. Rasio BOD/COD untuk bahan pencemar non-biodegradable < 0,01, sedangkan untuk limbah yang bersifat biodegradable > 0,1. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan deskripsi rasio dari BOD/COD untuk penentuan biodegradabilitas dari bahan organik di daerah hulu dan hilir dari tambak. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara BOD dan COD dengan bahan organik yang ada di perairan. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode pengujian BOD yaitu winkler dan untuk pengujian COD yaitu reflux. Hasil dan Pembahasan Sumber bahan organik dapat berasal baik dari dalam maupun dari luar perairan tambak itu sendiri. Bahan pencemar yang berasal dari dalam perairan tambak disebut sebagai autochthonous. Bahan pencemar autochthonous seperti pembusukan organisme mati oleh detritus, aktifitas perifiton, makrofita dan fitoplankton. Sedangkan bahan pencemar yang berasal dari luar badan perarian tambak disebut sebagai allochthonous, termasuk di dalamnya bahan organik yang dibawa oleh aliran air dari daerah sekitar. Biochemical Oxygen Demand (BOD) menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk mendegradasi bahan-bahan pencemar yang ada di dalam air. kadar BOD yang tinggi akan mengancam kehidupan biota air karena turunnya kadar oksigen dalam air serta akan menjadi media distribusi penyakit. Secara umum, parameter BOD banyak digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran air buangan. Penentuan kadar BOD suatu perairan sangat penting untuk menelusuri aliran pencemaran dari tingkat hulu ke hilir. BOD menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme aerob untuk mengoksidasi bahan organik menjadi karbondioksida dan air Chemical Oxygen Demand (COD) juga dapat digunakan untuk menentukan kualitas air tambak. COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan agar bahan-bahan pencemar yang ada di dalam air dapat teroksidasi atau terurai melalui reaksi kimia. Nilai COD menunjukkan kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan untuk menguraikan atau mendegradasikan zat organik tertentu secara kimia karena sukar dihancurkan secara biologis. Nilai COD meningkat seiring dengan meningkatnya kandungan bahan organik dalam perairan. Tingginya nilai BOD dan COD pada limbah mengindikasikan perlu dilakukan tindakan lebih lanjut untuk menurunkan konsentrasi parameter tersebut sebelum di buang ke perairan. Tindakan yang dapat dilakukan dengan menggunakan cara kimia ataupun biologi. Penurunan kadar zat organik dalam penjernihan air limbah ada dua tahapan utama yang pertama dengan penurunan zat organik dalam bentuk partikel dan koloid dilanjutkan dengan penurunan zat organik dalam bentuk larutan. Penurunan kadar zat organik dalam bentuk koloid dan partikel dengan bantuan peran mikroba bisa dengan jamur ataupun bakteri. Kesimpulan Bahan organik merupakan sumber nutrien yang penting, yang sangat dibutuhkan oleh organisme laut. Melalui proses dekomposisi oleh organisme pengurai, bahan organik di perairan akan dirombak untuk menjadi bahan anorganik sebagai nutrien penting di perairan. Bahan pencemar organik yang mengandung material-material organik dan anorganik dapat ditentukan dengan dua parameter sederhana, yaitu biochemical oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD). Nilai COD meningkat seiring dengan meningkatnya kandungan bahan organik dalam perairan. BOD sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme aerob untuk mengoksidasi bahan organik menjadi karbondioksida dan air. Keunggulan Jurnal Keunggulan dari jurnal ini yaitu jurnal ini menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca jurnal. Kekurangan Jurnal Saya belum menemukan kekurangan yang terdapat dalam jurnal ini