NIM : 210302032 Kelas : MSP A 2021 Mata Kuliah : Laboratorium Iktiologi
Judul Jurnal Pelatihan Pengolahan Ikan Patin Menjadi
Makanan Variatif dan Produktif di Desa Sawah Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar Penulis Tuti Andriani Nama Jurnal Menara Riau Volume, Tahun, Halaman 3(1), 2014, 213-229 Reviewier Ananda Hafiz Rahmatullah Loebis Tanggal 10 Maret 2022 Latar Belakang Riau banyak di lalui oleh sungai-sungai, baik kecil maupun besar. Bahkan salah satu kota di Riau disebut dengan sebutan seribu parit yaitu kota Rengat, karena dilalui oleh sungai-sungai kecil. Sungai tersebut ada yang melewati daerah kota ataupun desa-desa tertinggal. Ikan yang hidup di sungai-sungai tersebut masih beragam jenisnya, bahkan ikan-ikan di sungai tersebut menjadi lauk pokok karena mempunyai aktifitas memancing bahkan bisa menjadi pekerjaan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, dalam pasal 1 dijelaskan bahwa Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Ikan tidak hanya diperoleh melaui pancingan di sungai, tetapi di desa Sawah, lahan yang awalnya merupakan sawah bercocok tanam oleh penduduk, sebagian besar sudah dijadikan kolam ikan. Menurut penduduk di sana, bercocok tanam tidak diwariskan oleh orang tua mereka dahulu sehingga muncul inovasi baru, sawah dijadikan sebagai kolam ikan. Sehingga sebagian wilayah desa itu yang awalnya sawah sekarang sudah menjadi kolam ikan. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk meng-edukasi masyarakat terkait kerabat dekat ikan patin dan melatih masyarakat untuk mengolah ikan menjadi makanan variatif dan produktif. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Dimana dalam hal ini penulis melakukan penelitian menggunakan metode penelitian yang dalam proses pengumpulan datanya, penulis menghasilkan deskripsi mengenai permasalahan atau fenomena sosial yang diteliti. Hasil dan Pembahasan Ikan patin adalah salah satu jenis ikan sungai atau air tawar. Ikan jenis ini memeliki bentuk yang unik. Badannya panjang sedikit memipih, berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan, tidak bersisik, mulutnya kecil, memiliki sungut berjumlah 2-4 pasang yang berfungsi sebagai alat peraba. Ikan patin termasuk ikan yang hidup di dasar sungai dan lebih banyak mencari makan pada malam hari. Ikan Patin adalah sekelompok ikan berkumis (Siluriformes) yang termasuk dalam genus Pangasius, famili Pangasiidae. Nama "patin" juga disematkan pada salah satu anggotanya, P. nasutus. Kelompok hewan ini banyak yang bernilai ekonomi, seperti patin dan patin siam (P. hypophthalmus syn. P. sutchi, atau beberapa pustaka menyebutnya jambal siam). Beberapa anggotanya yang hidup di Sungai Mekong dikenal berukuran sangat besar, mencapai panjang dua meter lebih. Ikan patin bersifat nokturnal (aktivitasnya dilakukan dimalam hari) sebagaimana umumnya ikan catfish lainnya. Selain itu, patin suka bersembunyi di dalam liang-liang ditepi sungai habitat hidupnya. Yang membedakan ikan patin dengan ikan catfish pada umunya : sifat patin yang termasuk omnivora atau golongan ikan pemakan segalanya. Di alam, makanan ikan ini antara lain ikanikan kecil lainnya, cacing, detritus, serangga, biji-bijian. Udang-udang kecil, dan moluska. Ada beberapa spesies yang merupakan kerabat dekat dari ikan patin. Diantaranya yaitu Pangasius polyuranodo (ikan juaro), Pangasius macronema (ikan rios, ikan riu,ikan lancang), Pangasius micronemus (wakal, riuscaring), Pangasius nasutus (pedado), Pangasius nieuwenhuisii (lawang). Pangasius macronema. Spesies ini merupakan kerabat dekat ikan patin, spesies ini memiliki sungut yang lebih panjang daripada kepala. Gigi veromine terpisah- pisah, terdapat 37-45 sisir saring tipis pada lengkung insang pertama. Kemudian ada Pangasius micronemus, ikan ini juga merupakan kerabat dekat ikan patin. Memiliki gigi veromine terpisah atau bertemudi satu titik, matanya sangat besar (kira-kira seperempat panjang kepala), moncong berbentuk segi. Sungut rahang atas memanjang sampai pinggiran belakang mata atau melampauinya. Kemudian ada Pangasius nasutus, moncong ikan ini bentuknya runcing tajam dan sangat mencolok. Kumpulan gigi veromine lebarnya tiga kali dari panjangnya. Ketika mulutnya tertutup, gigi-gigi rahang atas akan terlihat semua. Kerabat dekat selanjutnya adalah Pangasius nieuwenhuisii. Ikan ini memiliki gigi veromine dan palatine atau dalam bidang lebar. Tonjolan tulang lengan pada pangkal sirip dada memanjang sampai dua pertiga atau tiga perempat jaraknya dari ujung sirip dada. Moncong yang dimiliki spesies ini berbentuk meruncing. Kemudian yang terakhir ada Pangasius polyuranodo. Spesies ini juga dikenal dengan sebutan ikan juaro. Tubuhnya berwarna putih seperti mutiara dengan punggung kehitamhitaman. Di dekat lubang hidungnya terdapat sungut peraba dari rahang atas yang berpangkal di sudut mulut dan ujungnya sampai di pangkal sirip dada. Sungut peraba pada rahang bawah pendek. Kesimpulan 1. Selain ikan patin, masih banyak ikan lain yang merupakan kerabat dekat dari ikan patin yang bisa kita manfaatkan untuk di konsumsi maupun diolah menjadi olahan yang beragam dan tentunya bernilai ekonomis. 2. Sebagian besar kerabat dekat dari ikan patin memiliki gigi veromine yang terpisah. 3. Ikan patin merupakan salah satu ikan air tawar yang cukup dikenal di Indonesia, serta mempunyai nilai ekonomis. Rasa dagingnya yang lezat dan gurih sehingga digemari oleh masyarakat. 4. Ikan patin merupakan salah satu ikan yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia, yang mengandung banyak gizi dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Keunggulan Jurnal Keunggulan dari jurnal ini yaitu jurnal ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca, dan juga menjelaskan tentang topik yang dibahas secara ringkas. Kemudian jurnal ini juga sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia serta untuk menambah wawasan dan juga pengetahuan mengenai spesies ikan patin, spesies kerabat dekat ikan patin dan juga cara pengolahan ikan patin. Kekurangan Jurnal Menurut saya kekurangan dari jurnal ini adalah kurangnya gambar yang menunjukkan spesies-spesies yang sudah dijelaskan pada jurnal ini, sehingga para pembaca merasa kebingungan dan juga kurang tertarik untuk membaca isi jurnal yang disampaikan.