Anda di halaman 1dari 14

KARAKTERISTIK BAHAN BAKU HASIL PERIKANAN

IKAN BARONANG (Siganidae)


Dosen Pengampu : Azwin Apriandi S.Pi M.Si

Disusun Oleh:
Aini Sapitri (180254244015)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ikan
Baronang (Siganidae)

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Atas
perhatiannya penulis ucapkan banyak terima kasih.

Tanjungpinng, 12 April 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan baronang (Siganidae) merupakan ikan damersal yang berasosiasi dengan lamun dan
terumbu karang. Ikan baronang dari famili Siganidae memiliki keanekaragaman spesies yang
tersebar di berbagai wilayah perairan di Indonesia, dimana penyebaran ikan tersebut berada
di perairan lamun dengan karang. Ikan dari famili ini memiliki satu genus yakni Siganus,
yang keberadaannya di Indonesia terdapat 12 spesies (Iwatsuki et al., 2000; Dirjen Perikanan,
2001; Carpenter, 2001), diantaranya Siganus canaliculatus, S. javus, S. guttatus,
S.vermiculatus, S. chrysospilos, S. corallines, S. virgatus, S. puellus, S. rivulatus, S. stellatus,
S. vulpinus dan S. spinus (Nontji 1987).
Gundermann et al. (1983) menyatakan bahwa ikan famili Siganidae menempati sebaran
habitat yang luas pada daerah pesisir tropis sampai subtropis di Samudera Hindia dan Pasifik
Barat. Pada umumnya ikan baronang hidup di sekitar ekosistem terumbu karang, ekosistem
yang banyak ditumbuhi lamun dan rumput laut. Kadang-kadang didapatkan juga di daerah
hutan bakau, bahkan di pelabuhan yang pada umumnya telah tercemar (Ranoemihardjo (1985
dalam Marasabessy, 1991)). Beberapa jenis baronang yaitu Siganus guttatus dan Siganus
vermiculatus dapat masuk ke perairan sungai (Setyono dan Susetiono, 1990).
Ikan Baronang (Siganidae) termasuk dalam Famili Siganidae, merupakan jenis ikan
demersal yang hidup di dasar atau dekat dengan dasar perairan. Ikan ini banyak ditemukan di
daerah terumbu karang dan padang lamun (Safruddin, 2008). Nama dagang ikan beronang
adalah rabbit fish (ikan kelinci), nama ini mungkin berhubungan dengan jenis makanan yang
dimakan ikan beronang (rumput) atau mulut yang kecil mirip kelinci. Sedangkan nama
lokalnya cukup banyak, seperti beronang, baronang, madar, masadar, limadar, Ilayak, Ilayak
tutam, Ilayak tembaga atau Ilayak emas (S. virgatus), marang, cemadar, cabe-cabe, kea-kea,
dan sebagainya. Ikan beronang merupakan salah satu ikan laut bernilai ekonomis tinggi dan
sangat laris dijual di restoran-restoran makanan laut (sea food), bahkan di hotel-hotel
berbintang (Ghufran, 2005). Makalah ini menjelaskan tentang siklus hidup ikan beronang
(Siganus sp.) mulai dari klasifikasi dan morfologi, habitat dan kebiasaan hidup, makanan dan
kebiasaan makan sampai pada perkembangbiakannya.

Ikan Baronang (Siganidae) adalah ikan yang hidupnya berkelompok dan dapat
dijumpai di daerah pantai ataupun daerah terumbu karang. Ikan ini tersebar luas di daerah
kawasan Indo Pasifik dan mempunyai beberapa keistimewaan, yaitu dagingnya enak dan
gurih. Ikan ini bersifat Primary herbivora tetapi memakan juga pellet. Ikan ini mempunyai
toleransi besar terhadap salinitas maupun suhu.
Ikan Baronang adalah pemakanan tumbuh-tumbuhan, hal ini sesuai dengan morfologi
dari gigi danm saluran pencernaan yaitu, mulutnya kecil, mempunyai gigi seri pada masing-
masing rahang, gigi geraham berkembang sempurna, dinding lambung agak tebal, usus
halusnya panjang dan mempumyai permukaan yang luas
a. Sumber air laut bersih dan jernih sepanjang tahun.
b. Bebas dari pencemaran.
c. Dasar perairan laut berpasir atau berkarang.
d. Dekat dengan lokasi pemasaran/pemasok induk
Di alam ikan Baronang dewasa memakan jenis rumput laut yaitu, Enhalus sp, Padina
sp, Sargassum halopyla, sedangkan Baronang juwana lebih menyukai algae dari genera
Entoromorpha, Teldmannia, dan Derbisia. Berbeda dengan Baronang yang hidup di perairan
bebas , ikan yang tertangkap dan dibudidayakan mampu memakan apa saja yang diberikan
seperti pellet, tepung tapioka, tepung ikan, daging ikan, molussca, kangkung, dll.
Salah satu sumberdaya hayati perairan laut yang banyak dikonsumsi dan merupakan
ikan favorit bagi pemancing di Indonesia adalah ikan Baronang (Siganus sp.). Ikan Baronang
di Indonesia secara umum ada ikan Baronang susu (Siganus canaliculatus), Baronang tompel
(Siganus guttatus) dan Baronang angin (Siganus javus). Dari ketiga jenis itu yang paling
sering dijumpai adalah Baronang susu (Siganus canaliculatus). Selain itu ada juga ikan
Baronang lada (Siganus stellatus), Baronang batik (Siganus vermiculatus), Baronang kalung
(Siganus virgatus), Baronang kunyit, dan lain-lain. Namun, lantaran populasinya sudah
langka, jenis-jenis terakhir ini sudah sangat jarang ditemui.

1.2 Rumusan Masalah


1. Klasifikasi dan Identifikasi yang terdapat pada Ikan Baronang
2. Sebaran hidup, distribusi dan data statistik (cari dari Statistik Perikanan
KKP) dari Ikan Baronang
3. Karakterisasi dan Kandungan Gizi Ikan Baronang
4. Pemanfaatan dan Nilai Ekonomis Ikan Baronang

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui klasifikasi dan identifikasi yang terdapat pada ikan
Baronang.
2. Untuk mengetahui sebaran hidup, distribusi dan data statistik (cari dari
Statistik Perikanan KKP) dari ikan Baronang.
3. Untuk mengetahui Karakterisasi dan Kandungan Gizi Ikan Baronang.
4. Untuk mengetahui Pemanfaatan dan Nilai Ekonomis Ikan Baronang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi Ikan Baronang (Siganidae)
Ikan baronang merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki warna yang menarik
dan juga indah, ikan ini juga dikenal oleh banyak masyarakat dengan nama – nama yang
berbeda diantaranya seperti Kea-kea, biawas, dan Samadar tergantung dengan wilayah
masing – masing. Ikan baronang ini termasuk kedalam famili signidae dengan memiliki tanda
– tanda bagian tubuhnya membujur, memiliki sisik halus , dan memiliki warna yang sangat
bervariasi di bagian tubuhnya. Selain itu, ikan ini memiliki sirip yang tajam dibagian
punggung dan pangkal bawah, serta bagian ekor yang hampir membentuk seperti segitiga .
Berikut adalah klasifikasi ikan baronang menurut Kuiter (1992) adalah :

KINGDOM : ANIMALIA

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Sub kelas : Teleostei

Ordo : Perciformes

Famili : Siganidae

Genus : Siganus

Spesies : Siganus canaliculatus


2.2. Identifikasi Ikan Baronang (Siganidae)

 Bentuk tubuh oval hingga lonjong, pipih, tinggi dan ramping.


 Dilindungi oleh sisik yang kecil dan memanjang.
 Mulutnya kecil dan posisinya mulut terminal.
 Rahang dilengkapi gigi-gigi yang yangkecil dan ramping.
 Gigi seperti pisau/pemotong.
 Punggung nya dilengkapi dengan duri-duri tajam yang biasanya duri tersebut tertanam
didalam kulit.
 Duri ikan baronang memiliki kelenjar racun pada ujung durinya.
 Dapat mencapai panjang tubuh sampai 25cm.

Tubuh Ikan baronang lebar dan pipih yang ditutupi oleh sisik-sisike halus dengan warna
tubuh yang bervariasi, warna umumnya kecokelatan sampai kehijau-hiajauan. Pada bagian
punggung terdapat bintik-bintik cokelat, kelabu atau emas, sedangkan di bagian perut
kadang-kadang bintik tersebut kabut dan kelihatan seperti garis-garis. 
Di bagian belakang tutup insang sebelah atas titik-titik ini berwarna hitam atau hilang
sama sekali. Warna ikan baronang dapat berubah-ubah dengan cepat sesuai dengan kondisi
lingkungan dan untuk menghidarkan diri dari bahaya atau biasa disebut dengan sistem
kamuflase. 
Ikan baronang yang hidup di alam memiliki warna tubuh yang terang dan cerah,
sedangkan ikan baronang yang dipelihara di tambak memiliki warna tubuh yang muram
mengkondisikan dari air tambak itu sendiri.
Ikan baronang memiliki duri-duri yang berbisa yang terdapat pada 13 duri keras pada sirip
pungung, 4 duri keras pada sirip perut, dan 7 duri keras pada sirip dubur. Bentuk muilutnya
kecil, memiliki gigi seri pada masing-masing rahang, gigi geraham berkembang sempurna,
dinding lambungnya agak tebal, usus halusnya panjang dan mempunyai pernukaan yang
luas. 
Di alam ikan baronang memakan makanan dari bahan tumbuhan (herbivora), namun bila
dibudidayakan, ikan ini dapat memakan makanan apa saja yang diberikan seperti pakan
buatan. Ikan baronang adalah jenis ikan yang umum ditemukan di daerah padang lamun.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa ikan baronang adalah ikan herbivora yang dapat
memakan lamun.
BAB III
SEBARAN HIDUP, DISTRIBUSI DAN DATA STATISTIK
IKAN BARONANG
3.1 Sebaran Hidup Ikan Baronang (Siganidae)
Penyebaran Ikan Baronang
            Distribusi adalah suatu proses atau  peristiwa penyebaran atau perpindahan organisme
(ikan) pada suatu tempat ke tempat lain pada waktu tertentu. Secara teoritis bahwa ikan dan
binatang lainnya berasal dari suatu “daerah tertentu”  pada salah satu tempat di belahan bumi
kita ini. Dari daerah tertentu tersebut ikan-ikan menyebar ke seluruh bagian Bumi, baik
secara aktif maupun pasif.
Seperti yang  kita ketahui  bahwa 70% dari permukaan bumi ini tertutupi oleh air,
sehingga tidak mengherankan jika ditemukan berbagai jenis, morfologi, serta habitat pada
ikan. Ikan-ikan dapat ditemukan di berbagai tempat dan habitat yang berbeda dengan jenis
yang berbeda pula.
Penyebaran ikan beronang ini cukup luas, tetapi penyebaran setiap
species sangat  terbatas seperti yang terdapat di LON LIPI daerah penyebaran
setiap species sebagai berikut :

pulau Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Maluku& Nusa


siganus Irian Tenggara
Bengkulu, P.Seribu, Balikpapan Ujung Seram, P.
Guttatus Padang, Cirebon, Pandan, Obo,
Deli Balay, Bajo, Ternate,
Surabaya Manado, Ambon
Selayar
Padang Ujung Ternate,
Canaculatus Kulon, Bacan
Teluk
Banteng,
P.Seribu
Birabirahan Masalembo, Ternate,
Vulpinus Ujung Kajoa,
Pandan, Ambon,
Manado Seram,
Manokwari
Pariaman, P.Seribu, Sundakan Ujung
Virgatus Padang, Bawean Pandan,
Bangka, Bajo
Belitung
Coralinus

Chrysapilus P.Seribu Stagen, Ujung P.Obi, Sumbawa


Balik papan Pandan, Roti,
Madano, Ambon
Slayar.
Javus Deli, Jakarta, Ujung
Sibolga, Cirebon, Pandan,
Bengkulu, Semarang, Bajo
Bangka, Jepara,
Belitung Surabaya,
Pasuruan,
Madura
Vermiculatus Bengkulu, P.Seribu, Balikpapan, Ujung Halmahera, Semua
Padang, Semarang Sundakan Pandan, Morotai, Nusa
Sibolga, Bulukumba, Ternate, Tenggara
Nias Manado, Bacan, & Timor
Sangihe Ambon
Lineatus Ternate,
Ambon,
Morotai
dan
Sekitarnya
Puelus P. Seribu Ujung Maluku
Pandan dan
Sekitarnya
Spinus Bengkulu, P.Serinu, Ujung P.Obi, Semua
Padang, Pacitan, Pandan, Roti, Nusa
Tapak Kalang Manado, Ambon Tenggara
Tuan Bolong, Bajo & Timor,
Prigi Bali

1. Siganus guttatus penyebarannya di :

Sumatera : Bengkulu, Padang Deli;

Jawa : P. Seribu, Cirebon, Balay, Surabaya;

Kalimantan : Balik Papan;

Sulawesi : Ujung Pandang, Bajo, Manado, Selayar;

Maluku : Seram, P. Obo, Ternate, Ambon, dsb.

2. Siganus canaculatus penyebarannya di :

Sumatera : Padang;

Jawa : Ujung Kulon, Teluk Banten, P. Seribu;

Maluku : Ternate, Bacan.

3. Siganus vulpinus penyebarannya di :

Kalimantan : Birabirahan;

Sulawesi : Masalembo, Ujung Pandang, Manado;

Maluku : Ternate, Kajoa, Ambon, Seram;

Irian : Manokwari.

4. Sirganus virgatus penyebarannya di

Sumatera : Pariaman, Padang, Bangka, Belitung;

Jawa : P. Seribu, Bawean;


Kalimtan : Sundakan;

Sulawesi : Ujung Pandang, Bajo.

5. Siganus corallinus penyebarannya di :

Sumatera;

Jawa;

Nusa Tenggara;

Sulawesi;

Maluku.

6. Siganus chrysapilos penyebarannya di :

Jawa :P. Seribu;

Kalimantan : Sundakan;

Sulawesi : Ujung Pandang, Manado, Slayar;

Nusa Tenggara : Sumbawa;

Maluku : P. Obi, Roti, Ambon dan sekitarnya.

7. Siganus spinus penyebarannya di :

Sumatera : Bengkulu, Padang, Tapak Tuan;

Jawa : P. Serinu, Pacitan, Karang Bolong, Prigi;

Sulawesi : Ujung Pandang. Bajo, Manado;

Nusa Tenggara, Timor;

Bali;

Maluku dan sekitarnya.

8. Siganus vermiculatus penyebarannya di :

Sumatera : Bengkulu, Padang, Sibolga, Nias;

Jawa : P. Seribu, Semarang;

Kalimantan : Balik Papan dan Sundakan;

Sulawesi : Ujung Pandang, Bulukumba, Manado, Sangihe;

Maluku : Halmahera, Morotai, Ternate, Bacan, Ambon;


Nusa Tenggara, Timor.

9. Siganus puellus penyebarannya di :

Jawa :P. Seribu;

Sulawesi : Ujung Pandang;

Maluku dan sekitarnya

10. Siganus javus penyebarannya di :

Sumatera : Deli, Sibolga, Bengkulu, Bangka, Belitung;

Jawa : Jakarta, Cirebon, Semarang, Jepara, Surabaya,

Pasuruan, madura;

Kalimantan : Stagen, Balik Papan;

Sulawesi : Ujung Pandang, Bajo.

11. Siganus lineatus penyebarannya di :

Maluku : Ternate, Morotai, Ambon dan sekitarnya.

3.2. Distribusi Ikan Baronang (Siganidae)

Sebaran ikan baronang (S. canaliculatus)  menepati seberan yang luas yaitu pada


daerah  Indo-Pasifik Barat: Teluk Persia, Teluk Oman, Pakistan, India, Sri Lanka, Burma,
Thailand, Singapura, Malaysia, Indonesia, Papua Nugini, Filipina, Kamboja, Viet Nam,
China selatan, Taiwan dan Australia Barat. Juga diketahui  dari Kepulauan Ryukyu; Palau
dan Yap di Mikronesia dan Melanesia, pada umumnya ikan baronang
(S.  canaliculatus) terdapat dalam keadaan menggerombol dan mengelilingi daerah yang
berumput dan berkarang, menempati sebaran habitat yang luas pada daerah tropis sampai
subtropics di kawasan Indo Pasifik, terutama di Kalimantan, Jawa, Maluku, ikan beronang
berimigrasi melalui terusan Suez ke laut Tengah. Oleh karena itu ikan Samandar (ikan
beronang) merupakan kelompok ikan yang kosmopolit (ikan yang keberadaanya
melimpah), (Rifai dkk, 2014).
Diperkirakan ada 19 jenis ikan baronang yang hidup di perairan  Indonesia atau
sekitar 70,4% dari total jenis spesies ikan baronang yang ada di dunia (Woodland 1990).
Distribusi spesies ikan yang berasosiasi dengan rumpon secara temporal (musim)
menunjukkan jumlah hasil tangkapan yang cenderung sama. Jumlah spesies hasil tangkapan
berkisar antara 4 sampai 5 spesies dengan rata-rata 4,75 spesies. Spesies ikan hasil tangkapan
terendah ditemukan pada musim peralihan -1 (MP-1), sedangkan tertinggi pada musim barat
(MB), musim peralihan-2 (MP-2) dan musim timur (MT) (Tabel 5). Pada tiga musim tersebut
spesies ikan baronang hasil tangkapan lebih tinggi, hal ini diduga karena pergerakan arus
perairan yang membawa makanan (plankton) lebih padat ke arah pesisir dan suplai makanan
dari daratan memalui sungai cukup tinggi. Menurut (Priatna dan Natsir 2007) pada tiga
musim arah arus lebih cenderung ke arah pantai yang membawa makanan, sehingga berbagai
jenis ikan mengikuti makanan dan berkumpul pada suatu area tertentu sehingga memudahkan
untuk penangkapan.

Distribusi kelimpahan hasil tangkapan ikan baronang (ind/m²) bervariasi secara


temporal (musim). Kelimpahan hasil tangkapan ikan baronang berkisar antara 6,38 ind/m2
sampai 20,67 ind/m² dengan nilai rata-rata 12,37 ind/m². Kelimpahan ikan terendah
ditemukan pada musim peralihan-2 (MP-2) sedangkan kelimpahan tertinggi pada bulan
Desember atau akhir musim barat (MB). Kelimpahan ikan baronang hasil tangkapan pada
musim barat lebih tinggi dari musim lainnya, diduga karena pengaruh makanan dan
pemijahan. Ketersediaan makanan dapat mempercepat ikan lebih cepat dewasa dan memijah
sehingga jumlah populasinya lebih besar. Menurut Priatna dan Natsir (2007) bahwa pada
bulan Desember (musim barat) kelimpahan ikan hampir dua kali kelimpahan dari musim
lainnya karena adanya kelimpahan makanan. Wiyono dan Mahiswara (2013) pada bulan
Desember (MB) kondisi perairan Teluk Bone relatif sudah mulai tenang sehingga aktivitas
nelayan untuk menangkap ikan juga mulai meningkat. Hasil penelitian Laga et al. (2015)
menunjukkan laju penangkapan ikan pepija (Harpadon nehereus) cukup tinggi pada bulan
Desember – Januari (akhir MB dan awal MP-2) di Perairan Pulau Tarakan.

3.3. Data Statistik Ikan Baronang (Siganidae)

Ikan Baronang banyak ditemui pada wilayah terumbu karang, lamun, dan wilayah
yang banyak terdapat rumput laut. Bentuk tubuh pipih, memakan jenis plankton tumbuhan
(phytoplankton) dan tumbuhan laut lainnya. Ikan baronang tersebar di seluruh pulau besar di
Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku).
BAB IV
KARAKTERISASI DAN KANDUNGAN GIZI IKAN

4.1. Karakterisasi Ikan Baronang (Siganidae)


Ikan baronang termasuk famili siganiade dan banyak berkembang biak di Indonesia.
Ikan baronang ini banyak dijumpai dikepulauan seribu dengan nama yang lain. Ikan baronang
ini memiliki ciri – ciri dengan panjang tubuh sekitar 20 sentimeter. Mulut dari ikan baronang
ini berukuran kecil dan rahang yang kecil beserta gigi – giginya. Dipunggung ikan itu
terdapat duri yang mengandung racun pada ujungnya. Untuk itu harap berhati – hati jika ingin
menangkap ikan ini agar menghindari durinya. Karena duri dipunggung ikan ini memang
tidak mematikan namun dapat membuat anda terluka dan jatuh sakit. Meskipun duri ikan
baronang mengandung racun namun ikan ini aman untuk dikonsumsi sehari – hari. Ikan
baronang ini sebagian besar hidup dipantai yang banyak ditumbuhi oleh tumbuhan yang
hidup diair. Ini karena ikan baronang hidup dengan memakan tumbuhan air agar dapat
bertahan hidup. Selain itu ikan baronang ini juga banyak dijumpai di tumbuhan bakau dan
mencari makan disekitarnya.

Ikan Baronang Kunyit adalah salah satu jenis ikan Baronang yang primadona di arena
pemancingan laut. Sebab, ikan ini memiliki warna tubuh yang mempesona, kuning terang
dengan polkadot khas Baronang tentunya.

4.2. Kandungan Gizi Ikan Baronang (Siganidae)

Anda mungkin juga menyukai