Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH EKOLOGI PERAIRAN

BIOGEOKIMIA
Dosen Pengampu : Jumsurizal,S.Pi.,M.Si

Disusun Oleh :
Nama : Tri Wulan Dari
NIM : 180254244004

Jurusan Teknologi Hasil Perikanan


Universitas Maritim Raja Ali Haji
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME atas segala nikmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah “Siklus Biogeokimia” ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ekologi Perairan.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini, mudah-mudahan bantuan yang diberikan mendapatkan
balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Selain itu, penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini pasti masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi isi maupun penulisannya. Untuk itu,
penulis mohon kritik dan sarannya untuk perbaikan dan penulisan selanjutnya. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Tanjungpinng, 9 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ..................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Tujuan Penulisan Makalah ........................................ Error! Bookmark not defined.

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6


A. Pengertian Siklus Biogeokimia ................................. Error! Bookmark not defined.
1. Siklus Hidrologi ..................................................... Error! Bookmark not defined.
2. Siklus Karbon .......................................................................................................... 9
3. Siklus Fospor ......................................................................................................... 12
4. Siklus Belerang ...................................................... Error! Bookmark not defined.
5. Siklus Nitrogen ...................................................................................................... 16
6. Siklus Materi (Mineral) ......................................................................................... 17
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 19
A. Kesimpulan................................................................................................................ 19
B. Saran .......................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan manusia di bumi semakin beragam telah menimbulkan dampak terhadap


perubahan lingkungan. Salah satu perubahan lingkungan yang menimbulkan dampak
buruk adalah perubahan iklim Global yang akibat efek emisi gas CO2 (karbon dioksida),
CO (karbon monoksida), SO2 dan SO3 (oksida belerang), NO dan NO2 (oksida nitrogen),
CH4 (metana), O3 (ozon), CFC (carbon fluoro carbon).

Udara, air, tanah, kehidupan dan teknologi saling berkaitan secara erat. Atmosfer
merupakan lapisan tipis gas-gas yang meliputi permukaan bumi, memegang peranan
penting sebagai tempat penampungan (reservoir) dari berbagai macam gas. Atmosfer
juga menyeimbangkan panas bumi, mengabsorbsi energi dan merusak radiasi ultraviolet
yang datang dari matahari. Selain itu memindahkan energi panas dari wilayah ekuator,
serta berfungsi sebagai jalan atau media pergerakan air pada phase uap dalam siklus
hidrologi.

Hidrosfer mengandung air bumi. Lebih dari 97% dari air bumi berupa lautan dan
sisanya berupa air tawar dalam bentuk es. Air laut mengalami sirkulasi dalam
lingkungan, proses-proses sirkulasi tersebut terjadi dalam atmosfer, dalam sumber air
dan dalam air permukaan seperti saluran air, sungai-sungai, danau-danau, waduk-waduk
dan penampungan-penampungan air.

Geosfer terdiri dari padatan bumi meliputi tanah yang sangai mendukung kehidupan
tumbuhan. Bagian dari geosfer yang langsung terlibat dengan proses-proses lingkungan
melalui kontak dengan atmosfer, hidrosfer dan semua kehidupan adalah litosfer. Semua
kehidupan yang ada di bumi membentuk geosfer. Komponen-komponen abiotik yaitu
udara, air, atanah dan komponen biotik saling berkaitan membentuk suatu sistem yang
disebut ekosistem. Ekosistem terdiri dari interaksi yang menguntungkan anatara
organisme-organisme dengan lingkungannya diman terjadi pertukaran dari sejumlah
besar material dalam bentuk siklus yang dikenal dengan siklus materi.

4
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa
unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk hidup
dan tak hidup. Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke
komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi
juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.

Siklus materi menyangkut materi yang terdiri dari bahan-bahan kimia, termasuk
didalamnya media kehidupan. Bahan-bahan kimia yang termasuk penyusun kehidupan
yang paling banyak yaitu karbon, nitrogen, oksigen, hidrogen, belerang dan fosfor.
Perjalanan atau aliran bahan-bahan kimia dalam ekosistem global di bumi ini ternyata
berbentuk lingkaran yang dikenal dengan siklus biogeokimia. Siklus biogeokimia pada
akhirnya cenderung mempunyai mekanisme umpan-balik yang dapat mengatur sendiri
(self regulating) yang menjaga siklus itu dalam keseimbangan.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud siklus biogeokimia ?


2. Apa fungsi siklus biogeokimia ?
3. Apa jenis- jenis dari siklus biogeokimia ?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah mendapat jawaban mengenai Apa yang
dimaksud siklus biogeokimia, Apa fungsi siklus biogeokimia, Apa jenis- jenis dari siklus
biogeokimia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Siklus Biogeokimia

Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik-anorganik adalah
siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalirdari komponen abiotik ke komponen
biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya
melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik
sehingga disebut sebgai siklus biogeokimia.

Siklus biogeokimia yang terjadi di alam dapat berupa silkus air, siklus oksign dan
karbondioksida (karbon), siklus nitrogen, dan siklus materi (mineral) yang berupa unsur-
unsur hara.

B. Fungsi Siklus Biogeokimia

Fungsi Siklus Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua
unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen
biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.

C. Jenis-jenis Siklus Biogeokimia

1. Siklus Hidrologi

6
Siklus hidrologi adalah peredaran air secara umum dari laut ke atmosfer melaui
penguapan, kemudian jatuh kepermukaan bumi sebagai hujan, mengalir diatas
permukaan dan didalam tanah sebagai sungai yang menuju ke laut.Siklus hidrologi atau
disebut juga siklus air adalah proses, yang didukung oleh energi matahari, yang
menggerakan air antara lautan, langit, dan tanah. Air adalah kekuatan pendorong dari
semua alam (Leonardo da Vinci). Benar dinyatakan oleh pelukis dan pematung terkenal
ini, air adalah salah satu zat yang paling penting di bumi, karena semua organisme hidup
membutuhkan air untuk bertahan hidup. Selain itu, itu adalah fakta yang diketahui
bahwa air mencakup sekitar 70% dari permukaan bumi. Siklus air, juga dikenal sebagai
siklus hidrologi, dapat didefinisikan sebagai suatu siklus terus menerus, tak berujung dan
penguapan air secara alami, berikutnya kondensasi, dan pengendapan sebagai hujan dan
salju.
Proses Terjadinya Siklus Hidrologi dalam siklus hidrologi meliputi penguapan,
pendinginan atau kondensasi, transportasi, dan presipitasi.

Secara umum siklus hidrologi terjadi karena proses-proses yang mengikuti gejala-
gejala meteorologi dan klimatologi sebagai berikut:

 Evaporasi atau perubahan bentuk air dari cair ke fase gas secara langsung. Sumber
energi untuk penguapan adalah energi panas matahari. Sedangkan air yang diuapkan
berasal dari tempat –tempat penampungan air seperti sungai, reservoir, danau, waduk,
laut ataupun samudra.
 Transpirasi, yaitu proses penguapan yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan melalui
permukaan daun.
 Evapotranspirasi, yaitu proses penggabungan antara evaporasi dan transpirasi.
 Kondensasi, yaitu perubahan dari uap air rnenjadi titik-titik air (pengembunan) akibat
terjadinya penurunan salju.
 Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-
pori tanah.
 Presipitasi adalah segala bentuk curahan air atau hujan. Sebagian besar presipitasi
terjadi sebagai hujan air, namun ada juga presipitasi yang berupa hujan salju, hujan es
(hail), kabut menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet). Sekitar 505.000 km3
(121.000 cu mil) air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398.000 km3 (95.000
cu mi) dari terjadi di atas lautan.

7
 Limpasan (run off) Air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai,
hingga menuju ke laut. Ini mencakup baik limpasan permukaan (surface runoff) dan
limpasan saluran (channel runoff). Karena mengalir, air dapat merembes ke dalam
tanah, menguap ke udara, menjadi disimpan di danau atau waduk, atau diekstraksi
untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti pertanian dan lain sebagainya.
 Arus bawah permukaan Aliran air bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer. Air
bawah permukaan dapat kembali ke permukaan atau akhirnya meresap ke dalam
lautan.
 Adveksi adalah gerakan air - dalam wujud padat, cair, atau uap - melalui atmosfer.
Tanpa adveksi, air yang menguap dari lautan tidak bisa jatuh sebagai presipitasi di
atas tanah.

Macam - macam siklus hidrologi :


• Siklus pedek, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk menjadi
segumpal awan dan akhirnya terjadilah hujan di kawasan laut.

• Siklus sedang, yaitu proses penguapan dari laut maupun dari darat kemudian
terbentuk awan. Awan terbawa angin ke wilayah daratan yang menyebabkan hujan di
daratan, kemudian air mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan.

8
• Siklus panjang, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan.
Awan terbawa angin ke daratan yang menyebabkan hujan di daratan, kemudian air
mengalir ke laut melalui sungai permukaan dan aliran bawah tanah.

2. Siklus Karbon

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan diantara


biosfer, geosfer, hidrosfer dan atmosfer bumi. Dalam siklus ini terdapat empat reservoir
karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah

a) Atmosfer
b) Biosfer Teresterial, meliputi freshwater sistem dan material nonhayati organik
seperti soil karbon (karbon tanah)
c) Lautan, meliputi karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati atau
nonhayati Sedimen, meliputi bahan baker fosil
d) Pertukaran karbon antara reservoir terjadi karena proses kimia, fisika, geologi,
dan biologi yang bermacam-macam.

Kandungan karbon terbesar yang terdapat diatmosfer bumi adalah gas karbondioksida
(CO2) sebesar 0.03%. Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari
seluruh gas yang ada di atmosfer, namun gas ini memiliki peran penting dalam
menyokong kehidupan gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer semakin
bertambah selama beberapa tahun terakhir ini dan berperan dalam peningkatan pemanasan
global.

9
Karbon dapat diambil dari atmosfer dengan berbagai cara, antara lain:

1. Melalui proses fotosintesis

Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesis untuk mengunbah


karbondioksida menjadi karbohidrat dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Karbon
pada proses ini akan banyak di serap oleh tumbuhan yang baru saja tumbuh atau
pepohonan pada hutan yang sedang di reboisasi sehingga membutuhkan pertumbuhan
yang cepat

2. Melalui respirasi tumbuhan dan binatang

Proses ini merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga penguraian glukosa
menjadi karbohidrat dan air.

3. Melalui pembusukan, tumbuhan, dan binatang

Jamur dan bakteri menguraikan senyawa karbon pada tumbuhan dan binatang
yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia aksigen atau
menjadi metana jika tidak tersedia oksigen

4. Melalui erupsi vulkanik

Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepasakan gas ke atmosfer.
Gas-gas tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon
dioksida yang dilepas ke atmosfer hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang
hilang dari atmosfer akibat pelapukan batuan silikat.

5. Melalui pemanasan permukaan laut

Di permukaan laut, ketika air laut menjadi lebih hangat, karbon dioksida yang
larut dalam air akan dilepas ke atmosfer sebagai uap air.

Dalam biosfer terdapat sekitar 1900GtC gas karbon dioksida dan oksigen. Karbon
adalah bagian yang penting dalam menunjang kehidupan di bumi, karena karbon berperan
dalam strutur biokimia dan nutrisi pada semua sel makhluk hidup. Proses-proses
perpindahan karbon di biosfer sama dengan proses perpindahan karbon di atmosfer,
karena semua proses yang terjadi di atmosfer harus melalui biosfer terlebih dahulu.

Laut mengandung sekitar 36000 GtC ion karbonat yang merupakan kandungan
umum. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-

10
hidrogen, adalah penting dalam reaksi yang terjadi pada air. Pertukaran karbon penting
untuk mengontrol pH di laut dan dapat di jadikan sebagai sumber. Proses pertukaran
karbon antara atmosfer dengan lautan diawali dengan pelepasan karbon ke atmosfer yang
terjadi di daerah upwelling (lautan bagian atas), kemudian pada daerah downwelling (laut
bagian bawah), karbon berpindah dari atmosfer kembali ke lautan. Pada saat CO2
memasuki lautan, asam karbonat terbentuk dengan reaksi kimia:

CO2 + H2O H2CO3

Reaksi tersebut memiliki sifat dua arah untuk mencapai suatu kesetimbangan kimia.
Reaksi lain yang penting dalam mengontrol nilai pH larutan adalah pelepasan ion hidrogen
dan bikarbonat, dimana dapat menyebabkan perubahan yang besar pada pH, yaitu H2CO3
H+ + HCO3-

Terdapat lebih banyak persenyawaan karbon yang dikenal daripada persenyawaan


unsur lain kecuali hydrogen. Kebanyakan dikenal sebagai zat-zat kimia organic.
Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah mengikat
dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin , tidak hanya dengan ikatan tunggal,
C-C, tetapi juga mengandung ikatan ganda, C=C atau C=C . Di atmosfer terdapat
kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara berasal dari respirasi
manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik. Karbon
dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan
oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi. Hewan
dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam
tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar
C02 di udara.

Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung.
Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai
menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi
makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat
organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah
bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air.

11
3. Siklus Fospor

Daur Fosfor adalah proses perubahan fosfat dari fosfat anorganik menjadi fosfat
organik dan kembali menjadi fosfat anorganik secara kesinambungan dan tanpa jeda.
Fosfor adalah komponen penting pada membran sel, asam nukleat dan tranfer energi pada
respirasi sel. Fosfor juga ditemukan sebagai komponen utama dalam pembentukan gigi
dan tulang vertebrata. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat
organik dan senyawa fosfat anorganik. Fosfat organik adalah sebutan untuk senyawa
fosfat yang terkandung dalam binatang dan tumbuhan. Sedangkan fosfat anorganik adalah
senyawa fosfat yeng terdapat pada tanah, batuan dan air.
Fosfor merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan. Dalam beberapa
tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5, telah menjadi bahan
penting pertanian dan produksi tani lainnya. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi
baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting
sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa. Fosfor
juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang. Oleh
karena itu, kita harus mengetahui tentang betapa pentingnya fosfor dalam kehidupan.
a) Proses Terjadinya Siklus Fosfor
Daur fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, dalam hal input atau
sumber fosfor-proses yang terjadi terhadap fosfor- hingga kembali menghasilkan
fosfor lagi. Daur fosfor dinilai paling sederhana daripada daur lainnya, karena
tidak melalui atmosfer. fosfor di alam didapatkan dari: batuan, bahan organik,
tanah, tanaman, PO4- dalam tanah. kemudian inputnya adalah hasil pelapukan
batuan. dan outputnya: fiksasi mineral dan pelindikan.

12
fosfor berupa fosfat yang diserap tanaman untuk sintesis senyawa organik.
Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, jadi daur fosfat dikatakan daur lokal.
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada
tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat
organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer
(pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah
atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat
banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan
membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini
kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus
menerus. Fosfor dialam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat,
fitat atau protein. Bakeri yang berperan dalam siklus fosfor : Bacillus,
Pesudomonas, Aerobacter aerogenes, Xanthomonas, dll. Mikroorganisme
(Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes) dapat
melarutkan P menjadi tersedia bagi tanaman.Daur fosfor terlihat akibat aliran air
pada batu-batuan akan melarutkan bagian permukaan mineral termasuk fosfor
akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan dikembalikan ke
daratan.

4. Siklus Belerang

Sulfur merupakan perubahan sulfur dari hidrogen sulfide (H2S) menjadi sulfur
diokasida (SO2) lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur
dialam ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk
mineral, diudara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan didalam tubuh organisme sebagai
penyusun protein. Siklus sulfur di mulai dari dalam tanah. yaitu ketika ion-ion sulfat di
serap oleh akar dan di metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan.
Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuh
13
manusia. Dari dalam tubuh manusia senyawa sulfur mengalami metabolisme yang sisa-
sisa hasil metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas. Salah
satu zat yang terkandung dalam gas tersebut adalah sulfur. Semakin besar kandungan
sulfur dalam gas maka gas akan semakin bau. Hidrogen sulfida (H2S) berasal dari
penguraian hewan dan tumbuhan yang mati oleh mikroorganisme seperti bakteri dan
jamur. Hidrogen sulfida hasil penguraian sebagian tetap berada dalam tanah dan sebagian
lagi di lepaskan ke udara dalam bentuk gas hidrogen sulfida.
Gasi hidrogen sulfida di udara kemudian bersenyawa dengan oksigen membentuk
sulfur dioksida. Sedangkan hidrogen sulfida yang tertinggal didalam tanah dengan
bantuan bekteri akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida. Ion sulfat
akan diserap kembali oleh tanaman sedangkan sulfur dioksida akan terlepas keudara.
Diudara sulfur dioksida akan bereaksi dengan oksigen dan air membentuk asam sulfat
(H2SO4) yang kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam. Hujan asam juga dapat
disebakan oleh polusi udara seperti asap-asap pabrik, pembakaran kendaraan bermotor,
dll. Hujan asam dapat menjadi penyebab korosi batu-batuan dan logam. H2SO4 yang
jatuh kedalam tanah oleh bakteri di pecah lagi menjadi ion sulfat yang kembali diserap
oleh tumbuhan, tumbuhan di makan oleh hewan dan manusia, makhluk hidup mati
diuraikan oleh bakteri menghasilkan sulfur kebali. bergitu seterusnya. Siklus sulfur atau
daur belerang tidak akan pernah terhenti selama salah satu komponen penting penting
seperti tumbuhan masih ada di permukaan bumi ini.
Dalam daur sulfur atau siklus belerang, untuk merubah sulfur menjadi senyawa
belerang lainnya setidaknya ada dua jenis proses yang terjadi. Yaitu melalui reaksi antara
sulfur, oksigen dan air serta oleh aktivitas mikrorganisme. beberapa mikroorganisme
yang berperan dalam siklus sulfur adalah dari golongan bakteri, antara lain adalah
bakteri Desulfomaculum dan bakteri Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi
sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan oleh bakteri
fotoautotrof anaerob (Chromatium) dan melepaskan sulfur serta oksigen. Kemudian
Sulfur dioksidasi yang terbentuk diubah menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof
(Thiobacillus).

14
Dalam daur belerang, mikroorganisme yang bertanggung jawab pada setiap proses
trasformasi adalah sebagai berikut :
H2S → S → SO4 => bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.
SO4 → H2S => bakteri desulfovibrio dalam reaksi reduksi sulfat Anaerobik.
H2S → SO4 => bakteri thiobacilli dalam proses reaksi oksidasi sulfide aerobik.
Sulfur organik → SO4 + H2S, => mikroorganisme heterotrofik aerobik dan
anaerobik.
Proses Terjadinya Siklus Belerang /Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya
pembakaran bahan bakar fosil batu bara atau terjadi akibat adanya aktifitas gunung
berapai, lalu asapnya itu akan naik ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu akan berada
diawan yang menjadi hidrolidid air membentuk H2SO4, awan akan mengalami
kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal dengan hujan asam.
Air hujan itu akan masuk kedalam tanah yang akan diubah menjadi Sulfat yang
sangat peting untuk tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk anorganik (SO4),
sulfat ini yang mampu berpindah dari bumi atau alam ketubuh tanaman/ tumbuhan
melalui penyerapan sulfat oleh akar .Sulfur akan direduksi oleh bakteri menjadi sulfida
dan berbentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfide.
Fungsi Siklus Sulfur / Belerang
Berikut adalah beberapa fungsi dari siklus belerang yaitu :
a. Membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi lebih hijau
b. Menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen
c. Meningakatkan jumlah anakn yang menghasilkan (pada tanaman padi)
d. Berperan penting pada proses pembulatan zat gula
e. Memperbaiki warna, aroma, dan kelenturan daun tembakau ( khusus pada
tembakau omprongan)
f. Memperbaiki aroma, mengurangi penyusutan selama penyimpangan,
memperbesar umbi & bawang merah

15
5. Siklus Nitrogen

Siklus nitrogen sendiri adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur
nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat
terjadi secara biologis maupun non-biologis. Siklus nitrogen secara khusus sangat
dibutuhkan dalam ekologi karena ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi tingkat
proses ekosistem kunci, termasuk produksi primer dan dekomposisi. Aktivitas manusia
seperti pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan pupuk nitrogen buatan, dan
pelepasan nitrogen dalam air limbah telah secara dramatis mengubah siklus nitrogen
global. Pembukaannya sudah cukup, sekarang kita menginjak ke detail proses daur / siklus
nitrogen.
Fungsi Nitrogen dalam ekologi sangatlah penting untuk berbagai proses kehidupan di
Bumi. Nitrogen adalah komponen utama dalam semua asam amino, yang nantinya
dimasukkan ke dalam protein, tahu kan kalau protein adalah zat yang sangat kita butuhkan
dalam pertumbuhan. Nitrogen juga hadir di basis pembentuk asam nukleat,
seperti DNA dan RNA yang nantinya membawa hereditas. Pada tumbuhan, banyak
dari nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang penting untuk fotosintesis dan
pertumbuhan lebih lanjut. Meskipun atmosfer bumi merupakan sumber
berlimpah nitrogen, sebagian besar relatif tidak dapat digunakan oleh tanaman.
Pengolahan kimia atau fiksasi alami (melalui proses konversi seperti yang dilakukan
bakteri rhizobium), diperlukan untuk mengkonversi gas nitrogenmenjadi bentuk yang
dapat digunakan oleh organisme hidup, oleh karena itu nitrogen menjadi komponen
penting dari produksi pangan. Kelimpahan atau kelangkaan dari bentuk "tetap" nitrogen,
(juga dikenal sebagai nitrogen reaktif), menentukan berapa banyak makanan yang dapat
tumbuh pada sebidang tanah

16
Contoh beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam daur nitrogen ialah :

a. Nitrosomanas mengubah amonium menjadi nitrit.


b. Nitrobacter mengubah nitrit menjadi nitrat
c. Rhizobium menambat nitrogen dari udara
d. Bakteri hidup bebas pengikat nitrogen seperti Azotobakter (aerobik) dan
Clostridium (anaerobik)
e. Alga biru hijau pengikat nitrogen seperti Anabaena, Nostoc dan anggota-
anggota lain dari ordo Nostocales
f. Bakteri ungu pengikat nitrogken seperti RhodospirillumMeskipun pengikatan
secara alami menghasilkan cukup nitrogen untuk proses yang berlangsung
secara alami, namun pembentukan nitrogen oleh industri yang digunakan
untuk pemupukan dan produk lain melampui kebutuhan ekosistem darat.

6. Siklus Materi (Mineral)


Beberapa mineral atau unsur hara yang penting bagi tumbuhan adalah fosfor, kalium,
kalsium, magnesium, dan belerang. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu
senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada
air dan tanah). Fosfor terdapat dalam asam nukleat yang berperan dalam mengangkut
energi dan diperlukan dalam jumlah kecil dan dalam bentuk supefosfat. Fosfor lebih tahan
pembasuhan dan ketersediannya di alam bergantung pada pH tanah.

Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer
menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut dalam air atau air laut akan
terkikis dan mengendap dalam sediment laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di
batu karang dan fosil. Fofat dan batu karang dan fosil yang terkikis akan membentuk
fosfat anorganik kembali yang terlarut di air tanah dan air laut. Fosfat anorganik ini
kemudian akan diserap oleh akar tumbuha.

Kalium diperlukan dalam jumlah sedang dan tersedia di alam sebagai ion yang
terdapat pada tumbuhan koloid tanah. Pada tanah humus terdapat banyak kalium, tetapi
dalam bentuk yang tidak dapat dimanfaatkan secara langsung sehingga perlu pemupukan
kalium yang dibutuhkan tanah dalam bentuk kalium iodida.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Yang dapat disimpulkan dari makalah ini yaitu:

1. Siklus Carbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan diantara


biosfer, geosfer, hidrosfer dan atmosfer bumi
2. Siklus Nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfer ke dalam tanah. Selain air
hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam tanah
terjadi melalui proses fiksasi nitrogen
3. Siklus Belerang yaitu perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur
diokasida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi.
4. Siklus Fosfor adalah proses perubahan fosfat dari fosfat anorganik menjadi fosfat
organik dan kembali menjadi fosfat anorganik secara kesinambungan dan tanpa jeda
5. Siklus Hidrologi adalah peredaran air secara umum dari laut ke atmosfer melaui
penguapan, kemudian jatuh kepermukaan bumi sebagai hujan, mengalir diatas
permukaan dan didalam tanah sebagai sungai yang menuju ke laut

B. Saran

Namun demikian ada suatu kecenderungan sejumlah elemen beredar secara terus
menerus dalam ekosistem dan menciptakan suatu siklus internal. Siklus ini dikenal sebagai
siklus biogeokimia karena prosesnya menyangkut perpindahan komponen bukan jasad
(geo), ke komponen jasad (bio) dan kebalikannya. Siklus biogeokimia pada akhirnya
cenderung mempunyai mekanisme umpan-balik yang dapat mengatur sendiri (self
regulating) yang menjaga siklus itu dalam keseimbangan.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://go.microsoft.com/fwlink/?LinkId=746405
https://muhammadsyafriadi6.blogspot.com/2014/11/makalah-biogeokimia.html
https://www.academia.edu/9818931/makalah_siklus_biogeokimiahttps://www.academia.edu/
4314304/Siklus_Biogeokimia

https://www.academia.edu/9583192/siklus_hidrologi

19

Anda mungkin juga menyukai