Yulianus, S.Pi
Penyuluh Perikanan Pertama
HAL
KATA PENGANTAR ............................................................ 1
DAFTAR ISI ..................................................................... 2
BAB I. Pendahuluan ......................................................... 3
BAB II. Pembuatan Kerupuk Ikan patin ................................... 5
1. Kebutuhan Alat ....................................................... 5
2. Kebutuhan bahan .................................................... 6
3. Proses produksi ....................................................... 7
4. Pengemasan .......................................................... 11
Ikan Gurami merupakan salah satu komoditi perikanan air tawar yang
banyak diminati oleh masyarakat, baik konsumen maupun para
pembudidaya. Ikan Gurami banyak disukai konsumen karena rasanya yang
lezat dan gurih, sedangkan oleh para pembudidaya ikan gurami disukai
karena memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan komoditi
perikanan air tawar lainnya.
Gurami merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih
lebar, bagian punggung berwarna merah sawo dan bagian perut berwarna
kekuning- kuningan/ keperak-perakan. Ikan gurami merupakan
keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. Ikan
gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia) dan
menyebar ke Malaysia, Thailand, Ceylon dan Australia. Jenis ikan gurami
yang sudah dikenal masyarakat yaitu gurami angsa, gurami jepun,
bluesafir, paris, bestar dan porselin. Dibandingkan dengan gurami jenis
lain, ikan gurami jenis porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur. Jika
induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-
3000 butir telur, induk porselen mampu 10.000 butir. Ikan gurami
merupakan ikan yang relatif lambat pertumbuhannya dan baru mencapai
kematangan telur sekitar umur 2 tahun.
2. Seleksi Induk
Gurami yang akan dijadikan induk berumur kurang lebih 4
tahun dengan berat 2 – 3 kg untuk jantan, dan umur minimal 3 tahun dengan
berat 2– 2,5 kg untuk betina (Sendjaya dan Rizki , 2002). Sedang
menurut Khairuman dan Amri (2003), bobot gurami yang pantas untuk
dijadikan induk adalah 1,5 – 2 kg/ekor. Masa produksi optimal induk betina
berlangsung selama 5 – 7 tahun. Semakin tua umur induk gurami, jumlah
telur yang dihasilkan semakin menurun, tetapi kualitas telurnya semakin
baik. Ciri-ciri fisik induk jantan dan betina pada ikan gurami menurut
Sendjaya dan Rizki (2002)
3. Pemijahan
Induk dapat dipelihara pada kolam tembok/ tanah, baik secara massal
maupun berpasangan dengan sistem sekat. Kolam pemeliharaan induk
sekaligus berfungsi untuk kolam pemijahan dengan kepadatan penebaran 1