Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BUDIDAYA IKAN GURAME

DISUSUN OLEH :

ICA PUTRI LESTARI

DEWI SURYANTI

JULIAN DASTIN PUTRA ROHINO

ZASKYA MEILANA T.F

KELAS : XI IPS

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

1
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN.......................................................3
1. Latar Belakang .........................................................3
2. Tujuan Penulisan Maalah .........................................3
BAB II : ACUAN TEKNIS USAHA.......................................4
A. Persyaratan Lokasi ..............................................4
B. Pemeliharaan ikan gurami ...................................4
 Pembibitan..................................................4
 Pakan...........................................................5
 Kolam..........................................................6
 Dll...............................................................7
C. Pemanenan ..........................................................8
BAB III : Anggaran Penutup.....................................................9
BAB IX : Kesimpulan dan Saran..............................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................11

2
BAB I
PENDAHULAN

A. Latar Belakang Masalah


Ikan terdapat di daerah perikanan laut dan daerah perikanan darat. Banyak sekali
macam ikan yang terdapat di daerah perikanan darat. Ikan tersebut dapat dibagi dalam
tiga golongan yaitu ikan peliharaan, ikan buas dan ikan liar. Ikan merupakan salah
satu sumber protein bagi manusia, antara lain ikan gurame (Osphronemus gouramy)
merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar ke wilayah Asia
Tenggara dan Cina. Merupakan salah satu ikan labirinth dan secara taksonomi
termasuk famili Osphronemidae. Ikan gurame adalah salah satu komoditas yang
banyak dikembangkan oleh para petani, hal ini dikarenakan permintaan pasar cukup
tinggi.
Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang sudah cukup dikenal dan
banyak diminati di Indonesia. Hal ini karena ikan gurame memiliki kelebihan yaitu
rasa daging yang enak, pemeliharaan mudah serta harga relatif stabil. Ikan ini sudah
lama dikenal orang dan telah banyak dibudidayakan. Namun usaha-usaha yang
dilakukan untuk menunjang ke arah budi daya yang intensif belum banyak
dilaksanakan.
Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya pertambahan penduduk yang
diiringi dengan semakin meningkatnya kebutuhan protein hewani oleh masyarakat
setiap tahunnya maka, perlu adanya peningkatan produksi ikan gurame, maka perlu
adanya perluasan pembudidayaan ikan gurame dengan peningkatan produksi ikan
secara massal, baik secara kuantitas maupun kualitasnya, sehingga dapat dijadikan
sebagai komoditas baru terhadap ikan lain yang biasa dipasarkan.

B. Tujuan Permasalahan

1.      Mengetahui bagaimana pemberdayaan ikan gurame


2.      Mengetahui dan mempelajari biologi dan morfologi ikan Gurame (Osphronemus
gouramy).
3.      Mengetahui cara pemeliharaan ikan gurame

3
BAB II
ACUAN TEKNIS USAHA

A. Persyaratan Lokasi Pemberdayaan Ikan Gurame

 Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak
berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa
air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
 Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk
memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
 Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian
50-400 m dpl.
 Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak
berlumpur, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan
minyak/limbah pabrik.
 Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat
baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame. Untuk pemeliharaan
secara tradisional pada kolam khusus, debit air yang diperkenankan adalah 3
liter/detik, sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur, debit air yang ideal
adalah antara 6-12 liter/detik.
 Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.
 Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C.
B. Pemeliharaan Pembesaran
1. Pembibitan

 Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:
1.      Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
2.      Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
3.      Ukuran kepala relatif kecil
4.      Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidakluka.
5.      Gerakan normal dan lincah.
6.      Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.

4
7.      Berumur antara 2-5 tahun.
 Pemeliharaan Induk
            Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam
penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap induk dengan
berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari.
Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu
dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.
2. Pakan

Dari hasil riset selama ini, ikan gurami membutuhkan setidaknya 25 persen protein hewani
supaya perkembangan dan pertumbuhannya lebih cepat. Kebutuhan protein
nabati bisa dipenuhi dari dedaunan. Di dalam kolam bisa disebarkan daun-daun kangkung,
singkong, talas, ubi jalar, pepaya, taoge, dan selada air.Tanaman / Daun-DaunanUntuk
memenuhi protein nabati untuk ikan gurame, anda bisa memberikan pakan yang berupa
tumbuhan/dedaunan. Ada beberapa jenis tumbuhan disukai ikan gurame dan bisa pakan
alternatif, diantaranya seperti daun sante, kangkung, daun pisang, daun talas, lamtoro dan
daun pepaya.Cara pemberian pakan ikan gurame dari tumbuhan yaitu dengan memotongnya
kecil-kecil, atau anda bisa mengolahnya terlebih dahulu seperti difermentasi lalu dijadikan
tepung. Selain, memiliki manfaat yang berupa protein nabati, pakan dari tumbuhan/daun ini
juga mudah ditemukan dan harganya pun murah sehingga mampu menghemat biaya
pengeluran pakan.

5
3. Kolam

Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:
 Kolam penyimpanan induk
 Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur
dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10
meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan
10 ekor jantan.
 Kolam pemijahan
 Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan kepadatan kolam
induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan). Adapun
syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C; kedalaman air
75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir. Tempatkan sarana penempel telur berupa
injuk atau ranting-ranting.
 Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
 Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm.
Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam
pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.
 Kolam pembesaran
 Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih
selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa
kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10
ekor/meter persegi.
 Kolam/tempat pemberokan

6
4. Peralatan

Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah: jala, waring
(anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser,
ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit,
pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain
yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang
halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan
ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban
(untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur
secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari
alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10
cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan
konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser
(gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap
induk ikan atau ikan konsumsi).
5. Pemeliharaan induk
Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan
induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg
diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa
dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah
setiap kali pemberian.Pembenihan Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma)
di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam kolam
pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut:Kolam dikeringkan
terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.Lakukan pengapuran dan
pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan
biarkan selama 3 hari. Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjngIsikan air
yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram/100 meter persegi,
biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm.Untuk kolam seluas
100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah
pemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam
sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur.
20-30 hari kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari
kemudian telur akan menetas.Pemeliharaan Pembesaran Pemeliharaan pembesaran dapat
dilakukan secara polikultur maupun monokultur. Polikultur Ikan gurame dipeliharan bersama
ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele. Cara ini lebih menguntungkan karena
pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat. Monokultur,Pada pemeliharaan gurame
tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan Penebaran bibit sejumlah 500
ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi Pemupukan dapat
dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan hanya

7
dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan
alami bagi hewan peliharaan. Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam
dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg
untuk tiap 100 m 2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10
cm dan dibiarkan selama 3 hari. Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan
menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap
100 m 2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut
kolam.
6. Pemanenan

Panen ikan gurame siap konsumsi sebaiknya dilakukan pada sore hari agar ikan tidak terlalu
stres. Sebelum dipanen, ikan dipuasakan terlebih dahulu selama 1 hari. Panen dapat
dilakukan dengan penyusutan air kolam sekitar 20 cm. Panen dapat dibantu dengan jaring
halus yang dipegang oleh dua orang.

8
BAB III
ANGGARAN DAN PENUTUP

A. Perhitungan Modal Budidaya Ikan Gurame

Untuk memulai budidaya ikan gurame dibutuhkan modal yang cukup besar. Sumber: Fish
Tank Advisor Teknologi budidaya ikan gurame sudah dikuasai oleh masyarakat baik dalam
tahap pembenihan maupun pembesarannya. Apalagi ikan gurame merupakan jenis yang
pertumbuhannya agak lambat tapi harganya relatif meningkat setiap saat.
Ikan gurame dijual dalam keadaan hidup dan segar harganya akan lebih tinggi. Setelah Anda
memiliki pengetahuan, kini saatnya untuk memulai bisnis budidaya ini. Untuk memulainya
dibutuhkan modal yang cukup besar. Berikut perhitungannya seperti dikutip
dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Direktorat
Usaha Budidaya.Dari analisa di atas usaha pembesaran ikan gurame dengan 2 unit kolam
memerlukan modal awal sebesar Rp2,3 juta. Komponen modal tetap disusutkan selama 3
tahun dan waktu usaha dalam 3 tahun kemudian.
Kebutuhan dana untuk budidaya ikan gurame meliputi modal tetap dan modal kerja. Dana
yang dibutuhkan untuk modal tetap dan modal kerja awal sebesar Rp64 juta. Rinciannya
masing-masing untuk modal tetap sebesar Rp2,3 juta dan biaya operasional 62 juta.

9
BAB IX
Kesimpulan dan Saran

Bila ada kesalahan dalam penulisan karya ilmiah ini, kami selaku penulis minta maaf yang
sebesar-besarnya.
A.    Kesimpulan
                 Pemberdayaan dan perawatan yang baik sangat penting dalam upaya pencegahan
terjadinya penyakit pada ikan gurame
B.     Saran
                 Semoga karya tulis ilmiah yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Dan tidak lupa pula kami berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan
gambaran kepada masyarakat, tentang bagaimanakah cara membudidayakan ikan gurame
yang baik

10
DAFTAR PUSTAKA

RUSDI, Taufiq. Usaha budidaya Ikan Gurame. Jakarta : CV. simplek, 1987
SITANGGANG, M. Budidaya Gurame. Jakarta : Penerbit Swadaya, 1999
____________. Kumpulan Gurame Kliping Ikan. Jakarta : trubus, 1997
http://kyonktara.blogspot.com/2010/02/makalah-ikan-gurame.html
http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=3&doc=3a2

11

Anda mungkin juga menyukai