Anda di halaman 1dari 4

Partai politik nasional

1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan partai
politik yang identik dengan warga Nahdlatul Ulama (NU). Memang, kelahirannya tak bisa
dilepaskan dari masyarakat Nahdliyin. Nama Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias
Gus Dur pun lekat dengan partai ini. Selain itu, PKB juga identik dengan sejumlah nama
besar seperti Matori Abdul Djalil hingga Alwi Shihab. PKB dibentuk sejak era reformasi
tahun 1988 dan eksis dari pemilu ke pemilu. Pada Pemilu 2019, perolehan suara partai
pimpinan Muhaimin Iskandar itu mencapai 13.570.970 atau 9,69 persen dengan 58 kursi
DPR RI.
2. Partai Gerindra Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra dibesut oleh sejumlah politisi
seperti Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai ketua umum, Fadli Zon, Hashim
Djojohadikusumo, Sufmi Dasco Ahmad, dan sejumlah nama lain. Meski baru lahir pada
tahun 2008 dan debut pada Pemilu 2009, Gerindra berhasil meraih suara besar dalam tiga
pemilu terakhir. Pada Pemilu 2019, partai berlambang kepala garuda itu mengantongi
17.594.839 suara atau 12,57 persen. Jumlah ini menempatkan Gerindra di urutan kedua partai
dengan perolehan suara terbanyak dengan 78 kursi di DPR RI.
3. PDI Perjuangan Lahir dari sejarah panjang dualisme kepemimpinan Partai Demokrasi
Indonesia, PDI-P resmi dideklarasi oleh Megawati Soekarnoputri pada 14 Februari 1999.
Popularitas Megawati saat itu berhasil mendongkrak suara partainya, sehingga pada Pemilu
1999 PDI-P mengantongi 36,6 juta suara pemilih. Dua tahun setelahnya, Megawati diangkat
sebagai presiden kelima RI oleh MPR. Baca juga: Delapan Parpol Parlemen Pilih Pakai
Nomor Urut Lama untuk Pemilu 2024, Ini Rinciannya Hampir satu dekade terakhir, PDI-P
berhasil menjadi partai dengan perolehan suara tertinggi dan mengantarkan Joko Widodo ke
tampuk tertinggi kekuasaan presiden. Sebanyak 27.503.961 atau 19,33 persen suara pemilih
berhasil dikantongi PDI-P pada Pemilu 2019 atau setara dengan 128 kursi DPR RI.
4. Partai Golkar Golongan Karya (Golkar) menjadi salah satu partai politik tertua di
Indonesia. Partai berlambang pohon beringin itu pernah berkuasa selama puluhan tahun di
bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Partai Golkar pertama kali mengikuti pemilu pada
tahun 1971. Setelahnya, selama era Orde Baru, Golkar hampir selalu memenangkan
pemilihan dengan perolehan suara di kisaran 60-70 persen. Partai itu kini dipimpin oleh
Airlangga Hartarto. Pada Pemilu 2019, Golkar berada di urutan ketiga partai dengan
perolehan suara terbanyak yakni 17.229.789 atau 12,31 persen, setara 85 kursi DPR RI
5. Partai Nasdem Pada awalnya, Nasdem merupakan sebuah organisasi dengan nama yang
sama, yakni Nasional Demokrat. Organisasi yang didirikan Surya Paloh ini perlahan-lahan
bertranformasi menjadi partai politik. Sebagai partai, Nasdem dideklarasikan pada 26 Juli
2011. Sejauh ini, Nasdem baru mengikuti dua kali pemilu, yaitu pada 2014 dan 2019. Namun
begitu, pada Pemilu 2019 Nasdem berhasil duduk di peringkat empat dengan mengantongi
12.661.792 atau 9,05 persen suara dengan 59 kursi DPR RI. Baca juga: Daftar Nomor Urut 6
Parpol Lokal Aceh Peserta Pemilu 2024
6. Partai Buruh Partai Buruh sedianya bukan partai politik baru. Partai tersebut didirikan pada
tahun 1998 dan telah mengikuti tiga kali pemilu yakni pada 1998, 2005, lalu 2009, namun
belum pernah menang. Pada 5 Oktober 2021, partai ini dihidupkan kembali oleh Said Iqbal,
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang kini juga menjabat sebagai
Presiden Partai Buruh. Partai yang kini berlambang padi ini didirikan kembali oleh 4
konfederasi serikat pekerja terbesar dan 50 federasi serikat pekerja tingkat nasional, forum
guru, tenaga kerja honorer, hingga organisasi petani serta nelayan di Tanah Air.
7. Partai Gelora Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Partai Gelora merupakan partai
politik pendatang baru besutan dua mantan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis
Matta dan Fahri Hamzah. Didirikan pada 28 Oktober 2019, Partai Gelora resmi berbadan
hukum pada 2 Juni 2020. Partai itu diketuai oleh Anis Matta dengan Fahri Hamzah sebagai
wakilnya.
8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) PKS lahir pada era reformasi, tepatnya 20 Juli 1998.
Partai ini didirkan oleh para tokoh di Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
dengan nama awal Partai Keadilan atau disingkat PK. Setelah gagal pada Pemilu 1999, PKS
berhasil lolos ke Parlemen melalui Pemilu 2004. Sejak saat itu, PKS menjadi partai papan
menengah dengan perolehan suara yang fluktuatif tiap pemilu. Pada Pemilu 2019, partai yang
kini dipimpin oleh Akhmad Syaikhu itu berhasil mengantongi 11.493.663 suara atau 8,21
persen, setara 50 kursi DPR RI.
9. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) PKN dideklarasikan pada 28 Oktober 2021 dan resmi
berbadan hukum dengan mengantongi Surat Keputusan Kememteriam Hukum dan Hak Asasi
Manusia (Kemenkumham) tertanggal 7 Januari 2022. Partai berlambang garuda merah itu
didirikan oleh loyalis Anas Urbaningrum, Gede Pasek Suardika. Mantan politisi Partai
Demokrat dan Partai Hanura tersebut kini menjabat sebagai ketua umum PKN. Selain Pasek,
PKB juga didirikan oleh beberapa loyalis Anas Urbaningrum lainnya seperti mantan anggota
DPR dari Fraksi Demokrat Mirwan Amir, eks pengurus Demokrat Ian Zulfikar, aktivis HMI
Asral Hardi, serta Sri Mulyono yang kini jadi sekretaris jenderal PKN.
10. Partai Hanura Partai Hanura didirikan pada tahun 2006 oleh sejumlah tokoh, di antaranya
mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) Wiranto. Pada Pemilu
2009 dan 2014 partai tersebut berhasil lolos ke Parlemen. Namun, pada Pemilu 2019, partai
yang kini dipimpin oleh Oesman Sapta Odang (OSO) itu hanya mengantongi 2.161.507 suara
atau 1,54 persen sehingga tak lolos ambang batas parlemen dan tersingkir dari Senayan.
11. Partai Garuda Partai Gerakan Perubahan Indonesia Raya (Garuda) dideklarasikan pada 16
April 2015 dan sudah mengantongi ketetapan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM
(Kemenkumham). Partai yang dimotori Ahmad Ridha Sabana itu debut pada Pemilu 2019,
namun gagal melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold karena hanya
mendapatkan 702.536 suara atau 0,5 persen. Baca juga: Resmi, Partai Ummat Gagal Lolos
Pemilu 2024
12. Partai Amanat Nasional (PAN) PAN lahir pada era reformasi. Sejarah berdirinya partai
matahari putih itu tak lepas dari sosok Amien Rais yang menjadi lokomotif gerakan reformasi
1998. Sejauh ini, PAN tercatat sudah lima kali mengikuti pemilu dengan perolehan suara
fluktuatif. Pada Pemilu 2019, partai yang kini dimotori oleh Zulkifli Hasan tersebut meraup
9.572.623 suara atau 6,84 persen dengan 44 kursi DPR RI.
13. Partai Bulan Bintang (PBB) Sejak didirikan pada 17 Juli 1998, PBB mendeklarasikan diri
sebagai partai politik yang mengusung ideologi Pancasila serta Islamisme dan nasionalisme.
Memang, pendirian partai pimpinan Yusril Ihza Mahendra tersebut tak lepas dari peran
sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam. Pada Pemilu 1999 dan 2004, PBB berhasil
lolos ke Parlemen. Namun, pada tiga pemilu setelahnya PBB gagal melewati ambang batas
parlemen dengan perolehan suara terakhir 1.099.848 atau setara 0.79 persen pada Pemilu
2019.
14. Partai Demokrat Partai Demokrat dideklarasikan pada 27 Agustus 2001. Nama partai
berlambang bintang mercy itu begitu gemilang pada masa kepemimpinan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY). Setelah SBY turun tahta, elektoral Demokrat cenderung lesu.
Pada Pemilu 2019, partai yang kini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu
mendapat 10.876.507 suara atau 7,77 persen dengan perolehan 54 kursi DPR RI.
15. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sejak awal muncul, PSI mencitrakan diri sebagai partai
anak muda. Memang, PSI lahir dari gagasan sejumlah anak muda seperti Grace Natalie, Raja
Juli Antoni, Isyana Bagoes Oka, dan beberapa nama lainnya. PSI resmi berdiri pada 16
November 2014. Partai yang kini diketuai oleh Giring Ganesha itu turut berpartisipasi pada
Pemilu 2019, namun gagal tembus Parlemen karena hanya mengantongi 2.650.361 atau 1,85
persen suara. Baca juga: Kapolri Wanti-wanti Anggota Siapkan Pengamanan hingga Cegah
Polarisasi Jelang Pemilu 2024
16. Perindo Partai Persatuan Indonesia (Perindo) didirikan oleh bos MNC Group, Hary
Tanoesoedibjo, 8 Oktober 2014. Sebelum membentuk partai sendiri, Hary sempat bergabung
dengan Partai Nasdem dan Partai Hanura. Perindo ikut serta pada gelaran Pemilu 2019,
namun tak lolos parliamentary threshold karena hanya mendapat 3.738.320 suara atau 2,07
persen.
17. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) PPP dideklarasikan pada 5 Januari 1973. Partai
berlambang Kabah itu merupakan hasil peleburan empat parpol keagamaan yakni Nahdlatul
Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan
Partai Muslimin Indonesia (Parmusi). Pada Pemilu 2019, PPP mendapat 6.323.147 suara atau
4,52 persen. Ini menempatkan PPP sebagai partai urutan kesembilan atau terakhir yang lolos
ke Parlemen dengan perolehan 19 kursi DPR RI. Baru-baru ini, terjadi dinamika di internal
PPP. Suharso Monoarfa dilengserkan dari kursi ketua umum dan sementara digantikan oleh
Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (plt) ketua umum PPP.

Anda mungkin juga menyukai