PENDAHULUAN
Latar Belakang
Partai politik merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta atau
berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara. Dewasa ini partai politik sudah tidak asing lagi
terdengar di lingkungan kita, beragam warna partai politik terus muncul dengan berbagai macam
variasinya. Kelahirannya memiliki sejarah yang cukup panjang bisa dikatakan partai politik
merupakan organisasi baru dalam kehidupan manusia, lebih muda dibandingkan dengan
organisasi negara. Partai politik mulanya lahir di negara-negara Eropa Barat diringi dengan
meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta
diikutsertakan dalam proses politik, maka partai politik lahir secara spontan dan berkembang
Di Indonesia sendiri partai politik telah menjadi bagian dari kehidupan politik selama
kurang lebin seratus tahun, di Eropa Barat terutama Inggris partai politik telah muncul jauh
sebelumnya sebagai sarana partisipasi bagi beberapa kelompok di masyarakat yang pada
Partai politik di Indonesia pertama kali lahir pada zaman kolonial sebagai manifestasi
dari bangkitnya kesadaran nasional, pada saat itu semua organisasi yang bertujuan sosial seperti
Budi Utomo dan Muhammadiyah maupun yang terang-terangan menganut asas politik/agama
seperti Sarekat Islam dan Partai Katolik ataupun partai dengan asas politik sekuler layaknya PNI
dan PKI. Mereka semua memainkan peran dalan berkembangnya perkembangan nasional, pola
partai saat itu beragam hingga saat ini yang dihidupkan kembali dalam bentuk sistem multi-
partai.
Pada zaman pendudukan Jepang semua partai dibubarkan dan setiap kegiatan politik
dilarang dikarenakan rezim pemerintahan Jepang yang sangat represif serta semua sumber daya
baik kekayaan alam dan manusia dikerahkan guna menunjang perang “Asia Timur Raya”. Hanya
golongan Islam yang diperkenankan membentukk suatu prganisasi sosial yang dinamakan
Masyumi, disamping itu terdapat beberapa organisasi baru yang diprakarsai penguasa.
Setelah menurunnya peran partai politik masa penjajahan jepang peran partai politik
kembali berjaya pada masa Demokrasi Parlementer, usaha pembentukan kearah pemerintahan
yang demokratis dengan partai politik sebagai pilar utama mengalami kegagalan dikarenakan
demokrasi yang berkembang tidak terkendali. Hal ini juga menjadi awal dari rezim otoriter yakni
Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Pancasila, pada dua periode ini beberapa pasal dari UUD
1945 diberi tafsiran khusus sehingga membuka peluang berkembangnya sistem non- demokrasi.
Pada dua periode otoriter tesebut partai politik tidak memainkan peran yang cukup banyak
bahkan dapat dikatakan perannya dikoorperasi oleh Presiden Seokarno pada zaman Demokrasi
terpimpin dan oleh Presiden Soeharto pada masa Demokrasi Pancasila, hal ini berlangsung
Sampailah pada periode reformasi dimana Presiden Soeharto turun dari kekuasaan
pada 21 Mei 1998, sejak itu terdapat desakan agar diakan pembaharuan kehidupan politik kearah
yang lebih demokratis. Diharapkan dalam usaha ini kita dapat memanfaatkan pengalaman
kolektif selama tiga periode sepanjang 1945- 1998. Dalam konteks kepartaian terdapat tuntutan
agar masyarkat mendapatkan kesempatan untuk mendirikan partai. Hal ini sejalan dengan fungsi
partai politik dinegara demokrasi yakni, sebagai sarana komunikasi politik, sebagai sarana
sosialisasi politik, sebagai sarana rekrutmen politik serta sebagai sarana pengatur konflik.
Dewasa ini banyak sekali kita jumpai partai dengan berbagai corak dan warna,
banyak juga partai-partai baru yang menghiasi pemilihan legislatif di Provinsi Jambi, sebut saja
Partai Perindo, Partai Berkarya, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Garuda dan PKPI. Namun
sayangnya hanya Partai Berkarya yang mampu menembus ambang batas parlemen sebesar 4%
dan meloloskan salah satu perwakilannya ke kursi legislatif. Sedangkan tiga partai lainnya gagal
dalam pemilihan legislatif, Perindo mendapatkan suara 3,3%, PSI sebesar 0,8%, serta partai
Partai Perindo sendiri merupakan satu partai baru yang berdiri pada 8 Oktober 2014,
partai ini dideklarasikan pada 7 Februari 2015 di Jakarta. pendirian Partai Perindo sendiri tak
lepas dari sosok Hary Tanoesoedibjo yang mengawali karir politiknya pada tahun 2011 dengan
bergabung dalam Partai Nasdem sebagai Ketua Dewan Pakar pada 9 Oktober 2011.
media massa yang dimilikinya. Selanjutnya pada tahun 2014 Hary Tanoesoedibjo bergabung
dalam Partai Hanura dan mendapatkan posisi strategis sebagai Ketua Dewan Pertimbangan
Partai, yang selanjutnya membawanya menjadi Calon Wakil Presiden dari Hanura yang
Perindo. Begitu juga dengan pengesahan kantor partai perindo di provinsi Jambi pada tahun
2019. Pasca pengunduran diri dr Iskandar Budiman pada oktober 2019 lalu, akhirnya DPP Partai
Perindo memberikan kepercayaan kepada Hendry Attan SE untuk menahkodai Partai Besutan
mengesahkan Hendry Attan SE sebagai Ketua DPW Partai Perindo Provinsi Jambi. DPP Menilai
Saudara Hendry Attan, memiliki komitmen untuk membesarkan partai dan dapat menjadi
semangat baru bagi DPW Perindo Provinsi Jambi. Sebagai langkah awal, Hendry Attan akan
segera melakukan penguatan infrastruktur kantor DPW dan melaksanakan konsolidasi serta
pemantapan DPD-DPD dan hingga ke DPC. Sebagai sayap Perindo, tentu berharap semangat
baru kepemimpinan Hendry Attan ini dapat membuat partai makin mengakar hingga ke DPC-
DPC.
Partai Perindo sendiri baru pertama kali mengikuti pemilihan legislatif pada tahun
2019 lalu namun sayangnya pada pemilihan tersebut Partai Perindo gagal dalam mendapatkan
kursi pada pemilihan legislatif, kegagalan partai politik baru pada pemilu 2019 lalu dapat
dikarenakan oleh figur yang diangkat partai baru tidak memiliki citra yang kuat seperti partai-
partai besar lainnya. Selain itu program dari satu partai ke partai lain tak terlalu kentra, khususny
bagi partai yang mengusung platform nasionalis seperti Partai Perindo dan Partai Garuda. Hal ini
berdampak partai baru tak memiliki gebarakan baru untuk menarik simpati masyarakat.
Provinsi Jambi, untuk memperkuat penokohan serta memperkuat basis massa agar dapat
menggait hati masyarakat sebagai partai politik yang berbeda dari partai politik lainnya. Selain
itu pada Provinsi Jambi sendiri Partai Perindo sering kita dengar isu soal anggapan bahwsannya
Partai Perindo adalah partainya orang china dan anti islam. Yang mana hal ini dikaitkan dengan
profil sang ketua umum Hary Tanoesoedibjo dan jajaran pengurusnya yang berlatar belakang
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Hatta Abdi Muhammad, Nabil Lintang Pamungkas, Dony
Anggara. Dengan jurnal “Kegagalan Partai Politik Baru di Provinsi Jambi pada Pemilihan
Umum Legislatif Tahun 2019 dalam Prespektif Perlembagaan Politik”. Dalam penelitian ini
dijelaskan bahwa keempat partaipolitik baru tersebut secara umum sudah terstruktur dan
tersistem dengan baik di ranah pusat. Hanya saja ada beberapa kekurangan dalam konteks lokal
dimana keempat partai tersebut belum mampu menghadirkan sosok figur yang mumpuni tidak
seperti partai-partai lainnya di Provinsi Jambi yang menjadikan figur sebagaistrategi utama
dalam mendongkrak suara pada kontestasi elektoral pemilihan legislatif 2019 lalu.
Selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Pandu Prakoso dan Cholisin
menunjukkan bahwa partai lainnya seperti PSI dalam pemilu 2019 mendapati hambatan-
hambatan. Hambatan yang di alami PSI DPW Jambi dalam pemilu legislatif 2019 meliputi; (1)
kekurangan dana yang digunakan untuk kampanye. Sumber dana di tanggung oleh caleg yang
mencalonkan diri, tidak ada dana yang diberikan oleh PSI pusat, partai hanya sebagai kendaraan
politik. (2) selanjutnya hambatan yang di alami oleh PSI dalam pemilu legislatif tahun 2019 di
provinsi Jambi adalah hambatan sebagai pertain baru, dimana banyak isuisu negatif yang
Hal yang sama dihadapi partai politik baru yaitu partai Berkarya mengenai tantangan
partai politik tersebut pada pemilu 2019 lalu. Penelitian ini dilakukan oleh Azril Habibie yang
menunjukkan bahwa pada pemilu 2019 partai Berkarya Jambi mengalami masalah internal yang
menggangu keberlangsungan Partai Berkarya di Provinsi Jambi seperti pemecatan Ketua DPD
nasional yang mengakibatkan penarikan dukungan Partai Berkarya dalam pemilihan Gubernur
Provinsi Jambi 2020.15 Dalam konteks Provinsi Jambi Partai Berkarya merupakan satu-satunya
partai politik baru yang tingkat eksistensinya lebih tinggi dibanding partai politik baru lainnya.
Ini dapat dibuktikan melalui hasil Pemilhan Legislatif Provinsi Jambi, Partai Berkarya
mendapat satu kursi DPRD Provinsi dan satu-satunya patai baru yang berhasil mendapatkan
Berdasarkan penjelasan beberapa penelitian terdahulu tentang strategi dan tantangan partai
politik Jambi pada pemilu 2019. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya ialah masalah yang ditemukan, lokasi penelitian dan variabel awal serta teori yang
digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana tantangan partai
politik Perindo Jambi pada pemilu 2019 dan strategi apakah yang digunakan oleh partai perindo
Jambi Penulis tertarik untuk mengangkat penelitian yang berjudul “Tantangan Partai Politik
Baru pada Pemilihan umum tahun 2019 (Studi Kasus: Partai Perindo Di Provinsi Jambi)”.
Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, peneliti menarik rumusan masalah sebagai berikut yakni,
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apa saja tantangan Partai Perindo ProvinsiJambi sebagai Partai
Untuk mengetahui strategi apa saja yang digunakan oleh Partai Perindo Provinsi
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapakan oleh penulis setelah melakukan
Manfaat teoritis
bidang politik terutama studi yang membahas terkait tantangan partai politik baru
Manfaat praktis
Diharapkan hasil kajian dalam penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk
partai politik baru Perindo pada pemilu 2019 dan mengetahui strategi dalam
Landasan Teori
Ramlan subekti mendefinisikan partai politik ialah suatu kelompok anggota yang
terorganisasi secara rapi dan stabil yang di satukan dan dimotivasi dengan idiologi tertentu, dan
berusaha mencari dan mempertahankan kekuasan dalam pemerintahan melalui pemilihan umum
guna melaksanakan alternatif kebijakan umum yang mereka susun. Berdasarkan definisi di atas,
partai politik merupakan suatu kelompok yang mempunyai ideologi tertentu sebagai alat aspirasi
bagi para anggota dan masyarakat yang mempunyai cita-cita yang sama melalui pemilihan
umum mereka bersaing dengan partai lain yang tujuanya adalah semata-mata untuk kemakmuran
masyarakat. Hal ini menunjukan betapa pentingnya sebuah partai politik sebagai wadah
organisasi untuk menyalurkan aspirasi dirinya dan anggotanya yang diwujudkan dengan fungsi
partai politik.
Partai politik mempunyai peran yang sangat penting. Adapun peran dan fungsi partai politik
Sosialisasi Politik
sosialisasi politik inilah para anggota masyarakat memproleh sikap dan orientasi
berlangsung seumur hidup yang diperoleh secara sengaja melalui pendidikan formal,
nonformal, dan informal maupun tidak disengaja melaui kontak dan pengalaman
sehari- hari, baik dalam kehidupan keluarga dan tetangga maupun dalam kehidupan
masyarakat.
Rekrutmen Politik
Rekrutmen politik ialah seleksi dan pemilihan atau seleksi dan pengangkatan
seorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem
politik pada umumnya dan pemerintah pada khususnya. Fungsi rekrutmen politik
sangat penting bagi kelangsungan sistem politik sebab tanpa elit yang mampu
Partisipasi Politik
Partisipasi politik ialah kegiatan warga negara biasa dalam mempengaruhi proses
pemimpin pemerintah. Dalam hal ini partai politik mempunyai fungsi untuk
Pemandu Kepentingan
Komunikasi Politik
pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah. Dalam hal
ini, partai politik berfungsi sebagai komunikator politik yang tidak hanya
pemerintah.
Setelah itu dianalisis dengan mengunakan analisis SWOT, yakni Strength, Weakness,
merumuskan strategi organisasi/perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
berbagai masalah yang timbul maka sangat diperlukan penelitian yang sangat cermat dengan
Kekuatan (Strenghts)
halnya keunggulan dalam produk yang dapat diandalkan, memiliki keterampilan dan
berbeda dengan produk lain. sehingga dapat membuat lebih kuat dari para
keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin
Kelemahan (weakness)
Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya yang ada
pada perusahaan baik itu keterampilan atau kemampuan yang menjadi penghalang
Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi suatu
peluang.
Ancaman (threats)
perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan yang
Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan dasar pemikiran dari penelitian yang disusun atas dasar
fakta-fakta, observasi dan kajian kepustakaan. Dalam penelitian ini Partai Perindo merupakan
objek dari penelitian yang didasari oleh kegagalan partai tersebut dalam Pemilu tahun 2019 lalu,
dalam penelitian ini peneliti akan meneliti faktor-faktor kegagalan Partai perindo.
Penelitian ini menggunakan dua teori sebagai landasan pemecahan rumusan masalah
dalam penelitian yang mana dalam penelitian ini teori yang digunakan ialah Teori Partai Politik
menurut Ramlan Surbakti yang mengkaji tentang partai politik yang berdiri sebagai sarana
sosialisasi politik, rekrutmen politik, partisipasi politik serta pemandu kepentingan. Teori
selanjutnya ialah teori analisis SWOT yang terdiri dari Strenghts, Weakness, Opportunities,
Threats. Yang mana nantinya pada bagian kesimpulan kita bisa mendapati apa saja tatangan
yang dihadapi oleh Partai Perindo pada Pemilu tahun 2019 lalu serta bagaimana evaluasi yang
dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan yang sama di pemilihan yang akan datang.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif atau qualitative research merupakan jenis
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara kualitatif lainnya. Para peneliti
menekankan sifat realita yang terbangun secara sosial, serta hubungan erat antara peneliti dan
subjek yang diteliti dan tekanan situasi yang membentuk penelitian. Menurut Nasution,
Penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya,
berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia
sekitarnya.
Adanya dua definisi di atas menjelaskan bahwa pendekatan kualitatif yaitu pendekatan
yang dilakukan dalam suatu obyek alamiah atau natural, melihat objek penelitian itu senatural
mungkin, apa adanya dan menyeluruh. Sugiyono mengatakan bahwa obyek yang alamiah adalah
obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti
Disebut kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan bercorak kualitatif, bukan kuantitatif,
pengukur. Disebut naturalistik karena situasi lapangan penelitian bersifat “natural” atau
wajar, sebagaimana adanya, tanpa dimanipulasi, diatur dengan eksperimen atau tes. Pendapat
Nasution di atas menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif
tidak menggunakan alat-alat pengukur. Selain itu, situasi penelitian bersifat natural dalam artian
tidak ada manipulasi di dalamnya. Untuk mendapatkan hasil penelitian digunakan tes berupa
instrumen penelitian.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasution bahwa dalam penelitian naturalistik
peneliti sendirilah yang menjadi instrumen utama yang terjun langsung kelapangan serta
berusaha sendiri mengumpulkan informasi melalui observasi dan wawancara. Pada penelitian
kualitatif yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri sehingga dapat menggali
masalah yang ada dalam masyarakat. Penelitian berperan aktif dalam memuat rencana penelitian,
proses, dan pelaksanaan penelitian, serta menjadi faktor penentu dari keseluruhan proses dan
hasil penelitian.
Dengan berbagai pendapat para ahli diatas, penulis memandang bahwa penelitian
kualitatif sangat tepat untuk digunakan dalam penelitian yang penulis lakukan. Karena penelitian
ini sangat memungkinkan untuk meneliti fokus permasalahan yang akan penulis teliti secara
mendalam.
Fokus Penelitian
penelitian dalan upaya mengumpulkan dan mencari informasi serta sebagai pedoman dalam
mendapatkan hasil yang diinginkan. Disamping itu fokus penelitian juga merupakan batas ruang
dalam pengembangan penelitian supaya penelitian yang dilakukan tidak terlaksana dengan sia-sia
Dengan demikian fokus dari penelitian ini adalah analisis tantangan partai politik
baru Perindo pada pemilu 2019, sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor DPW Partai Perindo Provinsi Jambi, dengan
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian yaitu subjek dari mana sumber data itudiperoleh.
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui studi lapangan dengan
menggunakan alat untuk membantu dalam penelitian diantaranya adalah alat tulis,
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi literatur yang berupa
tantangan partai politik baru Perindo Provinsi Jambi pada pemilu 2019.
penelitian ini penentuan informasi dilakukan dengan teknik purpose sampling, agar data yang
Informan yang akan menjadi sumber informasi bagi penulis dalam penelitian ini
adalah :
Kabid Bidang Politik dan Kebijakan Publik DPW Partai Perindo Provinsi Jambi
Akademisi
Pada metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data adalah cara yang
dilakukan peneliti dalam memperoleh dan mengumpulkan data sehingga hasil yang diteliti sesuai
dengan kerangka metode penelitian. Beberapa teknik pengumpulan data kualitatif yaitu,
Wawancara
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Ciri utama
wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dan
Dokumentasi
Menurut Sugiyono mengatakan bahwa dokumentasi merupakan catatan atas
peristiwa yang terjadi di masa lampau atau masa lalu, hasil penelitian dari observasi
dan wawancara akan lebih kredibel atau dapat dipercaya dengan adanya dokumen-
dokumen yang berkaitan. Misalnya Koran, makalah, laporan ataupun melalui media
internet.
Setelah data dikumpulkan dengan lengkap, tahapan berikutnya adalah tahap analisa data.
Pada tahap ini data akan diolah sedemikian rupa sehingga diperoleh kebenaran-kebenaran yang
dipakai untuk menjawab persoalan yang diajukkan dalam penelitian. Setelah jenis data
dikumpulkan maka analisa data dalam penulisan ini adalah bersifat kualitatif, yaitu suatu bentuk
analisa yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting
dan mengatur sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. Serta peneliti akan
mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun
tindakkan lain berdasarkan pengertian tersebut. “Teknik pengelolaan data yang akan dilakukan
menggunakan model analisis data Miles & Hubberman mengemukakan ada tiga tahapan yang
yang penting dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang tereduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan Penyajian data dapat dilakukan
dengan membuat uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowcart dan
sejenisnya, yang mana dengan kegiatan tersebut dapat mempermudah untuk memahami
Tahap akhir proses pengumpulan data adalah verifikasi dan penarikan kesimpulan,
Analisis data kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data
masalah penelitian sampai pada penulisan hasil akhir penelitian. Dengan dilakukannya tahapan-
tahapan di atas bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam menyusun data secara terstruktur
Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam
penelitian, dari data terkumpul akan dilakukan analisis yang digunakan sebagai bahan masukan
untuk penarikan kesimpulan. Melihat begitu besarnya posisi data maka keabsahan data yang
dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Tujuan tiangulasi bukan
untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman
peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Denzim membedakan empat macam triangulasi
yakni :
Triangulasi data, yaitu penggunaan beragam sumber data dalam suatu penelitian.
Triangulasi peneliti, yaitu penggunaan beberapa peneliti yang berbeda disiplin ilmunya
Triangulasi teori, yaitu penggunaan sejumlahperspektif dalam menafsir satu set data.
Triangulasi teknik metodologis, yaitu penggunaan sejumlah perspektifdalam menafsir satu set
data.
Triangulasi dalam penelitian ini yakni triangulasi data dengan menggunakan sejumlah