Anda di halaman 1dari 5

MID TERM EXAM 2021/2022

INTR6137 - Indonesia in Perspective


ARTHANAMI EKA K PANJAITAN, S.S., M.Si.

Class: LC66
Group 6 members:
22502066271 - Thoriq Attallah Berliano
2502049984 - Zaskia Putri Salsabilla
2501991933 - Jonathan Ferdinand Reza A
2501996796 - Muhammad Rizqi Ibnu Shofyar
2502064581 - Mayandra Fatima Hadisuprapto
Party politics in the post-Reformasi era

Indonesia telah mengalami berbagai perubahan era, mulai dari era orde lama lalu
beralih ke era orde baru dan terakhir menuju pada era reformasi. Setiap perubahan ini tentu
mempengaruhi kondisi negara Indonesia, untuk kasus perubahan era ini mempengaruhi
sistem tatanan partai di Indonesia. Perubahan era yang terjadi ini tentu menimbulkan
kebijakan-kebijakan baru terhadap berdirinya suatu partai politik di Indonesia dan juga
mengakibatkan persoalan-persoalan baru. Permasalahan yang timbul pasca era reformasi
salah satunya adalah karena sistem kepartaian yang ada di Indonesia saat itu belum terlalu
cocok dengan sistem pemerintahan presidensial sehingga pemerintahan tidak dapat bekerja
dengan semesti nya secara maksimal dan efektif.
Pada awal era reformasi setiap kelompok bisa membuat partai politik mereka masing-
masing tanpa adanya peraturan mengenai jumlah partai politik yang bisa dibentuk, sehingga
pada saat itu jumlah partai politik yang ada di Indonesia melebihi batas normal dimana pada
tahun 1998 jumlah partai politik yang berdiri sekitar 184 partai dan yang memiliki
pengesahan sebagai badan hukum sekitar 141 partai. Pada tahun 1999 diadakan pemilu yang
pertama di era reformasi, pada saat itu dari 184 partai politik yang ada hanya 48 saja yang
bisa mengikuti pemilu. Pada tahun 2004 diadakan pemilu yang kedua, dimana ada saat itu
jumlah partai politik semakin meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu sekitar 200 partai yang
berdiri tetapi yang memiliki pengesahan sebagai badan hukum hanya seperempatnya saja
yaitu sekitar 50 partai dan yang memiliki hak untuk mengikuti pemilu berjumlah 24 partai
saja. Pada tahun 2009 partai politik yang berdiri mengalami pengurangan yang cukup banyak
dimana hanya ada 132 partai politik yang berdiri dan yang bisa mengikuti pemilu berjumlah
38 partai politik. Tentu karena jumlah yang banyak bukan berarti kesejahteraan rakyat dapat
terjamin, karena pada saat itu partai politik yang ada di Indonesia belum bisa menjalankan
tugas-tugasnya dengan optimal, karena mereka belum bisa mewakili warga negara dalam
menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah.

- Identifying min. 3 (three) political actors related to the selected topic

Banyaknya partai di Indonesia pada saat awal era reformasi menyebabkan banyak
aktor politik yang terlibat dalam kejadian-kejadian yang telah terjadi, aktor-aktor yang
terlibat merupakan suatu partai dan/atau individu yang terlibat dalam partai. Aktor-aktor
politik yang terlibat dalam partai politik pada era reformasi salah satunya adalah Partai
Demokrat. Partai Demokrat merupakan salah satu partai yang berdiri secara resmi pada 10
September 2001 dan memiliki hak untuk mengikuti pemilu pertamanya pada tahun 2004.
Partai ini dibentuk oleh anggotanya yang mendukung ideologi religius dan ideologi
nasionalis. Sebagai salah satu partai politik yang telah berdiri tentu Partai Demokrat
melakukan banyak kontribusi selama masanya, kontribusi tersebut ada yang dalam bidang
sosial politik, kebijakan-kebijakan, dan pengawasan. Kontribusi sosial politik yang dilakukan
oleh Partai Demokrat adalah menjelaskan kepada masyarakat betapa pentingnya nilai-nilai
politik dan seberapa penting bagi mereka untuk memiliki sikap-sikap politik yang bagus.
Sosialisasi yang dilakukan oleh Partai Demokrat mencakup wilayah yang cukup yang besar
yaitu mulai dari wilayah yang kecil seperti desa-desa hingga kabupaten. Kemudian,
kontribusi lain yang dilakukan Partai Demokrat adalah dalam bidang pengawasan, dalam
bidang ini mereka melakukan pengawasan terhadap pemerintah. Alasan mengapa mereka
melakukan pengawasan terhadap pemerintahan adalah agar para pemerintah dapat melakukan
tugas mereka secara maksimal.
Partai berikutnya adalah Partai Golkar. Kelahiran Partai Golkar dimulai ketika
Sekretariat Golkar, yang didirikan pada masa jabatan terakhir Presiden Sukarno pada tahun
1964, digunakan oleh militer untuk melawan pengaruh Partai Komunis Indonesia. Golkar
kala itu dikenal sebagai Sekber Golkar karena berhasil menarik banyak kekuatan dari
berbagai organisasi pemuda, buruh, petani, dan nelayan. Pandangan masyarakat ke Golkar
mulai jatuh dikarenakan ada sesuatu yang ditemukan di dalam partai. Salah satu contohnya
yaitu keterlibatan Golkar dalam pembentukan politik klan. Tidak lupa jika Golkar juga
membantu pak Presiden Soeharto dalam menjalankan pemerintah serta mengatur masyarakat.
Aktor politik yang terakhir merupakan sebuah partai yang telah berdiri sejak 5 Januari
1973, partai tersebut bernama Partai Persatuan Pembangunan. Partai ini terbentuk karena
campuran dari 4 partai politik. Partai-partai tersebut bernama Parmusi, PSII, Perti, dan Partai
Nahdlatul Ulama. Tentu saja partai ini melakukan kontribusi yang banyak, salah satu
kontribusi yang dilakukan oleh partai ini adalah dalam bidang pendidikan bagi masyarakat di
kecamatan tertentu, contohnya kecamatan Wonopringgo. Kontribusi yang dilakukan oleh
partai ini adalah mengadakan pertemuan PKB bagi masyarakat lalu mereka juga mengadakan
pertemuan rutin dengan tujuan untuk melaksanakan pendidikan politik bagi masyarakat.

- Discussing and explaining current socio-political issues in Indonesia using relevant


theories and concepts

Presiden Jokowi menggelar rapat parpol untuk membahas waktu pemungutan suara
dan Pilkada 2024. Ada beberapa partai yang setuju dengan usulan Presiden Jokowi yaitu
Partai Gerindra, PPP, dan PKS. Sampai saat ini kesepakatannya belum ada yang matang.
Harapan Pak Muzani ini yaitu pada 15 Mei, Presiden Jokowi bisa menaruh penerangan rinci
mengapa pemerintah mengajukan proposal baru buat pemilihan 2024. Ini bukan tanggal 21
Februari yang disepakati sebelumnya.Muzani berharap Presiden Jokowi bisa menjelaskan
secara detail mengapa pemerintah mengajukan proposal surat suara baru pada Pilkada 2024
yang akan digelar pada 15 Mei mendatang. Bukan 21 Februari, tapi sudah disepakati
sebelumnya. Mardani Ali Sera dari PKS Group, anggota Komite II RI DPR, telah
menyepakati apakah Presiden Jokowi harus berkonsultasi. Namun, Mardani menyarankan
Jokowi mengikuti saran KPU. Jika ini terjadi pada 21 Februari 2024, Komite II dan KPU
akan melakukan simulasi pemungutan suara.Namun, Mardani menyarankan agar Jokowi
mengikuti saran KPU. Menurutnya, karena Komite II dan KPU melakukan pemungutan suara
palsu jika dilakukan pada 21 Februari 2024. Sekretaris Fraksi PPP menyambut baik usulan
tersebut. Usul pertemuan antara Presiden Jokowi dengan partai politik pertama kali diajukan
oleh Arif Wibowo W, anggota Komite II Grup DPR-PDIP. Menurutnya, Jokowi perlu
menyempatkan diri untuk berbicara langsung dengan parpol peserta Pilkada 2024 pada 21
Februari 2024. Sementara itu, Golkar, Nasdem, Gerindra dan PAN memilih usulan voting
pemerintah. Mulai 15 Mei 2024. Sama seperti yang diusulkan oleh pemerintah. Usul Presiden
Jokowi bertemu dengan parpol pertama kali dilontarkan anggota Komisi II Fraksi PDIP DPR,
Arif Wibowo. Menurut dia, butuh waktu cukup lama bagi Jokowi untuk berbicara langsung
dengan parpol peserta pemilu 2024. Empat fraksi yakni PDIP, PKB, PPP, dan PKS sudah
memilih opsi voting. untuk pemilu yang akan diadakan. 21 Februari 2024. Sebaliknya,
Golkar, Nasdem, Gerindra dan PAN menerima usulan pemerintah untuk menggelar
pemungutan suara pada 15 Mei 2024. Sama seperti usulan pemerintah.

Conclusion

Kesimpulan yang dapat kami ambil adalah pada tahun 1999, 2004, dan 2009 partai
politik di Indonesia mengalami fluktuasi yang cukup signifikan, seperti pada tahun 2004
terdapat sekitar 200 partai politik. Tentu dengan banyaknya partai politik konflik dapat
memicu konflik baik dengan sesama partai politik, seperti berlomba-lomba untuk
mendapatkan kursi pemilu. Kemudian konflik antar masyarakat, karena merasa partai yang
mereka dukung lebih hebat dan layak dibandingkan partai lain, sehingga orang yang
mendukung partai lain akan merasa tersinggung dan mengakibatkan konflik. Namun dengan
seiring berjalannya waktu, kasus konflik seperti ini masih sering terjadi di kalangan
masyarakat khususnya pada saat pemilihan Presiden.
Berdasarkan peran-peran partai yang telah kami sampaikan, semua partai tersebut
memiliki peran dan kontribusi mereka masing-masing kepada masyarakat namun, kita bisa
mengetahui dari beberapa kasus yang sering terjadi, bahwa hampir semua partai politik
melakukan kontribusi mereka secara signifikan jika menjelang pemilihan. Tujuan mereka
melakukan itu adalah agar memenangkan hati rakyat dan memberi dukungan kepada partai
mereka. Seharusnya setiap partai menunjukan sifat konsisten mereka saat membantu
masyarakat, tanpa menunggu waktu untuk pemilihan, sehingga dampak dari kontribusi yang
mereka lakukan dapat terasa bagi masyarakat dan memperoleh rasa percaya masyarakat
terhadap mereka.

Reference :
Nurjaman, A. (2018). Masa depan faksionalisme politik golkar pasca orde baru. Sospol:
Jurnal Sosial Politik, 4(2), 34-48.
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/sospol/article/download/5953/6093/19301

Romli, L. (2011, November). REFORMASI PARTAI POLITIK DAN SISTEM


KEPARTAIAN DI INDONESIA. Jakarta Pusat; Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.

Prayetno. (2020). KONTRIBUSI DEMOKRAT DALAM PUBLIC POLICY-MAKING


DAN PUBLIC POLICY IMPLEMENTATION. Medan; Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.

Indonesia, C. (2021, October 8). Desakan Menguat, Jokowi Diminta Kumpulkan Parpol
Bahas Pemilu. nasional. Retrieved November 28, 2021, from
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211008082043-32-704991/desakan-menguat-
jokowi-diminta-kumpulkan-parpol-bahas-pemilu

Ridha, M. (2016). Dilema Pelembagaan Partai Golongan Karya (Golkar) di Tingkat Lokal:
Fenomena Politik Klan. CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 2(1), 160-182.
https://jurnal.unpad.ac.id/cosmogov/article/download/11855/5526

Sejarah. Partai Demokrat. (2020, August 25). Retrieved November 28, 2021, from
https://www.demokrat.or.id/sejarah/.

Lusmianingsih, E. (2013, June 23). PERANAN PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN


(PPP) DALAM MELAKSANAKAN PENDIDIKAN POLITIK UNTUK
MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF KAUM MUDA DI KECAMATAN KEMBANG
KABUPATEN JEPARA. Semarang; Universitas Negeri Semarang .

Anda mungkin juga menyukai