Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH DASAR DASAR BDP

DISUSUN OLEH :

202063011 – ACHMAD YUSUF DIKROMO

DOSEN : Ir. J. W. Loupatty, M.Si

MATKUL : DASAR DASAR BDP

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS PATTIMURA
TAHUN 2020
Jalan Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti Poka – Ambon
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atasr ahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik.Ucapan terima kepada
Bapak/Ibu Dosen yang telah membimbing dan menuntun dalam membuat makalah ini. Dengan
adanya pembuatan makalah ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telahmembantu dalam penyusunan makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
segala kritikan dan saranyang sifatnya konstruktif dari berbagai pihak sangat diharapkan demi
kesempurnaanmakalah ini.

Ambon, 16 April 2021


DAFTAR ISI

Kata pengantar.....................................................................................................................

Daftar isi..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

Latar belakang………………………………………………………………………...

Rumusan Masalah………………………………………………………………………...

1.2. Tujuan...........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

2.1. KOMODITAS BUDIDAYA PERIKANAN IKAN.....................................................

2.2.. KOMODITAS BUDIDAYA PERIKANAN NON IKAN..........................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

3.1. Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budidaya perikanan merupakan salah satu sumber devisa Negara yang cukup besar dan
menjanjikan. Pemerintah Indonesia telah melaksanakan pembangunan di bidang sub sector
perikanan, yaitu dengan pembangunan budidaya ikan air tawar, payau, maupun laut (Suyoto dan
Mustahan, 2002 dalam Ramadani, 2010).budidaya laut merupakan bagian dari
budidaya perikanan yang didefinisikan sebagai intervensi yang terencana dan sengaja
dalam proses produksi organisme akuatik seperti ikan, udang, moluska, echinodermata dan alga
(Effendi, 2004). Beberapakomoditas perikanan yang potensial untuk dikembangkan
dalam usaha perikanan budidaya laut antara lain teripang, kakap, tiram, kerang darah, ikan
kerapu, abalon, dan rumput laut. Komoditas tersebut selain berpotensi sebagai pemenuhan
kebtuhan masyarakat lokal akan protein bersumber dari laut, juga merupakan komoditas yang
bernilai ekonomistinggi

1.2 Tujuan

 Dapat Mengetahui tentang komoditas perikanan laut yang bernilai ekonomis


tinggi.Komoditas Budidaya Perikanan Laut (IKAN DAN NON IKAN)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. KOMODITAS BUDIDAYA PERIKANAN IKAN


1. Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)

Ikan Kerapu Macan (Epinephelus Fuscoguttatus) merupakan salah satu jenis ikan karang
yang termasuk kedalam ordo Perciformes; famili Serranidae, Genus Epinephelus dan spesies
Epinephelus fuscoguttatu dan merupakan salah satu jenis dari ikan kerapu. Ikan kerapu macan
dalam perdagangan komoditas hasil laut untuk masyarakat internasional di kenal dengan nama
Carped cod. Ikan kerapu macan termasuk ikan pemakan aktif dan sensitif terhadap perubahan
kualitas air yang fluktuatif, perlu cahaya tetapi tidak langsung dari matahari, berenang di dasar
air, hidup di daerah trumbu karang. Di alam liar ikan kerapu macan bisa tumbuh mencapai
panjang 95cm dan beratnya 11kg. Tubuh ikan kerapu macan dipenuhi sisik yang berukuran kecil
yang berbentuk sikloid

Daerah penyebaran ikan kerapu macan meliputi perairan berkarang di Indo-Pasifik, Afrika
Timur, kepulauan Ryukyu (Jepang selatan), Australia, Taiwan, Mikronesia dan Polinesia,
sedangkan di Indonesia ikan kerapu banyak ditemukan di perairan pulau Sumatra, Jawa,
Sulawesi, Pulau Buru, Ambon dan indikator adanya kerapu adalah perairan karang
(Antorodkk.,1998).

Ikan kerapu macan merupakan salah satu komoditas laut yang memiliki permintaan pasar
yang banyak setiap tahun terus mengalami peningkatan permintaan, baik dalam negri maupun
pasar internasional. Ikan kerapu macan memiliki harga jual yang cukup tinggi oleh sebab itu
pengambilan ikan kerapu macan di alam cukup tinggi (Overfishing) yang mengakibatkan
ketersediaan ikan di alam semakin menurun. Di perlukan kegiatan budidaya untuk menjaga
kelestarian ikan kerapu macan di alam. Kegiatan budidaya ikan kerapu macan selain dapat
menjaga kelestarian, dari segi ekonomi dapat juga menjadi pendapatan bagi pembudidaya dan
masyarakat sekitar.Menjadi pembudidaya ikan kerapu macan menggunakan keramba jaring
apung merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketersediaan ikan kerapu macan di alam
yang terus menurun, melakukan kegiatan budidaya dapat dilakukan oleh individu, kelompok,
perusahaan maupun pemerintah.

2. IKAN KERAPU BEBEK

Kerapu bebek atau kerapu tikus (Chromileptes altivelis) adalah jenis ikan dari keluarga
Serranidae yang ditemukan di Australia, Cina, Guam, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang,
Kenya, Malaysia, Kaledonia Baru, Kepulauan Mariana Utara, Papua Niugini, Filipina, Pulau
Pitcairn, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam dan mungkin di Mozambique dan di Vanuatu.
Habitat alaminya adalah karang laguna pantai. Jenis ini terancam kehilangan habitatnya.Dalam
bahasa Inggris, kerapu bebek disebut humpback grouper atau panther grouper dan khususnya di
Australia, lebih dikenal dengan nama barramundi cod.

3.IKAN NILA
Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya
Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-
kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama
ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.

Karena mudahnya dipelihara dan dibiakkan, ikan ini segera diternakkan di banyak negara
sebagai ikan konsumsi, termasuk di pelbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi mengingat rasa
dagingnya yang tidak istimewa, ikan nila juga tidak pernah mencapai harga yang tinggi. Di
samping dijual dalam keadaan segar, daging ikan nila sering pula dijadikan filet.

Ikan ini menjadi hama di seluruh sungai-sungai dan danau di Indonesia ketika di tebar ke
dalam sungai dan danau karena ikan ini memakan banyak tumbuhan air dan menggantikian
posisi ikan pribumi indonesia, akan tetapi ikan nila masih tetap ditebar oleh pemerintah di
sungai-sungai dan danau Indonesia tanpa memperhatikan dampaknya.

4.IKAN MAS
Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang memiliki nilai
ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.Di Indonesia, ikan mas mulai dipelihara
sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa
dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Selain itu "ikan mas punten" dan "ikan mas majalaya"
merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat
diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.

Jenis-jenis ikan mas secara umum dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yakni ikan mas
konsumsi dan ikan mas hias. Jenis ikan mas konsumsi adalah jenis-jenis ikan mas yang
dikonsumsi atau dimakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi yang berasal dari
hewan. Sementara itu, jenis ikan mas hias umumnya digunakan untuk memenuhi kepuasan batin
atau untuk hiasan (pajangan) dan dipelihara di kolam-kolam taman atau akuarium.

5.IKAN GURAMI
Ikan gurami (Osphronemus goramy) adalah sejenis ikan air tawar yang populer dan disukai
sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di samping itu, di negara-negara
lainnya gurami juga sering dipelihara dalam akuarium. Selain dikenal dengan nama gurami, ikan
ini juga memiliki beberapa sebutan lokal seperti gurame (Sd.); grameh (Jw.); kaloi (My.); ikan
kali (Plg.), dan lain-lain.

Budi daya ikan gurame memang dapat dilakukan di berbagai tempat. Namun, untuk hasil
yang optimal kita harus mengetahui syarat lokasi dalam budidaya ikan gurame. Syarat lokasi
budidaya di antaranya suhu air berkisar antara 24-30 °C; kualitas air harus bersih, tidak terlalu
keruh dan tidak tercemar bahan beracun maupun limbah pabrik; nilai derajat keasaman (pH)
perairan berkisar antara 7-8; kandungan oksigen terlarut minimal 2 mg/l; dan ketinggian lokasi
antara 50-400 m dpl.

Gurami semula menyebar di pulau-pulau Sunda Besar (Sumatra, Jawa, dan Kalimantan),
tetapi kini telah dipelihara sebagai ikan konsumsi di berbagai negara di Asia (terutama Asia
Tenggara dan Asia Selatan) serta di Australia.[3]

Di alam, gurami hidup di sungai-sungai, rawa dan kolam, termasuk pula di air payau; namun
paling menyukai kolam-kolam dangkal dengan banyak tumbuhan. Sesekali ikan ini muncul ke
permukaan untuk bernapas langsung dari udara.

6.IKAN BANDENG
Ikan bandeng (Chanos chanos) adalah ikan pangan populer di Asia Tenggara. Ikan ini
merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam suku Chanidae (bersama enam genus
tambahan yang dilaporkan pernah ada namun sudah punah)[1]. Dalam bahasa Bugis dan
Makassar dikenal sebagai ikan bolu, dan dalam bahasa Inggris milkfish)

Mereka hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan cenderung berkawanan di
sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan terumbu koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup
di laut selama 2–3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau berair payau, dan kadang kala
danau-danau berair asin. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa
berkembang biak.

7.IKAN PATIN
Patin siam (Pangasius hypophthalmus) adalah ikan budidaya dan akuarium populer. Ia
dikenal pula sebagai jambal siam, lele bangkok, dan hiu bangkok. Dalam bahasa perdagangan
internasional dikenal sebagai siamese shark, sutchi catfish, atau pangasius.

Secara taksonomi, ia dan patin raksasa Mekong (P. gigas), dimasukkan ke dalam anakmarga
Pangasianodon. Pangasianodon dapat pula dianggap sebagai marga tersendiri, sehingga
penyebutan Pangasianodon hypophthalmus juga diterimaIkan ini di alam ditemukan di beberapa
sungai besar Indocina, seperti DAS Mekong dan Chao Phraya, tetapi sekarang telah
dibudidayakan di mana-mana untuk dikonsumsi. Perdagangan filet ikan ini cukup tinggi
kuantitasnya. Mereka dikenal sebagai omnivora, dengan memakan krustasea kecil, ikan lain, dan
sisa-sisa tanaman.

8.IKAN LELE

Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena
tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat
dari sekitar bagian mulutnya.

Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air
yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa
menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus diberok
terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air
yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya.Kadang kala lele
juga ditaruh di sawah karena memakan hama-hama yang berada di sawah. Lele sering pula
ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi
tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.

2.1. KOMODITAS BUDIDAYA PERIKANAN NON IKAN

1. UDANG

Udang adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang
dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau,
maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di
bawah permukaan

Sama seperti makanan laut lainnya, udang kaya akan kalsium dan protein tetapi rendah
energi. Makanan yang bahan utamanya udang merupakan sumber kolesterol. sebagai tambahan,
udang mengalami metamorfosis sempurna.

jenis udang pangan telah dibudidayakan di tambak, seperti udang galah, udang windu, dan
udang vaname. Udang-udang konsumsi lainnya masih ditangkap langsung dari alam.

2. TERIPANG
Teripang atau trepang atau timun laut adalah istilah yang diberikan untuk hewan invertebrata
Holothuroidea yang dapat dimakan. Ia tersebar luas di lingkungan laut di seluruh dunia, mulai
dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik
Barat.

hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam
lingkungan terumbu. Teripang merupakan komponen penting dalam rantai makanan di terumbu
karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan (trophic levels). Teripang
berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi
feeder). Di wilayah Indo-Pasifik, pada daerah terumbu yang tidak mengalami tekanan
eksploitasi, kepadatan teripang bisa lebih dari 35 ekor per m2, di mana setiap individunya bisa
memproses 80 gram berat kering sedimen setiap harinya.

Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai ekonomis penting diantaranya: teripang
putih (Holothuria scabra), teripang koro (Microthele nobelis), teripang pandan (Theenota
ananas), teripang dongnga (Stichopu ssp) dan beberapa jenis teripang lainnya.

3.KERANG MUTIARA
Kerang mutiara atau tiram mutiara (Pinctada maxima) secara taksonomi dimasukkan ke
dalam hewan berjenis invertebrata, yang berarti hewan tidak bertulang belakang dan filum
Mollusca yang berarti bertubuh lunak

4.KEPITING BAKAU

Kepiting bakau (Scylla spp.) adalah sejenis kepiting yang hidup di ekosistem hutan bakau
dan estuaria, anggota suku Portunidae. Kepiting yang mempunyai nilai ekonomis penting ini
didapati di pantai-pantai pesisir Afrika, Asia dan Australia. Dalam bahasa Inggris ia dikenal
sebagai mangrove crab, mud crab, dan juga Indo-Pacific swamp crab.

Sebelumnya dianggap hanya memiliki satu spesies, yakni Scylla serrata, kini kepiting bakau
diyakini setidaknya terdiri dari empat spesies.[2] Keempat-empatnya memilik habitat yang
hampir serupa.
5.LOBSTER

Lobster bercapit membentuk sebuah keluarga (Nephropidae, kadang kala juga Homaridae)
dari crustacean besar laut. Mereka penting sebagai hewan, bisnis, dan makanan.
BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Komoditas budidaya perikanan adalah jenis biota (ikan, dalam arti luas)yang diproduksi
oleh kegiatan budidaya perikanan dan diperdagangkan.Komoditas budidaya perikanan Ikan
konsumsi ditujukan untuk memenuhi permintaan pangan, terutama sumber protein, sebagai
kebutuhan primer manusia. Ikan hias ditujukan untuk memenuhi permintaan hiburan (rekreasi),
sebagai kebutuhan sekunder atau tersier manusia.

Mengingat begitu banyak komoditas di dalam budidaya perikanan maka sering kali
diperlukan pengelompokan (clustering) berdasarkan pada kriteria tertentu. Melalui
pengelompokan tersebut diharapkan dapat mempermudah pengenalan dan pengembangan
komoditas budidaya perikanan.

DAFTAR PUSTAKA

http://perikananbdp.blogspot.com/2016/09/komoditas-budidaya-perikanan-laut-ikan.html?m=1
, Kent E. & Volker H. Niem. 2001. FAO Species Identification Guide: The Living Marine
Resources of The Western Pacific. Vol. 6: 3721. Food and Agriculture Organization, Rome.

https://www.slideshare.net/mobile/perikanankelautanunila/pertemuan-04-komoditas-dalam-
budidaya

Budidaya kerang Mutiara http://www.yarjohan.com/2008/07/perikanan-budidaya-tiram-


mutiara-

Colin Woodard (2004). The Lobster Coast. New York: Viking/Penguin. hlm. 170–180. ISBN 0-
670-03324-3.

Grandea, T. (1995). "A cladistic analysis of fossil and living gonorynchiform ostariophysan
fishes". Geobios. 28 (Supplement 2): 197–199. doi:10.1016/S0016-6995(95)80113-8. Diakses
tanggal 2010-07-24.

Anda mungkin juga menyukai