Disusun Oleh:
Niorie Kalmia Moniharapon
(201967022)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah”Ikan Pelagis Kecil dan Ikan Karang : Potensi
Olahannya” ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan untuk memenuhi Tugas MK Pengetahuan Bahan Baku Hasil Perikanan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
3.1Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 11
ii
BAB I :
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah laut sangat luas . Sebagai negara
yang dikelilingi oleh lautan, Indonesia mempunyai panjang pantai ±81.000 km dengan luas
perairan pantainya adalah ± 6.846.000 km. Oleh karena itu,diperkirakan 8500 spesies ikan
hidup di perairan Indonesia atau merupakan 45% dari jumlah spesies yang ada di dunia.
Potensi lestari sumberdaua ikan laut Indonesia diperkirakan 6,4 juta ton per tahun. Potensi
sumberdaya ikan tersebut, apabila dikelompokkan berdasarkan jenis ikan terdiri dari pelagis
besar (seperti tuna) 1,16 ton, pelagis kecil (seperti kembung ) 3,6 juta ton, ikan demersal 1,36
juta ton , dan ikan karang konsumsi 0,14 juta ton. ( Buku Ajar Perguruan Tinggi : Pengantar
Ilmu Kelautan. 2007)
Ikan pelagis merupakan ikan yang hidup di permukaan air. Ikan pelagis tergolong
dalam ikan pelagis kecil dan ikan pelagis besar. Ikan pelagis kecil merupakan ikan yang
hidup disekitar permukaan perairan. Potensi lestari ikan pelagis kecil sebesar 292.092
ton/tahun. Ikan karang merupakan organisme yang jumlahnya melimpah di daerah terumbu
karang.. Ikan-ikan tersebut memanfaatkan terumbu karang secara langsung maupun tidak
langsung untuk kepentingan hidupnya. Kepadatan stok ikan konsumsi di terumbu karang
adalah 14,27 ton/km2 /tahun, sedangkan potensi lestarinya kurang lebih 52.224 ton/tahun.
Ikan pelagis kecil dan ikan karang merupakan kedua jenis ikan yang memiliki potensi olahan
yang tinggi dan sering dimanfaatkan oleh masyarakat.
1.3 Tujuan
1
BAB II :
PEMBAHASAN
Ikan pelagis kecil umumnya berukuran kecil, bentuk mulut superior, kepala
berbentuk pipih datar dengan mata lebar dan sirip punggung berada di bagian
belakang badan. Morfologi dari ikan ini sesuai untuk menangkap plankton dan ikan-
ikan kecil yang hidup di dekat permukaan air, atau insekta yang berada di
permukaan.
Ikan pelagis kecil hidup pada daerah pantai yang relatif kondisi lingkungannya
tidak stabil menjadikan kepadatan ikan juga berfluktuasi dan cenderung
mudamendapat tekanan akibat kegiatan pemanfaatan, karena daerah pantai mudah
dijangkau olehaktivitas manusia. Ikan pelagis kecil umumnya merupakan filter
feeder, yaitu jenis ikan pemakan plankton dengan jalan menyaring plankton yang
masuk untuk memilih jenis plankton yang disukainya ditandai oleh adanya tapis
insang yang banyak dan halus.
Pada siang hari ikan pelagis kecil berada di dasar perairan membentuk
gerombolan yang padat dan kompak (shoal), sedangkan pada malam hari naik ke
permukaan membentuk gerombolan yang menyebar (scatted). Ikan juga dapat muncul
ke permukaan pada siang hari, apabila cuaca mncung disertai hujan gerimis. Adanya
kecendrungan bergelombol berdasarkan kelompok ukuran dan berupaya mengikuti
makanannya.
Daur hidup ikan pelagis kecil pada umumnya berlangsung seluruhnya di laut,
yang dimulai dari telur, kemudian larva, dewasa, memijah dan sampai akhirnya mati.
Larva dan juvenil ikan pelagis kecil bersifat planktonis, sehingga larva biasanya akan
bergerak sesuai dengan arah dan arus. Larva-larva ikan pelagis kecil umumnya
berada di perairan dekat pantai. Pada tahap dewasa ikan pelagis kecil sudah
memasuki perikanan, dimana telah mencapai ukuran 6 cm dan telah mampu
melakukan ruaya sendiri (Widodo.J 1994). . Ikan pelagis kecil bersifat fototaksis
positif (tertarik pada cahaya) dan tertarik benda-benda yang terapung. Ikan pelagis
kecil cenderung bergerombol berdasarkan kelompok ukuran.
Kebiasaan makan ikan pelagis umumnya waktu matahari terbit dan saat
matahari terbenam dan termasuk pemakan plankton, baik plankton nabati maupun
plankton hewani. Ikan pelagis kecil merupakan elemen yang penting dalam ekosistem
laut karena biomassa yang signifikan pada level menengah dari jaring makanan,
sehingga memegang peranan penting menghubungkan tingkatan trofik atas dan bawah
dalam struktur trofik
2
2.1.2 Jenis-Jenis Ikan Pelagis Kecil dan Potensi Olahannya
Sumberdaya ikan pelagis kecil bersifat multi spesies. Secara garis besar, ikan
pelagis kecil di Indonesia dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yakni famili-famili
Clupeidae, Carangidae dan Scombreidae.
a. Clupeidae
1. Ikan Terubuk
Terubuk, Hilsa toll (Clupeidae); hidup di muara sungai perairan pantai, dapat mencapai
panjang 50 cm, umumnya 30-40 cm. Tergolong ikan pelagis, namun hidupnya lebih
cenderung ke dasar. Penangkapan dengan payang tepi pukat tepi, jermal, purse seine .
Potensi Olahan ; diolah dalam bentuk segar, asin kering, telurnya mempunyai nilai tinggi
dalam perdagangan dalam bentuk asin kering, dagingnya sendiri kurang bernilai, banyak duri
harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai, muara sungai perairan Indonesia terutama
laut Jawa, Sumatera bagian Timur, sepanjang pantai Kalimantan, Arafuru.
2. Ikan Gemprang
3
3. Ikan Sardin
Sardin, Sardine Ha sirm (Clupeidae); hidup diperairan pantai, lepas pantai pemakan plankton,
dapat mencapai panjang 23 cm, umumnya 17-18 cm, tergolong ikan pelagis ukuran kecil.
Penangkapan dengan purse seine, macam-macam payang, jaring insang, pukat tepi.
Potensi Olahannya : diolah dalam bentuk segar, asin kering, dikalengkan, asin rebus
(pindang), harga sedang. Daerah penyebaran; terdapat diseluruh perairan Indonesia, melebar
ke utara sampai Okinawa dan ke selatan sampai ujung utara Australia, ke barat sampai pantai
Afrika Timur.
4. Ikn Tembang
Potensi olahannya ; diolah dalam bentuk segar, asin kering, asin rebus (pindang), harga
sedang. Daerah penyebaran; terdapat diseluruh perairan pantai Indonesia, ke utara sampai
Taiwan, ke selatan sampai ujung utara Australia, dan ke barat sampai Laut Merah.
4
5. Ikan Lemuru
Lemuru, Sardinella longiceps (Clupeidae); hidup diperairan pantai, lepas pantai, laut dalam,
termasuk ikan pelagis kecil, pemakan plankton, dapat mencapai panjang 20 cm, umumnya
10-15 cm. Penangkapan dengan purse seine, payang oras, jaring insang, sero, diolah dalam
bentuk segar, asin kering.
Potensi Olahannya ; asin rebus (pindang), dikalengkan, bahan tepung ikan, harga sedang.
Daerah penyebaran; daerah pantai yang berbatasan laut bebas, Selat Bali, Selatan Sumbawa,
Kalimantan Utara, pantai India, Thailand, Kamboja, Australia, ke barat sampai pantai Afrika
Timur.
6. Ikan Teri
Potensi Olahan : diolah dalam bentuk segar, asin kering, harga sedang. Daerah penyebaran;
terdapat diseluruh perairan pantai Indonesia, melebar ke utara sampai pantai Teluk Benggala,
dan ke selatan sampai Queensland (Auskalia), juga ke barat sampai pantai Afrika Timur.
b. Carangidae
5
1. Ikan Layang
Layang, Decapterus russelli (Carangidae); hidup diperairan lepas pantai, kadar garam tinggi,
membentuk gerombolan besar, dapat mencapai panjang 30 cm, umumnya 20-25 cm.
termasuk pemakan plankton, penangkapan dengan payang, jala lompo, jaring insang, purse
seine, pukat langgar, pukat banting.
Potensi Olahan ; dagingnya memiliki tekstur yang kompak dengan citarasa yang banyak
digemari orang, diolah dalam bentuk segar, asin kering, asin rebus (pindang), harga sedang.
Daerah penyebaran; Laut Jawa, Selat Makassar, Selayar, Ambon, Selat Bali, Selat Sunda,
Selat Madura, Selat Malaka, Laut Flores, Arafuru.
2. Ikan Selar
6
c. Scombreidae
Ikan Slengsleng
Ikan karang adalah jenis-jenis ikan yang ditemukan pada terumbu karang
sampai pada kedalaman 100 meter. Secara umum, Ikan karang merupakan
sekumpulan ikan yang berada di daerah tropis dan kehidupannya berkaitan erat
dengan terumbu karang (Sale, 1991 dalam Sadewo, 2006). Ikan-ikan tersebut
memanfaatkan terumbu karang secara langsung maupun tidak langsung untuk
kepentingan hidupnya.Keberadaan mereka telah menjadikan ekosistem terumbu
karang sebagai ekosistem paling banyak dihuni biota air Keberadaannya mencolok
dan ditemukan pada berbagai mikro habitat di terumbu karang.
Ikan karang, hidup menetap serta mencari makan diareal terumbu karang (sedentary) ,
sehingga apabila terumbu karang rusak atau hancur maka ikan karang juga akan
kehilangan habitatnya. Hampir semua ikan karang merupakan planktivora pada masa
larva dan juvenilnya, meskipun ada yang berganti tipe makanan pada masa dewasanya
tergantung adaptasinya . Makanan utama ikan planktivora adalah krustasea kecil
kelompok copepoda seperti calanoid dan cylopoid. Zooplankton ini berukuran
terbesar 3 mm dan paling banyak pada ukuran <1 mm.. Ikan planktivora
mengkonsumsi plankton yang berasal dari laut lepas dalam jumlah besar.
7
2.2.2 Jenis-Jenis Ikan Karang dan Potensi Olahannya
1. Ikan Kuwe
Potensi Olahan:Diolah dalam bentuk segar, bahan baku pembuatan Kamabako (diversifikasi
hasil perikanan dari lumatan daging) ,asin kering dan dibuat pindang (harga agak mahal).
Daerah penyebaran; sepanjang pantai dangkal, perairan karang Indonesia, Teluk Benggala,
Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, .
2. Ikan Kakap
Kakap, Famili Lutjanidae, genus Lutjanus. Ikan ini memiliki ciri khas dengan bentuk
tubuh yang bulat pipih dan memanjang dengan bagian punggung anal, dan juga perutnya
yang terdapat sirip.Ikan ini memiliki gigi yang tajam sebagai alat pengoyak mangsa di sekitar
karang.. Potensi olahan : Ikan kakap merah merupakan salah satu spesies yang mengandung
protein tinggi. Di samping bagian kepala, dagingnya banyak dimanfaatkan dalam bentuk
irisan tanpa tulang. Fillet diproduksi untuk diekspor dan dijual ke supermarket atau pasar
semi modern. Sedangkan kepalanya biasanya dijual ke rumah makan padang yang
menyediakan masakan gulai kepala kakap atau dijual ke pelelangan dan pasar tradisional.
Beberapa jenis ikan kakap yakni , ikan kakap merah (Lutjanus campechanus), kakap cubera
(Lutjanus cynopterus), kakap anjing (Lutjanus Jocu),kakap batu (Lutjanus grisesus),dll
sebagainya.
8
3. Ikan Baronang
4. Ikan Ketang-Ketang
9
5. Ikan Sikuda/lencam
Sikuda, Lethrinus ornatus (Lethnidae); hidup di perairan pantai, terumbu karang, ikan buas,
makanannya udang, cacing, dan ikan-ikan kecil, dapat mencapai panjang 45 cm, umumnya
20-25 cm. Penangkapan dengan pancing, bubu, muroami, kadang-kadang masuk trawl.
Potensi olahan : diolah dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran;
perairan pantai seluruh Indonesia, ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang
Laut Cina Selatan, ke selatan perairan tropis Australia.
6. Ikan Pisang-Pisang
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ikan pelagis kecil adalah ikan yang hidup dipermukaan air. Morfologi dari
ikan ini sesuai untuk menangkap plankton dan ikan-ikan kecil yang hidup di
dekat permukaan air, atau insekta yang berada di permukaan. Ikan karang
adalah ikan yang secara langsung maupun tidak langsung memanfaatkan
terumbu karang untuk kepentingan hidupnya.
Jenis-jenis ikan pelagis kecil secara garis besar dikelompokkan menjadi
Clupeidae, Carangidae dan Scombreidae. Beberapa jenis-jenis ikan karang
yakni , ikan kakap, ikan kuwe, ikan baronang, ikan pisang-pisang ,ikan
sikuda,dll.
Pada umumnya, ikan pelagis kecil dan ikan karang memiliki potensi olahan
yakni, diolah dalam bentuk segar, ikan asin kering, fillet, ikan kuwe sebagai
bahan baku pembuatan Kamabako (diversifikasi hasil perikanan dari
lumatan daging), dan asin-basah (pindag). Potensi lestari ikan pelagis kecil
sebesar 292.092 ton/tahun , dan potensi lestari ikan karang kurang lebih
52,224 ton/tahun.
3.2 Saran
-
11
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Rompas, R. M, (2007). Buku Ajar Perguruan Tinggi : Pengantar Ilmu Kelautan. Sekertariat
Dewan Maritim Indonesia (Departemen Kelautan dan Perikanan). Jakarta Pusat . Hal.32
[2]
Genisa, A. S. (1999). Pengenalan jenis-jenis ikan laut ekonomi penting di Indonesia.
Jurnal Oseana, 24(1), Hal. 17-38.
12