Anda di halaman 1dari 6

Tugas Analisis Sistem Perikanan

Karakteristik Daerah Penangkapan Ikan Kuwe (Caranx ignobilis)

Oleh :
Sudirman S
C451170071

TEKNOLOGI PERIKANAN LAUT


PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dari data KKP, potensi perikanan tangkap di indonesia dari tahun 2012
hingga tahun 2016 mengalami peningkatan, dari tahun 2012 produksi perikanan
tangkap Indonesia mencapai 5.435.633 ton pertahun, untuk tahun 2013 produksi
perikanan sendiri mencapai 5.707.013ton pertahun, sedankan untuk tahun 2016
sendiri produksi perikanan tangkap Indonesia meningkat 17% dari tahun 2012
yakni 6.351.480 ton pertahun (Statistik KKP, 2016). Ini menunjukkan potensi
perikanan tangkap Indonesia terus berkembang.
Caranx ingnobilis atau ikan Kuwe atau lebih sering di sebut Giant Travally
merupakan salah satu komoditas ikan yang memiliki kandungan gizi yang baik Ikan
ini memiliki manfaat sebagai konsumsi karena mengandung zat-zat yang penting
untuk tubuh, antara lain kalsium untuk pertumbuhan tulang, zat besi pembentukan
sel darah merah, retinol digunakan untuk kecantikan karena dapat mencegah dari
penuaan dini. Beta-karoten sebagai antioksidan, vitamin A untuk kesehatan mata,
riboflavin atau vitamin B2 yang berperan untuk memproduksi energi dalam tubuh,
niasin atau vitamin B3 untuk memproduksi energi, metabolism lemak, mengatur
aktivitas insulin, asam askorbat atau vitamin C dapat digunakan untuk menurunkan
kadar kolestrol, sehingga layak dikonsumsi orang yang menderita penyakit jantung
atau orang yang ingin mencegah resiko penyakit jantung dan dapat menangkal
radikal bebas yang bisa membuat sel-sel dalam tubuh rusak.
Menurut Usman et al. (1996), sampai saat ini produksi ikan Kuwe masih
berasal dari hasil tangkapan. Pada tahun 2005, produksi ikan Kuwe di
Indonesia elalui hasil tangkapan mencapai 47.125 ton, sedangkan produksi yang
berasal dari kegiatan budidaya sampai saat ini sedang diupayakan, tetapi masih
belum dapat dihasikan (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2006).
Karena merupakan salah satu ikan dengan harga ekonomis dan memiliki
manfaat maka ikan kuwe merupakan salah satu ikan target penagkapan, namun
kurangnya informasi tentang daerah penangkapan ikan kuwe menjadi kendala
untuk melakukan pangkapan ikan kuwe. Maka itulah yag melatar belakangi
dibuatnya makalah dengan judul “Penyebaran dan Kateristik Daerah Penangkapan
Ikan Kuwe Caranx ignibius”
2. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya paper adalah :
a. Untuk mengetahui daerah persebaran Ikan Kuwe
b. Untuk mengetahui daerah penangkapan Ikan Kuwe

2. Pembahasan
1. Morfologi Ikan Kuwe
Ikan uwe Caranx innobilis atau sering disebut Giant Taravally merupakan salah
satu ikan pelagis kecil dengan ukuran rata-rata 20-75 cm (Genisa, 1999). Adapun
klasifikasi ikan kuwe adalah sebagai berikut (Forsskål, 1775):

Gambar 1. Ikan Kuwe, Caranx ingnobilis


Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Subordo : Percoidea
Super Famili : Percoidea
Famili : Carangidae
Genus : Caranx
Spesies : Caranx ignobilis
Sumber (Fishbase, 2017)

Ikan kuwe memiliki bentuk badan fusiform dan pipih ke samping. Tubuh ikan kuwe
dewasa berwarna hijau kebiruan pada bagian punggung dan kuning keperakan pada
kepala serta tubuh bagian bawah. Pada bagian kepala memiliki bentuk agak tumpuk
dengan mata besar yang proporsional. Pada bagian punggung terdapat 2 sirip
punggung. Sirip dubur memiliki jari-jari lunak sebanyak 17-22 buah dan sisik keras
pada ikan kuwe berjumlah 24-34 buah. Pada ikan muda dilengkapi sabuk-sabuk
pada bagian tubuhnya sebanyak 4-7 buah (Fishbase, 2017).
Ikan Kuwe memijah di perairan yang memiliki salinitas rendah. Ikan Kuwe
memijah sepanjang tahun dan biasanya mengikuti fase bulan. Pemijahan
berlangsung pada malam hari bersamaan dengan air pasang. Telur yang dihasilkan
berkisar 3000 butir sekali memijah. Telurnya bersifat planktonis dan dapat terbawa
arus. Telur-telur Ikan Kuwe melekat di akar-akar bakau atau di padang lamun.
Telur yang sudah dibuahi di daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia yang
bersuhu antara 25-30 derajat celcius akan menetas dalam waktu 4-48 jam. Lalu
larva yang sudah menetas dari telur menyerap kuning telur sampai habis. Bentuk
dan organ tubuh larva masih belum sempurna. Masa larva berlangsung selama 24-
40 jam setelah menetas. Setelah itu menjadi juvenile yang telah memiliki organ
tubuh yang sempurna. Pada tahap ini, juvenile sudah dapat makan dan berenang
dengan baik. Makanannya adalah binatang protozoa dan rotifer yaitu zooplankton.
Tahap selanjutnya adalah ikan muda yang pertumbuhannya sangat cepat. Sebelum
menjadi ikan dewasa, ikan muda berenang ke arah perairan bersalinitas tinggi.
Makanan ikan kuwe berupa ikan kecil dan beberapa crustasea. Untuk mencari
makanan ikan kuwe dewasa biasanya hidup menyendiri atau bergerombol dalam
skala kecil (Poth, 1980) dan bisa ditemukan didaerah berkarang dengan subtrat
berpasir (Sudekum et al, 1991). Namun untuk ikan kuwe yang masih kecil dapat di
temukan di daerah berkarang membentuk scholing
2. Persebaran Ikan Kuwe
Penyebaran ikan kuwe meliputi perairan indo pasific hingga tenggara
jepang dan hawai dan beberapa daerah tropis lainnya (fishbase, 2017). Penyebaran
ikan kuwe Di Indonesia sendiri menyebar luas dihampir seluruh wilayah perairan
di Indonesia dengan kondisi perairan dangkal dan berkarang. Bebedapa tempat
tempat penyebaran ikan kuwe diantaranya Karang Kryoya, Karang Kaimun,
Karang berak, dan Karang Susuh yang berada di Teluk Jakarta. Bisa juga di
Tanjungan timur Pulau Sang Hyang di Anyer Jawa Barat. Jika di Muara binuangeun
di Pulau tinjil dan Pulau Deli. Kalau ke Ujung Kulon Jawa Barat di Daerah Batu
Asin dan Tanjung Waton. Jika di Pelabuhan Ratu di Karang Handap, Karang
Bolong, atau Slodong Barat.
Untuk wilyah perairan WPP – RI 713 biasanya ikan kuwe dapat di temukan
di perairan laut flores seperti di Kab. Takalar, Jeneponto, Hingga di pulau selayar.
Sedangkan untuk wilayah selat makassar ikan kuwe dapat di temukan di daerah
Kab. Pangkajenne Kepulauan, Makassar, Barru, dan Parepare.
3. Karakteristik Daerah penangkapan Ikan Kuwe
Dilihat dari habitat hidupnya, ikan kuwe hidup pada daerah dengan salinitas
rendah di sekitar daerah estuaria. Ikan ini hidup pada daerah laut dangkal dan
berenang pada kolom perairan baik secara soliter maupun dengan kelompok kecil.
Dari bentuk tubuhnya yang fusiform dan gepeng kesamping dapat
disimpulkan ikan ini bisa berpindah kolom air dengan mudahnya. Ini
mengindikasikan pergerakan ikan kuwe tidak hannya bergerak pada kolom peairan
tertentu, namun dapat turun dan naik ke kolom perairan lain untuk mencari
makanan. Ikan kuwe merupakan ikan yang bermigrasi ke perairan lain yang sesuai
dengan habitatnya, sehingga penyrbaran ikan kuwe hampir menyebar di seluruh
perairan indonesia. Biasanya untuk mencari makan ikan kuwe akan berada pada
dasar perairan untuk mencari mangsa berupa ikan kecil maupun jenis crustasea.
Karakteristik daerah penangkapan ikan kuwe sendiri berkisar pada laut
dangkal dengan kedalaman kurang dari 100 m dan berada di sekitar daerah estuari
yang memiliki salinitas rendah. Karena ikan kuwe merupakan ikan perenang aktif
berpindah baik secara vertikal maupun horizontoal di dalam perairan maka cara
terbaik unutk menangkap ukan kuwe dengan menggunakan pancing mapun long
line. Namun tak jarang juga ikan kuwe tertangkap menggunakan gill net, purse
seine, bubu maupun trwal. Namun itu semua masih dapat di pelajari lebih lanjut
sehingga mendapatkan data yang akurat tentang daerah penangkapan ikan kuwe.
3. Kesimpulan

a. Kesimpulan
1. Penyebaran ikan kuwe perairan indo pasific hingga tenggara jepang dan hawai
dan beberapa daerah tropis lainnya, untuk di indonesia sendiri penyebaran
ikan kuwe hampir mencakup wilayah perairan Indonesia
2. Khateristik daerah penangkapan ikan kuwe berupa perairan dangkal dengan
kedalaman kurang dari 100 m dengan keadaan salinitas rendahn dan berada
pada daerah estuaria.
b. Saran
1. Kurangnya referensi tentang ikan kuwe sehingga saran untuk kedepannya perlu
dikaji kembali bagaimanan habitat dari ikan kuwe sehingga mampu
memprediksi daerah yang potensial untuk daerah panngkapal ikan.
2. Data dari hasil tangkapan suatu daerah perlu di kumpulkan sehingga kita dapat
menghitung potensi dan tingakat produksi suati perairan.

Daftar Pustaka

Fishbase, 2017. http://www.fishbase.org/summary/Caranx-ignobilis.html. Diakses


pada tanggal 18 oktober 2017
Potts, G.W., 1980. The predatory behavior of Caranx melampygus in the channel
environment of Aldabra . Atoll. J. Zool. Soc. (London).
Sudekum, A.E., Parrish, J.D., Radtke, R., Ralston, S., 1991. Life history and
ecology of large jacks in undisturbed, shallow, oceanic communities.
Fish. Bull. U.S. 89, 493–513
Statistik KKP, 2017, http://statistik.kkp.go.id/sidatik-dev/2.php?x=2, di akses
pada tanggal 18 oktober 2017.
Usman, Daud SP, Rachmansyah. 1996. Beberapa aspek biologi reproduksi dan
kebiasaan makan ikan kuwe (Carangidae) di Selat Makassar dan Teluk
Ambon. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol. 11, No. 3.

Anda mungkin juga menyukai